Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelas/kelompok : B-1/5
Waktu
: 07.00-11.00 WIB
Industri
Tanggal
: 18 Desember 2014
Dosen
Asisten
Isnaeni Fajrin
J3M112066
PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN
PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
primari clarifier ini merupakan bak sedimentasi pertama, dimana berfungsi untuk
memisahkan padatan tersuspensi dari air limbah dengan pengedapan secara gravitasi.
Tahapan ini akan menghasilkan pengendapan lumpur yang akan ditransfer ke belt press.
Hasil dari proses belt press yaitu limbah padat berupa sludge. Sludge ini mengadung
bahan kimia, karena pada proses sebelumnya terdapat penambahan bahan kimia
didalamnya.
Proses sebelumnya dari hasil Clarifier menghasilakan cairan yang berikutnya
dimasukan ke dalam Cooling Tower sedangkan padatannya akan di tampung di bak
pengumpul sludge yang terdapat di bagian dasar bak Clarifier yang nantinya akan
dipompa ke Belt Press yang akan dihilangkan kadar air yang ada di lumpur tersebut.
Dalam proses biiologi dengan menggunakan aerasi, di bak ini kapasitas muatan
air limbahnya sebesar 25.800 m3. Jumlah MLSS berkisar antara 5.000-7000 mg/L,
Oksigen terlarut (DO) minimum 2mg/L dengan waktu tinggal selama 15-16 hours, dan
Food per material (F/M) sebesar 0.11.
Udara pada bak aerasi sangat berpengaruh dalam menurunkan nilai BOD5.
Udara berfungsi sebagai konsumsi bakteri agar dengan aktif dapat memakan kandungan
organik dalam limbah.Bakteri pengurai mengkonsumsi bahan-bahan organik sehingga
berurai menjadi bahan-bahan sederhana seperti CO2, CO dan H2O. Pada akhirnya
CO2akan ke udara dan H2O menyatu dengan air.
memisahkan lumpur aktif (biomassa) yang berasal dari bak aerasi. Lumpur aktif yang
mengendap sebagian dikembalikan lagi ke bak aerasi dan sebagian yang lain di buang.
Pada prakteknya proses lumpur aktif adalah merupakan suatu pengolahan air
limbah, dimana air limbah bersama lumpur aktif masuk dalam bak aerasi, kemudian
diaerasi terus menerus. Air limbah (zat organik) akan dioksidasi oleh jasad renik
menjadi gas karbon dioksida dan sel baru. Banyaknya gas dan sel baru yang terbentuk
mengikuti persamaan reaksi oksidasi dan sintesis sel seperti diuraikan diatas. Jumlah sel
baru dalam tangki aerasi akan terus bertambah. Disisi lain sel-sel yang tua akan mati,
namun demikian jumlah sel baru yang terbentuk harus jauh lebih besar dari sel yang
mati. Hal ini untuk memungkinkan terjadinya positivenet growth (sel terus bertambah).
Secara umum proses lumpur aktif adalah sebagai berikut:
1. Lumpur aktif dimasukkan oleh konsentrasi MLSS.
2. Air limbah diaerasi melalui peralatan aerator sehingga oksigen banyak terserap.
3. Limbah air dialirkan ketangki pemisah dimana lupur mengendap pada jangka waktu
tertentu dan sebelah atas terdapat air bersih.
4. Air bersih secara grafitasi dapat dialirkan keperairan sebab sudah terhindar dari
bahan pencemar.
5. Lumpur yang mengendap kebagian dasar dibuang dan sebagian dikembalikan ke
reaktor.
Pada proses lumpur aktif ini perlu diperhatikan butiran lumpur dan waktu tinggal
lumpur dalam reaktor. Butiran lumpur yang keras sulit mengedap sehingga sulit
dipisahkan dari cairan. Bila lumpur ini terlalu banyak akan menutupi permukaan dan
menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme tidak baik. Oleh karena itu perlu diketahui
perbandingan volume lumpur dan berat lumpur yang disebut dengan Angka Volume
Lumpur (AVL) atau Sludge Volume Indeks (Ginting Perdana, 2008).
Gambar 4
Keterangan Tempat Penyimpanan
Gambar 5
B3Limbah B3 yang di Keringkan
Sekitar pukul 12:00 kami diajak mengelilingi tempat produksi dan IPAL yang
terdapat disana.IPAL yang Perseroan miliki cukup lengkap dan begitu terintegrasi.
Pengenalan secara langsung bentuk dan proses IPAL dapat membantu kami lebih
memahami sistematika mengenai IPAL. Sekitar 1 jam kami diajak berkeliling,
selanjutnya diakhiri dengan sesi foto tepatnya berada di depan Bak Ekualisasi Plant 3.
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju TPST Bantar Gebang.
Sekitar pukul 14.00 WIB kami tiba di TPST Bantar Gebang. Sebelumnya
pengelola TPST Bantar Gebang telah menunggu kehadiran kita. Namun karena terlalu
siang kita datangnya, pemberian materi digantikan oleh rekannya. Dikarenakan
pengelola tersebut ada urusan dan harus meninggalkan kami. Pengelolaan sampah di
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang berada di Kota Bekasi
sudah menghasilkan sebanyak 60 ton pupuk kompos setiap hari yang kemudian siap
dijual. Pengolahan sampah dengan cara pengomposan dilakukan oleh TPST Bantar
Gebang dengan memanfaatkan sampah organik yang didapatkan dari sampah-sampah
pasar hal ini dikarenakan sampah-sampah yang bersumber dari pasar tradisional
memiliki kadar sampah organik yang tebih tinggi dibandingkan sumber sampah yang
lainnya. Sampah yang bersumber dari sampah pasar kemudian dipisahkan antara
sampah organik dan sampah pelastik hal ini untuk memudahkan proses pengolahan
kompos selanjutnya. Sampah organik tersebut kemudian di bulak-balikan selama 7-14
hari untuk menurunkan kadar C/N rasio pada sampah organik tersebut. sampah yang
telah dibulak-balikan kemudian dikeringkan secara berkala untuk menurunkan kadar air
yang berada di dalam sampah-sampah tersebut. setelah dilakukan pembalikan dan
pengeringan hingga mencapai C/N rasio yang diinginkan kemudian dilakukan
penggumpalan kompos untuk memudahkan penyebaran kompos dan mengurangi
terjadinya penguapan dari kompos-kompos tersebut. kompos yang telah digumpalkan
akan lebih memudahkan petani untuk menyebarkan kompos tersebut.
(a)
(b)
(c)