PENDAHULUAN
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran
ditambah
lagi
pada
Pada materi yang terhir adalah mengenai mesin konversi energi. Pada
standar kompetensi ini berisi tentang dasar dasar mesin mesin diesel
maupun mesin bensin baik 2 langkah maupun 4 langkah kemudian
perhitungan daya, usaha dan efisiensinya, motor listrik, dan generator
listrik. Pada materi tersebut kebanyakan berisi tentang teori teori sehingga
mebuat siswa cenderung menjadi lebih cepat menjadi bosan padahal materi
ini bisa di hubungkan dengan kehidupan sehari hari. Pelajaran Teknologi
Dasar Otomotif ini sangat bermanfaat untuk peserta didik untuk
menghadapi masalah yang ada pada kehidupan sehari hari yang
berhubungan dengan keteknikan. Oleh karena itu ilmu ini amat penting
untuk orang yang mempelajari bidang keteknikan. Berdasarkan uraian
tersebut peneliti tertarik untuk meneliti :
Pengeruh penggunaan model pembelajaran PBL (pembelajaran berbasis
masalah) dan Problem Terbuka (OE, Open Ended) terhadap hasil belajar
pada materi memahami dasar dasar mesin di kelas X SMKN 5 Jakarta.
kerjasama,
dan
mengembangkan
keterampilan
berkomunikasi,
BAB II
PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. DESKRIPSI TEORITIS
1. Hakikat Model Pembelajaran
Sebelum mengetahui hakikat dari model pembelajaran kita
harus mengetahui terleih dahulu pengertian dari model. Pengertian
model sendiri menurut Kamus Bessar Bahasa Indonesia (KUBI) adalah
contoh, model, pola, atau barang tirun yang kecil dan tepat seperti yang
ditiru. Sedangkan menurut soekamtoModel diartikan sebagai
kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam
melakukan suatu kegiatan (1993:109). Model adalah abstraksi dari
realitas dengan hanya memusatkan perhatian pada bebarpa bagian atau
sifat dari kehidupan sebenarnya (Simamarta 1983:ix-x). model juga
dapat diartikan sebagai suatu pola, contoh, acuan, ragam dari suatu hal
yang akan dihasilkan (Depdikbud, 1990:589). Berdasarkan beberapa
definisi tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa model adalah
kerangka konseptual, contoh atau pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam kegiatan.
Sedangkan menurut Warsita (2008:85) Pembelajaran adalah
suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan
untuk membelajarkan peserta didik.
awal
dalam
mengumpulkan
dan
mengintegrasikan
Aktivitas Guru
Aktivitas Siswa
Siswa mendengarkan
tujuan belajar yang
disampaikan oleh guru
dan mempersiapkan
logistik yang
diperlukan.
Fase 2
Mengorganisas
i siswa dalam
belajar
Fase 3
Membantu
siswa secara
individual atau
kelompok
dalam
melaksanakan
penelitian
Fase 4
Mengembangk
an dan
menyajikan
hasil karya
Fase 5
Analisis dan
evaluasi proses
pemecahan
masalah.
Siswa mendefinisikan
dan
mengorganisasikan
tugas belajar yang di
angkat.
Siswa mengumpulkan
informasi yang sesuai,
melaksanakan
eksperimen, dan
berusaha menemukan
jawaban atas masalah
yang di angkat.
Siswa merencanakan
dan menyiapkan
karya, video, dan
menyampaikannya
pada teman lain.
Siswa melakukan
refleksi kegiatan
penyelidikannya dan
proses yang
dilakukan.
berdasarkan
masalah
dalam
pembelajaran
sama
dengan
penerapan
problemopen-ended dalam
kegiatan
memberikan
problem
terbuka
kepada
siswa.
Kegiatan
2. Pelaksanaan
a.
berakhirnya
KBM,
siswa
mendapatkan
tugas
B. Kerangka Berfikir
1. Pengaruh
model
pembelajaran
Problem-Based
Learning (PBL)
pengaruh
model
pembelajaran
Problem-Based
C. Hipotesis
H0 : Nilai akhir dasar dasar mesin yang menggunakan model pembelajaran
Problem-Based Learning (PBL) tidak lebih tinggi atau sama dengan
model pembelajaran Problem Terbuka (OE, Open Ended)
H1 : Nilai akhir dasar dasar mesin yang menggunakan model pembelajaran
Problem-Based Learning (PBL) lebih tinggi dari siswa yang
menggunakan model pembelajaran Problem Terbuka (OE, Open
Ended)