Anda di halaman 1dari 34

Disajikan:

====Amin Suyitno====
2013

*
1.

2.

Besaran Skalar dan Besaran Vektor


Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar (panjang atau nilai) saja atau besaran yang
tidak memiliki arah.
Misalnya: waktu, suhu, panjang, luas, volum, massa, dan sebagainya.
Besaran Vektor adalah besaran yang selain memiliki besar (panjang atau nilai) juga memiliki arah.
Misalnya: kecepatan, percepatan, gaya, momentum, medan magnet, medan listrik, dan sebagainya.
Notasi Vektor
Vektor adalah suatu ruas garis berarah yang panjang dan arahnya tertentu. Panjang tertentu itu disebut
panjang (besar, nilai) vektor.
Vektor dinyatakan dengan huruf latin, misalnya u, u, u (huruf yang ditebalkan), atau u (huruf yang
dimiringkan). Jika u menyatakan ruas garis berarah dari A ke B, maka ditulis dengan lambang u =
Panjang (besar, nilai) vektor u dinyatakan dengan dan panjang vektor AB dinyatakan dengan .
u = ; ( mewakili u atau u)
u dibaca vektor u

dibaca vektor AB
= vektor yang pangkalnya A dan ujungnya B.

Gambar 1.1

3. Penyajian Suatu Vektor

(i)

Vektor u dapat dinyatakan sebagai pasangan bilangan, misalnya u =

atau u

= (a, b), dengan a = komponen mendatar dan b = komponen vertikal.

(ii)

Vektor sebagai kombinasi vektor satuan.

Vektor u dapat dibentuk menggunakan vektor satuan i dan j, misalkan u = ai +


bj.
4. Panjang Vektor

Misalkan u =
, maka panjang (besar, nilai) vektor u ditentukan oleh rumus:

u = 2 + 2 .
5. Kesamaan Vektor
Dua buah vektor dikatakan sama, bila besar dan arahnya sama.

Misalkan u =
dan v =
, jika u = v , maka = dan arah u = arah v,

sehingga a = c dan b = d.

6. Operasi Vektor
(i) Operasi Penjumlahan Vektor
Jumlah kedua vektor u dan v adalah suatu vektor w yang dituliskan oleh diagonal jajargenjang yang
sisinya u dan v, ditulis w = u + v.

Penjumlahan Vektor Menurut Aturan Segitiga dan Jajargenjang

v
u
(a)

u
Aturan Segitiga
(b)

u
Aturan Jajargenjang
(c)

Gambar 1.2

Penjumlahan Vektor Menggunakan Bentuk Pasangan Bilangan.

+
Jika u =
dan v =
, maka u + v =
+
=

+
(ii) Elemen Identitas dan Invers Aditif
Vektor yang memiliki besar nol disebut vektor nol, ditulis 0. vektor nol disebut elemen identitas.
u+0=0+u=u

0
0
Misalnya u =
dan 0 =
, maka u + 0 =
+
=

0
0
Jika u adalah sembarang vektor bukan vektor nol, maka u adalah invers aditif u yang didefinisikan sebagai
vektor yang memiliki besar sama tetapi berlawanan arah.
u u = u + (-u) = 0.

(iii) Operasi Pengurangan Vektor

Selisih dua vektor u dan v, ditulis u v didefinisikan u + (-v).

Pengurangan Vektor Menggunakan Aturan Segitiga dan Jajargenjang

uv

uv

u
u

v
(a)

v
(b)

Gambar 1.3

Pengurangan Vektor Menggunakan Bentuk Pasangan Bilangan


Jika u =
dan v =
, maka u v = u + (-v) =
+
=

(iv) Operasi Perkalian Vektor dengan Skalar

mu adalah suatu vektor yang panjangnnya kali panjang vektor u


dan searah dengan u jika > 0 dan berlawanan arah dengan u, jika
< 0.
-3u

2u

Gambar 1.4

Jika dan =
, maka =
=

7.

Sifat-sifat Operasi Vektor


(i) Sifat komutatif: u + v = v + u
(ii) Sifat asosiatif: (u + v) + w = u + (v + w)
(iii)Ada elemen identitas terhadap penjumlahan
u+0=0+u
(iv) Sifat tertutup: hasil penjumlahan berupa vektor lagi.
(v) Ketidaksamaan segitiga: + +
(vi) 1u = u
(vii) 0u = 0 atau m0 = 0
(viii) Jika mu = 0, maka m = 0 atau u = 0
(ix) (mn)u = m(nu)
(x) m = m u
(xi)(-m)u = - (mu) = m(-u)
(xii) Sifat distributif m(u + v) = mu + mv
(xiii) Sifat distributif m(u + v) = mu + mu
(xiv) u + (-1u) = u + (- u) = 0

8. Besar Suatu Vektor Hasil Penjumlahan dan Pengurangan

(i)

dan =
, maka + =

+ = + 2+ + 2

Jika =
dan =
, maka =

= 2+ 2

Jika =

(ii)

+
dan besarnya
+

dan besarnya

+ =

(iii)
v

u
(iv)

Gambar 1.5
=

2 cos

u
Gambar 1.6

+ 2 cos

9. Arah Suatu Vektor Hasil Penjumlahan dan Pengurangan

Arah Suatu Vektor Hasil Penjumlahan


:
sin

sin ;

sin

= arah vektor hasil penjumlahan

Gambar 1.7

Arah Suatu Vektor Hasil Pengurangan

Gambar 1.8

;
sin

sin ;

sin

= arah vektor hasil pengurangan

10. Vektor Posisi

= dan = adalah vektor-vektor posisi


= +
=
=
Y

Jika 1 , 2 dan 1 , 2 , maka:


1
1
1
= =
= 1
2
2 2
2

A
a

B
b
X

0
Gambar 1.9

11. Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Bidang dalam Bentuk Vektor dan Koordinat

Pembagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk vektor ditentukan oleh rumus:
Jika O adalah suatu titik yang diketahui dan P adalah titik pada ruas garis AB, sehingga
= : , maka:
+
+
=
+
+
Jika P adalah titik tengah dari ruas garis AB, maka:
1
1
= + = ( + )
2
2
Pembagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk koordinat ditentukan oleh rumus:
=

Jika 1 , 1 , 2 , 2 , dan P , terletak pada ruas garis AB, Sehingga


AP:PB=m:n, maka:
=

1 :2
:

dan =

1 :2
:

Jika P titik tengah ruas garis Ab, maka


1

= 2 1 + 2 dan = 2 1 + 2

B. VEKTOR DI

1. Sistem Koordinat dalam Ruang


Pada sistem koordinat dalam ruang sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z berpotongan di titik
(0, 0, 0) dan saling tegak lurus.
Sumbu ke kanan, sumbu ke belakang, dan sumbu ke atas masing-masing
adalah sumbu positif dan sumbu lawannya adalah sumbu negatif. Posisi titik (1 , 1 , 1 )
terletak di kuadran pertama, dengan 1 adalah jarak P ke bidang YOZ, 1 adalah jarak P ke
bidang XOZ, dan 1 adalah jarak P ke bidang XOY.
1 , 1 , 1

Y
1
1

Gambar 1.10

2.

Vektor Basis dalam Ruang

Vektor satuan dalam arah sumbu X disebut i.


Vektor satuan dalam arah sumbu Y disebut j.
Vektor satuan dalam arah sumbu Z disebut k.
Tripel i, j, dan k merupakan kumpulan vektor basis.

Dalam bentuk komponen vektor-vektor satuan dinyatakan sebagai :


1
0
0
= 0 , = 1 , dan = 0
0
0
1
Z

Y
k
j

Gambar 1.11

3. Vektor Baris dan Vektor Kolom


Jika p sebarang vektor titik (1 , 1 , 1 ) dan = maka = 1 + 1 + 1

Vektor = 1 + 1 + 1
(1 , 1 , 1 )

Vektor = 1 + 1 + 1 dapat dinyatakan dalam vector kolom, yaitu

dapat dinyatakan dalam vektor baris, yaitu =

1
= 1
1
Z
1 , 1 , 1
Y

p
k

j
i
Gambar 1.12

4. Vektor Posisi dari Suatu Titik

Misalkan P suatu titik dan O adalah titik pusat, maka adalah vektor posisi dari titik P.

(i)
Jika , , maka vektor posisi dari titik P adalah = =

(ii) Jika , , , maka vektor posisi dari titik P adalah = =

(iii)

= +

=
=

Gambar 1.13

1 1
Jika 1 , 2 , 3 dan 1 , 2 , 3 , maka = 2 2
3 3
5. Kesamaan Vektor
Dua vektor u dan v dikatakan sama ditulis u = v, jika besar dan arah kedua vektor itu sama.
1
Misalkan = 2
3

1
dan = 2 , maka = jika 1 = 1 , 2 = 2 dan 3 = 3 .
3

6. Operasi Penjumlahan, Pengurangan, dan Perkalian Vektor dengan Bilangan Real

1
1
a. Jika = 2 , = 2 , dan bilangan real
3
3
(i) Operasi Penjumlahan Vektor
1
+ = 2 +
3

atau skalar, maka

1 +1
1
2 = 2 +2
3 +3
3

(ii) Operasi Pengurangan Vektor


1
1 1
1
= 2 2 = 2 2
3
3 3
3
(iii) Operasi Perkalian Vektor dengan Bilangan Real (skalar)
1
1
= 2 = 2
3
3
b. Sifat-sifat Operasi Vektor
Jika u, v, dan w adalah vektor; m dan n adalah skalar, maka berlaku sifat-sifat:
(i) Komutatif penjumlahan: + = +
(ii) Asosiatif penjumlahan: + + = + ( + )
(iii) Komutatif perkalian: =
(iv) Asosiatif perkalian: () = ()
(v)Distributif: + = +
+ = +

7. Hubungan antara Vektor


(a) Jika vektor u dan v kolinear (segaris) maka = atau titik A, B, dan C dikatakan
kolinear jika = , dengan m adalah scalar atau bilangan real.
(b) Vektor u dan v yang bukan vektor nol dan tidak kolinear dikatakan coplanar (sebidang)
dengan vektor w, jika dan hanya jika terdapat bidang real m dan n, sedemikian hingga
= +
(c) Jika vektor u, v, dan w bukan vektor nol, tidak kolinear, dan tidak coplanar, maka
hanya ada satu cara untuk menyatakan setiap p dalam bentuk + + , dengan
, dan bilangan real.

(d) Vektor u, v, dan w yang bukan vektor nol adalah tidak coplanar, jika dan hanya jika
memenuhi syarat Jika + + = 0, maka = 0, = 0 dan = 0.

8. Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Ruang dalam Bentuk Koordinat


(a) Pembagian Ruas Garis dalam Perbandingan m : n
Sebuah titik P disebut membagi AB di dalam dengan perbandingan , jika
= , dengan > 0 dan > 0.
Sebuah titik P disebut membagi AB di luar dengan perbandingan , jika
= , dengan > 0 dan > 0.

P
(a)

(b)

(c)

(d)

Gambar 1.14

Pada Gambar 1.14(a), = 1 1 dan = 1 2


Pada Gambar 1.14(b), = 2 1 dan = 2 3
Pada Gambar 1.14(c), = 2 1 atau 2 1 dan = 2 1
Pada Gambar 1.14(d), = 1 4 dan = 1 3
Pada Gambar 1.14(e), = dan = +

(e)

(b) Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Ruang dalam Bentuk Vektor

Jika p adalah vektor posisi titik P membagi AB dengan perbandingan m : n, maka


:
= :
B

a vektor posisi titik 1 , 1 , 1

n
P

b vektor posisi titik 2 , 2 , 2

a
Gambar 1.15

P vektor posisi titik (3 , 3 , 3 )

Dalam hal khusus, P sebagai titik tengah dari AB, maka = 1 1 dan
1

=2 + .
(c) Rumus Pembagian dalam Bentuk Koordinat
Bila ( , , ) membagi garis yang menghubungkan 1 , 1 , 1 dan (2 , 2 , 2 )
dengan perbandingan m : n, maka koordinat P adalah:
=

2 :1
,
:

2 :1
,
:

2 :1
:

9. Panjang Vektor dalam Ruang

(a) Misalkan vektor = + + atau = , maka:

(i)

Panjang (besar) vektor u, ditulis ditentukan oleh rumus = 2 + 2 + 2

(ii)

Panjang vektor satuan dari u adalah 1. Vektor satuan biasa disebut juga dengan e ditentukan
oleh rumus

= = 2 2 2
: :

(iii) Besar sudut-sudut antara u dengan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z yang dinyatakan dengan
, , dan ditentukan dengan rumus kosinus arahnya:

cos =
cos =
cos =

1
12 :2 :2

2 :2 :2
1
2 :2 :2

(b) Bila 1 , 1 , 1 dan 2 , 2 , 2 maka mewakili vektor


B adalah:
=

2 1

+ 2 1

+ 2 1

2 1
2 1 , maka jarak antara A dan
2 1

C. Perkalian Skalar Dua Vektor


1. Perkalian Skalar Dua Vektor Jika Diketahui Komponen-Komponen a dan b, Besar a, Besar b, dan
Sudut antara a dan b
Z
1 , 2 , 3
Y
b

A 1 , 2 , 3
X

Gambar 1.16
1
1
Hasil kali skalar dua vektor = 2 dan = 2 dengan adalah sudut antara kedua vektor itu,
3
3
ditentukan oleh rumus . = . cos atau . = 1 1 + 2 2 + 3 3 .
Perkalian ini disebut perkalian titik (dot product).

2.

Sifat yang Berkaitan dengan . =


Jika . = 0, maka ada 3 kemungkinan, yaitu:

(i) = 0
(ii) = 0
(iii) , dengan a dan b bukan vektor-vektor nol, sehingga = 2 atau 90o. Jika = 0 atau = 0,
. = 0, sehingga sudut tidak tentu.

3. Sudut Antara Dua Vektor


Besar sudut antara a dan b ditentukan oleh rumus:
cos =

1 1 :2 2 :3 3
12 :22 :32 12 :22 :32

Untuk a dan b bukan vektor nol berlaku:

(i)

Jika . > 0, maka 0 < <

(ii) Jika . = 0, maka = 2


(iii)Jika . < 0, maka 2 < <
4. Menentukan Besar Sudut-Sudut Suatu Bangun Datar, Jika Koordinat Titik-Titik
Sudutnya Diketahui
Misalkan titik-titik sudut memiliki koordinat 1 , 2 , 3 , B 1 , 2 , 3 , dan
C 1 , 2 , 3 . Jika , , dan berturut-turut diwakili oleh vektor-vektor p, q, dan r,
maka besar sudut dapat ditentukan dengan rumus:
.
cos =

cos =

.
cos =

5. Sifat-Sifat Perkalian Skalar

(i) Tidak tertutup: . bukan vektor


(ii) Tidak ada elemen identitas: . tidak mungkin a
(iii) Tidak ada elemen invers: . bukan vektor, maka tidak ada elemen netral.
(iv) Tidak asosiatif: . . . .
(v) Komunikatif: . = .
(vi) Distributif terhadap penjumlahan: . + = . + .
(vii)m . = m . = . m = . m, dengan m bilangan real
(viii)Jika i, j, dan k adalah vektor-vektor satuan yang saling tegak lurus dan
panjangnya satu satuan, maka
. = i i cos 0 = 1, . = 1, dan . = 1
. = i j cos 90: = 1, . = 1, dan . = 0

D.

PROYEKSI ORTOGONAL SUATU VEKTOR PADA VEKTOR LAIN

Bila a diwakili oleh , b diwakili oleh , sudut antara a dan b, adalah


proyeksi ortogonal A pada yang diwakili oleh c, maka:

(i)

Proyeksi skalar a dan b adalah yang ditentukan oleh rumus =

(ii)

Proyeksi vektor a pada b adalah c yang ditentukan oleh rumus =


.
2

Sudut antara vektor-vektor a dan b dapat diketahui:

(i)
(ii)

Jika > 0, maka 0 < <


Jika = 0, maka =

(iii) Jika

< 0, maka

<<

Gambar 1.17

Soal-soal Yang Diselesaikan


Vektor Di R3

1.

Nyatakan setiap vektor di bawah ini dalam pasangan bilangan kombinasi vektor satuan
(gambar krg jelas....)

a
c

Jawab:
4
=
dan = 4 + 2
2
3
=
dan = 3 3
3

2.

0
dan c = 5
5
3
=
dan = 3 + 4
4
=

Hitunglah panjang vektor = 5 12

Jawab:
=

5
=
12

52 + 12

= 13

3. D

a
x

y
z

Tentukan x, y, dan z

Jawab:
= + = +

atau

= + = +

= + = +

= + = +

=++

=++
Jadi, = + . = + , dan = + +
4. Tentukan nilai x dan y dari 2

8
+4
= 3

4
1

Jawab:
2

8
+4
= 3

4
1

2 + 12
24
=
8 + 4
3

2 + 12 = 24 = 18
* 8 + 4 = 3 = 1 1

Jadi, nilai x dan y berturut-turut adalah 18 dan 1

1
4

5. Diketahui = 5, = 8, dan sudut antara u dan v adalah 60o . Tentukan arah hasil penjumlahannya.

Jawab:

sin(;)

5
sin(60o ;)

sin

8
sin

8 sin 60o = 5 sin

8 sin 60o cos 8 60o sin 5 = 0


4 3 cos 9 sin = 0
tan =

4
9

3 . Jadi, =

4
9

6. Diketahui titik (5,5) dan (0,10). Titik P terletak pada ruas garis AB, sehingga = 3 2. Tentukan
koordinat titik P dan panjang vektor .
Jawab:
1 + 2
2.5 + 3.0
=
=2
+
3+2
1 + 2
2.5 + 3.10
=
=
=8
+
3+2
Jadi, koordinat titik P adalah (2, 8).
2
3
5
= =

=
8
3
5
= 3 2 + 32 = 3 2
=

Jadi, panjang vektor adalah 3 2.

VEKTOR DI

7. Nyatakan ke dalam vektor kolom dan vektor baris dari vektor-vektor:

(a) = 3 2 +

(b) = 2 + 4

Jawab:
3
(a) Vektor kolom = 2 dan vektor baris = 3, 2, 1
1
2
(b)Vektor kolom = 4 dan vektor baris = 2, 4, 0
0
8. Nyatakan vektor-vektor berikut ke dalam vektor baris dan vektor basis.
2
(a) = 1
3
Jawab:

(a) Vektor baris: =

5
(b) = 0
8
2, 1, 3

Vektor basis: = 2 + + 3

(b) vektor baris: = (5, 0, 8)


vektor basis: = 5 + 8

9. Pada gambar di samping ini, . adalah suatu balok yang rusuk-rusuknya


pada sumbu-sumbu , , dan . = 3, = 4, dan = 2. Nyatakan dengan
i, j, dan k vektor-vektor yang diwakili oleh:

(a) OB
(b) OF

(c) CF
(d) OM, dengan M adalah titik tengah BF

Jawab:

(a) OB = 3 + 4
(b) OF = 3 + 4 + 2
(c)

0
3
3
CF = OF OC = 4 4 = 0 = 3 + 2
0
2
2

(d)

Koordinat 3, 4, 1 , maka = 3 + 4 +

Y
G

E
C
O

B
A

10.

Diketahui 2, 4, 6 , (7, 5, 0), (6, 10, 6), dan (1, 9, 0). Titik P, Q, R, dan S berturut-turut
terletak pada pertengahan AB, BC, CD, dan AD.

(a)
(b)

Tentukan koordinat P, Q, R, dan S.


Buktikan bahwa PQRS adalah jajargenjang.

Jawab:

(a)

xB :xA yB :yA zB :zA


,
,
2
2
2

1
2

1
2

= P 4 ,4 ,3

+ + +
1 1
,
,
= 6 , 7 , 3
2
2
2
2 2
+ + +
1 1

,
,
= 3 , 9 , 3
2
2
2
2 2
+ + +
1 1

,
,
= 1 ,6 ,3
2
2
2
2 2

(b)

1
2
1
7
2

6
PQ =

3
1
2
1
9
2

2
= 3
6

1
2
1
6
2

2
= 3
6

3
S =

1
2
1
4
2

Oleh karena = , maka PQRS berbentuk jajargenjang.

11. Diketahui (1, 2, 3), 3, 3, 1 , dan 1 , 2 , 3

Tentukan 1 , 2 , dan nilai dari : , jika A, B, dan C kolinear.


Jawab:
=
1 3 = 2
1 3
31
3 2 = 2 3 2 3 = 1
13
3 1
4 = 2

k=

1
2

1
2

k = 1 3 = 2

1
2

1 3 = 2

1 = 7

1
2

k = 2 3 = 1

1
2

2 3 = 1

2 = 5

: = 1: 2
Jadi, 1 = 7, 2 = 5, dan : = 1: 2.

12. Jika O titik pangkal, 6, 6, 2 dan 14, 10, 6 maka:

(a) nyatakan koordinat-koordinat M dan N, yaitu titik-titik tengah OA dan


OB,

(b) tunjukkan bahwa MN sejajar dengan AB.


Jawab:

(a) M

xA :xO yA :yO zA :zO


,
,
2
2
2

: : :
,
,
2
2
2

= M 3,3,1
= 7, 5, 3

7
3
4
(b) MN = 5 3 = 2
3
1
4
14
6
8
4
= 10 6 = 4 = 2 2
6
8
2
4
Oleh karena = 2, maka MN sejajar dengan AB.

13. Diketahui = 6 + 5 + 3, b = 2j + k, dan = 12 + 8 + 5. Buktikan


bahwa c koplanar dengan a dan b.
Bukti:
= +

12
6
0
8 = 5 + 2
5
3
1

6
12
8 = 5 + 2
3 +
5
6 = 12

=2

5 + 2 = 8

= 1

3 + = 5

3.2 + 1 = 5 (pernyataan benar)

Oleh karena terdapat m dan n, sehingga = + , maka c koplanar


dengan a dan b. (terbukti)

Anda mungkin juga menyukai