Anda di halaman 1dari 4

Adapun golongan alkaloid dalah sebagai berikut :

1. Golongan piridina : piperine, coniihe, trigonelline, arecoline, arecaidine, auvacine, lobeline,


cytisnine, nikotina, anabasine, sparteine, pelletierine.
2. Golongan pyrolidine : hygine, cuscohygine, nikotina.
3. Golongan tropane : atropine, kokaina, ecgonine, scopolamine, catuabine.
4. Golongan kuinolina : kuinina, kuinidina, dihidrokuinina, dihidrokuinidina, straichine,
brucine, veratrine, cevadine.
5. Golongan isokuinolina : alkaloid. Alkaloid opium ( papaverine, narcotine, narceinel,
sanguinarine, hydrastine, berberine, emetine, berbamine, oxyacanthine .
6. Alkaloid fenantrena : alkaloid. Alkaloid opium ( morfin, codeine, thebaine ).
7. Golongan phenethylamine : mescaline, ephedrine, dopamin.
8. Golongan indola
Tryptamines : serotonin, bufoteine, psylocbin.
Ergolines : egine, ewrgotamine, lysergic acid.
Beta- carboline : harmine, harmaline, tetrahydroharmine.
Yohimbans : reserpine, yohimbine.
Alkaloid vinca : vinblastine, vincristine.
Alkaloid kratom : mitragynine, 7- hydroxymitragynine.
Alkaloid tabernanthe lboga : lbogaine, voacangine, coronaridine.
Alkaloid strichnos nux-vomica : stychine, brucine.
9. Golongan purine :
Xantina : kasein, teobromina, theophylline.
10. Golongan tetrpenoid :
Alkaloid aconitum : aconitine
Alkaloid steroid
Solanum (kentang dan tomat)
Veratrum : veratramine, cyclopamine, cycloposine.
11. Senyawa ammonium avatemarys : muscarine, choline, nevrine.
12. Lain-lain : capsaicin, cynarin, phytolaccine, phytolaccotoxin.
Hampir seluruh alkaloid berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tersebar luar dalam berbagai
jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian besar alkaloid terdapat pada tumbuhan dikotil

sedangkan untuk tumbuhan monokotil dan pterydopita mengandung alkaloid dengan kadar
yang sedikit. Senyawa alkaloid banyak terkandung dalam akar, biji, kayu , maupun daun
tumbuhan.
Pada percobaan ini dilakukan identifiaksi alkaloid dengan pereaksi warna. Pereaksi yang
digunakan yaitu larutan l2 tanda menunjukkan adanya alkaloid adalah dengan terjadi
kekeruhan dan ini terjadi pada semua sampel yaitu daun papaya berwarna coklat muda keruh,
rumput teki hitam keruh,daun buah nona coklat keruh,kulit buah delima oren keruh, , daun
kangkung coklat keruh.pada pereaksi mayer juga memperoleh hasil yang positf, yaitu : daun
papaya bening, rumput teki pink, daun buah nona coklat muda, kulit buah delima pink
dan daun kangkung putih. Pada pereaksi buchardat juga memiliki hasil yang positf kecuali
kulit buah delima dengan hasil (-). Daun papaya coklat, rumput teki hijau, dan daun buah
nona coklat, kulit buah delima (-) kuning dan daun kangkung coklat. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dapat disimpulkan semua sampel mengandung alkaloid.
Maserasi adalah salah satu jenis metode ekstraksi dengan system tanpa pemanasan atau
dikenal dengan istilah ekstraksi dingin. Jadi, pada metode ini pelarut dan sampel tidak
mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik ekkstraksi yang
dapat digunakan untuk senyawa yang tidak dapat tahan panas atau pun tahan panas. Secara
sederhana, maserasi disebut juga metode perendaman, karena memang proses ekstraksi
dilakukan hanya dengan merendam sampel tanpa mengalami proses lain kecuali pengocokan
(bila perlu ). Prinsip ekstraksi senyawa dari sampel adalah dengan adanya gerak kinetic dari
pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak pada suhu kamar walaupun tanpa pengocokan.
Fungsi penambahan bahan pada percobaan ini adalah hanya untuk melihat percobaan
kekeruhan atau endapan yang terjadi untuk melihat ada atau tidaknya sampel tersebut
mengandung alkaloid.
Fungsi alkaloid pada tumbuhan yaitu sebagai pelindung tumbuhan dari serangan hama,
dan penyakit , pengatur tubuh, atau sebagai basa mineral untuk mempertahankan
keseimbangan ion. Selain itu, alkaloid memiliki efek fisiologis dan farmakologi, misalnya pada
morfin sebagai penghilang rasa sakit, reserfina yang dijadikan sebagai obat penenang, otrofina
yang berfungsi sebagai antpasmodia, kokain yang digunakan sebagai anastetik local dan
stristina yang digunakan sebagai stimulant pada penyakit.

BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat diambil kesimpulan :
1. Identifikasi alkaloid dalam tumbuhan dapat digunakan dengan penambahan larutan l2,
pereaksi mayer dan pereaksi buchardat.
2. Sampel yang digunakan adalah : daun papaya, daun buah nona, rumput teki, kulit buah
delima dan daun kangkung.
3. Ada penambahan larutan l2 pada semua sampel terjadi kekeruhan yang menunjukkan
positif alkaloid, pada penambahan pereaksi buchardat. Kulit buah delima tidak terjadi
endapan yang berarti negative, tetapi pada sampel yang lain terjadi endapan yang berate
positif alkaloid.

DAFTAR PUSTAKA
Makmur. Amir, 2003, FITOKIMIA CARA MODERN, Gajah Mada University, yokyakarta.
Yuwono. Triwibowo, 2006, FITOKIMIA PETUNJUK, Institut Pertanian Bogor , Bogor.

Anda mungkin juga menyukai