Anda di halaman 1dari 1

Emas yang tidak terimbas inflasi membuat banyak orang tertarik berinvestasi

emas, khususnya logam mulia (LM). Mereka berharap dapat meraup keuntungan
melimpah dari komoditas ini.
Investasi emas dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti membeli emas
batangan, emas pehiasan, gadai emas melalui perbankan, atau perdagangan
berjangka. Bagi investor pemula yang akan berinvestasi emas, lebih baik
berinvestasi melalui emas batangan dibanding perhiasan.
Sebab, harga emas batangan cenderung lebih stabil dan tidak ada potongan
yang besar ketika akan dijual kembali. Pilih emas batangan minimal 25 gram.
Sebab, kalau yang beratnya kecil jatuhnya lebih mahal. Kalau punya uang cukup
banyak, lebih baik beli yang 100 gram, harganya lebih murah terpaut sekira Rp
35.000 per gramnya dibanding dengan ukuran berat kecil.
Investasi emas itu mudah. Jika harga emas turun, segera beli, kemudian ketika
harga emas naik, segera jual. Tapi jangan hanya dalam waktu sebulan dua
bulan, minimal satu tahun.
Jika pemilik emas memerlukan uang dalam waktu mendadak, emas dapat
digadaikan. Namun jika belum membutuhkan uang, sebaiknya emas disimpan di
tempat yang aman di rumah atau di safety deposit box.
Dalam menghitung keuntungan investasi emas, tinggal menghitung berapa uang
yang harus dikeluarkan untuk membeli emas, kemudian bandingkan dengan
uang yang diterima jika menjualnya sekarang. Selisihnya adalah keuntungan
atau kerugian. Cukup berpatokan pada uang yang dikeluarkan dan didapat.
Investasi emas baru terasa keuntungannya secara siginifikan dalam jangka
waktu yang lama. Setidaknya satu tahun kemudian. Emas memang sebaiknya
tidak untuk spekulasi jangka pendek. Selain itu, pemilihan pecahan juga akan
mempengaruhi keuntungan yang diterima. Jika membeli emas logam mulia
dengan pecahan yang lebih besar seperti 25 gram, 50 gram, atau 100 gram,
biasanya selisih antara harga jual dan harga beli akan lebih tipis sehingga
kemunginan untuk bisa lebih besar daripada pecahan kecil. (as)

Anda mungkin juga menyukai