TEKNIK SIPIL

FAKTOR - FAKTOR YANG DIANGGAP MENJADI

SUMBER KETIDAKPASTIAN YANG HAMPIR
SELALU MUNCUL DALAM EKOTEK

KEMUNGKINAN ESTIMASI YANG TIDAK AKURAT

DIGUNAKAN DALAM STUDI ATAU ANALISA.

TIPE BISNIS DAN KONDISI MASA DEPAN.

TIPE PABRIK DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN.

PANJANG PERIODE STUDI ( HORIZON PERENCANAAN )

YANG DIPAKAI.

METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MENANGANI

KETIDAKPASTIAN YANG DIAKIBATKAN OLEH
4 FAKTOR DI ATAS :

ANALISIS TITIK IMPAS ( BREAK EVENT POINT )

ANALISA SENSITIVITAS

ANALISA RESIKO

ANALISA TITIK IMPAS

PADA PERMASALAHAN PRODUKSI

ADA TIGA MACAM KOMPONEN BIAYA YANG

DIPERTIMBANGKAN DALAM ANALISA INI :

BIAYA BIAYA TETAP ( FIXED COST )

BIAYA BIAYA VARIABLE (VARIABLE COST )

BIAYA TOTAL ( TOTAL COST )

BILA DIGAMBAR DLM GRAFIK MK

BIAYA-BIAYA TSB SEPERTI BERIKUT :

ONGKOS

ONGKOS

ONGKOS

TC = FC + VC

VC
VC
FC

VOLUME PRODUKSI

FC

VOLUME PRODUKSI

VOLUME PRODUKSI

CONTOH SOAL :
PT. ABC INDONESIA MERENCANAKAN MEMBUAT SEJENIS SABUN
MANDI UTK KELAS MENENGAH. ONGKOS TOTAL UTK PEMBUATAN
10.000 SABUN PER BLN ADLH 25 JUTA DAN ONGKOS TOTAL UTK
PEMBUATAN 15.000 SABUN PER BLN ADL 30 JUTA. ASUMSIKAN
BHW ONGKOS - ONGKOS VARIABLE BERHUBUNGAN SCR
PROPORSIONAL DG JMH SABUN YG DIPRODUKSI. HITUNGLAH :
A.
B.

ONGKOS VARIABEL PER UNIT DAN ONGKOS TETAPNYA

BILA PT ABC INDONESIA MENJUAL SABUN TERSEBUT SEHARGA
6000 PER UNIT AGAR PERUSAHAAN TERSEBUT

C.

DALAM KEADAAN IMPAS ?

BILA PERUSAHAAN MEMPRODUKSI 12.000 SABUN PER BULAN
APAKAH PERUSAHAAN UNTUNG ATAU RUGI ? DAN BERAPA
UNTUNG DAN RUGINYA.

a. Ongkos variabel per unit adalah :

= Rp 1000 per unit.
Sedangkan ongkos tetapnya bs dihitung berdasarkan
persamaan di atas untuk X = 10.000 berlaku :

TC
= FC + cX
25 juta = FC + 1.000 (Rp/unit) x 10.000 (unit)
FC
= Rp 15 juta.
Atau dengan X = 15.000 diperoleh :
TC
= FC + cX
30 juta = FC + 1000 (Rp/unit) x 15.000 (unit)
FC
= Rp 15 juta.

a.

Bila p = Rp 6.000 per unit mk jmh yg hrs di produksi per bulan

agar mencapai titik impas :
X = 3000 unit per bulan
Jadi volume produksi sebesar 3.000 unit per bulan
menyebabkan perusahaan berada dlm titik impas.

c.

Bila X = 12.000 unit per bln mk total penjualan adalah :

TR = pX
= Rp 6.000 / unit x 12.000 unit
= Rp 72 juta per bulan
dan total ongkos yang terjadi adalah :
TC = FC + cX
= Rp 15 juta + Rp 1.000/unit x 12.000
= Rp 27 juta per bulan

Jadi perusahaan brd dlm kondisi untung krn dg produksi 12.000 unit
per bulan, mk total penjualan akn lbh tinggi dr total ongkosnya.
Besarnya keuntungan adalah Rp 72 juta Rp 27 juta =
Rp 45 juta per bulan

ANALISA TITIK IMPAS PADA

PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI

LANGKAH - LANGKAH YANG CUKUP BAIK DIIKUTI DALAM

MENENTUKAN ALTERNATIF BERDASARKAN TITIK IMPAS :

DIFINISIKAN SCR JELAS VARIABEL YG AKAN DICARI

DAN TENTUKAN SATUAN ATAU UNIT DIMENSINYA.

GUNAKAN ANALISA EUAC ATAU ANALISA NILAI SEKARANG

UTK MENYATAKAN TOTAL ONGKOS SETIAP ALTERNATIF.

EKUIVALENKAN PERSAMAAN - PERSAMAAN ONGKOS TSB.

BL TINGKAT UTILITAS YG DIINGINKAN LEBIH KECIL DARI NILAI

TITIK IMPAS, PILIH ALTERNATIF YANG MEMILIKI ONGKOS
VARIABEL YANG LEBIH TINGGI DAN SEBALIKNYA.

ILUSTARASI ANALISA BEP

PADA PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI

ONGKOS TOTAL

A
BEP

UNIT VARIABEL

ANALISA TITIK IMPAS

PADA KEPUTUSAN BUAT-BELI

KEPUTUSAN UTK MEMBELI ATAU MEMBUAT SEBUAH

KOMPONEN ATAU PRODUK SERING HRS DIDAHULUI
DG ANALISA TITIK IMPAS DARI KEDUA ALTERNATIF.

BIAYA - BIAYA TETAP TDK BERARTI AKAN HILANG BL

PERUSAHAAN MEMBELI PRODUK DR LUAR PERUSAHAAN.
BIAYA - BIAYA PEMESANAN ( TERMASUK BIAYA - BIAYA
ASPEK LEGAL ) JG TERMASUK BIAYA TETAP BILA
PERUSAHAAN MEMUTUSKAN UTK MEMBELI

PRODUK ATAU KOMPONEN.

ANALISA SENSITIFITAS DILAKUKAN DG MENGUBAH NILAI DR SUATU

PARAMETER PD SUATU SAAT UTK SELANJUTNYA DILIHAT BGMN
PENGARUH THD AKSEPTABILITAS SUATU ALTERNATIF INVESTASI.
PARAMETER PARAMATER YG BIASANYA BERUBAH DAN
PERUBAHANNYA BS MEMPENGARUHI KEPUTUSAN - KEPUTUSAN DLM
STUDI EKONOMI TEKNIK ADL ONKOS INVESTASI, ALIRAN KAS,
TINGKAT BUNGA, TINGKAT PAJAK, DSB.
CONTOH SOAL :
SEBUAH ALTERNATIF INVESTASI DIPERKIRAKAN MEMBUTUHKAN
DANA AWAL SEBESAR RP 10 JUTA DG NILAI SISA NOL DI AKHIR
TAHUN KELIMA. PENDAPATAN TAHUNAN DIESTIMASIKAN SEBESAR
RP 3 JUTA. PERUSAHAAN MENGGUNAKAN MARR SEBESAR 12% UTK
MENGANALISIS KELAYAKAN ALTERNATIF INVESTASI TSB. ALIRAN
KAS DARI ALTERNATIF INI TERLIHAT PD GAMBAR.

PERKIRAAN KONDISI INVESTASI

A = 3 juta
0
1

P = 10 juta
BUATLAH ANALISA SENSITIVITAS DG MENGUBAH NILAI - NILAI :
A.
B.
C.

TINGKAT BUNGA
INVESTASI AWAL
PENDAPATAN TAHUNAN

PD INTERVAL 40% DR NILAI-NILAI YG DIESTIMASIKAN DI ATAS DAN

TENTUKAN BATAS- BATAS NILAI PARAMETER YG MENGAKIBATKAN
KEPUTUSAN THD ALTERNATIF TSB BS BERUBAH ( DR LAYAK MENJADI
TDK LAYAK ATAU SEBALIKNYA ).

LANGKAH PERTAMA YG AKAN DILAKUKAN DISINI ADALAH :

MENENTUKAN KEPUTUSAN AWAL ( SBLM DILAKUKAN ANALISA
SENSITIVITAS ) DR ALTERNATIF TSB DG MENGHITUNG
NILAI AWAL NETTONYA ( NPW ) :
NPW
=

=
-10 JUTA + 3 JUTA (P/A, 12%, 5)
=
-10 JUTA + 3 JUTA (3,6048)
0,8144

KRN NPW > 0 MK ALTERNATIF TSB LAYAK DILAKUKAN. APABILA

PARAMATER - PARAMATER TSB BERUBAH ( MISAL TINGKAT SUKU
BUNGA, INVESTASI AWAL, PENDAPATAN TAHUNAN, DSB ) BERUBAH
MK KEMUNGKINAN ALTERNATIF TSB MJD TDK LAYAK ATAU MALAH
TAMBAH MENGUNTUNGKAN, TERGANTUNG PD ARAH PERUBAHAN
YG TJD.

Bertambah 40 %
NPW

2.

=
=
=

-10 juta + 3 juta (P/A, 15%, 5 )

-10 juata + 3 juta (3,3522)
0,0566 juta

Berkurang 25%
NPW

4.

-10 juta + 3 juta ( p/A, 12, 5 )

-10 juta + 3 juta ( 3,2143 )
-0,3572 juta

bertambah 25%
NPW

3.

=
=
=

=
=
=

-10 juta + 3 juta (P/A, 9%,5 )

-10 juta + 3 juta (3,8897)
1,66991 juta

Berkurang 40%
NPW

=
=
=

-10 juta + 3 juta (P/A, 7,2%,5)

-10 juta + 3 juta (4,0787)
2,2361 juta

KEPUTUSAN AKAN BERUBAH DARI LAYAK MENJADI TIDAK

LAYAK BILA NPW YANG DIHASILKAN BERUBAH MENJADI
NEGATIF. BATAS PERUBAHAN INI AKAN DIPEROLEH DENGAN
MENGHITUNG NILAI ROR, YAITU SUATU TINGKAT BUNGA
YANG MENYEBABKAN NPW = 0 ; NPW = 0, BILA :
-10 JUTA + 3 JUTA (P/A, I %, 5 )

(P/A, I %, 5 )

3,333

15,25%

JADI KEPUTUSAN AKAN BERUBAH BILA i MENJADI LEBIH

BESAR DARI 15,25% ATAU BILA MENINGKAT SEKITAR 25%
DARI NIKAI AWAL YG DITETAPKAN SEBESAR 12%.

b.

Bila besarnya investasi awal diubah pd interval 40%

maka nilai - nilai NPW akan menjadi sbb :
1. Bertambah 40%
NPW =
-10 juta (1,4) + 3 juta (P/A, 12%, 5)
=
-14 juta + 3 juta (3,6048)
=
-3,1856 juta
2. Bertambah 25%
NPW =
-12,5 juta + 3 juta (3,6048)
=
-1,6856 juta.
3, Berkurang 25%
NPW =
-7,5 juta + 3 juta (3,6048)
=
3.3144 juta.

4. Berkurang 40%
NPW =
-6 juta + 3 juta (3,6048)

ALTERNATIF TERSEBUT AKAN MENJADI TIDAK LAYAK BILA

PERUBAHAN NILAI INVESTASI AWAL MENYEBABKAN NILAI
NPW AKAN SAMA DENGAN NOL BILA BESARNYA INVESTASI
ADALAH :
P

3 JUTA (P/A, 12%, 5)

3 JUTA ( 3,6048 )

10,8144 JUTA

JADI INVESTASI TERSEBUT MENJADI TIDAK LAYAK BILA

INVESTASI YANG DIBUTUHKAN LEBIH DARI RP 10,8144 JUTA
ATAU MENINGKAT SEBESAR 8,144% DARI INVESTASI AWAL
YANG DIESTIMASIKAN SEBESAR 10 JUTA.

Bila pendapatan tahunan berubah pada interval 40% maka

akibatnya adalah pada NPW akan terlihat seperti pada perhitungan
beberapa titik sampel berikut :
1. Bila pendapatan tahunan naik 40% maka :
NPW
=
-10 juta + 3 juta (1,4) (P/A, 12%, 5)
=
-10 juta + 4,2 juta (3,6048)
=
5,140 juta
2. Bila pendapatan tahunan naik 25 % :
NPW
=
-10 juta + 3,75 juta (P/A.,12%,5 )
=
3,518 juta

3. Bila pendapatan tahunan turun 25% :

NPW
=
-10 juta + 3,75 juta (P/A,12%,5 )
=
-1,8892 juta
4. Bila pendapatan tahunan turun 40%
NPW
=
-10 juta + 1,8 juta (P/A,12%,5)
=
- 3,511 juta

ISTILAH RESIKO ( ATAU SRG JG DISEBUT KETIDAKPASTIAN )

DIGUNAKAN UTK MENYATAKAN SUATU ALTERNATIF INVESTASI DMN
PROFIT ATAU PUN UKURAN - UKURAN LAIN YG MEMPENGARUHI
PROFIT TDK DIKETAHUI DLM SUATU NILAI YG PST, TTP BS
DINYATAKAN DLM SUATU DISTRIBUSI PROBABILITAS. UTK
MENGUKUR BESARNYA RESIKO SUATU ALTERNATIF MK PARAMETERPARAMETER YG PRL DIKETAHUI NILAINYA DLM SUATU GAMBARAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS ADL NILAI RATA-RATA ATAU NILAI
HARAPAN DAN PARAMETER-PARAMETER YG MENYATAKAN UKURAN
PENYEBARAN NILAI-NILAI YG MGKN TJD, SPT :

Varian
Standar deviasi
Koefisien variansi
Interval dari nilai-nlai yang bisa terjadi

Distribusi Beta : Distribusi beta biasanya condong ke kiri

atau ke kanan, tergantung pada besarnya nilai - nilai
parameternya. Untuk menghitung estimasi rata - rata atau
varian, kita perlu mendefinisikan terlebih dahulu nilai batas
bawah yang disebut estimasi pesimis, nilai modus atau
estimasi nilai yang paling mungkin terjadi dan nilai batas
atas yang disebut estimasi optimis.

Distribusi beta : Salah satu bentuk distribusi yg sangat

banyak digunakan dlm kehidupan sehari - hari karena
memang banyak sekali realita di dunia yang mengikuti
distribusi normal. Distribusi normal mempunyai bentuk
yg semetris dan menyerupai lonceng dg garis tengah
terletak pd nilai rata - ratanya.

KRITERIA MAXIMUN DAN MINIMUM

KRITERIA MAXIMUN

KRITERIA LAPLACE

KRITERIA HURWICZ

DAN

TEKNIK SIPIL