Anda di halaman 1dari 6

Embriologi

Ilmu yang mempelajari Suatu proses yang dimulai dari satu sel hingga berkembang menjadi
janin berusia 9 bulan. Meliputi molekuler, seluler dan faktor2 yang berkontribusi untuk
terbentuknya suatu organ. Bermanfaat untuk mendapatkan strategi outcome reproduksi yang
lebih baik. Dan pemahaman mengenai embriologi ini akan memberikan pengetahuan untuk
prenatal diagnosis dan penatalaksanaannya. (1)
Embriologi Hipothalamus
Hipothalamus merupakan suatu bagian yang paling esensial dari otak manusia dan
merupakan bagian dari diencephalon didasar otak yang akan membentuk dasar dari ventrikel
3 dan bagian dari dinding lateral. Terletak didepan mid brain dan kaudal dari forebrain,
menjadi dasar dari thalamus, posterior dibatasi oleh mammillary body, dan anterior oleh
lamina terminalis dan chisma opticum,dan ventrikel 3 membagi hypothalamus menjadi 2
bagian.
Dalam hypothalamus terdapat sel2 neural peptidergik yang akan melepaskan dan
menghambat hormon2. Sel2 ini mempunyai karakteristik neuron2 dan sel2 kelenjar endokrin.
Dan akan memberikan respon atas sinyal2 yang dialirkan melalui aliran darah, sebagai
neurotransmitter diotak, proses ini dikenal sebagai neurosekresi. (2,5)
Sesungguhnya hypothalamus merupakan suatu struktur otak yang utama yang memelihara
homeostasis pada mamalia, sehingga destruksi hypothalamus menyebabkan gangguan dalam
hidup.
Kontrol homesotasis hypothalamus merupakan suatu kumpulan neuron yang bekerja
terkoordinasi dengan endokrin, autonom dan respon behavioral.
Prinsip kuncinya hypothalamus menerima input sensori dari lingkungan eksternal (seperti
cahaya, nyeri, suhu, bau2an), dan menerima informasi dari lingkungan interna (seperti
tekanan darah, osmolaritas darah, kadar glukosa darah). Sebagai tambahan juga berhubungan
dengan kontrol neuroendokrin, hormon (glukokortikoid, estrogen, testosteron, hormon tiroid )
yang akan memberikan feedback negatif maupun positif secara langsung pada hypothalamus.
(2,3)
Sistem saraf pusat
Perkembangan SSP dimulai pada awal minggu ke-3.
Penutupan akhir neuropore cranial terjadi pada hari ke-25, penutupan neuropore kaudal
terjadi 2 hari kemudian.
The cephalic end dari tuba neural memperlihatkan 3 bagian yang menggelembung, disebut
sebagai vesikel otak primer:
(a) the Prosencephalon, or forebrain; (b) the Mesencephalon, or midbrain; and (c) the
Rhombencephalon, or hindbrain (gambar 1). Secara simultan membentuk 2
fleksure/cekungan : (a) the cervical flexure pada hubungan hindbrain dan spinal cord dan (b)
the cephalic flexure pada regio midbrain (4)

Pada saat embrio berusia 5 minggu, prosencephalon terdiri dari 2 bagian (a) the
Telencephalon, yang kelak akan berkembang menjadi hemisfer cerebral, dan (b)
Diencephalon, yang akan membentuk mangkuk dan rangkai optic, hipofisis, thalamus,
hypothalamus, dan epiphysis. (4)
Pada dinding lateral ventral dari diencephalon, terjadi proliferasi zona intermedia yang akan
membentuk hypothalamus primordial. Perkembangan hypothalamus juga terjadi secara
berbeda pada embrio laki2 dan perempuan, digambarkan sebagai suatu bagian dari dimorfis
neural sexual. Pada manusia dewasa, sel2 neurosekretori besar dari nucleus supraoptik (SON)
dan nucleus paraventrikuler (PVN) bekerja pada neurohipofisis dari hypothalamus. Nukleus
lain yang memegang kunci dalam hypothalamus termasuk nucleus dimorpik sexual (SDN,
intermediate nucleus, INAH-1), suprachiasmatic nucleus (SCN) and tuberal lateral nucleus
(NTL). (4)
Perkembangan dan diferensiasi dari nucleus hypothalamus
Perkembangan luar biasa dari ilmu pengetahuan molekuler dan basis genetic dari
perkembangan embrionik dari unit hypothalamus hipofisis yang terjadi dalam 2 dekade
terakhir, merupakan hasil dari proyek sequencing genom dan penggunaan system model
transgenic.
Pertama, nucleus ventromedial nucleus (VMH) dari hypothalamus, yang akan memainkan
peranan pada keseimbangan energi dan female sexual behavior, berdiferensiasi dari neuroblas
menuju diferensiasi awal dari nucleus hypothalamus lateral dan diferensiasi berikutnya dari
nucleus midline (termasuk suprachiasmatic [SCN], arcuate, and paraventricular nuclei
[PVH]) pada manusia dan rodent.
Perkembangan hypothalamus juga meliputi migrasi dari neuron GnRh dari asalnya di
neuroepitelium rostral ke anterior hypothalamus.
Mutasi spontaan atau bawaan dari gen tersebut akan berakibat pada migrasi neuron2 yang
merupakan penyebab penting terjadinya Kallmans syndrome atau hypogonadotropic
hypogonadism yang berhubungan dengan anosmia.(2,5)
Embriologi dan perkembangan dari Hipofisis
Kelenjar hipofisis diregulasi oleh 3 elemen yang saling berinteraksi : Input dari hypothalamus
(releasing factors atau hormons hypophyseotropic), efek feedback dari hormon yang
bersirkulasi, dan sekresi parakrine and autokrine dari hipofisis itu sendiri.
Pada manusia, hipofisis terbagi menjadi 2 bagian besar, adenohypophysis dan
neurohypophysis.
Adenohipofisis terbagi lagi menjadi 3 lobus, pars distalis (lobus anterior), pars intermedia
(lobus intermedia), dan pars tuberalis.
Lobus intermedia berkembang dengan sangat baik pada hampir semua mamalia, hanya pada
manusia dewasa menjadi vestige rudimenter, dengan bagian terbesar dari sel2 lobus
intermedia yang terdispersi pada lobus anterior dan posterior

Neurohypophysis terdiri dari pars nervosa (dikenal sebagai lobus posterior atau neural),
tangkai infundibulum, dan median eminence. Batang atau tangkai infundibular dikelilingi
oleh pars tuberalis, dan bersama membentuk tangkai hipofiseal. Kelenjar hipofisis ini terletak
pada sella turcica (the Turkish saddle) dari tulang sphenoid dan berada di dasar
hypothalamus.
Lobus anterior dan lobus intermedia dari hipofisis berasal dari invaginasi dorsal epithelium
the pharyngeal , yang disebut kantong Rathke, sebagai respon dari penekanan
neuroepithelium diencephalon ventral. (2)
Hypophysis, berkembang dari 2 bagian yang berbeda: (a) an ectodermal outpocketing dari
stomodeum didepan membrane buccopharyngeal, dikenal sebagai kantong Rathke, dan (b)
perpanjangan kebawah dari diencephalon, infundibulum (see Fig. 17.26).
Saat embrio berusia 3 minggu, kantong Rathke tampak sebagai evaginasi dari cavity oral dan
tumbuh kearah dorsal menuju infundibulum. Akhir dari bulan ke-2, kantong ini kehilangan
hubungan dengan cavity oral sehingga terputus hubungan dengan infundibulum. Selama
perkembangan selanjutnya sel2 dinding anterior kantong Rathke bertambah jumlahnya
dengan pesat dan membentuk lobus anterior dari hipofisis atau disebut juga adenohipofisis.
(Fig. 17.26B).
Suatu pertumbuhan kecil dari lobus ini, pars tuberalis, berkembang pada tangkai
infundibulum dan mengelilinginya. (Fig. 17.26C). Dinding posterior dari kantong
Rathkeberkembang menjadi pars intermedia.
Infundibulum terus berkembang pada tangkai dan pars nervosa, atau lobus posterior dari
hypophysis (neurohypophysis) (Fig. 17.26C). Bagian ini terdiri atas sel2 neuroglial. Juga
mengandung sejumlah serat2 saraf dari area hypothalamus. (2,3,4,5)
Embriologi dan perkembangan dari Ovarium
Ovarium bertanggung jawab secara fisiologi terhadap pengeluaran gamet secara periodic (sel
telur, oosit) popular online pharmacy dan produksi hormon steroid estradiol dan
progesterone. Kedua aktifitas ini terintegrasi pada suatu proses pengulangan yang
berlangsung terus menerus dari maturasi folikel, ovulasi dan pembentukan korpus luteum dan
regresinya. Sehingga ovarium tidak bias dipandang sebagi suatu organ endokrin yang statis
dimana ukuran dan fungsinya bisa saja membesar dan mengecil, tergantung dari pengaruh
hormonal tropik. (3)
Ovarium terdiri dari 3 bagian besar : korteks, medulla sentral, dan rete ovarium (hilum).
Hilum merupakan suatu tempat perlekatan ovarium ke mesovarium. Mengandung banyak
persarafan, pembuluh darah, dan sel2 hillus. Dan merupakan suatu tempat yang mempunyai
potensial tejadinya steroidogenesis yang aktif atau untuk membentuk tumor. Sel2 ini sangat
mirip dengan sel2 leydig yang memhasilkan testosteron pada testis. Bagian terluar korteks
disebut tunika albuginea, yang permukaan terluarnya terdiri dari selapis sel epitelium
berbentuk kuboid. Epitelium permukaan ovarium ini atau yang disebut juga mesotelium,
merupakan tempat terjadinya karsinoma ovarium yang mencapai 90% dari semua kanker
ovarium pada manusia. (3)

Dalam kehidupan janin, perkembangan ovarium ini terjadi dalam 4 tahap: (1) Tahap
indifferen gonad, (2) Tahap differensiasi, (3) Tahap multiplikasi oogonal dan formasi oosit,
dan terakhir (4) tahap formasi folikel. (3)
Tahap Indefferent gonad ini berkisar antara 7-10 hari
Differensiasi Sex merupakan suatu proses kompleks yang melibatkan banyak gen, termasuk
beberapa gen autosom. Kunci untuk pembentukan perbedaan sexual ini ada pada kromosom
Y, yang mana mengandung gen yang menentukan testis, yang disebut SRY (sex-determining
region on Y) gene pada lengan pendek kromosom Y (Yp11). Hasil protein dari gen ini
merupakan suatu factor transkripsi yang menginisiasi kaskade dari turunan gen yang akan
menentukan takdir dari organ sexual. Jika SRY ada, maka akan menjadi laki2, jika tidak ada,
maka akan berkembang menjadi perempuan (6).
Meskipun sex dari embrio telah ditentukan secara genetic pada saat fertilisasi, gonad belum
akan menjadi laki2 atau perempuan secara karakteristik morfologi, sampai minggu ke tujuh
dari perkembangan embrio. Gonad pertama kali muncul sebagai sepasang gundukan yang
berjalan longitudinal, disebut genital ridges atau gonadal ridges. Terbentuk dari proliferasi sel
epitelium dan kondensasi mesenkim. Sel2 germinal tidak tampak pada genital ridges sampai
minggu ke-6 dari pertumbuhan embrio.
Sel2 germinal primordial pertama kali muncul pada tahap awal perkembangan dari sel2
endoderm di tepi yolk sac dekat dengan allantois.. Mereka bermigrasi seperti amoeba
sepanjang mesenterium dorsal dari hindgut., muncul sebagai gonad primitif pada permulaan
minggu ke-5, dan menginvasi genital ridges pada minggu ke-6. Jika ginad primitif ini gagal
mencapai genital ridges, maka gonad tidak akan berkembang. Sebab itu, sel2 germinal
primordial memiliki pengaruh atas perkembangan gonad kearah ovarium atau testis. (3,6)
Duktus mesonefros terletak dibawah genital ridge. Sehingga mesonefros dan genital ridge
disebut urogenital ridge, mengindikasikan dekatnya hubungan antara system urinarius dan
system reproduksi. (3,6).
Regulasi molekuler pada perkembangan duktus genitalia
SRY merupakan suatu factor transkripsi dan gen utama pada perkembangan testis. Muncul
bekerja sama dengan gen autosom SOX9, suatu regulator transkripsional, yang akan memicu
diferensiasi dari testis.
SOX9 juga diketahui terikat pada promoter dari gen untuk antimllerian hormone (AMH;
yang disebut juga mllerian inhibiting substance, atau MIS). SRY dan/atau SOX9 memicu
testis untuk mensekresi FGF9 yang bekerja sebagai factor kemotaktik yang akan
menyebabkan tubulus dari duktus mesonefros melakukan penetrasi ke arah gonadal ridge.
Tanpa penetrasi dari tubulus2 ini, diferensiasi testis tak akan berlanjut.
Kemudian SRY juga secara langsung atau tidak langsung (melalui SOX9) meregulasi produksi
dari yang akan menstimulasi diferensiasi dari sel2 Sertoli dan sel2 Leydig. SF1 bekerja sama
dengan SOX9 meningkatkan konsentrasi dari AMH yang akan meregresi duktus
paramesonephric (mllerian). Pada sel2 Leydig, SF1 meng-upregulasi gen2 yang bekerja
pada enzim2 yang mensintesis testosterone. Testosterone memasuki sel2 pada jaringan target
sebagai testoron atau dikonversi menjadi Dihydrotestosterone oleh enzim 5a reductase.

Testosterone dan dihydrotestosterone terikat pada reseptor intraseluler dan kompleks reseptor
hormon ini akan di transportasi ke nucleus, dimana dia akan berikatan pada DNA untuk
regulasi transkripsi dari gen spesifik jaringan dan produk proteinnya. Kompleks reseptor
hormon ini juga akan memediasi virilisasi dari duktus mesonefros untuk membentuk vas
deferens, seminal vesicles, efferent ductules, dan epididymis. Kompleks Reseptor
dihydrotestosterone memodulasi diferensiasi dari genitalia eksterna laki2.
WNT4 merupakan suatu gen yang menentukan ovarium. Gen ini akan mengatur DAX1, suatu
feresptor hormon nuklear, yang akan menghambat fungsi dari SOX9. WNT4 ini juga akan
mengaturekspresi dari gen2 yang bertanggung jawab pada differensiasi ovarium, namun gen
target ini belum dapat diidentifikasi. Salah satu target mungkin TAFII105, suatu produk
protein subunit untuk TATA-binding protein untuk polimerase DNA pada sel2 folikuler
ovarium. Tikus betina yang tidak mensintesis subunit ini tidak membentuk ovarium. (6)
Embriologi dan perkembangan dari Uterus
Duktus mesonefrik (Duktus Wolffian) dan duktus paramesonefrik (duktus Mulleri) terdapat
pada semua embrio pada periode ambisexual (sampai 8 minggu). Setelah itu, salah satu
duktus akan menetap, dan yang lainnya akan menghilang pada bulan ke-3, kecuali pada
vestiges nonfungsional.
Faktor utama yang menentukan apakah struktur duktus akan menetap atau regresi adalah
sekresi dari testis : AMH (Anti Mullerian Hormon) atau dikenal juga sebagai MIS/MIF
( Mullerian Inhibiting Substance atau Mullerian inhibiting Faktor dan Testosteron. Gen
AMH terdapat pada
Gen AMH terdapat pada kromosom 19. AMH disintesis oleh sel sertoli sesaat setelah terjadi
differensiasi testikuler dan bertanggung jawab pada regresi ipsilateral dari duktus mulleri
pada embrio 8 minggu. Meskipun didapatkan di serum sampai pubertas, namun tidak terjadi
regresi dari uterus dan tuba, semata2 merupakan suatu ekspresi dari mutasi gen AMH. Jika
tidak terdapat AMH, pada janin akan berkembang tuba fallopi, uterus, dan vagina atas dari
duktus mesonefros (Duktus Mulleri). Abnormalitas pertumbuhan uterus, tuba fallopii dan
vagina atas berhubungan dengan abnormalitas dari system renal. (3,6)
Tidak adanya kromosom Y dan testis secara fungsionao, menyebabkan lack of AMH
mengakibatkan retensi dari system Mulleri dan perkembangan tuba fallopi, regresi system
Wolffian. Adanya ovarium normal, dan absennya gonad yang lain, perkembangan duktus
Mulleri terjadi.
Duktus paramesonefrik ini bertemu di midline dan membentuk struktur berbentuk Y, yang
akan berkembang menjadi uterus, tuba fallopii, dan sepertiga atas vagina, fusi ini terjadi pada
minggu ke-10 gestasi.
Kanalisasi terjadi untuk membentuk kavum uteri, cervical canal dan vagina komplit terbentuk
pada minggu ke-22 gestasi. Dibawah epitelium terletak jaringan mesenkim yang merupakan
asal dari stroma uterus dan sel otot polos. Pada kehamilan usia 20 minggu, mukosa uterus
seluruhnya telah berdiferensiasi membentuk endometrium.
Endometrium terbentuk dari garis mucosal akibat bersatunya duktus mulleri, sangat penting
untuk reproduksi dan mungkin salah satu jaringan paling komplek dari tubuh manusia. Selalu

berubah, sebagai respon dari pola siklus estrogen dan progesterone dari siklus menstrual
ovarium dan faktor2 autokrin dan parakrin. (3,6)
Daftar Pustaka
1. T.W Sadler, Embryology: Old and New Frontiers and an Introduction to Molecular
Regulation and Signaling, Langmans Medical Embryology 10th ed:3, 2006
2. Kronenberg, Williams Textbook of Endocrinology, 11th ed, Chapter 7 : 2008
Saunders
3. Speroff, Leon; Fritz, Marc A,Clinical Gynecologic Endocrinology & Infertility, 7th
Edition: 2005 Lippincott Williams & Wilkins
4. T.W Sadler, Central nervous system, Langmans Medical Embryology 10th ed,
Chapter 17:287-301, 2006
5. Donald K. Clifton and Robert A. Steiner, Yen and Jaffes reproductive endocrinology
6th ed: 3-14, 2009
6. T.W Sadler, Central nervous system, Langmans Medical Embryology 10th ed,
Chapter 17:239-248, 2006

Anda mungkin juga menyukai