AD KERaN
AD KERaN
Pasal 1
(1)
(2)
(3)
(4)
Koperasi dapat membuka cabang atau perwakilan baik didalam maupun diluar
negeri atas persetujuan dan keputusan Rapat Anggota.
BAB II
LANDASAN ASAS DAN PRINSIP
Pasal 2
Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasarkan atas
asas kekeluargaan.
Pasal 3
(1)
b.
c.
(2)
d.
e.
Kemandirian;
f.
g.
Koperasi
sebagai
badan
usaha
dalam
melaksanakan
kegiatannya
yang
BAB III
TUJUAN DAN USAHA
(2)
(1)
b.
(2)
c.
d.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku Koperasi dapat membuka cabang atau
perwakilan di tempat lain, baik didalam maupun diluar wilayah Republik Indonesia,
pembukaan cabang atau perwakilan harus mendapat persetujuan Rapat Anggota.
(3)
(4)
Koperasi harus menyusun Rencana Kerja Jangka Panjang (Business Plan) dan
Rencana Kerja Jangka Pendek (tahunan) serta Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Koperasi dan disahkan oleh Rapat Anggota.
BAB IV
KEANGGOTAAN
Pasal 6
(1)
(2)
(3)
b.
c.
Mempunyai profesi/pekerjaan;
d.
e.
f.
Pasal 7
(1)
(2)
(3)
(4)
Koperasi secara terbuka dapat menerima anggota lain sebagai anggota luar biasa.
(5)
Anggota Luar biasa adalah mereka yang bermaksud menjadi anggota dan memiliki
kepentingan kebutuhan dan kegiatan ekonomi yang diusahakan oleh Koperasi
namun tidak dapat memenuhi semua syarat sebagai anggota.
(6)
Tata cara penerimaan anggota sebagaimana dimaksud ayat (4) diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 8
Setiap anggota mempunyai kewajiban:
a.
b.
c.
d.
Pasal 9
Setiap anggota berhak:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pasal 10
(1)
Bagi mereka yang meskipun telah melunasi pembayaran simpanan pokok, tetapi
secara formal belum sepenuhnya melengkapi persyaratan administratif, belum
menandatangani Buku Daftar Anggota dan atau belum membayar seluruh
simpanan pokok termasuk simpanan wajib dan lain-lain sebagaimana diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga berstatus sebagai calon anggota.
(2)
b.
c.
d.
(3)
b.
c.
Pasal 11
(1)
b.
c.
d.
(2)
b.
c.
d.
Pasal 12
(1)
b.
c.
d.
(2)
(3)
Simpanan pokok dan simpanan wajib anggota yang diberhentikan oleh Pengurus,
dikembalikan sesuai dengan ketentuan Anggaran Rumah Tangga atau Peraturan
Khusus.
(4)
BAB V
RAPAT ANGGOTA
Pasal 13
1.
2.
b.
Kebijaksanaan
umum di
usaha
dan
permodalan Koperasi;
c.
d.
e.
f.
g.
(3)
(4)
Rapat Anggota dapat dilakukan secara langsung atau melalui perwakilan yang
pengaturannya ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga.
(5)
b.
c.
d.
Pasal 14
(1)
Rapat Anggota sah jika dihadiri lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah Anggota
Koperasi dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota
yang hadir, kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini;
(2)
Apabila korum sebagaimana dimaksud ayat (1) diatas tidak tercapai, maka Rapat
Anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua
dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.
(3)
Apabila pada rapat kedua sebagaimana dimaksud ayat (2) diatas korum tetap
belum tercapai, maka Rapat Anggota tersebut dapat dilangsungkan dan
keputusannya
sah
serta
mengikat
bagi
semua
anggota,
bila
dihadiri
sekurangkurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota dan keputusan disetujui
oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota yang hadir.
(4)
Pasal 15
(1)
(2)
Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh Rapat
Anggota berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.
(3)
Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota mempunyai hak satu
suara.
(4)
Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada anggota yang
lain, yang hadir pada Rapat Anggota tersebut.
(5)
Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan atau tertutup, kecuali
mengenai diri orang, dilakukan secara tertutup.
(6)
Keputusan Rapat Anggota dicatat dalam Berita Acara Rapat dan ditandatangani
oleh Notaris.
(7)
Anggota Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan Rapat Anggota, dengan ketentuan semua anggota Koperasi harus
diberitahu secara tertulis dan seluruh anggota Koperasi memberikan persetujuan
mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara tertulis serta menandatangani
persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan atau pihakpihak
tertentu.
(8)
Pasal 16
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi Rapat Anggota harus sudah disampaikan
terlebih dahulu kepada anggota sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
Rapat Anggota.
Pasal 17
(1)
(2)
Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus Koperasi dan atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota
tersebut;
(3)
Pemilihan pimpinan dan sekretaris sidang dipimpin oleh Pengurus Koperasi dari
anggota yang hadir, yang tidak menyangkut jabatan Pengurus, Pengawas dan
Pengelola atau karyawan Koperasi;
(4)
Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara Rapat yang ditandatangani oleh
pimpinan dan sekretaris rapat;
(5)
Berita Acara Keputusan Rapat Anggota yang telah telah ditandatangani oleh
Pimpinan dan Sekretaris Rapat menjadi bukti yang sah terhadap semua Anggota
Koperasi dan pihak ketiga;
(6)
Pasal 18
(1)
Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar.
(2)
b.
Neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh
satu) Desember;
(3)
c.
d.
Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja
membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan
10
dan Belanja Koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 6
(enam)
bulan
sebelum
tahun
buku
atau
anggaran
yang
bersangkutan
Apabila Rapat Anggota, Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja seperti tersebut pada ayat (3) diatas belum mampu dilaksanakan oleh
Koperasi karena alasan yang objektif dan rasional seperti efisiensi maka;
a.
acara
tersendiri,
dengan
ketentuan
Rapat
Anggota
harus
c.
Pasal 19
Rapat Anggota Khusus diadakan untuk:
(1)
Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;
b.
Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang kurangnya 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah anggota;
(2)
11
a.
Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya 3/4 (tiga per empat) dari jumlah
anggota;
b.
Keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota
yang hadir;
(3)
Harus dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah anggota;
b.
Keputusannya harus disetujui oleh 3/4 (tiga per empat) dari jumlah anggota
yang hadir;
Ketentuan dan pengaturan lebih lanjut diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan
atau ketentuan khusus.
Pasal 20
(1)
(2)
Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatas diadakan
apabila:
a.
Ada permintaan paling sedikit lebih dari 50% (lima puluh persen) dari jumlah
anggota; dan atau
b.
c.
d.
12
(3)
Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila:
a.
Harus dihadiri oleh sekurangkurangnya lebih dari 1/2 (satu per dua) dari
jumlah anggota dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah
anggota yang hadir;
b.
(4)
BAB VI
PENGURUS
Pasal 21
(1)
Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.
(2)
b.
c.
dan
direkomendasi
oleh
sekurang-kurangnya
2/3
pengurus
sebelumnya;
d.
e.
13
(3)
(4)
Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku Daftar Pengurus;
(5)
Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat dipilih kembali
untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang bersangkutan berprestasi bagus
dalam mengelola Koperasi;
(6)
(7)
Pasal 22
(1)
Jumlah Pengurus terdiri dari sedikit-dikitnya 3 (tiga) orang dan sebanyakbanyaknya 15 (lima belas)orang.
(2)
(3)
b.
Seorang Sekretaris;
c.
Seorang Bendahara.
Susunan Pengurus Koperasi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga
sesuai dengan kebutuhan organisasi dan usaha Koperasi;
(4)
Pengurus dapat mengangkat Manajer yang diberi wewenang dan kuasa untuk
mengelola usaha Koperasi;
(5)
Apabila Koperasi belum mampu mengangkat Manajer, maka salah satu dari
Pengurus dapat bertindak sebagai Manajer Koperasi dan Pengurus yang
bersangkutan harus melepaskan sementara jabatannya sebagai Pengurus;
(6)
Pengaturan lebih lanjut tentang, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung
jawab dan tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawasan diatur lebih lanjut
dalam Anggaran Rumah Tangga;
14
Pasal 23
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota Pengurus yang
bersangkutan;
b.
(11)
15
(12)
Meminta jasa audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang
biayanya ditanggung oleh Koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam
Anggaran Biaya Koperasi.
(13)
b.
Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak
atas barang bergerak milik Koperasi dengan jumlah tertentu, yang ditetapkan
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus Koperasi.
Pasal 24
Pengurus mempunyai hak:
(1)
(2)
(3)
Membuka cabang atau perwakilan usaha baik didalam maupun diluar negeri
sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota;
(4)
(5)
Meminta laporan dari Manajer secara berkala dan sewaktu waktu diperlukan.
Pasal 25
(1)
16
a.
b.
c.
d.
Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama dibidang ekonomi dan
keuangan dan tindak pidana lain yang telah diputus oleh Pengadilan.
(2)
Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil Pengawas dapat mengangkat
penggantinya dengan cara:
a.
b.
(3)
BAB VII
PENGAWAS
Pasal 26
(1)
(2)
17
memenuhi syarat
a.
b.
Memiliki
kemampuan
keterampilan
kerja
dan
wawasan
di
bidang
Pengawasan;
c.
(3)
(4)
(5)
(6)
Pasal 27
(1)
Dalam hal Koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang professional, maka
pengawas dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktuwaktu sesuai
dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan Rapat Anggota.
(2)
b.
Fungsi dan tugas Pengawas menjadi tugas dan tanggung jawab Pengurus
dan Pengurus tidak turut campur tangan kedalam pengelolaan kegiatan
usaha, keuangan yang dijalankan oleh Koperasi.
(3)
Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non Keuangan oleh
tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
(4)
18
Pasal 28
Hak dan kewajiban Pengawas adalah:
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Pasal 29
Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota.
(1)
b.
(2)
Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan
berakhir, Rapat Pengawas dengan dihadiri oleh wakil Pengurus dapat mengangkat
pengganti dengan cara:
a.
Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota pengawas yang lain;
b.
19
c.
d.
Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang telah diputus oleh
Pengadilan.
(3)
BAB VIII
KANTOR CABANG, CABANG PEMBANTU DAN KANTOR KAS
Pasal 31
(1)
(2)
(3)
(4)
Kantor kas berfungsi mewakili Kantor cabang dalam menjalankan kegiatan usaha
untuk menghimpun dana.
20
Pasal 32
(1)
Pengelolaan Kantor cabang, Kantor cabang pembantu dan Kantor kas dilakukan
oleh pimpinan cabang, pimpinan Kantor cabang pembantu dan pimpinan kantor
kas yang dibantu karyawan.
(2)
(3)
b.
c.
(4)
(5)
Pengaturan lebih lanjut mengenai tugas, hak dan wewenang pimpinan Kantor
cabang, Kantor cabang pembantu dan Kantor kas diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan kontrak kerja.
BAB IX
PENGELOLAAN USAHA
Pasal 33
21
(1)
(2)
(3)
Pengangkatan seperti tersebut pada ayat (1) dan (2) diatas setelah mendapat
persetujuan Rapat Anggota;
(4)
b.
c.
d.
e.
f.
(5)
(6)
Pasal 34
Tugas dan kewajiban Manajer adalah:
(1)
(2)
22
(3)
Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tugas mengenai tegas mengenai
bidang dan pelaksanaannya
(4)
Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja dan ketentuan lainnya
yang berlaku pada Koperasi yang berkaitan dengan pekerjaannya;
(5)
Menanggung kerugian usaha Koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan atau
tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan.
Pasal 35
(1)
b.
melaksanakan tugas
yang dibebankan;
c.
d.
Bertindak untuk dan atas nama Pengurus dalam rangka menjalankan usaha.
e.
(2)
Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang
Manager dan Karyawan diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga atau
ketentuan khusus dan kontrak kerja.
BAB X
PENASEHAT
Pasal 36
(1)
23
(2)
(3)
Penasehat berhak menerima penghasilan atau imbalan atau jasa sesuai dengan
keputusan Rapat Anggota.
BAB XI
PEMBUKUAN KOPERASI
Pasal 37
(1)
Tahun Buku Koperasi adalah tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31
(tiga puluh satu) Desember, dan pada akhir bulan Desember tiap-tiap tahun
pembukuan Koperasi ditutup;
(2)
(3)
Dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan setelah pembukuan Koperasi ditutup,
maka Pengurus wajib menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan yang telah
diaudit oleh Pengawas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan ditandatangani oleh semua anggota Pengurus untuk disampaikan
kepada Rapat Anggota yang disertai hasil audit Pengawas.
(4)
Apabila diperlukan, Laporan Tahunan Pengawas dapat diaudit oleh Akuntan Publik
atas permintaan Rapat
tetap, maka Laporan Tahunan Pengurus harus diaudit oleh Akuntan Publik
sebelum diajukan ke Rapat Anggota dan hasil audit tersebut menjadi perbandingan
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus.
24
(5)
BAB XII
MODAL KOPERASI
Pasal 38
(1)
(2)
Modal sendiri/Ekuitas:
b.
Modal luar/Pinjaman.
Modal Dasar yang disetor pada saat pendirian Koperasi ditetapkan sebesar
Rp.100.000.000, (seratus juta rupiah) yang berasal dari Simpanan Pokok dan
Simpanan Wajib dari para pendiri.
(3)
Modal sendiri berasal dari simpanan pokok, simpanan wajib dana cadangan dan
bantuan berbentuk sumbangan, hibah dan lainlain yang tidak mengikat.
(4)
(5)
a.
Anggota;
b.
c.
d.
e.
Koperasi dapat melakukan pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan.
25
BAB XIII
SIMPANAN ANGGOTA
Pasal 39
(1)
Setiap anggota harus menyimpan atas namanya pada koperasi simpanan pokok
dan simpanan wajib yang pada waktu keanggotaan diakhiri, merupakan suatu
tagihan atas koperasi sebesar tadi, jika perlu dikurangi dengan bagian tanggungan
kerugian.
(2)
Uang simpanan pokok pada prinsipnya harus dibayar sekaligus, akan tetapi
pengurus dengan pertimbangan tertentu dapat mengijinkan anggota untuk
membayarnya dengan angsuran perbulan maksimal 5 (lima) kali angsuran.
(3)
(4)
Setiap anggota diwajibkan untuk membayar simpanan wajib atas namanya pada
koperasi sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga peraturan
khusus.
(5)
(6)
Pasal 40
(1)
Uang simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diminta kembali selama
anggota belum berhenti sebagai anggota.
(2)
26
(3)
Jika diperlukan koperasi dapat mengadakan simpanan khusus yang diatur dalam
peraturan khusus/Anggaran Rumah Tangga.
Pasal 41
Apabila keanggotaan berakhir menurut pasal 12 huruf :
(1)
Uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan bagian
tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak dengan segera
selambat lambatnya 1 (satu) bulan kemudian.
(2)
Atau c uang simpanan pokok dan uang simpanan wajib setelah dipotong dengan
bagian tanggungan yang ditetapkan, dikembalikan kepada bekas anggota dalam
waktu 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan datang.
(3)
BAB XIV
SISA HASIL USAHA
Pasal 42
(1)
Sisa hasil usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu
tahun buku dipotong dengan penyusutan nilai barang dan segala biaya yang
dikeluarkan dalam tahun buku termasuk pajak, terdiri atas tiga bagian:
a.
b.
c.
27
(2)
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota
dibagi sebagai berikut:
a.
Untuk cadangan;
b.
c.
(3)
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Sisa Hasil Usaha yang diperoleh dari usaha yang diselenggarakan untuk pihak
bukan anggota dibagi sebagai berikut :
(4)
a.
Untuk cadangan;
b.
c.
d.
e.
f.
g.
(5)
Pembagian dan prosentase sebagaimana dimaksud ayat (4), (5) dan ayat (6)
ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga dan diputuskan dalam rapat Anggota.
28
Pasal 43
(1)
(2)
Rapat anggota dapat memutuskan unhtuk mempergunakan paling tinggi 75% dari
seluruh jumlah cadangan untuk perluasan usaha koperasi.
(3)
Sekurangkurangnya 25% dari uang cadangan harus disimpan dengan bersifat giro
pada bank yang ditunjuk oleh pejabat.
BAB XV
TANGGUNGAN ANGGOTA
Pasal 44
(1)
(2)
Bila menurut kenyataan ada anggota dan mereka yang berhenti sebagai anggota
dalam waktu 1 (satu) tahun yang sebelum pembubaran koperasi, tidak mampu
memenuhi kewajibannya sebagaimana
kekurangan itu dibebankan kepada anggota lain, sehingga jumlah kerugian yang
menurut perhitungan harus dibayar oleh para anggota dan mereka yang berhenti
sebagai anggota dapat dipenuhi.
(3)
29
(4)
Pasal 45
(1)
Kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir tahun buku, ditutup dengan uang
cadangan.
(2)
Jika kerugian yang diderita oleh koperasi pada akhir suatu tahun buku tidak dapat
ditutup dengan uang cadangan sebagaimana dimaksud ayat 1, maka rapat
anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian tersebut (jumlah
kerugian dikurangi dengan uang cadangan yang tersedia) kepada anggota dan
kepada mereka yang telah berhenti sebagai anggota dalam tahun buku yang
bersangkutan masingmasing terbatas simpanan pokok dan simpanan wajib.
Pasal 46
Anggota-anggota yang telah berhenti dari koperasi tidak menanggung kerugian dari usaha
yang tidak turut diputuskan oleh mereka sesudah keluar dari koperasi.
BAB XVI
PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN
Pasal 47
(1)
b.
30
(2)
b.
c.
Pasal 48
(1)
Dalam hal Koperasi hendak dibubarkan maka Rapat Anggota membentuk Tim
Penyelesai yang terdiri dari unsur anggota, Pengurus dan pihak lain yang dianggap
perlu dan diberi kuasa untuk menyelesaikan pembubaran koperasi.
(2)
Koperasi dalam
penyelesaian;
b.
c.
d.
e.
menyelesaikan kewajiban
(3)
(4)
31
Pasal 49
Dalam masa penyelesaian, kewajiban pembayaran koperasi, didasarkan pada
urutan sebagai berikut :
a.
b.
c.
Biaya lelang;
d.
Biaya pajak;
e.
f.
Kreditur lainnya.
Pasal 50
Sisa kekayaan koperasi yang masih ada, setelah dikurangi kewajiban pembayaran
koperasi diserahkan dengan urutan sebagai berikut:
a.
Koperasi lain yang baru dibentuk, atau koperasi lain sebagai kelanjutan dari
koperasi yang dibubarkan atau;
b.
c.
d.
Pasal 51
(1)
Seluruh anggota wajib menanggung kerugian yang timbul pada saat pembubaran
Koperasi;
(2)
Tanggungan anggota terbatas pada simpanan pokok, simpanan wajib yang sudah
dibayarkan;
(3)
32
masih menjadi anggota Koperasi dan apabila keluarnya sebagai anggota belum
melewati jangka waktu 6 (enam) bulan.
BAB XVII
SANKSI
Pasal 52
(1)
(2)
a.
Peringatan lisan;
b.
Peringatan tertulis;
c.
d.
e.
Diajukan ke Pengadilan;
Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XVIII
JANGKA WAKTU BERDIRINYA KOPERASI
Pasal 53
Koperasi didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas.
BAB XIX
ANGGARAN RUMAH TANGGA DAN PERATURAN KHUSUS
33
Pasal 54
Rapat Anggota menetapkan Anggaran Rumah Tangga dan atau Peraturan Khusus, yang
memuat peraturan pelaksanaan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Koperasi dan tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.
Selanjutnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas
menerangkan bahwa :
I.
Menyimpang dari ketentuan dalam pasal 21 ayat 2 Anggaran Dasar ini mengenai tata
cara pengangkatan Pengurus, untuk pertama kalinya telah diangkat sebagai
Pengurus
Penasehat
Ketua
Sekretaris
Bendahara
Pengawas
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
34