Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nilai-nilai korporat (corporate value) berkaitan erat dengan pemberdayaan karyawan dalam suatu
perusahaan. Semakin kuat nilai korporat, maka semakin besar dorongan para karyawan untuk maju
bersama dengan perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut, pengenalan, penciptaan, dan pengembangan nilai-nilai korporet dalam suatu
perusahaan mutlak diperlukan dalam rangka membangun perusahaan yang efektif dan efisien sesuai
dengan visi dan misi yang hendak dicapai.
Apabila kita membahas corporate value, maka secara tidak langsung akan berhubungan dengan budaya
organisasi (organizational culture).
Menurut Robert G.owens dalam bukunya organizational behavior in education mengemukakan definisi
budaya menurut Terrence Deal dan Allan Kennedy sebagai berikut culture is a system of shared values
and benefit that interact with an organizations people, organizational structures, and control system to
produce behavioral norms. Dengan kata lain budaya adalah suatu system pembagian nilai dan
kepercayaan yang berinteraksi dengan orang dalam sutu organisasi, struktur organisasi, dan system
control yang menghasilkan norma perilaku.
Nilai-nilai korporat sangat berkaitan dengan tujuan perusahaan, oleh karena itu para karyawan perlu
memahami tujuan perusahaan tersebut. Sehingga akan terbentuk iklim perusahaan yang kondusif.
Dampak dari nilai korporat yang membudaya di lingkungan organisasi akan memotivasi karyawan yang
biasanya mereka akan berusaha secara maksimal untuk melaksanakan pekerjaan mereka dengan
dedikasi dan semangat yang tinggi.
Corporate value adalah nilai-nilai dalam perusahaan yang dapat memotivasi karyawan guna mencapai
tujuan perusahan. Corporate value dirumuskan oleh manajement tingkat atas dan dirancang untuk
mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Nilai-nilai yang saling berinteraksi dalam perusahaan akan mengakibatkan terbentuknya budaya
organisasi. Menurut Miller; Robert Kreitner dan A. Kinnicki beberapa nilai yang terkandung dalam
budaya organisasi adalah :
Konsep kepercayaan (keyakinan)
Mengenai perilaku yang dikehendaki
Keadaan yang amat penting
Pedoman yang menyeleksi atau mengevaluasi kejadian dan perilaku
Urutan dari yang relative penting
Beberapa perusahaan yang berhasil tidak terlepas dari corporate value yang ditanamkan
1. 1. Microsoft Company
Dibawah pimpinan Bill Gates, Microsoft berjaya dengan personal komputernya (PC) dapat menguasai
dunia, yang mengkombinasikan tekhnologi yang sudah popular dengan aplikasi praktis dari pemikiran
bisnis yang sangat brilian. Microsoft dapat menulis dan menjual program aplikasi yang sama sekali baru
untuk digunakan dengan jendela alias Windows.
Produk seperti Word, sebuah program Word Proscessor, dan Spread Sheet Excel menjadi sama
dominannya dengan MS-Dos dan Windows, menyerap sekitar 90% pasar system operasi (OS) unuk PC.
Keberhasilan Microsoft merajai dunia informatika computer tidak luput dari corporate value yang
7. Jamsostek
Jamsostek dilandasi kemandirian dan harga diri untuk mengatasi resiko social ekonomi. Kemandirian
tidak bergantung orang lain dalam membiayai perawatan pada waktu sakit kehidupan di hari tua
maupun keluarganya bila meninggal dunia. Harga diri berarti jaminan tersebut diperoleh sebagai hak
dan bukan dari belas kasihan orang lain. Corporate value dari Jamsostek adalah Pelindung Pekerja, Mitra
Pengusaha . Proses terbentuk corporate value ini melalui proses gotong royong dimana yang muda
membantu yang tua , yang sehat membantu yang sakit dan yang berpenghasilan tinggi membantu yang
berpenghasilan rendah. Secara dampaknya terhadap karyawan adalah peningkatan kinerja karyawan
sehingga dapat memberi yang terbaik untuk masyarakat.
8. Tata Group
Tata Group adalah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif . Tata Group merupakan salah satu
perusahaan terbesar , bonafit di India. Perusahaan ini mempunyai motto yaitu leadership with trust.
Nilai-nilai atau corporate value yang dianut oleh perusahaan ini terdiri dari:
Integritas
Mudah mengerti
Keberhasilan
Kesatuan
Bertanggung jawab
Proses terbentuk dari corporate value adalah
Transition equation, change management was tht key to the smoothness with which CMC and VSNL
Make way for the driver sahibas
Holding hands across the world
Enabling the disabled
Friends in deed
Tender is the adieu
Dampak terhadap karyawan adalah sangat mendukung synergy yng baik dalam lingkungan perusahaan
dan mendukung globalisasi yang kompetitif dalam mencapai pertumbuhan dan keberhasilan
perusahaan.
9. PT. PELNI
PT. PELNI adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran Indonesia. Perusahaan ini
memiliki nilai perusahaan/ pedoman yang disebut dengan TIGA PRIMA nilai tersebut menjadi nilai
budaya bagi perusahaan tersebut. Nilai-nilai tersebut adalah :
1. Prima dalam Layanan
Insan PELNI wajib memberikan layanan prima kepada setiap pengguna jasa, karena PELNI bergerak di
bidang jasa. Oleh karena itu yang perlu ditingkatkan kualitasnya oleh pihak PELNI adalah bentuk
pelayanan mereka kepada masyarakat yang menggunakan jasa mereka, sehingga PELNI bersaing dengan
mengedepankan kualitas pelayanannya.
2. Prima dalam Sikap
Insan PELNI menjunjung tinggi keunggulan (excellence) dalam segala hal yang diperbuat atau dikerjakan.
Oleh karena itu sikap yang mencerminkan kepribadian perusahaan akan dibina dan ditanamkan oleh
perusahaan tersebut, sehingga masyarakat akan dapat menilai kinerja dan nilai perusahaan melaui sikap
tenaga kerja dalam menghadapi masyarakat luas, baik dalam tindakan, perkataan, serta kesopanan.
3. Prima dalam Kreativitas
Insan PELNI menghargai kreativitas dan inovasi dalam bekerja dan mengembangkan usaha. Sehingga
perusahaan ini dituntut untuk mampu berpikir kritis dan kreatif, sehingga dapat menimbulkan suatu
inovasi yang memakai ide-ide kretif tersebut ataupun dapat memodifikasi bentuk pelayanan yang ada
dengan memaki ide-ide yang kreatif, yang membawa dampak pada kemajuan dalam tingkat kinerja
perusahaan.
Ketiga pedoman PT.PELNI tersebut menjadi pegangan dasar bagi perusahaan itu untuk meningkatkan
kinerja mereka,namun hal tersebut tidak terlepas dari bantuan sumber tenaga kerja. Oleh karena itu
ketiga pedoman nilai itu juga dapat memotivasi kinerja tenaga kerja perusahaan tersebut dengan cara :
1. dengan adanya pedoman itu, maka para tenaga kerja itu berupaya untuk memberikan pelayanan
terbaik yang bisa diberikannya, sehingga dapat membawa nama baik perusahaan
2. kepribadian tenaga kerja sangat berperan penting bagi kelangsungan perusahaan, sebab segala
sesautu yang diperbuat oleh tenaga kerja akan mendapat sorotan/ perhatian dari berbagai pihak.
Sehingga sikap yang baik dalam perusahaan akan diperhatikan pula oleh atasan ataupun rekan sekerja
yang berdampak pada dirinya yng akan menjadi pedoman bagi orang lain untuk bersikap
3. perusahaan akan sangat menghargai kreativitas ataupun inovasi yang dimiliki oleh tenaga kerja,
biasanya perusahaan yang besar akan memberikan insentif/ bonus bagi tenaga kerja yang dapat
memberikan ide-ide kreatif bagi kemajuan perusahaannya
10. GE
General Electric, menurut survey majalah Fortune merupakan sebuah kelompok usaha yang paling
dikagumi, menguntungkan dan kompetitif di muka bumi. Kebesaran GE tidak bias dilepaskan dari sosok
yang hampir menjadi sebuah legenda, John F. Welch. (Jack Welch).
Di awal tahun 2000, Jack yang merupakan chairman dan CEO GE memperkenalkan kumpulan nilai-nilai
GE yang baru yaitu Values 2000 yang intinya adalah komitmen pada pelanggan (total commitment /
focus) :
Senantiasa teguh memegang integritas
Dengan penuh gairah memacu sukses pelanggan
Menghayati dan menjalankan pedoman 6 sigma qualityjadikan pelanggan sebagai orang pertama
yang menikmati hasilnyadan juga untuk memacu pertumbuhan.
Mengejar keuntungan dan tidak mentolerir birokrasi
Bekerja tanpa batas (boundarylless)selalu mencari dan menerapkan gagasan terbaik darimanapun
sumbernya.
Menghargai modal intelektual dari seluruh dunia dan orang-orang yang ada
dibelakangnyamenbangun tim yang majemuk untuk memaksimalkan kerja.
Melihat perubahan sebagai peluang untuk tumbuhmisalnya e business
Menetapkan visi yang jelas, sederhana dan berfokus pada pelanggan dan terus-menerus
memperbaharui pelaksanaannya
Menciptakan lingkungan yang mendorong rentangan jangkauan atau sasaran atau stretch.
Menunjukkan senantiasa dengan semangat demi pelangganintegritas
Menurut Basuki Yusuf, 2005 dalam Malla Bahagia, 2008, hubungan faktor-faktor tersebut
terhadap PER dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan kata lain hubungan antara
pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat positif. Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan
dimasa yang akan datang dilihat dari pertumbuhan laba, dengan laba perusahaan yang tinggi
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba
bersih yang 34 tinggi menunjukkan earning per share yang tinggi, yang berarti perusahaan mempunyai
tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan
kepercayaan pemodal untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut, sehingga saham-saham dari
perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER
yang tinggi pula, karena saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya
meningkat lebih besar.
b. Semakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), semakin tinggi PER nya. DPR memiliki hubungan positif
dengan PER, dimana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya
dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi
yang mempunyai strategi mangejar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin
tinggi PER.
c. Semakin tinggi required rate of return (r) semakin rendah PER, merupakan tingkat keuntungan yang
dianggap layak bagi investasi saham, atau disebut juga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang
disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat
menyebabkan turunnya harga saham tersebut dan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang
negatif dengan PER, 35 semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER
nya. PER adalah fungsi dari perubahan kemampuan laba yang diharapkan di masa yang akan datang.
Semakin besar PER, maka semakin besar pula kemungkinan perusahaan untuk tumbuh sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan.
Menambah wawasan tentang keterkaitan yang erat antara VBM, strategi perusahaan dan penciptaan
nilai pemegang saham
Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemahiran praktis di dalam menerapkan konsep-konsep
mau pun teknik-teknik keuangan yang relevan dengan pendekatan VBM
Membantu meningkatkan kemampuan di dalam mengintegrasikan konsep-konsep keuangan dengan
proses-proses bisnis lainnya untuk menjamin keberhasilan penerapan VBM
Topik Bahasan utama VBM :
VBM: Theory and Practice
- A New Paradigm?
- VBM Framework
Foundations of VBM: Free Cash Flow, Cost of Capital, and Shareholder Value
- Calculating Free Cash Flows
- Estimating Cost of Capital
- How Much is the Value?
Lingking VBM, Organizational Strategy, and Shareholder Value Creation
- Porters Generic Strategies
- Financial Value Drivers
- Aligning Strategies with Value Drivers
VBM Metrics
- Internal Metrics (EVA, SVA, and CFROI)
- External Metrics (TSR, MVA, and MBR)
VBM and Performance Measurements
- Financial Measures and Financial Management Cycle
- Hierarchy of Performance Metrics
Implementing VBM
- Translating Value into Management Systems
- Requirements for Successful Implementation
- Characteristics of Successful and Unsuccessful VBM Users