CAMPURSARI
CAMPURSARI
PENDAHULUAN
gambar.
Proyeksi
yang
digunakan
untuk
pemeriksaan
Teknik
Radiodiagnostik
dan
Radioterapi
dalam
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan studi
kasus, manfaat studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Anatomi dan Fisiologi Pembuluh darah Arteri Ekstremitas Inferior
Sirkulasi pembuluh darah arteri ekstremitas inferior dimulai dari Arteri
Iliaka Eksterna dan berakhir pada vena di kaki. Pembuluh darah arteri pertama
yang memasuki ekstremitas inferior adalah arteri femoralis komunis. arteri
femoralis komunis dibagi menjadi deep femoral arteri dan arteri femoralis.
Arteri femoralis memanjang ke bawah menjadi arteri poplitealis setinggi genu.
Cabang dari arteri poplitealis adalah arteri tibialis anterior, arteri tibialis
posterior, dan arteri peronealis.
Arteri tibialis anterior berlanjut sebagai arteri pedis dorsal, yang akan
bercabang ke ankle dan pedis, dan arteri posterior tibialis dan arteri peronealis
mensuplai sistem pembuluh darah pada calf dan permukaan pada plantar
pedis. (Bontrager, 2001)
Gambar 2.1. Sistem pembuluh darah arteri ekstremitas Inferior (Bontrager, 2001)
dan komplikasi
dari prosedur
6. Bengkok
7. Mangkok
8. Konektor+ kunci
9. Infus set
10. Spuit 5 cc:
11. Abocath No 16
12. Kain kassa
13. Kateter
14. Guide Wire
2.3.2.2 Non steril
1. Kontras Media
2. Plester
3. Alkohol
4. NaCl
5. Iodium
6. Xylocain
7. Gunting
10
8. Korentang
9. Standart infus
10. O2
11. Stetoskop
12. Tensimeter
13. Heparin
14. Injektor
15. Obat antihistamin
16. Kaset
17. Marker
2.3.3 Pre Prosedur
Adapun
beberapa
hal
yang
diperhatikan
dalam
prosedur
11
radiasi
makin
berkurang
dengan
12
3). Perisai
Banyaknya perisai yang diperlukan tergantung pada
tipe radiasi, aktivitas sumber, dan laju dosis (Suratman,
2001). Perisai ini dibuat dari timbal atau beton. Ada 2 jenis
perisai (Ekayuda, 2005) :
a.
b.
13
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
3.1.1
Paparan Kasus
3.1.1.1. Ilustrasi Kasus
Seorang pasien datang ke Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang.
3.1.2
Nama Pasien
Ny. Byn
Umur
59 Tahun
Jenis kelamin
Perempuan
Pemeriksaan
Dextra Arteriografi
Klinis
No. RM
279xx
Persiapan Pasien
Persiapan pasien yang dilakukan oleh pasien sebelum melakukan
pemeriksaan arteriografi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Umum Dr. Saiful Anwar Malang adalah sebagai berikut:
1. Tiga hari sebelum hari pemeriksaan, pasien menjalani
pemeriksaan EKG dan lab, yaitu darah rutin, ureum, creatinine,
hCG (bila wanita usia subur) dan faal hemostasis.
14
15
bersama
pasien
ke
instalasi
radiologi
pada
saat
pemeriksaan.
e. Untuk pasien dengan diabetes mellitus, pasien harus terhidrasi dengan baik. Dosis insulin dikurangi dengan
konsultasi dengan dokter yang merawat.
3.1.3
16
3.1.4
17
3.1.5
Teknik Pemotretan
Sebelum melakukan injeksi media kontras dan foto post injeksi
: Supine
Posisi Objek
CP
FFD
: 90-100 cm
18
kaki yang diperiksa berada pada pertengahan kaset, kaset pertama untuk
bagian 1/3 distal femur, kaset kedua untuk cruris dan pedis. Untuk
bagian pedis
sebisa
mungkin
dieksorotasi
untuk
menghindari
CP
FFD
: 90-100 cm
Eksposi
upper leg, eksposi kedua dilakukan saat kontras sampai di lower leg.
19
3.1.6
b.
c.
d.
20
e.
f.
3.1.7
21
3.2 Pembahasan
3.2.1 Teknik Pemeriksaan Arteriografi Extremitas Inferior Pada
Kasus Diabetes Melitus di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Umum Dr Saiful Anwar Malang
Pemeriksaan arteriografi di Instalasi Radiologi Rumah Sakit
Umum Dr Saiful Anwar Malang dilakukan oleh dua orang Dokter
Radiologi, dua orang Radiografer dan seorang perawat radiologi.
Pemeriksaan ini dilakukan di Ruang 5 Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang karena di ruangan ini
terdapat pesawat X-Ray yang dapat digunakan untuk pasien yang
menggunakan brankar yang memungkinkan untuk dilakukan
pemeriksaan arteriografi tanpa harus memindahkan pasien ke meja
pemeriksaan.
Sebelum pemasukan kontras dilakukan plain foto dengan
proyeksi pelvis antero-posterior untuk memberi tanda pada daerah
yang akan dimasukan media kontras dan untuk mengetahui
ketepatan factor eksposi yang digunakan.
Proyeksi yang digunakan untuk memperlihatkan gambaran
arteri pada ekstremitas bawah yang di periksa adalah Femur distal
dan Cruris AP dengan menggunakan dua buah pesawat X-Ray dan
dua buah Image Plate. Ekspose dilakukan secara bergantian diikuti
dengan instruksi dari Dokter Radiologi, setelah pemasukan media
22
kontras dengan satu Image Plate dan satu pesawat X-Ray focus pada
bagian femur dan lainnya focus pada bagian cruris hingga pedis.
Di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar
Malang proyeksi yang digunakan hanya satu yaitu antero-posterior
karena dengan proyeksi ini saja informasi yang dibutuhkan sudah
cukup untuk menegakkan diagnose.
3.2.2 Kelebihan Serta Kekurangan Teknik Pemeriksaan Arteriografi
Extremitas Inferior Pada Kasus Diabetes Melitus di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang
Adapun kelebihan serta kekurangan teknik pemeriksaan
arteriografi extremitas inferior pada kasus diabetes melitus di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar Malang
adalah sebagai berikut :
3.2.2.1. Kelebihan
a. Penggunaan Media kontras yang lebih efisien.
b. Pemeriksaan lebih cepat.
c. Dosis radiasi yang diterima pasien lebih rendah
dibandingkan menggunakan pesawat khusus
angiografi.
3.2.2.2. Kekurangan
a. Kecepatan injeksi tidak konstan
b. Tidak dapat dilakukan lebih dari satu proyeksi dalam
sekali injeksi media kontras
23
24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa :
4.1.1 Teknik pemeriksaan arteriografi extremitas inferior pada kasus diabetes
melitus di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar
Malang dikerjakan menggunakan dua pesawat x ray konvensional.
Pemasukan media kontras dilakukan manual tanpa injektor. Teknik
pemeriksaan dilakukan secara bergantian pada bagian femur dan cruris
hiungga pedis, dimana hanya menggunakan satu proyeksi yaitu
proyeksi AP.
4.1.2 Teknik pemeriksaan arteriografi extremitas inferior pada kasus diabetes
melitus di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Dr Saiful Anwar
Malang memiliki kelebihan dalam tingkat efisiensi penggunaan media
kontras dan kecepatan pemeriksaan karena hanya menggunakan satu
proyeksi saja, dimana radiograf yang dihasilkan dianggap sudah cukup
menunjukkan kelainan yang terjadi pada arteri bagian yang diperiksa.
Selain itu dosis yang diterima juga lebih rendah karena menggunakan
pesawat X-Ray konvensional dan tidak menggunakan flouroskopi.
Kekurangan dari pemeriksaan ini adalah pada kecepatan injeksi yang
25
tidak konstan dan tidak dapat dilakukan pemotretan lebih dari satu
proyeksi sehingga akan mengurangi akurasi penegakan diagnosa.
4.2 Saran
Saran penulis pada makalah kali ini ditujukan kepada pembaca pada
umumnya dan radiografer pada khususnya, bahwa dalam melakukan
pemeriksaan Arteriografi lebih baik menggunakan peralatan khusus untuk
angiografi, dimana tetap dapat dilakukan single injeksi untuk media kontras
dengan kecepatan yang stabil, serta dapat dilakukan pemotretan lebih dari satu
proyeksi yang nantinya akan berdampak pada peningkatan akurasi penegakan
diagnosa.
26
DAFTAR PUSTAKA
27