Anda di halaman 1dari 19

Seringkali, pilihan mengenai karakteristik

suatu sensor terhadap variabel masukan


sangatlah terbatas, sehingga diperlukan
adanya
suatu
pengkondisian
sinyal.
Pengkondisian sinyal ini berkaitan dengan
operasi-operasi yang dikenakan pada sinyal
guna mengkonversi sinyal tersebut ke bentuk
yang sesuai dengan yang diperlukan untuk
interface dengan elemen-elemen lain

Perubahan Level Sinyal


Linierisasi
Konversi
Filter dan Penyesuaian Impedansi

Metode paling sederhana dari pengkondisi


sinyal adalah pengubahan level sinyal.
Contoh yang paling umum adalah untuk
penguatkan atau pelemahkan level tegangan
Pada umumnya keluaran sinyal listrik dari
sensor atau transduser mempunyai besaran
yang
sangat
kecil
sehingga
untuk
mengolahnya
lebih
lanjut
diperlukan
pengkondisian sinyal yang dalam hal ini
berupa suatu penguat

Bisa dihasilkan oleh sebuah amplifier yang


gainnya sebuah fungsi level tegangan untuk
melinierkan semua variasi tegangan input ke
tegangan output

Non Linier

Linier

Tujuan linierisasi adalah untuk mendapatkan


keluaran yang berubah secara linier terhadap
variabel masukan meskipun keluaran
sensornya tidak linier. Rangkaian linierisasi
ini sulit dirancang, dan biasanya bekerja
hanya dalam batas yang sempit

Pengkondisian sinyal dalam hal ini digunakan


untuk mengkonversi suatu jenis perubahan
listrik ke jenis perubahan listrik yang lain.
Konversi ini diperlukan misalnya dalam
transmisi sinyal dan interface dengan sistem
digital.

Transmisi
Digital

Untuk transmisi sinyal seringkali digunakan


transmisi arus karena tidak dipengaruhi oleh
perubahan beban. Standard level arus yang
digunakan adalah 4 sampai 20 mA.
Interface
Digital

Penggunaan
komputer
dalam
sistem
instrumentasi akan memerlukan suatu konversi
dari data analog ke data digital, yaitu yang
dilakukan oleh ADC. Konversi ini biasanya
memerlukan pengaturan level sinyal analog agar
sesuai dengan masukan yang diperlukan oleh
ADC

Dalam banyak kejadian, sinyal yang diperlukan


sering bercampur dengan sinyal yang tidak
diinginkan (noise). Untuk menyingkirkan sinyal
yang tidak diinginkan tersebut dapat digunakan
filter yang sesuai, yaitu low-pass filter (LPF),
high-pass filter (HPF), notch filter, atau gabungan
dari filter-filter tersebut.
Penyesuaian impedansi kadang diperlukan, yaitu
apabila impedansi internal transduser atau
impedansi saluran dapat menyebabkan terjadinya
suatu kesalahan dalam pengukuran suatu
variabel.

Pengkondisi sinyal salah satunya adalah


konversi. Konversi dalam pengkondisi sinyal
yaitu merubah sinyal masukan menjadi sinyal
keluaran yang diinginkan. Konversi pada
pengkondisi sinyal dibagi menjadi dua, yaitu
konversi analog ke digital dan konversi digital
ke analog.

ADC merupakan alat untuk mengubah sinyal


analog menjadi sinyal digital. ADC mengubah
sebuah voltase ke sebuah angka digital.

Sampling

Kuantisasi

Pengkodean

Mengubah sinyal kontinyu menjadi sinyal


waktu diskrit. Parameter yang digunakan
adalah frekuensi sampling. Pada proses ini
terjadi suatu pencuplikan dari bentukan
sinyal analog. Pencuplikan dilakukan pada
bagian-bagian sinyal analog. Ini dilakukan
dengan sinyal-sinyal sample.
Suatu aturan tertentu dari sinyal ini. Teori
Shannon menyatakan frekuensi sinyal ini
paling sedikit adalah 2 kali frekuensi sinyal
yang akan disampling(sinyal analog).

Ini adalah proses pembandingan level-level tiap


diskrit sinyal hasil sampling dengan tetapan
level tertentu. Level-level ini adalah tetapan
angka-angka yang dijadikan menjadi bilangan
biner.

Kuantisasi, dalam matematika dan


pemrosesan sinyal digital, adalah proses
pemetaan nilai input seperti nilai pembulatan.

meng-kode-kan data hasil kuantisasi ke dalam


bentuk digital (0/1) atau dalam suatu nilai
biner.

Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan


dalam persamaan :

Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital


Contoh kasus :
Suatu rangkaian ADC dengan IC 0804 diberikan input tegangan analog
sebesar 3 volt. Tegangan referensi IC di-set di 5 volt. Berapakah data digital
output dari IC?
IC 0804 adalah IC ADC dengan output 8 bit data digital. Maka maksimal
data digital-nya adalah 1 = 255 (pengurangan 1 dilakukan karena data
dimulai dari 0-255 yang berarti berjumlah 256). Sehingga data digital
output IC adalah:
Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital
Data ADC = (3/5) x 255
Data digital output IC = 153 = 10011001

DAC merupakan alat untuk mengubah masukan


sinyal
digital
menjadi
sinyal
analog.
Pengubahan
besaran
analog
ke
digital
ditentukan
oleh
besar
tegangan
input
maksimum yang diukur dalam Volt, mVolt atau
uVolt, sedang nilai konversi digitalnya juga
bebas ditentukan hal ini tergantung berapa bit
a yang digunakan untuk mengkonversinya.
Begitu pula untuk pengubah digital ke analog
juga sama dan hasil konversi tergantung pula
pada besar tegangan referensinya.

Jumlah harga tegangan atau aplitudo sebagai hasil


konversi adalah tergantung pada jumlah bit digital
yang dikonversikan, dan besar kecilnya harga analog
hasil konversi juga ditentukan oleh besar kecilnya
tegangan referensi.

Dan Seterusnya
Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi
maka akan semakin banyak jumlah harga amplitudo yang
didapat

Contoh: Tentukan hasil konversi digital ke analog 5


bit bila input 11111, dimana untuk nilai input 00001
tegangan output 0,2 volt!
Jawab: Jumlah harga amplitudo untuk DAC 5 bit
adalah 32, sedang harga konversi setiap tingkat 0,2
volt maka tegangan untuk konversi 11111 adalah
nilai tertinggi yaitu sama dengan (32-1)x0,2volt =
6,2 volt.
Dengan cara lain dapat pula kita hitung berdasarkan
konversi tiap tingkat, yaitu sebagai berikut:
1111B = 3,2 volt + 1,6 volt + 0,8 volt + 0,4 volt +
0,2 volt
= 6,2 volt.

Anda mungkin juga menyukai