Anda di halaman 1dari 55

1

Kompetensi
Menjelaskan hakikat dan faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan
kurikulum

Indikator:
o Menjelaskan pengertian kurikulum
o Menjelaskan latar belakang perubahan
o Menjelaskan hubungan antara kurikulum dan
pembelajaran
o Menjelaskan 5 konsep pengembangan kurikulum
o Menjelaskan model-model pengembangan kurikulum
o Menjelaskan arah kurikulum masa depan
2

Semua yang diajarkan di institusi pendidikan

Sekumpulan mata pelajaran atau mata


kuliah yang diajarkan baik di sekolah
maupun di luar sekolah (yang diarahkan
oleh sekolah)

Sekumpulan mata kuliah


yang disusun secara resmi
dan sistematis yang
merupakan prasyarat untuk
sertifikasi

F Kurikulum adalah segala hal yang diajarkan


(program, rencana, dan isi pelajaran)
F Pembelajaran (instruction) adalah bagaimana
menyampaikan apa yang diajarkan itu (metode,
tindakan belajar mengajar, dan presentasi)

policy ?
pedoman ?
metoda ?

model belajar ?

?...?...?

POKOK MASALAHNYA ADALAH


ADANYA PERUBAHAN :

MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI

KONDISI GLOBAL :

PERSAINGAN
PERSYARATAN KERJA
PERUBAHAN ORIENTASI

PERUBAHAN
KOMPETENSI
LULUSAN

PERUBAHAN
KURIKULUM

PERUBAHAN
PARADIGMA
PENGETAHUAN,
BELAJAR DAN
MENGAJAR

PERUBAHAN
PEMBELAJARAN

LATAR BELAKANG PERUBAHAN KEBIJAKAN


MASALAH

INTERNAL

PERG.TINGGI
DI INDONESIA

Penataan Lembaga
Penataan Arah dan
Tujuan pendidikan
Penataan Program
Studi.

KURIKULUM
NASIONAL 1994
( no. 056/ U/ 1994 )

KONTEKS
ILMU/ IPTEKS

MKU
MKDK
MKK

MASALAH
EKSTERNAL
(TATANAN

GLOBAL)

Persaingan
Perubahan Orientasi
Lembaga Pendidikan
Perubahan
Persyaratan kerja

KURIKULUM INTI
& INSTITUSIONAL
( no. 232/ U/ 2000.)

FENOMENA ANTHROPOS
KONTEKS
KEBUDAYAAN FENOMENA TEKNE
FENOMENA OIKOS
FENOMENA ETNOS

DISARIKAN DARI :: DIKTI, Dokumen Penjelasan, 2000 perubahan Kep. Men. DIK BUD No. 056/U/1994,, 2000

fenomena anthrophos
dicakup dalam pengembangan manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, berkepribadian
mantap, dan mandiri serta mempunyai rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

fenomena tekne

dicakup dalam penguasaan ilmu dan ketrampilan


untuk mencapai derajat keahlian berkarya.

fenomena oikos

dicakup dalam kemampuan untuk memahami


kaidah kehidupan bermasyarakat sesuai dengan
pilihan keahlian dalam berkarya.
fenomena etnos, dicakup dalam pembentukan
sikap dan perilaku yang diperlukan seseorang
dalam berkarya menurut tingkat keahlian
berdasarkan ilmu dan keahlian yang dikuasai.

DOKUMEN

KEGIATAN NYATA

( CURRICULUM PLAN )

( ACTUAL CURRICULUM )

q SERANGKAIAN
MATA KULIAH

q PROSES EVALUASI
( ASSESSMENT )

q SILABUS

q PENCIPTAAN PROSES
PEMBELAJARAN

q PROGRAM
KEGIATAN
PEMBELAJARAN
( GBPP - SAP )

q SUASANA
PEMBELAJARAN

KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI


ADALAH :
SEPERANGKAT RENCANA DAN PENGATURAN
MENGENAI ISI MAUPUN BAHAN KAJIAN DAN
PELAJARAN SERTA CARA PENYAMPAIAN DAN
PENILAIANNYA YANG DIGUNAKAN SEBAGAI
PEDOMAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN
BELAJAR MENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI.

SECARA SPESIFIK
YANG BERUBAH
ADALAH :
1. PERUBAHAN ORIENTASI KURIKULUM
2. PERUBAHAN LUARAN PERGURUAN TINGGI
3. SEBAGAI KONSEKUENSINYA DIPERLUKAN
PERUBAHAN PEMBELAJARAN
(Perencanaanmencantumkan kompetensi,
metoda pembelajaran, indikator penilaian)

KURIKULUM BARU
YANG SELALU
BERUBAH
JUMLAH MATA KULIAH
BESARNYA SKS MATA
KULIAH
ISI MATERI MATA KULIAH

SUSUNAN MATA KULIAH


NAMA DAN KODE MATA
KULIAH
RUMUSAN TUJUAN
PENDIDIKAN
SARANA PEMBELAJARAN

YANG SULIT
BERUBAH
BENTUK PEMBELAJARAN
( BENTUK DAN MACAM TUGAS )
( CARA MENILAI / ASSESSMENT )
PARADIGMA PENDIDIKAN
( MENGAJAR / MENDIDIK )
( TEACHING / LEARNING )
( AKADEMIK / PROFESIONAL )

( KEMAPANAN / PERUBAHAN )

Pemahaman
bersama

evaluasi
TUTORIAL

Perencanaan

uji coba

LEMBAGA
SERTIFIKASI

PROGRAM
PENDIDIKAN
AKADEMIK
(S1)

GENERIC SKILL
(TRANSFERABLE SKILL)

IJASAH

KOMPETENSI
UTAMA

KOMPETENSI
PENDUKUNG

STANDART
KOMPETENSI

JENIS
PEKERJAAN
ATAU
LAPANGAN
KEHIDUPAN
TERTENTU

KOMPETENSI
LAINNYA
LEMBAGA
PELATIHAN

TUGAS PERGURUAN TINGGI

TUGAS MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN

PROGRAM
PENDIDIKAN
VOKASI

BASIC SKILL
(APLICABLE SKILL)

IJASAH

SERTIFIKAT
KOMPETENSI

LEMBAGA
SERTIFIKASI

STANDART
KOMPETENSI

JENIS
PEKERJAAN
TERTENTU

KOMPETENSI
UTAMA

KOMPETENSI
PENDUKUNG

KOMPETENSI
LAINNYA

ASOSIASI AHLI

TUGAS PERGURUAN TINGGI

TUGAS MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN

PADA PRINSIPNYA ADALAH


MEMPERSIAPKAN SESEORANG DENGAN
KUALIFIKASI KESARJANAAN, YANG SIAP
MENYESUAIKAN DIRI DENGAN
PERUBAHAN CEPAT YANG MUNGKIN
DIHADAPINYA DALAM PROFESI ATAU
LAPANGAN KERJA YANG DIGELUTINYA.

BASIC SKILL
GENERIC SKILL
TRANSFERABLE SKILL

STANDART
KOMPETENSI
PROFESI / BID. KERJA

ADA PERUBAHAN
ORIENTASI KURIKULUM

BERBASIS
PADA ISI
KEILMUAN

ADANYA
KONSORSIUM
SAINS,TEKNOLOGI ,
SENI

BERBASIS
PADA
KEBUDAYAAN

KONSEP UNESCO
( 4 PILAR PENDIDIKAN )
learning to know
learning to do
learning to be
learning to live together

KEMAMPUAN
MINIMAL
PENGUASAAN
PENGETAHUAN,
KETRAMPILAN DAN
SIKAP SESUAI
SASARAN
KURIKULUM
PROGRAM STUDINYA
PENILAIAN OLEH
PERGURUAN TINGGI
SENDIRI

KOMPETENSI SESEORANG

UNTUK DAPAT MELAKUKAN


TINDAKAN CERDAS, PENUH
TANGGUNG JAWAB SEBAGAI
SYARAT UNTUK DIANGGAP
MAMPU OLEH MASYARAKAT

DALAM MELAKSANAKAN
TUGAS-TUGAS DI BIDANG
PEKERJAAN TERTENTU
PENILAIAN DILAKUKAN
OLEH MASYARAKAT
PEMANGKU KEPENTINGAN

Lulusan Perguruan tinggi diharapkan mempunyai


kompetensi yang sesuai kebutuhan stakeholders
berupa :

Kebutuhan kemasyarakatan (societal needs)

Kebutuhan dunia kerja (industrial needs)

Kebutuhan profesional (professional needs)

Kebutuhan generasi masa depan (aspek


scientific vision)

SK. MENDIKNAS RI NO. 232/U/2000, TENTANG


PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM PENDIDIKAN
TINGGI DAN PENILAIAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

KELOMPOK
MATA KULIAH

KURIKULUM
INTI

KURIKULUM
INSTITUSIONAL

1. Kelompok Pengembangan
Kepribadian
( MPK )
2. Kelompok Keilmuan dan
Ketrampilan
( MKK )
3. Kelompok Keahlian Berkarya
( MKB )

40% - 80%

4. Kelompok Perilaku Berkarya


( MPB )
5. Kelompok Berkehidupan
Bermasyarakat
( MBB )

INTI : Pancasila dan Kewarganegaraan , Agama, Bahasa Indonesia.


INST : Bahasa Inggris, ISD, IBD, IAD, Filsafat Ilmu, Olah Raga dsb.
KURIKULUM INTI ( Kompetensi Utama ) ditetapkan oleh Menteri.

1. KONSEP EMPAT PILAR PENDIDIKAN DARI


UNESCO.
2. PERSYARATAN KERJA YANG DITUNTUT
OLEH DUNIA KERJA GLOBAL.
3. USAHA PENYEPADANAN DALAM KONTEKS
NASIONAL.

Dasar Pertama :
Kurikulum yang disarankan oleh
The International Bureau of Education UNESCO
( The International Comission on Education for the 21 st Century )
EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Learning to know
Learning to do

Learning to be
Learning to live together
Life long learning

Dasar kedua :

DESKRIPSI PERSYARATAN KERJA


PENGUASAAN PENGETAHUAN & KETRAMPILAN :

Analisis dan sintesis.


Menguasai IT/computting.
Managed ambiguity.
Communication.
2 nd language.

ATTITUDE :

Kepemimpinan.
Teamworking.
Can work crossculturally.
PENGENALAN SIFAT PEKERJAAN TERKAIT :

Terlatih dalam etika kerja.


Memahami makna globalisasi.
Fleksibel terhadap pilihan pekerjaan.

Dasar ketiga : Usaha penyepadanan


PERSYARATAN

KERJA

Penguasaan pengetahuan
dan ketrampilan :
analisis dan sintesis
menguasai IT/computting
managed ambiguity
communication
2 nd language

Attitude :
kepemimpinan
teamworking
can work crossculturally
Pengenalan sifat pekerjaan
terkait :
Terlatih dalam etika kerja
Memahami makna globalisasi
Fleksibel thd pilihan pekerjaan

IBE
UNESCO
learning to
know
learning to
do
learning to
be

learning to
live together

KURIKULUM INTI &


INSTITUSIONAL
Matakuliah
Keilmuan dan Ketrampilan
( MKKK )

Matakuliah
Keahlian Berkarya
( MKKB )

Mata kuliah
Perilaku Berkarya
( MKPB )

Mata kuliah
berkehidupan bersama
( MKBB )

MK Pengemb. Kepribadian
( MKPK )

SK. MENDIKNAS RI NO. 045/U/2002.


TENTANG KURIKULUM INTI PENDIDIKAN TINGGI
ELEMEN KOMPETENSI

KURIKULUM
INTI

KURIKULUM
INSTITUSIONAL

Kompetensi
Utama

Kompetensi Kompetensi
Pendukung
Lainnya

40% - 80 %

20% - 40%

1. Landasan kepribadian.
2. Penguasaan ilmu dan ketrampilan.
3. Kemampuan berkarya.

0% - 30%

4. Sikap dan perilaku dalam berkarya.


5. Pemahaman kaidah berkehidupan
bermasyarakat.
Kompetensi Utama
ditetapkan oleh kalangan Perguruan Tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan.
Kompetensi Pendukung dan Kompetensi lainnya
ditetapkan oleh Institusi penyelenggara program studi

KOMPETENSI UTAMA :

Kemampuan minimal untuk menampilkan


unjuk kerja yang memuaskan sesuai dengan
penciri program studi.
KOMPETENSI PENDUKUNG :

Kemampuan yang gayut dan dapat


mendukung kompetensi utama serta
merupakan ciri khas PT yang bersangkutan.
KOMPETENSI LAIN :

Kemampuan yang ditambahkan yang dapat


membantu meningkatkan kualitas hidup, dan
ditetapkan berdasarkan keadaan serta
kebutuhan lingkungan PT.

KELOMPOK MATA KULIAH


( pada SK Mendikbud no 323/U/2000)
BUKAN SASARAN DARI
PENYUSUNAN KURIKULUM
TETAPI

YANG MENJADI SASARAN


PENYUSUNAN KBK
ADALAH TERCAPAINYA
KELIMA ELEMEN KOMPETENSI
( pada SK Mendiknas no 045/U/2002)

PENYUSUNAN
KURIKULUM
(mengantisipasi perubahan
pasar global)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pasal 35
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi
lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus ditingkatkan secara
berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan
kurikulum
Penjelasan Pasal 35 Ayat (1)
Standar isi mencakup ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan ke dalam persyaratan tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Sertifikasi
Pasal 61
(1) Sertifikat berbentuk ijazah dan sertifikat kompetensi.
(2) Ijazah diberikan kepada peserta didik sebagai pengakuan terhadap
prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang pendidikan setelah
lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan yang
terakreditasi.
(3) Sertifikat kompetensi diberikan oleh penyelenggara pendidikan dan
lembaga pelatihan kepada peserta didik dan warga masyarakat sebagai
pengakuan terhadap kompetensi untuk melakukan pekerjaan
tertentu setelah lulus uji kompetensi yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan yang terakreditasi atau lembaga sertifikasi.
Penjelasan Pasal 61
Cukup jelas

BAN PT

BNSP

PERGURUAN TINGGI

STANDAR
KOMPETENSI
LULUSAN

KKN
I

STANDAR
KOMPETENSI
KERJA
BIDANG
KERJA

Mahasiswa
Baru

Proses
Pembelajaran

LEARNIN
G
OUTCOM
E

SPMI

Leader

Pasar kerja

Masyarakat
akademik

Dosen -pimpinan

Organisasi

Pegawai

Dana

Resources

Dokumen
Laboratorium Pustaka Kurikulum

Pengakuan
Masyarakat

ASOSIASI
PROFESI
endrop3ai@ its.ac.id

9
8

Spesialis

S2(T)

S2
Profesi

7
6

S3(T)

S3

D IV
D III
D II

4
DI

2
1

Sekolah
Menengah
Umum

8
7

S1

6
5

4
3

Sekolah
Menengah
Kejuruan

PERPINDAHAN ANTARA JENIS DAN


STRATA PENDIDIKAN TINGGI

S3

Spesialis Y

Spesialis X

S2

Profesi Y

Spesialis X
Profesi X

S1

S1(T)
D
III
D II
DI
SMA/SMK

MULTI ENTRY
AND
MULTI EXIT
SYSTEM

JENIS PROGRAM PENDIDIKAN TINGGI


IJASAH

S3
S2

S1

PROGRAM
PENDIDIKA
N
AKADEMIK

PENDIDIKAN
PROFESI
Dokter
Apoteker
Akuntan
Arsitek
Pengacara
Notaris
Psikolog
NERS

D IV
D III

D II
DI
PROGRAM
PENDIDIKA
N VOKASI
endrop3ai@ its.ac.id
endrop3ai@
its.ac.id

9
8
7
6

Nasional
DESK
RIPSI
GENE
RIK

DESKRIPS
I SPESIFIK
PROGRAM
STUDI

RUMUSAN
LEARNING
OUTCOMES
LULUSAN
PRODI

RENCANA
PEMBELAJARA
N MATA
KULIAH

KURIKULU
M
PROGRAM
STUDI

5
4
3
2
1

Perguruan tinggi

LEVEL 5
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan
menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu
dan kuantitas yang terukur.

Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum,


serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis
secara komprehensif; Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan
dapat diberi tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok

LEVEL 6
Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan
IPTEKS pada bidangnya dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi.
Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum
dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut
secara mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.

LEVEL 7
Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya di bawah
tanggung jawabnya, dan mengevaluasi secara
komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan IPTEKS
untuk menghasilkan langkah-langkah pengembangan
strategis organisasi.

Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau


seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan
monodisipliner.
Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan
strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh
atas semua aspek yang berada di bawah tanggung jawab
bidang keahliannya.

LEVEL 8
Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
Mampu memecahkan permasalahan sains, teknologi, dan atau
seni di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter
atau multidisipliner .

Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat


bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional maupun internasional.

PENJELASAN KKNI & LO


Istilah yang digunakan untuk menyatakan kemampuan seseorang didalam
deskripsi KKNI adalah capaian pembelajaran (learning outcome). Hal ini
selain untuk membedakan istilah kompetensi yang digunakan oleh dunia
profesi untuk menyatakan standar kemampuan dari profesi tersebut dengan
istilah standar kompetensi, juga digunakannya istilah sertifikat
kompetensisebagai pernyataan kelulusan dari uji kompetensi.
Di dalam dunia pendidikan (dalam UU Sisdiknas no 20 tahun 2003) kelulusan
jenis pendidikan akademik , vokasi , dan Pendidikan profesi, diberi ijasah
bukan sertifikat kompetensi.
Dibutuhkan rumusan learning outcomes (LO) lulusan prodi tertentu, yang
sesuai dengan level KKNI nya, yang akan digunakan sebagai acuan bagi
program studi sejenis di seluruh Indonesia.
Rumusan tersebut merupakan pernyataan kemampuan minimal yang
harus dimiliki oleh setiap lulusan program studi tersebut.

LEARNING OUTCOMES
Learning outcomes are the statements of what a learner is expected to
know, understand or able to do at the end of a module and of how that
learning will be demonstrated. Unlike aims, they are couched in terms
of what the learner is expected to learn
A set of level descriptors may act directly as a guide for the writing of
learning outcomes, or the level descriptors may be translated into
descriptors for the discipline or program. In either case, the level
descriptors ensure that the outcome statement is clearly related to a
particular level, and they provide an indication of agreed
achievements. Learning outcomes are derived from consideration
of level descriptors and aims. Learners must show that they can
achieve the learning outcomes to gain credit for the module. Aims
provide a rationale or a direction for the module

TABEL YANG WAJIB DILENGKAPI DALAM PENYUSUNAN LO PROGRAM STUDI

Unsur-unsur deskripsi setiap program studi yang menyatakan jenjang kemampuan


Deskriptor
Menguasai pengetahuan apa saja
Untuk berperan
sebagai apa
Dengan kemampuan melakukan apa saja - dengan
metode bagaimana untuk masing-masing
pelaksanaan pekerjaan tersebut -menunjukkan
kualitas hasil seperti apa - dan dalam kondisi
bagaimana
dan kemampuan manajerial apa saja

D3

D4 S1

Profesi

S2

Spesia S3
lis

v Banyak menawarkan mata kuliah interdisipliner


seperti biostatistika, biomolekuler, gizi dan olah raga
vMenawarkan mata kuliah mengenai lanjut usia dan
berbagai aspeknya

vMengenai keragaman budaya, pendidikan


internasional & global untuk membangun
pemahaman pebelajar akan emosi, sikap, perasaan
diri sendiri atau orang lain
vMemasukkan hal-hal seperti pengembangan
metakognisi, cara berpikir otak kiri & otak
kanan, dan manajemen emosi & stres

49

Abad 21

Perubahan ekstensif dan


cepat
Ketidakpastian yang tinggi

Masyarakat yang sangat dinamis

Bertanya mengenai kemungkinan masa


depan apa yang akan terjadi dan masa
depan apa yang diinginkan untuk terjadi
50

m Mengandalkan otak
m Mampu mencari, memilah, dan
mengolah informasi untuk
mencapai tujuan tertentu
m Mampu menggunakan komputer
m Keterampilan yang berhubungan
dengan moral, sosial, dan spiritual

m Memiliki kecerdasan emosi


51

Mampu berkomunikasi efektif baik lisan


maupun tulisan, berpikir jernih

Keterampilan interpersonal dan


intrapersonal

Memahami pentingnya lingkungan


sehat bagi kehidupan manusia

Memahami dinamika individu &


masyarakat

Memiliki kompetensi pribadi yang tepat


untuk bidang yang diminati dan ditekuni
52

1.
2.

3.
4.

Kajilah kurikulum yang berlaku di program


studi bpk/ibu
Peraturan apa sajakah yang dijadikan dalam
penyusunan maupun pengembangan kurikum
di PS bpk/ibu
Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
Apakah dengan berubahnya kurikulum,
menurut bpk/ibu membawa dampak perubahan
kualitas output/produk?
53

1.
2.
3.
4.

5.

6.

Kajilah kurikulum yang berlaku di program studi bpk/ibu


Peraturan apa sajakah yang dijadikan dalam penyusunan
maupun pengembangan kurikum di PS bpk/ibu
Mengapa dibutuhkan perubahan kurikulum
Apakah dengan berubahnya kurikulum, menurut bpk/ibu
membawa dampak perubahan kualitas output/produk?
Jelaskan.
Bagaimana proses penyusunan kurikulum yang dapat
mengantisipasi kebutuhan lapangan?

Isilah tabel pada penyusunan LO (learning outcome)


sesuai dengan program studi dan jenjang pendidikan
dimana bapak/ ibu mengajar
54

55

Anda mungkin juga menyukai