Definisi 2
Definisi 2
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap 140/90 mmHg. Klasifikasi hipertensi
dari JNC (the Joint National Committee) VII dan ESH (The European Society of Hypertension) 2007,
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Klasifikasi tekanan darah dari JNC VII untuk dewasa
Sheet1
Tekanan Darah
Normal Prehipertensi
120-139 atau
80-89
Hipertensi
- Stage 1
- Stage 2
Sheet1
Kategori
Tekanan Darah Sistolik/ Tekanan Darah Diastolik (mmHg)
Normotensi
- Optimal
<120/80
- Normal
120-129/ 80-84
- Normal Tinggi
130-139/ 84-89
Hipertensi
- Grade 1 (ringan)
140-159/ 90-99
- Grade 2 (moderat)
160-179/ 100-109
- Grade 3 (berat)
>180/ >110
- Hipertensi Sistolik T erisolasi >140/ <90
Hipertensi Primer (esensial). Hipertensi yang penyebabnya tak diketahui pasti. Jenis hipertensi ini
ditemukan pada 90%-95% dari seluruh kasus hipertensi. Beberapa faktor risiko yang dihubungkan
dengan hipertensi primer (esensial) ialah faktor genetik, kelebihan asupan natrium, obesitas, dislipidemia, asupan alkohol yang berlebih, aktifitas fisik yang kurang, dan defisiensi vitamin D. Hipertensi
Sekunder. Hipertensi yang penyebabnya dapat diidentifikasi. Ditemukan pada 5%-10% dari seluruh
kasus hipertensi. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder ialah penyakit ginjal
primer, kontrasepsi oral, obat-obatan (al. NSAID, antidepresan, steroid), hiper- aldosteronisme primer,
feokromonistoma, stenosis arteri renalis, koarktasi aorta, dan obstructive sleep apnea.
EVALUASI
Pasien dengan hipertensi harus dievaluasi sebagai berikut:
(1) Riwayat penyakit (kapan mulai, gejala yang dirasakan, obat-obat yang diminum, termasuk
kontrasep- si oral, keterlibatan organ target, hipertensi dalam keluarga, serta adanya faktor-faktor risiko
lain dan penyakit kardiovaskuler); (2)Pemeriksaan fisik, yang bertujuan untuk mengevaluasi adanya
kerusakan organ target dan terdapatnya penyebab hipertensi sekunder.; (3)Pemeriksaan laboratorium,
meliputi hematokrit, urinalisis, gula darah, kreatinin serum, laju filtrasi glomerulus (eGFR), profil lipid
(kolesterol total, LDL, HDL, trigliserid), dan EKG.; (4)Beberapa pemeriksaan lain yaitu;
Mikroalbuminuria bila didap- atkan DM; Ekokardiografi bila pada EKG ditemukan hipertrofi ventrikel
kiri, atau iskemia miokard, atau pada hipertensi borderline; Elektrolit urin, analisis gas darah,
aldosteron plasma, MRI abdomen bila dicurigai hiperaldosteronisme primer; MRA arteri renalis bila
dicurigai adanya stenosis arteri renalis
PENGOBATAN
Dari berbagai penelitian klinik, pengobatan dengan antihipertensi yang dibandingkan terhadap plasebo,
dapat menurunkan risiko infark miokard 25%, stroke 30%-40%, dan gagal jantung konges- tif 50%.
Pengobatan nonfarmakologik. Pengobatan hipertensi harus meliputi pengobatan nonfarma- kologik
yang disebut juga modifikasi gaya hidup seperti terlihat pada tabel di samping ini. Obat-obat
hipertensi. Berbagai guideline dan analisis meta, menyimpulkan bahwa besarnya penu- runan tekanan
darah merupakan faktor utama dalam menurunkan risiko kardiovaskuler pada pasien hipertensi, bukan
jenis obat yang digunakan. Meskipun demikian terdapat beberapa keadaan atau kondisi klinis yang
mempengaruhi pemilihan obat-obat tertentu seperti terlihat pada tabel diba- wah ini.
MONOTERAPI
Pada pasien-pasien hipertensi dimana tidak ada kondisi tertentu untuk pemilihan obat yang spesi- fik,
maka obat yang dapat dipakai sebagai monoterapi adalah diuretik tiazid dosis rendah, antagonis
kalsium dihidropiridin kerja-panjang, dan ACE-I atau ARB (penghambat reseptor angiotensin II).
Tabel 3. Clinical Features Og The Different Causes Of Secondary Hypertension
Sheet1
Disorder
General
Renovascular Disease
Pasien yang lebih muda mempunyai respon yang lebih baik terhadap ACE-I atau ARB, dan
penghambat beta (penghambat beta biasan- ya tidak dipilih atau tidak digunakan sebagai monoterapi
inisial bila tidal terdapat indikasi spesifik karena kemungkinan meningkatnya kejadian kardiovaskuler,
terutama pada pasien usia lanjut). Pasien usia lanjut mempunyai re- spon yang lebih baik terhadap
diuretik tiazid atau antagonis kalsium dihidropiridin kerja- panjang.
Perbedaan respon ini kemungkinan berhubung- an dengan kadar renin plasma yang lebih ren- dah pada
pasien usia lanjut. Pada pasien usia lanjut ini indikasi spesifik pemakaian ACE-I atau ARB adalah
gagal jantung, kejadian infark mio- kard sebelumnya, DM, dan adanya penyakit gin- jal kronik dengan
proteinuria.
Page 1
TERAPI KOMBINASI
Pemberian obat-obatan anti hipertensi dalam bentuk kombinasi direkomendasikan oleh be- Tabel 4.
Lifestyle Modification in the Management of Hypertension
Modification
Weight Reduction
Adopt DASH eating plan
Dietary sodium reduction
Physical Activity
Moderation of Alcohol Consumption
Sheet1
Recommendation
Maintain normal body weight (BMI 18,5 to 24,9 kg/m2 )
Consume in diet rich in fruits, vegetables, and low-fat dairy products with a reduced content of saturated and
total fat
Reduced dietary sodium intake to no more than 100 meq/day (2.4 g sodium or 6 g sodium chloride)
Engage in regular aerobic physical activity, such as brisk walking (at least 30 minutes/day, most days of the week)
Limit consumption to no more than 2 drinks per day in most men and no more than 1 drink in women and lighterweight person
berapa guidelines seperti JNC VII (2003), British Hypertension Society (2004), dan European Societies
of Hypertension and Cardiology (2010). Pemberian dua macam obat sebagai terapi inisial disarankan
bila didapatkan tekanan darah lebih dari 20/10 mmHg diatas target tekanan darah yang ditentu- kan.
Misalnya bila target tekanan darah adalah <140/90 mmHg, maka terapi kombinasi dapat mulai
diberikan bila pada pasien tersebut dida-patkan tekanan darah 160/100 mmHg. Saat ini dipasaran
Tabel 5. Consideration for Individualizing Antihypertensive Therapy
Sheet1
Indication
Antihypertensive Drugs
Compelling indications (major improvement in outcome independent of blood pressure)
Systolic heart failure ACE Inhibitor or ARB, beta blocker, diuretic, aldosterone antagonist
Post-myocardial infarction ACE Inhibitor, beta blocker, aldosterone antagonist
Proteinuric chronic renal failure ACE Inhibitor and/or ARB
High coronary disease risk Diuretic (ALLHAT), perhaps ACE Inhibitor (HOPE)
Diabetes mellitus (no
Sumber : Kaplan NM, Domino FJ. Overview of hypertension in adults. UptoDate version 19.3, January 2012