Anda di halaman 1dari 34

ANGGARAN DASAR

KOPERASI EKONOMI RAKYAT NUSANTARA


BAB I
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
(1)

Koperasi ini bernama KOPERASI EKONOMI RAKYAT NUSANTARA dan untuk


selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut Koperasi.

(2)

KOPERASI EKONOMI RAKYAT NUSANTARA ini termasuk dalam jenis Koperasi


konsumen.

(3)

KOPERASI EKONOMI RAKYAT NUSANTARA ini berkedudukan di Gedung


Arthaloka 9th Floor, Jalan Jenderal Sudirman Kavling 2 Jakarta Pusat.

(4)

Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan baik didalam maupun diluar
negeri atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota.

BAB II
LANDASAN ASAS DAN PRINSIP

Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas
asas kekeluargaan.

Pasal 3
(1)

KOPERASI EKONOMI RAKYAT NUSANTARA dalam melakukan kegiatannya


berdasarkan prinsip-prinsip koperasi yaitu:
a.

Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;

b.

Pengelolaan dilakukan secara demokratis;

c.

Pembagian Sisa Hasil Usaha ("SHU") dilakukan secara adil sebanding


dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota;

(2)

d.

Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal;

e.

Kemandirian;

f.

Melaksanakan pendidikan perkoperasian bagi anggota;

g.

Kerjasama antar Koperasi.

Koperasi

sebagai

badan

usaha

dalam

melaksanakan

kegiatannya

yang

mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para


anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi seperti tersebut pada ayat (1)
diatas dan kaidah-kaidah usaha ekonomi.

BAB III
TUJUAN DAN USAHA

Tujuan didirikan Koperasi adalah untuk


Pasal 4
(1)

Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan


masyarakat pada umumnya;

(2)

Menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tatanan perekonomian


Nasional.
Pasal 5

(1)

Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud Pasal 4, maka Koperasi


menyelenggarakan kegiatan usaha yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi
yang sama, sebagai berikut:
a.

Pengadaan bahan kebutuhan pokok baik primer maupun sekunder untuk


anggota;

b.

Menyelenggarakan kegiatan usaha jasa yang meliputi jasa transportasi, jasa


pengadaan barang, jasa konstruksi, jasa pendidikan dan pelatihan bagi
anggota;

(2)

c.

Jasa Foto copy, Percetakan dan biro jasa;

d.

Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan;

Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Koperasi dapat membuka cabang atau
perwakilan di tempat lain, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia,
pembukaan cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.

(3)

Dalam melaksanakan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


sampai dengan ayat (3), Koperasi dapat melakukan kerjasama dengan Koperasi
dan Badan Usaha lainnya, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia.

(4)

Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (Business Plan) dan
Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi dan disahkan oleh Rapat Anggota.

BAB IV
KEANGGOTAAN

Pasal 6
(1)

Anggota Koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa.

(2)

Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.

(3)

Persyaratan untuk diterima menjadi anggota sebagai berikut :


a.

Warga Negara Indonesia;

b.

Memiliki kemampuan penuh untuk melakukan tindakan hukum (dewasa dan


tidak berada dalam perwalian dan sebagainya);

c.

Mempunyai profesi/pekerjaan;

d.

Bertempat tinggal di seluruh wilayah Indonesia;

e.

Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok


sebesar Rp.400.000, (Empat ratus ribu rupiah) dan simpanan wajib perbulan
yang besarnya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga atau keputusan
Rapat Anggota;

f.

Menyetujui isi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan ketentuan


yang berlaku dalam Koperasi.

Pasal 7
(1)

Keanggotaan Koperasi diperoleh jika seluruh persyaratan telah dipenuhi, simpanan


pokok telah dilunasi dan yang bersangkutan didaftar dan telah menandatangani
Buku Daftar Anggota Koperasi.

(2)

Pengertian keanggotaan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas termasuk para


pendiri.

(3)

Keanggotaan tidak dapat dipindahtangankan kepada siapapun dengan cara


apapun.

(4)

Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.

(5)

Anggota Luar biasa adalah mereka yang bermaksud menjadi anggota dan memiliki
kepentingan kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh Koperasi
namun tidak dapat memenuhi semua syarat sebagai anggota.

(6)

Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 8
Setiap anggota mempunyai kewajiban:
a.

Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam


Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan Rapat Anggota;

b.

Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi;

c.

Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan


Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;

d.

Memelihara serta menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.

Pasal 9
Setiap anggota berhak:
a.

Memperoleh pelayanan dari Koperasi;

b.

Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;

c.

Memiliki hak suara yang sama;

d.

Memilih dan dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas;

e.

Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan


Koperasi;

f.

Memperoleh bagian Sisa Hasil Usaha;

g.

Meminta keterangan mengenai perkembangan koperasi;

Pasal 10
(1)

Bagi mereka yang meskipun telah melunasi pembayaran simpanan pokok, tetapi
secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administratif, belum
menandatangani Buku Daftar Anggota dan atau belum membayar seluruh
simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai calon anggota.

(2)

Setiap calon anggota mempunyai kewajiban:


a.

Membayar simpanan wajib sesuai ketentuan yang diputuskan Rapat


Anggota;

b.

Berpartisipasi dalam kegiatan usaha Koperasi;

c.

Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Keputusan


Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;

d.

Memelihara dan menjaga nama baik dan kebersamaan dalam Koperasi.

(3)

Calon anggota memiliki hak-hak:


a.

Memperoleh pelayanan Koperasi;

b.

Menghadiri dan berbicara dalam Rapat Anggota;

c.

Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan


Koperasi.

Pasal 11
(1)

Setiap anggota luar biasa mempunyai kewajiban;


a.

Membayar simpanan pokok menurut ketentuan didalam Anggaran Dasar dan


membayar simpanan wajib sesuai dengan keputusan Rapat Anggota.

b.

Berpartisipasi didalam kegiatan usaha Koperasi;

c.

Mentaati ketentuan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, keputusan


Rapat Anggota dan ketentuan lainnya yang berlaku dalam Koperasi;

d.

Memelihara dan menjaga nama baik Koperasi dan kebersamaan dalam


Koperasi.

(2)

Setiap anggota luar biasa memiliki hak:


a.

Memperoleh pelayanan Koperasi;

b.

Menghadiri dan berbicara didalam Rapat Anggota;

c.

Mengajukan pendapat, saran dan usul untuk kebaikan dan kemajuan


Koperasi;

d.

Tidak berhak dipilih menjadi Pengurus dan Pengawas.

Pasal 12
(1)

Keanggotaan berakhir apabila:


a.

Anggota tersebut meninggal dunia;

b.

Koperasi membubarkan diri atau dibubarkan oleh Pemerintah;

c.

Berhenti atas permintaan sendiri; atau

d.

Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi lagi persyaratan


keanggotaan dan atau melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran
Rumah Tangga dan ketentuan lain yang berlaku dalam Koperasi.

(2)

Anggota yang diberhentikan oleh Pengurus dapat meminta pembelaan kepada


Rapat Anggota.

(3)

Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus,
dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan
Khusus.

(4)

Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku sah pada saat penghapusan/pencoretan


nama anggota yang bersangkutan dari buku daftar anggota.

BAB V
RAPAT ANGGOTA

Pasal 13
1.

Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi.

2.

Rapat Anggota Koperasi dilaksanakan untuk menetapkan:


a.

Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Perubahan Anggaran Dasar


atau Anggaran Rumah Tangga;

b.

Kebijaksanaan

umum di

bidang organisasi, manajemen

usaha

dan

permodalan Koperasi;
c.

Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengurus dan Pengawas;

d.

Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja Koperasi, serta


pengesahan laporan keuangan;

e.

Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya


dan pelaksanaan tugas pengawas tambahan ini apabila Koperasi tidak
mengangkat pengawas tetap;

f.

Pembagian sisa hasil usaha;

g.

Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran Koperasi.

(3)

Rapat Anggota dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) tahun.

(4)

Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang
pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.

(5)

Rapat Anggota Koperasi terdiri dari:


a.

Rapat Anggota Tahunan(RAT);

b.

Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan


Belanja (RARK dan RAPB);

c.

Rapat Anggota Khusus (RA Khusus);

d.

Rapat Anggota Luar Biasa (RALB).

Pasal 14
(1)

Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota
yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini;

(2)

Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat
Anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua
dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.

(3)

Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) diatas korum tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan
keputusannya

sah

serta

mengikat

bagi

semua

anggota,

bila

dihadiri

sekurangkurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota dan keputusan disetujui
oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.
(4)

Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 15
(1)

Pengambilan keputusan Rapat Anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai


mufakat.

(2)

Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat
Anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.

(3)

Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu
suara.

(4)

Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang
lain, yang hadir pada Rapat Anggota tersebut.

(5)

Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup, kecuali
mengenai diri orang, dilakukan secara tertutup.

(6)

Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan ditandatangani
oleh Notaris.

(7)

Anggota Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan Rapat Anggota, dengan ketentuan semua anggota Koperasi harus
diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota Koperasi memberikan persetujuan
mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau pihakpihak
tertentu.

(8)

Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
Rapat Anggota.

Pasal 17
(1)

Rapat Anggota diselenggarakan oleh pengurus Koperasi, kecuali Anggaran Dasar


menentukan lain;

(2)

Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota
tersebut;

(3)

Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus Koperasi dari
anggota yang hadir, yang tidak menyangkut jabatan Pengurus, Pengawas dan
Pengelola atau karyawan Koperasi;

(4)

Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh
pimpinan dan sekretaris rapat;

(5)

Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang telah telah ditandatangani oleh
Pimpinan dan Sekretaris Rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga;

(6)

Penandatanganan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diperlukan, jika


Berita Acara Rapat tersebut dibuat oleh Notaris.

Pasal 18
(1)

Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.

(2)

Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan:


a.

Laporan Pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya;

b.

Neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh
satu) Desember;

(3)

c.

Penggunaan dan pembagian Sisa Hasil Usaha;

d.

Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku.

Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan

10

dan Belanja Koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 6
(enam)

bulan

sebelum

tahun

buku

atau

anggaran

yang

bersangkutan

dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.


(4)

Apabila Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh
Koperasi karena alasan yang objektif dan rasional seperti efisiensi maka;
a.

Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan


Belanja dapat dilaksanakan bersamaan dengan Rapat Anggota Tahunan
dengan

acara

tersendiri,

dengan

ketentuan

Rapat

Anggota

harus

dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku;


b.

Selama Rapat Anggota Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan


dan Belanja belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam pelaksanaan
tugasnya Pengurus berpedoman pada Rapat Anggota Rencana Kerja dan
Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja tahun sebelumnya yang telah
mendapat persetujuan.

c.

Pengaturan selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah Tangga atau


Peraturan Khusus.

Pasal 19
Rapat Anggota Khusus diadakan untuk:
(1)

Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi dengan


ketentuan:
a.

Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;

b.

Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah anggota;

(2)

Membubarkan, penggabungan, peleburan dan pemecahan Koperasi dengan


ketentuan:

11

a.

Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;

b.

Keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota
yang hadir;

(3)

Pemberhentian, pemilihan dan pengangkatan Pengurus dan Pengawas dengan


ketentuan:
a.

Harus dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota;

b.

Keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota
yang hadir;

Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
atau ketentuan khusus.

Pasal 20
(1)

Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat


diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan
tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti diatur dalam
pasal 18 diatas;

(2)

Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diadakan
apabila:
a.

Ada permintaan paling sedikit lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota; dan atau

b.

Atas keputusan Rapat Pengurus atau keputusan Rapat Pengurus dan


Pengawas; dan atau;

c.

Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh


keputusan Rapat Anggota;

d.

Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan


Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti tersebut pada pasal
19 diatas.

12

(3)

Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a.

Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya lebih dari 1/2 (satu per dua) dari
jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota yang hadir;

b.

Untuk maksud pada ayat (2.d) diatas, harusdihadiri oleh sekurang-kurangnya


1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3
(dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.

(4)

Ketentuan dan pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB VI
PENGURUS

Pasal 21
(1)

Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

(2)

Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai berikut:


a.

Mempunyai kemampuan pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran,


loyal dan berdedikasi terhadap Koperasi;

b.

Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta semangat


kewirausahaan;

c.

Untuk kepengurusan periode setelah kepengurusan pada waktu pendirian,


disyaratkan sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 5 (lima)
tahun,

dan

direkomendasi

oleh

sekurang-kurangnya

2/3

pengurus

sebelumnya;
d.

Antara Pengurus tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda


sampai derajat ketiga;

e.

Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun, terlibat organisasi


terlarang seperti diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.

13

(3)

Pengurus dipilih untuk masa jabatan 5 (lima) tahun;

(4)

Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;

(5)

Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali
untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus
dalam mengelola Koperasi;

(6)

Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai Pengurus, harus terlebih


dahulu mengucapkan sumpah atau janji didepan Rapat Anggota;

(7)

Tata cara pemilihan pengangkatan, pemberhentian dan sumpah Pengurus diatur


dan ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 22
(1)

Jumlah Pengurus terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyakbanyaknya 15 (lima belas)orang.

(2)

(3)

Pengurus terdiri dari sekurang-kurangnya:


a.

Seorang atau beberapa orang Ketua;

b.

Seorang Sekretaris;

c.

Seorang Bendahara.

Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi;

(4)

Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk
mengelola usaha Koperasi;

(5)

Apabila Koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari
Pengurus dapat bertindak sebagai Manajer Koperasi dan Pengurus yang
bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya sebagai Pengurus;

(6)

Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung
jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga;

14

Pasal 23
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:
(1)

Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha Koperasi;

(2)

Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama Koperasi;

(3)

Mewakili Koperasi didalam dan diluar pengadilan;

(4)

Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja Koperasi;

(5)

Menyelenggarakan Rapat Anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan


tugas kepengurusannya;

(6)

Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota serta pemberhentian


anggota;

(7)

Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan


memperlihatkan buktibukti yang diperlukan;

(8)

Memberikan penjelasan dan keterangan kepada anggota mengenai jalannya


organisasi dan usaha Koperasi;

(9)

Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang


menyebabkan perselisihan;

(10)

Menanggung kerugian Koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan


ketentuan:
a.

Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yang
bersangkutan;

b.

Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kebijaksanaan yang telah


diputuskan dalam Rapat Pengurus maka semua anggota Pengurus tanpa
kecuali menanggung kerugian yang diderita Koperasi.

(11)

Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota


Pengurus serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota;

15

(12)

Meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang
biayanya ditanggung oleh Koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam
Anggaran Biaya Koperasi.

(13)

Pengurus atau salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang


berlaku dapat melakukan tindakkan hukum yang bersifat pengurusan dan
pemilikan dalam batasbatas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari
Keputusan Rapat Pengurus dan pengawas Koperasi dalam halhal sebagai berikut:
a.

Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Koperasi dengan jumlah


tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan
khusus Koperasi;

b.

Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak
atas barang bergerak milik Koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi.

Pasal 24
Pengurus mempunyai hak:
(1)

Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota;

(2)

Mengangkat dan memberhentikan Manajer dan karyawan Koperasi;

(3)

Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun diluar negeri
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota;

(4)

Melakukan upayaupaya dalam rangka mengembangkan usaha Koperasi;

(5)

Meminta laporan dari Manajer secara berkala dan sewaktu waktu diperlukan.

Pasal 25
(1)

Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya


berakhir apabila terbukti:

16

a.

Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan


keuangan dan nama baik Koperasi;

b.

Tidak mentaati ketentuan Undangundang Perkoperasian beserta peraturan


dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dan keputusan Rapat Anggota;

c.

Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi


Koperasi khususnya dan Gerakan Koperasi pada umumnya;

d.

Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan
keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.

(2)

Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat
penggantinya dengan cara:
a.

Menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap jabatan tersebut;

b.

Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengurus


tersebut.

(3)

Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat


(2) harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat
Anggota berikutnya.

BAB VII
PENGAWAS

Pasal 26
(1)

Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

(2)

Yang dapat dipilih menjadi Pengawas adalah anggota yang


sebagai berikut:

17

memenuhi syarat

a.

Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian pengawasan dan akuntansi,


jujur dan berdedikasi terhadap Koperasi;

b.

Memiliki

kemampuan

keterampilan

kerja

dan

wawasan

di

bidang

Pengawasan;
c.

Sudah menjadi anggota sekurangkurangnya 2 (dua) tahun.

(3)

Pengawas dipilih untuk masa jabatan 4 (empat) tahun.

(4)

Pengawas terdiri dari sekurangkurangnya 3 (tiga) orang.

(5)

Sebelum melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengawas, harus terlebih


dahulu mengucap sumpah atau janji didepan Rapat Anggota.

(6)

Tata cara pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian Pengawas diatur dan


sumpah Pengawas ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 27
(1)

Dalam hal Koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang professional, maka
pengawas dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktuwaktu sesuai
dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan Rapat Anggota.

(2)

Dalam hal Koperasi (tidak mengangkat Pengawas Tetap), ditentukan:


a.

Pengangkatan Manajer tersebut harus langsung ditetapkan oleh Rapat


Anggota;

b.

Fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus
dan Pengurus tidak turut campur tangan kedalam pengelolaan kegiatan
usaha, keuangan yang dijalankan oleh Koperasi.

(3)

Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non Keuangan oleh
tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.

(4)

Pengaturan selanjutnya diatur didalam Anggaran Rumah Tangga.

18

Pasal 28
Hak dan kewajiban Pengawas adalah:
(1)

Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan


Koperasi;

(2)

Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada Koperasi;

(3)

Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan;

(4)

Memberikan koreksi, saran teguran dan peringatan kepada Pengurus;

(5)

Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga;

(6)

Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada


Rapat Anggota.

Pasal 29
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.
(1)

Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan


berakhir apabila terbukti:
a.

Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik


Koperasi;

b.

Tidak mentaati ketentuan Undangundang Perkoperasian beserta pengaturan,


ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga
dengan keputusan Rapat Anggota.

(2)

Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil Pengurus dapat mengangkat
pengganti dengan cara:
a.

Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain;

b.

Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas


tersebut;

19

c.

Sikap maupun tindakannya menimbulkan pertentangan didalam Koperasi


yang akibatnya merugikan Koperasi khususnya dan gerakan Koperasi
umumnya;

d.

Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh
Pengadilan.

(3)

Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) diatas,


dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah
penggantian yang Bersangkutan untuk diminta pengesahan dan atau memilih,
mengangkat Pengawas yang lain.

BAB VIII
KANTOR CABANG, CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS

Pasal 31
(1)

Untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota, koperasi dapat membuka


jaringan pelayanan berupa Kantor cabang ditempat kedudukan koperasi atau
tempat lain.

(2)

Kantor cabang berfungsi mewakili Kantor pusat dalam menjalankan kegiatan


usaha untuk menghimpun Dana dan penyalurannya serta mempunyai wewenang
memutuskan pemberian pinjaman yang selanjutnya diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga dan peraturan lain.

(3)

Kantor cabang pembantu berfungsi mewakili Kantor cabang dalam menjalankan


kegiatan usaha untuk menghimpun Dana dan penyalurannya serta mempunyai
wewenang menerima permohonan pinjaman tetapi tidak mempunyai wewenang
untuk memutuskan pemberian pinjaman.

(4)

Kantor kas berfungsi mewakili Kantor cabang dalam menjalankan kegiatan usaha
untuk menghimpun dana.

20

Pasal 32
(1)

Pengelolaan Kantor cabang, Kantor cabang pembantu dan Kantor kas dilakukan
oleh pimpinan cabang, pimpinan Kantor cabang pembantu dan pimpinan kantor
kas yang dibantu karyawan.

(2)

Pengangkatan pengelola sebagaimana diatur dalam ayat (1) diangkat oleh


pengurus dengan perjanjian (kontrak) kerja tertulis setelah mendengar saran dari
manajer.

(3)

Persyaratan untuk diangkat menjadi pimpinan kantor cabang, kantor cabang


pembantu dan pimpinan kantor kas adalah :
a.

Mempunyai keahlian dibidang keuangan atau pernah mengikuti pelatihan


simpan pinjam atau magang dalam usaha simpan pinjam.

b.

Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau


dihukum karena terbukti tindak pidana dibidang keuangan.

c.
(4)

Memiliki akhlak dan moral yang baik serta berdedikasi tinggi.

Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan kantor cabang, kantor cabang pembantu


dan kantor kas bertanggung jawab kepada pengurus yang secara tehnis
operasionalnya diatur dalam peraturan khusus.

(5)

Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas, hak dan wewenang pimpinan Kantor
cabang, Kantor cabang pembantu dan Kantor kas diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan kontrak kerja.

BAB IX
PENGELOLAAN USAHA

Pasal 33

21

(1)

Pengelolaan usaha Koperasi dapat dilakukan oleh Manajer dengan dibantu


beberapa orang karyawan yang diangkat oleh Pengurus melalui perjanjian atau
kontrak kerja yang dibuat secara tertulis;

(2)

Pengurus dapat secara langsung melakukan pengelolaan kegiatan usaha Koperasi


atau mendirikan Strategic Business Unit yang dikelola secara otonom dan
professional;

(3)

Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat
persetujuan Rapat Anggota;

(4)

Persyaratan untuk diangkat menjadi Manajer adalah:


a.

Mempunyai keahlian dibidang usaha atau pernah mengikuti pelatihan


dibidang usaha Koperasi atau magang dalam usaha Koperasi;

b.

Mempunyai pengetahuan dan wawasan dibidang usaha;

c.

Tidak pernah melakukan tindakan tercela dibidang keuangan dan atau


dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana dibidang keuangan;

d.

Memiliki akhlak dan moral yang baik;

e.

Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda sampai derajat


ketiga sesama Pengurus;

f.

Belum pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun.

(5)

Dalam melaksanakan tugasnya Manajer bertanggung jawab kepada Pengurus.

(6)

Dalam hal Pengurus menjadi Pengelola, maka disamping harus memenuhi


persyaratan Pasal 21 juga harus memenuhi ketentuan Anggaran Dasar Pasal 31
ayat 4 diatas.

Pasal 34
Tugas dan kewajiban Manajer adalah:
(1)

Melaksanakan kebijaksanaan Pengurus dalam pengelolaan usaha Koperasi;

(2)

Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha Koperasi yang


dilaksanakan oleh para karyawan;

22

(3)

Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tugas mengenai tegas mengenai
bidang dan pelaksanaannya

(4)

Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja dan ketentuan lainnya
yang berlaku pada Koperasi yang berkaitan dengan pekerjaannya;

(5)

Menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau
tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan.

Pasal 35
(1)

Hak dan wewenang Manajer


a.

Menerima penghasilan sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati


dan ditandatangani bersama oleh Pengurus dan Manajer;

b.

Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk

melaksanakan tugas

yang dibebankan;
c.

Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya

d.

Bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalam rangka menjalankan usaha.

e.

Menetapkan pedoman pelaksanaan pengelolaan usaha atau standar


operasional prosedur yang disahkan oleh Rapat Anggota.

(2)

Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang
Manager dan Karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau
ketentuan khusus dan kontrak kerja.

BAB X
PENASEHAT

Pasal 36
(1)

Apabila diperlukan, Pengurus dapat mengangkat Penasehat atas persetujuan


Rapat Anggota.

23

(2)

Penasehat memberi saran atau anjuran kepada Pengurus untuk kemajuan


Organisasi dan usaha Koperasi, baik diminta maupun yang tidak diminta.

(3)

Penasehat berhak menerima penghasilan atau imbalan atau jasa sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.

BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI

Pasal 37
(1)

Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31
(tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun
pembukuan Koperasi ditutup;

(2)

Koperasi wajib menyelenggarakan pencatatan dan pembukuan sesuai dengan


prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia dan standar akuntansi Koperasi pada
khususnya serta Standar Akuntansi Indonesia pada umumnya;

(3)

Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi ditutup,
maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah
diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan
kepada Rapat Anggota yang disertai hasil audit Pengawas.

(4)

Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik
atas permintaan Rapat

Anggota, atau Koperasi tidak mengangkat Pengawas

tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan Publik
sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus.

24

(5)

Ketentuan, pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan Laporan


Pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga dan peraturan tertulis.

BAB XII
MODAL KOPERASI

Pasal 38
(1)

(2)

Modal Koperasi terdiri dari :


a.

Modal sendiri/Ekuitas:

b.

Modal luar/Pinjaman.

Modal Dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan sebesar
Rp.100.000.000, (seratus juta rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib dari para pendiri.

(3)

Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dana cadangan dan
bantuan berbentuk sumbangan, hibah dan lainlain yang tidak mengikat.

(4)

Untuk memperbesar usahanya koperasi dapat memperoleh modal pinjaman yang


tidak merugikan koperasi berupa pinjaman dari:

(5)

a.

Anggota;

b.

Koperasi lain dan atau anggotanya;

c.

Bank dan lembaga keuangan lainnya;

d.

Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

e.

Sumber lain yang sah dari dalam dan luar negeri.

Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.

25

BAB XIII
SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 39
(1)

Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi simpanan pokok
dan simpanan wajib yang pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu
tagihan atas koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian.

(2)

Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus, akan tetapi
pengurus dengan pertimbangan tertentu dapat mengijinkan anggota untuk
membayarnya dengan angsuran perbulan maksimal 5 (lima) kali angsuran.

(3)

Tiap anggota yang akan mengangsur simpanan pokok harus menyatakan


kesanggupan itu secara tertulis.

(4)

Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya pada
koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga peraturan
khusus.

(5)

Setiap anggota digiatkan untuk mengadakan simpanan sukarela atas namanya


pada koperasi menurut kehendaknya sendiri, baik tabungan atau simpanan
berjangka.

(6)

Anggota diperbolehkan meminjam uang setelah menjadi anggota selama 3 (tiga)


bulan.

Pasal 40
(1)

Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama
anggota belum berhenti sebagai anggota.

(2)

Uang simpanan yang merupakan simpanan berjangka dapat diminta kembali


menurut peraturan khusus atau perjanjian.

26

(3)

Jika diperlukan koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam
peraturan khusus/Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 41
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 12 huruf :
(1)

Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan bagian
tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera
selambat lambatnya 1 (satu) bulan kemudian.

(2)

Atau c uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota dalam
waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan datang.

(3)

Uang simpanan pokok menjadi kekayaan koperasi dan pengembalian simpanan


wajib diserahkan kepada Rapat Anggota dengan mempertimbangkan kesalahan
anggota yang mengakibatkan pemecatannya.

BAB XIV
SISA HASIL USAHA

Pasal 42
(1)

Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang
dikeluarkan dalam tahun buku termasuk pajak, terdiri atas tiga bagian:
a.

Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota koperasi.

b.

Yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk bukan anggota


koperasi.

c.

Pendapatan lain dari non operasional.

27

(2)

Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota
dibagi sebagai berikut:
a.

Untuk cadangan;

b.

Untuk anggota menurut perbandingan jasanya dalam usaha koperasi untuk


memperoleh sisa pendapatan perusahaan;

c.

Untuk anggota menurut perbandingan simpanannya dengan ketentun tidak


melebihi suku bunga yang berlaku pada bankbank pemerintah.pendidikan;

(3)

d.

Untuk dana Pengurus dan pengawas;

e.

Untuk dana kesejahteraan pegawai;

f.

Untuk dana kesejahteraan koperasi;

g.

Untuk dana daerah pembangunan kerja.

h.

Untuk dana social;

i.

Untuk dana insentif manager.

Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak
bukan anggota dibagi sebagai berikut :

(4)

a.

Untuk cadangan;

b.

Untuk dana pengurus dan pengawas;

c.

Untuk dana kesejahteraan pegawai/karyawan;

d.

Untuk dana pendidikan koperasi;

e.

Untuk dana social;

f.

Untuk dana pembangunan daerah kerja;

g.

Untuk dana insentif manajer;

Penggunaan danadana Pendidikan dan pembangunan daerah kerja dapat diatur


dalam Anggaran Rumah Tangga atau diputuskan dalam Rapat Anggota Tahunan.

(5)

Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6)
ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga dan diputuskan dalam rapat Anggota.

28

Pasal 43
(1)

Uang cadangan adalah kekayaan koperasi yang disediakan untuk pemupukan


modal koperasi dan menutup kerugian koperasi sehingga tidak boleh dibagikan
kepada anggota.

(2)

Rapat anggota dapat memutuskan unhtuk mempergunakan paling tinggi 75% dari
seluruh jumlah cadangan untuk perluasan usaha koperasi.

(3)

Sekurangkurangnya 25% dari uang cadangan harus disimpan dengan bersifat giro
pada bank yang ditunjuk oleh pejabat.

BAB XV
TANGGUNGAN ANGGOTA

Pasal 44
(1)

Bilamana koperasi dibubarkan dan pada saat penyelesaian pembubaran ternyata


bahwa kekayaan koperasi tidak mencukupi untuk melunasi segala perjanjian dan
kewajiban, maka anggota dan mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam
waktu satu tahun sebelum pembubaran koperasi diwajibkan menanggung kerugian
itu masing-masing sebatas sebanyak simpanan pokok dan simpanan wajib

(2)

Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota
dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu
memenuhi kewajibannya sebagaimana

ditentukan dalam pasal ini, maka

kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang
menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti
sebagai anggota dapat dipenuhi.
(3)

Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan


timbulnya kerugian diselesaikan menurut ketentuan yang berlaku.

29

(4)

Segala persoalan mengenai penentuan tindakan atau kejadian yang menyebabkan


kerugian, diselesaikan menurut hukum yang berlaku.

Pasal 45
(1)

Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang
cadangan.

(2)

Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud ayat 1, maka rapat
anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut (jumlah
kerugian dikurangi dengan uang cadangan yang tersedia) kepada anggota dan
kepada mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang
bersangkutan masingmasing terbatas simpanan pokok dan simpanan wajib.

Pasal 46
Anggota-anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari koperasi.

BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 47
(1)

Pembubaran Koperasi dapat dilaksanakan berdasarkan:


a.

Keputusan Rapat Anggota;

b.

Keputusan Pemerintah apabila :


terdapat bukti bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi ketentuan
Undang-undang ini; kegiatannya bertentangan dengan ketertiban umum dan
atau kesusilaan; kelangsungan hidupnya tidak dapat lagi diharapkan.

30

(2)

Pembubaran oleh Rapat Anggota didasarkan pada:


a.

Jangka waktu berdirinya Koperasi telah berakhir;

b.

Atas permintaan sekurangkurangnya 3/4 (tiga empat) dari jumlah anggota;

c.

Koperasi tidak lagi melakukan kegiatan usahanya.

Pasal 48
(1)

Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim
Penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap
perlu dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran koperasi.

(2)

Penyelesai mempunyai hak dan kewajiban:


a.

Melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama

Koperasi dalam

penyelesaian;
b.

Mengumpulkan keterangan yang diperlukan;

c.

Memanggil Pengurus, anggota dan bekas anggota tertentu yang diperlukan,


baik sendirisendiri maupun bersamasama;

d.

Memperoleh, menggunakan dan memeriksa segala catatan dan arsip


Koperasi;

e.

Menggunakan sisa kekayaan Koperasi untuk

menyelesaikan kewajiban

Koperasi baik kepada maupun pihak ketiga;


f.

Membuat berita acara penyelesaian yang ditandatangani oleh Notaris dan


menyampaikan kepada Pemerintah.

(3)

Pengurus Koperasi menyampaikan keputusan pembubaran Koperasi oleh Rapat


Anggota tersebut kepada Pejabat Koperasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(4)

Pembayaran biaya penyelesaian didahulukan dari pada pembayaran kewajiban


lainnya.

31

Pasal 49
Dalam masa penyelesaian, kewajiban pembayaran koperasi, didasarkan pada
urutan sebagai berikut :
a.

Gaji pegawai yang terutang;

b.

Biaya perkara di pengadilan;

c.

Biaya lelang;

d.

Biaya pajak;

e.

Biaya kantor seperti listrik, telepon, sewa dan pemeliharaan gedung;

f.

Kreditur lainnya.

Pasal 50
Sisa kekayaan koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban pembayaran
koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
a.

Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan dari
koperasi yang dibubarkan atau;

b.

Koperasi pusatnya, dimana koperasi yang dibubarkan sebagai anggotanya,


atau;

c.

Koperasi. Dimana koperasi yang dibubarkan sebagai pusatnya atau;

d.

Koperasi lain yang ada di daerah yang bersangkutan.

Pasal 51
(1)

Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
Koperasi;

(2)

Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan;

(3)

Anggota yang telah keluar sebelum Koperasi dibubarkan wajib menanggung


kerugian, apabila kerugian tersebut terjadi selama anggota yang bersangkutan

32

masih menjadi anggota Koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum
melewati jangka waktu 6 (enam) bulan.

BAB XVII
SANKSI

Pasal 52
(1)

Apabila anggota, Pengurus melanggar ketentuan Anggaran Dasar atau Anggaran


Rumah Tangga dan peraturan lainnya yang berlaku di Koperasi dikenakan sanksi
oleh Rapat Anggota berupa:

(2)

a.

Peringatan lisan;

b.

Peringatan tertulis;

c.

Dipecat dari keanggotaan atau jabatannya;

d.

Diberhentikan bukan atas kemauan sendiri;

e.

Diajukan ke Pengadilan;

Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

BAB XVIII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI

Pasal 53
Koperasi didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas.

BAB XIX
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS

33

Pasal 54
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang
memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Selanjutnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas
menerangkan bahwa :
I.

Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini mengenai tata
cara pengangkatan Pengurus, untuk pertama kalinya telah diangkat sebagai
Pengurus

Penasehat

: penghadap Tuan ADI SASONO;

Ketua

: penghadap Tuan FRANSISCUS XAVERIUS JOKO;

Sekretaris

: penghadap Tuan MOCHAMMAD GHOZALI,Sarjana Ekonomi;

Bendahara

: penghadap Tuan ANDREAS;

Pengawas

Ketua

: Penghadap Tuan INGKIRAWANG HERU KUNCORO;

Anggota

: Tuan I KETUT ATMAJAYA;

Anggota

: Tuan BAGUS KERTHA NEGARA, Sarjana Sosiologi;

Anggota

: Tuan ANAK AGUNG NGURAH MANIK WISESA;

Anggota

: Tuan I WAYAN WINURJAYA;

34

Anda mungkin juga menyukai