Anda di halaman 1dari 19

A.

Pngkajian
I.

Data Umum

1. Nama kepala keluarga

: Bp W

2. Alamat

: Desa lubang sari RT/RW 03/13

3. Usia

: 34 tahun

4. Pendidikan kepala keluarga

: SD

5. Agama

: Islam

6. Pekerjaan

: Buruh bangunan

7. Suku Bangsa

: Sunda/Indonesia

Susunan Keluarga
Hub.dgn
No

Nama

JK

kepala

Pekerjaan
Umur

Agama

Keterangan/i

Pendidikan

munisasi

kluarga
1.

Bp W

KK

34Th

SD

Buruh

Islam

Sakit

2.

Ibu T

Istri

32 Th

SMP

IRT

Islam

G3P2A0
TT Lengkap

3.

An.F

Anak

14 Th

SMP

Pelajar

Islam

Sehat

4.

An.O

Anak

12Thn

SD

Pelajar

Islam

Sehat

Genogram

1. Tipe Keluarga
Keluarga inti (Nuclear Family) yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
dalam satu rumah.
2. Status Sosial Ekonomi Kelurga
Penghasilan keluarga Rp. 800.000/bln , didapat dari hasil bekerja sebagai
buruh bangunan, itu pun tidak tentu. Penghasilan yang didapat tidak
mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
3. Aktivitas rekreasi keluarga
Kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas rekreasi berkumpul pada sore hari
bercengkrama bersama keluarga, dan menonton tv. Terkadang pergi ke
rumah saudara kakek-nenek dari ayahnya.

I.

Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini :
An.F berusia 14 tahun, tahap perkembangan keluarga ini adalah tahap
perkembangan Remaja awal. keluarga mampu memberikan perhatian
lebih kepada anaknya yang beranjak remaja. keluarga selalu
menyempatkan waktu untuk berdiskusi dengan An.F masalah
sekolahnya dan kegiatan di luar rumah, komunikasi terbuka antara
orang tua dan anak pun selalu terjaga.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Tahapan perkembangan keluarga Bp W yang belum terpenuhi An.F
suka bertengkar dengan adiknya, dan temanya, An.F tidak memiliki
prestasi disekolahnya.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti
Ibu T mengatakan bahwa dirinya sering merasakan pusing, ibu tahu
bahwa dirinya kurang darah, sudah diberikan tablet zat besi/ penambah
darah di posyandu namun telah habis, namun ibu tidak mengetahui
dampaknya apabila kekurangan darah saat kehamilan akan berdampak
apa, bagaimana cara mempertahankan kesehatan ibu hamil dan agar
tidak kurang darah, begitu pula pihak keluarga yang lain, ibu
mengatakan sakit dibagian pinggang sebelah kanan pada saat aktifitas.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya


Ibu T merasa pusing kurang darah 1 bulan yang lalu, sudah pergi ke
posyandu.

II.

Keadaan Lingkungan
1. Luas rumah yang ditempati 150 m2 (lebar 10 m panjang 15 m) ,
terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.
Banguanan rumah semi permanen, keadaan lantai terbuat dari
keramik pada ruangan tamu, dan hanya di plester ruang tidur dan
kamar mandi, dan dapur lantainya masih dari tanah. ventilasi di
kamar kurang kurang udara jadi terasa pengap saat masuk ke dalam
kamar, lantai kamar mandinya licin banyak lumutnya ibu T
mengaku jarang membersihkan kamar mandinya bisa sampai satu
bulan sekali. Sumber air minum dan keperluan sehari-hari yang
digunakan dari sumur. Kebiasaan memasak menggunakan kompor
gas. Serta denah rumah sebagai berikut:
K.T

K.A

D
P

Keterangan :
K.T

R.T

RT : Ruang Tamu
RM : Ruang Makan
KT : Kamar Tidur
KM : Kamar Mandi

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW :


Lingkungan tempat tinggal keluarga Bp W adalah pedesaan,
tetangga disekitar tempat tinggal keluarga Bp W mayoritas asli
suku sunda namun banyaknya adalah pendatang, kebanyakan
mereka merupakan pekerja buruh, pedagang dan karyawan.
Interaksi antar warga banyak dilakukan sore dan malam hari.
Antar tetangga berinteraksi dengan baik.
3. Mobilitas keluarga

Keluarga Bp W tidak pernah berpindah-pindah rumah, memiliki


rumah sendiri yang letaknya berdampingan dengan mertuanya.
4. System pendukung keluarga
Keluarga Bp W selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul
bersama keluarganya, biasanya malam hari sambil menonton tv.

III.

Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga mengatakan komunikasi dilakukan secara bermusyawarah
untuk menyelesaikan masalah.
2. Keluarga Bp W mengaku bahwa penghasilanya dirasa kurang, apabila
ibu T sudah melahirkan ibu T punya ke inginan untuk berjualan lagi
untuk membantu perekonomian keluarganya.
3. Stuktur kekuatan keluarga
Bp W didalam tempat tinggalnya berperan sebagai kepala keluarga, ia
biasanya yang berperan untuk mengambil keputusan.
4. Struktur peran
Bp W berperan menjadi suami menafkahi istri dan anak-anak nya, ibu
T menjadi ibu rumah tangga mengurus suami dan anak-anak nya, an.
Nya adalah seorang pelajar.
5. Nilai dan norma keluarga
Keluarga masih mempercayai kebiasaan/budaya setempat seperti kalau
sakit ga boleh gunting kuku dulu, setelah persalinan tidak boleh makan
yang amis-amis, namun keluarga tidak menjalankan hal tersebut.

IV.

Fungsi keluarga
1. Fungsi afeksi
Bp W sering menegur anaknya jika diperingatkan ibunya tidak mau,
saling menghormati antar anggota keluarga, apalagi kepada keluarga
yang lebih tua.
2. Fungsi sosial :

Keluarga Bp W selalu mengajarkan dan menekankan bagimana


berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungan tempat tinggal.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan:
Keluarga tidak mengetahui cara merawat ibu hamil, menjaga
kebersihan payudara pada ibu hamil. dan Pada ibu hamil
rentan terjadi kurang darah.
b. Kemampuan

keluarga

mengambil

keputusan/tindakan

kesehatan yang tepat: Ibu T tahu bahwa ibu T kurang darah.


c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Ibu T merasakan pusing ibu T beristirahat dan tidur.
d. Kemampuan

keluarga

memelihara

lingkungan

yang

mendukung kesehatan: Ibu T tinggal dengan anak serta


suaminya,

Jika

Ibu

sakit

diperiksakan

ke

posyandu/puskesmas.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang
tersedia: Ibu T hanya diantar ke posyandu, karena jarak
puskesmas terlalu jauh tidak ada kerndaraan lewat desa
mereka, keluarga tidak memiliki kendaraan pribadi.
4. Fungsi reproduksi
Ibu mengikuti KB pil, ibu hamil anak ke3, setelah kelahiran nanti ibu
tidak ingin mempinyai anak lagi.
5. Fungsi Ekonomi
Yang memenuhi kebutuhan sehari-hari adalah Bp W yang bekerja
sebagai buruh bangunan.

V.

Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek
Bingung masalah biaya persalinan. Keluarga tidak mempunyai
tabungan persalinan, tidak ada tindakan apapun di keluarga. Ibu hanya
terlihat sering melamun.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor:


Stressor jangka panjang keluarga memikirkan bagaimana biaya
pendidikan anak-anaknya.
3. Strategi koping yang digunakan:
Keluarga lebih memilih berdiskusi dalam memecahkan masalah, dan
sudah menjadi suatu pola koping dalam keluarga tersebut.
4. Strategi adaptasi yang disfungsi :
Tidak terdapat adaptasi disfungsional.

VI.

Pemeriksaan Fisik

Bp W

Ibu T

An. F

An. O

Kepala

Kepala
Rambut
hitam,
hygiene
rambut dan kepala
baik, tidak terdapat
lesi atau masa pada
daerah
kepala,
bentuk
simetris,
rambut pendek,

Rambut
pendek
hitam,
hygiene
rambut dan kepala
baik, tidak terdapat
lesi / masa pada
daerah kepala, bentuk
simetris,
rambut
pendek.

Rambut pendek hitam,


hygiene rambut dan
kepala baik, tidak
terdapat lesi / masa
pada daerah kepala,
bentuk simetris, rambut
pendek.

TTV

TD: ..../.... mmHg


N : .....x/mnt
RR : ....x/mnt
T : 36,6 C

Rambut hitam tapi,


hygiene rambut dan
kepala baik, tidak
terdapat lesi atau
masa pada daerah
kepala,
bentuk
simetris,
rambut
panjang dan lurus.
Tidak
ditemukan
chloasma
gravidarum, tidak
ada odema pada
muka
TD: 110/70 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
T : 36,4 C

Mata

TD: 110/800 mmHg


N: 80x/mnt
RR: 20x/mnt
T : 36 C
BB : 50 kg
TB : 160 cm
Sklera tidak ikterik,
konjungtiva
tidak
terlihat
anemis,
penglihatan
baik,
tidak
terdapat
konjungtivitis, mata
tidak tampak cekung.

TD:100/80mmHg
N: 86x/menit
RR: 24x/mnt
T : 36,7 C
BB : 55 kg
TB : 150 cm
Sklera tidak ikterik,
konjungtiva
tidak
terlihat
anemis,
penglihatan baik, tidak
terdapat konjungtivitis,
mata tidak tampak
cekung.

Hidung Penciuman
baik,
dapat
membedakan aroma,
tidak terdapat polif
dan bentuk simetris

Hidung
Penciuman
baik,
dapat
membedakan aroma,
tidak terdapat polif
dan bentuk simetris

Mukosa mulut merah


muda, tidak ada
keluhan
menelan,

Mukosa mulut merah


muda,
tidak
ada
keluhan menelan, gigi

No
1.

Pemfis

Sklera tidak ikterik,


konjungtiva tidak
terlihat
anemis,
penglihatan
baik,
tidak
terdapat
konjungtivitis, mata
tidak
tampak
cekung.
Hidung
Hidung Penciuman
baik,
dapat
membedakan
aroma,
tidak
terdapat polif dan
bentuk simetris
Mulut & Mukosa
mulut
Faring
merah muda, tidak
ada
keluhan

Sklera tidak ikterik,


konjungtiva terlihat
anemis, penglihatan
baik, tidak terdapat
konjungtivitis, mata
tidak
tampak
cekung.
Hidung Penciuman
baik,
dapat
membedakan
aroma,
tidak
terdapat polif dan
bentuk simetris
Mukosa
mulut
merah muda, tidak
ada
keluhan

6.

Leher
Axilla

Dada

Punggung

Simetris
tidak
terdapat lesi, tidak
ada kelainan pada
tulang belakang

Abdomen

Warna kulit sawo


matang, tidak ada
lesi bising usus
8x/menit, tidak ada
nyeri tekan pada
bagian hati dan
ginjal.

menelan,
gigi
lengkap
Bentuk
simetris,
tidak ada lesi dan
pembengkakan
tyroid dan kelenjar
getah bening
Payudara
membengkak,
terdapat
nyeri
tekan,
Puting
extrovert, colostru
ms belum keluar.
Simetris
tidak
terdapat lesi, tidak
terdapat nyeri tekan
pada
pinggang
namun
terasa
seperti
pegal
sampai ke daerah
paha.
Tidak terdapat
stretmact dan linea
nigra pada perut ibu
T.
a) Leopold I
TFU 25 cm .
b)
Leopold II
Punggung janin
terletak di bagian
perut kanan dan
bagian keci-kecil
(ekstremitas),
teraba pada perut
sebelah kiri
c)
Leopold III
Teraba bulat,
melenting dan keras
(kepala) dan bagian
terbawah masih
dapat digoyanggoyangkan.
d) Leopold IV
Kepala janin belum
masuk PAP.

10

Rectum
&genitalia

Capila revil < dari 3


detik, tidak terdapat
lesi & edema

Capila revil < dari 3


detik, tidak terdapat
lesi & edema

VII.

&

menelan,
gigi
lengkap
Bentuk
simetris,
tidak ada lesi dan
pembengkakan
tyroid dan kelenjar
getah bening
Bentuk
simetris
tanpa
lesi,
pergerakan reguler,
tidak ada wheezing

gigi lengkap

lengkap

Bentuk simetris, tidak


ada
lesi
dan
pembengkakan tyroid
dan kelenjar getah
bening
Bentuk simetris tanpa
lesi,
pergerakan
reguler, tidak ada
wheezing

Bentuk simetris, tidak


ada
lesi
dan
pembengkakan tyroid
dan kelenjar getah
bening
Bentuk simetris tanpa
lesi,
pergerakan
reguler, tidak ada
wheezing

Simetris
tidak
terdapat lesi, tidak
ada kelainan pada
tulang belakang

Simetris tidak terdapat


lesi, tidak ada kelainan
pada tulang belakang

Warna kulit sawo


matang, tidak ada lesi
bising usus 8x/menit,
tidak ada nyeri tekan
pada bagian hati dan
ginjal.

Warna kulit sawo


matang, tidak ada lesi
bising usus 8x/menit,
tidak ada nyeri tekan
pada bagian hati dan
ginjal.

Capila revil < dari 3


detik, tidak terdapat
lesi & edema

Capila revil < dari 3


detik, tidak terdapat
lesi & edema

Pola Kesehatan Keluarga

N
o
1.

Pola
keseha
tan
keluar
ga
Nutrisi
&
Cairan

Bp W

Ibu T

Bp
W
makan
3x/hari
dengan
menu nasi, lauk
pauk serta sayuran,
Bp W minum air
putih 4-6 gelas/hari
(600-1000cc).
Bp W BAB 1x/hari
tanpa keluhan atau
masalah, BAK 24x/hari
dengan
warna jernih agak
kekuning-kuningan
tanpa keluhan dan
masalah.

Ibu T makan 3x/hari


dengan menu nasi, lauk
pauk serta sayuran, ibu
T minum air putih 4-6
gelas/hari
(6001000cc).

An.F makan 3x/hari


dengan menu nasi,
lauk
pauk
serta
sayuran, An.F minum
air
putih
4-6
gelas/hari
(600800cc).
Ibu T BAB 1x/hari An.F BAB 1x/hari
tanpa keluhan atau tanpa keluhan atau
masalah,
BAK
2- masalah, BAK 23x/hari dengan warna 4x/hari dengan warna
jernih agak kekuning- jernih agak kekuningkuningan tanpa keluhan kuningan
tanpa
dan masalah.
keluhan dan masalah.

An.O
makan
3x/hari
dengan menu nasi, lauk
pauk serta sayuran, An.O
minum air putih 4-6
gelas/hari (600-800cc).

Ibu T biasa mandi


3x/hari menggunakan
sabun
dan
selalu
menggosok gigi setiap
kali
mandi,
dan
mencuci rambut 2x
sekali. Ibu T tidak
memebersihkan
payudaranya
tidak
mengetahui bagaimana
cara membersihkanya.
Ibu W tidur sekitar 7-9
jam sehari dari pukul
20.00 hingga pukul
05.00
WIB.
Jika
sedang terkena asma
Ibu W mengeluh susah
tidur akibat sesak.

An.F biasa mandi


3x/hari menggunakan
sabun dan selalu
menggosok
gigi
setiap kali mandi dan
mencuci rambut 2x
sekali

An.O biasa mandi 3x/hari


menggunakan sabun dan
selalu menggosok gigi
setiap kali mandi. Dan
mencuci rambut 2x sekali.

An.F tidur sekitar 8-9


jam sehari dari pukul
21.00 hingga pukul
06.00 WIB.

An.O tidur sekitar 8-9 jam


sehari dari pukul 21.00
hingga pukul 06.00 WIB.

Elimina
si

Kebersi
han

Bp W biasa mandi
3x/hari
menggunakan sabun
dan
selalu
menggosok
gigi
setiap kali mandi,
dan mencuci rambut
2x sekali

Istiraha
t tidur

Bp W tidur sekitar
7-9 jam sehari dari
pukul 21.00 hingga
pukul 05.00 WIB.

a.

An. F

An. O

An.O BAB 1x/hari tanpa


keluhan atau masalah,
BAK 2-4x/hari dengan
warna
jernih
agak
kekuning-kuningan tanpa
keluhan dan masalah.

VIII. Harapan Keluarga


Ibu T berharap persalinan berjalan lancar dan diberikan rizki untuk
persalinan anak ke-3nya.

ANALISA DATA & PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


NO

DATA FOKUS

MASALAH

KEMUNGKINAN

KEPERAWATAN

ETIOLOGI

Ds:

Anemia

Ketidak

mampuan

ibu T juga mengatakan bahwa

keluarga

megenal

dirinya

masalah

kebutuhan

suka

merasakan

pusing, ibu tahu bahwa dirinya


kurang

darah/Fe

pada

untuk ibu hamil

ibu

hamil, sudah diberikan tablet


zat besi/ penambah darah di
posyandu namun telah habis,
namun ibu tidak mengetahui
dampaknya

apabila

kekurangan

zat besi saat

kehamilan
apa,

akan

berdampak

bagaimana

mempertahankan

cara
kesehatan

ibu hamil dan agar tidak


kurang

darah,

begitu

pula

pihak keluarga yang lain.

Do:
TD: 110/70 mmHg
N : 80x/mnt
RR : 20x/mnt
Konjungtiva anemis

Kurangnya kesadaran
Ds:
Ibu T mengatakan

Resiko cedera

terhadap bahaya
lingkungan

membersihkan kamar mandi


satu bulan sekali.
Do :
lantai kamar mandinya licin

banyak lumutnya.

Ds:

Ansietas pada Ibu T Kurangnya

- Ibu T mengatakan mengikuti keluarga Bp W

pengetahuan keluarga

KB pil, ibu tidak minum pil

tentang pengguanaan

KB 1 hari 4 minggu kemudian

kontra sepsi( KB )

ibu mual-mual.
- Ibu

terlihat

(memikirkan

melamun

kehamilan

&

persalinan)
Do :
- Ibu T hamil anaknya yang ke2
- Jarak kelahiran lebih dari 2
tahun
- Anak pertama 14 tahun anak
ke2 12 tahun
- Ibu T sudah memasuki

trimester ke-3

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa Keperawatan

Anemia ibu T pada keluarga Bp W b.d. ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah kebutuhan utuk ibu hamil.

Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


memodifikasi lingkungan
Ansietas pada Ibu T keluarga Bp W Kurangnya pengetahuan keluarga
tentang pengguanaan kontra sepsi( KB )

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

10

1. Anemia ibu T pada keluarga Bp W b.d. ketidakmampuan keluarga


dalam mengenal masalah kebutuhan utuk ibu hamil.
No
1

Kriteria

Skor

Bobot

pembenaran

Sifat masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

masalah

Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

anemianya
2/3 x 1 = 0,3

kadang
mengganggu
aktifitas seharihari.

Kemungkinan masalah

Ibu T mengatakan

dapat diubah

masalah

Skala:

anemianya

Mudah

Sebagian

Tidak dapat

kadang bisa
1/2 x 2 = 1

diatasi dengan
minum obat.

Potensial masalah untuk

Ibu T mengatakan

dicegah

anemianya dapat

Skala:

dicegah kalau ada

Tinggi

Cukup

Rendah

3/3 x 1 = 1

obat dari
puskesmas

Menonjolnya masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

masalah

Masalah berat, harus

segera ditangani
Ada masalah, tetapi

anemianya
2/2 x 1 = 1

kadang didiamkan

tidak perlu ditangani


Masalah tidak dirasakan
Jumlah Skor

kadang di obati

saja karena
0

obatnya habis
4,3

11

2. Resiko cedera berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam


memodifikasi lingkungan
No
1

Kriteria

Skor

Bobot

Pembenaran

Sifat masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

licin di bagian

Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

depan rumah dan


3/2 x 1 = 1,5

bagian kamar
mandinya dan
mengatakan
berbahaya kalau
terjatuh bagi
kandungannya.

Kemungkinan masalah

Ibu T mengatakan

dapat diubah

tidak ada biaya

Skala:

Mudah

Sebagian

untuk di ganti
0/3 x 2 = 0

dengan keramik
yang tidak licin

Tidak dapat
3

Potensial masalah untuk

Ibu T mengatakan

dicegah

masalah

Skala:

rumahnya yang

Tinggi

Cukup

Rendah

1/3 x 1 = 0.3

licin tidak usah di


benahi lagi

Menonjolnya masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

masalah lantainya

Masalah berat, harus

segera ditangani
Ada masalah, tetapi

yang licin tidak


1/2 x 2 = 1

tapi ibu T lebih

tidak perlu ditangani


Masalah tidak dirasakan
Jumlah Skor

usah di pekirkan

memikirkan biaya
0

kehamilannya.
2.8

12

3.Ansietas pada Ibu T keluarga Bp W Kurangnya pengetahuan keluarga tentang


pengguanaan kontra sepsi( KB )
No
1

Kriteria

Skor

Bobot

Pembenaran

Sifat masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

masalah

Tidak/kurang sehat

Ancaman kesehatan

Keadaan sejahtera

kelahirannya yang
3/2 x 1 = 1,5

sekarang tidak
direncanakan.

Kemungkinan masalah

Ibu T akan

dapat diubah

mengganti KB

Skala:

Mudah

Sebagian

kalu sudah
0/3 x 2 = 0

melahirkan akan
menjadi KB

Tidak dapat

suntik tidak
menggunakan KB
pil lagi

Potensial masalah untuk

Ibu T mengatakan

dicegah

kehamilan yang

Skala:

sekarang tidak di

Tinggi

Cukup

Rendah

1/3 x 1 = 0.3

rencanakan

Menonjolnya masalah

Ibu T mengatakan

Skala:

kehamilannya

Masalah berat, harus

segera ditangani
Ada masalah, tetapi

bukanlah masalah
2/2 x 2 = 2

menjadi fikiran

tidak perlu ditangani


Masalah tidak dirasakan
Jumlah Skor

bagi dirinya dan

bagi dirinya
0
3.8

13

PERENCANAAN KEPERAWATAN

CATATAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA


No

Diagnosa

Tujuan
Umum

1. Anemia ibu T Setelah

Evaluasi
Khusus

Keluarga

pada keluarga dilakukan

dapat

Bp

mengenal

W b.d. tindakan

ketidak

keperawata

masalah

mampuan

n selama 2x

anemia pada

Kriteria
Verbal

Intervensi

Paraf

Standar
1. Keluarga dapat
menyebutkan
kembali penger
tian
dengan
singkat anemia

1. Memberikan pendidikan
kesehatan mengenai
pengertian, penyebab, dari
anemia, tanda dan gejala ibu
hamil dengan anemia

2. Keluarga
menyebutkan
dampak
dari
anemia

keluarga

24 jam

ibu hamil pada

dalam

diharapkan

ibu T

mengenal

pengetahua

Setelah 2x

masalah

n keluarga

pertemuan

tentang materi yang telah

kebutuhan utu Tn. J

selama 30

diberikan.

k ibu hamil.

bertambah/

meit dengan

teratasi

cara :

2. Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya

14

a. Menyebutkan

3. Mengevaluasi pemahaman

pengertian

keluarga tentang materi yang

anemia pada

telah diberikan dengan cara

ibu hamil.

memberikan pertanyaan

b. Menyebutka
n penyebab
anemia pada
ibu hamil
c. Menyebutkan
tanda dan
gejala ibu
hamil dengan
anemia.

Ansietas pada Setelah


Ibu T keluarga dilakukan
penyuluhan,
Bp
W
keluarga

Setelah dilakukan
kunjungan selama
5 x, keluarga
dapat :

Verbal
Pengetahuan

1. Keluarga dapat 1. Kaji tingkat kecemasan


menjelaskan
kembali
2. Anjurkan Keluarga mengikuti
program
KB
program KB
yang
akan

15

Kurangnya
pengetahuan
keluarga
tentang
pengguanaan
kontra
KB )

sepsi(

akan dapat a. Menjelaskan


program KB
mencegah
yang
akan
terjadinya
diikuti
ansietas
pada
saat b. Menjelaskan
kehamilan
tentang
kehamilan
c. Menjelaskan
asupan
gizi
saat hamil
d. Mengurangi
ansietas pada
saat hamil
e. Menjelaskan
cara
breastcare
pada
saat
pasca
melahirkan

diikuti
2. Keluarga dapat 3. Berikan penyuluhan tentang ibu
hamil
menyebutkan
kembali tentang
penjelasan
4. Memberikan asupan gizi ibu hamil
kehamilan
3. Keluarga dapat
menjelaskan
kembali asupan
nutrisi saat
hamil

5. Mengurangi ansietas pada ibu


hamil
6. Berikan penyuluhan tentang
breastcare pada saat pasca
melahirkan

4. Keluarga dapat
mengatasi
ansietas yang
terjadi
5. Keluarga dapat
mendemonstrasi
kan kembali
cara breastcare
yang benar

16

17

- Bpk. N mengatakan sering sakit pinggang, dan seluruh anggota badan


pegel-pegel.
- Ibu Y mengatakan cucunya pilek sudah 1 minggu disertai demam
selama 3 hari terakhir pada malam hari dan trdapat bintik bintik
kemerahan pada tubuh.
-

An. I juga sering disertai gatal-gatal pada bintik-bintik merah dan


tidak dapat tidur.

- Ibu Y mengatakan perutnya sering sakit nyeri panas, dan kembung.


- Ibu Y mengatakan sering sakit kepala dan pusing dan ketika dibawa
bangun berkunang-kunang.
Bpk. N mengatakan sering mengangkat beban berat sehingga
mengakibatkan sakit pinggang dan pegal-pegal sehingga tindakan
yang di ambil dengan cara memijatnya sendiri dan terkadang dibantu
oleh istrinya.
Ibu. L mengatakan sudah diberikan obat penurun panas, tapi tiap
malam tidak bisa tidur.
Ibu. Y mengatakan gatal-gatalnya dibobati dengan bedak salisil yang
diperoleh dari warung.
Ibu. Y mengatakan agar tidak sakit lagi perutnya ibu. Y meminum
obat maag dari warung.
Ibu. Y mengatakan bila pusing hanya beristirhat saja dirumah lalu
minum obat untuk pusing dari warung.
o Bpk. N mengatakan terkadang dipijat oleh istrinya.
o Ibu. Y mengatakan an. I selalu dikompres pakai air hangat tiap malam
hari.
o Ibu. Y mengatakan gatal-gatal pada an. I kadang diusap-usap oleh ibu
Y untuk meringankan gatalnya.
o Ibu. Y mengatakan tidak pernah telat makan, dan menghindari
makanan yang pedas.
18

o Ibu. Y mengatakaan hanya istirahat, dan sedikit pijatan ringan smbil


tidurn dipelipis mata.
Keluarga mengatakan tidak memanfaatkan lingkungan rumah, serta
sanitasi yang dimiliki keluarga kurang baik.
Keluarga mengatakan an. I sudah dibawa ke tempat pelayanan
kesehatan yaitu bidan desa, untuk memeriksakan bintik-bintik
merahnya dan gatal-gatal yang dideritanya.
Keluarga mengatakan jarang ke temapat pelayanan kesehatan karena
jauh dan tidak punya uang.
6. Fungsi reproduksi
Bpk. N tidak inggin mempunyai anak lagi, karena anak-anaknya telah
menikah semua dan mempunyai anak, sekarng-sekarng sedang fokus
untuk cucu-cucunya, dan ibu Y pun masih menggunakan KB dan
saling memberikan pengertian satu dengan lainnya..
7. Fungsi Ekonomi
Menurut pengakuan keluarga, penghasilan yang didapat kepala
keluarga mencukupi untuk keperluan sehari-hari dan dibantu oleh
menantunya yang berpenghasilan lebih besar dari mertuanya.

19

Anda mungkin juga menyukai