Anda di halaman 1dari 8

Beranda

Daftar Bacaan
Daftar Download

Pengertian Resistor, Transistor, Kapasitor, Dan Dioda


Dalam dunia elektronik terdapat komponen-komponen elektronika yang sangat
penting yang dipakai oleh hampir semua rangkaian elektronika. Komponenkomponen tersebut adalah resistor, transistor, kapasitor, dioda. Bila kita menjumpai
sebuah rangkaian elektronik dan membongkarnya pasti terdapat komponenkomponen elektronika tersebut, paling kita akan menemukan salah satunya.
Keempat komponen tersebut adalah komponen-komponen dasar dalam dunia
elektronik makanya hampir pasti ada dalam sebuah rangkaian elektronik. Kali ini,
saya akan coba membahas tentang keempat komponen tersebut. Langsung saja
sob, cekidot.
Resistor
Yang pertama kali akan kita bahas adalah resistor. Resistor adalah komponen
dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir
dalam suatu rangkaian. Kemampuan resistor dalam menghambat arus listrik sangat
beragam disesuaikan dengan nilai resistansi resistor tersebut. Resistor bersifat
resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu
resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega). Bentuk resistor
yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan kanan. Pada
badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk mengetahui besar
resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter.
Kode warna tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA
(Electronic Industries Association) didalam rangkaian elektronika resistor
dilambangkan dengan angka " R "Ada beberapa jenis resistor yang ada dipasaran
antara lain : Resistor Carbon, Wirewound, dan Metal Film. Ada juga Resistor yang
dapat diubah-ubah nilai resistansinya antara lain : Potensiometer dan Trimpot.
Selain itu ada juga Resistor yang nilai resistansinya berubah bila terkena cahaya
namanya LDR ( Light Dependent Resistor ) dan Resistor yang nilai resistansinya
berubah tergantung dari suhu disekitarnya namanya NTC (Negative Thermal
Resistance).
Transistor
Transistor adalah sebuah komponen elektronik yang bersifat semikonduktor dan
dapat digunakan sebagai penyambung, pemutus, ataupun penguat arus
listrik. Transistor juga dapat berfungsi sebagai elemen kunci dalam amplifikasi,
deteksi, dan switching untuk arus listrik. Selain itu transistor juga merupakan
komponen elektronik aktif dalam semua sistem elektronik yang mengubah daya

baterai menjadi arus listrik. Hampir di setiap jenis transistor diproduksi dalam bentuk
semikonduktor, sering kali berupa material kristal tunggal, biasanya berbahan dari
silikon. Ada beberapa jenis transistor yang sudah diklasifikasikan berdasarkan arus
inputnya (BJT) dan tegangan inputnya (FET), keduanya memungkinkan pengaliran
listrik menjadi sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
Pada umumnya, transistor memiliki dua macam, yaitu transistor bipolar (dikenal
dengan singkatan BJT) dan field effect (dikenal dengan singkatan FET) dimana
masing-masing jenis ini bekerja secara berbeda-beda.
Bipolar Transistor merupakan transistor yang memiliki dua macam muatan
megalirkan arus listrik, yaitu elektron dan lubang Makanya disebut bipolar. Dalam
transistor jenis ini, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas
yang dinamakan zona depletion, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan
kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut.
Transistor bipolar memiliki kategori tambahan yaitu homojunction untuk satu jenis
semikonduktor (semua silikon), dan heterojunction yang memiliki lebih dari satu jenis
semikonduktor (terutama silikon dan silicon-germanium, Si/Si1-xGex/Si). Saat ini
homojunction silikon, biasanya disebut BJT, adalah jenis silikon yang paling umum
digunakan. Namun, kinerja tertinggi (frekuensi dan kecepatan) adalah hasil dari
transistor bipolar hetero (HBT).
Field Effect Transistor, merupakan transistor jenis kedua yang disebut juga transistor
unipolar. Transistor jenis ini hanya menggunakan satu pembawa muatan yaitu
elektron saja atau lubang saja tergantung dari tipe FET-nya. Dalam FET, arus listrik
utama mengalir dalam satu saluran konduksi sempit dengan zona depletion di kedua
sisinya. Bandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah basis memotong arah
arus listrik utama. Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat diubah dengan
perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan saluran konduksi
tersebut.
Kapasitor
Kapasitor merupakan komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan
muatan listrik sementara. Besaran yang diukur pada sebuah kapasitor adalah
kapsitansi yang dinotasikan sebagai C. satuan kapasitansi adalah farad (F) kapasitor
dibagi dalam jenis kapasitor non-polar dan kapasitor polar. Kapsitor non-polar dapat
dipasang secara bolak-balik pada rangkaian elektronika, tanpa memperhatikan
kutub positif dan negatifnya. Pada kapsitor polar, kutub negatif (-) digambarkan
sebagai garis putih. Pemasangan kutub positif (+) dan kutub negatif (-) kapsitor
yang salah pada rangkaian elektronika dapt menyebabkan rangkaian rusak atau
meledak.
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronika:
1.
2.
3.
4.
5.

Dioda

Sebagai alat penyaring dalam rangkaian catu daya.


Untuk menghindari loncatan api saat sakelar beban listrik dihububgkan.
Untuk menghemat daya listrik.
Untuk meredam noise atau ripple.
Sebagai kopling saat menghubungkan beberapa rangkaian listrik.

dioda adalah komponen elektro yang memiliki dua saluran aktif, anoda dan katoda,
tapi terkadang memiliki tiga saluran dimana saluran yang satunya hanya berfungsi
sebagai pemanas, dimana arus listrik dapat mengalir di dalamnya dan biasanya
digunakan karena sifatnya yang memungkinkan arus mengalir hanya satu arah,
melawan arus yang lain.
Sebuah tegangan yang diberikan dapat menyebabkan elektron mengalir hanya satu
arah, dari katoda ke anoda, dan kemudian kembali ke katoda melalui sebuah sirkuit
eksternal. Dioda yang paling dikenal adalah tabung vakum dan dioda
semikonduktor. Semikonduktor dioda, yang paling sederhana dari perangkat
semikonduktor, terdiri dari dua elektroda dan dua zat semikonduktor yang berbeda.
Dioda tersebut membentuk dasar untuk peralatan semikonduktor yang lebih
kompleks (termasuk transistor) yang digunakan dalam komputer dan peralatan
elektronik lainnya. Dioda semikonduktor termasuk diode pemancar cahaya dan
dioda laser, yang terakhir memancarkan sinar laser, berguna untuk telekomunikasi
melalui serat optik dan untuk membaca CD.
Secara fisik dioda ini berbentuk tabung vakum yang digunakan dalam rangkaian
elektronik sebagai penyearah atau detektor frekuensi radio. Aplikasi modern dari
dioda tabung umumnya terbatas pada rectifier dalam high-end amplifier audio dan
lainnya khusus tegangan tinggi sirkuit. Dioda tabung menggunakan tiga elemen
saluran, dua elemen aktif dan satu elemen pasif (yang berfungsi sebagai pemanas).
Dalam pengoperasian yang khusus, katoda dipanaskan oleh filamen, dan tegangan
AC diterapkan pada katoda. Katoda panas melepaskan elektron yang deras
mengalir ke plat (anoda) dan menjadi arus yang diperbaiki. Dalam hal ini, dioda ini
memungkinkan aliran arus menjadi satu arah.
Nah, itu dia penjelasan singkat dari saya tentang resistor, transistor, kapasitor dan
dioda semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua sob. Jangan lupa tunggu postingposting selanjutnya.

RAM Statis dan Dinamis

Random Access Memory (RAM)


RAM adalah memory yang dapat digunakan sebagai tempat penyimpanan data
dan program sementara sewaktu digunakan oleh prosesor. Jika komputer atau
aliran listrik dimatikan, maka data dan program di RAM akan hilang (volatile).
Kecepatan membaca data RAM ini lebih cepat jika dibandingkan dengan
Harddisk.
Dalam RAM data dapat dibaca dan ditulisi (read / write) secara acak (random)
oleh pemakai, karena komputer menulis data kedalam memory secara acak.
Pada saat ini kebanyakan RAM berbentuk Chip yang berisi transistor-transistor
dalam untai Flip Flop yang disebut Metal Oxide Semiconductor RAM (MOSRAM),
teknologi sebelumnya berbentuk Card. Ada dua jenis MOSRAM yaitu RAM statis
dan RAM dinamis. Pada RAM dinamis sifatnya seperti kapasitor makin lama
makin hilang memory-nya, untuk mencegah hal ini disetiap lokasi memory harus
disegarkan kembali (refresh) setiap dua milidetik dengan membaca dan

menuliskan kembali. Lain halnya dengan RAM statis tidak perlu dilakukan
refresh.
Jenis-jenis RAM dibedakan dalam yang berbasis Chip dan Card;
Berbasis Chip:
Static RAM (SRAM), statis dan bersifat semi volatile, digunakan untuk
membantu komputer dalam kecepatan proses dan tidak perlu refresh.
Dynamic RAM (DRAM), dinamis dan bersifat volatile, digunakan untuk
membantu komputer dalam kecepatan proses dan memerlukan refresh.
Selain itu DRAM juga digunakan secara luas dalam unit memori komputer
karena densitas tinggi dan biaya yang cukup rendah.
Non Volatile RAM (NVRAM), memiliki daya listrik sendiri melalui sebuah baterai
mini, sehingga mampu menyimpan daya meskipun komputer atau aliran listrik
dimatikan, berfungsi untuk menyimpan jam, tanggal, program setup dan
konfigurasi komputer.
Ferro Electric RAM (FRAM), tidak memerlukan daya listrik atau baterai mini
karena sudah menggunakan daya medan listrik. 1 0
Berbasis Card:
Extended Data Output RAM (EDO RAM), jenis RAM untuk prosesor Pentium
yang pertama kali dibuat, mempunyai kapasitas memori 8 MB sampai
maksimum 16 MB dengan standar PC 66/100
Synchronous Dynamic RAM (SD RAM), dinamis untuk generasi Pentium I, II
dan III. Kecepatan bus dari memori berkisar pada frekwensi 66 Mhz sampai
dengan 133 Mhz atau disebut dengan memori PC 66/100/133.
SDRAM adalah pengembangan yang lebih baru dalam teknologi memori DRAM
yang opersinya disinkronisasikan langsung dengan sinyal clock. SDRAM dapat
digunakan dengan kecepatan clock diatas 100 MHz. Chip tersebut didisain untuk
memenuhi syarat prosesor yang tersedia secara komersial yang digunakan
dalam volume besar.
Double Data Rate RAM (DDR RAM), dinamis untuk generasi Pentium IV (DDR
400). Memiliki banyak tipe dan umumnya dikelompokkan berdasarkan
bandwidth dan dipengaruhi besarkan clock yang diberikan memori itu nantinya.
Tipe yang ditawarkan PC 1600 / 2100 / 2700 / 3200 dengan clock 400 Mhz.
DDR Dual Channel RAM, tidak sama pemasangannya dengan SDRAM atau DDR
biasa, tetapi tipe ini berteknologi sama dengan memori Rambus Dynamic RAM
(RD RAM) yang memerlukan sistem dual channel, yaitu keharusan untuk
memasang dua keping modul memori dengan kecepatan dan kapasitas yang
sama untuk mendukung kerja motherboard. Disamping itu ada penambahan dua
pasang memori terminator, untuk mendukung memori standar PC 2700 / 3200 /
4000 dengan clock 500 / 800 Mhz.
Twister DDR Dual Channel RAM, memori tipe TwinX / Twinmatch / Twister atau
kode CMX yang menandakan memori ini bisa digunakan pada dual channel
motherboard.
SODIMM RAM, memori yang biasa digunakan untuk kelas server maupun
notebook.

Kinerja Memori RAM


Sebelumnya komputer menggunakan modul memori circuit board tipe Single InLine Memory Module (SIMM) untuk jenis memori EDO RAM dengan kapasitas
antara 8 MB sampai 16 MB, kemudian telah beredar modul memori dalam jenis
slot Dual In-Line Memory Module (DIMM) berada di mainboard yang diletakkan
dengan soket processor. Dengan memori DIMM, maka digunakan jenis memori
SDRAM yang mempunyai jumlah 168 pins, sedang untuk memori DDR RAM
mempunyai jumlah sebanyak 184 pins, dimana terdapat satu tonjolan pada
bagian tengah RAM sebagai batas pemisah, antara 100 pins untuk bagian
sebelah kiri dan 84 pins untuk bagian sebelah kanan.
Untuk pemilihan jenis memori sangat dipengaruhi kinerja processor, karena
perbedaan antar internal bus pada processor dengan internal bus pada memori
akan berakibat fatal bagi kecepatan proses pengolahan aplikasi data, untuk itu
perbandingan keduanya haruslah sebanding.

PERKEMBANGAN RAM DARI DULU SAMPAI SEKARANG


Perkembangan RAM
RAM adalah singkatan dari Random Access Memory. Sebuah bagian dari sistem komputer yang
sangat penting. Tidak hanya pada komputer PC maupun notebook saja yang membutuhkan RAM,
PDA dan banyak perangkat elektronik lain pun ikut membutuhkan bagian ini.

Dan untuk setiap peralatan memiliki tingkat kebutuhan yang berbeda-beda. Misalkan saja sebuah
komputer yang masih menggunakan operating system lama contohnya Windows 98, maka RAM
yang dibutuhkan tidak akan sebesar komputer yang menggunakan Windows XP sebagai operating
system-nya.
Selain operating system, aplikasi yang dijalankan pun sangat bergantung kepada RAM. Semakin
berat aplikasi yang akan dijalankan, maka bobot RAM akan semakin besar. Karena pada RAM-lah
untuk sementara aplikasi atau data yang tengah Anda akses tersimpan.
Sedangkan untuk membeli sebuah RAM, bukan bobot saja yang akan menjadi pertimbangan utama.
Tapi juga ada aspek lain yang tidak kalah pentingnya harus ikut dipikirkan. Seperti kecepatan, tipe,
jenis soket, dan motherboard yang digunakan.
Karena saat ini, selain setiap aplikasi memiliki kebutuhan sistem yang berbeda-beda, kehadiran RAM
pun sudah sangat beragam. Sedangkan harganya semakin hari semakin terjangkau. Teknologi yang
ada pada RAM pun terus berkembang. Mulai ditemukannya DDR, sistem dual-channel,DDR2,dll.
Belum lagi kecepatannya yang juga semakin lama semakin cepat. Dari hanya 66 MHz sampai kini

telah mencapai 600 MHz. Begitu pula dengan kapasitas. Sepuluh tahun yang lalu RAM 8 MB masih
sangat mudah ditemukan, tetapi sekarang RAM ini sangat sulit ditemui. Para penjual perangkat
komputer lebih banyak menawarkan RAM dengan memory minimal 128 MB per kepingnya. Betapa
langkah yang sangat jauh telah dilalui RAM dalam perkembangannya.
Perkembangan RAM
1. Pada tahun 1987, RAM jenis FPM (Fast Page Mode) diperkenalkan. FPM merupakan bentuk RAM
yang paling kerap digunakan dalam system komputer pada masa itu. FPM juga turut dikenali sebagai
DRAM (Dynamic Random Access Memory) sahaja. FPM menggunakan modul memori SIMM (Single
Inline Memory Module) 30 pin dan SIMM 72 pin.
2. Pada tahun 1995, perkembangan teknologi maklumat telah menghasilkan modul memori yang
seterusnya iaitu EDO (Extended Data Out). EDO mirip dengan FPM, cuma ia diubahsuai sedikit untuk
membolehkan akses memori berturutan berlaku dengan labih pantas. Ini bermakna pengawal
memori boleh menjimatkan masa dengan mengurangkan beberapa langkah dalam proses
pengalamatan (addressing). EDO juga membolehkan CPU mengakses memori 10% hingga 15% lebih
pantas berbanding dengan FPM.

3. Pada tahun 1997 SDRAM diperkenalkan, dengan clock speed (kecepatan putaran) 66 MHz, SDRAM
ini mampu menghantarkan data dengan kecepatan maksimal 533 MB/det. Lalu seiring dengan clock
speed yang bertambah kencang, kecepatan pengantaran datapun menjadi semakin cepat.Untuk
SDRAM dengan clock speed 133 MHz, data yang dihantarkan dapat mencapai 1,066 GB/det.

4. Pada tahun 1999 RDRAM diperkenalkan, RDRAM lebih banyak ditujukan untuk atau user lain yang
memang sangat membutukan memory berkecepatan tinggi.Kualitas yang dimiliki oleh RDRAM
mengakibatkan harganya sangat tinggi. Dan untuk mencarinya pun tidak semudah SDRAM atau DDR.
RDRAM menggunakan modul yang disebut RIMM. Berbeda dengan modul yang dimiliki SRAM atau
DDR yang menggunakan transfer data secara paralel pada data bus 64-bit. RDRAM menggunakan
transfer data secara serial pada data bus 16-bit.RDRAM yang paling umum digunakan adalah RDRAM
yang memiliki kecepatan 1,6 GB/det. RDRAM ini lebih dikenal dengan sebutan
RIMM1600.Sedangkan RDRAM yang menggunakan data bus 16-bit saat ini sudah dapat mencapai
kecepatan 2,4 GB/det (RIMM2400).Sedangkan untuk jenisnya, RDRAM ada dua macam yang
pertama adalah yang bekerja pada data bus 16-bit dan yang kedua adalah RDRAM yang bekerja pada
data bus 32-bit. Jika RDRAM yang bekerja pada data bus 16-bit memiliki jumlah pin sebanyak 184 pin
dan diperuntukkan untuk sistem single-channel, maka RDRAM yang bekerja pada data bus 32-bit
memiliki jumlah pin sebanyak 242 pin, dan diperuntukkan bagi sistem dual-channel. Serta satu lagi
yang menjadi ciri khas dari RDRAM adalah adanya fasilitas yang dapat menjaga agar memory tidak
panas.Sebenarnya dari performa mungkin tidak jauh berbeda, namun untuk beberapa sistem
menggunakan RDRAM akan sangat mendukung terlebih lagi server. Oleh sebab itu, yang paling
banyak menggunakan RDRAM adalah server.
5. Pada tahun 2000, DDR-SDRAM diperkenalkan. RAM ini merupakan inovasi daripada SDRAM di
mana ia menjanjikan DDR yang kali pertama muncul, memang memiliki clock speed yang sama
dengan SDRAM yaitu 100 MHz, tetapi meskipun sama kecepatan pengantaran datanya jauh lebih

besar DDR. Hal ini disebabkan dalam satu putarannya DDR melakukan sekaligus dua pekerjaan
(pengoperasionalan). Berbeda pada SDRAM yang hanya melakukan satu pengoperasionalan.
Hasilnya: pada DDR dengan clock speed 100 MHz, data yang dihasilkan dapat mencapai 2,1 GB/det.
Nilai inilah yang menjadi alasan mengapa DDR ini disebut DDR dengan tipe PC2100.
Sampai saat ini, nilai maksimal yang diakui oleh The JEDEC Solid State Technology Association,
sebuah asosiasi yang bertanggung jawab tentang standar memory ini adalah nilai yang dimiliki oleh
DDR400 PC3200, yaitu 3,2 GB/det. Padahal saat ini ada beberapa produsen RAM yang menawarkan
RAM dengan kecepatan yang jauh lebih besar lagi. Seperti Corsair, Kingston, Mushkin, dan beberapa
produsen lainnya sudah ada yang berani menawarkan DDR dengan tipe PC3700 dan PC4000 yang
masing-masing sanggup menghantarkan data dengan kecepatan 3,7 GB/det dan 4 GB/det.
Sayangnya, DDR ini masih sulit dicari di pasaran, khususnya di Indonesia.
DDR dengan kecepatan tinggi tersebut sangat cocok digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan para
gamers dan untuk para pengguna yang sangat sering menggunakan sistem overclock. Karena DDR
dengan kecepatan tinggi ini mampu menangani pengoperasian yang membutuhkan panas tinggi,
seperti penerapan overclocking.
6. Pada tahun 2004 di perkenalkanlah DDR2 SDRAM, Energi: DDR2 membutuhkan energi setengah
lebih kecil dari energi yang dibutuhkan DDR biasa beroperasi, sehingga dapat mengurangi panas
pada komputer. Apalagi pada notebook yang secara otomatis juga akan lebih menghemat baterai.
High clock speed: DDR2 menggunakan clock speed awal sebesar 400 MHz. Nilai ini juga masih bisa di
tingkatkan menjadi 800 MHz. Ketahanan: Dengan DDR2, Anda dapat memiliki satu keeping 2 GB dan
dipasangkan pada single bank module.
Karena daya tahan DDR2 masih lebih baik dari DDR biasa.
* Ukuran: Dari segi ukuran, DDR2 juga masih lebih kecil dibandingkan DDR biasa.
* Teknologi koneksi: DDR2 menggunakan teknologi koneksi yang dinamakan Ball Grid Array (BGA),
yang belum digunakan pada DDR biasa.

7. Dual Core adalah penggunaan dua buah inti (core) prosesor dalam sebuah kemasan prosesor
konvensional. Dual core (inti prosesor) ditempatkan pada sebuah CPU untuk meningkatkan
kinerjanya. Setiap core ini tidak lebih cepat dibanding CPU biasa dengan clockspeed yang sama,
tetapi semua proses perhitungan dibagi kepada 2 inti prosesor tersebut.
Logikanya, menggunakan prosesor multi-core akan mempercepat perhitungan algoritma yang
dikerjakan sebuah sistem PC. Diibaratkan, berpikir sebuah pekerjaan dengan menggunakan dua
otak, tentunya pekerjaan itu akan lebih cepat selesai. Produsen prosesor terkemuka di dunia (Intel
dan AMD), mengembangkan teknologi dual core ini karena tuntutan aplikasi-aplikasi yang semakin
tinggi atas prosesor yang memiliki tingkat komputasi yang tinggi. Karena pengembangan prosesor
dengan menggunakan satu inti sudah mulai stagnan, maka mulai dikembangkan prosesor yang
memiliki inti prosesor lebih dari satu.
8. CORE 2 DUO Pada tahun 2006 di luncurkanlah Intel Core 2 Duo yang pertama diberi kode nama

Conroe. Processor ini dibangun dengan menggunakan teknologi 65 nm dan ditujukan untuk
penggunaan desktop menggantikan jajaran Pentium 4 dan Pentium D. Bahkan pihak Intel mengklaim
bahwa Conroe mempunyai performa 40% lebih baik dibandingkan dengan Pentium D yang tentunya
sudah menggunakan dual core juga. Core 2 Duo hanya membutuhkan daya yang lebih kecil 40%
dibandingkan dengan Pentium D untuk menghasilkan performa yang sudah disebutkan di atas.
Processor yang sudah menggunakan core Conroe diberi label dengan E600. Beberapa jenis
Conroe yang sudah beredar di pasaran adalah tipe E6300 dengan clock speed sebesar1.86 GHz, tipe
E6400 dengan clock speed sebesar 2.13 GHz, tipe E6600 dengan clock speed sebesar 2.4 GHz, dan
tipe E6700 dengan clock speed sebesar 2.67 GHz. Untuk processor dengan tipe E6300 dan E6400
mempunyai Shared L2 Cache sebesar 2 MB, sedangkan tipe yang lainnya mempunyai L2 cache
sebesar 4 MB. Jajaran dari processor ini memiliki FSB (Front Side BUS) sebesar 1066 MT/s
(Megatransfer) dan daya yang dibutuhkan hanya sebesar 65 Watt TDP (Thermal Design Power).
9. Quad core Altair FX perlu F1207+ (29 Nov Inquirer)
AMD QuadCore akan diberi nama Altair FX, mengunakan paket F1207+ dan board baru. Fitur CPU
mengunakan dual 48 dengan HT3.0. Procesor juga memiliki L3 2MB, DDR2 sampai 1066Mhz. Fitur
HT3.0 memiliki peak 20.8GB/s sebagai generasi ke 2 dari I/O di PCIe Gen2.

Anda mungkin juga menyukai