Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAPUR BERITA

DI HARIAN RAKYAT JATENG

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Jurnalistik

Disusun Oleh :

Nama

Akmal Yuditya A.

Nim

1102412119

Rombel

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014

Pelaksanaan Observasi
Tempat

: HARIAN RAKYAT JATENG | Jalan Simongan Raya No. 173 D, Ngemplak,


Semarang

Waktu

: Kamis, 4 Desember 2014 | Jam 16.00 18.00

Narasumber : Bp. Soni Wahyono | Wakil Direktur Produksi

Hasil Observasi
Harian Rakyat Jateng merupakan harian yang terbilang masih baru didirikan. Harian
Rakyat Jateng merupkan koran yang lebih mengkhususkan berita politik sebagai bahan utama
beritanya. Jadi bisa dikatakan bahwa Harian Rakyat Jateng merupakan koran politik dan
bukan koran umum seperti halnya Suara Merdeka ataupun Kompas. Walaupun di Harian
Rakyat Jateng ini juga memberitakan berita yang bersifat umum, namun berita yang diulas
lebih mengkhususkan berita seputar politik yang ada di Jawa Tengah. Harian Rakyat Jateng
juga satu grup dengan harian Fajar yang berada di Makasar dan juga Jawa Pos. Jadi Harian
Rakyat Jateng bisa dikatakan cucu dari Jawa Pos, seperti yang diungkapkan Bapak Soni
Wahyono yang menjadi narasumber kami. Sayangnya, percetakan koran ini berada di
Magelang, jadi kami belum melihat proses percetakan langsung dari informasi yang didapat
redaksi hingga menjadi sebuah koran yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat.
Namun dari hasil observasi dan wawancara kami dengan Bapak Soni Wahyono sudah
terbilang lengkap, karena Bapak Soni Wahyono menjelaskan dengan detail proses dapur
beritanya. Beliau juga mengatakan bahwa di kantor pusat yakni di Semarang ini (tempat
observasi) sekitar bulan Februari 2015 akan didatangkan alat percetakannya.
Sesuai dengan observasi yang dilakukan, Bapak Soni Wahyono (Pak Yon)
mengungkapkan proses perumusan beritanya yang bisa disebut sebagai proses redaksional.
Proses redaksional diawali dengan proses yang pertama yakni reporter disebarkan ke
beberapa titik yang sudah ditentukan sebelumnya dalam rapat (Rapat akan dibahas lebih
lanjut pada bahasan selanjutnya). Setelah mendapatkan berita, kemudian reporter
mengirimkan berita yang didapatnya kepada redaktur. Oleh redaktur, kemudian berita diedit
dan diolah hingga menjadi sebuah berita yang bagus. Proses editing oleh redaktur tidak hanya
dari segi bahasa dan isinya, namun juga sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Setelah
proses editing rampung, berita kemudian dikirimkan kepada layouter. Layout disini
berfungsi untuk menata tata letak (layout) berita sesuai dengan format koran yang akan
diterbitkan. Setelah selesai penataan tata letak berita oleh layouter, kemudian berita
dikirimkan ke percetakan untuk dicetak. Karena letak kantor redaksi dengan percetakan
jauh, berita biasa dikirimkan melalui email. Setelah berita tercetak (menjadi koran), lalu
didistribusikan kepada masyarakat.
Sebelum melaksanakan peliputan berita, redaksi melakukan rapat rutin. Rapat rutin
ini terbagi menjadi dua, yang pertama rapat perencanaan yang dilakukan sebelum proses

peliputan berita (pagi) dan rapat budgetting yang dilaksanakan setelah proses peliputan berita
(sore-malam). Rapat Perencanaan dilaksanakan untuk menentukan topik apa yang akan
diangkat menjadi sebuah berita. Dalam rapat perencanaan ini juga ditentukan tugas reporter
untuk meliput di lokasi mana. Reporter kaitannya disini adalah wartawan diberi surat
penugasan untuk dapat meliput berita, mewawancarai narasumber, maupun siaran pers.
Dalam rapat perencanaan juga dibahas mengenai kelebihan maupun kelemahan dari proses
perumusan berita yang dilakukan harian ini dengan harian lain. Jadi bisa dikatakan
membandingkan apakah ada kekurangan dalam berita yang dimuat dengan berita yang
dimuat harian lain. Intinya, rapat perencanaan merupakan kegiatan utama yang harus
dilakukan sebelum peliputan berita yang membahas segala hal yang harus disiapkan sebelum
melakukan peliputan berita.
Rapat wajib yang dilakukan selanjutnya adalah rapat budgetting yang dilaksanakan
setelah proses peliputan berita. Dalam rapat budgetting, dilakukan evaluasi dari hasil yang
didapat oleh semua pihak redaksi. Biasanya dalam rapat ini, ditentukan berita mana yang
sekiranya dimuat sebagai berita utama ataupun berita mana yang sekiranya tidak perlu
dimuat. Dalam rapat budgetting, semua redaksi melaksanakan evaluasi hal-hal apa saja yang
sekiranya masih harus ditambahkan atau dikurangi dalam berita, dan juga mengevaluasi
hambatan-hambatan yang terjadi selama proses peliputan.
Dalam proses peliputan berita yang dituturkan Pak Yon, berita yang biasa dimuat di
Harian Rakyat Jateng tidak hanya dari berita yang didapat reporter di TKP, namun juga bisa
mengangkat isu-isu nasional dalam pandangan pengamat dan para ahli. Seperti contoh:
menyoal polemik pengangkatan ketum Golkar, maka berita yang bisa diliput adalah
pandangan pengamat politik mengenai peristiwa tersebut. Pak Yon dalam penuturannya juga
mengungkapkan bahwa wartawan wajib untuk melindungi data narasumber. Kaitannya disini
adalah bahwa redaksi boleh merahasiakan narasumber terkait dengan peliputan berita.
Dalam perbincangan terakhir dengan Pak Yon, beliau mengungkapkan berita yang
dimuat disajikan untuk masyarakat, jadi kehidupan sosial masyarakat harus tetap dijaga
keutuhannya sehingga berita yang diterbitkan tidak mengandung hal-hal yang bisa merusak
tatanan sosial masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai