Materi:
Kuantor Universal, Kuantor Eksistensial,
Silogisme, Modus Ponens, dan Modus Tollens
Dosen Pengampu
Drs. Jarot Susiloyoga
Disusun oleh:
1. Almon Kevindo
2. Aloisius Rabata Taburarusta Martagalasa
(13411003)
(13411004)
FKIP MATEMATIKA
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA MADIUN
Jl. Manggis 15-17 Madiun 63131
JULI 2013
LOGIKA MATEMATIKA
Pada bab ini kita akan belajar logika matematika. Hal terpenting yang akan kamu dapatkan
setelah mempelajari materi logika matematika adalah kemampuan atau keahlian
mengambil kesimpulan dengan benar atau salah. Logika matematika memberikan
dasar bagi sebuah pengambilan kesimpulan, dan sebagai dasar dia dapat digunakan dalam
banyak aspek kehidupan.
Pada bab ini akan fokus membahas tentang pernyataan berkuantor dan penarikan
kesimpulan.
Pernyataan Berkuantor.
KUANTOR adalah pengukur kuantitas atau jumlah. Pernyataan berkuantor artinya
pernyataan yang mengandung ukuran kuantitas atau jumlah. Biasaanya pernytaan
berkuantor mengandung kata semua, setiap, beberapa, ada, dan sebagainya. Kata semua,
setiap beberapa, ada, atau tiap-tiap merupakan kuantor karena kata-kata tersebut
menyatakan ukuran jumlah. Kuantor dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Kuantor universal
2. Kuantor eksistensial.
Penarikan Kesimpulan.
Kita akan mempelajari bagaimana menarik kesimpulan secara sah! Kesimpulan atau
konklusi ditarik dari beberapa pernyataan yang diasumsikan benar terjadi. Asumsi-asumsi
ini disebut premis. Jika implikasi dari konjungsi premis-premis dengan konklusi
merupakan tautologi maka dikatakan kesimpulan yang diambil sah (valid). Sebaliknya,
jika premis-premis tidak memberikan cukup informasi untuk mendukung kesimpulan yang
diambil, dikatakan penarikan kesimpulan tidak valid. Kita akan mempelajari 3 prinsip
dalam menarik kesimpulan yang sah, yaitu
1. Prinsip Modus Ponnens
2. Prinsip Modus Tollens.
3. Prinsip silogisme.
A. Kuantor Universal
Kuantor universal contohnya adalah semua, untuk setiap, atau untuk tiap-tiap. Berikut
ini beberapa contoh pernyataan yang menggunakan kuantor universal.
a. Semua kucing mengeong.
b. Tiap-tiap manusia yang dilahirkan memilikim seorang ibu.
c. Setiap benda langit berbentuk bola.
d. Setiap bilangan asli lebih besar daripada nol.
Misalkan p(x) adalah kalimat terbuka yang didefinisikan pada himpunan semesta S,
maka pernytaaan:
2
B. Kuantor Eksistesial
Eksistensial merupakan kata sifat dari eksis, yaitu keberadaan. Kuantor eksistensial
artinya penukur jumlah yang menunjukkan keberadaan. Dalam matematika ada
artinya tidak kosong atau setidaknya satu. Contoh kuantor eksistensial adalaha ada,
beberapa, terdapat, atau sekurang-kurangnya satu. Berikut beberapa contoh
pernyataan menggunakan kuantor eksistensial.
a. Ada rumah yang tak memiliki jendela.
b. Ada bilangan cacah yang kurang dari satu.
c. Beberapa presiden adalah wanita.
d. Terdapat bilangan asli x yang jika dikalikan 5 hasilnya 6,24.
Misalkan p(x) adalah suatu kalimat terbuka yang didefinisikan pada himpunan
semesta S, maka pernyataan: "ada x di dalam S sedemikian sehingga p(x) benar"
disebut pernyataan eksistensial (khusus) dan kata ada dalam pernyataan di atas disebut
kuantor eksistensial.
Kata-kata yang sering muncul/dipakai dalam pernyataan eksistensial adalah ada,
beberapa, dan paling sedikit satu. Simbol matematis untuk ketiga kata tersebut sama
yaitu "".
x Z, p(x) dibaca "ada nilai x anggota Z sedemikian sehingga p(x) menjadi
pernyataan benar" atau secara singkat dapat dikatakan "terdapat x yang bersifat p(x)".
Bentuk x Z, p(x) dapat pula ditulis sebagai x, p(x) bergantung pada himpunan
semesta yang ditinjau dan kalimat terbuka p(x).
Contoh:
1) Apabila n Z, n + 4 < 7, dengan Z = himpunan bilangan asli adalah
pernyataan benar, karena: {n | n + 4 < 7} = {1, 2}
2) Apabila n Z, n + 6 < 4, dengan Z = himpunan bilangan asli adalah
pernyataan salah, karena: {n | n + 6 < 4} = { 1,2 }
Dari contoh di atas, dapat disimpulkan bahwa:
Apabila {x | p(x)} { } maka x, p(x) adalah benar.
Apabila {x | p(x)} = { } maka x, p(x) adalah salah.
dari seluruh anggota himpunan presiden pada tahun 2003 memang ada presiden
wanita, Presiden Megawati misalnya. Pernyataan Terdapat bilangan asli a yang jika
dikalikan dengan 5 hasilnya 6,24 bernilai salah, karena dari seluruh anggota
himpunan bilangan asli, tak ada satupun a yang memenuhi a x 5 = 6,24.
Kita ingat bahwa kalimat terbuka didefinisikan pada suatu himpunan semesta, tapi
bukan merupakan pernyataan. Kalimat terbuka menjadi pernyataan jika variabelnya
( )
diganti oleh suatu anggota dari semesta. Misalkan ( )
merupakan kalimat terbuka yang didefinisikan pada himpunan bilangan asli. Jika kita
ganti x dengan bilangan 2 maka ( ) merupakan pernyataan. Cara untuk menjadikan
suatu kalimat terbuka ( ) menjadi pernyataan adalah dengan menambahkan kuantor
pada kalimat terbuka itu. Misalkan:
( )
adalah kalimat terbuka, tetapi
p
: Untuk setiap
merupakan pernyataan karena kita
(
)
ketahui nilai kebenarannya,
, dan
: Terdapat
juga merupakan pernyataan karena dapat
dinilai kebenarannya, ( )
Dalam matematika, kata-kata yang sering muncul biasanya diberi symbol tertentu.
Berikut beberapa symbol untuk kuantor:
= Untuk setiap
= Terdapat
= Sehingga
Kalimat
Kalimat
Contoh:
Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan berkuantor di bawah ini.
1.
: Semua ikan berkembang biak dengan bertelur.
2.
: Ada binatang yang memiliki alat kelamin ganda.
3.
:
.
4.
:
.
Jawab:
1.
( )
beranak.
2. ( )
3. ( )
4. ( )
( ) (
( ))
( )(
( ))
Premis 1
Premis 2
:
:p
Konklusi
:q
Prinsip modus ponens mengatakan jika p terjadi maka q terjadi, dan ternyata p
terjadi. Menurut asumsi kita, disimpulkan q terjadi.
Sahnya prinsip modus ponens dapat dibuktikan dengan table kebenaran pernyataan
)
majemuk ((
)
.
Contoh:
a. Premis 1 : Jika Afra Kehujanan, maka Afra akan masuk angina.
Premis 2 : Afra kehujanan.
Konklusi : Afra masuk angin.
Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip modus ponens, berarti
disimpulkan yang ditarik adalah sah.
b. Premis 1 : Jika Rico banyak membaca buku, maka wawasannya luas.
Premis 2 : Wawasan Rico luas.
Konklusi : Rico banyak membaca buku.
Penarikan kesimpulan seperti pada contoh b adalah salah atau palsu, karena
premis tidak mengharuskan wawasan luas hanya jika banyak membaca buku.
Boleh jadi wawasan Rico luas dikasrenakan dia banyak berdiskusi dengan
orang lain, banyak menonton acara pengetahuan di TV, sering melancong, atau
karena sering mengikuti seminar, tetapi tidak banyak membaca buku.
Premis 1
Premis 2
:
: ~q
Konklusi
: ~p
Prinsip modus tolens mengatakan jika p terjadi maka q terjadi, dan ternyata p tidak
terjadi, maka dapat disimpulkan p tidak terjadi.
Sahnya prinsip modus toleens dapat dibuktikan dengan tabel kebenaran pernyataan
)
majemuk ((
)
.
Cara lain untuk memverifikasi kesahan modus tolens adalah dengan memanfaatkan
pemahaman kita tentang ekuivalensi dan modus ponens sebagai berikut.
Premis 1 :
Premis 2 : ~q.
Konklusi : ~p
Contoh:
a. Premis 1
Premis 2
Konklusi
G. Prinsip Silogisme
Premis 1
Premis 2
:
:
(Benar)
(Benar)
Konklusi
(Benar)
Prinsip silogisme mengatakan jika p terjadi maka q terjadi, dan jika q terjadi maka r
terjadi, maka dapat disimpulkan jika p terjadi maka r terjadi.
Sahnya prinsip silogisme dapat dibuktikan dengan table kebenaran pernyataan
) (
majemuk ((
)) (
r).
Contoh:
Selidikilah sah atau tidaknya penarikan kesimpulan berikut.
a. Premis 1 : Jika x bilangan ganjil, maka 2x bilangan genap.
Premis 2 : Jika 2x bilangan genap, maka 2x + 1 bilangan ganjil.
Konklusi : Jika x bilangan ganjil, maka 2x + 1 bilangan ganjil.
b. Premis 1 :
Premis 2 : ~p
Konklusi : ~q
Jawab:
a. Penarikan kesimpulan ini menggunakan prinsip silogisme, berarti penarikan
kesimpulan ini sah.
b. Penarikan
)
((
p
B
B
S
S
q ~p
B S
S S
B B
S B
kesimpulan
)
.
~q
S
B
B
S
S
B
B
B
dengan
(
)
S
S
B
B
menggunakan
((
tabel
)
kebenaran
)
B
B
S
B
)
Pada tabel kebenaran terlihat bahwa nilai kebenaran ((
)
adalah BBSB, berarti bukan merupakan tautologi. Jadi, penarikan kesimpulan
tersebut tidak sah.
SOAL LATIHAN
1. Manakah pernyataan-pernyataan dibawah ini yang merupakan pernyataan berkuantor?
Jika berkuantor sebutkan jenisnya!
a. Ada gajah yang tidak memiliki belalai.
b. Soeharto pernah menjadi Presiden Republik Indonesia.
c. Raul Gonzales adalah pemain Real Madrid.
d. Semua orang asing berkulit putih.
e. Setiap orang yang bekerja mendapatkan gaji.
f. Lintah sawah tidak lebih berbahaya dari lintah darat.
g. Beberapa murid membolos pelajaran matematika.
h. Tidak ada orang yang tidak pernah berbuat salah.
i. Sate kambing lebih mahal daripada sate ayam.
j. Bumi berputar lebih cepat daripada bulan.
2. Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan berikut.
a.
b.
c. Misalkan A={1,2,3,4,5},
d. ( )
c. P1
P2
d. P1
P2
: Jika 2x = 8, maka x =4
: 2x = 8
....
e. P1
P2
10
4. Selidikilah sah atau tidaknya penarikan kesimpulan yang dinyatakan dengan lambing
berikut.
a. Premis 1
:
Premis 2
: ~p
Konklusi
: ~q
b. Premis 1
Premis 2
Konklusi
:
:
:
c. Premis 1
Premis 2
Konklusi
:
:
:
d. Premis 1
Premis 2
Konklusi
:
:
:
Sumber Materi
:
1. Matematika SMA untuk Kelas X
2. http://ajarmatematika-rdiana.blogspot.com/2011/10/logika-predikat-dankuantor.html
11