Anda di halaman 1dari 25

TUGAS II

BIOLOGI SEL
KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN PROTOPLASMA

Disusun Oleh:
Muhammad Arifin (E1A011039)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2014

SITOPLASMA
Pada intinya, sebuah sel tersusun atas 2 komponen kimia, yaitu : senyawa organic dan
senyawa organic (Anonim, 2011: http://materi-pelajaran-biologi.blogspot.com). Protoplasma
adalah bahan hidup dalam sel, berupa cairan koloid campuran protein, lemak, karbohidrat,
dan bahan2 organik lainnya serta organel2 sel, tetapi biasanya tidak termasuk vakuola yang
besar (Vioni, 2010: http://aztazvir.blogspot.com).
Protoplasma merupakan bahan hidup di dalam sel berupa cairan koloid campuran
majemuk protein, lemak, dan bahan organik lainnya. Protoplasma merupakan substansi dasar
kehidupan dalam sel (Anonim, 2014: http://de-fairest.blogspot.com). Setiap sel disusun oleh
bahan-bahan organik dan anorganik. Dimana bahan organik meliputi : karbohidrat, protein
dan lemak (lipid). Dan bahan anorganiknya meliputi : air, gas, dan garam-garam mineral.
Dimana setiap komponen tersebut memiliki peran dan fungsi masing-masing yang saling
mendukung
antara
satu
dengan
yang
lainnya
(Anonim,
2014:
http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).

KOMPONEN KIMIAWI PENYUSUN PROTOPLASMA


Sel tersusun atas protoplasma yang mengandung komponen kimiawi dari bahan
organik dan anorganik, yakni
1. Senyawa organik: air, garam mineral dan gas.
a. Air, merupakan jumlah yang paling besar dalam protoplasma. Fungsi air antara lain:
sebagai pelarut baik senyawa organik maupun organik, pelarut elektrolit, mempertinggi
tegangan permukaan, berlangsungnya reaksi dalam metabolisme san transportasi zat
makanan.
b. Garam mineral. Ion yang terdapat dalam protoplasma berasal dari:
- garam (NaCl, CaSO4, MgCl2, MgCl2, KH2PO4),
- asam (HCl, HNO3)
- basa ( NaOH, KOH)
- kation ( H+, NH4+, Ca2+, K+, Na+)
- anion (OH-, HCO3-, Cl-, NO3-)
c. Gas ( O2, N2, CO2)
2. Struktur kimia organik antara lain tersusun atas karbohidrat, lemak dan protein.
a. Karbohidrat
Fungsi Karbohidrat: sumber energi, cadangan energi dan komponen struktural
organel dan bagian sel lainnya. Unsur penyusun Karbohidrat: karbon (C), oksigen (O)
dan Hidrogen (H). Macam Karbohidrat:
* Monosakarida : Triosa (Gliseraldehid, dihidroksi), Pentosa ( DNA, RNA, ADP dan
ATP), Heksosa (glukosa, fruktosa dan galaktosa)

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 2

* Oligosakarida : disakarida ( maltosa, laktosa), trisakarida (manotriosa),


polisakarida( homopolisakarida- amilum, glikogen, inulin, lignin,
selulosa; heteropolisakarida; kitin, heparin).

b. Lipid (lemak)
Dibangun oleh: gloserol dan asam lemak. Sifat : tidak latut dalam air, tetapi
larut dalam pelarut organik seperti eter, kloroform, dan alkohol. Fungsi : sebagai
komponen membran plasma, hormon dan vitamin, sebagai sumber energi. Macamnya
berdasarkan bentuk:
lemak sederhana : dibangun oleh satu gliserol dan tiga asam lemak (trigliserida).
Lemak gabungan : merupakan ester asam lemak yang jika dihidrolisis menghsilkan
asam lemak, alkohol dan zat lainnya.
Contoh:
- Fosfolipid (sfingolipid yang terdapat pada selubung meilin sel saraf),
- glikolipid ( serebrosida dan gangliosida)
- Lipoprotein
- Karotenoid ( hemoglobin dan klorofil).
Turunan lemak : steroid (hormon kelamin, vitamin D kolesterol dan estradiol.
c. Protein
Fungsi :
sebagai katalik : contohnya : enzim
sebagai mekanik: contohnya: protein otot
mengganti bagian yang rusak dan membangun subtansi sel yang baru.
Sifat : amfoter ( gugus amino: basa sedang gugus karboksil asam).
Penggolongan protein berdasarkan komposisi kimianya:
protein sederhana :jika dihidrolisis hanya menghasilkan asam amino. Contohnya:
albumin dan globulin.
Protein gabungan: jika dihidrolisis menghasilkan asam amino dan senyawa
lainnya. Contohnya glikoprotein, nukleoprotein, lipoprotein dan kromoprotein
(Hb dan hemosianin).
d. Asam Nukleat
Merupakan materi inti sel dan merupakan polimer nukleotida, yang
dihidrolisis akan menghasilkan fospat (P), Gula pentosa ( ribosa/ deoksiribosa) dan
basa Nitrogen. Macamnya : asam ribonukleat (RNA) dan deoksiribonukleat (DNA).
Fungsi : untuk mengontrol aktivitas sel dan membawa informasi genetik.

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 3

I. Bahan An-Organik
A. Air
(Anonim, 2014: http://www.smansax1-edu.com )

Air merupakan salah satu unsur yang terpenting dan merupakan bagian terbesar
penyusun protoplasma sel (95%). Protoplasma adalah bahan hidup dalam sel, berupa
cairan koloid campuran protein, lemak, karbohidrat, dan bahan2 organik lainnya serta
organel2 sel, tetapi biasanya tidak termasuk vakuola yang besar (Vioni, 2010:
http://aztazvir.blogspot.com).
Air juga berperan sebagai pelarut untuk bahan2 organik dan berperan dalam reaksi2
biokimia yang terjadi dalam sel. Selain itu, air juga berperan dalam transportasi nutrisi
menuju sel, serta transportasi hasil sekresi dan hasil ekresidari sel. karena mampu
mengarbsorbsi dan menghantarkan panas, air sangat penting untuk pengatur suhu sel. Air
merupakan salah salah satu unsur kimiawi sel yang terbesar, penyusun protoplasma (95
%). Protoplasma merupakan campuran bahan hidup dalam sel yang terdiri dari cairan
koloid campuran dari bahan-bahan organik dan organel-organel sel yang biasanya tidak
termasuk vakuola yang besar, dan protoplasma dilindungi oleh membran plasma.
Membran plasma juga merupakan bagian dari protoplasma (Anonim, 2014:
http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).
Pada sel, air memiliki banyak peran diantaranaya sebagai transpotasi nutrisi antar
sel, sebagai transportasi dari hasil sekresi dan ekresi, sebagai pelarut bahan-bahan organik,
berperan dalam reaksi-reaksi biokimia sel, menjaga ph sel dan juga mampu dalam
menghantarkan maupun dalam mengabsorbsi panas, sehingga air sangat penting pada
termoregulasi atau pengatur suhu.
Didalam jaringan tubuh (Anonim, 2013: http://hasnaputrira.blogspot.com), air
digunakan untuk:
1. Melarutkan senyawa senyawa lainnya
2. Mengangkut zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan lainnya
3. Menjaga stabilitas suhu tubuh
Air yang diperlukan tubuh diperoleh langsung dari air minum dan secara tidak
langsung diperoleh dari bahan makanan seperti buah buahan dan sayur sayuran.

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 4

B. Garam2 Mineral
Garam2 mineral yang terdapat pada protoplasma berada dalam bentuk ion2nya,
contoh NaCl terdapat dalam bentuk ion2 Na+ dan ion2 Cl-. Di dalam sel, ion2 terdapat
secara bebas atau berikatan dengan molekul2 protein, lemak, karbohidrat. Garam2
anorganik dan ion2 berfungsi membantu pemeliharaan stabilitas pH dan membantu
mengatur tekanan osmosis.
Ion Ca2+ terdapat dalam cairan tubuh. Fungsinya adalah untuk koagulasi darah,
kerja jantung, otot, dan saraf serta untuk mempertahankan permeabilitas membran. Ion K+
dan Mg2+ merupakan komponen utama protoplasma. Ion Mg2+ bersama dengan ion Fe3+
membentuk klorofil pada tumbuhan. Ion Fe3+ juga digunakan untuk reapirasi tingkat
seluler, membentuk hemoglobin, mioglobin, serta sitokrom. Ion Fe3+ terdapat pada
berbagai enzim. Sementara itu, ion Na+ merupakan kation utama pada cairan intraseluler.
Ion Na+ bersama Cl- dan HCO3- mengatur asam basa, tekanan osmosis, dan transpor zat
melewati membran. Adapun K+ merupakan komponen utama sitoplasma. Fungsinya
memengaruhi kerja otot jantung, mengatur asam basa, menahan air daam sel, dan bersama
Na+ ikut berperan dalam transpor zat melewati membran. Garam-garam mineral yang
terdapat dalam sel yaitu pada protoplasmanya berada dalam bentuk ion-ion, ion positive
maupun negative. Berasal dari garam (NaCl, CaSO4, MgCl2, MgCl2, KH2PO4), asam
(HCl, HNO3) , basa ( NaOH, KOH), kation ( H+, NH4+, Ca2+, K+, Na+), anion (OH-,
HCO3-, Cl-, NO3-) (Anonim, 2014: http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).
Didalam sistem pencernaan makanan, garam mineral tidak mengalami proses
pencernaan. Hal ini disebabkan sifatnya yang mudah larut dalam air sehingga mudah
diserap oleh darah di kapiler jonjot jonjot usus halus. Jika tubuh mengalami kekurangan
garam mineral tertentu akan menyebabkan penyakit defisiensi (Anonim, 2013:
http://hasnaputrira.blogspot.com). Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, garam
- garam mineral dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu: makroelemen dan mikroelemen.
Makroelemen: Makroelemen adalah unsur unsur yang diperlukan oleh tubuh
dalam jumlah yang banyak. Misalnya Natrium (Na), Kalsium (Ca), Kalium (K), Fosforus
(P), Magnesium (Mg), Klorin (Cl), Belerang (S), Fluorin (F), dan Iodin (I).
Mikroelemen: Mikroelemen adalah unsur unsur yang diperlukan tubuh dalam
jumlah sedikit misalnya mangan (Mn), Kromium (Cr), Kobalt (Co), Molibdenum (Mo),
Zink (Zn), dan Tembaga (Cu).
Tabel macam macam mineral
Nama
mineral
Kalsium
(Ca)

Fungsi

Bersama
fosfor
membentuk matriks
tulang dan gigi.
Membantu proses

Jumlah
kebutuhan per
hari
Tergantung
umur,
jenis
kelamnin, dan
kondisi tubuh

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Sumber

Akibat (defisiensi dan


kelebihan)

Susu, keju, kuning telur,


mentega, udang.
Sayuran kol, bit wortel,
kacang kacangan,

Penggunaannya diatur
oleh parathormon yang
dihasilkan
oleh
kelenjar anak gondok.

Page 5

Fosforus
(P)

Besi (Fe)

Natrium
(Na)

Kalium (K)

Iodin (I)

Belerang
(S)

pembekuan darah.
Proses
kontraksi
otot,
transmisi
impuls saraf.

Dewasa: 0,8 g
Anak anak:
1,4 g
Ibu hamil: 1,5
g
Ibu menyusui:
2,0 g

bawang,
buahan.

Pembentukan
matriks
tulang,
kontraksi
otot,
metabolisme, bahan
baku
fosfatid,
pembelahan sel.
Komponen enzim
sitokrom
yang
berperan
dalam
respirasi
sel,
komponen
inti
logam
dari
hemoglobin
Membentuk
natrium bikarbonat
yang
berperan
dalam
keseimbangan asam
basa cairan tubuh,
membantu
mempertahankan
iritabilitas
(kepekaan terhadap
rangsang) sel sel
otot dan saraf,
keseimbangan
osmotik
cairan
ekstraseluler.
Sebagai katalisator
pembentukan
karbohidrat
dan
protein, kontraksi
otot,
tranmisi
impuls
saraf.
Memelihara denyut
jantung, pengaturan
pelepasaninsulin
dari pankreas
Berperan penting
dalam penyusunan
hormon tiroksin

1,14 % berat
tubuh (0,8 g)

Ikan,jagung, dan kacang


- kacangan

15 30 mg

Sayuran hijau:
dan kangkung

0,1 0,2 %
berat tubuh

Garam dapur

Defisiensi:
nilai
osmotik
cairan
ekstraseluler
turun
sehingga
mengakibatkan
terganggunya
pengaturan suhu tubuh,
kejang,
otot
dan
kelelahan.
Kelebihan:
tekanan
darah tinggi

0,1 0,2 %
berat tubuh

Daging unggas, buah


buahan, dan sayur
sayuran.

Defisiensi: hambatan
pertumbuhan,
kelemahan otot, denyut
jantung tidak normal
Kelebihan:
kejang
otot bahkan kematian.

0,14 % berat
tubuh

Ikan laut, minyak ikan,


sayuran
hijau,
kulit
kentang, dan garam
beriodin.

Komponen
penyususn beberapa
vitamin:
tiamin,

Tergantung
kebutuhan.
asam amino

Telur, daging,
sayuran hijau

Defisiensi: kurangnya
pendengaran
pada
janin yang dikandung,
pembengkakan
kelenjar
gondok,
kecerdasan menurun,
kerdil
Kelebihan: aktivitas
tiroid menurun
Defisiensi:
berhubungan dengan
asam amino sulfur

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

dan

buah

bayam

keju,

Defisiensi: karies pada


gigi,
ratikisa
(pertumbuhan tulang
yang tidak sempurna),
mudah terjadi kejang
pada otot, darah sulit
membeku,
osteoporosis
Kelebihan:
hiperkalsemia
Defisiensi:
pada
hakikatnya
sama
dengan defisiensi Ca,
demineralisasi tulang
Kelebihan: pengikisan
rahang
Defisiensi: anemia
Kelebihan:
sirosis
pada hati

Page 6

Magnesium
(Mg)

biotin,
asam
panthotenat,
aktivator
enzim,
membantu
peyimpanan
dan
pembebasan energi
Respirasi intrasel,
katalisator beberapa
reaksi
biokimia
tubuh,
unsur
penting dalam otot,
tulang, dan eritrosit.

Fluorin (F)

Menguatkan
dan
meningkatkan daya
tahan gigi

Klorin (Cl)

Komponen
penyusun
asam
lambung
serta
keseimbangan

sulfur

0,07 % berat
tubuh

Kelebihan:
pertumbuhan
terhambat

Padi padian, daging,


dan susu

Telur, susu, garam, ikan


laut, dan teh hijau

2g

Garam dapur

Defisiensi:
kontrol
emosi dan mental
turun, perubahan yang
mengarah
padakerusakan ginjal
dan kardiovaskuler
Kelebihan: diare
Defisiensi:
caries
dentis
Kelebihan: kepadatan
gigi
meningkat,
menggangu
impuls
saraf
Defisiensi: kontraksi
otot abnormal

C. Gas2
Gas2 yang merupakan komponen kimiawi sel, antara lain oksigen, karbondioksida,
nitrogen, dan amonia. Oksigen masuk ke dalam sel melalui respirasi sel. Fungsinya untuk
oksidasi zat2 makanan guna memperoleh energi. Oksigen jga merupakan sisa dari sintesis
karbohidrat oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Karbondioksida merupakan sisa
pembakaran zat2 makanan. Di dalam tubuh hewan, karbondioksida digunakan untuk
membentuk ion CO3- dan HCO3- dalam aliran tubuh. Adapun bagi tumbuhan,
karbondioksida merupakan bahan mentah, bersama air untuk menyintesis karbohidrat.
Sementara itu, gas nitrogen bagi sel tidak terpakai. Unsur nitrogen dapat diikat oleh sel
dalam bentuk ion nitrat. Sebagian organisme menggunakan ion amonium. Akar tumbuhan
mengisap ion tersebut untuk diubah menjadi asam2 amino (Vioni, 2010:
http://aztazvir.blogspot.com).
Amonia merupakan sisa metabolisme protein dalam sel2 hewan. Amonia bersifat
racun sehingga harus dikeluarkan atau dinetralkan dulu sebelum dikeluarkan. Beberapa
jenis bakteri dapat mengubah amonium hidroksol menjadi nitrat dan akan diserap
tumbuhan untuk disintesis menjadi protein. Diantara unsur kimiawi golongan gas dalam
sel adalah nitrogen (N), ammonia (NH3), oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2). Unsur
nitrogen dalam sel tidak terpakai namun dapat berikatan dengan sel dalam bentuk ion
nitrat. Ammonia (NH3) merupakan gas hasil dari sisa metabolisme protein pada sel-sel
hewan, ammonia bersifat toksik (racun) sehingga harus dieliminasi (dikeluarkan) dari
tubuh agar tidak menyebabkan keracunan bagi tubuh (Vioni, 2010:
http://aztazvir.blogspot.com).
Oksigen bisa didapat dari sisa sintesis karbohidrat oleh tumbuhan melalui
fotosintesis, dimana diadalam sel oksigen berperan sebagai oksidasi zat-zat makanan
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 7

untuk memperoleh energi. Sisa metabolisme zat-zat makanan menghasilkan


karbondioksida, dimana didalam tubuh hewan karbohidrat berperan dalam pembentukan
ion CO3- dan HCO3-. Dan bagi tumbuhan karbondioksida berperan sebagai bahan mentah
bersama air untuk menyintesis karbohidrat, dan sisa dari sintesis karbohidrat bisa
menghasilkan oksigen (Vioni, 2010: http://aztazvir.blogspot.com).

II. BAHAN ORGANIK


Bahan2 organik dalam sel terdiri atas karbohidrat, lemak, protein.

A. Karbohidrat

Pembagian Karbohidrat

(Anonim, 2014: http://www.smansax1-edu.com )

Karbohidrat merupakan suatu kelompok senyawa2 organik yang tersusun atas


karbon, hidrogen, dan oksigen. karbohirat dalam sel hanya 1%, tetapi memiliki daya ubah
dan manfaat yang tinggi sebagai energi untuk metabolisme dalam sel. Karbohidrat
umumnya terdapat dalam bentuk gula sederhana. Gula sederhana dikenal dengan nama
monosakarida, contohnya glukosa dan fruktosa. Fruktosa dapat ditemukan dalam buah,
madu, dan beberapa sayuran. Dua molekul sederhana (misalnya glukosa) dapat bergabung
membentuk suatu molekul disakarida (maltosa). Monosakarida dan disakarida bersifat
larut dalam air. Beberapa molekul monosakarida dapat bergabung membentuk
polisakarida. Contoh polisakarida adalah zat pati, glikogen, amilum, pektin, kitin, lignin,
dan selulosa.
Karbohidrat adalah kelompok senyawa organik yang terdiri dari unsur H,C,O.
biasanya tersideia dalam bentuk gula sederhana monosakarida (glukosa dan fruktosa)
dimana monosakarida tidak dapat dihidrolisis lagi menjadi molekul yang lebih kecil lagi 2
molekul sederhana , disakarida (maltosa) dimana disakarida merupakan gabungan dua unit
sakarida dan jika dihidrolisis maka disakarida akan berubah menjadi 2 monosakarida. Dan
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 8

beberapa molekul monosakarida bisa bergabung dan membentuk polisakarida ( pektin,


lignin, kitin, zat pati, amilum dan selulosa). Dan fungsi utama dari karbohidrat adalah
sebagai sumber energi (Anonim, 2014: http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).
Karbohidrat : sebagai sumber energi bagi sel ,komponen pembentuk membran , dan
dinding sel , merupakan komponen penyusun inti sel bersama dengan protein (Anonim,
2013: http://tawon-dash.blogspot.com ).
Monosakarida (dari bahasa Yunani monos, berarti tunggal dan sacchar, berarti
gula) umumnya memiliki rumus molekul yang merupakan beberapa kelipatan CH2O.
Glukosa (C6H12O6), monosakarida yang paling umum, memiliki peran penting dalam
kehidupan. Gugus hidroksil terikat pada setiap karbon kecuali satu, yang berikatan ganda
dengan oksigen untuk membentuk gugus karbonil. Tergantung pada lokasi gugus karbonil
itu, gula bisa sabagai aldosa (gula aldehida) atau sebagai ketosa (gula keton). Glukosa
misalnya, aldosa, fruktosa, dan isomer struktural glukosa merupakan bagian ketosa
(Anonim, 2013: http://hasnaputrira.blogspot.com).

Galaktosa

(Anonim, 2014: http://ms.wikipedia.org )

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 9

Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan
glikosidik, ikatan kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi
dehidrasi, misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan
dua molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto. Maltosa merupakan bahan untuk
pembuatan bir. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu, merupakan disakarida lain,
yang terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah molekul
galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu gula yang sehari
hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan fruktosa. Tumbuhan organ
nonfotosintetik lainnya dalam bentuk sukrosa.

Polisakarida adalah makromolekul, polimernya dihubungkan dengan ikatan


glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau cadangan yang
nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula bagi sel. Polisakarida
lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk struktur yang melindungi sel
atau keseluruhan organisme.

Dalam setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1
kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan sebagian kecil
dalam darah. Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka darah akan
bersifat asam atau acidosis. Contoh makanan yang mengandung karbohidrat paling tinggi
adalah nasi, roti, dan kentang. Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang
fungsi utamanya sebagai penghasil energi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori.
Walaupun lemak menghasilkan energi lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di
konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan pokok, terutama pada negara sedang
berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat dikonsumsi sekitar 70-80% dari
total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai 90%. Sedangkan pada
negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini disebabkan sumber
bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya dibandingkan
sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein (Ramli, 2012:
http://kamriantiramli.wordpress.com).
Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan
sebagainya), serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam. Karbohidrat termasuk
penyusun sel karena penyusun sel terdiri dari molekul organik, yaitu molekul yang
mengandung atom karbon (C), hidrogen (H), dan aksigen (O). Secara biologis, karbohidrat
memiliki fungsi sebagai bahan baku sumber energi baik pada hewan, manusia dan
tumbuhan. Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung
atom Karbon, Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 10

beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar
karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber
bahan
makan
yang
berasal
dari
tumbuh-tumbuhan
(Ramli,
2012:
http://kamriantiramli.wordpress.com).
Sumber karbohidrat nabati dalam bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan
hati dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuhtumbuhan, karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto
sintese di dalam sel-sel tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil).
Matahari merupakan sumber dari seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari
kehidupan tidak akan dijumpai. Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan
akan menyerap dan menggunakan enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan
bahan utama CO2 dari udara dan air (H2O) yang berasal dari tanah. Energi kimia yang
terbentuk akan disimpan di dalam daun, batang, umbi, buah dan biji-bijian.
Jadi, karbohidrat adalah hasil sintesis CO2 dan H2O dengan bantuan sinar mataharidan zat
hijau daun (klorofil) melalui fotosintesis. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang
tersusun dari unsure-unsur karbon, hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah
CnH2nOn. Karbohidrat berfungsi sebagai penghasil energi (Ramli, 2012:
http://kamriantiramli.wordpress.com).
Penggolongan Karbohidrat
a) Karbohidrat yang Terdapat pada Makanan

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan menjadi:

Available Carbohydrate (Karbohidrat yang tersedia): yaitu karbohidrat yang dapat


dicerna, diserap serta dimetabolisme sebagai karbohidrat.
Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia), yaitu karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga tidak
dapat diabsorpsi.

b) Karbohidrat Berdasarkan Jumlah Molekulnya


Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi
dihidrolisa, hanya terdiri dari satu gugus. Rumus umumnya yaitu
C6H12O6.Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum
disebut juga gula. Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Tiga jenis monosakarida
yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.
Glukosa

Disebut juga gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, Buahbuahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh glukosa
didapat dari hasil akhir pencernaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa. Dalam aliran
darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai penyedia energi bagi seluruh
sel-sel dan jaringan tubuh. N 80-120 mg %. Melebihi normal disebut hiperglikemia,
pada penderita Diabetes Mellitus.
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 11

Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Disebut levulosa karena larutan
fruktosa memutar bidang polarisasi ke kiri (laevus=kiri). Merupakan jenis sakarida
yang paling manis, Banyak dijumpai pada buah-buahan, mahkota bunga, madu dan
hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa didapat dari hasil pemecahan
sukrosa.
Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam .Galaktosa yang ada di dalam tubuh
merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan


disakarida terdapat 3 jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.
c) Sumber dan Fungsi Karbohidrat

Bahan-bahan yang mengandung karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi
jalar, talas, ketela, kentang dan sagu.
Fungsi karbohidrat

1. Karbohidrat merupakan suatu molekul yang tersusun dari unsur-unsur karbon,


hydrogen, dan oksigen. Rumus umumnya adalah CnH2nOn.
2. Sumber karbohidrat antara lain padi, gandum, jagung, ubi jalar, talas, ketela,
kentang dan sagu dll. Karbohidrat memiliki beberapa fungsi, utamanya yaitu
sebagai sumber energi.
3. Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4


kalori) bagi kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah
langsung menjadi enersi untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam
bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada beberapa jaringan tubuh seperti sistem
syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi yang berasal dari karbohidrat
saja.
2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi. Kebutuhan tubuh
akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi tidak
mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di
dalam makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein
akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian
protein akan meninggalkan fungsi utamanya sebagai zat pembangun. Apabila
keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan kekurangan enersi dan
protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 12

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah


terjadinya ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.
4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.
5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa
rnisalnya berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan
komponen yang penting dalam asam nukleat.
6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung
serat (dietary fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

B. Lemak
Lemak merupakan suatu bahan yang mengandung karbon, hidrogen, dan oksigen.
Lemak tersusun atas asam lemak dan gliserol (suatu alkohol). Meskipun terdapat dalam
jumlah sedikit (12%), lemak bersama protein berperan penting dalam pembentukan
membran plasma dan struktur2 membran dalam sel. Jika terdapat dalam sitoplasma, tetes
lemak merupakan sumber energi. Lemak bersifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik seperti etanol dan eter. Lemak dikelompokkan menjadi lemak sederhana
(lemak hewan, minyak tumbuhan, dan lilin), fosfolipid, dan steroid.
Lemak disusun oleh unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O). Senyawa
utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan gliserol( sejenis alkohol).
Diantara fungsi lemak adalah sebagai cadangan energi, mengatur peredaran lemak,
sebagai struktur kimiawi membran sel bersama dengan karbohidrat dan protein. Sifat
lemak tidak bisa larut dalam air dan bisa larut dengan menggunakan pelarut organik
seperti eter dan etanol dll (Anonim, 2014: http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).
Asam lemak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut (Anonim,
2013: http://hasnaputrira.blogspot.com):
1. Lemak Jenuh
Asam lemak ini berbentuk
lemak hewan, seperti lemak babi dan

padat pada suhu ruangan. Sebagian besar


mentega adalah jenuh.

2. Lemak tak Jenuh


Lemak tumbuhan dan ikan umumnya tidak jenuh karena berada dalam bentuk
cair pada suhu ruangan. Lemak tumbuhan dan ikan disebut sebagai minyak. Misalnya
minyak jagung dan minyak hati ikan cod. Kekakuan pada asam lemak tidak jenuh itu
mencegah terjadinya penggumpalan molekul lemak yang cukup dekat yang bisa
mengubahnya menjadi padat. Menu makanan yang banyak mengandung lemak jenuh
merupakan salah satu dari beberapa faktor yang dapat menyebabkan penyakit
kardiovaskuler pada manusia. Pada kondisi ini simpanan yang disebut kerak (plak)
berkembang dilapisan internal pembuluh darah yang menghambat aliran darah dan
mengurangi kelenturan pembuluh tersebut.
Lemak tidak memiliki afinitas terhadap air. Contoh umum fenomena ini adalah
pemisahan minyak goreng (suatu asam lemak cair) dari larutan asam cuka dan botol
bumbu salad. Selain lemak, golongan lipid yang penting lainnya adalah fosfolipid dan
steroid. Fosfolipid (fosfor dan lipida) merupakan komponen utama membran sel.
Steroid adalah lipid yang ditandai dengan kerangka karbon yang terdiri atas empat
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 13

cincin yang menyatu. Salah satu steroid yakni kolesterol.


Didalam tubuh, lemak memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai cadangan energi
2. Lapisan lemak dibawah kulit sebagai insulator tubuh
3. Dapat melindungi berbagai organ yang penting, seperti ginjal, hati, dan
sebagainya
4. Dapat melarutkan berbagai vitamin yaitu, vitamin A, D, E, dan K.
Lipid, yang merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami
perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi
dan risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari
diet Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Lemak sendiri adalah
sebuah gizi yang esensial (Ramli, 2012: http://kamriantiramli.wordpress.com).
Lipid adalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah
senyawa yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut
organik tetapi sukar larut atau tidak larut dalam air. Suatu lipid didefinisikan sebagai
senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil eter.Lipid adalah ester
asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut
lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida, xylena,
alkohol panas, dan aseton panas (Iskandar, 1974 dalam Ramli, 2012:
http://kamriantiramli.wordpress.com).
3. Fungsi Lipida
Fungsi lipida termasuk (soendoro, 1981) :
a.
b.
c.
d.

Penyimpan energy dan transport


Struktur membrane
Kulit pelindung, komponen dinding sel
Penyampai kimia

Selain itu ada beberapa referensi peran lipid dalam sistem makhluk hidup
adalah sebagai berikut (Toha, 2005) :
a. Komponen struktur membran
Semua membran sel termasuk mielin mengandung lapisan lipid ganda.
Fungsi membran diantaranya adalah sebagai barier permeabel.
b. Lapisan pelindung pada beberapa jasad
Fungsi membran yang sebagian besar mengandung lipid sperti barier
permeabel untuk mencegah infeksi dan kehilangan atau penambahan air yang
berlebihan.
c. Bentuk energi cadangan.

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 14

4. Karakteristik Lipid

Lemak berkarakteristik sebagai biomolekul organik yang tidak larut atau sedikit
larut dalam air dan dapat diekstrasi dengan pelarut non-polar seperti chloroform, eter,
benzene, heksana, aseton dan alcohol panas. Di masa lalu, lemak bukan merupakan
subjek yang menarik untuk riset biokimia. Karena kesukarannya dalam meneliti
senyawa yang tidak larut dalam air dan berfungsi sebagai cadangan energi dan
komponen struktural dari membran, lemak dianggap tidak memiliki peranan metabolik
beragam seperti yang dimiliki biomolekul lain, contohnya karbohidrat dan asam amino.
Namun, dewasa ini, riset lemak merupakan subjek yang paling menawan dari
riset biokimia, khususnya dalam penelitian molekular mengenai membran. Pernah
diduga sebagai struktur lembam (inert), dewasa ini membran dikenal secara fungsional
sebagai dinamik dan suatu pengertian molekular dari fungsi selularnya merupakan
kunci untuk menjelaskan berbagai komponen biologi yang penting, contohnya, sistem
transport aktif dan respon selular terhadap rangsang luar (Armstrong, 1995). Jaringan
bawah kulit di sekitar perut, jaringan lemak sekitar ginjal mengandung banyak lipid
terutama lemak kira-kira sekitar 90%, dalam jaringan otak atau dalam telur terdapat
lipid kira-kira sebesar 7,5-30% (Riawan, 1990).
Lipid menurut International Congress of Pure and Applied Chemistry adalah
kelompok senyawa kimia yang mempunyai sifat-sifat :

Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, CHCl3,
benzen,alkohol/aseton panas, xylen, dll. serta dapat diekstraksi dari sel
hewan/tumbuhan dengan pelarut tersebut.
Secara kimia, penyusun utama adalah asam lemak (dalam 100 gram lipid terdapat
95%asam lemak).
Lipid mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh manusia seperti asam lemak
essential (EFA contohnya asam linoleat) dari asam linoleat dapat dibuat asam
linolenat dan asam arakidonat.

Dalam penjelasan yang lain di sebutkan bahwa karakteristik suatu lipid dibagi
menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
a. Karakteristik Fisik Lipid

Berikut ini adalah beberapa karakteristik fisik lipid, yaitu (Rolifartika, 2011) :
1. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan
lemak dari tumbuhan berupa zat cair.
2. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh,
sedangkan lemak yang mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak
tak jenuh. Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat)
mempunyai titik lebur 71 C, sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga
molekul asam oleat) mempunyai titik lebur 17 C.
3. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan
lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
4. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan
pelarut lemak yang baik.
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 15

5. Pada suhu kamar, jika berbentuk cair cenderung disebut dengan minyak. Jika
berbentuk padat disebut sebagai lemak.
6. Tidak larut dalam air sehingga disebut hidrofobik (takut air), sifat ini sangat
penting dalam pembentukan membran sel
7. Namun, fosfolipid bersifat ampifatik, yaitu dalam satu molekul ada bagian
molekul yang nonpolar dan hidrofob dan di bagian ada yang polar dan hidrofil
(suka air).
8. Larut dalam solven semacam alkohol, hidrogen, dan oksigen, tetapi kadar oksigen
setiap molekulnya lebih rendah dari yang dimiliki karbohidrat. Juga larut dalam
pelarut nonpolar, seperti kloroform dan eter. Minyak mempunyai titik leleh dan
titik didih lebih rendah daripada lemak.
b. Karakteristik Kimia Lipid

Beberapa karakteristik kimia lipid adalah sebagai berikut:


1. Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun)
Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim lipase.
Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah
garam asam lemak yang disebut sabun
2. Pembentukan membran, misel (micelle) dan emulsi.
Pada umumnya lipid tidak larut dalam air, karena mengandung hidrokarbon
adalah nonpolar. Akan tetapi asam lemak, beberapa fosfolipid, sfingolipid
mengandung lebih banyak bagian yang polar dibandingkan dengan bagian yang
non polar. Karena itu dinamakan polar lipid. Polar lipid tersebut sebagian larut
dalam air, dan bagian lain larut dalam pelarutan nonpolar. Pada oil water
interface, bagian yang polar dalam fase air (water phase) sedangkan bagian yang
nonpolar pada fase minyak (oil phase). Dengan adanya polar lipid tersebut dapat
membentuk membran biologik dengan lapis ganda (double layer).
5. Klasifikasi Lipid

Lipid yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur


kimianya ke dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama ,
berfungsi sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah
blok pembangun dario asamlemak ini kompleks kompleks lipid disintetis.
Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah
substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan tanggapan sel terhadap
rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid
kedua terdiri dari ester-ester gliseril. Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang
selain merupakan senyawa antara atau pengangkut metabolik dan bentuk
penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan komponen utama lipid
dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen membran.
Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin. Sterol mencangkup kelas ke empat
lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam empedu, hormon steroid, dan vitamin
D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek metabolisme ester kolesteril yang
berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas terakhir lipid,
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 16

mencangkup dolikol dan vitamin A, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-derivat


isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang
sangat penting dan terpisah.

Tabel klasifikasi dan fungsi lipid


No
Lipid
1 Asam LemakProstaglandin

Fungsi

EstergliserilAsilgliserolFosfogliseril

3
4

SfingolipidSfingomielinGlikosfingolipid
Derivat sterolKolesterolEster Kolesterol

Bahan bakar metabolik, blok pembangun untuk lipid


lainModulator intrasel
Penyimpanan asam lemak, senyawa
metabolikStruktur membran
Struktur membranMembran antigen, permukaan
Membran dan struktur lipoproteinPenyimpanan dan
angkutan

Asam empedu
Pencernaan lipid dan absorbsi
Hormon steroid
Pengaturan metabolik
Vitamin D
Metabolisme kalsium dan fosfor
5

TerpenDolikolVitamin A

Sintesis glikoproteinPenglihatan, integritas epitel

Vitamin E

Antioksidan lipid

Vitamin K

Pejendalan darah

C. Protein

Rantai Karbon Protein


(Anonim, 2014: http://www.smansax1-edu.com )

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 17

Protein merupakan penyusun protoplasma terbesar kedua (15%) setelah air. Protein
merupakan makromolekul yang tersusun atas polimer2 asam amino yang membentuk
ikatan bersama, yaitu ikatan peptida. Ikatan2 peptida membentuk polipeptida. Setiap
protein terdiri atas satu atau lebih rantai polipeptida. Protein dapat dikelompokkan menjadi
protein struktural dan protein reaktif. Protein struktural yang meliputi kolagen, elastin,
dan keratin merupakan protein penyusun struktur sel, misalnya pada membran sel,
mitokondria, ribosom, dan kromosom. Adapun protein reaktif meliputi enzim, protein
hormon, globulin dalam darah dan otot, histon dan protamin yang berkaitan dengan asam
nukleat, serta protein kontraktil. Walaupun ada beberapa macam tipe protein, semuanya
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Beberapa jenis protein juga
mengandung belerang dan besi.
Protein tersusun atas unsur C,H,O dan juga unsur N dan kadang-kadang ditambah
dengan unsur Fe dan S pada beberapa jenis protein. Secara sederhananya protein adalah
ikatan dari polimer asam amino yang membentuk ikatan bersama yang disebut peptida dan
kemudian membentuk ikatan peptida yang disebut polipeptida. Satu protein terdiri dari
satu atau lebih ikatan polipeptida. Diantara fungsi protein adalah membentuk organel sel,
selaput sel, senyawa lain, menggantikan atau memperbaiki jaringan yang rusak dll
(Anonim, 2014: http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com).
Protein : sebagai enzim , komponen dan pembentuk membran sel , alat transpor ,
antibodi , hormon , dan sinyal sel (Anonim, 2013: http://tawon-dash.blogspot.com ).
Protein merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari hasil polimerisasi
kondensasi berbagai asam amino. Protein termasuk kopolimer. Setiap molekul protein
mengandung sekitar 20 jenis asam amino yang berikatan, dengan jumlah asam amino yang
dapat mencapai ribuan. Antarmolekul asam amino tersebut berikatan kovalen yang disebut
ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C (dari gugus -COOH) dan atom N
dari (gugus -NH2) (Anonim, 2013: http://hasnaputrira.blogspot.com).

Gambar: ikatan peptida

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 18

Protein yang terbentuk dari dua molekul asam amino disebut dipeptida, dari tiga
molekul asam amino disebut tripeptida, dan dari banyak molekul asam amino disebut
polipeptida.
Rangkaian asam amino yang membentuk protein sering dikelompokkan ke dalam
empat tingkatan struktur, yaitu primer, sekunder, tersier, dan kuarterner. Struktur primer
merupakan rantai pendek dari asam amino dan dianggap lurus. Struktur sekunder
merupakan rangkaian lurus (struktur primer) dari rantai asam amino. Namun, setiap gugus
mengadakan ikatan hidrogen sehingga rantai asam amino membentuk struktur heliks,
seperti pegas atau per. Struktur tersier terbentuk jika rangkaian heliks (struktur sekunder)
menggulung karena adanya tarik-menarik antarbagian polipeptida sehingga membentuk
satu subunit protein yang disebut struktur tersier. Struktur kuarterner terbentuk jika
antarsubunit protein (dari struktur tersier) berinteraksi membentuk struktur kuarterner.
1. Penggolongan Protein
Jenis protein yang sangat beragam dapat digolongkan berdasarkan komposisi
kimia, bentuk, dan fungsi biologis.

skema penggolongan protein


Protein (protos yang berarti paling utama) adalah senyawa organik kompleks
yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Peptida
dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air
dari amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000,
biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Proetin banyak terkandung di dalam makanan
yang sering dikonsumsi oleh manusia. Seperti pada tempe, tahu, ikan dan lain
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 19

sebagainya. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani
(Ramli, 2012: http://kamriantiramli.wordpress.com).
Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia
berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang
dibutuhkan tubuh. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup dan virus. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. jenis protein
lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang
membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan
(imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber
gizi, protein berperan sebagai sumber asam aminobagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof). Protein merupakan salah satu dari
biomolekul raksasa, selain polisakarida,lipid, dan polinukleotida, yang merupakan
penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang
paling
banyak
diteliti
dalam
biokimia
(Ramli,
2012:
http://kamriantiramli.wordpress.com).
Protein ditemukan oleh Jns Jakob Berzelius pada tahun1838. Biosintesis protein
alami sama dengan ekspresi genetik . Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi
menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom.
Sampai tahap ini, protein masih mentah, hanya tersusun dari asam amino
proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki
fungsi penuh secara biologi.Sumber sumber protein berasal dari Daging, Ikan, Telur ,
Susu, dan produk sejenis Quark , Tumbuhan berbji, Suku polong-polongan dan Kentang
(Ramli, 2012: http://kamriantiramli.wordpress.com).
2. Komponen Penyusun Protein
Unit dasar penyusun struktur protein adalah asam amino. Dengan kata lain protein
tersusun atas asam-asam amino yang saling berikatan. Struktur asam amino
Suatu asam amino- terdiri atas:
1. Atom C . Disebut karena bersebelahan dengan gugus karboksil (asam).
2. Atom H yang terikat pada atom C .
3. Gugus karboksil yang terikat pada atom C .
4. Gugus amino yang terikat pada atom C .
5. Gugus R yang juga terikat pada atom C .
3. Fungsi Protein
Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh, antara lain:
a. Menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan dan
memeliharajaringan tubuh,
b. Mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh,
c. Memberi tenaga jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan
lemak,
d. Sumber energy,
e. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan,
TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 20

f. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibody,


g. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel.
4. Kekurangan Protein
Protein sendiri mempunyai banyak sekali fungsi di tubuh kita.Pada dasarnya
protein menunjang keberadaan setiap sel tubuh, proses kekebalan tubuh.Setiap orang
dewasa harus sedikitnya mengkonsumsi 1 g protein pro kg berat tubuhnya. Kebutuhan
akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet-atlet .Kekurangan
Protein bisa berakibat fatal:
Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)
Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil yang menderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh darah
sehingga menimbulkan odem.Simptom yang lain dapat dikenali adalah:
a. Hipotonuso gangguan pertumbuhan
b. Hati lemak
Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berkibat kematian

D. Vitamin
Kata vitamin berasal dari kata vital yang artinya hidup dan amin yang berarti
senyawa yang mengandung gugus N. Vitamin adalah zat organik untuk memperlancar
metabolisme tubuh. Kerja vitamin mirip dengan enzim yaitu sebagai katalisator reaksi.
Kondisi kekurangan vitamin disebut dengan avitaminosis. Pada umumnya vitamin tidak
dapat dibuat oleh tubuh. Akan tetapi, ada beberapa vitamin yang dapat dibuat dari zat zat
tertentu (disebut provitamin) di dalam tubuh. Contoh vitamin yang mempunyai provitamin
adalah vitamin D. Provitamin D banyak terdapat di jaringan bawah kulit. Vitamin lain
yang disintesis di dalam tubuh adalah vitamin K dan vitamin B-12. Kedua macam vitamin
tersebut disintesis didalam usus.
Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: vitamin
yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan
K). Oleh karena sifat kelarutannya tersebut vitamin yang larut dalam air tidak dapat
disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam
tubuh.
Tabel macam macam vitamin
Nama vitamin

Fungsi

Larut dalam air


B kompleks:
B1:
aneurin
(thiamin)
Aneuritik

Koenzim
dalam
pelepasan
CO2
selama
respirasi
sel,
absorpsi
lemak,

Jumlah
kebutuhan
1,5 mg

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Sumber

Kulit
ari
beras/
gandum, hati, jantung,
ginjal, otak, susu,
kuning telur, wortel,
dan ragi.

Akibat
(defisiensi dan
kelebihan)
Defisienai:
menghambat
proses glikolisis,
sel
keracunan
asam
piruvat,

Page 21

Anti beri beri

keseimbangan air
dalam tubuh, serta
menjaga
nafsu
makan.

B2:
Riboflavin
Laktoflavin

Enzim pembawa
hidrogen berenergi
tinggi pada proses
transpor elektron,
tranmisi rangsang
cahaya ke saraf
mata,
menjaga
nafsu
makan,
mmelihara
jaringan
sekitar
mulut

1,8 mg

Ragi, telur, hati, otak,


dan jantung

B3:
Niasin
Asam nikotin
Antipelagra

Pembelahan dan
pertumbuhan sel,
mencegah pelagra,
dengan
fosfat
membentuk
koenzim
yang
berperan
pada
respirasi sel

20 mg

Ragi, hati, ikan tuna,


telur, susu, beberapa
macam sayuran.

B5:
Asam pantotenat

Komponen
struktur koenzim
A yang berperan
dalam
proses
oksidasi sel

5 10 mg

Ragi, hati, kuning


telur, dan daging

B6:
Piridoksin

Pertumbuhan,
pembentukan sel
sel darah merah,
sel
kulit,
metabolisme
lemak,
bagian
gugus
prostetik
dari
enzim

2 mg

Ragi, gandum, jagung,


hati, dan ikan

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

kontraksi
otot
jantung
dan
tranmisi impuls
pada sistem saraf
pusat melemah,
nafsu
makan
turun,
penumpukan
cairan
pada
jaringan sehingga
menderita beri
beri
Kelebihan:
belum diketahui
Defisiensi: luka
kulit terutama di
sudut mulut dan
bibir (keilosis),
terdapat
pembuluh darah
pada kornea mata
sehingga
penglihatan
kabur,
katarak
(lensa
mata
menjadi buram),
dapat
mengakibatkan
kebutaan
Kelebihan:
belum diketahui
Defisiensi:
penyakit peagra
dengan gejala 3D
(Dermatitis,
diare, dimensia)
Kelebihan: kulit
disekitar
leher,
muka,
dan
telapak
tangan
terkelupas,
terbakar
dan
gataal gatal.
Defisiensi:
penyakit
kulit,
nafsu
makan
menurun,
insomnia (sulit
tidur pada malam
hari), dermatitis
Kelebihan:
belum diketahui
Difesiensi:
pelagra, anemia,
obstipasi,
pertumbuhan
anak terhambat,
kejang otot
Kelebihan:
belum diketahui

Page 22

B11:
Asam folat

dekarboksilase dan
trensaminase yang
berperan
dalam
mengubah
kelebihan
asam
amino
Penting
untuk
pembentukan sel
darah merah dan
asam
nukleat
(RNA dan DNA)

0,4 mg

Pisang, lemon, polong


polongan, kecabah,
gandum, ragi, dan
daging sapi

B12:
Sianokobalamin
Anti anemia
Pernisiosa

Koenzim
dalam
metabolisme asam
merangsang
pembentukan sel
darah merah

0,003 mg

Telur, susu, hati, ikan,


udang, kerang, dan
daging

Biotin
Vitamin H

Koenzim didalam
sibtesis
lemak,
metabolisme asam
amino,
pembentukan
glikogen

0,15 0,3
mg

Kacang kacangan,
sayuran, dan ragi

C:
Asam askorbat

Menjaga elastisitas
kapiler
darah,
pembentukan
serabut kolagen,
menjaga
perlekatan
akar
gigi pada gusi,
koenzim
dari
beberapa
reaksi
katabolisme
karbohidrat
dan
lemak,
pertumbuhan
tulang
Penyusun
rodopsin,
memelihara
jaringan epitelium

45 mg

Hati, ginjal, sayuran


hijau, buah terutama
yang
rasa
asam,
misalnya jeruk dan
tomat

1 mg

Sayuran hijau dan


kuning, wortel, susu,
margarin,
minyak
ikan,
keju,
dan
mentega

Mengatur
kadar
kalsium di salam
darah,

0,01 mg

Minyak ikan, mentega,


susu, kuning telur, dan
ragi

Larut
dalam
lemak
A: retinol
Antixeroftalmia

D:
Ergosterolkalsititis

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Defisiensi:
anemia,
pernisiosa,
radang
pada
lidah,
diare,
pertumbuhan
pada usia remaj
terhambat
Kelebihan:
belum diketahui
Defisiensi:
anemia
pernisiosa,
mempengaruhi
saraf
Kelebihan:
belum diketahui
Defisiensi: letih,
depresi,
mual
(nausea),
dermatitis, nyeri
otot
Kelebihan:
belum diketahui
Defisiensi:
degenerasi kulit,
gigi, pembuluh
darah, penyakit
skorbut,
kerusakan sendi
Kelebihan:
pembentukan
batu ginjal

Defisiensi:
Xeroftalmia
(pengerasan
jaringan okuler),
buta
senja
(hemeralopi),
bintik bitot, buta
permanen,
frinoderma
Kelebihan: sakit
kepala, muntah,
tulang retak, kulit
mengelupas
Defisiensi:
proses osifikasi
(penulangan)

Page 23

memperbesar
penyerapan ion Ca
dan P berperan
dalam osifikasi

E: Tokoterol
Anti sterilitas

K:
Filokuinon
Anti pendarahan

Kofaktor
untuk
transpor elektron
dalam
rantai
sitokrom (respirasi
sel), antioksidan
untuk mencegah
kerusakan
membran
sel,
mencegah
pendarahan yang
banyak pada ibu
melahirkan,
mencegah
keguguran
Penting
dalam
pembekuan darah
termasuk
dalam
pembentukan
protombin didalam
sel hati

15 mg

Kecambah,
kacang
hijau, susu, kuning,
telur, dan hati

0.03 mg

Sayuran hijau, buah,


daging,
dibentuk
sendiri di dalam usus
besar

terganggu
sehingga
menimbulkan
rakitis,
tulang
mudah patah
Kelebihan: tidak
berakibat
Defisiensi:
gangguan pada
pematangan dan
diferensiasi sel,
kematian
sel,
kemandulan,
keguguran layuh
otot
karena
tranmisi impuls
saraf terganggu
Kelebihan: tidak
berakibat

Defisiensi:
terganggunya
pembekuan darah
Kelebihan:
menyebabkan
penyakit jantung

E. Asam nukleat

Asam Nukleat

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 24

Asam nukleat : sebagai fakto genetika , koenzim , pembawa energi , dan pengatur
biosintesis protein. Asam nukleat yang paling umum adalah deoxyribonucleic acid (DNA)
dan ribonucleic acid (RNA).
1. STRUKTUR DNA DAN RNA
DNA

Gula
Deoksiribosa
Basa
Adenin, guanin, timin, sitosin
Utas/Untai
Utas ganda
Helix/Spiral
Ya
(Anonim, 2013: http://tawon-dash.blogspot.com )

RNA

Ribosa
Adenin, guanin, urasil, sitosin
Utas tunggal
Tidak

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Senyawa-Senyawa Penyusun Sel. Diakses di http://materi-pelajaranbiologi.blogspot.com, pada tanggal 29 Oktober 2014.
Ramli,

Kamrianti.
2012.
Komponen
Kimiawi
Sel.
Diakses
http://kamriantiramli.wordpress.com, pada tanggal 29 Oktober 2014.

di

Anonim. 2013. Biologi: Komponen Kimiawi Sel. Diakses di http://hasnaputrira.blogspot.com,


pada tanggal 29 Oktober 2014.Anonim. 2014. Pengertian Sel dan Komponen
Kimiawi. Diakses di http://www.smansax1-edu.com, pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonim. 2013. Komponen Kimiawi Sel. Diakses di http://tawon-dash.blogspot.com, pada
tanggal 29 Oktober 2014.
Anonim. 2014. Galaktosa. Diakses di http://ms.wikipedia.org, pada tanggal 29 Oktober 2014.
Anonim.

2014. Komponen Penyusun atau Struktur Sel Biologi. Diakses


http://artikelkedokteranhewan.blogspot.com, pada tanggal 29 Oktober 2014.

di

Anonim. 2014. Struktur Sel Hewan. Diakses di http://de-fairest.blogspot.com, pada tanggal


29 Oktober 2014.
Vioni, Alta. 2010. Susunan Kimiawi Sel. Diakses di http://aztazvir.blogspot.com, pada
tanggal 29 Oktober 2014.

TUGAS II: Komponen Kimiawi Penyusun Protoplasma

Page 25

Anda mungkin juga menyukai