Pembahasan Pencahayaan
Pembahasan Pencahayaan
Tanaman yang tumbuh dibawah cahaya sinar matahari dengan tanaman yang tumbuh
dibawah naungan atau tanpa cahaya sinar matahari memiliki ciri ciri tersendiri. Tanaman yang
ditanam tanpa cahaya tetapi diberi sumber pangan dari tempat-tempat cadangan (misalnya biji,
umbi, bulb) akan menjadi kuning dan mempunyai batang yang sangat panjang dan kurus.
Tanaman yang sama, bila diberi cahaya, akan membentuk warna hijau yang bertalian dengan
pembentukan klorofil dan perangsangan fotosintesis, dan mendapatkan strukturnya yang
normal.Wujud morfologi dari tanaman yang kekurangan cahaya disebut (etiolasi), dan
dihubungkan dengan pengaruh cahaya kepada distribusi dan sintesis auksin.
Biasanya auksin bergerak kebawah sepanjang batang secara seragam; tetapi cahaya dapat
menembus kedalam dan akibatnya akan merusak atau mengalirkan auksin kearah lain dari yang
terkena cahaya. Akibatnya pemanjangan batang berjalan jauh lebih cepat disisi yang jauh dari
cahaya. Reaksi ini memerlukan cahaya dengan intensitas rendah sekali, jadi cahaya sedikitpun
dapat menghambat etiolasi. Ketergantungan (pembentukan klorofil) pada cahaya, dipergunakan
untuk membuat asparagus dan seledri yang diblansir (diputihkan). Di Eropa, ada kegemaran pada
asparagus dan seledri yang putih.
Pada pertumbuhan kacang tanah didapakan kondisi yang memungkinkan tumbuh normal
yaitu pada tanaman yang diberi perlakuan tanpa naungan karna hal ini dipengaruhi oleh kondisi
cahaya dan pada pertumbuhan tanaman kacang tanah yang diletakan di tempat yang terang atau
tanpa naungan tumbuh lebih pendek dan pada keadaan batang kokoh karna umumnya cahaya
dapat menguraikan auksin (hormone pertumbuhan), peristiwa ini terjdi karena pengaruh
fitohormon.terutama hormone auksin. Sedangkan pada tanaman yang ternaungi penuh atau
tempat yang tanpa cahaya bentuk pertumbuhannhya akan lebih tinggi dan pada batang tanaman
tidak kokoh(lemah), ini merupakan karena proses etiolasi, dimana etiolasi pertumbuhan
tumbuhan sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh
daun kecil dan tumbuhnya agak pucat. Dimana dikarenakan ketiadaan matahari. Kloroplas yang
tidak terkena matahari disebut etioplas, kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan
tumbuhan menguning.
KESIMPULAN
1. Kondisi pencahayaan akan sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman baik dari
perkecambahann maupun setelah muncul plumulanya atau bakal tunas. Selain kondisi
pencahayaan pertumbuhan tanman juga dipengaruhi oleh kelembaban udara sebagai
pendukung pertumbuhan.
2. Kacang tanah yang tumbuh di daerah gelap akan mengalami pertumbuhan yang tidak
normal karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus
memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh
lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak
dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Selain itu bobot kring tanaman yang
pertumbuhannya tidak normal juga relatif kecil atau ringan.
3. Tanaman kacang tanah yang diletakkan di tempat terang akan tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju
pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang tanah ini
tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, jagur, subur,
batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup
klorofil serta memiliki bobot kering yang normal atau sesuai dengan kriteria kacang tanah
yang berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob.2010. Koding (Konsep Dasar dan The King). Bandung. Ganesha Operation
Goldsworthy, P.R. dan N.M.Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Listyorini, Sri, dkk. 2010. BUKU PENDAMPING BIOLOGI SMA. Klaten. MGMP
Mangoendidjojo, W., 2003. Dasar-Dasar Pemuliaan Tanaman.
Rubatzky, V.E dan M. Yamaguchi, 1998. Sayuran Dunia, Prinsip, Produksi, dan Gizi. Edisi
kedua. Penerjemah Catur Herison. ITB Press, Bandung. Hal: 262.
Sitompul, S. dan B. Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Sutedjo,M,M. , Kartasapoetra, A, G. ,Sastroatmodjo, S. Mikrobiologi Tanah,1996. PT. Rhineka
Cipta,Jakarta.
Syamsuri, Istamar, dkk. 2007. BIOLOGI SMA 3A. Jakarta. Penerbit Erlangga
Weiss, E.A. 1983. Oil Seed Crops. Logman Inc. New Cork. USA.