Anda di halaman 1dari 65

ANALISIS PENGARUH FAKTOR PRODUKSI

MODAL, BAHAN BAKU, TENAGA KERJA DAN MESIN


TERHADAP PRODUKSI GLYCERINE PADA PT.FLORA
SAWITA CHEMINDO MEDAN

TESIS
Oleh

EFI HERAWATI
067019044/IM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

ANALISIS PENGARUH
FAKTOR PRODUKSI MODAL,
BAHAN BAKU, TENAGA KERJA DAN MESIN TERHADAP
PRODUKSI GLYCERINE PADA PT.FLORA SAWITA
CHEMINDO MEDAN

TESIS

Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains


dalam Program Studi Ilmu Manajemen
pada Progam Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh
EFI HERAWATI
067019044/IM

SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Judul Tesis

Nama Mahasiswa
Nomor Pokok
Program Studi

: ANALISIS
PENGARUH
FAKTOR
PRODUKSI
MODAL, BAHAN BAKU, TENAGA KERJA DAN
MESIN TERHADAP PRODUKSI GLYCERINE PADA
PT.FLORA SAWITA CHEMINDO MEDAN.
: Efi Herawati
: 067019044
: Ilmu Manajemen

Menyetujui
Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Ir A. Rahim Matondang, MSIE)

(Drs. Rahim Siregar, MA)

Ketua

Ketua Program Studi,

(Dr. Hj. Rismayani, SE, MS)

Anggota

Direktur,

(Prof . Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)

Tanggal Lulus : 28 Februari 2008

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Telah diuji Pada


Tanggal 28 Februari 2008

PANITIA PENGUJI TESIS :


Ketua

: Prof. Dr. Ir A. Rahim Matondang, MSIE

Anggota

1. Drs. Rahim Siregar, MA


2. Dr. Hj. Rismayani, SE, MS
3. Drs. Syahyunan, M.Si
4. Drs. H.B. Tarmizi, SU

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

ABSTRAK
Perkembangan ekspor oleokimia akan terus meningkat hingga tahun 2010.
Perkembangan ini dipicu oleh permintaan yang terus bertambah, baik pada pasar
lokal maupun domestik. Untuk itu PT.Flora Sawita Chemindo sebagai pabrik
pengolahan Crude Palm Oil (CPO) penghasil oleokimia berusaha mempertahankan
bahkan meningkatkan volume produksinya. Volume produksi (output) dipengaruhi
oleh seberapa besar dan variasinya faktor produksi (input) yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor produksi
modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin terhadap produksi Glycerine. PT.Flora
Sawita Chemindo dan untuk mengetahui variabel yang dominan.
Teori yang digunakan sehubungan dengan faktor produksi yaitu teori produksi
yang berkaitan dengan fungsi produksi. Teknik pengumpulan data berdasarkan
wawancara dan studi dokumentasi dari PT.Flora Sawita Chemindo. Pendekatan
penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian ini adalah penelitian eksplanatori
yang didukung oleh metode survei.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan analisis
regresi linier berganda yang dimodifikasi dari model fungsi produksi Cobb-Douglas
dengan alat bantu perangkat lunak SPSS Versi 15.0. Pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat dilakukan dengan uji F dan uji t dengan tingkat kepercayaan
95% ( = 0,05).
Hasil Penelitian menunjukan bahwa secara bersama-sama faktor produksi
modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi
Glycerine. Sedangkan secara parsial faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja
dan mesin juga berpengaruh signifikan terhadap produksi Glycerine PT.Flora Sawita
Chemindo dan variabel yang dominan mempengaruhi produksi Glycerine adalah
bahan baku. Koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variabel bebas yang
diteliti mampu menjelaskan 97% terhadap produksi Glycerine dan sisanya sebesar
3% dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diteliti.
Kata kunci : Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja, Mesin dan Produksi

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

ABSTRACT
The development of oleochemical export triggered by the increasing demand
either in local or domestic markets will keep expanding up to the year of 2010. For
that reason, PT.Flora Sawita Chemindo as a Crude Palm Oil processing factory
which produces oleochemical product does it best to maintain, even increase the
volume of its production. The volume of production (output) is influenced by the
size and variation of the factors of production (input) used.
The purpose of this study is to examine the influence of the factors of
production capital, raw material, workforce, and machine on Glycerine production in
PT.Flora Sawita Chemindo and to find out the dominant variable.
In terms of factor of production, the theory used is the theory of production
which is related to the function of production.The data needed were obtained through
interviews and documentation study conducted in PT.Flora Sawita Chemindo. This
explanatory study with quantitative descriptive approach is supported by survey
method.
The data obtained were analyzed through the multiple linear regression
analysis modified from Cobb-Douglas madel of production function using the
software of SPSS version 15.0. The influence of independent variables on dependent
variable was tested through F test and t test with level of convidence of 95% ( =
0,05).
The result of study shows that factor of production capital, raw material,
workforce and machine simultaneously have a significant influence on Glycerine
production, while partially, factor of production capital, raw material, workforce and
machine also has a significant influence on Glycerine production produced by
PT.Flora Sawita Chemindo, and the dominant variable influencing Glycerine
production is raw material. Coefficient of determination reveals that the independent
variables studied can explain as much as 97% of the oGlycerine production and the
other 3% is explained by the other independent variables which are not studied.
Key words : Capital, Raw Material, Workforce, Machine and Production

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmanirrahim,
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmad dan
karunia-Nya kepada penulis selama enambah pengetahuan di Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara hingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini. Shalawat
dan Salam kepada Rasullulah SAW yang merupakan pedoman bagi kita dalam
menjalankan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan.
Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Sains Pada program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana
universitas Sumatera Utara.
Selama melakukan penelitian dan Penulisan laporan tesis ini banyak pihak
yang telah membantu penulis, untuk itupada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2.

Ibu Dr. Hj. Rismayani SE, MS selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3.

Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku Sekertaris Program Studi Magister Ilmu
Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

4.

Bapak

Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE

selaku

Ketua

Komisi

Pembimbing dan Bapak Drs. Rahim Siregar, MA selaku Anggota yang telah
membimbing penulis selama proses penyelesaian penulisan tesis.
5.

Seluruh

dosen

Program

Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.


6.

Karyawan dan Manajemen PT.Flora Sawita Chemindo yang telah memberikan


bantuan selama penelitian, sehingga penelitian ini dapat terselesaikan dengan
baik.

7. Ibunda tercinta Poni Astuti yang telah memberikan perhatian, motivasi, saran

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.


8.

Saudara-saudaraku

Agusman,

Budiarto, Sri Rezeki,

Adek Irawan,

dan

Muhammad Mardian yang telah memberikan bantuan dan dukungan, sehingga


tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
9.

Rekan-rekan mahasiswa angkatan X serta Pegawai Administrasi Program


Studi Magister Ilmu Manajemen, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara atas bantuan dan kerjasamanya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Pendidikan Pascasarjana.
Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun harapan penulis

semoga tesis ini bermamfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT selalu
memberikan Hidayah-nya kepada kita. Amin.

Medan, 28 Februari 2008


Penulis,

Efi Herawati

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

RIWAYAT HIDUP

Efi Herawati, lahir pada tanggal 04 April 1976 di Medan. Anak keempat dari
enam bersaudara dari (Alm) Bapak Giar dan Ibu Poni Astuti. Memeluk Agama Islam,
tinggal di Jalan Medan Tenggara VII No.195 Medan.
Pada tahun 1982 1988 sekolah di SD Negri 0609010 medan dengan status
berijazah. Tahun !988 -1991 sekolah di SMP Swasta Kesatria Medan dengan Status
berijazah. Tahun 1991-1994 sekolah di SMA Swasta Kebangsaan Medan dengan
status berijazah. Pada tahun 1994 2001 melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik
Pertambangan, Institut Teknologi Medan (ITM) dengan status berijazah, serta pada
tahun 2006 2008 melanjutkan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Program Studi
Magister ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.
Demikianlah riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Medan, 28 Februari 2008

Efi Herawati

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis yang berjudul: Analisis Pengaruh
Faktor Produksi Modal, Bahan baku, Tenaga Kerja dan Mesin Terhadap
Produksi Glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Medan
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas.

Medan, 20 Februari 2008


Yang membuat pernyataan,

EFI HERAWATI

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas unggulan yang memberikan
kontribusi penting pada pembangunan ekonomi Indonesia, khususnya pada
pengembangan agroindustri. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia tahun 1996
mencapai 2 juta hektar (Ha) dengan produksi CPO (Crude Palm Oil) hampir 5 juta
ton. Pada tahun 2010 luas perkebunan kelapa sawit direncanakan akan mencapai 7
juta Ha, dengan produksi CPO lebih dari 12 juta ton. Pada tahun tersebut Indonesia
diharapkan akan menjadi negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia.
Keberadaan minyak kelapa sawit sebagai salah satu sumber minyak nabati
relatif cepat diterima oleh pasar domestik dan pasar dunia. Peningkatan konsumsi
minyak nabati dalam negeri terlihat dari tahun 1987 hingga tahun 1995, permintaan
lokal akan minyak nabati naik dengan laju rata-rata 5.6% per tahunnya. Peningkatan
ini sebagian disebabkan karena peningkatan jumlah penduduk sebesar 1,98 % dan
peningkatan konsumsi minyak nabati per kapita sebesar 2,27%. Sedangkan laju
permintaan akan minyak sawit adalah 9% (hampir dua kali dari laju peningkatan
permintaan akan minyak nabati).
Dalam rangka mengantisipasi melimpahnya produksi CPO maka diperlukan
usaha untuk mengelola CPO menjadi produk hilir. Pengelolaan CPO menjadi produk
hilir memberikan nilai tambah tinggi. Produk olahan dari CPO dapat dikelompokkan

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

menjadi dua yaitu produk pangan dan non pangan. Produk pangan terutama minyak
goreng dan margarin. Produk non pangan terutama oleokimia seperti ester, asam
lemak, surfaktan, gliserin dan turunan-turunannya.
PT.Flora

Sawita

Chemindo

merupakan

salah

satu

perusahaan

produsen/penghasil oleokimia. Industri penghasil oleokimia termasuk industri kimia


agro (agrobased chemical industry) yaitu industri yang mengelolah bahan baku yang
dapat diperbaharui (renewable), merupakan industri yang bersifat resources-based
industries dan mempunyai peranan penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat luas (basic needs) seperti kosmetika, produk farmasi dan produk
konsumsi lainnya. Selain itu industri tersebut berperan pula dalam pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi (economic growth with equality) serta pemberdayaan ekonomi
rakyat.
Dalam menjalankan proses produksi pengolahan CPO (Crude Palm Oil)
menjadi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo memerlukan beberapa input yaitu
modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin yang kemudian ditransformasikan
menjadi oleokimia. Kebutuhan modal, tenaga kerja yang terampil, bahan baku yang
baik dan mesin yang beroperasi dengan baik memegang peranan penting dalam
menjalankan proses produksi sehingga mampu menghasilkan produk yang optimal
sesuai dengan volume yang diharapkan.
Jumlah oleokimia yang dihasilkan sangat tergantung dengan jumlah modal,
bahan baku, jam kerja tenaga kerja dan tidak terkecuali kapasitas mesin terpakai.
Berikut diperlihatkan jumlah modal kerja, bahan baku, jam kerja tenaga kerja,

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

kapasitas mesin terpakai dan produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo tahun
2001 sampai dengan 2005.
Tabel 1.1 Jumlah Modal Kerja, Bahan Baku, Jam KerjaTenaga Kerja, Mesin
dan Produksi Glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Tahun 2001-2005
Tahun
2001
2002
2003
2004
2005

Modal
kerja (Rp
Milyar)
64.374
61.264
65.328
72.534
59.028

Bahan
Baku(Ton)
115.900.52
113.518.75
121.278.5
120.401.38
107.608.47

Tenaga
Kerja
(jam)
3.923.56
3.879.91
4.285.68
4.207.06
3.643.57

Mesin
Oleokimia
(Kapasitas rata- (Ton)
rata ton/jam)
26.67
19.393.43
26.17
19.420.01
28.42
20.560.25
27.33
20.409.31
25,92
18.509.48

Sumber : Laporan keuangan dan produksi PT.Flora Sawita Chemindo 2001-2005

Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa dari tahun 2001 sampai dengan 2004 modal
kerja mengalami kenaikan dan tahun 2005 modal kerja mengalami penurunan, hal ini
disebabkan karena kurangnya permintaan oleokimia, yang disebabkan naiknya harga
oleokimia. Untuk bahan baku tahun 2002 dan 2005 mengalami penurunan yang
disebabkan oleh naiknya harga CPO.
Jumlah jam kerja tenaga kerja masih jauh dari dari jam kerja normal yang
telah ditetapkan perusahaan. Dari data yang ada rata-rata jumlah jam kerja pertahun
sekitar 3660 jam dan jam kerja normal perusahaan satu tahun adalah 8496 jam
dengan 354 hari kerja dengan satu hari kerja adalah 24 jam.
Dilihat dari produksi glycerine dari tahun 2001 2005 PT.Flora Sawita
Chemindo belum mampu berproduksi diatas kapasitas mesin terpakai yaitu 24-34
ton/jam, dan masih jauh dari kapasitas mesin terpasang yaitu 44 ton/jam. Produksi
tertinggi setiap tahunnya rata-rata hanya mencapai 26 ton/jam.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka dirumuskan masalah
sebagai berikut : Sejauhmana faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja
dan mesin berpengaruh terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo.

1.3. Tujuan Penelitian


Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan diatas maka penelitian ini
dimaksudkan :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh modal, bahan baku, tenaga kerja
dan mesin terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo.
2. Untuk mengetahui variabel yang dominan yang terdiri dari modal, bahan
baku, tenaga kerja dan

mesin

dalam mempengaruhi

produksi glycerine

PT.Flora Sawita Chemindo.

1.4. Manfaat Penelitiaan


Manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Sebagai

bahan masukan untuk menambah informasi bagi PT.Flora Sawita

Chemindo dalam kajian manajemen operasi yang berkaitan dengan peningkatan


produksi glycerine.
2. Sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi peneliti dibidang manajemen
operasi.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

3. Sebagai tambahan kekayaan penelitian

untuk dapat dipergunakan dan

dikembangkan bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen, Sekolah


Pascasarjana USU.
4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain dalam meneliti dan mengkaji
masalah yang sama dimasa yang akan datang.

1.5.Kerangka Berpikir
Modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin adalah faktor produksi yang
mempengaruhi produksi perusahaan. Modal secara umum adalah biaya-biaya yang
digunakan untuk proses produksi sehari-hari. Husnan dan Pudjiastuti (2002) modal
adalah aktiva lancar untuk operasi perusahaan dalam proses produksi. Husni (2003)
tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan dengan
menggunakan peralatan maupun teknologi dalam menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mengelola tenaga kerja adalah suatu hal yang sangat penting dalam operasi,
karena tidak ada sesuatu yang dapat diselesaikan tanpa manusia (tenaga kerja) yang
mengerjakan produk atau jasa. Mengelola tenaga kerja sehingga produktif adalah
kunci keberhasilan dari bagian produksi (Schroeder, 1999). Frank (1997) produksi
adalah proses formasi input menjadi output atau kegiatan perusahaan dengan
mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output.
Bahan baku merupakan bahan dasar yang digunakan untuk membuat suatu
barang melalui proses transformasi sehingga menjadi produk setengah jadi maupun

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

produk jadi (Herjanto, 2004). Mesin adalah suatu alat yang digunakan untuk
melakukan proses produksi. Mesin dapat bekerja dengan baik jika dioperasikan,
dikendalikan dan dirawat dengan baik sehingga mesin dapat berproduksi sesuai
dengan kapasitas terpasang mesin tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka bentuk kerangka pemikiran penelitian dapat
dilihat pada Gambar 1.1 dibawah ini :

Faktor Produksi :
Modal
Bahan baku

Glycerine

Tenaga Kerja
Mesin

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

1.6. Hipotesis :
Berdasarkan rumusan masalah dalam kerangka berpikir diatas, maka
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : faktor produksi modal, bahan baku, tenaga
kerja, dan mesin berpengaruh terhadap produksi glycerine pada PT.Flora Sawita
Chemindo.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Sulistiawan (2001) dalam penelitiannya berjudul

Upaya Peningkatan

Efisiensi dalam Usaha Pengelolaan Kelapa Sawit, Tujuan penelitian ini adalah untuk
melihat efisiensi dalam pengelolaan kelapa sawit menjadi CPO, dengan faktor
produksi yang diteliti adalah faktor modal dan tenaga kerja. Model penelitian yang
digunakan adalah fungsi Cobb-Douglas dengan memanfaatkan metode ekonometri.
Data yang digunakan adalah data time series dari tahun 1990 2001.
Hasil penelitian

diketahui bahwa pengaruh modal dan tenaga kerja

berpengaruh signifikan terhadap peningkatan effisiensi pengelolaan kelapa sawit.


Dari hasil analisa regresi menunjukkan nilai koefisien determinasinya ( R2 ) 0,785
yang artinya bahwa variabel yang dimasukkan berpengaruh terhadap effisiensi
sebesar 78,5 % sedangkan sisanya adalah variabel yang tidak dimasukkan dalam
model. Hasil estimasi Return to

Scale menunjukkan skala hasil meningkat

(Increasing Return to Scale).


Aliasuddin (2002) dalam penelitiannya berjudul Produksi Optimal dan RTS
industri besar dan Sedang di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Tujuannya
mengkaji tingkat Constant Return to Scale pada industri besar dan sedang di Propinsi
Nangroe Aceh Darussalam. Variabel yang diteliti adalah modal, tenaga kerja dan
bahan baku. Model analisis yang digunakan adalah fungsi produksi ray homothetic

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Cobb Douglas. Hasil analisis estimasi terhadap fungsi produksi sangat baik. Modal
dan bahan baku koefisien bertanda positif yang berarti setiap ada kenaikan input
maka output akan mengalami kenaikan, namun sebaliknya untuk tenaga kerja.
Harahap (2006), dalam

penelitiannya

berjudul

Pengaruh

Produksi Terhadap Produksi CPO pada PT.Monopoli Raya", tujuan


ini adalah untuk mengetahui pengaruh
bahan baku

dan mesin

Faktor

penelitian

faktor produksi modal, tenaga kerja,

terhadap volume produksi CPO pada PT.Monopoli

Raya dan untuk mengetahui posisi skala hasil (return to scale) pada PT.Monopoli
Raya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis Fungsi produksi
Cobb-Douglas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal, bahan baku, tenaga
kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap volume produksi CPO. Hasil
estimasi Return to Scale menunjukkan skala hasil meningkat (Increasing Returnto Scale).

2.2 Produksi
2.2.1. Teori Produksi
Schroeder (1999) produksi adalah kegiatan yang merupakan suatu sistem
transformasi yang memanfaatkan input untuk menghasilkan barang atau jasa. Pappas
(1995) produksi berkaitan dengan

bagaimana cara sumberdaya (masukan)

dipergunakan untuk menghasilkan produk-produk perusahaan (keluaran).


Joesran dan Fathorrozi (2003) produk merupakan hasil akhir dari proses
atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan atau input. Putong

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

(2002) produksi atau memproduksi adalah menambah kegunaan (nilai guna) suatu
barang. Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan mamfaat baru atau
lebih dari bentuk semula. Lebih spesifik lagi produksi adalah kegiatan perusahaan
dengan mengkombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output dengan biaya
yang minimum.
Salvatore (2001) produksi merujuk pada transformasi dari berbagai input
atau sumber daya menjadi output berupa barang atau Jasa. Herjanto (2004) produksi
dan

operasi

merupakan

suatu

kegiatan

yang

berhubungan

dengan

penciptaan/pembuaatan barang, jasa melalui proses transformasi dari masukan


menjadi keluaran yang diinginkan. Russell dan Taylor (2003) Production is often
difined as a transformation process. Inputs (such as material, machines, labor, and
capital) are transformed into outputs (goods and services). Miller and Mainers
(1994) produksi sebagai pemanfaatan sumber daya yang mengubah suatu komoditi
menjadi komoditi lain yang berbeda. Selanjutnya Ahyari (1997) produksi adalah
segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan sesuatu barang dan
jasa, untuk kegiatan tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi yang dalam ilmu
ekonomi berupa tanah, modal dan tenaga kerja. Selanjutnya Beattie dan Taylor
(1994) menyatakan produksi adalah proses kombinasi dan koordinasi materialmaterial serta kekuatan (faktor produksi, sumber daya) dalam menghasilkan suatu
barang /jasa (output).
Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa produksi tidak terlepas dari
penggunaan sumber-sumber yang ada

untuk

menciptakan atau

menambah

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

kegunaan suatu barang atau jasa, sehingga barang atau jasa yang dihasilkan akan
mempunyai nilai ekonomis untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh
laba dari hasil usaha yang dilakukan.

2.2.2 Faktor Produksi


Kegiatan operasi merupakan bagian dari kegiatan organisasi yang
melakukan transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output).

INPUT

Output

Tenaga kerja
Modal
Material
Energi
Tanah
Informasi
Manajerial

Proses
Transformasi

Produk
Jasa

Umpan balik
Bahan-bahan (requirement)
Sumber : Russell dan Taylor (2003)

Gambar 2.1 Skema Produksi


Masukan berupa sumberdaya yang diperlukan seperti : modal, bahan baku,
tenaga kerja dan mesin, sedangkan keluaran dapat berupa barang setengah jadi
maupun barang jadi dan jasa. Proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan
melibatkan tiga kegiatan pokok sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2.1 diatas.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

2.2.2.1 Modal
1. Pengertian Modal
Modal adalah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam melakukan
proses produksi. Produksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan alat-alat atau
mesin produksi yang efisien. Dalam proses produksi tidak ada perbedaan antara
modal sendiri dengan modal pinjaman, yang masing-masing berperan langsung dalam
proses produksi. Akumulasi modal terjadi apabila sebagian dari pendapatan ditabung
dan diinvestasikan kembali dengan tujuan memperbesar produktivitas dan
pendapatan.
Riyanto (1997) Modal terbagi dua yaitu modal aktif dan modal pasif. Modal
aktif menurut fungsi kerjanya dapat dibedakan menjadi modal kerja dan modal tetap.
Sedangkan modal pasif dapat dibedakan antara modal sendiri dan modal asing atau
modal badan usaha dan modal kreditur/uang. Brigham dan Houston (2001) modal
kerja merupakan investasi perusahaan dalam jangka waktu pendek meliputi kas,
piutang, persediaan barang. Jumlah modal kerja dapat lebih mudah diperbesar atau
diperkecil, disesuaikan dengan kebutuhannya, juga elemen-elemen modal kerja akan
berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.
Dengan perkembangan teknologi serta semakin ketatnya persaingan di
sektor industri, maka faktor produksi modal memiliki arti yang penting bagi
perusahaan untuk mengembangkan usahanya. Schwiedland dalam Riyanto (1997)
modal itu meliputi modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun dalam bentuk
barang (sachkapital).

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

2. Modal Kerja
Setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai
operasi sehari-hari, misalnya untuk

pembelian bahan mentah, membayar gaji

karyawan, dan lain sebagainya, dimana modal yang dikeluarkan itu diharapkan akan
dapat kembali masuk kedalam perusahaan dalam waktu pendek melalui

hasil

penjualan produknya. Uang yang masuk dari hasil penjualan produk tersebut akan
segera keluar lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Dengan demikian maka dana
tersebut akan terus menerus berputar setiap periode selama hidup perusahaan.
Riyanto (1992) modal kerja adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
operasi

perusahaan

dalam satu periode (dalam jangka pendek) meliputi kas,

persediaan barang, piutang, depresiasi bangunan dan depresiasi mesin.

2.2.2.2 Tenaga Kerja


1. Pengertian Tenaga Kerja
Setiap perusahaan dalam melaksanakan proses produksi tidak dapat hanya
mengandalkan pemanfaatan fasilitas dengan teknologi modern, karena sistem
produksi membutuhkan jasa tenaga kerja untuk memperlancar proses produksi yang
akan bermanfaat bagi masyarakat. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang
terpenting dalam proses produksi untuk menghasilkan barang maupun jasa disamping
faktor produksi modal, teknologi dan sumberdaya alam. Ruch, Fearon dan Witers
(1992) Production/operation cannot fuction without people. The human resources
fuction is to recruitment train workers to fill production process according to the job

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

design

and skill assessment performed by work-study analyts. Tenaga kerja

dibutuhkan untuk melakukan transformasi dari bahan mentah menjadi barang jadi
yang dikehendaki oleh perusahaan.
Tenaga kerja adalah orang yang melaksanakan dan menggerakkan segala
kegiatan, menggunakan peralatan dengan teknologi dalam menghasilkan barang dan
jasa yang bernilai ekonomi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Skala usaha akan
mempengaruhi besar kecilnya tenaga kerja yang dibutuhkan. Biasanya perusahaan
kecil akan membutuhkan jumlah tenaga kerja yang sedikit, dan sebaliknya
perusahaan besar lebih banyak membutuhkan tenaga kerja. Dalam analisis
ketenagakerjaan sering dikaitkan dengan tahapan pekerjaan dalam perusahaan, hal
seperti ini sangat penting untuk melihat alokasi sebaran penggunaan tenaga kerja
selama proses produksi sehingga kelebihan tenaga kerjapada kegiatan tertentu dapat
dihindari.
Penggunaan
lebihditentukan
upah

oleh

tenaga kerja

tenaga

kerja

sebagai

variabel dalam proses produksi

pasar tenaga kerja, dalam

hal

ini

dipengaruhi

oleh

serta harga outputnya (Nopirin 2000). Gitosudarmo (1998),

tenagakerja adalah usaha-usaha manusia diarahkan pada penciptaan barang dan


jasa. Tenaga kerja dalam tugasnya termotivasi dan akan berproduksi lebih giat
lagi bila diberi imbalan atau diberi upah yang memadai. Selain itu perusahaan
perlu memperhatikan

kepuasan

tenaga

kerja

dengan

memberikan

penghargaan, tunjangan sehingga mereka terpacu untuk meningkatkan produktivitas.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

2. Jenis Tenaga Kerja


Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan biaya maka
biasanya tenaga kerja dapat dibagi menjadi :
1.

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam
proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang
yang dihasilkan. Menurut Maher dan Dealin (1996) tenaga kerja langsung adalah
para pekerja yang benar-benar mengubah bahan baku menjadi barang jadi selama
proses produksi.

2. Tenaga kerja tak langsung adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung
pada proses produksi dan

biayanya

dikaitkan

pada overhead pabrik

(Adisaputro 2000).

3. Pengelolaan Tenaga Kerja dalam Operasi


Salah satu tujuan pengelolaan tenaga kerja adalah untuk meningkatkan
produksi. Tujuan-tujuan dalam operasi lainnya mencakup biaya, kualitas, keandalan
dan fleksibilitas. Tujuan manajemen tenaga kerja adalah untuk mengoptimalkan
pelaksanaan kerja karena adanya berbagai batasan yang melingkupi operasi
organisasi. Faktor yang harus diperhatikan adalah kesejahteraan karyawan, faktor ini
menyangkut tingkat upah yang diperoleh sebagai sumber penghasilan, sedangkan
untuk memelihara tenaga kerja yang dimiliki dapat dilakukan dengan memotivasi
pekerja dengan pemberian insentif dan pemberian jaminan sosial.
Menurut Schroeder (2004) mengelola manusia atau tenaga kerja adalah

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Suatu hal yang sangat penting dalam operasi, karena tidak ada sesuatu yang dapat
Diselesaikan tanpa manusia yang mengerjakan. Mengelola tenaga kerja yang baik
dan efisien adalah kunci keberhasilan dari bagian operasi.

2.2.2.3 Bahan baku


Bahan baku disebut juga bahan dasar yang dipergunakan untuk memproduksi suatu barang. Bahan baku merupakan bagian yang integral dari produk yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan.

2.2.2.4 Mesin
Mesin merupakan alat bantu untuk melakukan proses transformasi atau proses
pengolahan dari masukan (input) menjadi keluaran (output) (Daryanto,1996). Mesin
sangat memegang peranan penting dalam proses pengolahan, karena tanpa adanya
mesin proses produksi tidak akan efisien, juga hasil yang didapat tidak optimal.
Kapasitas mesin terdiri dari kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai.
Kapasitas terpasang merupakan jumlah maksimum dari bahan baku yang dapat
diolah oleh mesin tersebut. Sedangkan kapasitas terpakai merupakan jumlah
minimum dari bahan baku yang dapat diolah oleh mesin.

2.2.3 Fungsi Produksi


Sunaryo (2001) fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input dan
output, jika input bertambah maka output juga meningkat. Beattie dan Taylor (1994)

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

fungsi produksi adalah sebuah diskripsi

matematis atau kwantitatif dari

kemungkinan-kemungkinan teknis yang dihadapi oleh suatu perusahaan.


Sukirno dan Adiningsih tingkat produksi suatu barang tergantung kepada
jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi
yang digunakan (Asnawi, 2002). Fungsi produksi akan berubah jika salah satu dari
keseluruhan variabel input berubah, fungsi produksi harus efisien secara teknis harus
tunduk pada the law of diminishing return. Perubahan besarnya output diperoleh
karena perubahan pemakaian input dapat diukur dengan suatu konsep elastisitas
produksi. Pappas (1995) elastisitas produksi adalah persentase perubahan dalam
variabel dependent yang dihasilkan dari perubahan 1 (satu) persen variabel
independent.
Fungsi produksi

menghubungkan input dengan output dan menentukan

tingkat output optimum yang bisa diproduksikan dengan sejumlah input tertentu atau
sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk memproduksi tingkat
output tertentu. Fungsi produksi ditentukan oleh tingkat teknologi yang digunakan
dalam suatu perusahaan (Arsyad 1993). Proses produksi merupakan sistem yang
memerlukan pengelolaan, dalam hal ini adalah manajemen produksi. Manajemen
produksi berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang menyangkut proses
produksi serta mengarah pada produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik
dari segi waktu maupun biaya.
Fungsi produksi yang diperoleh dapat dipakai untuk menguji serta
mengukur efisiensi dari suatu proses produksi. Dalam proses produksi sejumlah

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

produk tertentu dapat diperoleh dengan menggunakan beberapa faktor produksi yang
berbeda-beda kombinasinya. Dalam usaha produksi perusahaan berusaha untuk
memadukan berbagai faktor produksi agar tercapai suatu kondisi yang efisien.
Kondisi tersebut dapat digambarkan oleh fungsi produksi yang melihat hubungan
antara tingkat produksi dengan penggunaan faktor produksi.
Fungsi produksi yang menunjukan hubungan antara jumlah produk dengan
input yang digunakan dalam proses produksi, dapat diformulasikan secara umum
sebagai berikut :
Q = f (K,L,M) (2.1)
Dimana :
Q = jumlah output yang dihasilkan selama periode tertentu
K = jumlah modal yang digunakan
L = jumlah tenaga kerja yang digunakan
M = variabel lain yang kemungkinan mempengaruhi produksi
Gasperz dalam Matthias Aroef (1991) terdapat tiga bentuk fungsi produksi
yaitu fungsi produksi Cobb Douglas, Log-log Inverse (LLI) dan Transdental (TRAN).
Josran dan Fathorozi (2003) mengemukakan tiga bentuk fungsi produksi yaitu fungsi
produksi Leontief, fungsi produksi Cobb-Douglas dan fungsi produksi Constant
Elasticity of Substitution (CES). Dari beberapa bentuk fungsi produksi yang ada,
fungsi produksi Cobb-Douglas paling sering digunakan karena memiliki kemudahan
dibandingkan fungsi produksi yang lain.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Sorkartawati dalam Joesran dan Fatorozi (2003) ada tiga alasan mengapa
fungsi produksi Cobb-Douglas banyak dipakai oleh para peneliti, yaitu :
1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb-Douglas relatif mudah dibandingkan dengan
fungsi lainnya, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linier.
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb-Douglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran Return to
Scale.

2.2.3.1 Teori Produksi dengan 1 (satu) Input Produksi


Apabila input tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi berarti
pembahasan bertumpu pada kemampuan tenaga kerja dalam menciptakan produksi
(total physical productivity of labor) atau disingkat dengan TP, produksi margin
(marginal physical Produktivity of labor) atau disingkat MP, rata-rata produksi
(Average physical productivity of labor) atau disingkat AP dan sampai pada laba
maksimum (propit maximization). Adapun faktor produksi lain dianggap tetap.
Pengertian total physical productivity of labor pada dasarnya merupakan
kemampuan input tenaga kerja untuk menghasilkan produk. Kemampuan dimaksud
terungkap dari perkembangan jumlah produksi yang dihasilkan dari perubahan
penggunaan tenaga kerja.

2.2.3.2 Teori Produksi dengan 2 (dua) Input Produksi


Dalam proses produksi ini digunakan 2 input, yaitu input tenaga kerja (X1)
dan input capital (X2) sehingga fungsi produksi dapat disajikan sebagai berikut :
Q = f (X1,X2) (2.2)
Hal ini berarti bahwa dalam penciptaan output digunakan kombinasi kedua

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

input yang kemudian diungkapkan sebagai kurva isokuan. Kurva yang menunjukkan
kombinasi input yang dipakai dalam proses produksi, yang menghasilkan output
tertentu dalam jumlah yang sama disebut dengan Isoquant.

2.2.3.3 Fungsi Produksi Cobb-Douglas


Fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan salah satu model yang paling
banyak digunakan dalam bidang-bidang ekonomi maupun bidang produksi. Model ini
pertama kali diperkenalkan oleh Charles W.Cobb dan Paul H.Douglas pada tahun
1928. Persamaan matematis fungsi Cobb-Douglas adalah :
P

Q = B0 X iBi eu .. (2.3)
i =1

Fungsi produksi yang secara umum digunakan adalah dalam bentuk estimasi
empiris dengan persamaan (Gasperz dalam Matthias Aroef, 1991) :
Q = A0Kb1Lb2eu .. (2.4)
Dimana :
Q = output
K = input modal
L = input tenaga kerja
A0 = parameter estimasi
b1 = elastisitas input modal
b2 = elastisitas input tenaga kerja

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Dimana model diatas dapat ditransformasikan kedalam bentuk linier


logaritmatik sebagai berikut :
Ln Q = ln A0 + b1ln K + b2ln L + u . . (2.5)
Dari model fungsi produksi juga dapat diturunkan produk marjinal (PM) dan
elastisitas produksi. Produk marjinal yaitu tambahan produksi akibat penambahan
satu input (Soekartawi dalam Joesran dan Fathorrozi, 2003), secara matematis dapat
diformulasikan sebagai berikut :

PM =

Q
Y
= a0 Bi X iBi 1 = Bi
X i
Xi

Elastisitas

adalah

konsep

... (2.6)
kwantitatif

yang

sangat

penting

untuk

mengidentifikasi secara kwantitatif respon sebuah variabel karena perubahan variabel


lain. Elastisitas produksi (Ep) sendiri menunjukkan persentase perubahan output
sebagai akibat dari perubahan input (Soekartawi dalam Joesran dan Fathorozi, 2003),
secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut :
Q X i
= Bi (2.7)
EQ. X i =
X i Q

Analisis elastisitas input ini penting untuk menjelaskan input mana yang lebih
elastis dibanding dengan input lainnya. Disamping itu, sekaligus dapat diketahui
intensitas faktor produksinya, apakah bersifat tenaga kerja dan padat modal. Apabila
nilai b1>b2, maka proses produksi lebih bersifat padat kapital, dan sebaliknya.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada PT.Flora Sawita Chemindo, yang beralamat di
Jalan Medan-Lubuk Pakam Km.20, Desa Tanjung Baru, Kecamatan Tanjung
Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan mulai bulan September
2007 sampai Februari 2008 (dimulai dari persiapan usulan penelitian, pengumpulan
data, pengolahan data sampai pelaporan hasil).

3.2. Metode Penelitian


Berdasarkan jenis permasalahan yang diteliti, teknik dan alat yang
digunakan maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif
kuantitatif dan jenis

penelitian ini adalah studi kasus yang didukung oleh survei

yang mengumpulkan data mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan variabel


penelitian. Adapun sifat dalam penelitian ini adalah

penelitian

penjelasan

(Explanatory Research).

3.3. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Wawancara secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan baik
dengan karyawan maupun pimpinan yang berhak memberikan data dan informasi
di PT.Flora Sawita Chemindo.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

2. Studi dokumentasi, yaitu berupa

laporan keuangan PT.Flora Sawita

Chemindo dan laporan produksi PT.Flora Sawita Chemindo.

3.4. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini bersumber dari :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara (interview) secara langsung
untukmemperoleh data-data baik dengan karyawan maupun pimpinan PT.Flora
Sawita Chemindo.
2. Data sekunder yaitu data studi dokumentasi berupa laporan keuangan PT.Flora
Sawita Chemindo dan laporan produksi PT.Flora Sawita Chemindo dari tahun
2001 2005.

3.5. Identifikasi Variabel Penelitian


Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan,
maka variabel-variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel bebas (independent variable) dengan simbol X, yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo terdiri dari modal
(X1), bahan baku (X2), tenaga kerja (X3) dan mesin (X4).
2. Variabel terikat

(dependent variable) dengan simbol Y, yaitu

produksi

glycerine PT.Flora Sawita Chemindo (Y).

3.6. Definisi Operasional Variabel


Untuk memahami variabel-variabel dan memberikan gambaran yang jelas

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

dalam pelaksanaan penelitian ini, diberikan definisi operasional variabel-variabel


yang akan diteliti dalam penelitian yaitu modal (X1), bahan baku (X2), tenaga kerja
(X3), mesin (X4)

sebagai variabel bebas (independent variable) dan

produksi

glycerine (Y) sebagai variabel terikat (dependent variable).


Adapun definisi operasional variabel dari masing-masing variabel terikat dan
variabel bebas adalah sebagai berikut :
1. Modal (X1) adalah modal kerja meliputi kas, biaya bahan baku, biaya transport,
persediaan, piutang, dan lainnya yang terdapat dalam aktiva lancar. Dalam
penelitian ini modal kerja yang digunakan adalah modal kerja PT.Flora Sawita
Chemindo setiap bulan. Satuan modal kerja adalah milyar rupiah per bulan.
2. Bahan baku (X2) adalah seluruh bahan baku yang digunakan dalam penelitian,
yaitu CPO. Satuan bahan baku adalah ton per bulan.
3. Tenaga kerja (X3) adalah jumlah jam kerja karyawan pada departemen produksi
yang secara langsung mempengaruhi proses produksi pengolahan CPO. Satuan
waktu tenaga kerja dalam penelitian ini adalah jam per bulan.
4. Mesin (X4) adalah rata-rata kapasitas mesin terpakai per jam yang berproduksi
selama satu bulan, dengan satuan ton per jam.
5. Produksi glycerine (Y) adalah jumlah oleokimia yang

dihasilkan

dari

proses pengolahan CPO, dengan satuan ton per bulan.

3.7. Model Analisis Data


Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Regresi Linier Berganda (Multiple Regression Linier), yang dimodifikasi dari


persamaan fungsi Cobb-Douglas. Setelah diuraikan model konseptualnya dengan
menggunakan model fungsi Cobb-Douglas kemudian ditransformasi kedalam model
linier logaritmatik.
Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Q = b0X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 eu (3.1)
Kemudian ditransformasi kemodel linier logaritmatik menjadi :
LnQ = lnb0 + b1lnX1 + b2lnX2 + b3lnX3 +ln b4X4 + u
(3.2)
Dimana :
Q

= output Glycerine

b0 = konstanta
X1 = input modal
X2 = input bahan baku
X3 = input tenaga kerja
X4 = input mesin
b1 = elastisitas input modal
b2 = elastisitas input bahan baku
b3 = elastisitas input tenaga kerja
b4 = elastisitas input jam mesin
u

= error term

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

3.8. Pengujian Asumsi Klasik


Pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik yang merupakan dasar dalam model regresi linier berganda. Hal ini
dilakukan

sebelum

asumsi klasik

dilakukan pengujian

meliputi

terhadap

hipotesis. Pengujian

uji normalitas, multikolineritas, autokorelasi dan

heteroskedastisitas.

3.8.1 Uji Normalitas Data


Ghozali (2005) uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Cara untuk melihat normalitas residual adalah melalui analisis

grafik

(Histogram dan Normal P-Plot) dan analisis statistik.


1. Analisis grafik, yaitu dengan melihat grafik Histogram dan grafik P-Plot yang
membandingkan distribusi komulatif dari distribusi normal, dasar pengambilan
keputusan :

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model
regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal,
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2. Analisis

statistik, yaitu

dengan

melihat

uji

statistik

Non-Parametrik

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila hasil atau nilai Kolmogorov-Smirnov


(K-S) dan nilai Asimp.sig(2-tailed) atau probabilitasnya diatas 0,05 (tingkat
probabilitas),maka data telah memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2 Uji Multikolineritas


Uji multikolineritas dilakukan untuk melihat apakah ada variabel yang saling
berkorelasi pada variabel bebas (independent variable). Jika terjadi korelasi maka
terdapat masalah multikolineritas sehingga model regresi tidak dapat digunakan.
Ghozali (2005) pengujian ini dapat dilihat melalui :
1. Nilai Tolerance
Nilai tolerance, nilai outoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
Multokolineritas adalah nilai tolerance < 0,10.
2. Nilai Variance Inflation Factor (VIF), apabila :

a. Jika

nilai Variance

Inflation

Factor (VIF) > 10 maka terdapat

persoalan multikolineritas diantara variabel bebas.

b. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) < 10 maka

tidak terdapat

persoalan multikolineritas diantara variabel bebas.

3.8.3 Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu
pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan problema

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

autokorelasi. Ghozali (2005) autokorelasi muncul karena observasi yang muncul


secara berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi :
Tabel 3.1 Tabel Pengambilan keputusan ada tidaknya Autokorelasi
Hipotesis Nol

Keputusan

Jika

Tidak ada autokorelasi positif

Tolak

0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif

No Desicion

dl d du

Tidak ada korelasi negatif

Tolak

4 dl < d <4

Tidak ada korelasi negatif

No Desicion

4 du d dl

Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif

Tidak ditolak

du < d <4 -du

Sumber : Ghozali (2005)

Keterangan :
d = Durbin Watson hitung
dl = Durbin Watson Lower
du = durbin Watson Upper
Jika nilai dhitung berada diantara interval nilai du dan 4 du maka tidak
terdapat autokorelasi, sebaliknya jika nilai dhitung berada diluar interval nilai du
dan 4 du maka terdapat penyimpangan dari asumsi ini.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
dengan melihat uji Durbin-Watson (DW test), hipotesis yang akan diuji :
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r 0)

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

3.8.4 Uji Heteroskedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan kepengamatan yang
lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika varians berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Santoso (2002), untuk mendeksi apakah ada

atau tidaknya gejala

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik yang


terdapat pada scaterplot yang dihasilkan dari pengolahan data SPSS dengan dasar
pengambilan keputusan sebagai berikut :
Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu
yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah
terjadi heteroskedastisitas. Jika ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar
diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.

3.9 Pengujian Hipotesis


Data diolah dengan menggunakan aplikasi sofware pengolahan data Statistical

Package for social Science (SPSS) versi 15.0 dan pengujian hipotesis menggunakan
regresi linier berganda, dimana akan terlihat pengaruh secara simultan maupun secara
parsial dengan analisis sebagai berikut :Untuk membuktikan hipotesis maka digunakan alat uji sebagai berikut :

3.9.1 Uji Serempak (Uji F)


Uji serempak (uji F), dengan maksud menguji apakah secara simultan

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

variabel bebas berpengaruh terhadap variabel tidak bebas, dengan tingkat keyakinan
95 % (=0,05).
H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 ; (Faktor produksi Modal, bahan baku, tenaga kerja,
dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita
Chemindo Medan).
H1 : Paling sedikit ada satu bi 0 ; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga
kerja dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine PT.Flora
Sawita Chemindo Medan.
Menghitung F-hitung dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2002) :

Fh =

(1

R
R

/k
/n k 1

dimana : R2 = koefesien determinasi


n = jumlah sampel
k = jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai Fhitung yang dibandingkan dengan
Ftabel dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan degree of

freedom = n-k-1.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

3.9.2 Uji Parsial (uji t)


Uji parsial (uji t) untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas
terhadap variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan,
dengan tingkat keyakinan 95 % ( = 0,05).
H0 : bi = 0 ; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin tidak
berpengaruh secara

parsial terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita

Chemindo Medan.
H1 : bi 0; (Faktor produksi modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin berpengaruh secara parsial terhadap produksi glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo
Medan.
Menghitung t-hitung dengan menggunakan rumus :

t hit =

bi
sb i

dimana : bi = koefesien regresi masing-masing variabel


Sbi = standar error masing-masing variabel
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai thitung yang kemudian
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat keyakinan 95%.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

3.9.3

Uji Koefesien Determinasi (R2)


Uji koefisien determinasi (R2), melihat berapa proporsi variasi dari variabel

bebas secara bersama-sama dalam mempengaruhi variabel tidak bebas, dengan


formula (Gujarati, oleh Sumarno Zain, 1995 : 207) sebagai berikut :

R2 =

Jk R
Jk Y

Dimana : JKR = jumlah kuadrat regresi (explained sum of squares)


JKY = jumlah total kuadrat (total sum of squares)
Dalam hasil output SPSS maka yang menjadi patokan adalah Adjusted R
squared.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1

Gambaran Umum PT.Flora Sawita Chemindo


PT.Flora Sawita Chemindo merupakan pabrik oleokimia yang didirikan pada

tahun 1995 oleh dua penghasil minyak kelapa sawit di Indonesia, yaitu
PARASAWITA GROUP dan BUMI FLORA. Kedua perusahaan tersebut memiliki
perkebunan kelapa sawit yang luas, terdapat dibeberapa daerah di Propinsi Sumatera
Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam dengan kapasitas produksi 18 juta ton per
tahun.
Mengingat persediaan bahan baku yang selalu melimpah maka gabungan
kedua perusahaan ini memutuskan untuk meningkatkan kegunaan kelapa sawit
menjadi produk yang bernilai tinggi. Produk yang bernilai tinggi tersebut antara lain

Fatty Acid dan Glycerine. Pengolahan minyak kelapa sawit menjadi produk yang
bernilai tinggi tersebut diolah dengan menggunakan teknologi canggih yang berasal
dari Jerman.
Minyak Fatty Acid dan Glycerine dapat diterima diberbagai belahan dunia dan
keuntungannya dapat diperoleh dalam jangka panjang. Secara keseluruhan produk ini
merupakan suatu produk ramah lingkungan. Limbah hasil pengolahan PT.Flora
Sawita Chemindo didaur ulang sebelum dibuang kesaluran yang telah disediakan
sehingga tidak mencemari lingkunga sekitarnya.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Dalam rangka penanganan limbah ini selalu diadakan pemantauan atau


pengawasan 3 4 kali per tahun dan diadakan penelitian setiap hari oleh bagian
analisa produksi. Penanganan limbah yang dihasilkan oleh PT.Flora Sawita
Chemindo telah dengan standar yang ditetapkan oleh badan penelitian mengenai
dampak

lingkungan

(BAPEDAL/AMDAL)

Kementrian

Lingkungan

Hidup,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia dengan SK Mentri Kesehatan RI


No.416/Menkes/PER/X/1990.
Lokasi pabrik dan pengolahan produk PT.Flora Sawita Chemindo dijalan
Medan-Lubuk

Pakam Km.20, desa Tanjung baru, kecamatan Tanjung Morawa,

kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Lahan tempat berdirinya pabrik berukuran
265 x245 meter yang dibagi tiga bagian, yaitu lahan yang tertutup bangunan/material
kedap air yang digunakan untuk bangunan pabrik seperti Main Processing, Workshop
(Bengkel pemeliharaan), Utility (genset dan boiler), luasnya sekitar 864 meter
persegi. Bangunan lain seperti laboratorium, gudang (Warehouse), pengepakan,
mesjid (Al Hidayah), kantin dan lain-lain, serta sarana jalan sebagai lalulintas
pengangkutan dan saluran pembuangan limbah. Secara keseluruhan pabrik PT.Flora
Sawita Chemindo memiliki luas area 10 hektar.
Bidang usaha PT.Flora Sawita Chemindo adalah Industri kimia asal nabati,
yaitu mengelola bahan yang berasal dari CPO (Crude Palm Oil), PKO (Palm Kernel

Oil) dan bahan penolong lain berupa katalis yang berasal dari perusahaan lain. Bentuk
produk yang dihasilkan antara lain Fatty Acid (Asam lemak) berupa lilin yang
dirajang dan terdiri dari Short Chain yaitu Caplylic Acid (C8) dan Capric Acid (C10),

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Long Chain yaitu Lauric Acid (C12), Myristic Acid (C14), Palmific/Stearic Acid
(C16/C18), Light Ends dan Glycerine yang berbentuk cairan.
Tabel 4.1 Aplikasi Fatty Acid dan Glycerine
Produk
0810
0899
1099
1299
1499
1850
1840
1802
1800

Deskripsi
Caprylic-Capric
Acid
Caprylic Acid
Capric Acid
Lauric Acid99%
Myristic Acid
TripplePressed
Stearic Acid
TripplePressed
Stearic Acid
Double Presed
Stearic Acid

Rubber Grade
Stearic Acid
CNOFA
Distilled Coconut
Fatty Acid
SPOFA
Split Palm Oil
Fatty Acid
DPOFA
Distilled Palm
Fatty Acid
FLOTARIN Glycerine USP
99,5% min

Aplikasi
Ester, Parpum, Kosmetik
Minyak pelumas, Surfactant
Placyticizer, Emulsiors
Alkyd resins, Metalic Soap
Parmaceuticals, Textile, Chemical
intermediates
Soap, Candles, Crayons, Kosmetik
Lubricants, PVC stabilizers, Mono Glycerine
Polishing agent, Parmaceuticair,
Methylstearstes, Buffing compound, Emulsifier
for food, Ethylene-bis-stearamid
Material for rubber, Tyre compounding, etc
Soap
Greases
Degrease compound
Food, Tobacco, Toiletries Parmaceuticals,
Surface coatings, Kosmetik, Chemical
intermediaries

Sumber : PT.Flora Sawita Chemindo, 2007

Produk-produk yang dihasilkan perusahaan ini umumnya berorientasi ekspor.


teritorial pemasaran perusahaan diantaranya adalah negara-negara kawasan Asia
seperti Korea, Arab Saudi, China, Singapura, India, Bangladesh dan juga negaranegara Eropa dan Amerika. Produk Fatty Acid yang dihasilkan sebelum memasuki
pasar dikemas dalam paket berukuran 25Kg/bag, 600Kg/bag dan juga dalam ukuran

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

isotank. Permintaan langganan tidak selalu sama sehingga jenis paket untuk itu
harus dibuat berbagai ukuran dan jenis paketnya. Sedangkan glycerine dikemas
dalam drum berukuran 185 Kg/drum dan kemasan ini juga disesuaikan dengan
permintaan pelanggan, apakah menggunakan drum atau langsung kedalam tangki
khusus pengangkutan glycerine.

4.1.2

Perkembangan Produksi Glycerine

4.1.2.1 Perkembangan Produksi GlycerinePT.Flora Sawita Chemindo


Tabel 4.2 Perkembangan Produksi Glycerine PT.Flora Sawita Chemindo
Periode 2001-2005
Bulan
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Jumlah

2001
1.210,50
2.056
1999
1850
1825.37
1268.36
1822.59
1384.74
2136
1825.37
1011.07
1.002.42
19.393.43

2002
1001
1226.46
2136
1825.37
1839.61
1833.67
1685
2136
1825.37
1400.25
1302.5
1208.28
19.420.01

Tahun
(ton)
2003
1002
2136
1825.37
1289.66
1389.32
1622.16
2300
2200
1900
1895
1600
1400
20.560.25

2004
1003
1385.06
1121.57
1637.4
1634.11
1985
2000
2100
1800
1781.3
2136
1825.37
20.409.31

2005
1001.09
1311.47
1160.07
1313.65
1393.93
1830.9
1500
1400
2136
2136
1825.37
1500
18.509.48

Sumber : Laporan Produksi dan Persediaan PT.Flora Sawita Chemindo 2001 - 2005

Glycerine merupakan salah satu hasil produksi PT.Flora Sawita Chemindo,


dimana dari data yang diperoleh produksi glycerine periode 2001-2005 menunjukkan
ketidakstabilan jumlah glycerine

yang dihasilkan. Perkembangan hasil produksi

dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Dari Tabel 4.2 terlihat bahwa produksi glycerine pada tahun 2002
menurun sebesar 2,97%, tahun 2003 naik sebesar 9,16%, tahun 2004 juga
mengalami

kenaikan sebesar 7,51%, tetapi

tahun 2005 menurun

kembali

sebesar 23,13%. Data ini menunjukkan bahwa pertumbuhan produksi glycerine


PT.Flora Sawita Chemindo tidak stabil, dimana pada tahun 2002 dan 2005
pertumbuhan produksi menurun dan tahun 2003 dan 2004 mengalami kenaikan.
Pertumbuhan yang naik turun ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
kurangnya ketelitian dalam proses pengolahan, kurangnya perawatan mesin.
Produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo tertinggi terjadi pada tahun
2004 yaitu sebesar 20.506.25 ton dan produksi glycerine terendah

terjadi pada

tahun 2005 yaitu sebesar 18.509.48 ton.

4.1.2.2 Perkembangan Faktor Produksi PT.Flora Sawita Chemindo


Produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo dipengaruhi oleh beberapa
faktor produksi diantaranya modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin.
Perkembangan faktor produksi selama kurun waktu 2001 sampai 2005 ini dapat
dilihat pada Tabel 1.1.
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa 2002 sampai 2004 modal kerja mengalami
kenaikan yang cukup stabil dan tahun 2005 mengalami penurunan sebesar 22%, hal
ini disebabkan kurangnya permintaan glycerine, yang disebabkan naiknya harga
oleokimia. Untuk bahan baku tahun 2002 dan 2005 mengalami penurunan yang
disebabkan oleh naiknya harga CPO.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Tenaga kerja yang dimiliki PT.Flora Sawita Chemindo konstan dari tahun
ketahun. Perkembangan yang terjadi terlihat dari jumlah jam kerja tenaga kerja,
bukan dari jumlah tenaga kerja. Perusahaan mengambil kebijakan ini karena bahan
baku yang akan diolah setiap bulannya tidak stabil, dimana pada bulan-bulan tertentu
terjadi kenaikan yang sangat tinggi.
PT.Flora Sawita Chemindo memiliki jam kerja dengan 3 shift. Shift pertama
dimulai dari jam 00.00 12.00 Wib dan shift kedua produksi kembali berjalan dari
jam 08.00 16.00 Wib, shift ketiga dimulai dari jam 16.00 00.00 Wib.
Dari Tabel 1.1 terlihat

bahwa kapasitas

pertahun sekitar 25 ton, jumlah ini

mesin

sangat jauh dibawah

terpakai
kapasitas

rata-rata
mesin

terpakai yaitu 24-34 ton/jam dan kapasitas mesin terpasang 44 ton/jam. Hal ini
dapat disebabkan oleh faktor umur mesin dan kurangnya perawatan dan kerja
sama tim dalam menangani terjadinya losses mesin. Faktor lain juga disebabkan
kurangnya sinkronisasi kapasitas terpasang setiap sistem.

4.2 Pengujian Asumsi Klasik


Syarat suatu model regresi linier berganda dikatakan baik jika model
tersebut

terbebas dari asumsi klasik yang terdiri dari normalitas, autokorelasi,

multikolineritas dan heteroskedastisitas.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

4.2.1. Uji Normalitas


Pengujian normalitas data dalam penelitian ini hanya akan dideteksi melalui
analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan perangkat lunak
SPSS versi 15.0.
Pengujian dengan menggunakan analisa grafik, berikut pola grafik hasil
pengolahan SPSS versi 15.0 dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini :

Histogram

Dependent Variable: Ln(Y)


20

Frequency

15

10

Mean =-1.18E-14
Std. Dev. =0.966
N =60

0
-3

-2

-1

Regression Standardized Residual

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual


Dependent Variable: Ln(Y)

1.0

Expected Cum Prob

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Observed Cum Prob

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Gambar 4.2 Pola grafik Uji Normalitas


Untuk

model

regresi

pada

penelitian

ini

sudah

memenuhi

asumsinormalitas hal ini dapat dilihat dari histogram yang tidak condong kekiri
maupun kekanan dan normal P-plot yang menggrafikkan titik-titik yang menyebar
disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal

model regresi layak

dipakai

untuk

memprediksi

faktor

produksi terhadap

produksi oleokimia.

4.2.2. Uji Multikolinearitas


Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara

variabel bebas. Model regresi yang baik

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Hasil pengujian


multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas
Collinearity Statistics

Model
1

Tolerance

VIF

.587
.273
.351
.401

1.704
3.659
2.849
1.579

(Constant)
Ln(Modal)
Ln(Bahan baku)
Ln(Tenaga kerja)
Ln(Mesin)

a Dependent Variable: Ln Q
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Dari Tabel 4.3 menunjukkan variabel bebas yaitu variabel modal, tenaga
kerja, bahan baku dan mesin memiliki nilai Variance Inflation Faktor (VIF) lebih
kecil dari 5 dengan nilai Tolerance lebih kecil dari 1. Dengan demikian dapat
disimpulkan model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas
dalam masing-masing variabel bebas penelitian ini.

4.2.3. Uji Autokorelasi


Pengujian terhadap gejala autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin- Watson

test. Hasil perhitungan SPSS Versi 15.0 dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4 Uji Autokorelasi
Model

R Square

Durbin-Watson

.985a

.970

1.074

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 diperoleh

angka Durbin-Watson

sebesar 1,074

dengan tingkat signifikan 0,05 dengan jumlah sampel N = 60 dan variabel bebas (k

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

= 4), maka dapat ditentukan Durbin-Watson tabel yaitu dengan dL sebesar 1,444 dan
du sebesar 1,727. Nilai DW 1,074 lebih kecil dari batas atas (dU) 1,727 dan kurang
dari 4 - dU yaitu 2,273 maka keputusan yang diambil menerima H0, sehingga
dapat disimpulkan dalam model penelitian korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)
masih dapat ditolerir atau penelitian ini tidak terjadi autokorelasi.

4.2.4. Uji Heteroskedasitas


Uji heteroskesdastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain atau
gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan Standardized Delete

Residual nilai tersebut. Sehingga model juga terbebas dari heteroskedasitas hal ini
dapat dilihat pada scatterplot yang menggrafikkan titik data yang menyebar dan tidak
mengumpul membentuk suatu pola tertentu. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3
sebagai berikut:

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Scatterplot

Dependent Variable: Ln(Y)

Regression Standardized Predicted


Value

-1

-2

-3
-3

-2

-1

Regression Studentized Residual

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Gambar 4.3 Uji Heteroskedasitas

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak dan
parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian secara parsial masingmasing variabel bebas dimasudkan untuk mengetahui apakah secara individual
variabel faktor produksi mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap
produksi oleokimia. Untuk uji parsial digunakan uji t dengan ketentuan apabila hasil

thitung lebih besar dari ttabel maka keputusan yang diambil H0 ditolak dan H1 diterima,

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

dan sebaliknya. Sedangkan untuk pengujian serempak digunakan uji F dengan


ketentuan Fhitung lebih besar dari Ftabel keputusan yang diambil H0 ditolak dan H1
diterima, dan sebaliknya.
Berdasarkan hasil regresi dari data sekunder yang diolah dengan
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 15.0, maka diperoleh persamaan regresi
linier

berganda yang kemudian ditransformasikan ke dalam persamaan fungsi

produksi.
Tabel 4.5 Koefisien Regresi
Coefficientsa

Model
1

a.

(Constant)
Ln(Mo dal)
Ln(Bahan baku)
Ln(Tenaga kerja)
Ln(Mesin)
Dependent Variabel : LNQ

Unstandardized
Coefficients
Std.
Error
B
-.376
.486
.079
.033
.525
.078
.271
.065
.382
.158

Standardidzed
Coeficients
Beta
.121
.531
.254
.120

Sig.
t
-.772
2.404
6.708
4.182
2.410

.443
.020
.000
.000
.019

Sumber : Hasil Penelitian , 2008 (Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 di dapat persamaan regresi linier berganda sebagai


berikut:
Ln Q = -0,376 + 0,079 LnX1 + 0,525 LnX2 + 0,271 LnX3 + 0,382 LnX4
dimana :

Ln Q = Produksi Glycerine
Ln X 1 = Modal (Ln K)

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Ln X 2 = Bahan Baku (Ln BB)


Ln X 3 = Tenaga Kerja (Ln L)
Ln X 4 = Mesin (Ln M)

4.3.1. Uji Serempak (Uji F)


Pengaruh variabel bebas (modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin) secara
serempak dapat dihitung dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian dapat dilihat
pada Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji F
Sum of
Squares
1
Regression
3.425
Residual
.104
Total
3.529
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)
Model

df

Mean Square
4
55
59

.856
.002

F
451.196

Sig.
.000(a)

Dari Tabel 4.6 diperoleh nilai Fhitung sebesar 451,196 dengan tingkat
kepercayaan 95% ( = 0,05), dari tabel nilai kritis distribusi F dengan derajat
kebebasan pembilang = 4 dan derajat kebebasan penyebut = 55 diperoleh Ftabel
sebesar 2,57, karena Fhitung lebih besar dari Ftabel maka H0 ditolak dan terima H1
artinya secara bersama-sama (serempak) variabel modal, tenaga kerja, bahan baku
dan mesin berpengaruh signifikan terhadap produksi glycerine.
Hasil ini menunjukkan bahwa faktor input produksi yang terdiri dari modal,
tenaga kerja, bahan baku dan mesin

berpengaruh

nyata

terhadap

produksi

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

glycerine. Dengan kata lain bahwa tanpa adanya input produksi akan mengakibatkan
terhentinya proses produksi dan hasil produksi sama dengan nol.

4.3.2

Uji Parsial (Uji t)


Hasil uji pengaruh variabel modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin secara

parsial dapat dilihat pada Tabel 4.7 sebagai berikut :


Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial (Uji t)
Unstandardized
Coefficients
Std.
Model
B
Error
1
(Constant)
-.376
.486
Ln(Mo dal)
.079
.033
Ln(Bahan baku)
.525
.078
Ln(Tenaga kerja)
.271
.065
Ln(Mesin)
.382
.158
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Standardidzed
Coeficients
Beta
.121
.531
.254
.120

Sig.
t
-.772
2.404
6.708
4.182
2.410

.443
.020
.000
.000
.019

4.3.2.1. Pengaruh Modal Terhadap Produksi Glycerine


Dari Tabel 4.7 terlihat untuk variabel ln X1 (modal) diperoleh nilai thitung
sebesar 2,404 dengan tingkat kepercayaan 95% (=0,05), derajat kebebasan

(df =

55) dari tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t
sebesar 0,020 juga menunjukan lebih kecil dari = 0,05. Sehingga diperoleh thitung
lebih besar dari ttabel dan sig. t lebih kecil 0,05 maka dapat dikatakan variabel modal
(ln X1) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produksi glycerine
Koefisien ln X1 sebesar 0,079 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input modal terhadap produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Medan yang

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

artinya jika kenaikan modal setiap 1 (satu) persen dengan mengasumsikan input lain
(tenaga kerja, baha baku dan mesin) konstan, hanya akan meningkatkan produksi
sebesar 0,079 persen.
Hasil

penelitian

ini

sesuai

dengan

penelitian

terdahulu

yang

dilakukan oleh Sulistiawan (2001) yang menyatakan bahwa modal berpengaruh


terhadap upaya peningkatan efisiensi dalam usaha pengelolaan kelapa sawit.

4.3.2.2.Pengaruh Bahan Baku Terhadap Produksi Glycerine


Dari Tabel 4.7 terlihat untuk
nilai thitung sebesar 6,708

dengan

variabel ln X2 (bahan baku)


tingkat

kepercayaan 95 %

diperoleh

( = 0,05),

derajat kebebasan (df = 55) dari tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar
1,674 dan hasil signifikansi t sebesar 0,000 juga menunjukkan lebih
= 0,05. Sehingga diperoleh

kecil

thitung lebih besar dari ttabel dan sig. t lebih kecil 0,05

maka dapat dikatakan variabel bahan baku (ln X2)

mempunyai

pengaruh yang

signifikan terhadap produksi glycerine.


Koefisien ln X2 sebesar 0,525 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input

bahan

baku terhadap

produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo

Medan yang artinya jika kenaikan bahan baku setiap 1 (satu) persen dengan
mengasumsikan input lain (modal, tenaga kerja dan mesin) konstan hanya akan
meningkatkan produksi glycerine sebesar 0,525 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Alisuddin (2002) yang menyatakan bahwa bahan baku berpengaruh terhadap

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

peningkatan produksi optimal dan RTS industri besar dan sedang di Nanggroe Aceh
Darussalam (NAD).

4.3.2.3.Pengaruh Tenaga Kerja Terhadap Produksi Glycerine


Dari Tabel 4.7 terlihat untuk variabel ln X3 (tenaga kerja) diperoleh nilai thitung
sebesar 4,182 dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), derajat kebebasan (df =
55) dari tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t
sebesar 0,000 ini menunjukan nilai sig. t lebih kecil dari = 0,05. Karena thitung lebih
besar dari ttabel maka dapat dikatakan variabel tenaga kerja (ln X3) berpengaruh
signifikan terhadap produksi oleokimia. Signifikannya variabel tenaga kerja dapat
diartikan bahwa terdapat pengaruh jam kerja tenaga kerja terhadap

produksi

glycerine.
Koefisien ln X3 sebesar 0,271 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input tenaga kerja terhadap produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan
yang artinya jika kenaikan setiap 1 (satu) persen jam kerja tenaga kerja dengan
mengasumsikan input lain konstan, hanya akan meningkatkan produksi glycerine
sebesar 0,271 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Ruch, Fearon dan Witers (1992)
yang menyatakan bahwa produksi tidak akan dapat berjalan tanpa ada manusia atau
tenaga kerja. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Sulistiawan (2001) yang menyatakan bahwa tenaga kerja berpengaruh
terhadap upaya peningkatan efisiensi dalam pengelolaan kelapa sawit.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

4.3.2.4.Pengaruh Mesin Terhadap Produksi Oleokimia


Dari Tabel 4.7 pengaruh variabel ln X4 (mesin) diperoleh nilai thitung sebesar
2,410 dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05), derajat kebebasan (df = 55) dari
tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar 1,674 dan hasil signifikansi t sebesar
0,019 ini menunjukkan nilai sig. t lebih kecil = 0,05, karena thitunng lebih besar dari
ttabel maka dapat dikatakan variabel mesin (ln X4) berpengaruh signifikan terhadap
produksi glycerine.
Koefisien ln X4 sebesar 0,382 sekaligus menunjukkan besarnya elastisitas
input mesin terhadap produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan yang
artinya jika kenaikan 1 (satu) persen kapasitas mesin dengan mengasumsikan input
lain konstan, hanya akan meningkatkan produksi oleokimia sebesar 0,382 persen.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Harahap (2006) yang menyatakan bahwa mesin berpengaruh terhadap peningkatan
produksi CPO pada PT.Monopoli Raya.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model

R Square

.985(a)

.970

Adjusted R
Square
.968

Std. Error of the


Estimate
.04356

Durbin-Watson
1.074

Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data diolah)

Dari Tabel 4.8 nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,970 menunjukkan
bahwa

97% variasi modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin mampu

menjelaskan variasi produksi oleokimia sedangkan sisanya 3% dijelaskan oleh


variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain masih ada beberapa input

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

produksi antara lain bahan penolong (zat kimia), manajerial, informasi

dan

teknologi yang dapat menjelaskan variasi produksi oleokimia.

4.4.

Variabel Dominan
Temuan empiris menunjukan bahwa bahan baku lebih dominan, hal ini dapat

dilihat dari nilai Unstandarized Coeffecients bahan baku (X2) 0,525 sedangkan nilai

Unstandarized Coefficients modal (X1) 0,079, nilai Unstandarized Coefficients tenaga


kerja (X3) 0,271 dan nilai Unstandarized Coefficients mesin (X4) 0,382. Dengan
demikian

bahan baku menunjukkan pengaruh yang lebih besar terhadap upaya

peningkatan produksi glycerine pada

PT.Flora Sawita Chemindo dibandingkan

modal, tenaga kerja dan mesin.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil uji serempak menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel faktor
produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin yang digunakan dalam
produksi glycerine pada PT.Flora Sawita Chemindo Medan berpengaruh
signifikan terhadap produksi glycerine dan hasil uji parsial menunjukkan bahwa
variabel modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin juga berpengaruh signifikan
terhadap produksi oleokimia, artinya modal, bahan baku, tenaga kerja dan mesin
berarti penting terhadap peningkatan dan penurunan produksi glycerine PT.Flora
Sawita Chemindo Medan.
2. Dilihat dari penggunaan faktor produksi terhadap kegiatan produksi ternyata
faktor produksi yang paling dominan adalah bahan baku, artinya penggunaan
bahan baku lebih berpengaruh terhadap peningkatan produksi glycerine pada
PT.Flora Sawita Chemindo dibanding modal, tenaga kerja dan mesin.

5.2. Saran
Untuk peningkatan produksi glycerine PT.Flora Sawita Chemindo Medan

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

maka disarankan beberapa hal yang didasari dari hasil temuan pada penelitian ini,
sebagai berikut :
1. Apabila PT.Flora Sawita Chemindo menginginkan peningkatan produksi, maka
diperlukan penambahan modal, pengawasan kualitas bahan baku, peningkatan
keterampilan tenaga kerja serta penggunaan mesin dengan teknologi yang tepat
guna.
2.

Oleh karena bahan baku merupakan faktor produksi yang paling dominan
mempengaruhi produksi oleokimia PT.Flora Sawita Chemindo Medan, maka
perusahaan harus memperhatikan kualitas bahan baku secara kontinuitas dan
konsistensi, sehingga jam kerja tenaga kerja dan kapasitas mesin, dapat terpakai
secara efektif .

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan, 2000, Anggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE,


Yogyakarta.
Arsyad, Lincolin, 1996, Ekonomi Manajerial, Edisi Ketiga, Penerbit Balai Pustaka,
Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Brigham Eugene dan Joel F.Houston, 2001, Manajemen Keuangan , Terjemahan :
Dodo Suharto dan Herman Wibowo, Buku Pertama, Edisi Kedelapan,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Beatie R, Bruce dan Robert C Taylor, 1994, Ekonomi Produksi, UGM Press,
Yogyakarta
Daryanto, 1996, Dasar-dasar Teknik Mesin, Cetakan Ketiga, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Frank, Robert. H, 1997. Microeconomic and Behavior, Third Edition, The MacGrawHill Companies, Inc, New York.
Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang.
Gujarati, Damodar, 2003, Ekonometrika Terapan. Alih bahasa : Sumarno Zain,
Penerbit Erlangga, Jakarta.
Gitosudarmo, Indriyo, 1998, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi
Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Gasperz, Vincent, 1991, Ekonometrika Terapan 1, Tarsito, Bandung.
Husni, Lalu 2003, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Penerbit
PT.Grafindo Persada, Jakarta.
Husnan, Suad dan Pudjiastuti Enny, 2002, Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi
Ketiga, Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.
Handoko, T.Hani, 1999, Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit
BPFE, Yogyakarta.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Herjanto, Eddy, 2004, Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Kedua, Penerbit
Grasindo, Jakarta.
Joesran dan Fathorrozi, 2003, Teori Ekonomi Mikro. Edisi Pertama, Penerbit
Salemba Empat, Jakarta.
Kaneko, Y. 1989, Industri Pengolahan : Analisis dan kebijakan Dalam Shinichi
Ichimura (editor), Pembangunan Ekonomi Indonesia. UI Press Jakarta.
Maher, Michael W and Edward B Dealin, 1996, Akutansi Biaya, Jilid I, Edisi
Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Miller, R.L. dan Mainers, R.E. 1994, Teori Ekonomi Mikro Intermediate, Terjemahan
Haris Munandar, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nopirin, 2000, Pengantar Ilmu ekonomi Makro dan Mikro, Edisi Pertama. Balai
Pustaka Fakultas Ekonomi, Yogyakarta.
Nazir, Mhd.1998, Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Putong, Iskandar, (2002), Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi Kedua.
Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta.
Prawirosentono, Suryadi, 2000, Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus,
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Pappas, James L dan Mark Hirschey, Alih bahasa 1995, Ekonomi Manajerial. Jilid I,
Edisi Keenam, Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.
Riyanto, Bambang, 1997, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
Cetakan Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Russell, Roberta S and Bernaed W. Taylor, 1995, Production and Operation
Management : Focusing on Quality and Competitiveness, Prentice-Hall. Inc,
Englewood Cliffs, New Jersey.
Ruch, William A, Fearon and Witers, 1992, Fundamental of Productions/Operation
Management, West Publising Company, St. Paul, United State of America.
Schroeder, Roger G, 2004, Operations Management Contemporary Concepts and
Cases, Second Edition, Printed in Singapore.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Santoso, Singgih, 2004, Buku Latihan SPSS Statistik Non Parametrik, Cetakan
Keempat, Penerbit PT.Elex Media Komputido, Jakarta.
Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian : Teori dan Aplikasi, Edisi
Kedua, Cetakan Keempat, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sunaryo, 2001, Ekonomi Manajerial, Aplikasi Teori Ekonomi Mikro, Penerbit
Erlangga, Jakarta.
Salvatore, Dominick, 2001, Managerial Econimics, Dalam Perekonomian Global,
Jilid I, Edisi Keempat, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Schroeder, Roger G, 1999, Manajemen operasi : Pengambilan keputusan dalam
Fungsi Produksi, Alih bahasa Team Penerjemah Penerbit Erlangga, Edisi
Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sudarmo, Indriyo Gito, 1998, Sistem Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi
Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
Samoelson, Paul.A. 1992, Ekonomi, Edisi Keduabelas, Penerbit PT.Gelora Aksara
Pratama, Jakarta.
Todaro, Michael, P, 1999, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi Keenam,
Penerbit Erlangga, Jakarta.

Bukan Buku :
Aliasuddin, 2002, Produksi Optimal dan RTS Industri Besar dan Sedang di NAD.
Jurnal Riset ekonomi dan manajemen, Vol.2. No. 2, Penerbit ISEI Cabang
Surabaya.
Lains, Alfians 1990, Elastisitas Fungsi Produksi Pada industri Semen di Indonesia,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan Indonesia, Vol.38, No.3, 1990.
Uun Novalia, 2006, Pengaruh Faktor Produksi modal, tenaga kerja, bahan baku dan
mesin terhadap volume produksi CPO PT.Monopoli Raya.Tesis (tidak
dipublikasikan), Universitas Sumatera Utara.

Internet :
Asnawi, Robert, 2002, Analisis Fungsi Produksi Usahatani Ubikayu dan Industri
Tepung Tapioka Rakyat di Provinsi Lampung, Balai Pengkajian Teknologi
Pertanian Lampung, www.google.com, diakses tanggal 14 Juni 2007.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Sahara, Dewi , Yusuf dan Sahardi, 2004, Pengaruh Faktor Produksi Pada Usahatani
lada di Sulawesi Tenggara (Kasus Integrasi Lada-Ternak di Kec. Landano,
Kab. Kendari), Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian
Vol.7, No.2, pp.139-145, diakses tanggal 14 Juni 2007.
Sulistiawan, Ady, 2001, Upaya Peningkatan Efisiensi dalam Usaha Pengolahan
Kelapa Sawit, Tesis, www.digilib.its.ac.id
(Astra Agro Lestari Verbatim
copying , tidak dipublikasikan).
Tawe, Amiruddin, 2004, Analisis Faktor-faktor Produksi untuk meningkatkan
Produksi Gula di Sulawesi Selatan, Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Sosial Edisi
2004. www.malang.ac.id, diakses tanggal 10 Juli 2007.

Efi Herawati : Analisis Pengaruh Faktor produksi Modal, Bahan Baku, Tenaga Kerja Dan Mesin Terhadap, 2008
USU e-Repository 2008

Anda mungkin juga menyukai