PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pengertian
Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki
suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham,
komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
Tanggungjawab Sosial Perusahaan merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh
dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada
pengembangan ekonomi dari komunitas setempat atau pun masyarakat, bersamaan
dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya.
Definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable
Development adalah komitmen dari bisnis/ perusahaan untuk berperilaku etis dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya
meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan
masyarakat luas. Wacana Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan bahkan
ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan dunia
usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar
mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
Arti Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dalam Perspektif Islam. CSR itu
singkatan dari Corporate Social Responsibility. Artinya tanggung jawab sosial
sebuah perusahaan terhadap stakeholder yang terdiri dari sinergi 3P= Profit,
People, Planet. Jadi inti dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan/ CSR adalah
bagaimana dari sebuah perusahaan itu memiliki rasa tanggung jawab terhadap
kesejahteraan masyarakat (People) dan kelestarian limgkungan hidup (Planet)
disekitar mereka dengan tetap tidak lupa memperhitungkan untung (Profit) jangka
panjang yang akan didapat.
ini
menyangkut
pengembangan
kesepahaman
melalui
komunikasi dan informasi kepada para pihak yang terkait. Beberapa kegiatan yang
dilakukan PLN antara lain: melaksanakan sosialisasi instalasi listrik,
b. Community Services
Program bantuan dalam kegiatan ini berkaitan dengan pelayanan
masyarakat atau kepentingan umum. Antara lain memberikan bantuan bencana
alam.
c. Community Empowering
Kegiatan ini terdiri dari program-program yang memberikan akses yang
lebih luas kepada masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dari uraian latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalahnya
adalah: Bagaimana Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dalam Islam
C. TUJUAN MAKALAH
Menyampaikan kepada pembaca tentang bagaimana tanggungjawab sosial
perusahaan dalam islam.
D. MANFAAT MAKALAH
Memberikan
informasi
tentang
bagaimana
tanggungjawab
sosial
BAB II
PEMBAHASAN
Kondisi Sosial
Lingkungan
Khusus
Pesaing
Pelanggan
Rekanan
Perusahaan
XYZ
Kondisi
Ekonomi
Pembuat
Kebijakan
Kondisi
Teknologi
Serikat
Pekerja
Pemegang
Saham
Kondisi HukumPolitik
Kondisi Lingkungan
Alam
Lingkungan umum, terdiri atas keadaan eksternal yang secara substansial dapat
mempengaruhi jalanya organisasi. Lingkungan umum dapat berbentuk seperti
gambar diatas
Kondisi ekonomi- adalah keadaan ekonomi secara umu diantaranya berupa
: inflasi, tingkat pendapatan, GDP, pengangguran, dan indikator - indicator
yang berhubungan dengan kesehatan ekonomi.
Kondisi social-budaya adalah berhubungan dengan nilai-nilai sosial seperti
dalam bentuk hak asasi manusia, kecenderungan pendidikan masyarakat
dan hubungannya dengan lembaga social, kondisi demografi negara.
Kondisi hukum-politik adalah berhubungan dengan filsafat dan tujuan
masing-masing partai politik atau partai yang sedang menjalankan roda
pemerintah, peraturan hukum yang dibuat pemerintah.
Kondisi teknologi adalah menunjukkan pada perkembangan teknologi
yang ada di Negara yang bersangkutan, termaksud di dalamnya adalah
kondisi perkembangan ilmu pengetahuan.
Kondisi lingkungan alamiah adalah keadaan dan kondisi lingkungan alam
atau fisik.
disebutnya
pemenuhidelapan
kepentingan.
Masing-masing
dari
delapan
C. ETIKA
ISLAM
DALAM
TANGGUNGJAWAB
SOSIAL
ORGANISASI BISNIS
Tanggungjawab sosial merujuk pada kewajiban-kewajiban sebuah
organisasi untuk melindungi dan member kontribusi kepada masyarakat dimana ia
berada. Sebuah organisasi mengemban tanggungjawab sosial dalam tiga domain:
pada pelaku organisasi, pada lingkungan alam, dan pada kesejahteraan sosial
secara umum.
Pelaku-Pelaku Organisasi
Pelaku organisasi merujuk pada orang-orang dan/ atau organisasi yang
dipengaruhi oleh tindakan-tindakan organisasi. Beberapa pelaku organisasi kunci
dipaparkan dalam gambar diatas. Etika dapat mempengaruhi bagaimana
perusahaan berhubungan dengan para pekerja mereka, bagaimana para pekerja
berhubungan dengan perusahaan, dan bagaimana perusahaan berhubungan dengan
pelaku-pelaku ekonomi yang lain.
Pihak-pihak
Hubungan
perusahaan
dengan
Pekerja (QS
Pekerjanya (QS an-Nisa, Nisa, 58)
58)
Masalah
Perekrutan dan pemecatan; kondisi
an- upah
Syuara, 181-183
Perusahaannya
Araf, 33)
10
dan penjual di pasar. Misi lembaga hisbah adalah untuk melindungi aturan-aturan
yang benar dan melawan praktek ketidakjujuran. Hisba berada dibawah tuntunan
muhtasib yang bertanggungjawab memelihara moralitas publik dan etika
ekonomi. Salah satu tugas muhtasib adalah menjembatani perselisihan mengenai
upah. Dalam beberapa kasus, muhtasib seringkali mengajukan konsep ujrat al
mithl (upah yang diterima pekerja lain dalam bidang yang sama) sebagai standar
upah yang adil. Ini adalah sebuah contoh lain prinsip keadilan atau kesetaraan di
dunia kerja.
Penghargaan terhadap Keyakinan Pekerja
Prinsip umum tauhid atau keesaan berlaku untuk semua aspek hubungan
antara perusahaan dan pekerjanya. Pengusaha Muslim tidak boleh memperlakukan
pekerjanya seolah-olah Islam tidak berlaku selama waktu kerja. Sebagai contoh,
pekerja Muslim harus diberi waktu untuk melaksanakan sholat, tidak boleh
dipaksa untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan aturan moral Islam,
harus diberi waktu istirahat bila mereka sakit dan tidak dapat bekerja, serta tidak
boleh dilecehkan secara seksual, dan lain-lain. Untuk menegkkan keadilan dan
keseimbangan,keyakinan para pekerja non- Muslim juga harus dihargai.
Allah SWT tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil
terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak pula
mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang
yang berlaku adil.
Akuntabilitas
Meskipun baik majikan maupun pekerja dapat secara sengaja saling
menipu satu sama lain, namun mereka berdua harus mempertanggungjawabkan
perbuatanya di depan Allah SWT. Sebagai contoh, Rasulullah SAW tidak pernah
menahan upah siapapun.
11
Hak Pribadi
Jika seorang pekerja memiliki masalah fisik yang membuatnya tidak dapat
mengerjakan tugas-tugas tertentu atau jika pekerja telah berbuat kesalahan di
masa lalu, sang majikan tidak boleh menyiarkan berita tersebut. Hal ini akan
melanggar hak pribadi sang pekerja.
Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau
memaafkan sesuatu kesalahan oranglain, maka sesungguhnya Allah SWT Maha
Pemaaf lagi Maha Kuasa.
Kebajikan
Prinsip kebijakan (ihsan) seharusnya merasuk dalam hubungan antara
bisnis dan pekerja. Pada suatu saat, sebuah usaha mungkin berjalan kurang
memuaskan, dan para pekerjanya mungkin akan menanggung pengurangan upah
sementara untuk waktu kerja yang sama. Aspek lain prinsip kebajikan adalah
tidak melakukan tekanan yang tidak semestinya terhadap para pekerja untukl
bekerja secara membabi buta. Sebuah survey terhadap 1227 pembaca Harvard
Business Review baru-baru ini mengungkapkan bahwa para atasan sering kali
melakukan tekanan terhadap para bawahannya untuk mendatangani dokumen
palsu, membiarkan kesalahan atasan, dan melakukan bisnis dengan teman-teman
atasan mereka. Ketika mendapat tekanan dari atas, para pekerja merasa dipaksa
untuk mengkompromikan integritas mereka.
12
13
Pemasok
Berkaitan dengan pemasok, etika bisnis menyatakan bahwa seorang harus
melakukan negoisasi dengan harga yang adil dan tidak mengambil keuntungan
berdasarkan bagian atau kekuasaan yang lebih besar. Untuk menghindari kesalah
pahaman di masa depan, Allah SWT telah memerintahkan kita untuk membuatan
perjanjian kewajiban harus secara tertulis.
Hai oarang-oarang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya, [ ... ]
Hendaklah orang yang berhutang itu mendiktekan apa yang akan ditulis, dan
hendaklah dia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia engurangi
sedikitpun daripada hutangnya. [ .. ]
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, transaksi gharar antara perusahaan dan
pemasoknya juga dilarang dalam Islam.
Pada zaman Maran ibn al Hakam, kuitansi diberikan kepada orangoarang untuk barang-barang di pasar al Jar. Orang-orang memperjualbelikan
kuitansi-kuitansi tersebut diantara mereka sebelum membeli dan mendapatkan
barang-barang. Zayd ibn Thabit dan salah satu sahabat Rosulloh SAW, semoga
Allah SWT memberkainya dan memberinya kedamaian, datang kepada Maran ibn
al Hakam dan berkata,Marwan! Apakah engkau telah menghalalkan riba ?
Marwan berkata, Saya berlindung kepada Allah SWT! Apakah artingay itu ?
Zayd berka.ta kuitansi-kuitansi yang diperjualbelikan sebelum mereka
mengambil barang-barang . Marwan kemudian mengirim seotang pengawal
untuk menemani mereka dan mengambil kuitansi-kuitansi dari tangan orangoarang yang mengembalikanya kepada pemiliknya
Selain persoalan diperbolehkannya agensi secara umum, pedagang
dilarang ikut campur tangan dalam sisten pasar bebas melalui suatu bentuk
perantaraan tertentu. perantaraan semacam ini mungkin akan menyebabkan inflasi
harga. Misalkan seorang petani yang pergi ke sebuah pasar dikota untuk menjual
14
Pembeli/ Konsumen
Pembeli seharusnya menerima barang dalam kondisi baik dan dengan
harga yang wajar. Mereka juaga seharusnya dibertahu bila terdapat kekurangakekurangan yang terdapat pada suau barang.
Islam melarang praktek-praktek di bawah ini ketika berhubungan dengan
konsumen atau pembeli, yaitu:
Penggunaan alat ukur atau timbanagan yang tepat.
Dalm kisah nabi Syuaib, Allah SWT berfirman:
Sempurnakanlah takaran dan jangan kamu termasuk orang-orang yang
merugi. Dan timbanganlah dengan timbangan yang benar. Dan jangan kamu
merugikan manusia pada hak-haknya. [ ... ]
15
Para pengusaha muslim tidak dapat menuntut kejujuran orang lain bila ia
sendiri tdak jujur. dengan kata lain aturan moaral islam berlaku pada siapapun
secara menyeluruh.
Penimbuman dan Manipulsai Harga.
Sebagaimana diungkapkan oleh Sheikah al Qardhawi, sistem pasar bersifat
bebas dalam islam, dan diperbolehkan menanggapi penawaran dan permintaan.
Namun demikian, Islam mentoleransi adanya campur tangan dalam sistem pasar
melalui praktek penimbunan atau berbagai bentuk manipulsai harga yang lain
Rasulullah SAW berkata:
Ia yang menimbun adalah orang yang berdosa.
Dalam kasus ketika seoarang pengusaha terlibat dalam praktek
penimbunan dan berbagai bentuk manipulasi harga yang lain. Islam menngizinkan
pengontrolan harga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memberikan
perlindungan terhadap oarang-oarang yang serakah. Meskipun demikian, jika
suatu komoditi telah dijual tanpa adanya praktek penimbunan, dan harganya naik
karna terjadi kekurangan alamiah atau kelangkaan atau peningakatan permintaan,
maka kondisi ini merupakan takdir Allla SWT. Para pengusaha dengan demikian
tidak dapat dipaksa untuk menjual barang dengan harga yang tetap.
Penjualan Barang Palsu atau Rusak.
Islam melarang semua bentuk transaksi curang baik dalam pembelian
maupun penjualan. Pengusaha muslim harus senantiasa jujur setiap saat. Hadist di
bawah ini memaparkan bagaimana aturan moral Islam memandang praktekpraktek bisnis yang memperdayakan seprti dijelaskan di atas.
Rasulullah SAW (semoga rahmat terlimpah kepadanya) secara kebetulan
melewati setumpukan jagaung. Ia memasukkan tangannya kedalam tumpukan
jagung itu dan jari-jarinya terasa basah. Rasulullah SAW kemudian bertanya
kepada pemilik tumpukan jagung tersebut, Apa ini? Ya Rasulullah, jagungjagung itu basah karena hujan. Rasulullah SAW menjawah, Mengapa kamu
16
tidak meletakkan jagung-jagung yang bsah itu di atas sehingga oarang bisa
melihatnya?Ia yang curang adalah bukan diantara pengikutku.
Situasi yang yang sama terjadi ketika Umar bin Khattab menghukum
seseoarang yang menjual susu bercampur air. Umar menumpahkan susu oarang
tersebut bukan karena tidak layak untuk diminum, melainkan lebih karena merasa
bahwa pembeli tidak akan tahu jumlah perbandingan susu dan airnya. Karenanya,
Islam mendorong para pengusaha Muslim ujntuk bersikap jujur, dan
memperlihatkan kerusakan barang yang akan dijualnya. Jika salah satu pihak
kemudian memutuskan untuk tidak ikut dalam proses transaksi, maka meraka pun
boleh melakukannya tanpa paksaan.
Rasulullah SAW (semoga rahmat terlimpah kepadanya) berkata, baik
pembeli maupun penjual keduanya memiliki pilihan untuk membatalkan atau
menerima penawaran kecuali jika keduanya dipisahkan.
Berkaitan dengan barang-barang yang tidak tahan lama, pembeli memiliki
hak mendapatkan pengembalian uang pembeli secara utuh jika barang yang dibeli
tidak dapat digunakan sebagaiman mestinya. Jika seseoarang membeli telur,
melon , ketimun, kacang dan sejenisnya, dan setelah membukanya ia menemukan
bahwa barng-barang tersebut bekualitas jelek, maka dalam kasus tersebut, jika
semua barang tersebut tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya, pembeli
mendapatkan hak untuk mendapatkan uang pengembalian secara utuh dari
penjual, karena penjualan tidak sah, karena barang yang dijual tidak dalam kondisi
yang semestinya.
Bersumpah untuk mendukung sebuah perjanjian.
Ketika menipu seorang pembeli, dosa yang akan diakibatkan oleh
penipuan itu akan semakin bertambah jika sang penjual memperkuat keputusan
penjualannya dengan sumpah palsu.
Saya mendengar Rasulullah SAW berkata, Sumpah yang dibuat
seoarang penjual mungkin akan membuat seorang pembeli untuk membeli
barangnya namun hal itu akan menghilangkan rahmat Allah SWT
17
18
Dosa akibat praktek riba menimpa semua pihak yang terlibat dalan sebuah
transaksi riba:
Rasulullah SAW (semoga rahmat terlimpah kepadanya) mengutuk baik
penerima maupun pembayaran bunga, dan orang yang mencatatnya, serta dua
orang yang mengetahuinya; dan Ia berkata, Mereka semua sama
19
sangat penting hingga dosa-dosa orang yang mati shahid akan diampuni kecuali
untuk hutang-hutangnya yang belum terbayar.
Masyarakat Umum
Seorang pengusaha memiliki kewajiban khusus jika ia menyediakan
barang kebutuhan penting bagi masyarakat. Sebagai contoh, masyarakat memiliki
kebutuhan akan produk-produk pertanian, pakaian, tempat tinggal, dan lain-lain.
Karena barang-barang ini merupakan komoditi penting, maka sang pengusaha
harus memberi harga secara wajar. Langkah-langkah apakah yang dapat diambil
jika ia memberi harga terlalu tinggi terhadap masyarakat? Islam menentang
gagasan mengenai pengontrolan harga. Para ilmuwan yang mengemukakan
gagasan mengenai pengontrolan harga mendasarkan dirinya pada hadist dibawah
ini:
Seorang laki-laki datang dan berkata, Rasulullah, harga tetap.
Rasulullah SAW berkata, (tidak), saya harus sholat. Laki-laki itu datang lagi
dan berkata, Rasulullah, harga tetap. Rasulullah SAW berkata, tiada yang
lain kecuali Allah yang membuat harga menjadi rendah atau tinggi. Saya
berharap bahwa ketika saya bertemu Allah SWT, tak satupun diantara kamu yang
menyalahkanku karena berbuat salah berkaitan dengan darah atau barang milik.
Namun demikian, Ibn Taymiyah menyatakan bahwa hadist diatas tidak
membicarakan situasi dimana seorang pedagang menolak membuat penjualan
ketika berada dibawah kewajiban untuk melakukannya, atau untuk melakukan
suatu tindakan yang secara legal harus dilakukan. Ibn Taymiyah menyimpulkan
bahwa jika seorang pengusaha menolak untuk menjual barang-barangnya dengan
harga yang wajar, maka ia dapat dipaksa oleh seorang imam untuk
melaksanakanya san bahkan dihukum bila tidak melaksanakannya.
20
21
Musyarakah.
22
Fakir Miskin
Seringkali terjadi, kaum fakir dan miskin akan mendekati seorang
pengusaha dan meminta sadaqah. Kadangkala, sang pengusaha akan memberikan
sisa-sisa barang atau barang-barang yang rusak yang menurutnya sudah tidak akan
dipergunakannya lagi. Sebagai contoh, seorang pengusaha akan memberikan
sebuah mobil tua dimana kondisinya sangat buruk sehingga niscaya akan
membahayakan siapapun yang mencoba mengendarainya, maka sang pemberi
disebut sebagai orang yang telah berbuat-keliru. Allah memperingatkan kita
mengenai hal ini:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (dijalan Allah SWT)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk
lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya.
Para pengusaha Muslin harus memberikan kepada kaum miskin apa yang
baik dan diperoleh dengan cara yang halal.
Pesaing
Meskipun negara-negara Barat menyatakan diri sebagai kawasan
berdasarkan prinsip persaingan pasar, publikasi-publikasi bisnis untama akan
memperlihatkan bahwa sebuah bisnis akan berusaha memenangkan dirinya dan
mengeliminasi para pesaingnya, sebuah perusahaan selanjutnya akan memperoleh
hasil ekonomi diatas rata-rata melalui praktek penimbuhan dan monopoli harga.
Sebagaimana telah kita ketahui mengenai praktek penimbuhan, monopoli dilarang
didalam Islam.
23
Lingkungan Alam
Hal lain yang harus diperhatikannya dalam kaitannya dengan persoalan
tanggungjawab sosial adalah lingkungan alam. Selama bertahun-tahun, banyak
perusahaan telah membuang produk limbah mereka ke udara, sungai dan tanah.
Fenomena hujan asam, pemanasan global sebagai akibat penipisan lapisan ozon,
dan teracuninya rantai makanan merupakan beberapa contoh akibat perilaku yang
tidak bertanggungjawab ini. Dewasa ini, semakin banyak perusahaan yang
menyadari akan ancaman praktek-praktek pencemaran lingkungan alam ini, dan
semakin berhati-hati bagaimana mereka harus membuang limbah mereka.
Perusahaan-perusahaan seperti misalnya Safeway menggunakan kertas daur ulang
dalam produk tas kertas mereka, dan McDonalds telah merubah kertas
pembungkus yang sekarang dipergunakan untuk membungkus makanan cepat
sajinya.
Kaum Muslim selalu didorong untuk menghargai alam. Bahkan, Allah
SWT menunjuk keindahan alam sebagai salah satu dari tanda-tanda-Nya:
Tidakkah kamu melihat bawasannya Allah SWT menurunkan hujan dari
langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buah-buahan yang beraneka macan
jenisnya. Dan diantara gunung-gunung itu ada garis-garis putih dan merah yang
beraneka macam warnanya dan ada (pua) yang hitam pekat. Dan demikian
(pula) diantara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak
ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut
kepada Allah SWT diantara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya
Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Islam menekankan peranan manusia atas lingkungan alan dengan
membuatnya bertanggungjawab terhadap lingkungan sekelilingnya sebagai
khalifah Allah SWT.
24
Ingatlah
ketika
Tuhanmu
berfirman
kepada
para
malaikat:
D. TANGGUNGJAWAB
SOSIAL
PERUSAHAAN
DAN
GOOD
CORPORATE GOVERNANCE
Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan tema yang terus berkembang
dalam dunia bisnis. Dalam konteks perusahaan terdapat tiga pandangan mengenai
tanggung jawab sosial perusahaan. Pertama, para manajer secara jujur
memfokuskan bagi kepentingan perusahaan. Dengan demikian ia merupakan agen
untuk mencapai kesejahteraan stakeholders perusahaan. Kedua, para manajer
mempunyai tugas untuk menyeimbangkan kepentingan pokok dari para pelaku
perusahaan. Ketiga, para manajer bertanggung jawab dalam melayani masyarakat,
yakni dengan program-program sosial yang menguntungkan masyarakat.
Dari ketiga pandangan diatas, tokoh seperti Milton Friedman memaknai
tanggung jawab sosial perusahaan pada pandangan pertama dan kedua. Ia
beralasan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan betujuan untuk memperbaiki
citra dari kegiatan mencari untung. Pendangan ini merupakan kelanjutan dari
25
26
27
dalam hubungannya dengan para pengusaha suatu kejahatan yang terstruktur yang
hanya ditujukan bagi kepentingan segelintir pihak saja.
Dalam aspek lain, tuntunan perkembangan aspek-aspek etika bisnis dan
Good Corporate Governance (GCG) sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan serta dimensi waktu yang akan berakibat pada perubahan paradigm.
Untuk menganalisis dimensi etika bisnis pada suatu GCG sangat dipengaruhi oleh
beberapa aspek yang merupakan asumsi dasar dalam analisis ethical algorithmnya Henderson, seperti dikutip Hadori. Ethical al-gorithm ini adalam
etika bisnis sebagai proses, perilaku manusia merupakan suatu sebab, setiap
aktivitas selalu mengandung konsekuensi, etika bergantung pada konstituen,
kebutuhan etika perlu dikembangkan dalam bentuk-bentuk lainnya yang
melingkupi perusahaan.
Dalam era reformasi, tuntutan terhadap etika bisnis dam implementasi
Good Governance serta Good Corporate Governance, telah menjadi paradigma
baru, dengan menuntut unsur-unsur misalnya: tuntutan adanya transparansi di
dalam kepengurusan dan pemerintahan yang baik di segala sektornya. Tuntutan
efesiensi di segala bidang. Tuntutan tanggung jawab kepengurusan (responsibility
and accountability) di segala bidang. Tuntutan kewajaran (fairness) dalam
menjalankan aktivitas usaha, dan tuntutan profesionalisme.
Dengan tuntutan-tuntutan di atas diharapkan pelaksanaan sistem dan
proses baik dalam perusahaan maupun pemerintah dan hubungan keduanya
dilakukan secara terbuka dan tidak memberikan peluang sedikitpun bagi
munculnya praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.
28
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tanggungjawab sosial perusahaan merupakan komitmen dan aktifitas yang
dilakukan oleh perusahaan sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungan
dan masyarakat. Persoalan bagi para pelaku usaha adalah stategi dan konsep
penerapan tanggungjawab sosial ini di lingkungan dan masyarakat agar tepat
sasaran dan sesuai dengan corporate bunisnees value. Untuk itu, riset,
komunikasi, sustainable empowerment, sincerity dan stretegi lainnya sangat
diperlukan. Agar proses keberlangsungan dakwah Islam dan tujuan menjadi
rahmatan lil aalamiin dapat tercapai. Islam mengajarkan tanggung jawab agar
mampu mengendalikan diri dari tindakan melampaui batas kewajaran dan
kemanusiaan. Tanggung jawab ini mencakup tanggung jawab kepada Allah,
kepada sesama dan lingkungannya. Wallau alam.
29
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Penerbit Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
http://m-herry.blogspot.com/2013/04/tanggung-jawab-sosial-perusahaandalam.html
http://kseiprogres.blogspot.com/2010/01/pandangan-islam-tentangcsr.html
http://prezi.com/fibvrp8sup8a/pandangan-islam-terhadap-tanggung-jawabsosial-dalam-bisnis/
http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=a
rticle&id=1190:corporate-social-responsibility-dalam-perspektifislam&catid=8:kajian-ekonomi&Itemid=60
30