Oleh :
Kelompok 3 (Tiga)
Gusdanela
1206535
Muhammad Iqbal
1206515
Ranra Putra
1206545
1206516
1206512
Namun,penerapan IPv6 masih berjalan lambat dan masih terbatas dalam jaringan internet
tertentu.hal ini terjadi karena perangkat dan infrastruktur yang secara luas digunakan
dalam keseluruhan jaringan internet masih merupakan perangkat dan infrastruktur dari
IPv4, dan sepertinya masih akan terus berlangsung sampai beberapa waktu ke depan.
Akan tetapi cepat atau lambat pada akhirnya IPv6 akan menggantikan dominasi dari IPv4
sebagai routing protocol.
Sebelum perubahan infrastruktur sepenuhnya ke IPv6, maka diperlukan suatu
solusi di mana IPv6 harus dapat berdampingan dengan IPv4, keduanya harus dapat saling
berkomunikasi dengan compability yang sesuai. Apabila selama masa transisi hal
tersebut tidak dapat terpenuhi,maka dapat terjadi kekacauan pada jaringn internet. Inilah
yang membuat transisi dari IPv4 ke IPv6 dilakukan secara bertahap. Sebagai salah satu
solusi dari permasalahan ini adalah dengan menggunakan metode Tunneling.
adalah
salah
satu
dari
seri
dokumen
infomasi
dan standar Internet bernomor yang diikuti secara luas oleh perangkat lunak untuk
digunakan dalam jaringan internet dan beberapa sistem operasi jaringan
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat
yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), IPv6 memiliki panjang 128bit. IPv4, meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak
sampai 4 miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat
ini hanya mencapai beberapa ratus juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit,
memiliki total alamat yang mungkin hingga 2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang
sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang alamat yang tidak akan habis
(hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur routing yang disusun
secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server
sebagai pengatur alamat otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan
static address, maka dalam IPv6, konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP
Server dinamakan dengan stateful address configuration, sementara jika konfigurasi
alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order
bit) sebagai alamat jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit)
sebagai alamat host, dalam IPv6 juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada
tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut
dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada subnet mask, yang ada hanyalah
Format Prefix. Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.
bilangan heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:).
Karenanya, format notasi yang digunakan oleh IPv6 juga sering disebut
dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4 yang menggunakan dotteddecimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100
0000101010101000000000
1111111111111110001010001001110001011010
Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angkaangka biner di atas dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:
0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011
0000001010101010
0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut dikonversikan ke dalam bilangan
heksadesimal dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan
menggunakan tanda titik dua. Hasil konversinya adalah sebagai berikut:
21da:00d3:0000:2f3b:02aa:00ff:fe28:9c5a
terdekat
dari
sebuah
group.
Alamat
ini
digunakan
dalam
agar
dapat
berkomunikasi
dengan
komputer
lainnya
a. Unicast Address
Alamat IPv6 unicast dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis alamat,
yakni:
dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang
48-bit,
dengan
format 2002:WWXX:YYZZ::/48 ,
representasi
dalam
di
notasi colon-
b. Multicast Address
Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paketpaket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap
semua interface yang dikenali oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang
digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah ff00::/8 .
c. Anycast Address
Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi
diimplementasikan dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4.
Umumnya, alamatanycast digunakan oleh Internet Service Provider (ISP)
yang memiliki banyak klien. Meskipun alamat anycast menggunakan ruang
alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada alamat unicast.
IPv6
menggunakan
mengidentifikasikan
(alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada IPv4. Hal ini
juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini penting bagi kesuksesan
teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet masa depan nanti akan
semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah tangga dan
bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini
mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi
otomatis pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan
alamat, menemukan tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih
dari satu router default untuk redundansi dengan efisien.
5) Keamanan yang sudah menjadi standar built-in. Jika pada IPv4 fitur IPsec
hanya bersifat opsional maka pada IPv6 fitur IPsec ini menjadi spesifikasi
standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer
network.
6) Dukungan yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada
header IPv6 untuk mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class
untuk prioritas trafik membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh,
bahkan ketika payload dari paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
7) Berbagai
protokol
baru
untuk
keperluan
interaksi
antar
node
b. Kekurangan
IPv6
manual,
bisa
menggunakan
address
autoconfiguration
Dukungan terhadap IPSec opsional
link-layer
dan
harus
untuk
alamat
IPv4
Request
telah
digantikan
oleh
alamat
link-layer.
Untuk mengelola keanggotaan grup IGMP telah digantikan fungsinya oleh
pada subnet lokal digunakan Internet Multicast Listener Discovery (MLD).
Group Management Protocol (IGMP).
Akses, yakni segera mengajukan kepada provider yang sudah memiliki blok IPv6
sehingga mudah dalam menerapkannya pula ke dalam jaringan internal
organisasi.
End user equipment, end user equipment juga menjadi hal yang patut
dipertimbangkan, apakah kompatibel terhadap pemakaian IPv6 atau tidak. Misal:
NIC support IPv6 atau tidak, OS support IPv6 atau tidak, dsb.
Regulasi, perlu adanya kebijakan yang bersifat mengikat dan berskala nasional
sehingga seluruh elemen dapat mendukung proses implementasi IPv6 tersebut.
Header IPv6 mempunyai panjang yang tetap sebesar 40 bytes. Fields dalam
header IPv6 dijelaskan sebagai berikut:
Field Traffic Class untuk menandai kelas atau prioritas dari paket IPv6.
Ukuran field ini 8 bit.
Field Flow Label untuk menandai bahwa paket tersebut dimiliki oleh
urutan spesifik tertentu dari paket IPv6 antra asal dan tujuan. Field ini
digunakan untuk aplikasi tertentu seperti aplikasi data real-time.
Field Next Header menandai tambahan header pertama jika ada atau
jenis protokol pada lapisan atas PDU (Protokol Data Unit).
Field Hop Limit untuk menandai maksimum hop yang dapat digunakan
oleh IPv6 dalam lalu lintas internet.
Sesuatu yang lain Anda akan berjalan ke hibrid dual stack alamat IPv6/IPv4. Ini
adalah alamat khusus dimana 80 bit pertama di-set ke 0, 16 berikutnya di set ke 1,
dan terakhir 32 bit alamat IPv4 Anda. Sebuah contoh dari dual stack hibrida
adalah sebagai berikut,:: FFFF: 192.168.1.1 Anda dapat melihatnya terlihat
seperti alamat IPv4 dengan:: FFFF: awalan.
Gambar 2. Tunneling
Ada dua jenis tunneling :
Tunneling Terkonfigurasi
Pada dua tunneling pertama yaitu router ke router dan mesin ke router, ujung
tunneling adalah router yang harus mendekapsulasi paket IPv6 dan
mengirimkannya ke tujuan akhirnya.Jika alamat IPv6 router berbeda dengan
alamattujuan paket dan paket tersebut.tidak menyediakan alamat IPv4 router,
maka alamat router ditentukan dari konfigurasi mesin pembentuk tunneling.
Tunneling demikian disebut dengan tunneling terkonfigurasi dan dapat
digunakan untuk terhubung ke backbone IPv6.
Automatic Tunneling
Pada dua tunneling terakhir yaitu mesin ke mesin dan router ke mesin, paket
IPv6 dikirimkan ke alamat tujuan yang menentukan ujung tunneling. Jika alamat
ujung tunneling adalah IPv4-Compatible, maka 32 bit tera- khirnya dapat
dijadikan sebagai alamat IPv4. Tunneling demikian disebut tunneling secara
otomatis.Penentuan paket IPv6 yang dikirim ke tunneling menggunakan
informasi routing IPv6.
maka dapat di lakukan hal seperti packet yang di kirim dari host tertentu seluruhnya
di enkripsi. Pada IPv6 untuk authentification dan komunikasi terenkripsi memakai
header yang di perluas ynag di sebut AH (Authentification Header) dan payload yang
di enkripsi yang disebut ESP (Encapsulating Security Payload). Pada komunikasi
yang memerlukan enkripsi kedua atau salah satu header tersebut di tambahkan.
Fungsi security yang di pakai pada layer aplikasi, mislnya pada S-HTTP dipaakai
SSL sebagai metode enkripsi, sedangkan pada PGP memakai IDEA sebagai metode
enkripsinya. Sedangkan manajemen kunci memakai cara tertentu pula. Sebaliknya,
pada IPv6 tidak di tetapkan cara tertentu dalam metode enkripsi dan manajemen
kunci, sehingga mnejadi fleksibel dapat memakai metode manapun.Hal ini di kenal
sebagai Sh(Security Assocaition). Fungsi Security pada IPv6 selain pemakaian pada
komunikasi terenkripsi antar sepasang host dapat pula melakukan komunikasi
terenkripsi antar jaringan dengan cara menenkripsi paket oleh gateway dari 2 jaringan
yang melakukan komunikasi tersebut.
= 1000
= 100
= 10
=1
= 10
= 11
= 12
= 13
= 14
= 15
Contoh : Ipv4 192.168.232.187 Dibinnerkan
{ [1100.0000 , 1010.1000] [1110.1000 , 1011.1011] }
[ 1100 = 8 + 4 = 12 (c)
0000 = 0 = 0
1010 = 8 +2 = 10 (a)
1000 = 8 = 8 ]
[ 1110 = 8 + 4 + 2 =14 (e)
1000 = 8 = 8
1011 = 8 + 2 + 1 = 11 (b)
1011 = 8 + 2 + 1 = 11 (b) ]
Jadi Ipv6 = c0a8:e8bb fe80::c0a8:e8bb
setelah itu pada run > cmd , ketikan ipconfig maka akan terdapat 2 IP disana