TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Sepsis adalah suatu sindroma klinik yang terjadi oleh karena adanya respon tubuh yang
berlebihan terhadap rangsangan produk mikroorganisme. Ditandai dengan panas,
takikardia, takipnea, hipotensi dan disfungsi organ berhubungan dengan gangguan
sirkulasi darah.
Suspected infection
Biomarker sepsis (CCM 2003) adalah prokalsitonin (PcT); C reactive Protein (CrP).
Derajat Sepsis
1. Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS), ditandai dengan 2 gejala
sebagai berikut
1. Sepsis
2. Sepsis Berat
Sepsis dengan hipotensi (tekanan sistolik <90 mmHg atau penurunan tekanan sistolik
>40 mmHg).
4. Syok septik
Syok septik adalah subset dari sepsis berat, yang didefinisikan sebagai hipotensi
yang diinduksi sepsis dan menetap kendati telah mendapat resusitasi cairan, dan
disertai hipoperfusi jaringan.
USA 400.000 kasus sepsis; 200.000 kasus syok septik; 100.000 kematian.
Syok sepsis adalah suatu bentuk syok (sindroma sepsis yang disertai hipotensi)
yang menyebar dan vasogenik dicirikan oleh adanya penurunan daya tahan
vascular sistemik serta adanya penyebaran yang tidak normal dari volume
vascular. (Hudak&Gallo, 1996)
Sepsis is a condition in which the body is fighting a severe infection that has
spread via the bloodstream. (emedicinehealth.com)
Infeksi
Bakteriemia
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
Sepsis sistemik
Respon terhadap infeksi yang disebabkan oleh adanya sumber infeksi yang jelas,
yang ditandai oleh dua atau lebih dari gejala di bawah ini:
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
Severe Sepsis
Shok sepsis
Kondisi dimana tekanan darah sistolik <90mmHg atau terjadi penurunan sistolik
>40mmHg dari sebelumnya tanpa adanya penyebab hipotensi yang jelas.
Munculnya penurunan fungsi organ atau gangguan fungsi organ dan homeostasis
tidak dapat dijaga tanpa adanya intervensi.
1. Etiologi
Mayoritas dari kasus-kasus sepsis disebabkan oleh infeksi-infeksi bakteri gram negatif (-)
dengan persentase 60-70% kasus, beberapa disebabkan oleh infeksi-infeksi jamur, dan
sangat jarang disebabkan oleh penyebab-penyebab lain dari infeksi atau agen-agen yang
Sepsis bisa disebabkan oleh mikroorganisme yang sangat bervariasi, meliputi bakteri
aerobik, anareobik, gram positif, gram negatif, jamur, dan virus (Linda D.U, 2006)
Bakteri gram negative yang sering menyebabkan sepsis adalah E. Coli, Klebsiella
Sp. Pseudomonas Sp, Bakteriodes Sp, dan Proteus Sp.
Bakteri gram negative mengandung liposakarida pada dinding selnya yang disebut
endotoksin. Apabila dilepaskan dan masuk ke dalam aliran darah, endotoksin dapat
menyebabkan bergabagi perubahan biokimia yang merugikan dan mengaktivasi
imun dan mediator biologis lainnya yang menunjang timbulnya shock sepsis.
Gejala klinis sepsis biasanya tidak spesifik, biasanya didahului oleh tanda tanda sepsis
non spesifik, meliputi demam, menggigil, dan gejala konstitutif seperti lelah, malaise,
gelisah, atau kebingungan.
Perubahan sirkulasi
Tachycardia
Tachypnea
Hypotensi
Pasien harus mempunyai sumber infeksi yang terbukti atau yang dicurigai (biasanya bakteri) dan
mempunyai paling sedikit dua dari persoalan-persoalan berikut: denyut jantung yang meningkat
(tachycardia), temperatur yang tinggi (demam) atau temperatur yang rendah (hypothermia),
pernapasan yang cepat (>20 napas per menit atau tingkat PaCO2 yang berkurang), atau jumlah
sel darah putih yang tinggi, rendah, atau terdiri dari >10% sel-sel band. Pada kebanyakan kasuskasus, adalah agak mudah untuk memastikan denyut jantung (menghitung nadi per menit),
demam atau hypothermia dengan thermometer, dan untuk menghitung napa-napas per menit
bahkan di rumah. Adalah mungkin lebih sulit untuk membuktikan sumber infeksi, namun jika
orangnya mempunyai gejala-gejala infeksi seperti batuk yang produktif, atau dysuria, atau
demam-demam, atau luka dengan nanah, adalah agak mudah untuk mencurigai bahwa seseorang
dengan infeksi mungkin mempunyai sepsis. Bagaimanapun, penentuan dari jumlah sel darah
putih dan PaCO2 biasanya dilakukan oleh laboratorium. Pada kebanyakan kasus-kasus, diagnosis
yang definitif dari sepsis dibuat oleh dokter dalam hubungan dengan tes-tes laboratorium.
Gejala khas sepsis Dikatakan sepsis jika mengalami dua atau lebih gejala di bawah ini:
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
Variabel Umum
o
Tachipnea
Variable Inflamasi
o
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
Variabel Hemodinamik
o
MAP <70mmHg
SvO2 >70%
PaO2 / Fi O2 <300
Ileus
Fase dini: terjadi deplesi volume, selaput lendir kering, kulit lembab dan kering.
Post resusitasi cairan: gambaran klinis syok hiperdinamik: takikardia, nadi keras
dengan tekanan nadi melebar, precordium hiperdinamik pada palpasi, dan
ekstremitas hangat.
Peningkatan HR
Penurunan TD
Crakles
Perubahan sensori
Peningkatan temperature
Penurunan SVR
Penurunan PaO2
Penurunan HCO3
WBC > 12.000/mm3 atau < 4.000/mm3 atau 10% bentuk immature
APTT > 60
1. Penatalaksanaan
bila
terjadi
respons
imun
maladaptif
1. Resusitasi
Mencakup tindakan airway (A), breathing (B), circulation (C) dengan oksigenasi,
terapi cairan (kristaloid dan/atau koloid), vasopresor/inotropik, dan transfusi bila
diperlukan. Tujuan resusitasi pasien dengan sepsis berat atau yang mengalami
hipoperfusi dalam 6 jam pertama adalah CVP 8-12 mmHg, MAP >65 mmHg,
urine >0.5 ml/kg/jam dan saturasi oksigen >70%. Bila dalam 6 jam resusitasi,
saturasi oksigen tidak mencapai 70% dengan resusitasi cairan dengan CVP 8-12
mmHg, maka dilakukan transfusi PRC untuk mencapai hematokrit >30% dan/atau
pemberian dobutamin (sampai maksimal 20 g/kg/menit).
3. Terapi antimikroba
4. Terapi suportif
Oksigenasi
Pada keadaan hipoksemia berat dan gagal napas bila disertai dengan
penurunan kesadaran atau kerja ventilasi yang berat, ventilasi mekanik segera
dilakukan.
Terapi cairan
o
tekanan
darah
sistolik
>8g/kg.menit,norepinefrin
90mmHg.
Dapat
0.03-1.5g/kg.menit,
dipakai
dopamin
phenylepherine
0.5-
Bikarbonat
Secara empirik bikarbonat diberikan bila pH <7.2 atau serum bikarbonat <9
mEq/L dengan disertai upaya untuk memperbaiki keadaan hemodinamik.
Disfungsi renal
Nutrisi
Gangguan koagulasi
Kortikosteroid
Anti
endotoksin
(imunoglobulin
poliklonal
dan
monoklonal,
analog
(N-asetilsistein,
imunostimulator
selenium),
(imunoglobulin,
IFN-,
inhibitor
G-CSF,
sintesis
NO
imunonutrisi);
(L-NMMA);
nonspesifik
Komplikasi Sepsis
ARDS
Perdarahan usus
Gagal hati
Gagal jantung
Kematian
Sepsis awal
Kelanjutan