Anda di halaman 1dari 15

ASYNCHRONOUS

TRANSFER MODE
(ATM)
PENDIDIKAN
TEKNIK
INFORMATIKA

Disusun Oleh : KELOMPOK 5


REREN NOFIKA [1206513]
LAILA RAUDATUL FAUZIAH [1206529]
MIA DWI HARNELA [1206527]
IFFAH ROJIYYAH [1206518]
VENNY DWI PUSPITA [1206514]

A. PENGERTIAN ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE (ATM).


Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah teknologi switching dan
multiplexing, dimaksudkan untuk memindahkan berbagai jenis trafik (data,
suara, video, audio) dengan cepat dan efisien. Circuit switching umumnya
mensyaratkan bahwa paket di set ke posisi dalam frame berulang, misalnya
sinkron dalam waktu, langkah, sesuai dengan aplikasi dan / atau jam jaringan.
Transmisi Asynchronous memungkinkan sel-sel yang akan diposisikan di
mana saja dalam data stream. ATM saat ini memiliki kecepatan 155Mbps
(OC-3port), 622Mbps (OC-12 port), 1,2 Gbps dan 2,5 Gbps. Asynchronous
Transfer Mode (ATM) merupakan protokol jaringan yang berbasis sel, yaitu
paket-paket kecil yang berukuran tetap (48 byte data + 5 byte header) pada
sirkuit virtual. Protokol lain yang berbasis paket, seperti IP dan Ethernet,
menggunakan satuan data paket yang berukuran tidak tetap.

Gambar 1. ATM Network.


Kata asynchronous pada ATM berarti transfer data dilakukan secara
asinkron, yaitu masing-masing pengirim dan penerima tidak harus memiliki
pewaktu (clock) yang tersinkronisasi. Metode lainnya adalah transfer secara
sinkron, yang disebut sebagai STM (Synchronous Transfer Mode). Dengan
kata lain ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan
oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik
sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola

secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki


sebuah identitas yang unik. Secara teknis, ATM dapat dianggap suatu evolusi
dari packet switching. Seperti transfer data pada packet switching ATM
mengintegrasikan fungsi multiplexing dan switching. Dengan ukuran sel data
yang tetap dan kecil, memungkinkan switching pada kecepatan dengan
throughput tinggi. Dengan delay yang sangat kecil dan waktu interval yang
tetap antar sel data, memungkinkan aplikasi suara dan video dikirim lewat
LAN dan berbagai jenis tipe data yang berbeda digabungkan dalam network
yang sama. Walaupun ATM tidak mencapai kecepatan Gigabit di atas
network, feature delay dan waktu interval menjadikannya teknologi potensial
untuk LAN kecepatan tinggi membawa aplikasi multimedia.

Gambar 2. ATM sebagai Jaringan Kinerja Tinggi


ATM memungkinkan sirkuit dengan bandwidth terjamin dan persyaratan
yang berbeda yang akan dibentuk secara bersamaan Layanan. Kualitas (QoS)
dapat diatur dan ditetapkan pada tahap koneksi menggunakan parameter
seperti delay, jitter delay dan tingkat kesalahan berdasarkan aplikasi dan
negara jaringan pada saat koneksi.Dua prioritas untuk lalu lintas didefinisikan;
prioritas tinggi dan prioritas rendah. lalu lintas rendah akan diabaikan jika ada
masalah kemacetan saklar. ATM Meskipun bukan jenis jaringan broadcast,
multicast didukung untuk aplikasi seperti suara dan video conferencing. ATM
bekerja pada model topologi Bintang, dengan menggunakan Kabel fiber optic
ataupun kabel twisted pair. ATM pada umumnya digunakan untuk
menghubungkan dua atau lebih LAN. dia juga banyak dipakai oleh Internet

Service Providers (ISP) untuk meningkatkan kecepatan akses Internet untuk


klien mereka.
Teknologi yang dipilih untuk membawa layanan B-ISDN dan Teknologi
Asyncronous Transfer Mode (ATM) saat ini memasuki operasional pelayanan
secara penuh dan merupakan satu teknologi yang menjadi dasar pembuatan
jaringan-jaringan yang baru. ATM menyediakan teknologinya untuk
membangun jaringan yang cocok bagi kebutuhan konsumen mereka,
kombinasi kemampuan, pengaturan dan kapasitas untuk membawa jalur lain
seperti Frame Ralay atau X.25 dan segala protokol seperti Internet Protocol
(IP). Ini merupakan berita baik untuk perusahaan besar dengan hubungan fiber
yang langsung tetapi kantor cabang atau kantor kecil yang tergantung pada
jasa kantor telepon yang selama ini kurang beruntung.
Sekarang dengan perpaduan ATM dengan asymmetric digital subscriber
loop (ADSL) menjadi standart yang diakui, perusahaan kecil mempunyai
prospek terhadap akses langsung ATM dan merupakan salah satu teknologi
yang memberikan pelayanan yang sangat cepat melalui jalur kabel standart.
Teknologi ini dapat menghubungkan banyak pelanggan yang berada di
berbagai tempat.

B. KONSEP DASAR ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)


ATM adalah suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket
yang spesifik, dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time
Division Multiplexing (ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu
yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam
jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi
sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data serta
gambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan
beberapa tipe ATM Adaptation Layer (AAL). AAL berfungsi mengubah
format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat
ditransmisikan. ATM dapat diimplementasikan di jaringan yang ada sekarang
dengan tiga cara, diurut dari yang paling mudah ke yang paling sukar adalah

Native ATM APIs, Classical IP dan Address Resolution Protocol dan LANE
Native ATM APIs.
Classical IP dibatasi untuk jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.
Sedangkan LANE dapat menggunakan protokol apa saja. LANE beroperasi di
lapisan kedua dari OSI, yaitu lapisan link data. LANE mengizinkan aplikasi
dan protokol yang ada saat ini beroperasi tanpa perubahan saat diterapkan
ATM. Ini berarti perusahaan tidak perlu membuang/mengganti aplikasi dan
infrastruktur jaringan yang telah ada. Sedangkan kebanyakan jaringan
memiliki beberapa protokol saat mengimplementasikan ATM. Akibatnya
banyak perusahaan di Amerika Serikat yang menggunakan ATM. Pada ATM
seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan
ukuran tetap yang disebut cell. Ukuran cell pada ATM adalah 53 octet (1 octet
= 8 bits) yang terdiri dari :
48 octet untuk filed informasi.
5 octet untuk HEADER.
Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI
cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell
ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi.

Gambar 3. Konsep dasar ATM Protocol.


C. CARA KERJA ATM
Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan
kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam
format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut

dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload


(berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

D. KARAKTERISTIK ATM
1. Pada basis link to link tidak menggunakan proteksi error dan flow control.
Pada ATM proteksi error dapat diabaikan karena didasarkan saat
ini link-link dalam network memiliki kualitas yang sangat tinggi, sehingga
error control cukup dilakukan end to end saja. Flow control juga tidak
dilakukan dalam ATM network karena dengan pengaturan alokasi
resource dan dimensioning queue yang tepat maka kejadian queue
overflow yang menyebabkan hilangnya paket dapat ditekan. Sehingga
probabilitas packet loss antara 10-8 sampai dengan 10-12 dapat dicapai.
2. ATM beroperasi pada connection oriented mode
Sebelum informasi ditransfer dari terminal ke network, sebuah fase
setup logical / virtual connection harus dilakukan untuk menyediakan
resource diperlukan. Jika resource tersedia tidak mencukupi maka
connection dari terminal akan dibatalkan. Jika fase transfer informasi telah
selesai, maka resource yang telah digunakan akan dibebabskan kembali.
Dengan menggunakan connection-oriented ini akan memungkinkan
network untuk menjamin packet loss yang seminim mungkin.
3. Pengurangan fungsi header
Untuk menjamin pemrosesan yang cepat dalam network, maka
ATM header hanya memiliki fungsi yang sangat terbatas. Fungsi utama
dari header adalah untuk identifikasi virtual connection (virtual connection
identifier =VCI) yang dipilih pada saat dilakukan call setup dan menjamin
routing

yang

tepat

untuk

setiap

paket

didalam

network

serta

memungkinkan multiplexing dari virtual connection virtual connection


berbeda melalui satu link tunggal.
Selain fungsi VCI, sejumlah fungsi lain yang sangat terbatas juga
dilakukan oleh header, terutama terkait dengan fungsi pemeliharaan.
Karena fungsi header diabatasi, maka implementasi header processing
dalam ATM node sangat mudah / sederhana dan dapat dilakukan pada

kecepatan yang sangat tinggi (150 Mbps sampai 2.5 Gbps) dan hal ini
akan menyebabkan processing delay dan queuing delay yang rendah.
4. Lapisan Protokol ATM
Lapisan tertinggi terdapat aplikasi tertentu seperti TCP di lapisan
penghantaran dan IP di lapisan rangkaian. Lapisan ATM Adaptation
berfungsi sebagai penyesuai antara paket-paket data di lapisan tertinggi
dengan (Higher-layer) dengan lapisan ATM (ATM Layer). ATM Layer
merupakan lapisan digunakan untuk menyambungkan protokol. Lapisan
Fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean
sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari
25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
5. Panjang filed informasi dalam satu cell relatif kecil
Hal ini dilakukan untuk mengurangi ukuran buffer internal dalam
switching node, dan untuk membatasi queuing delay yang terjadi pada
buffer tersebut. Buffer yang kecil akan menjamin delay dan delay jitter
rendah, hal ini diperlukan untuk keperluan service-service real time.

E. PROSES KERJA ATM PROTOKOL LAYER


Blok-blok data dengan berbagai ukuran yang dihantarkan oleh pengguna
dari lapisan tertinggi akan dihantar kembali ke ATM Adaptation Layer (AAL),
dimana pada proses ini header, trailer, padding octets, dan Cyclic Redundancy
Check(CRC) bit bergantung pada syarat-syarat tertentu pada tiap blok-blok
data.
Setiap blok data akan dipecahkan ke dalam beberapa blok data yang
lebih kecil yang kemudiannya akan dikapsulkan kepada 53 sel oktet di lapisan
ATM.Data inilah yang nantinya akan dihantar ke destinasi yang diingini.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama
dengan kontrol-kontrol yang terkait.
Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol
koneksi

Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan


dengan sistem secara keseluruhan

F. KEUNTUNGAN ASYNCHRONUS TRANSFER MODE (ATM)


ATM mampu menangani semua jenis trafik komunikasi (voice, data,
image, video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dans ebagainya)
dalam satu saluran dan dengan kecepatan tinggi). ATM dapat digunakan
dalam Local Area Network dan Wide Area Network (WAN).

Dalam

pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena


Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan system ATM LAN dapat
menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan
bandwidth yang mereka butuhkan.

G. TERMINOLOGI SEL (CELL)


Pengertian sel menurut rekomendasi ITU-T I.113 adalah suatu blok
dengan panjang yang tetap (fixed length) dan diidentifikasi dengan suatu label
pada ATM layer. Berikut adalah definisi untuk jenis cell yang berbeda sesuai
dengan rekomendasi ITU-T I.321
1. Idle Cell (physical layer), merupakan yang disisipkan / dipisahkan oleh
physical layer untuk mengadaptasi cell flow rate pada daerah batas
(boundary) diantara ATM layer dan physical layer ke kapasitas payload
yang ada dari sistem transmisi yang digunakan.
2. Valid Cell (physical layer), suatu cell yang mana bagian headernya tidak
memiliki error atau belum dimodifikasi oleh proses verifikasi Header Error
Control (HEC)
3. Assigned Cell (ATM layer), cell yang menyediakan suatu service ke satu
aplikasi dengan menggunakan ATM layer service.
4. Unassigned Cell (ATM layer), merupakan ATM layer cell yang bukan
assign cell.
Hanya assigned cell dan unassigned cell saja yang diteruskan dari
physical layer ke ATM layer, sedangkan cell yang lainnya tidak membawa

informasi yang terkait dengan ATM layer atau layer yang lebih tinggi lagi
dan cell ini hanya akan diprosesoleh physical layer saja.

H. TEKNOLOGI ATM DAN ATM LAYER


Pada jaringan ATM, semua informasi diformat ke dalam sel berukuran
tetap yang terdiri dari 48 byte (8 bits per byte) berupa muatan/payload dan 5
byte berupa header. Ukuran sel tetap menjamin bahwa kualitas data baik suara
atau video tidak terpengaruh oleh data panjang frame atau paket. Header ini
disusun untuk efisiensi switching dalam kecepatan tinggi.
ATM layer merupakan layer diatas physical layer yang memiliki
karakteristik yang independent terhadap media fisik yang digunakan.

Gambar 4. Layer ATM


Tumpukan Lapisan protokol ATM terdiri dari 3 lapisan:
1. Adaptasi layer (AAL)
Berinteraksi dengan lapisan yang lebih tinggi untukmendapatkan
informasi pengguna yang dapat dimasukkan/diekstrak kedari byte payload
48.
2. Lapisan ATM
Menambahkan/menghapus header 5 byte ke payload dan
multiplexes semua sel dari berbagai koneksi ke sungai sel tunggal
untuklapisan fisik. Ini juga menerjemahkan arah untuk sel untuk
memungkinkan mereka beralih melalui hubungan virtual.c
3. Lapisan fisi
Mengubah sek ke format listrik atau optik yang sesuai,sambil
mengontrol pengiriman dan penerimaan bit pada medium fisik.Hal ini juga

melacak batas-batas sel ATM dan paket ke jenis frameyang sesuai dengan
media fisik.Lapisan fisik lebih jauh dibagi lagi menjadi Transmisi
Konvergensi dan Fisiksub-lapisan menengah

ATM layer melakukan fungsi-fungsi utama sebagai berikut:


1. Cell multiplexing/demultiplexing, pada arah kirim cell-cell dari VP
(Virtual Path) dan VC (Virtual Channel) individual akan dimultiplexing
menghasilkan

suatu

cell

stream.

Pada

sisi

terima

fungsi

cell

demultiplexing akan memisahkan cell stream yang diterima menjadi cell


flow individual ke VP dan VC terkait.
2.

Translasi VPI dan VCI. Translasi VPI (VP Identifier) dan VCI dilakukan
di ATM switching node. Didalam VP node nilai dari VPI field dari setiap
incoming cell akan ditranslasikan ke nilai VPI yang baru untuk outgoing
cell. Pada VC switch baik nilai VPI maupun VCI akan ditranslasikan ke
nilai VPI dan VCI yang baru.

3. Pembangkitan / pemisahan cell header, fungsi ini diterapkan pada titiktitik terminasi dari ATM layer. Pada arah kirim, pada field informasi yang
telah diterima ditambahkan ATM cell header (kecuali field HEC) dan nilai
VPI serta VCI dari cell header dapat diperoleh dengan melakukan translasi
dari SAP (Service Access Point) identifier. Pada arah terima, fungsi
pemisahan cell header akan memisahkan cell header, dan hanya filed
informasi saja yang diteruskan.
4. Generic Flow Control (GFC). Fungsi GFC hanya digunakan pada ATM
UNI (User Network Interface) saja. GFC digunakan untuk mendukung
kontrol dari ATM traffic flow dalam satu customer network dan dapat
digunakan untuk mengurangi kondisi-kondisi overload pada UNI.
Informasi GFC ditumpangkan dalam assigned cell dan unassigned cell.
ATM Adaption Layer:
AAL terbagi dari 5 tipe yaitu :
1.

AAL type 1:
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh AAL tipe 1 untuk AAL user adalah
sebagai berikut:

Transfer service data unit (SDU) dengan bit rate konstan


Transfer service informasi timing antara sumber dan tujuan
Tranfer informasi struktur data
Indikasi informasi yang hilang atau mengalami error yang tidak
dapat diperbaiki oleh AAL sendiri ke layer yang lebih tinggi.
2.

AAL type 2:
pada tipe ini sumber membangkitkan suatu bit rate yang
variabel akan memungkinkan cell-cell yang membawa informasi
tersebut tidak terisi penuh dan tingkat pengisian field informasi cell
berubah-ubah, untuk itu diperlukan fungsi yang lebih banyak dalam
sub-layer SAR.

3.

AAL type 3/4:


Pada AAL3/4 didefenisikan dua mode service yaitu :
Message mode, dapat digunakan untuk aplikasi framed data
transfer(misalnya frame HDLC). Pada message mode satu AALSDU dikirimkan dalam satu atau lebih CS-PDU, yang menyusun
satu atau lebih SAR_PDU.
Streaming mode, disediakan untuk transfer data kecepatan rendah
dengan persyaratan delay yang rendah.

4.

AAL type 5:
Tujuan dari AAL5 adalah untuk memberikan service dengan
overhead yang lebih kecil dan deteksi error yang lebih baik dibawah
CPCS layer.Pada layer CPCS, service yang diberikan AAL 5 harus
identik dengan service yang disediakan AAL3/4 kecuali fungsi
multiplexing tidak support sehingga pada AAL5 tidak ada field MID.
AAL5 akan digunakan untuk aplikasi signalling dan frame relay
melalui ATM.

ATM Signaling
Koneksi logik ATM disebut Virtual Channel Connection (VVC) atau
koneksi melalui saluran maya.
Virtual Path Connection (VPC) adalah suatu logical group dari beberapa
VCC yang memiliki tujuan sama.

IP over ATM
IP over ATM pendekatan menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan
solusi Elan menarik. Keuntungan yang paling jelas adalah kemampuannya
untuk mendukung interface QoS, overhead rendah (karena tidak memerlukan
header MAC), dan kurangnya batas ukuran frame.

I. ATM DEVICES DAN THE NETWORK ENVIRONMENT


ATM

adalah

teknologi

sel

switching

dan

multiplexing

yang

menggabungkan kelebihan dari circuit switching yang memiliki kapasitas dan


delay transmisi konstan dengan packet switching yang memiliki fleksibilitas
dan efisiensi untuk lalu lintas yang berselang-seling.
1. ATM Devices
Jaringan ATM terdiri dari ATM switch dan ATM endpoint. ATM
Switch bertanggung jawab untuk transit sel melalui jaringan ATM, atau
dapat didevinisikan bertugas menerima sel yang masuk dari ATM
endpoint atau switch ATM lain, kemudian membaca dan memperbarui
informasi di dalam header sel dan dengan cepat mengarahkan sel ke
sebuah interface output ke arah tujuan. ATM endpoint berisi ATM
network interface adapter. Contoh dari ATM endpoint adalah workstation,
router, Digital Service Unit (DSU), LAN switch, dan Video CODEC.

Gambar 5. ATM Switch.


Gambar berikut mengilustrasikan jaringan ATM yang terdiri dari
ATM switch dan ATM endpoint.

Gambar 6. ATM Device dan ATM endpaints


2. ATM Network Interfaces
Jaringan ATM terdiri dari set ATM switch yang dihubungkan
dengan interface Point-to-Point ATM link. ATM Switch mendukung dua
jenis interface yakni UNI (User to Network Interface) dan NNI (Network
to Network Interface). UNI menghubungkan end system (seperti host dan
router) ke ATM switch sedangkan NNI menghubungkan dua ATM switch.
Tergantung pada apakah sebuah switch terletak di tempat
pelanggan atau ditempat umum dan dioperasikan oleh perusahaan telepon,
UNI dan NNI dapat dibagi lagi menjadi public dan private. UNI private
menghubungkan ATM endpoint dan ATM switch private. NNI private
menghubungkan dua switch ATM private di dalam organisasi yang sama
sedangkan NNI public menghubungkan dua ATM switch dalam organisasi
publik yang sama.
Disamping itu terdapat spesifikasi tambahan yakni Broadband
InterCarrier Interface (B-ICI), dimana B-ICI dapat menghubungkan dua
switch public dari penyedia layanan yang berbeda. Gambar berikut
mengilustrasikan spesifikasi inteface ATM untuk jaringan public dan
private.

Gambar 7. Spesifikasi Inteface ATM


J. FORMAT HEADER SEL ATM
Terdapat dua format header sel ATM yaitu UNI atau NNI. UNI header
digunakan untuk komunikasi antara endpoint dengan ATM switch dalam
jaringan Private ATM. NNI header yang digunakan untuk komunikasi antar
ATM switch. Gambar berikut mengilustrasikan format dasar sel ATM, format
header sel UNI, dan format header sel NNI.

Gambar 8. Format Dasar Sel ATM

ATM Cell Header Fields


Berikut adalah deskripsi dari beberapa field yang terdapat pada header sel
ATM baik NNI maupun UNI:
1. Generic Flow Control (GFC)
Menyediakan fungsi lokal, seperti mengidentifikasi multiple
stations yang menggunakan satu interface ATM. Field ini biasanya tidak
digunakan dan diatur ke nilai default-nya 0 (biner 0000).
2. Virtual Path Identifier (VPI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path
tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM
menuju host tujuan.
3. Virtual Channel Identifier (VCI)
Berhubungan dengan VCI dan berfungsi mengidentifikasi path
tujuan berikutnya dari sebuah sel saat melewati serangkaian switch ATM
menuju host tujuan.
4. Payload Type (PT)

Bit pertama menunjukkan apakah dalam sebuah sel berisi data


pengguna atau kontrol data. Jika sel berisi data pengguna, bit diatur ke 0.
Jika kontrol berisi data, di set ke 1. Bit kedua menunjukkan kongesti (0 =
tidak ada kemacetan, 1 = kemacetan). Bit ketiga menunjukkan apakah sel
tersebut merupakan sel terakhir pada sebuah rangkaian sel.
5. Cell Loss Priority (CLP)
Menunjukkan apakah sel harus dibuang jika menemukan
kemacetan yang ekstrem ketika bergerak melalui jaringan. Jika CLP bit
sama dengan 1, sel harus dibuang dan sebaliknya
6. Header Error Control (HEC)
Menghitung checksum pada 4 byte pertama dari header. HEC
dapat mengoreksi kesalahan bit tunggal dalam byte, dengan demikian
dapat mempertahankan sel daripada membuangnya.

Anda mungkin juga menyukai