PENDAHULUAN
Medan magnet bumi sangat penting bagi eksistensi kehidupan di bumi, karena
medan magnet bumi merupakan perisai di sekeliling bumi yang dapat melindungi
bumi dari energi plasma matahari (angin matahari), radiasi matahari yang mengandung
partikel energi tinggi dan perisai ini disebut magnetosphere (Gunnarsdttir, 2012). Bila
masuk ke dalam atmosfer bumi, partikel angin matahari ini dapat menyebabkan
gangguan yang dapat merusak sistem aliran listrik di bumi, sistem navigasi,
komunikasi radio, dan terhambatnya upaya survei magnetik. Magnetosphere
menghalangi masuknya partikel angin matahari ke dalam atmosfer bumi dengan cara
membelokkan aliran partikel tersebut sehingga aliran ini menjauhi bumi. Namun
magnetosphere tidak sepenuhnya sempurna dalam mencegah masuknya partikel angin
matahari ke atmosfer bumi sehingga sebagian partikel angin matahari akan selalu ada
yang lolos atau dengan kata lain masuk ke atmosfer bumi. Inilah yang menyebabkan
adanya gangguan medan magnet di bumi.
Medan magnet bumi terdiri atas beberapa komponen. Namun pada penelitian
ini akan dibahas bagaimana karakteristik pola variasi diurnal magnet dari komponen
horisontal (H) saja, karena komponen ini paling terpengaruh terhadap aktivitas
matahari. Nilai komponen horisontal (H) bervariasi seiring dengan perubahan waktu.
Fluktuasi nilai variasi diurnal magnet bumi ini sebagian besar disebabkan oleh arus
listrik induksi bumi yang berasal dari pengaruh eksternal, yaitu dari bagian atas
atmosfer bumi atau ionosfer. Arus listrik di ionosfer terjadi karena adanya aktivitas
matahari. Aktivitas matahari ada yang bersifat jangka panjang seperti siklus bintik
matahari selama 11 tahun dan gangguan jangka pendek seperti aktivitas Coronal Mass
Ejection (CME), Solar flare, Sudden Storm Comencement (SSC), dan lain-lain.
Aktivitas matahari ini menghasilkan arus listrik induksi ke bumi di ionosfer sehingga
terjadi variasi nilai medan magnet bumi.
Variasi diurnal medan magnet menggambarkan aktivitas matahari yang terjadi
selama sehari di ionosfer bumi. Selama terjadi aktivitas matahari yang tidak signifikan
di ionosfer bumi, maka kecenderungan nilai variasi diurnal relatif lebih teratur dan
periodik (berulang), karena hanya terjadi arus induksi bumi yang disebabkan rotasi dan
pergerakan mengorbit (revolusi) dari bumi, matahari, dan bulan. Namun, saat terjadi
aktivitas matahari yang signifikan seperti aktivitas Coronal Mass Ejection (CME),
Solar flare, Sudden Storm Comencement (SC), dan lain-lain, nilai variasi diurnal ini
cenderung fluktuatif dan tidak stabil.
Nilai komponen medan magnet bumi dapat dianggap sebagai kuantitas statistik
agar dapat dipelajari evolusi atau karakter perubahan nilainya (Gururajan, 2013). Atas
dasar inilah, penulis akan membuat prediksi nilai variasi diurnal medan magnet dari
data Stasiun Geofisika Tuntungan dengan menggunakan metode statistik yaitu analisis
time series. Pada prinsipnya, analisis time series dapat digunakan untuk membuat
model prediksi untuk data yang bersifat periodik (berulang). Oleh karena itu, penelitian
ini menitikberatkan pada variasi diurnal medan mganet bumi saat aktivitas matahari
tidak signifikan atau saat medan magnet bumi bervariasi secara teratur. Teknik
penghalusan data (smoothing) yang digunakan pada analisis time series ini berupa
teknik moving average (rata-rata bergerak).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bumi memiliki medan magnet yang secara dominan dihasilkan dari dalam bumi
dan membentuk perisai pelindung di sekitar bumi yang dinamakan magnetosphere.
Perisai ini melindungi bumi dari partikel energi tinggi matahari yang berbahaya.
Medan magnet yang teramati di bumi (medan geomagnet) dihasilkan dari beberapa
sumber yang berbeda. Sumber-sumber pembangkit medan magnet bumi ini adalah:
1. Sumber internal. Medan magnet bumi secara global dibangkitkan oleh dinamo
magnetik yang berasal dari inti luar bumi yang cair dan variasinya berubah
sangat lambat dan kecil terhadap waktu. Medan magnet ini memilki pengaruh
dominan terhadap bumi sekitar 99 % dan disebut medan magnet utama.
2. Sumber lokal. Medan ini berasal dari kerak bumi dan disebabkan oleh arus
induksi di bumi akibat benda-benda termagnetisasi yang terpendam di kerak
bumi, seperti fossil, artefak besi dan beberapa jenis batuan yang mengandung
mineral-mineral magnetik.
3. Sumber eksternal. Medan magnet bumi dapat pula berasal dari luar bumi,
seperti dari aktivitas matahari dan benda-benda langit yang menghasilkan arus
di ionosfer dan magnetosfer. Medan ini bervariasi terhadap waktu relatif lebih
cepat daripada medan magnet yang berasal dari sumber internal.
Asal mula timbulnya medan magnet bumi merupakan salah satu pertanyaan
mendasar. Salah seorang ilmuwan terkemuka yang pertama kali pernah meneliti
masalah medan magnet bumi adalah William Gilbert (1600). Ia mengidentifikasi
bahwa medan magnet bumi berasal dari dalam (pusat) bumi sehingga pusat bumi
dapat dimodelkan seperti suatu magnet batang raksasa (lihat gambar 2.1).
Gambar 2.1 bumi dimodelkan seperti suatu batang magnet raksasa. (Sumber:
http://ase.tufts.edu)
.
Gambar 2.2 bumi (sebelah kanan) membentuk perisai magnet (garis-garis biru) yang
melindungi bumi dari partikel angin matahari (sebelah kiri). (Sumber: Gunnarsdttir, 2012)
Inti bumi terdiri atas besi dan sejumlah kecil nikel dimana inti dalam bumi
berbentuk padat (solid) dan inti luar bersifat cair (liquid). Berdasarkan teori dinamo
hidromagnetik, medan magnet bumi terbentuk akibat arus konveksi listrik yang berasal
dari inti luar bumi yang cair. Rotasi bumi menyebabkan inti luar bumi yang cair itu
berputar dan menghasilkan arus konveksi listrik. Medan magnet yang terbentuk dari
medan listrik ini membentuk perisai yang dapat membelokkan angin matahari yang
menuju bumi. Perisai ini yang dinamakan magnetosphere. Angin matahari menekan
magnetosphere di salah satu sisi dan menyebabkan sisi lainnya memanjang melebihi
100 kali radius bumi (gambar 2.2). Induksi magnet di magnetosphere berkisar antara
10 sampai 60.000 nano tesla (Reeve, 2010).
Medan magnet bumi merupakan medan vektor. Sehingga di setiap titk dalam
ruang, besar dan arah medan magnet dapat diukur. Medan magnet bumi terdiri dari
beberapa komponen vektor yang dapat diilustrasikan seperti gambar 2.3:
Gambar 2.3 komponen vektor medan magnet bumi. (Sumber: M Husni, 2010)
Keterangan:
X = komponen utara geografis bumi
Y = komponen timur geografis bumi
Z = komponen vertikal/ intensitas vertikal magnet
H = komponen horizontal magnet (menunjuk utara meridian magnetik lokal)
6
.......................(2.1)
X = H cos(D)
.......................(2.2)
Y = H sin(D) = X tan(D)
............(2.3)
Z = H tan(I) = F sin(I)
............(2.4)
I = arctan(Z/H)
........................(2.5)
D = arctan(Y/X)
........................(2.6)
karena durasinya yang singkat ini diyakini berasal dari sumber eksternal bumi,
seperti pengaruh utama dari arus di ionosfer dan magnetosphere bumi yang
dapat bersumber dari aktivitas matahari, rotasi dan pergerakan mengorbit
(revolusi) dari bumi, bulan dan matahari, serta pengaruh arus induksi yang
terjadi di kerak bumi. Variasi yang berubah secara intensif dan cepat ini yang
direkam sebagai data magnetik pada observatorium magnet. Di stasiun
Geofisika Tuntungan nilai variasi medan magnet bumi yang tercatat merupakan
variasi jangka pendek yang terekam secara real time dalam setiap detik. Nilai
variasi diurnal medan magnet yang tercatat selama sehari disimpan dalam
sebuah file komputer (dengan ekstensi *.txt) yang berisi nilai variasi medan
magnet dalam setiap detik.
Karena data magnet yang terekam di observatorium magnet adalah variasi yang terjadi
dalam durasi singkat (variasi jangka pendek), maka pembahasan akan difokuskan
mengenai variasi jangka pendek.
Variasi jangka pendek merupakan variasi medan magnet yang berubah secara
cepat terhadap waktu dan dapat berdurasi dalam skala detik. Variasi yang terjadi dalam
setiap detik ini direkam oleh observatorium magnet sebagai data magnet harian yang
dikenal sebagai variasi diurnal medan magnet. Variasi jangka pendek berhubungan
dengan variasi medan magnet bumi yang disebabkan oleh arus listrik induksi bumi
yang berasal dari sumber eksternal dimana matahari merupakan faktor dominan yang
mempengaruhi besarnya nilai variasi medan magnet ini, meskipun arus listrik induksi
yang berasal dari kerak bumi juga mempengaruhi besarnya variasi medan magnet ini.
Variasi jangka pendek dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Variasi teratur (regular variation). Variasi yang sifatnya teratur dan relatif
berulang (periodik), ini disebabkan oleh rotasi bumi dan pergerakan mengorbit
(revolusi) bumi terhadap matahari serta bulan terhadap bumi.
b. Variasi tidak teratur (irregular variation). Variasi medan magnet yang tidak
teratur akibat adanya gangguan magnetik yaitu berupa interaksi antara angin
matahari dengan magnetosfer bumi. Interaksi yang terjadi ini menghasilkan
arus di magnetosfer dan ionosfer yang kemudian menginduksi bumi.
Penelitian ini hanya menitikberatkan pada variasi teratur sehingga pembahasan
mengenai variasi tidak teratur tidak dijelaskan secara rinci dalam penelitian ini.
Variasi teratur cenderung bersifat periodik (berulang). Hal ini disebabkan oleh
rotasi bumi dan pergerakan mengorbit (revolusi) dari bumi terhadap matahari serta
bulan terhadap bumi. Variasi diurnal atau biasa disebut variasi harian matahari (solar
daily variation) didominasi oleh nilai medan magnet yang memiliki variasi teratur.
Variasi diurnal sebagian besar disebabkan oleh arus listrik yang bergerak di ionosfer,
namun arus listrik induksi di kerak bumi juga mempengaruhi variasi diurnal medan
magnet. Pada siang hari, matahari meradiasikan energi surya ke ionosfer bumi,
sehingga terjadi pertambahan densitas ion di ionosfer dan menyebabkan peningkatan
arus listrik di ionosfer bumi. Sistem arus di ionosfer ini menyebabkan timbulnya
medan magnet. Sistem arus ini dikendalikan oleh angin yang disebabkan adanya
perbedaan suhu antara siang dan malam hari dan angin yang secara elektris
terkonduksi akibat gaya tarik-menarik (gaya gravitasi) dari bulan dan matahari
(Gunnarsdttir, 2012). Pada malam hari, nilai variasi diurnal medan magnet hanya
berasal dari arus listrik induksi di kerak bumi yang berasal dari selain matahari.
Gambar 2.4 menunjukkan karakteristik variasi diurnal medan magnet dengan
koordinat lintang geomagnet yang berbeda pada saat variasi teratur (tidak ada
gangguan magnetik).
Gambar 2.4 variasi medan magnet pada lintang geomagnet yang berbeda-beda pada saat
variasi teratur atau tidak ada gangguan magnetik. (Sumber: Gunnarsdttir, 2012)
Gambar 2.5 (kiri) CME berupa ledakan besar di matahari, dimana matahari melepaskan
partikel bermuatan yang dapat mengganggu medan magnet bumi. CME terkadang
diikuti oleh kobaran besar lidah api matahari (solar flare). (kanan) Coronal hole highspeed stream, daerah gelap menunjukkan densitas plasma yang lebih rendah dan lebih
dingin daripada daerah yang terang. Daerah ini memungkinkan garis medan magnet
matahari membentang jauh menuju medan magnet bumi. (Sumber: Reeve, 2010)
11
Gambar 2.6 SI yang terkam pada 28 mei 2010 jam 03.00 UTC di observatorium Reeve,
Anchorage, Alaska USA. SI ini diidentifikasi sebagai peringatan yang dikeluarkan oleh SWPC
(Space Weather Prediction Center). SI ini disebabkan oleh CME yang terjadi pada 5 hari
sebelumnya (23 mei 2010). (Sumber: Reeve, 2010)
12
Gambar 2.7 rekaman magnetometer saat badai magnet yang diawali oleh SSC di
observatorium Nurmijarvi. (Sumber: M Husni, 2010)
Dalam membuat prediksi, biasanya orang akan mendasarkan diri pada pola atau
tingkah laku data pada masa-masa lampau. Data yang dikumpulkan dari waktu ke
waktu disebut rangkaian waktu atau time series.
Analisis rangkaian waktu mencoba menentukan pola hubungan antara waktu
sebagai variabel bebas (independent variable) dengan suatu data sebagai variabel
tergantung (dependent variable). Artinya besar-kecilnya data tersebut dipengaruhi oleh
waktu. Data tersebut memiliki variasi (gerakan) yang berbeda. Secara umum variasi
(gerakan) dari data rangkaian waktu tersebut terdiri dari:
1. Gerak jangka panjang (longterm movements atau Trend, disingkat Tt), yaitu
suatu gerak yang menunjukkan ke arah mana tujuan dari time series itu pada
13
umumnya, di dalam jangka waktu yang lama (variasi yang berubah secara
perlahan terhadap waktu).
2. Gerak bermusim (seasonal variations, disingkat St), yaitu suatu gerak yang
teratur dan serupa (atau hampir serupa) berupa gerak naik-turun di dalam
jangka waktu yang singkat (bagian-bagian dari tahun atau musim), yang lebih
dikenal dengan Gerak Periodik.
3. Gerak siklis (cyclic variations, disingkat Ct), yaitu gerak naik atau turun secara
periodik dalam jangka panjang. Gerak ini bersifat periodik seperti gerak
bermusim (St) namun periodenya lebih panjang.
4. Gerak tak teratur (irregular variations, disingkat It), yaitu gerak yang hanya
terjadi sekali-kali dan tidak mengikuti aturan tertentu dan karenanya tidak
dapat diramalkan terlebih dahulu.
14
Data diurnal medan magnet (Xt) yang digunakan dalam analisis time series
dapat di-dekomposisi (diuraikan) menjadi beberapa komponen yaitu:
Komponen trend (Tt): menyatakan bagaimana pola (trend) data secara umum,
dapat berupa pola linier, eksponensial, polinomial orde dua, tiga, dan lain
sebagainya (dalam penelitian ini selama beberapa hari).
Komponen musiman (St): menyatakan bagaimana pola data berulang selama
periode musiman (dalam penelitian ini selama 24 jam).
Komponen acak (It) : namun karena pengolahan data dibatasi untuk variasi
diurnal pada saat aktivitas matahari tidak signifikan (saat variasi diurnal
magnet bernilai teratur) maka komponen acak (It) tidak diperhitungkan dalam
penelitian ini.
Sehingga prediksi data merupakan perkalian antara komponen musiman dan
komponen trend, yang dapat ditulis sebagai berikut:
= Tt x St
....................................................................(2.7)
Keterangan:
: prediksi
Tt
: komponen trend
St
: komponen musiman
Pada penelitian ini, data nilai medan magnet selama beberapa hari di smoothing
(penghalusan pola data) dengan menggunakan rata-rata bergerak atau moving average
15
Untuk menentukan seberapa baik hasil prediksi terhadap data yang sebenarnya,
maka perlu diperhitungkan nilai kesalahannya, beberapa di antaranya adalah sebagai
berikut:
1. Standar deviasi (Sd), nilai Sd yang semakin kecil (mendekati nol) maka
semakin baik atau akurat nilai prediksinya (Zhou, 1998).
Sd
.......................................(2.8)
Keterangan:
n
: jumlah data
: hasil prediksi
Xi
2. Efisiensi prediksi (PE), semakin baik hasil prediksi terhadap data pengamatan
maka PE akan semakin mendekati 100% (Zhou, 1998).
PE
(1 ARV) x 100%
16
.....................................................(2.9)
..........................................(2.10)
Keterangan:
PE
17
BAB III
DATA DAN METODE
Penelitian ini menggunakan data magnet yang berasal dari stasiun geofisika
Tuntungan, yang terletak pada:
Koordinat geografis:
Lintang geografis
Bujur geografis
86 meter
Waktu lokal
GMT + 7 jam
3.2 DATA
Data yang digunakan adalah nilai variasi medan magnet komponen horisontal
(H) yang berasal dari komponen X dan Y bulan Maret dan April 2013 yang direkam
oleh Digital Fluxgate Magnetometer (FGM) LEMI-018, dengan periode sampling satu
detik dan resolusi minimum alat 0,01 nano tesla (nT).
18
....................................................................................(3.1)
input:
data variasi medan magnet komponen H
per jam
komponen St, It
komponen St
komponen Tt
output:
nilai prediksi variasi harian komponen H
dan akurasinya
20