Ipi 6645
Ipi 6645
235
PENDAHULUAN
Pemerintah
konsep
pertumbuhan
(SMK)
mendorong
sekolah
lewat
pendidikan
upaya
yang
masif
kejuruan
dengan
metode
pembelajaran
yang
interaktif
dan
dilakukan
pembangunan
sekolah,
pemerintah
alat
dan
mulai
bahan
praktik
sampai
menuju
dan beasiswa.
yang
dimensi
digital
bersamaan
lewat
guru
kemajuan
ditantang
untuk
kemajuan
teknologi
informasi
untuk
utamanya
SMK.
dan
merupakan
salah
komunikasi
untuk
kepentingan
Penerapan
satu
e-learning
inovasi
teknologi
potensi
informasi
siswa
untuk
mengaktualisasikan
dan komunikasi
dengan konten
kebutuhan
dalam
belajar,
akan
mengkombinasi
kemampuan
berbagai
guru
sumber
offline
adalah proses
pengetahuan,
untuk
pemahaman
mendapatkan
atau
penguasaan
lewat
jaringan
ataupun
personal
peserta
e-learning
dapat
Namun
pembelajaran
bukan
semata
mendapatkan
pengetahuan
maka
siswa
antara
guru,
siswa
dan
sumber
belajar.
236
yang
berfungsi
memberi
dukungan
dan
kegiatan
belajar,
sehingga
tujuan
yang
model
peningkatan
KKPI.
proses
blended
learning
dan
kognitif
yang
lebih
tinggi
untuk
ingin
mencapai
tujuan
yang
dan
(2)
extrinsic
motivation.
itu
Sementara
sendiri
motivasi
(tujuan
itu
ekstrinsik
sendiri).
(extrinsic
237
Proses
Kurikulum
menurut
menjadi
Wade
&
Tavris
(2008:
459)
memuat
sejumlah
tujuan pembelajaran
standar
(instructional
tujuan
bukannya
menghindari
apa
yang
tidak
langsung.
Menurut
Didin
Mukodim,
2004: 24):
1.
2.
3.
4.
5.
6.
perubahan
dalam
memiliki
pengetahuan,
dapat
karena
sering
terdapat
hambatan.
menunjukkan
tingkat
keberhasilan
melakukan
perubahan
dan
merupakan
kemampuan,
hasil
kecakapan
dan
penilaian
atas
keterampilan-
238
dengan
terdapat
beberapa
faktor
yang
internet
tanpa
harus
mengikuti
1.
learning)
siswa
2.
yang
diberikan
bahwa
virtual
(e-learning).
learning).
Lewat model blended learning, proses
bahwa
secara
Blended Learning
bermakna
dan
dengan
adanya
teknologi
mengajar
(conventional)
yang
akan
biasa
dilakukan
dibantu
dengan
online,
proportion
Allen
dkk
of
content
(2007:
5)
239
adanya
model
blended
learning
maka
pendidikan
dari
techer-centered
learning
Source: Allen, E, Seaman, J & Garrett, R. (2007). Blending in: The extent and
promise of blended education in United States,Annual Report, Sloan Consortium
non-tes.
5.
Self-Paced
Learning,
yaitu
METODE
Penelitian ini termasuk jenis penelitian
3.
(self-paced
yang
kuantitatif
dengan
pendekatan
eksperimental
digunakan
Collaboration,
mengkombinasikan
baik
kolaborasi
pengajar,
designs.
pada
Kelompok
quasi-
kolaborasi,
4.
learning)
penelitian
yang
berjumlah
Assessment,
yang
perancang
harus
mampu
menggunakan
pembelajaran
model
240
Tabel 2.
PrePostTreatment
Test
Test
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Keterangan :
O
X1
X2
X1 : Pembelajaran
dengan
dengan
dilakukan
kontrol
dan
dengan
kelas
teknik
menggunakan
eksperimen
kelas
menggunakan
sesudah
PEMBAHASAN
Tabel 3.
Valid
Motivasi
Akhir
Pretest
Posttest
30
30
30
30
Mean
89,6667
89,7667
62,7633
72,8583
Median
90,5000
92,0000
62,8600
74,2900
93,00
92,00
54,29(a)
74,29
5,86829
7,24775
10,10847
8,03806
Variance
34,437
52,530
102,181
64,610
Minimum
71,00
72,00
48,57
60,00
Maximum
99,00
103,00
82,86
88,57
Mode
Std. Deviation
241
Tabel 4.
Valid
Motivasi
Akhir
Pretest
Posttest
27
27
27
27
Mean
96,7037
99,4074
62,0119
79,6848
Median
96,0000
99,0000
60,0000
80,0000
97,00
103,00
54,29(a)
85,72
6,35982
7,36551
8,70922
8,01610
Variance
40,447
54,251
75,850
64,258
Minimum
84,00
83,00
45,72
62,86
Maximum
110,00
117,00
80,00
91,43
Mode
Std. Deviation
Tabel 5.
Data Skor
Uji Homogenitas
Kelompok Kontrol
Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Pretest
Posttest
Kelompok Eksperimen
Motivasi Awal
Motivasi Akhir
Pretest
Posttest
Gain Skor
Motivasi
Prestasi Belajar
242
Tabel 6.
Sum of Squares
Between Groups
Df
Mean Square
96,337
96,337
Within Groups
1258,330
55
22,879
Total
1354,667
56
Sig.
4,211
0,045
Tabel 7.
Paired Differences
Mean
-2,70370
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
5,08251
0,97813
Upper
-4,71428
-0,69313
-2,764
Sig.
(2tailed)
df
26
0,010
Tabel 8.
Awal (A)
Akhir (B)
Awal (A)
Akhir (B)
89.67
89.77
96.70
99.41
BA
0,10
BA
2,70
peningkatan
motivasi
belajar
siswa
kelas
243
89,77
Awal
Akhir
Gambar 1.
Tabel 9.
Awal
Akhir
Blended Learning
Between Groups
Df
Mean Square
816.047
816.047
Within Groups
5400.212
55
98.186
Total
6216.259
56
F
8.311
Sig.
.006
().
to
face
learning
dibanding
Tabel 10.
pembelajaran
Paired Differences
Mean
-17,67296
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
10,11815
1,94724
Upper
-21,67557
-13,67036
df
Sig.
(2tailed)
-9,076
26
0,000
244
Tabel 11.
Pretest (A)
Posttest (B)
BA
Pretest (A)
Posttest (B)
BA
62.76
72.86
10,10
62.01
79.68
17,67
Peningkatan prestasi belajar model BLEND terhadap F2F 7,58 point (75%)
72,86
62,01
62,76
Pretest
Posttest
Gambar 2.
Pretest
Posttest
Blended Learning
(2009:
rerata
kelas
kelas kontrol.
skor
prestasi
belajar
siswa
176)
kelemahan
pembelajaran
e-
blended
prinsip
learning
mampu
menggeser
245
Type III
Sum of
Squares
Source
Corrected
Model
df
Mean Square
Sig.
Partial Eta
Squared
1043.148(a)
347.716
3.562
.020
.168
10878.780
10878.780
111.45
6
.000
.678
Motivasi
220.462
220.462
2.259
.139
.041
Model
796.309
796.309
8.158
.006
.133
11.321
11.321
.116
.735
.002
Error
5173.111
53
97.606
Total
16890.491
57
6216.259
56
pada
12
terhadap
juga
Intercept
motivasi *
model
Corrected Total
Analisis
selanjutnya
prestasi
Tabel 13.
belajar.
tabel
Analisis
Rendah (R)
Model
Face to face (F)
Blended (B)
Tinggi (T)
Mean
8.571
15.167
Selisih RB - RF
6.596
11.619
Blended (B)
20.000
Selisih TB - TF
76.95%
8.381
72.14%
Selisih TF RF (X)
3.047
35.55%
Selisih TB RB (Y)
4.833
31.87%
246
jauh berbeda.
belajar,
bermotivasi
yang
tinggi
tinggi
terhadap
siswa
namun
motif
dibanding
kedua
kelompok
kelompok
siswa
yang
TB
20.00
18.00
16.00
354)
terdapat
dimensi
yang
14.00
12.00
TF
bersifat
10.00
8.00
stabil
(stable)
dan
respon
yang
Belajar Siswa
Pada gambar 3 terlihat kemiringan garis
diagonal TF-TB dan RF-RB yang dibentuk oleh
kedua kelompok siswa terlihat relatif sejajar
namun tidak berimpit. Selain itu selisih TF-RF
tidak
berpengaruh
signifkan
terhadap
belajar
secara
signifikan
hanya
teori
bagaimana
kontrol
individu
(cybernetics),
melakukan
247
kontrol
terhadap
setiap
rangsang
yang
intrinsik
dibandingkan
Senada
siswa
kelompok
bermotivasi
siswa
yang
rendah
maupun
bermotivasi
tinggi
hal
perkembangan
itu
ekstrinsik.
yang
dengan
motivasi
Woolfolk
dalam
kompetensinya.
menerapkan
dalam
titik
atur
masing-masing.
Jika
model
Selain
guru
sebuah kemampuan.
sehingga
cenderung
mengupayakan
agar
untuk
berprestasi
mesti
pembelajaran
motivasi
terus
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
1.
maka
yang
learning.
2.
menggunakan
model
blended
yang
Oleh
karena
itu
penerapan
model
3.
signifikan
4.
karena
penerapan
signifikan
merupakan
psikis
yang
kompleks.
5.
model
blended
learning.
model
menggunakan
Tidak
karena
terdapat
penerapan
model
penerapan
pengaruh
model
interaksi
pembelajaran
dan
248
2011,
dari
http://www.agilantlearning.com/pdf/Blen
ded%20Learning%-20Design.pdf
benar-benar
signifikan
oleh
dipengaruhi
secara
penerapan
model
pembelajaran
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur pada Allah SWT yang telah
memberi segala kemudahan sehingga penelitian
ini berhasil diselesaikan dengan baik. Selain itu
perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga pada:
1.
2.
3.
4.
249
Journal of International
Studies., vol 2 no 4, 82.
Education