Analisis Vektor Seri 1
Analisis Vektor Seri 1
====Amin Suyitno====
2013
*
1.
2.
dibaca vektor AB
= vektor yang pangkalnya A dan ujungnya B.
Gambar 1.1
(i)
atau u
(ii)
Misalkan u =
, maka panjang (besar, nilai) vektor u ditentukan oleh rumus:
u = 2 + 2 .
5. Kesamaan Vektor
Dua buah vektor dikatakan sama, bila besar dan arahnya sama.
Misalkan u =
dan v =
, jika u = v , maka = dan arah u = arah v,
sehingga a = c dan b = d.
6. Operasi Vektor
(i) Operasi Penjumlahan Vektor
Jumlah kedua vektor u dan v adalah suatu vektor w yang dituliskan oleh diagonal jajargenjang yang
sisinya u dan v, ditulis w = u + v.
v
u
(a)
u
Aturan Segitiga
(b)
u
Aturan Jajargenjang
(c)
Gambar 1.2
+
Jika u =
dan v =
, maka u + v =
+
=
+
(ii) Elemen Identitas dan Invers Aditif
Vektor yang memiliki besar nol disebut vektor nol, ditulis 0. vektor nol disebut elemen identitas.
u+0=0+u=u
0
0
Misalnya u =
dan 0 =
, maka u + 0 =
+
=
0
0
Jika u adalah sembarang vektor bukan vektor nol, maka u adalah invers aditif u yang didefinisikan sebagai
vektor yang memiliki besar sama tetapi berlawanan arah.
u u = u + (-u) = 0.
uv
uv
u
u
v
(a)
v
(b)
Gambar 1.3
Jika u =
dan v =
, maka u v = u + (-v) =
+
=
2u
Gambar 1.4
Jika dan =
, maka =
=
7.
(i)
dan =
, maka + =
+ = + 2+ + 2
Jika =
dan =
, maka =
= 2+ 2
Jika =
(ii)
+
dan besarnya
+
dan besarnya
+ =
(iii)
v
u
(iv)
Gambar 1.5
=
2 cos
u
Gambar 1.6
+ 2 cos
sin ;
sin
Gambar 1.7
Gambar 1.8
;
sin
sin ;
sin
A
a
B
b
X
0
Gambar 1.9
11. Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Bidang dalam Bentuk Vektor dan Koordinat
Pembagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk vektor ditentukan oleh rumus:
Jika O adalah suatu titik yang diketahui dan P adalah titik pada ruas garis AB, sehingga
= : , maka:
+
+
=
+
+
Jika P adalah titik tengah dari ruas garis AB, maka:
1
1
= + = ( + )
2
2
Pembagian ruas garis dalam bidang dalam bentuk koordinat ditentukan oleh rumus:
=
1 :2
:
dan =
1 :2
:
= 2 1 + 2 dan = 2 1 + 2
B. VEKTOR DI
Y
1
1
Gambar 1.10
2.
Y
k
j
Gambar 1.11
Vektor = 1 + 1 + 1
(1 , 1 , 1 )
1
= 1
1
Z
1 , 1 , 1
Y
p
k
j
i
Gambar 1.12
Misalkan P suatu titik dan O adalah titik pusat, maka adalah vektor posisi dari titik P.
(i)
Jika , , maka vektor posisi dari titik P adalah = =
(iii)
= +
=
=
Gambar 1.13
1 1
Jika 1 , 2 , 3 dan 1 , 2 , 3 , maka = 2 2
3 3
5. Kesamaan Vektor
Dua vektor u dan v dikatakan sama ditulis u = v, jika besar dan arah kedua vektor itu sama.
1
Misalkan = 2
3
1
dan = 2 , maka = jika 1 = 1 , 2 = 2 dan 3 = 3 .
3
1
1
a. Jika = 2 , = 2 , dan bilangan real
3
3
(i) Operasi Penjumlahan Vektor
1
+ = 2 +
3
1 +1
1
2 = 2 +2
3 +3
3
(d) Vektor u, v, dan w yang bukan vektor nol adalah tidak coplanar, jika dan hanya jika
memenuhi syarat Jika + + = 0, maka = 0, = 0 dan = 0.
P
(a)
(b)
(c)
(d)
Gambar 1.14
(e)
(b) Rumus Pembagian Ruas Garis dalam Ruang dalam Bentuk Vektor
n
P
a
Gambar 1.15
Dalam hal khusus, P sebagai titik tengah dari AB, maka = 1 1 dan
1
=2 + .
(c) Rumus Pembagian dalam Bentuk Koordinat
Bila ( , , ) membagi garis yang menghubungkan 1 , 1 , 1 dan (2 , 2 , 2 )
dengan perbandingan m : n, maka koordinat P adalah:
=
2 :1
,
:
2 :1
,
:
2 :1
:
(i)
(ii)
Panjang vektor satuan dari u adalah 1. Vektor satuan biasa disebut juga dengan e ditentukan
oleh rumus
= = 2 2 2
: :
(iii) Besar sudut-sudut antara u dengan sumbu X, sumbu Y, dan sumbu Z yang dinyatakan dengan
, , dan ditentukan dengan rumus kosinus arahnya:
cos =
cos =
cos =
1
12 :2 :2
2 :2 :2
1
2 :2 :2
2 1
+ 2 1
+ 2 1
2 1
2 1 , maka jarak antara A dan
2 1
A 1 , 2 , 3
X
Gambar 1.16
1
1
Hasil kali skalar dua vektor = 2 dan = 2 dengan adalah sudut antara kedua vektor itu,
3
3
ditentukan oleh rumus . = . cos atau . = 1 1 + 2 2 + 3 3 .
Perkalian ini disebut perkalian titik (dot product).
2.
(i) = 0
(ii) = 0
(iii) , dengan a dan b bukan vektor-vektor nol, sehingga = 2 atau 90o. Jika = 0 atau = 0,
. = 0, sehingga sudut tidak tentu.
1 1 :2 2 :3 3
12 :22 :32 12 :22 :32
(i)
cos =
.
cos =
D.
(i)
(ii)
(i)
(ii)
(iii) Jika
< 0, maka
<<
Gambar 1.17
1.
Nyatakan setiap vektor di bawah ini dalam pasangan bilangan kombinasi vektor satuan
(gambar krg jelas....)
a
c
Jawab:
4
=
dan = 4 + 2
2
3
=
dan = 3 3
3
2.
0
dan c = 5
5
3
=
dan = 3 + 4
4
=
Jawab:
=
5
=
12
52 + 12
= 13
3. D
a
x
y
z
Tentukan x, y, dan z
Jawab:
= + = +
atau
= + = +
= + = +
= + = +
=++
=++
Jadi, = + . = + , dan = + +
4. Tentukan nilai x dan y dari 2
8
+4
= 3
4
1
Jawab:
2
8
+4
= 3
4
1
2 + 12
24
=
8 + 4
3
2 + 12 = 24 = 18
* 8 + 4 = 3 = 1 1
1
4
5. Diketahui = 5, = 8, dan sudut antara u dan v adalah 60o . Tentukan arah hasil penjumlahannya.
Jawab:
sin(;)
5
sin(60o ;)
sin
8
sin
4
9
3 . Jadi, =
4
9
6. Diketahui titik (5,5) dan (0,10). Titik P terletak pada ruas garis AB, sehingga = 3 2. Tentukan
koordinat titik P dan panjang vektor .
Jawab:
1 + 2
2.5 + 3.0
=
=2
+
3+2
1 + 2
2.5 + 3.10
=
=
=8
+
3+2
Jadi, koordinat titik P adalah (2, 8).
2
3
5
= =
=
8
3
5
= 3 2 + 32 = 3 2
=
VEKTOR DI
(a) = 3 2 +
(b) = 2 + 4
Jawab:
3
(a) Vektor kolom = 2 dan vektor baris = 3, 2, 1
1
2
(b)Vektor kolom = 4 dan vektor baris = 2, 4, 0
0
8. Nyatakan vektor-vektor berikut ke dalam vektor baris dan vektor basis.
2
(a) = 1
3
Jawab:
5
(b) = 0
8
2, 1, 3
Vektor basis: = 2 + + 3
(a) OB
(b) OF
(c) CF
(d) OM, dengan M adalah titik tengah BF
Jawab:
(a) OB = 3 + 4
(b) OF = 3 + 4 + 2
(c)
0
3
3
CF = OF OC = 4 4 = 0 = 3 + 2
0
2
2
(d)
Koordinat 3, 4, 1 , maka = 3 + 4 +
Y
G
E
C
O
B
A
10.
Diketahui 2, 4, 6 , (7, 5, 0), (6, 10, 6), dan (1, 9, 0). Titik P, Q, R, dan S berturut-turut
terletak pada pertengahan AB, BC, CD, dan AD.
(a)
(b)
Jawab:
(a)
1
2
1
2
= P 4 ,4 ,3
+ + +
1 1
,
,
= 6 , 7 , 3
2
2
2
2 2
+ + +
1 1
,
,
= 3 , 9 , 3
2
2
2
2 2
+ + +
1 1
,
,
= 1 ,6 ,3
2
2
2
2 2
(b)
1
2
1
7
2
6
PQ =
3
1
2
1
9
2
2
= 3
6
1
2
1
6
2
2
= 3
6
3
S =
1
2
1
4
2
k=
1
2
1
2
k = 1 3 = 2
1
2
1 3 = 2
1 = 7
1
2
k = 2 3 = 1
1
2
2 3 = 1
2 = 5
: = 1: 2
Jadi, 1 = 7, 2 = 5, dan : = 1: 2.
(a) M
: : :
,
,
2
2
2
= M 3,3,1
= 7, 5, 3
7
3
4
(b) MN = 5 3 = 2
3
1
4
14
6
8
4
= 10 6 = 4 = 2 2
6
8
2
4
Oleh karena = 2, maka MN sejajar dengan AB.
12
6
0
8 = 5 + 2
5
3
1
6
12
8 = 5 + 2
3 +
5
6 = 12
=2
5 + 2 = 8
= 1
3 + = 5