DEFINISI
Syok kardiogenik adalah suatu keadaan yang
terjadi karena tidak cukupnya curah jantung untuk
mempertahankan fungsi alat alat vital akibat
disfungsi otot jantung.
Syok kardiogenik biasanya ditandai dengan
penurunan tekanan darah (sistolik <90 mmHg atau
berkurangnya tekanan arteri rata rata >30 mmHg)
dan atau penurunan pengeluaran urin ( <0,5
ml/kgBB/jam) dengan laju nadi > 60x/menit dengan
atau adanya kongesti organ.
ETIOLOGI
Disebabkan oleh kegagalan fungsi pompa jantung
yang mengakibatkan curah jantung menjadi
berkurang atau berhenti sama sekali
Syok kardiogenik dapat didiagnosa dengan
mengetahui adanya tanda tanda syok dan
dijumpainya adanya penyakit jantung, seperti
infark miokard yang luas, gangguan irama jantung,
rasa nyeri daerah torak atau adanya emboli paru,
kelainan katub jantung.
Iskemia ventrikel
Masalah Struktur
Disritmia
Penurunan isi
sekuncup
PATOFISIOLOGI
SYOK
KARDIOGENIK
Pengosongan
ventrikel tidak efektif
Peningkatan
tekanan paru
Penurunan
curah jantung
Edema Paru
Penurunan
Oksigenasi
Penurunan suplai
oksigen sel
Gangguan perfusi
jaringan
Gangguan
Metabolisme
selular
MANIFESTASI KLINIS
Sistem Kardivaskuler
a. Gangguan sirkulasi : perifer ndipucat, ekstremitas
dingin. Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah
b. Nadi cepat dan halus
c. Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan
penilaian yang paling baik
d. CVP rendah. Normalnya 8-12cmH20
Sistem respirasi
Pernafasan cepat dan dangkal
Sistem saraf pusat
Sistem saluran cerna
Sistem saluran kemih
A. Airway
Periksa jalan nafas dari sumbatan benda asing
(padat, cair)
Periksa cedera tulang belakang leher dan
menentukan apakah jalan nafas dilindungi dan
diposisikan secara memadai setelah trauma.
Amati untuk tingkat kesadaran, air liur dan sekresi,
benda asing, luka bakar wajah, karbon di dahak.
Palpasi untuk setiap deformitas wajah atau leher
dan memeriksa refleks muntah
Mendengarkan untuk suara serak atau stridor.
B. Breathing
Kompresi pada batang otak akan mengakibatkan
perubahan pada pola napas, kedalaman, frekuensi,
irama, bisa berupa Cheyne Stokes atau Ataxia. Napas
berbunyi, stridor, ronkhi, wheezing ( kemungkinana
karena aspirasi), cenderung terjadi peningkatan
produksi sputum pada jalan napas.
Perubahan pernafasan (rata-rata, pola, dan
kedalaman). RR < 10 X / gangguan depresi narcotic,
respirasi cepat, dangkal.
Inspeksi: Pergerakan dinding dada, penggunaan otot
bantu pernafasan efek anathesi yang berlebihan,
obstruksi. diafragma, retraksi sterna.
C. Sirkulasi
Palpasi denyut nadi untuk tingkat, kontur
keteraturan, dan kekuatan
Perubahan frekuensi jantung (bradikardia,
takikardia yang diselingi dengan bradikardia,
disritmia).
Inspeksi membran mukosa : warna dan
kelembaban, turgor kulit, balutan
D. Disability
Tingakt kesadaran : GCS
E. Eksposur
Paparkan tubuh pasien secara luas
Memeriksa dan meraba bagian belakang untuk
kelainan, menggunakan tindakan pencegahan
tulang belakang leher untuk menggulingkan pasien
jika ada kemungkinan trauma. Juga, periksa kulit
untuk ruam, lesi jelas lainnya dan tanda-tanda
trauma
Perhatikan setiap bau tertentu tentang pasien,
Mengukur suhu rektal
PENATALAKSANAAN SYOK
KARDIOGENIK
Meningkatkan suplai O2 ke Miokard
- Suplemen O2 dan ventilator mekanik
- Narkotik analgesik mengurangi nyeri dan beban
miokard
- Reperfusi dengan trombolitik
Memaksimalkan CO
- Agen anti aritmia
- Pacu jantung
- Volume loading
- Simpatomimetik (dopamin, epinefrin, norepinefrin)
Mengurangi beban kerja ventrikel kiri
- Vasodilator: nitropruside, nitrogliserin, hidralazine,
captopril, enalapril