Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
S DENGAN
PNEUMONIA NEONATORUM DI RUANG PERINATOLOGI
RSD Dr. HARYOTO LUMAJANG
NAMA
NIM
: By Ny. S
:S
: 11 hari / 8 Desember 2014 pkl. 14.00 WIB
: Perempuan
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Ibu S
: 21 tahun
: Islam
: Madura
: Madura
: SD
: Ibu rumah tangga
:: Kedungjajang
B. KELUHAN UTAMA
Bayi tidak dapat bernafas spontan. Bayi menggunakan incubator dan head box
untuk alat bantu nafas.
C. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu mengatakan bahwa bayinya tidak langsung menangis ketika lahir dan tidak
bisa bernafas spontan. Bayi lahir dengan berat yang rendah yaitu 1500 gram
Upaya yang telah dilakukan :
Bayi diresusitasi di RSD Dr. Haryoto tempat bayi dilahirkan
Terapi yang diberikan :
Bayi telah mendapat resusitasi dan terapi oksigen di RSD Dr. Haryoto tetapi
kondisi bayi belum stabil.
GENOGRAM
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= garis pernikahan
= garis keturunan
= pasien
= tinggal serumah
Pasien memiliki bapak dan ibu yang tinggal 1 rumah. Pasien masih memiliki kakek
dan nenek dari ibu atau dari bapaknya. Pasien merupakan anak pertama. Ketika di
rumah sakit ibu pasien selalu menjenguk pasien ketika jam berkunjung menyusui.
Bapak dari pasien juga datang setiap malam tetapi berada di luar ruangan.
J. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan Umum
Keadaan Umum
Saat ini bayi dalam keadaan lemah
Kesadaran
Reflek pupil bayi bagus, bayi menangis adekuat dan pergerakan lemah serta
tidak adekuat .
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah
Nadi/ HR
Tinggi badan
Lingkar kepala
Lingkar dada
Lingkar lengan atas
Berat badan sebelum sakit
Berat badan saat ini
Perkembangan BB
: tidak terkaji
: 130x/mnt
: 39 cm
: 30 cm
: 25 cm
: 7 cm
: 1500 gram
: 1650 gram
: Berat badan naik
Suhu
RR
: 36 0C
: 26x/mnt
2. Kepala
a. Bentuk kepala simetris, rambut hitam merata, terpasang veflon di bagian
temporalis sinistra, garis sutura terlihat jelas, ubun-ubun belum menutup
dan tampak denyut nadi.
b. Muka tidak oedema, tidak ada jejas, masih terdapat rambut-rambut halus
diwajah, tidak sianosis.
c. mata simetris, pupil isokor, sclera putih, konjungtiva merah muda, tidak
ikterus, tidak ada oedema palpebra.
d. telinga simetris, telinga luar bersih, daun telinga masih menempel
e. mulut simetris dengan terpasang NGT, tidak ada polip, tidak ada
perdarahan, mukosa bibir lembab, rongga mulut cukup bersih.
3. Leher :
Warna kulit leher merata, tidak ada luka, tidak ada pembesaran kelenjar
tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
4. Thorax / dada :
Inspeksi: bentuk dada simetris, warna kulit merata, pengembangan dada
normal antara kiri dan kanan simetris, terdapat retraksi dada ringan.
Palpasi: ekspansi simetris
Perkusi: suara paru sonor, jantung pekak
Auskultasi: suara paru vesikuler, suara jantung S1, S2 tunggal regular
Skor down=5
5. Abdomen :
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, tali pusat belum lepas, tidak ada luka,
tidak ada distensi abdomen, tidak ada tonjolan
Auskultasi: bising usus 5 kali/menit
Palpasi: tidak ada masa, tidak ada ascites
K. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
Tanggal pemeriksaan: 7 Desember 2014
No Jenis pemeriksaan
Hasil
1.
Hemoglobin
15,5
2.
Leukosit
20.500
3.
Eritrosit
4,84
4.
LED
5.
Hematokrit
46%
6.
Trombosit
27.000
Nilai normal
P 13-18 mg/dl
3500 10000/cmm
P 4,5-6,5 jt/cmm
P 0-7/jam
35-47%
15.000-45.000
2. Radiologi
3. Lain lain
L. Terapi
1. Oral
Sukrafat 3x1 mg, sebanyak 3x1 per hari
2. Parenteral
Infus D10% 0.18 NS + Ca Glu Sa + Dopac 50 g sebanyak 200cc/24jam
Injeksi Meronem 3x100 mg
Injeksi Intermic 3x50 mg
3. Lain lain
O2 Headbox 6 lpm
ANALISA DATA
Tgl
3 Nov
2014
3 Nov
2014
No
Data Fokus
DS:DO:
a. Ronkhi semua lapang
paru
b. RR 28 kali/menit
c. Irama nafas tidak teratur
d. Retraksi ada
e. Terpasang headbox
dengan 6 lpm
f. Skor down = 4
DS : DO :
a. Sucking reflek lemah
b. CBB bayi 1500 gram
c. BBS bayi 1650 gram
d. Bayi puasa
2.
Problem
Bersihan jalan
nafas tidak
efektif
Etiologi
Invasi bakteri di
saluran pernafasan
Peradangan
Adanya eksudat di
alveolus
Ketidak
seimbangan
nutrisi : kurang
dari kebutuhan
tubuh
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Suplai oksigen
terganggu
Metabolisme sel
terganggu
Lemah
Sucking reflek
lemah
3 Nov
2014
3.
DS : DO :
a. Bayi kurang mampu
menelan
b. Refleks hisap kurang
c. Bernafas tidak adekuat
d. Menggunakan head box
e. Terpasang NGT
g. Irama nafas tidak teratur
h. Retraksi ada
i. Terpasang headbox
dengan 6 lpm
Resiko aspirasi
Ketidakseimbang
an nutrisi :
kurang dari
kebutuhan
suplai oksigen
terganggu
gangguan suplai
darah otak
kelemahan di
beberapa organ
vital
kurang mampu
bernafas, menelan
dan menghisap
risiko aspirasi
Nama
Terang
dan Tanda
Tangan
Mahasiswa
No
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
8 Des 2014
2.
8 Des 2014
3.
Diagnosa
Keperawatan
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
berhubungan
dengan adanya
eksudat di
alveolus
Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 1
jam bersihan jalan
nafas pasien
menjadi efektif
Kriteria hasil :
1. Suara nafas
bersih
2. Tidak ada
sianosis dan
dispnea
3. Jalan nafas
paten
4. Tidak
menunjukkan
demam.
5. Rata-rata
repirasi dalam
batas normal.
6. Pengeluaran
sputum.
2.
Resiko
Ketidakseimbang
an nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh
berhubungan
dengan
metabolisme sel
terganggu
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam pasien
menunjukkan
kebutuhan nutrisi
terpenuhi.
Kriteria hasil :
1. Menunjukkan
berat badan
meningkat
2. Bebas dari
malnutrisi
3. Mampu
mencerna
Intervensi
Keperawatan
a. Tentukan
kebutuhan oral/
suction tracheal.
Rasional
a. Mengidentifikasi
intervensi yang
diperlukan.
b. Monitor status
b. Mengetahui
oksigen pasien,
perkembangan
status hemodinamik
oksigenasi pasien
dan menentukan
intervensi
selanjutnya.
c. Monitor TTV
pasien
c. Hambatan jalan
nafas
mempengaruhi
kestabilan
tanda-tanda
vital
d. Auskultasi suara
nafas
d. Mengetahui
e. Kolaborasi
pemberian oksigen
e. Mencukupi
kebutuhan
oksigen bayi
adanya sumbatan
jalan nafas dan
mengetahui
kefektifan suction
yang dilakukan
a. Berikan
a. ASI/PASI yang
ASI/PASI melalui
diberikan
sonde
kepada bayi
(NGT/OGT)
merupakan
sesuai indikasi
nutrisi yang
harus terpenuhi
oleh bayi
b. Observasi reflek
menghisap dan
menelan
b. Reflek
menghisap dan
menelan bayi
merupakan
tolak ukur untuk
mendapatkan
nutrisi
nutrisi dengan
baik
c. Timbang BB bayi
setiap hari
c. Memberikan
informasi
tentang
keadekuatan
masukan
diet/penentuan
kebutuhan
nutrisi
d. Ukur masukan
d. Mengetahui
dan keluaran
keseimbangan
(intake dan output
nutrisi sesuai
cairan)
kebutuhan
3.
Resiko aspirasi
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan 3x24
jam pasien tidak
menunjukkan
adanya tandatanda aspirasi
Kriteria hasil :
1. Tidak ada
tanda-tanda
aspirasi
e. Kolaborasi
pemberian nutrisi
parenteral
e. Memenuhi
kebutuhan
cairan/nutrisi
sampai masukan
oral adekuat
a. Monitor tingkat
kesadaran
a. Bayi yang
mengalami
aspirasi dapat
mengalami
penurunan
kesadaran
b. Bayi yang
mengalami
aspirasi dapat
mengalami
penurunan
kesadaran
g. Memastikan
NGT/ OGT dan
juga headbox
terpasang dengan
baik di area yang
semestinya
d. Cek residu
lambung
c. Mengetahui
e. Hentikan feeding
jika residu banyak
dan abnormal
d. Mencegah
aspirasi
jenis residu
yang dihasilkan
seperti hematin
f. Ajarkan ibu dalam
pemberian sonde
e. Melatih ibu
memberikan
sonde dengan
benar untuk
mencegah
aspirasi
TINDAKAN PERAWATAN
Tgl
Jam
8 Nov
2014
14.00
WIB
9 Nov
2014
14.30
WIB
10.00
WIB
12.00
WIB
13.00
WIB
15.00
WIB
16.00
WIB
17.00
WIB
10 Nov
2014
Tindakan
Perawatan
Melakukan pemeriksaan TTV pada bayi S
Nama
Perawat/Mhs
EVALUASI
Tgl
9 Des
2014
Diagnosa
Evaluasi
Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
metabolisme sel terganggu
BB 1500 gram
Pasien di puasakan
Risiko aspirasi
berhubungan dengan
kurang refleks menelan,
menghisap dan bernafas
10 Nov
2014
Resiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan
metabolisme sel terganggu
Nama
Perawat/
Mhs