Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK-TEKNIK HEDGING ALTERNATIF

Kadang-kadang sebuah perusahaan tidak mampu menghilangkan exposure


transaksi sepenuhnya .
-

Sebuah perusahaan tidak selalu mampu memproyeksi nilai penjualan


(kas masuk) dan pembelian (arus kas keluar) di masa depan yang
didenomisasi dalam valuta asing secara akurat. Jadi, mereka tidak tahu
berapa jumlah yang harus di-hedge secara pasti.
Selain itu, biaya hedging mungkin terlalu tinggi dibandingkan dengan
manfaatnya.
Terakhir, ada juga kemungkinan bahwa valuta-valuta yang terekspos
kepada sebuah perusahaan tidak dapat di-hedge karena tidak adanya
kontrak forward atau opsi untuk valuta-valuta yang dimaksud.

Jika hedging tidak tersedia atau terlalu mahal, perusahaan dapat


mempertimbangkan metode-metode yang dapat digunakan, paling tidak
untuk mengurangi exposure.
1. Leading(percepatan) and Lagging(perlambatan)

Leading
strategi yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk
mempercepat pembayaran, biasanya sebagai reaksi terhadap
ekspektasi nilai tukar.
Contoh :
Pertimbangkan sebuah perusahaan MNC AS yang memiliki anak
perusahaan di seluruh dunia. Sebuah anak perusahaan berada di
Inggris membeli sejumlah bahan baku dari jerman. Asumsikan
bahwa bahan baku ini didenominasi dalam mark Jerman. Jika anak
perusahaan di Inggris memperkirakan pound akan segera
mengalami depresiasi terhadap mark, anak perusahaan ini dapat
mempercepat waktu pembayarannya sebelum pound benar-benar
mengalami depresiasi.
Lagging
Strategi yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk menunda
pembayaran, biasanya sebagai reaksi terhadap proyeksi nilai tukar.
Contoh :
Pertimbangkan bahwa anak perusahaan di Inggris tersebut
memperkirakan pound akan segera mengalami apresiasi terhadap
mark. Anak perusahaan di Inggris dapat menunda pembayaran
sampai pound benar-benar mengalami apresiasi. Dengan demikian
pound yang dikeluarkan bisa lebih kecil.
2. Cross Hedging

Hedging posisi terbuka dalam suatu valuta memakai valuta lain yang
memiliki korelasi sangat tinggi dengan valuta pertama.
Contoh :
Asumsikan bahwa sebuah prusahaan AS memiliki hutang dalam valuta
X 90 hari dari sekarang. Karena khawatir valuta X akan mengalami
akan mengalami apresiasi terhadap dollar AS, perusahaan tersebut
ingin meng-hedge posisi ini. Jika kontrak forward dan teknik hedging
lain tidak tersedia untuk valuta X ini, perusahaan bisa menggunakan
cross hedging , dimana perusahaan harus terlebih dahulu
mengidentifikasi valuta lain (misal valuta Y) yang dapat di-hedge dan
memiliki korelasi yang tinggi dengan valuta X. kemudian perusahaan
dapat membeli kontrak forward 90 hari yang mendasari valuta Y. jika
kedua valuta memiliki korelasi yang sangat tinggi satu sama lain relatif
terhadap dolar AS (bergerak dalam arah yang sama terhadap dolar
AS), maka nilai tukar antara 2 valuta ini akan stabil dari waktu ke
waktu. Setelah membeli kontrak forward 90 hari untuk valuta Y,
perusahaan AS tersebut kemudian dapat menukarkan valuta Y dengan
valuta X. efektifitas dari strategi ini tergantung pada sejauh mana 2
valuta bergerak searah satu sama lain. Semakin tinngi korelasi
positifnya, semakin efektif strategi cross-hedging.
Illustrasi :
Sebuah perusahaan AS yang memiliki arus kas masuk dalam mark
jerman dan arus kas keluar dalam franc swiss. Karena kedua valuta ini
biasanya bergerak searah relative terhadap dolar AS, cross-hedging
dapat diterapkan. Jika mark ternyata mengalami depresiasi terhadap
dolar AS, maka jumlah dolar yang akan diterima menjadi lebih sedikit.
Tentu saja, franc swiss kemungkinan besar juga mengalami depresiasi
terhadap dolar. Jadi, jumlah dolar yang harus dikeluarkan untuk
melakukan pembayaran juga menjadi lebih kecil.
3. Diversifikasi Valuta
Contoh :
Pertimbangkan sebuah perusahaan multinasional AS yang memiliki
bisnis utama ekspor impor dan mempunyai lebih banyak arus kas
masuk daripada arus kas keluar dalam setiap tiap valuta asing. Dalam
hal ini, perusahaan MNC ini akan dirugikan jika dolar mengalami
apresiasi karena jumlah dolar yang akan diterima dari arus kas masuk
valuta asing menjadi lebih kecil. Jika semua arus kas masuk
didenominasi dalam satu atau beberapa valuta asing, depresiasi
substansial salah satu valuta akan sangat mengurangi nilai dolar dari
arus kas masuk. Namun, depresiasi substansial salah satu valuta tidak
akan begitu merugikan jika valuta tersebut merupakan salah satu dari
sekian banyak valuta yang terekspos bagi perusahaan. Hal ini
disebakan karena asrus kas masuk dalam satu valuta hanya mewakili
sebagian kecil dari arus kas masuk yg dimiliki perusahaan, dan dengan
demikian tidak akan banyak merugikan perusahaan AS jika valuta ini
mengalami depresiasi.

Nilai dolar dari arus kas masuk valuta asing dimasa depan akan lebih
stabil jika valuta-valuta asing yang akan diterima tidak memiliki
korelasi yang tinggi satu sama lain. Jika valuta-valuta asing memiliki
korelasi positif tinggi satu sama lain, diversifikasi tidak akan efektif
mengurangi resiko. Yaitu jika salah satu valuta mengalami depresiasi
secara substansial, valuta-valuta lain juga akanmengalami hal yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai