Frekuensi secara umum dapat diartikan sebagai jumlah kemunculan suatu kejadian yang
berulang pada suatu jangka waktu tertentu.
f = 50 Hz , artinya dalam 1 detik menghasilkan 50 gelombang, atau 1 gelombang membutuhkan waktu 1/50 detik. Perdebatan lebih bagus mana 50 Hz atau 60 Hz akan selalu ada, dan tidak akan pernah selesai. Para pengguna 60 Hz akan mengatakan bahwa sistem 50 Hz tidak seefisien 60 Hz pada penyaluran daya, transformator 50 Hz membutuhkan belitan yang lebih besar, generator 50 Hz berputar lebih lambat sehingga tidak seefektif generator 60 Hz. Di sisi lain, para pengguna 50 Hz akan mengatakan bahwa rugirugi pada transformator 60 Hz akan lebih besar karena ada rugi-rugi yang tergantung frekuensi operasi, frekuensi yang lebih tinggi akan membatasi ukuran konduktor pada transmisi tegangan tinggi. Padahal, apabila kita lihat kembali sekian banyak frekuensi yang pernah muncul pada awal-awal perkembangan listrik, baik 50 Hz atau 60 Hz relatif sama saja dibandingkan dengan frekuensi rendah 25 Hz ataupun frekuensi tinggi 133 Hz yang pernah muncul dan beroperasi. Perbedaan 50 dengan 60 Hertz Indonesia memakai frekuensi listrik 50 hz dan Amerika menggunakan frekuensi listrik 60 hz. Itu artinya dalam pergantian kutub di Indonesia terjadi 50 kali dalam 1 detik, sedangkan di Amerika terjadi pergantian kutub 60 kali dalam 1 detik.