Anda di halaman 1dari 5

Catatan kuliah-Fisika Modern

Schroedinger

3 April 2008

-Mekanika Kuantum-

Persamaan Gelombang Schroedinger


Pendahuluan
Telah dipelajari bahwa perangkat dari teori kuantum lama adalah :
Postulat Planck mengenai kuantisasi energi osilator harmonik elektron yang menjadi
sumber radiasi termal pada benda hitam sempurna.
Teori Einstein mengenai efek fotolistrik yang mengandaikan bahwa cahaya terkuantisasi.
Perilaku partikel dari radiasi elektromagnetik yang menerangkan efek Compton (dualisme
cahaya).
Postulat de Broglie tentang perilaku partikel bergerak sebagai gelombang (dualisme
partikel).
Prinsip Heisenberg mengenai ketidakpastian harga besaran x dan p jika diukur serentak.
Teori Bohr mengenai atom hydrogen.
Namun demikian perangkat teori ini tidak dapat menerangkan beberapa gejala tingkat atom dan
sub-atom lain. Contohnya adalah spektrum atom berelektron banyak, dan laju transisi elektron
dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya dalam hidrogen dan atom-atom lain. Bohr tidak
dapat menerangkan mengapa garis spektral tertentu berintensitas lebih tinggi dari pada yang
lainnya, dan tidak dapat menerangkan bahwa sesungguhnya garis spektral terdiri dari garis-garis
terpisah yang panjang galombangnya berbeda sedikit.
Selain itu perangkat ini tidak menyeluruh(komprehensif) sebagai wadah untuk menerangkan
gejala-gejala yang bersumber pada proses-proses fisika di tingkat atom dan sub-atom.
Pada tahun 1925 Erwin Schroedinger mengajukan suatu teori, Mekanika Kuantum, yang mana
lebih menyeluruh tentang gejala yang bersumber pada proses atom dan sub-atom. Perbedaan
pokok antara mekanika Newton (klasik) dengan mekanika kuantum terletak pada cara
menggambarkannya. Dalam mekanika klasik, masa depan partikel telah ditentukan oleh
kedudukan awal, momentum awal serta gaya-gaya yang beraksi padanya. Dalam dunia
makroskopik kuantitas seperti ini dapat ditentukan dengan ketelitian yang cukup sehingga
mendapatkan ramalan mekanika Newton yang cocok dengan pengamatan. Dalam mekanika
kuantum ketentuan tentang karakteristik masa depan seperti mekanika Newton tidak mungkin
diperoleh, karena kedudukan dan momentum suatu partikel tidak mungkin diperoleh dengan
ketelitian yang cukup, sehingga dalam teori ini digunakan prinsip ketidakpastian dan probabilitas.
Hal yang dapat membuat kita lebih paham akan keberadaan dari mekanika klasik dan kuantum
adalah, kenyataan bahwa mekanika klasik merupakan versi aproksimasi dari mekanika kuantum.
Hal ini merupakan sesuatu yang mengejutkan dan luar biasa dari teori kuantum. Mudah-mudahan
anda sekalian jatuh hati pada bahasan kita kali ini. Selamat menikmati!
Fungsi dan Persamaan Gelombang
Kuantitas yang diperlukan dalam mekanika kuantum adalah fungsi gelombang dari benda itu
(dinotasikan dengan ). itu sendiri sebenarnya tidak memiliki tafsiran fisis, 2
merupakan kuadrat besaran mutlak yang mana berbanding lurus dengan peluang (kebolehjadian)
untuk mendapatkan partikel itu di tempat itu dan pada saat itu. Nilai dari momentum, momentum
sudut dan energi dapat diperoleh dari . Adapun ungkapan matematis dari 2 adalah ,
2 *
(1)

Universitas Padjadjaran,2008

(annisa aprilia document.)

Catatan kuliah-Fisika Modern

dengan

Schroedinger

* merupakan konjugate kompleks dari

3 April 2008

apabila merupakan fungsi kompleks.

Berikut contohnya,
( x, t ) A( x, t ) iB ( x, t )
Fungsi gelombang diungkapkan oleh :
* ( x, t ) A( x, t ) iB ( x, t )
Konjugate kompleks dari fungsi tsb. :
( x, t ) 2 A( x, t ) 2 B ( x, t ) 2
Sehingga kuadarat besaran mutlak :
(4)
Mengingat nilai dari i 1 maka i 2 1 .
( x, t ) 2 merupakan kuantitas riil yang positif.

(2)
(3)

Persyaratan untuk fungsi gelombang :


1. Karena ( x, t ) 2 merupakan kebolehjadian, maka fungsi perlu dinormalisasi agar
kebolehjadian menemukan partikel di seluruh interval adalah satu.
2. harus berharga tunggal, karena P hanya berharga tunggal pada tempat dan waktu
tertentu, yaitu 1(satu).
Berdasarkan kedua persyaratan diatas, maka sudah tentu berlaku hubungan dibawah ini :
( x, t ) 2 P

(5)

P.dV

( x, t ) 2 .dV 1

(6)
Fungsi yang memenuhi persamaan diatas dinamakan fungsi yang ternormalisasi. Pernyataan dari
ungkapan tersebut ialah probabilitas dari menemukan partikel di suatu tempat setiap saat bernilai
1(tidak mungkin 0,2, 3dst).
Persamaan Schroedinger
Persamaan Schroedinger merupakan suatu postulat tentang gerak suatu partikel bermassa m0
dalam potensial bergantung waktu V(x,t). Di bawah ini dicantumkan persamaan itu untuk kasus 1
dimensi dengan koordinat cartesis x :
2 2

( x , t ) V ( x, t ) ( x , t ) i ( x , t )
2
2m0 x
t

(7)

Dalam ungkapan ini mo merupakan massa partikel, x merupakan kedudukan partikel, dan t adalah
waktu. Fungsi ( x, t ) merupakan solusi dari persamaan tersebut, yang dinamakan fungsi
gelombang Schroedinger.
Dinyatakan dalam teori mekanika kuantum, bahwa fungsi gelombang ( x, t ) :
secara sepenuhnya menggambarkan sistem fisika mikro yang dipelajari, dalam arti
bahwa, semua informasi mengenai besaran fisika system itu dapat diperoleh dari ( x, t ) .
Persamaan Schroedinger merupakan suatu postulat, jadi merupakan suatu andaian dasar.
Bermanfaat atau tidaknya postulat itu bergantung dari kemampuannya dalam meramal gejala yang
berkaitan dengan proses fisika tingkat atom dan sub-atom. Berikut ini contohnya (bukan bukti) :

# Ambil kasus sederhana, yaitu elektron yang bergerak dalam satu dimensi dengan vector
gelombang tunggal k0 dan frekuensi tunggal 0. Untuk kasus dengan vector gelombang tunggal
seperti itu, gelombang ada diseluruh interval x, antara -< x < . Kedudukan elektron tidak
tertentu, sesuai dengan ketidakpastian Heisenberg , (x) (k) dengan (k) = 0.
Universitas Padjadjaran,2008

(annisa aprilia document.)

Catatan kuliah-Fisika Modern

Schroedinger

3 April 2008

Gerak elektron dalam ruang digambarkan oleh fungsi gelombang :

( x, t ) A0 e i ( k0 x 0t )
(8)

E
2 p0

dan 0 0 .

Maka persamaan (8) dapat ditulis sebagai :


dengan k 0

( x, t ) A0 e

( p 0 x E 0t )

(9)
Menurut postulat Schoedinger informasi tentang partikel dapat diperoleh dari ( x, t ) .
Lalu bagaimanakah cara memperolehnya?

Lakukanlah operasi matematika

terhadap fungsi gelombang ( x, t ) . Hasil

operasinya sebagai berikut :


i

i
(10)
dengan mengoperasikan
bersangkutan. Operator

( px Et )

( x, t ) p0 A0 e
p 0 ( x, t )
x

terhadap ( x, t ) diperoleh momentum linier partikel

dinamakan operator momentum linier. Notasinya adalah

, sehingga dapat dituliskan ungkapan :


( x, t ) p 0 ( x, t )
p

(11)
Dengan

i
p

Operator momentum linier.

Bagaimanakah agar dapat memperoleh nilai energi E0 dari fungsi gelombang


( x, t ) A0 e i ( kx t ) ?

Cobalah dengan menerapkan operasi matematika i t terhadap fungsi gelombang

tersebut.
i
( px Et )

(12)
i ( x, t ) E0 A0 e
E ( x , t )
t

Operator i t merupakan operator energi, yang dinotasikan dengan E . Sehingga,

( x, t ) E ( x, t )
E
0

(13)
Dengan

i
E
t

operator energi.

Bila operator momentum kita kuadratkan maka akan didapatkan operator matematika yang lain:

i
p 2
2 2
( p 0 x E0 t )

2 terapkan operator ini pada fungsi gelombang ( x, t ) A e


0
2 m0
2m0 x

.
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Universitas Padjadjaran,2008

(annisa aprilia document.)

Catatan kuliah-Fisika Modern

Schroedinger

3 April 2008

2
i
( p 0 x E0 t )
p0
p 2
2 2
1

( x, t )
A
e

)(

(
x
,
t
)

( x, t )
0
2m0
2m0 x 2
2m0
x
x
2m0
(14)

Dengan demikian

2
p
merupakan operator matematika yang menghasilkan energi kinetik
2m0
i

partikel yang digambarkan dengan fungsi gelombang ( x, t ) A e ( p0 x E0t ) ,dengan notasi


0

.
K
p 2
K
Operator energi kinetik.
2m0

Operator untuk kedudukan adalah x itu sendiri. Notasinya adalah x . Dengan demikian
operator untuk fungsi potensial V ( x , t ) adalah V ( x, t ) .
x x operator kedudukan partikel.

Perhatikanlah persamaan gelombang Schroedinger di bawah ini :


2 2

( x , t ) V ( x, t ) ( x , t ) i ( x , t ) .
2
2m0 x
t

(7)

Persamaan (7) ini dapat ditulis dengan ungkapan yang telah diperoleh pada persamaan (14)
sebagai:
p 2

V ( x, t ) ( x, t ) E ( x, t )

2m0

(15)
p 2

V ( x, t ) dapat ditulis dengan notasi operator menjadi : K V .


Operator dalam ruas kiri
2m0

Sehingga didapat ungkapan bagi operator energi total yang dikenal sebagai operator Hamilton,
yaitu:
(16)
H K V
Dengan demikian persamaan schoedinger dengan menggunakan operator-operator yang
( x, t ) E
( x, t )
H
dibataskan di atas menjadi :
(17)
Persamaan Schroedinger Bebas Waktu (PSBW)
Jika fungsi potensial tidak bergantung waktu, bagaimanakah bentuk persamaan Schroedinger
untuk kasus dengan potensial bebas waktu V(x)?
Untuk kasus seperti itu persamaan gelombang Schroedinger (7) berbentuk :
2 2

( x, t ) V ( x ) ( x, t ) i ( x , t )
2
2m0 x
t

(18)
Bila dilakukan separasi variable (pemisahan peubah) dalam solusi persamaan di atas sehingga
( x, t ) ( x ) (t ) , lalu substitusikan dalam persamaan Schroedinger bebas waktu
menghasilkan :

Universitas Padjadjaran,2008

(annisa aprilia document.)

Catatan kuliah-Fisika Modern

Schroedinger

3 April 2008

2 2

( x) V ( x) ( x ) ( x) i (t )
2
t

2m0 x

(t )

(19)
dan dapat ditulis pula kedalam bentuk :

1 2 2
1

( x) V ( x) ( x )
i (t ) G

( x) 2m0 x

(
t
)

(20)
Dari persamaan (20) di atas jelas terlihat bahwa ruas kiri dari persamaan tersebut hanya
mengandung variable x, dan ruas tengah hanya mengandung variable t. Sedangkan persamaan itu
berlaku untuk semua harga x maupun t.
Hal ini hanya berlaku jika ruas kiri dan ruas tengah selalu bernilai tetap, misalkan sama dengan G.
Dengan demikian dapat diperoleh dua persamaan berikut :
2 2

( x) V ( x) ( x) G ( x) , dan

2
2m0 x

(21)

i t (t ) G (t )

(22)
iGt

Solusi dari persamaan (22) adalah (t ) (0)e , dengan G = E, yang merupakan energi
total partikel yang direpresentasikan oleh fungsi gelombang ( x, t ) . Berikut penjelasannya :
Perhatikan persamaan (7) dan (14) lalu bandingkan dengan persamaan (21), maka didapat
ungkapan :
2 2

( x) V ( x) ( x) H ( x) E ( x) , sehingga otomatis nilai G sama besarnya

2
2m0 x

dengan energi total partikel E.

Dengan demikian untuk kasus dengan fungsi potensial tidak bergantung waktu, diperoleh
persamaan Schroedinger bebas waktu (PSBW) :
2 2
( x) V ( x ) ( x ) E ( x)
2m0 x 2

(23)
dengan fungsi gelombang total:
( x, t ) ( x )e

Persamaan

iEt

2 2
( x) V ( x) ( x) E ( x) ,
2m0 x 2

(24)

yang

dapat

ditulis

sebagai

( x, t ) E
( x, t )
H

dinamakan persamaan harga eigen, dan harga tetap E yang


merupakan solusi yang dikenal sebagai nama persamaan karakteristik, suatu topik penting
dalam pembelajaran tentang persamaan diferensial.

Universitas Padjadjaran,2008

(annisa aprilia document.)

Anda mungkin juga menyukai