Anda di halaman 1dari 2

Sindrom Geriatrik

Pada umumnya, lansia menderita satu atau lebih masalah medis yang disebut dengan sindrom
geriatrik (Health in Aging, 2012). Sindrom geriatrik biasanya memiliki lebih dari satu
penyebab dan mengenai banyak bagian tubuh. Seringkali sindrom-sindrom tersebut saling
mempengaruhi sehingga kondisi lansia semakin kompleks.
Berikut ini adlah beberapa sindrom geriatrik yang sering ditemukan pada lansia:
1. Kesulitan menelan
Perubahan fisik terkait usia, efek samping medikasi, demensia dan beberapa penyakit
tertentu dapat menyebabkan kesulitan menelan. Kesulitan menelan dapat
menyebabkan tersedak dan aspirasi.
2. Malnutrisi
Lansia biasanya memerlukan lebih sedikit kalori namun memerlukan beberapa nutrien
tertentu seperti kalsium, vitamin D dan vitamin B12. Malnutrisi terlihat dari turun
atau naiknya berat badan. Hal ini dapat menimbulkan masalah yang lain seperti
kelemahan dan terjatuh, kelainan pada tulang dan diabetes.
3. Masalah pengontrolan kandung kemih
Banyak hal yang dapat menyebabkan masalah pada kontrol kandung kemih atau
inkontinensia urin seperti otot kandung aktif yang terlalu aktif, ISK, konstipaso,
delirium, penyakit jantung, diabetes, demensia, dan efek samping obat. Inkontinesia
urin dapat menyebabkan masalah-masalah seperti depresi, terjatuh dan isolasi diri.
4. Gangguan tidur
Gangguan tidur dapat mengganggu kualitas hidup dapat menyebabkan cedera dan
masalah kesehatan lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tidur misalnya
stres, kecemasan, depresi, delirium, demensia, penggunaan obat-obatan tertentu,
alkohol dan maslaah-masalah kesehatan seperti nyeri, artritis, masalah saraf, kesulitan
bernapas, heartburn dan frekuensi buang air kecil yang sering di malam hari.
5. Delirium
Delirium adalah keadaan kebingungan secara tiba-tiba yang dapat berlangsung
beberapa hari, minggu bahkan bulan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh efek
samping obat, dehidrasi, penyakit kelenjar tiroid, nyeri, ISK dan infeksi lainnya,
kerusakan penglihatan dan pendengaran, stroke, pendarahan, penyakit jantung atau
gangguan pernapasan. Lansia dengan delirium dapat mengalami komplikasi serius
dan mengancam hidup serta kehilangna fungsi jika gejala delirium tidak segera
dikenali dan diatasi sedini mungkin.
6. Masalah penglihatan
Masalah penglihatan yang umum terjadi pada lansia adalah rabun dekat, glukoma,
katarak, penyakit mata akibat diabetes, presbiopi dan degenerasi makular.
7. Masalah pendengaran
Kehilangan fungsi pendengaran adalah masalah sensoris yang paling umum terjadi
diantara para lansia.
8. Pusing
Pusing sering dikaitkan dengan perasaan berputar, hampir pingsan, dan terjatuh.
Perasaan ini dapat menyebabkan kesulitan berjalan dan dapat meningkatkan resiko
jatuh. Banyak hal yang dapat menyebabkan pusing seperti tekanan darah rendah,
masalah penglihatan, masalah telinga bagian dalam, kecemasan dan efek samping
obat. Biasanya pusing disebabkan oleh lebih dari 1 faktor.
9. Kesulitan berjalan
Kesulitan berjalan biasanya disebabkan leh masalah kesehatan yang berhubungan
dengan usia atau penyakit-penyakit seperti artritis, maslaah tulang dan otot, penyakit

parkinson, pusing, keadaan sehabis stroke, maslaah penglihatan, kehilangan tenaga


atau bahkan perasaan takut jatuh.
10. Terjatuh
Terjatuh adalah penyebab utama dari cedera serius pada lansia. Resiko terjatuh
meningkat pada kondisi lingkungan yang berbahaya di rumah, efek samping obat,
maslaah penglihatan dan pendengaran, pusing, artritis, kelemahan dan malnutrisi.
Seperti sindrom geriatri lainnya, terjatuh biasanya disebabkan oleh lebih dari satu
penyebab.
11. Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang menyebabkan tulang lansia rapuh dan mudah patah.
Resiko osteoporosis meningkat pada kondisi diet yang rendah kandungan kalsium dan
vitamin D, kurang berolahraga, merokok, konsumsi alkohol yang banyak, pengobatan
tertentu dan kondisi medis tertentu seperti maslah tiroid. Osteoporosis juga sering
terjadi pada orang yang memiliki riwayat keluarga dengan masalah ini.
12. Dekubitus / pressure ulcers
Pressure ulcers adalah kerusakan kulit dan jaringan yang disebabkan oleh tekanan
kontan pada kulit dan jaringan lunak di bawahnya. Peradangan yang terjadi terasa
sangat nyeri dan dapat menyebabkan infeksi serius. Resiko terjadinya pressure ulcers
meningkat pada perokok, individu dengan BB kurang, diet yang buruk, tekanan darah
rendah, diabetes, gagal ginjal dan masalah kendung kemih

Anda mungkin juga menyukai