Dalam hanya beberapa tahun , Wireless Lan telah mempunyai peran yang
sangat signifikan dalam pasar Local Area Network. Peningkatannya karena
oganisasi menyadari bahwa Wireless Lan merupakan tambahan untuk membantu
penggunaan tradisional Wired Lan, untuk mengatasi kebutuhan akan mobilitas,
relokasi, ad hoc networking dan tempat yang sulit dicapai dengan kabel.
Wireless Lan menggunakan transmisi wireless(tanpa kabel). Sampai saat ini
Wireless Lan sedikit digunakan. Hal ini disebabkan oleh tingginya harga,
rendahnya data rate, masalah keamanan, perlunya licensi. Setelah permasalahan
ini diatasi penggunaan Wireless Lan mengalami peningkatan sangat cepat.
Aplikasi Wireless Lan
Ada
menggunakan
addition, delete dan relokasi dari akhir sistem tanpa gangguan dari user
yang lain.
WIRELESS LAN TECHNOLOGY
Produk produk Wireless Lan saat ini mempunyai beberapa kategori :
- Infrared ( IR ) LANs : Suatu sel individual dari IR Lan dibatasi satu ruang,
karena sinar infrared tidak mempenetrasi dinding - dinding opaque.
Omnidirectional
Konfigurasi omnidirectional berhubungan dengan satu stasiun pusat yang
berada segaris pandang dengan stasiun - stasiun lain di LAN. Biasanya stasiun
ini terletak di langit langit ruangan (Gambar 13.6a) . Stasiun pusat berfungsi
sebagai multiport repeater. Transmitter di langit langit ruangan
menyiarkan/mengeluarkan omnidirectional signal yang dapat diterima oleh
semua IR transceiver di area tersebut. Transceiver lain mengirimkan
directional beam yang ditujukan pada unit pusat di langit langit ruangan.
Diffused
Pada konfigurasi semua IR transmitter difokuskan dan diarahkan pada satu
poin di diffusely reflecting ceiling ( Gambar 13.6b ) . Radiasi IR yang menuju
langit langit ruang diradiasikan lagi secara omnidirectional dan diambil oleh
semua receiver di area tersebut. Gambar 13.7 menggambarkan konfigurasi
sederhana yang digunakan untuk instalasi IR LAN.
SPREAD SPECTRUM LANs
Pada saat ini tipe Wireless Lan yang paling terkenal menggunakan teknik sprean
spectrum.
Configuration
Spread spectrum Wireless Lan menggunakan pengaturan multiple
cells(banyak sel). Gambar13.2 Sel sel yang berdekatan menggunakan pusat
frekuensi yang berbeda diantara band yang sama untuk menghindari gangguan.
Diantara sel yang diberikan , topologinya dapat berupa hub atau peer to peer. Di
topologi hub, biasanya hub diletakkan di langit langit ruang dan dihubungkan
dengan backbone wired Lan untuk menyediakan penghubung ke stasiun yang
berhubungan dengan wired Lan dan stasiun yang merupakan bagian dari Wireless
LANs di sel lain. Hub dapat juga mengontrol akses dengan bertindak sebagai
multiport repeater dengan fungsi yang sama dengan multiport repeater 10 Mbps
dan 100 Mbps Ethernet. Jadi semua stasiun di sel hanya megirimkan ke hub dan
hanya menerima dari hub.
Fungsi potensial lain dari hub yaitu secara otomatis dapat menberikan ke
mobile station. Ketika hub merasakan melemahnya signal, maka hub dapat
memberikan secara otomatis ke hub yang terdekat.
Topology peer to peer tidak mempunyai hub . MAC algoritma seperti CSMA
digunakan untuk control access. Topologi ini cocok untuk ad hoc LANs.
Transmission Issues
Karakteristik dari Wireless Lan yaitu dapat digunakan tanpa memerlukan lisensi.
Peraturan lisensi berbeda untuk setiap negara sehingga memperumit penggunaan.
Di Amerika Serikat terdapat FCC ( Federal Communications Commission ) yang
mengatur lisensi resmi. Ada 3 microwave band yang ditentukan sebagai spread
spectrum tanpa lisensi yaitu : 902-928 MHz(915-MHz band), 2,4-2,4835
GHz(2,4-GHz band) dan 5,725-5,825 GHz(5,8-GHz band). Ada beberapa device
yang digunakan di 900 MHz yaitu cordless telepons , wireless microphones dan
radio amatir. Hingga saat ini spread spectrum wireless Lan dibatasi antara 1
sampai 3 Mbps.
NARROWBAND MICROWAVE LANs
Narrowband Microwave menggunakan frekuensi radio microwave untuk
transmisi signal,dengan bandwith yang lebar. Semua produk Narrowband
microwave LAN telah memakai lisensi microwave band.
Licensed Narrowband RF
Frekuensi radio microwave yang berupa suara, data, dan transmisi video telah
dilisensikan dan dikoordinasi secara geografis setiap daerah untuk menghindari
gangguan yang akan terjadi di system. Keuntungan dari narrowband LAN yang
dilisensikan adalah adanya jaminan bebas dari gangguan komunikasi. Tidak
seperti spectrum yang tidak berlisensi ,seperti ISM , spectrum yang berlisensi
memberikan si pemilik hak legal terhadap gangguan saluran komunikasi data
secara bebas. Pengguna ISM band LAN beresiko terhadap gangguan dalam
komunikasi.
Unlicensed Narrowband RF
Pada tahun 1995, RadioLAN menjadi perusahaan pertama yang mengenalkan
Narrowband wireless LAN yang memakai ISM spectrum yang tidak berlisensi.
Spectrum ini dapat digunakan untuk transmisi narrowband dengan power
rendah(0.5 watts atau kurang). Produk RadioLAN berjalan pada 10 Mbps di 5,8GHz band. Produk ini mempunyai jangkauan 50m di kantor semiopen dan 100m
di kantor terbuka.
Produk Radio LAN menggunakan konfigurasi peer to peer dengan feature
yang menarik. Produk RadioLAN secara otomatis memilih 1 node sebagai
Dynamic Master, berdasarkan parameter seperti lokasi , gangguan, dan kekuatan
signal. Identitas dari master dapat berubah secara otomatis pada saat kondisi
berubah. LAN juga termasuk fungsi dynamic relay, yang memperbolehkan setiap
stasiun untuk bertindak sebagi repeater untuk memindahkan data dari stasiun
yang di luar jangkauan.
LLC
MAC
PHYSI
CAL
MEDIUM
Gambar 1
Pada Gambar 1 menunjukkan perbandingan antara OSI model dengan IEEE 802.
Physical layer pada IEEE 802 sama dengan OSI yang mengatur fungsi-fungsi
sebagai berikut:
-
Encoding/decoding signal
Penerima/pengirim bit
Pada IEEE 802 di tambahkan spesifikasi dari medium dan topologi. Di atas
physical layer adalah layer yang memberikan service kepada pengguna LAN yaitu
1. Pada pengiriman, mengassemble data menjadi frame dengan address dan error
deteksi field.
2. Pada penerima, diassemble frame dan melakukan pengenalan address dan
error deteksi.
3. Mengatur akses LAN ke Medium transmisi.
4. Memberikan interface ke layer yang lebih tinggi dan melakukan flow dan
error control.
Fungsi ke-4 adalah fungsi dari layer LLC pada IEEE 802. Sedangkan fungsi 1, 2,
3 merupakan fungsi dari MAC ( Medium Access Control ).
Dari tingkat yang lebih tinggi, data di kirim ke LLC. Pada LLC di beri Header
oleh control information, menjadi LLC PDU (Protocol Data Unit). Lalu di kirim
ke layer MAC yang menambahkan MAC header dan MAC trailer menjadi MAC
frame.
Format dari MAC Frame
MAC
CONTRO
L
DESTINATION
MAC
ADDRESS
SOURCE
MAC
ADDRESS
DATA
CRC
MAC control : field ini berisi tentang informasi yang di butuhkan oleh control
information untuk menjalankan MAC protocol, misal informasi tentang
priorty level.
Destination MAC Address: field ini berisi alamat tujuan dari data yang
dikirim.
Source MAC Address : field ini berisi alamat asal dari data yang dikirim.
- CRC : field Cyclic Redundancy Check (CRC) adalah field untuk pengecekan
error.
Pada data link layer (OSI), umumnya selain berfungsi untuk pengecekkan error
dengan menggunakan CRC tetapi juga untuk memperbaiki error tersebut (dengan
mentransmisi ulang). Pada LAN protocol kedua fungsi ini di bagi dua, unutk
pengecekkan error di berikan
berikan kepada LLC, yang terus memeriksa frame mana yang berhasil dan tidak
berhasil lalu mentransmisi ulang.
LLC ( Logical Link Control)
DSAP
SSAP
LLC
CONTROL
INFORMATION
LLC Protocol :
Format dan fungsi Protocol pada LLC berdassrkan HDLC. Perbedaan antara
kedua protocol tersebut dapat di lihat dari:
-
LLC
mendukung
Unacknowledged
connectionless
service
dengan
LLC
mendukung
acknowledged
service
dengan
menggunakan
dua
unnumbered PDU yang baru; operasi type 3. Pada tipe ini setiap PDU yang
dikirimkan harus di balas dengan acknowledged. Dengan menggunakan
Unnumbered PDU yang
layer
(gambar diatas) yang terdiri dari 4 field. Field DSAP dan SSAP berisi masingmasing 7 bit address, yang menunjukkan alamat tujuan dan asal data. 1 bit dari
DSAP menunjukkan apakah tujuannya individu atau kelompok. 1 bit dari SSAP
menunjukkan apakah PDU yang di hasilkan berupa perintah atau response.
Arsitektur 802.11
Block yang paling kecil dari wireless LAN adalah BSS (Basic Service Set) ,
yang terdiri dari beberapa angka station yang menjalankan MAC protokol yang
sama dan bersaing untuk mengakses medium yang sama. Sebuah BSS dapat atau
tidak dapat di connect dengan Backbone Distribution System (DS) dengan
melewati AP (Access Point). Fungsi dari AP adalah sebagai jembatan. MAC
protocol dapat secara penuh di distribusikan atau di kendalikan oleh pusat yang
berada pada AP. Pada umumnya BSS berhubungan dengan apa yang disebut cell
di dalam Literatur. DS dapat berupa switch, wired network, atau wireless network.
Konfigurasi yang paling sederhana dapat dilihat pada gambar 14.4 , dimana setiap
station dimiliki oleh satu BSS, maka dari iut setiap station yang berada dalam
jangkauan wireless nya dapat di gabung menjadi satu.
Sebuah Extended Station Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang
terhubung dengan Distribution System. Secara tipikal, DS adalah sebuah wired
backbone LAN tetapi dapat menjadi communication network apapun.
Pada gambar A menunjukan AP di pasang sebagai bagian dari station; AP adalah
sebuah logic di dalam station yang menyediakan access ke DS dengan
memberikan service sebagai tambahan dari fungsinya sebagai station. Untuk
mengintegrasikan IEEE 802.11 arsitektur dengan wired LAN yang tradisional,
sebuah portal di gunakan. Portal logic de pakai dalam sebuah device sebagai
jembatan atau router, yang merupakan bagian dari wired LAN dan di pasang kan
ke DS.
IEEE 802.11 Service
Ada 9 service yang di berikan oleh IEEE 802.11 (Lihat tabel A). Service - service
tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori yaitu:
1. Service provider dapat menjadi sebuah station atau DS. Station service
dipasang pada setiap station pada 802.11, termasuk dengan AP station.
Distributin Service terdapat di antara BSS. Service-service tersebut dapat
dipasangkan ke AP atau di device yang khusus yang dipasang ke DS.
2. Tiga dari service tersebut di pakai untuk mengkontrol akses dari IEEE
802.11. Enam dari service di gunakan untuk mendukung transfer data ke
MAC yang di sebut MSDU. MSDU adalah data yang dikirim dari
pengguna MAC ke MAC layer, yang pada umumnya disebut LCC PDU.
Apabila data yang dikirim terlalu besar maka dapat dibagi-bagi menjadi
banyak MAC frame.
Ada dua ciri-ciri yang membedakan antara wired LAN dengan Wireless LAN :
1. apabila ingin mengirimkan dalam wired LAN, sebuah station harus
terhubung dengan sebuah LAN secara fisik. Di pihak lain , wireless LAN
dapat berhubungan dengan jarak gelombang radio.
2. sama halnya dalam menerima, dalam wired LAN, sebuah station harus
terhubung dengan sebuah LAN secara fisik. Di pihak lain , wireless LAN
dapat berhubungan dengan jarak gelombang radio.
merespon dengan ACK. RTS akan memberitahu semua station yang berada dalam
jangkauan penerimaan source bahwa ada pertukaran sedang terjadi. Station
station tersebut akan menjauh dari transmisi agar tidak terjadi tubrukan antara 2
frame yang ditransmisi pada waktu yang sama. Demikian juga pada CTS,
memberitahu station yang berada dalam jangkauan terima destination bahwa
pertukaran sedang terjadi.
Access Control
802.11 working group memperhatikan 2 tipe proposal untuk algoritma MAC :
1. Distributed Access Protocol
Seperti Ethernet, menyalurkan keputusan untuk transmit ke seluruh node
dengan menggunakan mekanisme carriersense
2. Centralized Access Protocol
Melibatkan regulasi transmisi dengan menggunakan sebuah centralized
decision maker
Distributed Access Protocol dapat digunakan untuk sebuah ad hoc network dari
peer workstation dan dapat dipakai juga pada konfigurasi wireless LAN yang lain
yang sebagian besar terdiri dari bursty traffic. Centralized access protocol baik
untuk konfigurasi yang terdiri dari sejumlah wireless station yang saling
tersambung dan semacam base station yang tergabung ke sebuah backbone wired
LAN. Sangat berguna jika data time sensitive/high priority.
Hasil untuk 802.11 adalah sebuah algoritma MAC dinamakan DFWMAC
(Distributed Foundation Wireless MAC) yang menyediakan mekanisme access
control dengan sebuah optional centralized control built di atasnya. Di bawah
MAC layer adalah DCF. DCF menggunakan algoritma contention(rebutan) untuk
menyediakan akses ke segala traffic. Asynchronous traffic biasanya menggunakan
DCF. PCF adalah sebuah algoritma MAC yang tersentralisasi yang digunakan
untuk menyediakan servis bebas contention. PCF dibuat di atas DCF memakai
secara maksimal fitur dari DCF untuk memastikan akses kepada seluruh
pengguna.
DCF
Menggunakan algoritma CSMA sederhana. Jika sebuah station punya sebuah
frame MAC untuk ditransmit, medium akan diutamakan. Jika medium idle,
station akan transmit dan sebaliknya. DCF tidak punya fungsi deteksi benturan
karena deteksi benturan tidak dapat diterapkan pada wireless network. Dynamic
range dari sinyal medium sangat besar, sehingga station yang sedang transmit
tidak dapat membedakan sinyal lemah dari noise & efek dari transmisi itu sendiri
secara efektif.
Untuk memastikan kelancaran & penggunaan secara adil algoritma ini, DCF
melibatkan 1 set delay yang sesuai dengan priority scheme. Aturan untuk akses
CSMA dengan memakai single delay yang dikenal dengan nama Interframe Space
(IFS) adalah sebagai berikut :
1. Station dengan frame untuk ditransmit mencek medium. Jika medium idle
selama waktu yang sama dengan IFS, station akan langsung mengirim.
2. Jika medium sibuk, station akan menunda transmisi dan kembali
memonitor medium sampai transmisi yang ada selesai.
3. Setelah transmisi selesai, station akan delay IFS yang lain. Jika medium
tetap idle selama waktu, maka station akan hitung mundur selama
sembarang waktu dan mencek medium. Jika masih idle, station akan
transmit. Jika selam hitung mundur, medium jadi sibuk, hitung mundur
dihentikan & diulang jika medium idle.
Untuk menjaga stabilitas selama hitung mundur, digunakan binary exponential
backoff. Teknik ini meyediakan cara untuk menangani heavy load. Bagan yang
sebelumnya disempurnakan untuk DCF untuk menyediakan akses berdasarkan
prioritas dengan menggunakan 3 macam IFS secara tepat.
1. SIFS (Short IFS) : terpendek, digunakan untuk merespon dengan cepat
2. PIFS (Point coordination function IFS) : menengah, digunakan oleh
centralized controller di bagan PCF ketika issuing polls
3. DIFS (Distributed coordination function IFS) : terpanjang, digunakan
untuk delay minimum asynchronous frame yang saling berebut akses
Gambar 14.7a menjelaskan kegunaan time value tadi. Station yang menggunakan
IFS untuk menentukan kesempatan transmisi akan mendapat prioritas utama,
karena station tersebut akan mendapat akses ke station yang sedang menunggu
waktu yang sama dengan PIFS / DIFS.
SIFS dipake dalam ACK, CTS, poll response. Frame yang ditransmisikan dengan
memakai SIFS lebih diutamakan daripada PCF poll. Interval DIFS digunakan
untuk seluruh asynchronous traffic.
Point Coordination Function
PCF adalah metode akses alternatif yang diimplementasikan di atas DCF.
Operasinya terdiri dari polling oleh centralized polling master (point coordinator).
Point coordinator memakai PIFS ketika melaksanakan polls. Karena PIFS lebih
kecil dari DIFS, point coordinator dapat menyita medium & mengunci semua
asynchronous traffic dengan cara mengulang pelaksanaan poll, sebuah interval
dinamakan superframe dipakai. Pada bagian pertama dari interval ini, point
coordinator melaksanakan polling pada station yang bersangkutan. Point
coordinator akan idle bagi superframe, menyediakan sebuah periode contention
(rebutan) untuk akses asynchronous.
Gambar 14.7b menjeklaskan penggunaan superframe
Pada awal superframe, point coordinator boleh secara optional menyita control
dan melaksanakan poll selama waktu tertentu. Interval ini berbeda karena frame
size berbeda yang dikirim station bersangkutan. Sisa dari superframe dipakai
untuk akses berdasarkan rebutan. Setelah interval superframe selesai, point
coordinator saling berebut akses ke medium dengan menggunakan PIFS. Medium
kemungkinan sibuk sehabis superframe & point coordinator harus menunggu. Ini
menyebabkan periode superframe dipotong pada cycle berikutnya.
MAC Frame
Gambar 14.8a menunjukkan format frame 802.11
Format umum ini dipakai untuk semua data & control frame, tapi tidak semua
field dipakai pada setiap keadaan.
Frame control : mengindikasikan tipe frame & menyediakan info kontrol.
From DS : MAC coordination menset bit ini ke 1 dalam sebuah frame yang
meninggalkan distribution system.
More fragment : diset ke 1 jika lebih banyak frame mengikuti yang satu ini
- Power management : diset ke 1 jika station yang sedang transmisi lagi dalam
sleep mode.
-
More data : menunjukkan bahwa sebuah station punya data tambahan untuk
dikirim. Setiap blok dari data boleh dikirim sebagai 1 frame/sebuah grup
fragment dalam banyak frame.
1. data : frame data yang paling sederhana dapat digunakan pada periode
contention dan contention free.
2. data + CF-ack : hanya dapat dikirim dalam peroide contention free.
Sebagai tambahan frame ini membawa ack dari data sebelumnya.
3. data + CF-poll : di gunakan oleh point coordinator untuk mengirimkan
data ke mobile station dan untuk meminta mobile station untuk mengirim
frame data yang telah di buffer.
4. data + CF-ack + CF-poll : menggabungkan fungsi dari yang diatas.
Sisa 4 sub-tipe tidak membawa frame data. Frame null-function tidak membawa
data, pools atau ack. Frame ini hanya membawa power management bit.
Management Frame
Frame management hanya di gunakan untuk
Station dan AP :
1. Association request: di kirim oleh oleh sebuah station ke AP untuk
mengirim request association dengan BSS.
2. Association response : di kirim oleh AP ke station untuk menandakan
apakah request diterima atau tidak.
3. Reassociation request : di kirim dari station ketika pindah dari satu BSS ke
lainnya dan perlu untuk membuat association dengan AP lain.di BSS yang
baru
4. Reassociation response : dikirim oleh AP ke station untuk menandakan
apakah reassociation requset di terima atau tidak.
5. Probe request : di gunakan untuk mendapatkan informasi dari station lain
atau AP.
6. Probe response : response dari probe request
7. Beacon : di transimisi secara periodik agar mobile station dapat melokasi
dan mngidentifikasi sebuah BSS
8. Announcment traffic indication message : memberikan tanda ke mobile
station lainnya yang dalam mode power dalam keadaan low bahwa station
ini menuggu untuk mengirimkan framenya ke frame lain.
Authentication
Karena Wireless lan memiliki keamanan physical yang terbatas untuk
mencegah
penyalahgunaan
akses,
802.11
mendefinisikan
service-service
authentication untuk mengontrol akses lan ke level yang sama dengan yang
terhubung menggunakan media kabel.
IEEE 802.11 menyediakan dua macam tipe Authentication yaitu Open System
dan Shared Key. Open System Authentication menyediakan jalan bagi dua
pemakai untuk menyetujui penukaran data dan menyediakan tanpa keuntungan
penjagaan. Di Open System salah satu pemakai mengirimkan sebuah MAC
control frame, yang diketahui sebagai authentication frame, ke pemakai yang lain.
Yang menerima akan meresponnya dengan Authentication frame miliknya dan
prosesnya selesai. Open System juga menyangkut pertukaran identitas diantara
pemakainya.
Shared key Authentication, dua pemakai yang saling berhubungan
mengharuskan untuk membagi
802.11 DSSS adalah diikuti 11-chip barker sequence, dengan leftmost bit
yang diaplikasikan pada PPDV : +1,-1,+1,+1,-1,+1,+1,+1,-1,-1,-1.
n=2
++
n=3
++-
n=4
+++-
n=5
+++-+
n=7
+++--+-
n = 11
+-++-+++---
n = 13
+++++--++-+-+
Output di binary adder adalah suatu signal DSSS yang memiliki sebuah
signal rate yang lebih besar daripada data signal aslinya. Sebagai contohnya
Mbps PPDV yang berada pada input, akan menghasilkan 11 Mbps signal
yang dispreading pada output adder. Modulator menerjemah baseband signal
ke dalam sebuah signal analog pada operasi transmisi frekuensi dari kanal
yang dipilih.
Infrared
Skema infrared IEEE 802.11 merupakan omnidirectional daripada point
to point. Rangenya dapat mencapai 20 m. Skema Modulasi untuk 1 Mbps
data rate dikenal sebagai 16-PPM (Pulse Position Modulation). Didalam
skema, setiap group dari 4 data bit di mapped menjadi satu dari 16-PPM
symbols; setiap symbol merupakan 16 bit string. Setiap 16-bit string
mencangkup dari 0 sebanyak 15 dan binary 1 sebanyak sekali. Untuk 2
Mbps data rate, setiap group dari 2 data bit di mapped menjadi satu dari
empat bit sequence. Setiap sequence terdiri dari 0 sebanyak 3 kali dan
binary 1
IEEE 802.11a
Spesifikasi IEEE 802.11a menggunakan frekuensi 5 GHz. Tidak seperti
yang
data
rate
untuk
IEEE
802.11a
adalah
5,5 dan 11 Mbps. Chipping rate nya 11Mhz, dimana memiliki kesamaan
dengan Skema DS-SS yang original, dan menyediakan bandwidth yang
sama. Untuk mencapai data rate yang lebih tinggi pada bandwidth yang
sama dan pada chipping rate yang sama, skema modulasi yang diketahui
sebagai Complementary Code Keying (CCK) digunakan.
Skema modulasi CCK sangat rumit dan tidak diteliti secara detail. Data
input berada pada 8 blok bit dengan rate 1.375 Mhz ( 8 bit/symbol x 1.375
MHz = 11 Mhz). Enam bit di mapped menjadi 64 code sequence
berdasarkan dari 8 x 8 Walsh Matrix. Output dari mapping, ditambah 2
additional bit, menjadi input ke modulasi QPSK.