Anda di halaman 1dari 16

I.

Tujuan Percobaan
1. Menentukan konstanta pegas.
2. Memahami gaya pemulih.
3. Mengerti tentang Hukum Hooke
4. Mengetahui pegas dinamik.
5. Mengetahui factor-faktor yang berpengaruh terhadap osilasi pegas.

II.

Dasar Teori
Sebuah pegas bila digantung vertikal dengan panjang L 0, kemudian diberi beban

dengan massa m, maka panjang pegas akan menjadi L atau pegas akan mengalami
pertambahan panjang. Sehingga harga konstanta pegas akan dapat ditentukan. Tetapi
apabila pegas digantung vertikal kebawah, kemudian pegas diberikan beban dan
digetarkan, maka pegas mengalami getaran selaras yang dapat ditentukan oleh periode
getarannya (T). Periode getarannya dapat dicari dengan waktu, dimana t adalah waktu yang
diperlukan n kali getaran melalui titik setimbang, maka besarnya konstanta pegas dapat
dinyatakan dengan persamaan:

Dimana:
m = massa beban
k = konstanta pegas
T = petiode
Bila pegas ditekan atau diregangkan kemudian dilepas, pegas kembali kepanjang
asal, jika perpindahan tidak terlalu besar. Bila pegas diregangkan dengan suatu gaya, maka
pegas akan bertambah panjang. Bila gaya yang akan digunakan untuk menarik kawat atau
pegas tidak terlalu besar, maka pertambahan panjang kawat atau pegas akan sebanding
dengan besar gaya yang diberikan.
Untuk pertama kalinya ini ditemukan oleh Robert Hooke (1635-1703). Bunyi
hukum hooke yaitu jika sebuah benda diubah bentuknya, maka benda tersebut akan
melawan perubahan bentuk (deformasi) dengan gaya yang sebanding dengan besar
1

deformasi, asalkan deformasi ini tidak terlalu besar. Untuk deformasi dalam satu dimensi,
atau perubahan panjang saja, maka Hukum Hooke dapat ditulis sebagai berikut.

Dimana:
x = panjang pegas setelah diberikan gaya atau setelah mengalami deformasi
Fx = gaya balik oleh bahan atau pegas
xo = panjang pegas mula-mula
k = satu ketetapan banding dan untuk pegas disebut konstanta
Tanda negatif pada persamaan diatas menyatakan bahwa gaya selalu melawan
deformasi.
Jika suatu bahan mengalami perubahan panjang melampaui daerah elastik, maka
akan mengalami perubahan bentuk permanen. Daerah deformasi diluar daerah elastik
disebut daerah plastik. Dalam daerah plastic perubahan bentuk bersifat permanen. Jika
sebuah pegas ditarik melebihi batas elastik, pegas tidak kembali pada panjang semula,
karena struktur-struktur atom dalam pegas telah mengalami perubahan. Untuk mencari nilai
ketetapan pegas dengan cara dinamis adalah.
Apabila pegas yang telah diberikan beban tadi dihilangkan bebannya kama pegas
akan mengalami getaran selaras dengan periode

Dimana,
m = massa beban
2

k = konstanta pegas
T = petiode
Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang pada
daerah elastisitas pertama kali diselidiki oleh Robet Hooke (1653-1703). Hasil
penyelidikannya dinyatakan dinyatakan dalam sebuah hukum yang dikenal sebagai Hukum
Hooke seperti yang sudah disebutkan diatas.
Pada dasarnya osilasi atau getaran dari pegas digantung secara vertical sama dengan
getaran pada pegas jika diletakkan secara horizontal. Bedanya pegas yang digantung secara
vertical lebih panjang karena pengaruh gravitasi yang bekerja pada benda.
Pada pegas yang diletakkan secara horizontal, posisi benda disesuaikan dengan
panjang pegas alami, pegas akan meregang atau mengerut juka diberikan gaya luar. Pada
prgas yang dipasang secara vertikal, gravitasi bekerja pada benda bermassa yang dikaitkan
pada ujung pegas. Akibatnya walaupun benda tidak ditarik kebawah, pegas dengan
sendirinya akan meregang sejauh x0. Pada keadaan ini benda yang digantungkan pada
pegas berada dalam kondisi setimbang. Berdasarkan Hukum II newton, benda berada
dalam keadaan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada benda sama dengan 0. Gaya
yang bekerja pada benda yang digantungkan pada pegas (F o=-kx0) yang arahnya keatas dan
gaya berat (W=mg) yang arahnya kebawah. Total kedua gaya ini sama dengan 0. Namun
untuk hal ini, jumlah gaya tidak sama dengan 0 karena terdapat pertambahan panjang
sejauh x sehingga gaya pegas bernilai lebih besar daripada gaya berat. Ketika benda kita
diamkan sesaat (belum dilepas) Ep benda bernilai maksimum sedangkan Ek benda bernilai
0. Ep maksimum karena benda berada pada simpangan sejauh x. dan Ek sama degan 0
karena benda ada pada keadaan diam. Karena ada gaya pemulih pegas yang berarah keatas
maka pegas akan bergerak keatas menuju titik setimbang.
Ketika mencapai titik setimbang total gaya sama dengan 0, tetapi laju gerak benda
bernilai maksimum sehingga Ek bernilai maksimum. Karena pada keadaan setimbang
kecepatan benda bernilai maksimum, maka benda akan terus bergerak keatas sejauh x.
ketika benda berada pada simpangan sejauh x, Ep bernilai maksimum sedangkan Ek sama
dengan 0. Dan setelah benda berada pada jarak x, benda akan bergerak kembali ketitik
3

setimbang dan mencapai sejauh x, begitu seterusnya sampai benda berhenti karena adanya
pengaruh gaya gravitasi. Benda akan bergerak secara periodik, selama benda bergerak
selalu ada perubahan energy Ek dan Ep namun Em selalu tetap. Ketika benda berada pada
titik setimbang maka Ek bernilai sama dengan Em, dan saat benda berada pada simpangan
x atau x maka Ep sama dengan Em.
Energy potensial sebuah pegas dengan konstanta k dan pada simpangan sejauh x dari
kesetimbangannya dinyatakan dengan persamaan:

Energi kinetic benda yang bermassa m yang bergerak dengan kelajuan v adalah

Energi Mekanin adalah energy total yaitu energy potensial ditambah energi
mekanik.

Pemasangan pegas secara umum ada dua cara yaitu secara seri dan paralel,
konstanta pegas untuk pemasangan pegas secara seri adalah

Sedangkan untuk pemasangan pegas secara paralel adalah

dan ada pula pemasangan pegas secara campuran yaitu menggunakan secara seri dan
paralel, untuk kasus seperti ini, pertma jumlahkan dulu yang paralel dan setelah itu barulah
dihitung total.
4

III.

IV.

Alat dan Bahan


1. Pegas.
2. Mistar.
3. Statis dan penjepitnya.
4. Stopwatch.
5. Beban.
Prosedur Percobaan
Pegas Dinamik
Pegas digantung pada tempat yang sudah dipersiapkan. Selanjutnya beban (m)
ditempatkan disalah satu ujung pegas, penggantungan beban dimulai dari beban dengan
massa yang pling ringan. Beban disetimbangkan dari posisi setimbangnya kemudian
dilepaskan, maka system massa pegas akan berosilasi. Waktu untuk 15 kali osilasi dicatat
dan percobaan ini diulang sebanyak 5 kali. Selanjutnya percobaan diatas diulang 5 kali
dengan massa beban yang berbeda.

V.

Hasil Percobaan
5.1 Beban pertama
massa I

Waktu
100
100
100
100
100

3.82
3.81
3.8
3.82
3.82

5.2 Beban kedua


massa II

Waktu
150
150
150
150
150

4.13
4.13
4.15
4.12
4.1

5.3 Beban ketiga


massa III

Waktu
5

200
200
200
200
200

4.56
4.58
4.59
4.55
4.56

5.4 Beban keempat


massa IV

Waktu
250
250
250
250
250

5.01
5.02
4.9
5
5.02

5.5 Beban kelima


massa V

Waktu
300
300
300
300
300

VI.

Analisa Data
6.1 Ralat
6.1.1

5.63
5.64
5.61
5.63
5.64
Ralatmassa
6.1.1.1 Ralatmassa 1
2

M
100
100

100
100

0
0
6

0
0

100
100
100

100
100
100

0
0
0

0
0
0
0

s
s

6.1.1.2 Ralat massa 2


2

M
150
150
150
150
150

150
150
150
150
150

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

6.1.1.3 Ralat massa 3


2

M
200
200
200
200
200

200
200
200
200
200

0
0
0
0
0
7

0
0
0
0
0
0

6.1.1.4 Ralat massa 4


2

M
250
250
250
250
250

250
250
250
250
250

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

6.1.1.5 Ralat massa 5


2

M
300
300
300
300
300

150
150
150
150
150

0
0
0
0
0

0
0
0
0
0
0

6.1.2

Ralat waktu
6.1.2.1 Ralat waktu pada massa 1
2

3.82
3.81
3.8
3.82
3.82

3.814
3.814
3.814
3.814
3.814

0.006
-0.004
-0.014
0.006
0.006

0.000036
0.000016
0.000196
0.000036
0.000036
0.00032

6.1.2.2 Ralat waktu pada massa 2


2

4.13
4.13
4.15
4.12
4.1

6.1.2.1.3

4.126
4.126
4.126
4.126
4.126

0.004
0.004
0.024
-0.006
-0.026

0.000016
0.000016
0.000576
0.000036
0.000676
0.00132

Ralat waktu pada massa 3


2

4.56
4.58

4.568
4.568

-0.008
0.012
9

0,000064
0.000144

4.59
4.55
4.56

6.1.2.1.4

4.568
4.568
4.568

0.022
-0.018
-0.008

0.000484
0.000324
0,000064
0.00108

Ralat waktu pada massa 4


2

5.01
5.02
4.9
5
5.02

6.1.2.1.5

4.99
4.99
4.99
4.99
4.99

0.02
0.03
-0.09
0.01
0.03

0.0004
0.0009
0.0081
0.0004
0.0009
0.0104

Ralat waktu pada massa 5


2

5.63
5.64
5.61
5.63
5.64

5.63
5.63
5.63
5.63
5.63

0
0.01
-0.02
0
0.01

10

0
0.0001
0.0004
0
0.0001
0.0006

6.2

Perhitungan
Konstanta pegas dengan beban= 50 gram
Diketahui :
n = 15 kali
t1 =
m =

kg = 0,1 kg

Jawab :

Dengan perhitungan yang sama seperti diatas didapat:


Percobaan

k k N

Periode T (s)

II

(78,187

0)

(0,275

0,00054)

III

(85,051

0)

(0,3045

0,00049)

IV

(89,092

0)

(0,3326

0,00152)

(83,985

0)

(0,3753

0,00036)

Konstanta pegas rata-rata

11

6.3

Jawaban atas soal


1. Gaya pemulih
Apabila gaya yang dikenakan pada pegas dihilangkan, maka pegas akan
bergerak secara berosilasi menuju titik keseimbangan (keadaan awal).
Besarnya gaya yang diperlukan untuk kembali ke titik keseimbangan ini
dinamakan sebagai gaya pemulih. Berdasarkan hukum III Newton, maka
besarnya gaya pemulih sama dengan gaya yang diberikan untuk menarik
pegas, hanya tandanya berlawanan. Tanda (-) menunjukan bahwa gaya
pemulih berlawanan dengan gaya penyebabnya.
Turunan dari persamaan gerak system sehingga diperoleh persamaan (1)
F = -kxatau m a = -kx ...(8.1)
Sementara itu :
a=-

-m

x(8.2)

x = -kx...(8.3)

. ....(8.4)

Sehingga diperoleh persamaan periode getar (T) yaitu

12

..(8.5)

T=

(8.6)

2. Hukum hooke
Pada saat pegas ditarik atau di tekan, pada pegas bekerja gaya F, pegas
bertambah panjang atau mungkin bertambah pendek. Pegas tersebut juga
memberikan gaya perlawanan terhadap gaya yang Bekerja pada pegas yang
dinamakan gaya lenting pulih (Fp). Besarnya gaya lenting pulih sama dengan
gaya penyebabnya, Tetapi arahnya belawanan dengan gaya penyebabnya.
Sehingga hukum hooke juga disebut sebagai keelastisan suatu benda. Bila
pegas ditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu tidakakan elastic lagi.
Lalu bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik.
Karena besarnya gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang,
maka dapat dirumuskan bahwa:
................................................(1.1)
Dengan:
k

: konstanta pegas

F : GayaPemulih (N)
x

: Perpanjangan Pegas (m)

Persamaan inilah yang disebut dengan Hukum Hooke. Tanda negatif (-) dalam
persamaan menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah
perpanjangan.
Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang
pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.
Pernyataan ini dikemukakan oleh Robert Hooke, oleh karena itu, pernyataan
di atas dikenal sebagai Hukum Hooke.
13

6.4 Grafik
Grafik hubungan antara periode ( T2 ) dengan massa bebannya

VII.

Pembahasan
Dalam percobaan ini, menggunakan pegas, dimana diujungnya diberi beban
dengan 5 beban yang berbeda dan tiap beban dilakukan 5 kali percobaan untuk osilasi
yang dihitung dengan stopwatch sebanyak 15 kali osilasi atau 15 periode. Adapun
tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui berapa besar konstanta pegas yang
dipakai dalam percobaan ini. Dari data yang telah didapat, antara percobaan dengan
menggunakan massa yang sama yang dilakukan 5 kali percobaan dengan mencatat
waktu 15 kali osilasi, terdapat beberapa selisih waktu yang diperoleh. Hal ini
mungkin karena beberapa hal seperti kekurang telitian saat melakukan percobaan dan
juga kesalahan dalam mencatat waktu atau kekurang tepatan pengamatan waktu
dengan osilasinya, yaitu kekurang bersamaan antara melepas beban di ujung pegas
dengan menjalankan waktu pada stopwatch, dan pada saat menghentikan jalan
stopwatch karena sudah berosilasi 15 kali pun hal ini bisa terjadi. Hal berikutnya yang
berpengaruh adalah arah osilasi yang sempat melenceng atau penyimpangannya tidak
hanya naik turun, melainkan agak melebar kesamping sehingga berpengaruh terhadap
14

hasil percobaan. Untuk mencari nilai konstanta pegas yang dipakai secara akurat
mungkin agak sulit karena pegas yang dipakai ini terdapat sambungan, dan
disambungan itu ada bagian yang agak tebal, sehingga mungkin berpengaruh
terhadap konstanta pegas, dan mungkin itu pula yang menyebabkan saat pegas
berosilasi, osilasinya agak melenceng kesamping yaitu karena pegas itu sendiri tudak
seimbang. Dari percobaan ini diperoleh:

VII.

Kesimpulan
kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah :
Hukum Hooke menyatakan bahwa jika pada sebuah pegas bekerja sebuah
gaya, maka pegas tersebut akan bertambah panjang sebanding dengan
besar gaya yang bekerja padannya.

ketelitian sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pengamatan yang


semaksimal mungkin.

Konstanta pegas yang didapat dari percobaan pegas dinamik yang telah
dilakukan adalah:

Percobaan

k k N

Periode T (s)

II

(78,187

0)

(0,275

0,00054)

III

(85,051

0)

(0,3045

0,00049)

IV

(89,092

0)

(0,3326

0,00152)

(83,985

0)

(0,3753

0,00036)

15

VIII. Daftar Pustaka


Alit Paramarta, Ida Bagus. 2010. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I.

Bukit Jimbaran: Jurusan Fisika FMIPA Universitas Udayana.


Giancoli, Douglas C . 2001 . FISIKA . Erlangga: Jakarta.
Tim penyusun. 2003. PR Fisika Untuk Kelas I SLTP. Klaten: PT. Intan

Pariwara.
Esvandiari.2006.Smart Fisika SMA.Puspa Swara: Jakarta

16

Anda mungkin juga menyukai