Pendahuluan Ekotum
Pendahuluan Ekotum
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................
3.2 Pembahasan......................................................................................
13
13
14
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam suatu ekosistem hutan, masyarakat tumbuh tumbuhan sangat berhubungan
erat satu sama lain dengan lingkungannya. Hubungan ini terlihat dengan adanya variasi
dalam jumlah masing-masing jenis tumbuhan dan terbentuknya struktur masyarakat tumbuhtumbuhan tersebut. Terbentuknya pola keanekaragaman dan struktur spesies vegetasi hutan
merupakan proses yang dinamis, erat hubungannya dengan kondisi lingkungan, baik biotik
maupun abiotik. Tumbuhan bawah adalah suatu tipe vegetasi dasar yang terdapat di bawah
tegakan hutan kecuali permudaan pohon hutan, yang meliputi rerumputan, herba dan semak
belukar. Vegetasi dasar adalah lapisan tumbuhan penutup tanah terdiri dari herba, semak atau
perdu, liana dan paku-pakuan (Hilwan dkk., 2013).
Suatu bentang alam tertentu akan dijumpai adanya penutupan tumbuhan yang tumbuh
pada area tertentu, atau yang biasa disebut dengan plant cover. Penutupan tumbuhan tersebut
sering dijumpai satu atau beberapa komunitas tumbuhan yang secara bersamaan
akan
membentuk suatu vegetasi. Bentuk vegetasi pada suatu areal tertentu beserta faktor
lingkungannya menampakkan suatu hubungan yang saling bergantung satu sama lain, serta
mengikuti prinsip prinsip ekologi tertentu. Menurut Goldsreth dan Harrison pengertian
vegetasi adalah sebagai kumpulan dari keseluruhan tumbuhan yang hidup bersama pada suatu
area khusus dan dapat dicirikan oleh spesies penyusun ataupun oleh gabungan struktural dan
fungsional yang memberikan cirri fisiognomi atau kenampakan luar dari vegetasi (Ardhana,
2012).
Nilai penting adalah angka yang menggambarkan tingkat penguasaan suatu jenis
dalam vegetasi, angka ini didapat dengan menjumlahkan Kerapatan Relatif dan Frekuensi
Relatif.Dominansi atau Tingkat pengusaan ini menggambarkan kemampuan suatu jenis untuk
mampu berkembang dan bertahan terhadap kondisi habitat tertentu (Brower dkk., 1990).
Indeks keanekaragaman yang rendah menunjukkan bahwa jenis yang ditemukan tidak begitu
banyak
dan
hanya
ditemukan
jenis
yang
sama
pada
masing-masing
tegakan.
Keanekaragaman jenis yang rendah disebabkan oleh suatu daerah yang didominansi oleh
hanya jenis-jenis tertentu saja (Asmayannur dkk., 2012).
Dalam penelaahnya terdapat analisis vegetasi yang bertujuan untuk mengetahui
komposisi jenis tumbuhan dan struktur vegetasi yang ada di wilayah yang akan di analisis.
Analisis vegetasi yang dilakukan pada area luas tertentu umumnya berbentuk persegi, bujur
1
sangkar, atau lingkaran.Semak merupakan tumbuhan seperti perdu, pendek, dan berkayu
dengan banyak cabang cabang kecil, dengan cabang cabang utamanya yang berkayu,
umumnya berdaun kecil yang tumbuh berdekatan.Dan merupakan tumbuhan semusim
(Kimball, 1983).
Berbagai macam faktor umum yang mempengaruhi struktur vegetasi adalah adanya
fisiognomi vegetasi, struktur vegetasi, struktur bioms, struktur floristik, struktur
tegakan.Dalam fisiognomi vegetasi merupakan kesan dari keseluruhan kenampakan dari
suatu vegetasi yang terlihat secara aktual.Dinamika pembagian zona vegetasi berdasarkan
atas wilayah wilayah terbagi rata atas zonasi vertikal dan zonasi horizontal.Kedua aspek ini
dapat memberikan informasi mengenai kesesuaian jenis terhadap lingkungan dan sifat
efisiensi penggunaan energi yang tersedia oleh setipa jenis individu yang terlibat (Kumar,
2010).
Menurut Ardhana (2012) manfaat dari suatu analisis vegetasi adalah tumbuhan dalam
peranannya sebagai pengumpul unsur unsur kimia tertentu, sebagai evapotranspirator,
sebagai penghasil senyawa, serta sebagai penyelenggara relung ekologi.
1.2
Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui penyebaran vegetasi herba dan semak pada daerah terbuka dan
daerah naungan (canopy), dengan menerapkan parameter parameter vegetasi antara lain:
frekuensi (kekerapan), densitas (kerapatan), dominansi, frekuensi relatif, densitas relative,
dominansi relative, nilai penting (importance value), indeks diversitas, index similaritas, dan
pola penyebaran jenis.
1.3
Manfaat Praktikum
Dapat memberikan mengenai pola penyebaran vegetasi herba dan semak pada daerah
terbuka dan daerah naungan (canopy), dengan menerapkan parameter parameter vegetasi
antara lain: frekuensi (kekerapan), densitas (kerapatan), dominansi, frekuensi relatif, densitas
relative, dominansi relative, nilai penting (importance value), indeks diversitas, index
similaritas, dan pola penyebaran jenis.
2.1
Lokasi Praktikum
Tempat Wisata Danau Buyan Tabanan hari Sabtu, 8 November 2014, dilakukan
pada dua stasiun yaitu stasiun terbuka dan stasiun tertutup.
2.2
5. Patok besi
6. Sasak
7. Alat alat tulis
2.3
Cara Kerja
Ditentukan areal atau stasiun penelitian, kemudian stasiun dibagi dua lokasi yaitu
daerah terbuka dan daerah ternaung.Untuk analisis vegetasi digunakan metode kuadrat
(Quadrat Sampling Technique) yang dilakukan secara acak atau random. Sistem pengacakan
plot dilakukan secara lotre yaitu kertas digulung yang sudah ditentukan jarak kedepan (x) dan
jarak kesamping (y). Pada masing masing lokasi dibuat 10 plot, ukuran plot untuk semak
5mx5m.dalam setiap plot dicatat jumlah jenis, jumlah individu, dan luas penutup.Selanjutnya
masing-masing plot dihitung dan dicatat jumlah jenis, jumlah individu, luas penutup (crown
cover) dengan rumus : CC =
D1 D2
Keterangan :
CC
D1
D2
Setiap individu atau jenis yang belum diketahui namanya, dijadikan herbarium untuk
dideterminasi dengan menggunakan literatur atau atlas yang ada.
2.4
Analisis Hasil
Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dan ditentukan parameter-parameter
b. Densitas
c. Dominansi
d. Frekuensi Relatif
x 100%
x 100%
x 100%
H
Log
Keterangan :
H = Indeks Diversitas ( indeks keanekaragaman jenis)
n1 = Nilai penting dari suatu jenis
N = Nilai penting dari seluruh jenis
i. Indeks Similaritas (I S)
Indeks Similaritas dapat ditentukan dengan rumus :
IS=
Keterangan
I S (Indeks Similaritas)= Indeks kesamaan jenis dari dua area/stasiun yang berbeda
W
: Jumlah jenis terkecil yang sama dari dua area yang berbeda
X 2
N 1
X
Keterangan :
X = Jumlah individu dari masing-masing jenis
N = Jumlah jenis
X
III.
3.1
Hasil
Tabel 1. Hasil Parameter Vegetasi (Frekuensi,Densitas,Dominansi,Frekuensi
Relatif, Densitas Relatif, Dominansi Relatif, Nilai Penting dan Indeks Diversitas)
Nama Jenis
N
Nama
Daera
h
Ocinum
basilicum
Kalian
Caliandra
dra
sp.
Sidagu
ri
ek
Tanah
Trimezia
sp.
Urena
lobata
ek
Hitam
Sida retusa
Puluta
Anggr
6
Ilmiah
Selasi
Anggr
4
Nama
Pacing
Coelogyne
pandurata
Cryptocori
ne eiliata
Jum
Jum
lah
lah
terd
Indi
apat
vidu
12
Frek
De
uens nsi
i
tas
0,2
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,5
0,1
2
Do
mi
na
nsi
0,0
6
13
0,0
6
0,0
2
Den.
min
.Rel
Relati
ansi
atif
Rela
0,0
18
6
07
0,0
10
6
38
0,0
26
4
0,0
03
2
Indek
NP
34,28
67,3
126,
1%
59%
12,5
17,14
5,85
35,4
9%
12,5
2,86
2,2
17,5
6%
12,5
8,57
3,34
24,4
1%
12,5
25,71
11,9
50,1
6%
7%
12,5
8,57
8,31
29,3
8%
12,5
2,86
25%
1%
s
Diver
sitas
tif
0,1 0,0
8
Frek
0,2
0,0 0,0
2
Do
16,3
6%
0,158
0,11
0,07
0,08
0,129
0,09
0,068
Total
35
0,0
0,3
17
6
100
99,99
99,9
299,
7%
96%
Pola Penyebaran
Indeks Similaritas
0,84
33,3%
Frekuensi
1.2
1
0.8
0.6
Frekuensi
0.4
0.2
0
1
2. Frekuensi Relatif
Frekuensi relatif
30%
25%
20%
15%
Frekuensi relatif
10%
5%
0%
1
3. Densitas
Densitas
0.3
0.25
0.2
0.15
Densitas
0.1
0.05
0
1
4. Densitas Relatif
Densitas Relatif
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
Densitas Relatif
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
1
5. Dominansi
Dominansi
25.00%
20.00%
15.00%
Dominansi
10.00%
5.00%
0.00%
1
10
6. Dominansi Relatif
Dominansi Relatif
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
Dominansi Relatif
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1
7. Nilai Penting
Nilai Penting
140.00%
120.00%
100.00%
80.00%
Nilai Penting
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
1
11
8. Indeks Diversitas
Indeks Diversitas
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Indeks Diversitas
1.4
1.2
Ocinum basilicum
1
0.8
Caliandra sp.
0.6
Cida retusa
0.4
0.2
Trimezia sp.
Urena lobata
12
3.3
Pembahasan
Praktikum analisis vegetasi semak dilakukan di Danau Buyan, dengan menggunakan
metode kuadrat (Quadrat Sampling Technique) dan dilakukan secara random atau secara
acak.Dari hasil analisis komposisi dan struktur vegetasi semak di kawasan danau Buyan
menunjukkan hasil yang bervariasi.Didapatkan tujuh macam spesies yang ditemukan, yaitu
Ocinum basilicum, Caliandra sp., Sida retusa, Trimezia sp., Urena lobata, Coelogyne
pandurata, Cryptocorine eiliata.Dari seluruh spesies yang paling dominan atau yang paling
banyak pada sebidang petak yang dibagi adalah Ocinum basilicum sebanyak 12 individu yang
ditemukan.Nilai frekuensi yang didapat yaitu dengan membagi jumlah kuadrat dari tiap jenis
yang ditemukan dengan jumlah plot yang diambil. Nilai frekuensi Ocinum basilicum yaitu 1,
nilai densitasnya 0,24, crown cover sebanyak 10,69, nilai dominansinya 0,2138, frekuensi
relatif sebanyak 25%, densitas relatif 34,28%, dominansi relatif 67,31%, nilai penting yang
didapat 126,59%, indeks diversitas 0,158.
Caliandra sp. nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,12, crown cover
sebanyak 0,93, dominansi sebanyak 0,0186, frekuensi relatif sebanyak 25%, densitas relatif
34,28%, dominansi relatif 5,85%, nilai penting yang didapat 35,49%, indeks diversitas 0,11.
Cida retusa 0,5, nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,02, crown cover
sebanyak 0,35, dominansi sebanyak 0,007, frekuensi relatif sebanyak 12,5%, densitas relatif
2,86%, dominansi relatif 2,2%, nilai penting yang didapat 17,56%, indeks diversitas 0,07.
Trimezia sp. , nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,06, crown cover
sebanyak
relatif
8,57%,
dominansi relatif
8,57%,
diversitas 0,08.
Urena lobata , nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,18, crown cover
sebanyak 0,9, dominansi sebanyak 0,038, frekuensi relatif sebanyak 12,5%, densitas relatif
25,71%, dominansi relatif 11,96%, nilai penting yang didapat 50,17%, indeks diversitas
0,129.
Coelogyne pandurata, nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,06, crown
cover sebanyak 1,32, dominansi sebanyak 0,0264, frekuensi relatif sebanyak 12,5%, densitas
relatif 8,57%, dominansi relatif 8,31%, nilai penting yang didapat 29,38%, indeks diversitas
0,09.
Cryptocorine eiliata, nilai frekuensinya sebanyak 0,5, nilai densitasnya 0,02, crown
cover sebanyak 0,162, dominansi sebanyak 0,0032, frekuensi relatif sebanyak 12,5%,
13
densitas relatif 2,86%, dominansi relatif 1%, nilai penting yang didapat 16,36%, indeks
diversitas 0,068
Caliandra merupakan semak dengan ciri morfologi bunga tersusun majemuk,
perbungaan bulat, memiliki banyak benang sari, merupakan sekelompok tumbuhan legume
(polong), banyak digunakan sebagai sumber pakan ternak, serta untuk penghijauan.
Klasifikasi dari Caliandra:
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Fabales
Family
: Fabaceae
Genus
: Calliandra
Spesies
:Calliandra sp.
Coelogyne pandurata (anggrek hitam) merupakan flora khas dari Papua. Dapat pula
ditemukan di Malaysia, Sumatera, Kalimantan, dan Filipina. Anggrek hitam tergolong epifit
yang ditemukan pada pohon pohon yang besar di dekat sungai ataupun pada daerah yang
terestrial.Morfologinya yang khas mahkota warna hitam bentuk bulat telur.Setiap musim
perbungaannya tumbuh sekitar lima belas bunga dalam setiap satu individu. Klasfikasi dari
anggrek hitam:
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Asparagales
Family
: Orchidaceae
Genus
: Coelogyne
Spesies
: Coelogyne pandurata
Sidaguri
atau
Sida
retusa
merupakan
tanaman
tahunan,
famili
dari
Malvaceae.Tumbuh subur pada daerah tropis maupun subtropics. Morfologi batang tegak dan
bercabang, tinggi sekitar 50-120cm,batang bawah berkayu, bunga dengan mahkota warna
kuning keoranyean berjumlah lima, daun menyirip warna hijau gelap, pinggir daun bergerigi,
terdapat buah menyerupai kapsul. Klasifikasi umum dari sidaguri adalah:
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Malvales
Family
: Malvaceae
Genus
: Cida
14
Spesies
: Sida retusa
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Alismatales
Family
: Araceae
Genus
: Cryptocorine
Spesies
: Cryptocorine eiliata
Anggrek tanah (Trimezia sp.) sesuai dengan namanya tumbuh subur diatas permukaan
tanah yang datar.Morfologi bunga warna kelopak kuning denagn bercak merah gelap atau
cokelat, jumlah petal tiga, daun warna hijau muda, bentuk daun menyerupai pedang, bagian
bawah daun berbuku buku, pertulangan daun jelas.
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Asparagales
Family
: Iridaceae
Genus
: Trimezia
Spesies
: Trimezia sp.
Urena lobata merupakan semak tahunan yang tumbuh subur pada daerah tropis
maupun sub tropis. Dikenal dengan nama pulutan dan ditemukan tersebar di Asia bagian
Tenggara. Tumbuh tegak dan sering disebut sebagai gulma, Klasifikasi dari Urena lobata:
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Malvales
Family
: Malvaceae
Genus
: Urena
Spesies
: Urenalobata
Ocinum basilicum atau dikenal dengan basilikum adalah kelompok terna tahunan
yang ditemukan tersebar di Asia Tenggara dan Eropa.Dikenal pula dengan sebutan basil
sebagai bahan tambahan dalam minuman dan obat.Memiliki aroma khas yang harum, sering
15
dipakai sebagai penyegar.Disebut juga rempah rempah yang banyak dimanfaatkan adalah
pada bagian bijinya. Klasifikasi umumnya adalah:
Kingdom
: Plantae
Class
: Angiosperm
Ordo
: Lamiales
Family
: Ocimaceae
Genus
: Ocinum
Spesies
16
IV.
4.1 Kesimpulan
Tingkat frekuensi dan nilai densitas yang paling unggul adalah spesies Ocinum
basillicum, spesies tersebut sangat mendominasi vegetasi semak. Nilai penting seluruh
spesies 299,96% sehingga vegetasi semak cukup mantap, padat dan merata. Indeks
diversitas pada masing-masing spesies adalah kurang dari 1 sehingga indeks diversitas
vegetasi semak tertutup sangat buruk. Pola penyebaran vegetasi semak tertutup bersifat
seragram.
Suatu komunitas tumbuhan tidak memiliki kesesuaian dengan kondisi lingkungannya
maka tumbuhan tersebut tidak mampu bertahan dengan baik.. Selain itu, cahaya matahari
yang langsung menembus lantai hutan juga dapat mempengaruhi pertumbuhan jenis-jenis
tumbuhan, terutama tumbuhan dengan tingkat yang rendah
4.2 Saran
Suatu analisis vegetasi digunakan hanya untuk memperoleh data kuantitatif, dan
juga termasuk pola pola penyebaran setiap jenis.Oleh karenanya kedominansian suatu
jenis individu tidak menjadi tolok ukur dalam sebuah analisis vegetasi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Ardhana, I Putu Gede. 2012. Ekologi Tumbuhan. Udayana University Press.Denpasar.
Asmayannur,I., Chairul,Zuhri,S. 2012. Analisis Vegetasi Dasar di Bawah Tegakan Jati Emas
(Tectona grandis L.) dan Jati Putih (Gmelina arborea Roxb.). Jurnal Biologi
Universitas Andalas. 1(2):173-178.
Brower, J.E, Zar , J.H. 1990. Feld and Laboratory Methods for General Ecology.Wm.C.
Brown, Dubuque, IA.
Carr. W.E.S., C.B. Derby. 2008. Scavenging Introduced of Biodiversity in Vegetation Animal
and Plant. Biol. Ecol. 192: 410-417.
Emberlin, J.C., 1983. Introduction to Ecology. New Jersey: MacDonal & Evans.
Goldsmith, F.B., dan C.M Harrison. 1975. Description and Analysis of Vegetation (Methodos
in Plant Ecology, ed. SB.Champan). Blackwell-Scientific Publication. Oxford, London,
Edinburgh, Melbourne. H.85-155.
Hilwan,I.,Dadan,M.,Weda,G.P. 2013.Keanekaraaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan
Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum Griseb.) dan Trembesi (Samanea saman
4Merr.) di Lahan Pasca Tambang Batubara.PT Kitadin, Embalut, Kutai Kartanagara,
Kalimantan Timur. Jurnal Silvikultur Tropika. 1:6-10.
Kimball, W.John. 1983. Biologi Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Kreb, G.R. and N.B. Davies. 1991. Behavioural Ecology. Blackwell-Scientific Publication.
Australia.
Kumar, H. D. 2010. Modern Concepts of Ecology. Vikas Publishing Ltd. New Delhi.
Lawrence, G.H.M., 1958. Taxonomy of Vascular Plants.The MacMillan Company. New
York.
Samingan, T. 1988. Metode Analisis dan Penelitian Vegetasi.Laboratorium Ekologi Jurusan
Biologi. FMIPA IPB. Bogor.
Tansley, A.G. 2006. The Development of Vegetation, A Review of Clements Plant
Succession. J.Ecol. 4:198-204.
Whittaker, R.H. 2003. Communities and Ecosystem.McMillan Pub. Co,Inc. New York.
Widyastuti, SM. dan Sumardi Harjono. 2006. Patologi Hutan. UGM Press.Yogyakarta.
18
Zoeraini, D.I. 1992. Prinsip prinsip Ekologi dan Organisasi Ekosistem Komunitas dan
Lingkungan. Bina Aksara. Jakarta.
19