PENGANTAR
Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi manusia
dalam kehidupannya. Beragam gagasan yang ingin
disampaikan di konsep terlebih dahulu dalam otak atau
pikiran. Entah itu ide kreatif, sanggahan, basa-basi, emosi
atau sasaran yang lain. Melalui bahasa, komunikasi akan
berjalan dua arah sehingga timbul saling pengertian di
antara dua pihak.
Setiap gagasan pikiran atau konsep yang dimiliki
seseorang pada praktiknya harus dituangkan ke dalam
bentuk kalimat. Kalimat yang baik pertama kali haruslah
memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini, berarti kalimat
itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang
berlaku. Namun, penguasaan bahasa itu tidak hanya
mencakup persoalan kaidah-kaidah bahasa itu, seperti
sintaksis misalnya, tapi juga mencakup aspek-aspek yang
lain.
mencapai
daya
informasi
II. PENGERTIAN
yang
diinginkan
1. Kalimat
efektif
adalah
kalimat
yang
dapat
unsur
sebuah
kalimat
sangat
3. Kalimat
efektif
adalah
kalimat
yang
dapat
yang
terungkap
dalam
kalimat
itu
III. FUNGSI
1. Untuk menghindari salah paham dalam komunikasi.
2. Menghasilkan bahasa yang dihasilkan lebih hidup,
segar, mudah ditangkap dan dipahami.
IV. CIRI-CIRI
Agar kalimat yang ditulis dapat memberi informasi
kepada pembaca secara tepat seperti yang diharapkan
oleh penulis, perlu diperhatikan beberapa hal yang
merupakan ciri-ciri kalimat efektif, yaitu:
1. Kesepadanan dan Kesatuan.
1.
kata-kata
yang
berfungsi
sebagai
intrakalimat
adalah
konjungsi
yang
dengan
kalimat
partikel
yang
majemuk
maka
bertingkat,
akan
artinya
diperhatikan
adalah
pilihan
penggabungan
menggabungkan
kalimat
perlu
dibedakan
2. Kesejajaran (Paralelisme)
Yang
dimaksud
paralelisme
dalam
kalimat
ialah
tua
yang
membahayakan
paling
sebab
mengerikan
pencegahan
dan
dan
lagu,
mengajak
bicara,
memberikan
penekanan
dalam
kalimat,
3. Pengulangan kata
4. Kehematan
Kehematan yang dimaksud berupa kehematan dalam
pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap
tidak diperlukan. Kehematan itu menyangkut soal
gramatikal dan makna kata. Tidak berarti bahwa kata
yang menambah kejelasan kalimat boleh dihilangkan.
Berikut
unsur-unsur
penghematan
diperhatikan:
1. Frase pada awal kalimat
yang
harus
mempelai
memasuki
ruangan.
(salah)
3. Hiponimi
Dalam bahasa ada kata yang merupakan bawahan
makna kata atau ungkapan yang lebih tinggi. Di dalam
makna kata tersebut terkandung makna dasar kelompok
makna kata yang bersangkutan.
Contoh: - Presiden Soeharto menghadiri Rapin ABRI
hari senin lalu. (kata hari dapat dihilangkan).
kunjungan.
(kata
dari
dapat
dihilangkan)
5. Kevariasian
Untuk menghindari kebosanan dan keletihan saat
membaca, diperlukan variasi dalam teks. Ada kalimat
yang dimulai dengan subjek, predikat atau keterangan.
Ada kalimat yang pendek dan panjang.
a). Cara memulai
1. Subjek pada awal kalimat.
Contoh: - Bahan biologis menghasilkan medan
magnetis dengan tiga cara.
2. Predikat pada awal kalimat (kalimat inversi sama
dengan susun balik)
Contoh: - Turun perlahan-lahan kami dari kapal yang
besar itu.
2. Kata modal pada awal kalimat
atau
sebaliknya.
Untuk menyatakan kepastian digunakan kata: pasti,
pernah, tentu, sering, jarang, kerapkali, dan sebagainya.
Untuk
menyatakan
ketidakpastian
digunakan
menyatakan
sesungguhnya,
kesungguhan
sebetulnya,
digunakan:
benar,
dan
sebagainya.
Contoh: - Sering mereka belajar bersama-sama.
b). Panjang-pendek kalimat.
Tidak selalu kalimat pendek mencerminkan kalimat yang
baik atau efektif, kalimat panjang tidak selalu rumit. Akan
dalam
menulis,
orang
cenderung
V. SYARAT
1. Gramatikal
Kalimat yang efektif harus mengikuti kaidah-kaidah
tata bahasa.
2. Pilihan kata
Untuk menyusun kalimat efektif,harus dipilih kata-kata
yang tepat,seksama ( sesuai ) dan lazim. Dalam memilih
kata-kata tersebut perlu diperhatikan pedoman-pedoman
berikut ini:
a. Pemakaian kata bernilai rasa
Kata-kata yang bernilai rasa hendaknya dipilih secara
cermat agar keefektifan penuturan dapat dicapai dengan
sebaik-baiknya.
Kata-kata
bersinonim
ada
yang
dapat
saling
yang
pemakaiannya
dibatasi
oleh
objek
yang
dapat
Kata-kata
umum
adalah
kata-kata
yang
luas
yang
cermat
dalam
diksinya
sebaik
4. Keserasian
Efektif tidaknya suatu bahasa ditentukan juga oleh
faktor
keserasian/kesesuaian
yaitu
serasi
dengan
1. Kalimat logis
Kalimat efektif harus logis,artinya harus sesuai
denganpenalaran yang benar.Jika tidak,akan sulit untuk
dipahami dan menimbulkan salah paham.
Contoh 1:
1. Waktu kami persilahkan
2. Dirgahayu Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke-41
Bandingkan dengan kalimat:
(1a) Bapak Dekan kami persilahkan!
(1b) Waktu kami serahkan kepada Bapak Dekan
(2b) Dirgahayu Kemerdekaan RI.
(2b) Dirgahayu Negara Republik Kemerdekaan.
Catatan 1 :
Kalimat
(1)
dan
(2)
memang
tidak
logis.
1. Pelantikan
Rektor
IKIP
Malang
yang
baru
3. Kalimat Hemat
Contoh :
1. Nama dari (daripada) majalah sekolahnya ialah
Suluh Pelajar.
tugas
dari/daripada
yang
menyatakan
alamiah
(dari)
suatu kerangka
karangan
4. Kalimat sejajar
Contoh lain :
memetiki
setangkai
bunga
tersebut
adalah
memahami,
Langkah-langkah
tersebut
adalah
memahami
5. Kalimat Rancu
Contoh :
1. Dia sudah menyadari akan kesalahannya.
2. Mereka sedang mendiskusikan tentang P4.
Bandingkanlah dengan kalimat :
mendiskusikan
menjadi
kata
kerja
aktif
6. Kalimat Ambigu
Adalah kalimat yang mendua atau bermakna
ganda. Kalimat demikian tidak efektif karena dapat
menimbulkan salah paham.
Contoh :
Ia juara lomba pidato yang pertama di IKIP PGRI .
Agar tak ambigu :
Ia juara pertama lomba pidato di IKIP PGRI atau ia juara
lomba pidato yang pertama di IKIP PGRI.
Untuk menghilangkan keambiguan dapat disisipkan kata
untuk, oleh, dan kepada.
DAFTAR PUSTAKA