Anda di halaman 1dari 2

Anggota :

1. Yosephine Ariesta
2. Fachru Reza Rochili
3. Nia Khairina
4. Bella Illona Siregar
5. Desita Rahmawati

F34110009
F34110012
F34110041
F34110048
F34110063

SAVE PAPER PACKAGING


Kemasan merupakan salah satu isu yang sangat populer saat ini. Kemasan memiliki
kaitan dengan berbagai hal seperti teknologi, lingkungan dan kesehatan. Hal tersebut
menjadikan kemasan sebagai salah satu hal yang sangat diperhatikan dari segala sudut
pandang. Kemasan memiliki fungsi sebagai wadah dan pelindung bagi makanan. Makanan
baik yang langsung dimakan ataupun yang memiliki daya simpan lama pasti selalu
menggunakan kemasan. Beberapa contoh makanan yang langsung dimakan antara lain adalah
makanan atau jajanan pinggir jalan seperti gorengan dan lain sebagainya.
Umumnya makanan jenis ini dikemas dengan plastik. Akan tetapi hal ini memberikan
dampak buruk bagi kesehatan disebabkan adanya kemungkinan terjadinya migrasi dari
kemasan ke dalam makanan apabila makanan dikemas dalam kondisi suhu yang cukup tinggi.
Selain itu, penggunaan plastik juga memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, penggunaan plastik sebagai kemasan untuk makanan jenis ini kuranglah
cocok. Kemasan yang paling cocok untuk mengemas makanan jenis ini adalah kertas. Kertas
berasal dari bahan alami yaitu kayu. Hal ini tentunya mengurangi kemungkinan dampak
buruk terhadap tubuh.
Terkait hal tersebut, kami telah mewawancarai beberapa konsumen yang suka
mengkonsumsi jajanan seperti gorengan dan lain sebagainya. Hasil wawancara menunjukkan
bahwa konsumen makanan seperti gorengan juga memiliki kekhawatiran terhadap
penggunaan plastik sebagai wadah untuk makanan. Hal ini tentunya mengindikasikan bahwa
konsumen saat ini juga sangat selektif dan cerdas, sehingga produsen makanan seperti
gorengan harus lebih jeli lagi dalam memilih kemasan yang digunakan. Beberapa konsumen
juga mengaku pernah mengalami pengalaman buruk terkait kemasan sewaktu membeli
makanan gorengan. Wadah yang digunakan oleh produsen adalah wadah plastik berwarna
hitam. Saat konsumen membeli makanan tersebut, kondisi makanan masih dalam keadaan
panas. Makanan tersebut langsung dimasukkan ke dalam plastik hitam tersebut. Saat
konsumen ingin memakan makanan tersebut, kondisi makanan tersebut sudah tidak normal
lagi. Makanan tersebut menjadi berbau plastik. Hal ini memberikan dampak yang sangat
berarti bagi konsumen tersebut, dimana sang konsumen tidak lagi mau membeli makanan
seperti gorengan yang diwadahi plastik.
Saat ini, kemasan kertas juga sudah tersedia di pasaran. Akan tetapi umumnya kemasan
kertas yang tersedia di pasaran tidak layak untuk digunakan sebagai kemasan. Kondisi kertas
yang digunakan sebagai kemasan umumnya adalah kertas bekas pakai yang masih
mengandung banyak tinta. Hal ini tentunya tidak aman apabila makanan yang diwadahi oleh
kemasan tersebut mengalami kontak langsung dengan makanan. Oleh sebab itu, dibutuhkan
kemasan kertas yang aman apabila digunakan sebagai kemasan.
Seluruh konsumen yang diwawancarai juga setuju bahwa dibutuhkan kemasan kertas
yang layak apabila digunakan sebagai kemasan. Beberapa konsumen berpendapat bahwa
penggunaan kertas bekas sebagai kemasan dapat diterima. Akan tetapi kertas bekas tersebut
hendaknya diolah terlebih dahulu seperti dijadikan bubur kemudian dibentuk kembali
menjadi kertas sehingga ke depannya kertas tersebut mendapat predikat food grade. Selain itu,
beberapa konsumen juga berpendapat bahwa kertas bekas layak dijadikan sebagai kemasan

tanpa dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Akan tetapi permukaan kertas yang kontak
dengan makanan haruslah permukaan kertas yang bersih sehingga meminimumkan terjadinya
migrasi dari tinta yang terdapat pada kertas.

Anda mungkin juga menyukai