Anda di halaman 1dari 5

Step 1

Pencabutan gigi:suatu proses pengeluaran gigi dari yulang alveolar ,prosedur bedah yang dapat
dilakukan dengan tang ,elevator,pendekatan trans alveolar,oprasi bedah yang dilakukan dengan
memahami bentuk anatomi dari perlekatanya di rahang
Hipertensi:tingginya tekanan darah sistol lebih dari 140mmhg diastolnya lebih dari
90mmhg,klasifikasinya ada 4 :normal120/80,pre hipertensi sistolik :120-139 diastolik : 8089,hipertensi derajat 1 sistolik : 140-159 mmhg diatolik : 90-99 mmhg , derajat 2 sistol : >160 diastol
: > 100
Diabetes militus:merupakan peningkatan kadar gula dalam darah
gejalanya:polidipsi:haus,poliuria:buang air kecil,polifagia:lapar ,pasien diabetes penurunan berat
badan ,biasanya dipengaruhi produksi insulin dalam tubuh ada tipe 1 dari lahir dan 2 didapatkan
setelah lahir
Step2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.

Bagaimana penatalaksanaan pasien hipertensi dalam sekenario


Indikasi dan kontra indikasi pencabutan
Prosedur pencabutan
Macam metode dalam pencabutan gigi
Komplikasi pencabutan gigi
Apa saja obat hipertensi
Efek apa yang di timbulkan saat pencabutan pada keadaan pasien hipertensi
Hal apa yang dilakukan pada saat akan dilakukan pencabutan
Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi pencabutan
Bagaimana penatalaksanaan pada pasien dm terkontrol
Edukasi yang diberikan kepada pasien setelah ekstraksi
Pada skenario instrumen apa saja yng digunakan pada prosedur pencabutan
Perbedaan dari prosedur pencabutan sisa akar dengan yang masih ada mahkotanya
teknik Anastesi apa yang digunakan
Apa yang perlu di perhatikan saat melakukan anastesi pada pasien dengan penyakit sistemik

Step3
1. Indikasi dan kontra indikasi pencabutan?
indikasi
Gigi yang sudah karies,gigi dengan pulpa nonvital ,gigi supranumerary,sisa akar
perwatan orto,
Gigi perawatan prostetik gigi tiruan,gigi malposisi,gigi dengan fraktur,impaksi
Gigi penyakit periodontal yang parah
Gigi terkait lesipatologis,terapi pra radiasi
Sebelum perawatan radioterapi gigi di esktraksi pada gigi yang mengalami prognosis
buruk untuk mencegah osteoradionekrosis
Gigi sisa akar kalo dibiarkan akan menjadi jar neoplastik kalodibiarkan jadi kista
Gigi pada garis fraktur
Gigi fokal infeksi
Kontra indikasinya di kasih alasanya kenapa kok gak boleh ?
Diabetes:pasien dg dm tak terkontrol lebih rentan mengalami infeksi pada luka bekas
ekstraksi dan dapat meluas kejaringan sekitarnya.

Kehamilan:pada trimester pertama karena keadaan sering lemah dan masa pembetnukan
janin,punya faktor resiko tinggi yg timbul ketika hamil.kontra
Kontrasistemik:tidak mutlak tapi harus dibawah ahli dan terkontrol spt dm dan jantung
untuk menghindari komplikasi.
kelainan jantung
Kelainan darah:purpura henorargik:riwayat perdarahandan pemeriksaan darah dan
proto,leukimia(mbak bibah)jaundice:prolonged hemorargik,dirujuk keahli dulu,atau dg
vit.k,toksis goiter:tremor,takikardi dan keringat berlebih.pencabutan menyebabkan krisis
tiroid.
Diabetes
Penyakit ginjal
Penyakit hepar
Sifilis:daya tahan rendah,ekstraksi mudah infeksi.
Nefritis:tambah buruk;konsul dulu kespesialis
Alergi pada anestesi
Pasien radiasi
Psikosis
Lokal:radang akut
Infeksi akut
Malignansi:daya resisten kurang thd infeksi
Perawatan konser dan endo

Sistemik :hipertensikenapa gak boleh? dm,usia yng tua penyembuhan


lambat,kehamilan trisemester pertama dan ketiga ,menstruasi,pasien dengan alergi
anastesi lokal
Lokal: gigi terlibat pada area tumor
Selulitis
Infeksi akut:perikoronitis akut
Malignasi oral seperti tumor dan kanker ,ditakutkan mempercepat keganasan ,pada
sifilis penyembuhan lama
Gigi dengan riwayat radiasi karena vaskularisasinya sudah tidak baik
Kehamilan:karena pada fase pertumbuhan,wanita mengalanmi berbagai perubahan
pada tubuhnya seperti perubahan system cardio vaskuler pernafasan ,trisemester
pertama sang ibu akan kena syndrome hypotensi supinasi dan takut
keguguran,trisemester 3 bayi lahir prematur
Terlalu muda(mengalami masalah sedasi anastesi umum) atau terlalu tua(masalah
penyembuhan ,nutrisi,kooperatif pasien)
Factor sistemik(hipertensi,jantung dm)
Dental(infeksi ro)

2. Prosedur pencabutan
Soap :subyektif(kondisi) obyektif(umum vital sign) assesment,plan treatment
Inform consent-vital sign-povidone iodine 10%- Di anastesi di cek apakah bekerja
apa gak-posisi operator gig ra depan kanan ,posterior rb kanan merangkul-memilih
tang yang sesuai-prinsip elevator gak boleh goyang sebelahnya-tindakan luksasi gigi
cara rotasi bukal palatal bukal lingual secara perlahan mencabut gigi sesuai arah
sumbu gigi
Dilakukan suturing,antibiotik ,analgetik dan edukasi post ekstraksi
Pasien dilarang kumur kencang kencang ,usahakan istirahat,tidak boleh menggosok
gigi 24jam,makan dan minum jangan terlalu panas,berikan obat anti biotic dan

analgesic,hindari minum bersoda krn soda melepaskan gumpalan darah pada bekas
oprasi
Menggit tampon selama 30 45 menit,hindari merokok 3-4 hari,minum antibiotic
sesuai anjuran dokter,dilarang menghisap atau meniup darah bekas pencabutan
Hindari menyentuh luka pencabutan,hindari makanan keras
Makan yg lunak 12 jam pertama ,dijaga oh agar bersih,berkumur dengan air hangat
secara pelan2 selama 4jam untuk meredakan sakit,kompres es kalo ada
pembengkakan muncul 48 jam ini berlangsung 4-6 hari aplikasikan kompres es pada
12 jam pertama untuk mengontrol pembengkakan dan mengurangi ketidak
nyamanan penggunaanya intermiten 20-30 menit
Penggunaan antibiotic tidak selalu di butuhkan tapi biasanya antibiotic penggunanya
5 hari
3. Pada skenario instrumen apa saja yng digunakan pada prosedur pencabutan
Tang :ra lebih lurus ,rb agak membentuk sudut kayak paruh buruh,mahkota tidak
mengatup,sisa akr mengatup
Elevator:digunakan untuk alat pengungkit
Curet:menghilangkan jaringan patologis periapikal
Scalpel:pisau untuk merobek mukosa pada abses ukuran 11
Knabel tang/bone ronguer:saat pencabutan ada tulang yang menonjol bisa di
patahkan dengan alat ini
Suturing membutuhkan needle holder sama clam
Bone file:
4. Macam metode dalam pencabutan gigi
Intra alveolar:menggunakan tang dan ben yg ditekan masuk ke dalam ligamen
periodontal diantara akar gigi dengan
Trans alveolar:metode pencabutan yang dilakukan dengan terlebih dahulu
mengambil tulang penyangga gigi contoh gigi impaksi ,dilakukan jika gigi tidak dapat
dicabut dengan intra alveolar karena gigi ankylosis germinasi /dilaserasi
5. Komplikasi pencabutan gigi beserta penatalaksananya dan setelah anastesi
Pembemngkakan saat perdarahan yang hebat pasien sistemik hipertensi,terjadi
infeksi
Dry soket sebab trauma saat ekstraksi ada rasa sakit jaringan keras karena terkena
instrument,fraktur antagonis,alveolar osteotis terjadi terlepasnya jendulan darah
Sinus maxilar gigi antara m dengan p ,fraktur mandibula pada atropi mandibula dan
osteoporosis,sendi tmj
Kegagalan pemberian anastesi dan cedera jaringan lunak
Bleeding contoh pasien konsumsi aspirin dan anti koagulan ,serosis hati
Komplikasi pada obat yang berlebihan lidokain dengan epinefrin
Hematom darah yang membeku jadi kebiruan pada mukosa mulut
Kalo terjadi kebocoran pada sinus maxilla :keadaan ini lebih mudah bila ada lesi
periapikal,diatasi dengan menutup soket bagian atas ,penderita tidak boleh meniup
niup hidung ,bila tidak berhasil
Komplikasi anastesi local pembentukan hematoma,trismus cara mengatasi kompres
panas dengan solum atau kumur dengan normal salin hangat diberikan analgetik
dan anti inflamasi
Bleeding penanggulangnya penjahitan pada mukoperiosteal untuk mendekatkan jar
lunak ke soket untuk menutup tulng pasien di instruksikan menggigit tampon 45
menit,mengindari perlukaan pada pembuluh darah dan tekanan menggunakan clam
pada tempat perdarahan

Nyeri pasca ekstraksi terjadi beberapa hari pasca pencabutan terutama kasus
impaksi dan erupsi penatalaksaanya coldpack dan pemberian analgesic yang tepat
coldpack di berikan 30 menit tiap jam selama 24 jam pertama,analgesic pake dosis
kecil dan tidak dianjurkan penggunaan analgesik setelah 24 jam
Fraktur tuberositas maxilaris terjadi pada waktu pencabutan gigi m3 ra dihindari
karena tuberositas digunakan untuk retensi gigi palsu,fraktur bersebelahan selama
pencabutan dapat dihindari karena telah mengalami karies ,restorasi yang besar
tidak boleh diaplikasikan pada gigi bersebelahan ,fraktur maxilla biasanya kesalahn
operator,fraktur tulang alveolar dengan membuang fragment alveolar yang sudah
kehilangan sebagian besar perlekatan periosteal denag menjepit menggunakan
arteri clam lalu bagian yg tajam dihaluskan dengan bone file
Paralisi nervus facialis yaitu suatu kelumpuhan pd nervus facialis krn kelumpuhan
pada axon dan akan mengakibatkan sebagian wajah mengalami paralisis
Dislokasipada gigi yang berdekatan dpt dihindari dengan menggunakan elevator
yang tepat sebagian besar tekanan di titik beratkan pada septum interdental jari di
dekatkan pada gigi yang akan dicabut,dislokasi tmj pasien dengan riwayat dislokasi
rekurent penangananya operator berdiri di depan pasien jari operator menekan
kebawah terus tekan ke arah posterior lalu pasien di ingatkan tidak membuka mulut
terlalu lebar,fraktur mahkota gigi disebabkan tidak tepat aplikasi tang pada gigi dan
tenaga yg berlebihan penatalaksanaan denganmemberitaukan pasien lalu dicari
penyebab dengan radiografi
Alergi krna anastesi biasanya ruam2 kulit kasih antihistamin pencegahan riwayat
lengkap
Intra operatif:pendarahan fraktur dll,pasca pembedahan infeksi trauma dll,

6. Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi pencabutan


Pastikan alat steril
pasien hipertensi obat sedatif peroral malam benzodiazepine 5ml gram N20,
mencegah edema aplikasi dingin 24 jam pertama post ekstraksi denagn es batu
membuat vasodilatasi lancar sehinnga penyembuhan cepat
profilaksis sebelum pencabutan mencegah infeksi
desinfeksi povidone iodine
dilakukan irigasi agar soket bersih ,dry soket dilakukan dressing pada soket terbuka
penekanan bagian oklusal dapat merangsang jendulan darah
7. Bagaimana penatalaksanaan pasien hipertensi dalam sekenario
Tekaanan darah 150 mmhg strategi pencatatan tekanan darah setiap kunjungan dan
catat setelah pemberian anastesi lokal anastesi dengan adrenalin namun dengan
pembatasan bila tekanan tinggi tidak boleh pake adrenalin
Obat lidokain hidrokoloride 2%,prilocain ,mepifakain hcl 3%
Pakai prokain sebelum tindakan dilakukan profilaksis
Pasien dianjurkan perawatan pada pagi hari
Pasien dianjurkan minum obat hipoglikemi
Tindakan asepsis
8. Efek apa yang di timbulkan saat pencabutan pada keadaan pasien hipertensi dan dm
Perdarahan (mekanismenya)
Penyembuhan luka secara normal dan tdk normal(dm dan hipertensi)
Proses penyembuhan luka dm fase puncak tidak tertebak lebih lama berapa harinya
tdk diketahui krna dm penurunan ion kalium ,krna sel basal keratonik tidak diaktifasi
tubuh,mnimbulkan imunosupresif


9. Apa saja obat hipertensi
Captopril dan obat gol diuretic(spironolakton dan hidro klorotiasit) efektif
menurunkan darah dosis rendah
Obat vasodilator langsung untuk dilatasi otot arteriol contoh hidralasin dan
monoksida
Diuretic bias menurunkan tekanan darah krna meningkatkan ekskresi air dan
mineral hal ini menyebabkan curah jantuk berkurang ada tiga gol pertama tiazip,lup
diuretic atau furosemik,diuretika hemat kalium
Obat betabloker
Abat antagonis kalsium menghambat masuknya ion kalsium menyebabkan dilatasi
arteri perifer tahanan perifer berkurang menghambat kontraksi pada otot jantung
Ace inhibitor
Gol arb angiotensi bloker
Ace inhibitor berpengaruh gara2 renin
10. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien dm terkontrol
Pasien dm terkontrol pasien tidak ada manifestasi oral
11. Perbedaan dari prosedur pencabutan sisa akar dengan yang masih ada mahkotanya
Tangnya beda ,alat dan prosedurnya
Sisa akar di bedah dengan menggunakan instrumentnya
12. Teknik dan bahan Anastesi apa yang digunakan
Gigi ra 21 teknik nasopalatinus pada palatal
Sisa akar 46 dan 47 dengan mandibular blok
Indikasi anastesi pencabutan sisa akar apakah harus mandibular blok atau tidak
pada rahang bawah
Kalo 1 gak usah mandibular blok

anamnesa

diagnosa

kontraindikas

indikasi
profilaksis

ekstraksi

edukasi

Anda mungkin juga menyukai