Pita-tengah sebuah penguat ac adalah daerah frekuensi yang tak dipengaruhi oleh
kapasitor, di mana hanya resistansi-resistansi saja yang muncul pada rangkaian
ekivalen ac. Pada bab ini kita akan membahas operasi penguat di luar pita-tengah.
Di bawah pita-tengah, bati tegangan penguat ac turun karena adanya kapasitor
penggandeng dan kapasitor pintas. Di atas pita-tengah, bati tegangan turun karena
adanya kapasitansi transistor dalam dan kapa-sitansi perkawatan tercecer (stray).
Bab ini akan dimulai dengan pembahasan mengenai jaringan mendahului,
yaitu kunci bagi pengaruh-pengaruh frekuensi rendah. Selanjutnya, kita akan
mengambil jaringan ke-tinggian karena dapat membantu menjelaskan pengaruhpengaruh frekuensi tinggi. Pada sisa bab ini kita akan meninjau dalil Miller,
desibel, graflk Bode, dan pokok-pokok lainnya yang dibutuhkan untuk memahami
pengaruh frekuensi pada penguat.
14-1 JARINGAN MENDAHULUI
Jaringan mendahului pada Gambar 14-la adalah kunci untuk menganalisa
pengaruh frekuensi rendah pada penguat. Seperti yang anda ketahui, reaktansi
kapasitif diberikan oleh
Xc
1
2 fC
Pada frekuensi yang amat rendah, Xc mendekati tak terhingga. Pada frekuensi
yang amat tinggi, Xc mendekati nol. Sebuah kapasitor ekivalen dengan rangkaian
terbuka pada frekuensi yang amat rendah dan ekivalen dengan rangkaian
terhubung-singkat pada frekuensi yang amat tinggi.
Sambil lalu, rangkaian ini disebut rangkaian mendahului karena tegangan
keluar mendekati tegangan masuk. Kita akan membahas sudut fasa ini nanti pada
bab ini. Sekarang, perhatian utama kita ialah pada besarnya tegangan keluar yang
berubah-ubah dengan frekuensi.
TANGGAPAN FREKUENSI
Pada Gambar 14-la, tegangan Vin dan Vout menyatakan harga-harga rms-nya. Bila
kita mengubah frekuensi, tegangan keluar berubah karena reaktansi kapasitor. Ini
berarti bahwa bati tegangan Vout / Vin merupakan fungsi dari frekuensi.
R
R2 X c
Vin
Vin
R
R Xc
2
(14-1)
2
Dengan membuat grafik persamaan ini terhadap frekuensi, kita dapat memperoleh
harga-harga yang tepat dari frekuensi pada Gambar 14-lb.
Frekuensi pancung (disebut juga frekuensi kritis, frekuensi patah, dan
frekuensi pojok) adalah frekuensi pada saat XC sama dengan R. Persamaannya
adalah
XC = R
atau
1 / 2fC = R
Didapatkan rumus untuk f sebagai berikut
f = 1 / 2RC
Untuk membedakan frekuensi ini dengan yang lain, disematkan huruf di bawah
garis c [cut-off (pancang)] dan persamaannya biasa ditulis sebagai
fc = 1 / 2RC
(14-2)
TITIK DAYA-SETENGAH
Pada frekuensi pancung, XC = R. Bila kita memasukkan harga ini ke dalam Pers.
(14-1), kita mendapatkan
Vin
RL
( RS RL ) X C
2
(14-3)
2
Dalam hal ini, titik daya-setengah terjadi bila reaktansi kapasitif sama dengan
resistansi seri total:
Xc = RS + RL
(14-4)
atau
1 / 2fC = RS + RL
Frekuensi pancungnya diberikan oleh
fc = 1 / {2 (RS + RL)C}
(14-5)
Vin
RS R L
RL
RS R L
Atengah adalah bati tegangan pada pita-tengah, yaitu daerah frekuensi di mana
kapasitor berlaku hampir sebagai hubung-singkat ac. Di bawah pita-tengah, bati
tegangan turun. Perhatikan bahwa pada frekuensi pancung bati tegangannya sama
dengan 0,707/4 Atengah.
GANDENGAN KAKU
Pada bab sebelumnya, kita telah menganggap gandengan kaku. Ini berarti bahwa
semua jaringan mendahului memenuhi persyaratan:
Xc = 0.1 (RS + RL)
(14-6)
untuk frekuensi terendah yang akan digandeng. Dengan memasukkan harga ini ke
dalam Pers. (14-3) didapatkan bati tegangan sebagai berikut
Vout
0.995 Atengah `
Vin
fmin
fc
(14-7)
di mana
1
2 ( RS Rin ) (Cin )
(14-8)
fin
RS
= resistansi sumber
Rin
Cin
di mana
2 ( Rout
1
RL ) (C out )
fout
Rout
(14-9)
RL
= resistansi beban
Cout
Anda dapat menggunakan Pers. (14-8) dan (14-9) untuk menganalisa penguat
apapun. Persamaan-persamaan ini dapat diterapkan pada pengikut emiter, penguat
JFET, dan alat-alat lainnya, asalkan anda dapat menghitung resistansi masuk dan
keluar dari penguat itu. Contoh berikut ini akan memberikan bayangan mengenai
cara kerjanya.
CONTOH 14-1
Bila = 150, berapa frekuensi pancung dari jaringan mendahului masuk dan
keluar pada gambar 14-4a?
PENYELESAIAN
Kita telah menganalisa penguat CE ini pada Contoh 7-3 dan menemukan bahwa
Rin = 1,18 k
Rout = 3,6 k
Dengan Pers. (14-8), maka
f in
1
155 Hz
2 (1 k 1,18 k) (0,47 F )
1
14 ,2 Hz
2 (3,6 k 1,5 k) ( 2,2 F )
PENYELESAIAN
Frekuensi pancung dari jaringan mendahului masuk adalah
f in
1
27 ,2 Hz
2 (3,6 k 5 k) (0,68 F )
1
724 Hz
2 ( 45 ,9 k 620 k) (0,33 F )
Jaringan mendahului keluar mempunyai frekuensi pancung yang lebih tinggi. Ini
berarti bahwa daya beban jatuh sampai titik daya-setengah pada saat frekuensinya
724 Hz. Tanggapan frekuensi penguat ini tampak seperti Gambar 14-4b, kecuali
bahwa frekuensi pancungnya pada 724 Hz.
14-2 JARINGAN KETINGGALAN
Jaringan ketinggalan pada Gambar 14-4a adalah kunci untuk menganalisa
pengaruh frekuensi tinggi pada penguat. Pada frekuensi yang amat rendah, XC
harganya besar dan tegangan keluar hampir sama dengan tegangan masuk. Pada
frekuensi yang amat tinggi, XC berharga kecil dan tegangan keluar mendekati nol.
Rangkaian ini disebut jaringan ketinggalan karena tegangan keluar ketinggalan
dari tegangan masuk.
TANGGAPAN FREKUENSI
Gambar 14-6b memperlihatkan tanggapan frekuensi dari jaringan ketinggalan.
Bati tegangannya 1 pada frekuensi rendah. Pada frekuensi pancung, bati
tegangannya 0,707. Di luar frekuensi pancung ini, bati tegangan terus menurun
dan mendekati nol pada frekuensi tak terhingga.
FREKUENSI PANCUNG
Bati tegangan jaringan ketinggalan adalah
Vout
Vin
XC
R2 X C
(14-10)
2
Dengan membuat grafik dari persamaan ini, anda dapat memperoleh harga-harga
yang tepat untuk tanggapan frekuensi pada Gambar 14-6b. Frekuensi pancung
ditentukan sebagai frekuensi pada saat
XC = R
fc
(14-11)
RESISTANSI BEBAN
Sebuah kapasitor sering dipasang paralel dengan tahanan beban, seperti
ditunjukkan pada gambar 14-7a. Pada frekuensi rendah, di mana kapasitor tampak
seperti terbuka, rangkaian berlaku seperti pembagi tegangan dengan bati pitatengah sebesar
Atengah
RL
RS R L
tetapi, pada frekuensi yang lebih tinggi, hampir semua arus bolak-balik
dilewatkan melalui kapasitor sehingga hampir tak ada arus yang mengalir melalui
beban. Hal ini menyebabkan tegangan beban turun.
Cara yang paling sederhana untuk menemukan frekuensi pancung adalah
dengan mengikuti rangkaian yang menggerakkan kapasitor dengan rangkaian
Theveninnya. Tegangan Thevenin adalah
VTH
RL
Vin
RS R L
Atau
VTH = Atengah Vin
dan resistansi Theveninnya adalah
RTH = RS RL
Gambar 14-7b memperlihatkan rangkaian ekivalen Thevenin. Perhatikan
bahwa rangkaian ekivalen ini adalah jaringan ketinggalan. Dengan demikian, ia
mempunyai frekuensi pancung sebesar
fc = 1 / 2 (RS RL) C
(14-12)
Seperti ditunjukkan pada Gambar 14-7c, bati tegangan pada frekuensi pancung ini
adalah 0,707 Atengah.
SUMBER ARUS
(14-13)
Rumus ini penting dalam menganalisa penguat bipolar dan FET pada frekuensi
tinggi. Nanti akan dibahas lebih lanjut.
KAPASITOR PINTAS EMITER
Kapasitor pintas emiter menyebabkan tanggapan frekuensi penguat patah pada
frekuensi pancung, yang ditandai dengan fE. Dengan demikian, penguat seperti
Gambar 14-9a mempunyai tiga frekuensi pancung: fin, fout, dan fE. Untuk
memisahkan pengaruh kapasitor pintas emiter, kita anggap bahwa kapasitor
penggandeng mempunyai kapasitansi tak terhingga. Ini berarti bahwa tanggapan
frekuensinya patah pada fE, seperti ditunjukkan pada Gambar 14-9b, dan bahwa
frekuensi pancang fin dan fout jauh lebih kecil daripada fE.
Di dalam penguat pita-tengah, kapasitor pintas emiter tampak seperti hubungsingkat ac. Hal ini menghubungkan emiter dengan tanah dan menghasilkan bati
tegangan dengan beban sebesar rC/re, di mana rC = Rc || RL. Tetapi, di bawah
pita-tengah, kapasitor pintas tidak lagi tampak seperti hubung-singkat ac yang
sempurna. Dengan demikian, bati tegangannya turun, seperti ditunjukkan pada
Gambar 14-9b.
Rangkaian emiternya ekivalen dengan rangkaian ketinggalan. Anda dapat
melihatnya dengan mengganti rangkaian yang menggerakkan CE dengan
rangkaian Theveninnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 14-9c. Dalam
rangkaian ekivalen ini, Rout adalah resistansi Thevenin yang menghadap kapasitor.
Seperti telah diturunkan pada Bab 8,
Rout re + {(RS R1 R2) / }
(14-14)
(14-15)
fE
Rout
CE
CONTOH 14-3
Bila = 150 pada Gambar 14-10a berapa fiekuensi pancung dari jaringan pintas
emiter.
PENYELESAIAN
Pada contoh 14-1 terdahulu. kita telah menghitung frekuensi pancung ini untuk
jaringan mendahului sebagai berikut
fin
= 155 Hz
fout
= 14,2 Hz
Untuk menghitung frekuensi pancung dari jaringan pintas emiter, kita mula-mula
ingin mendapatkan resistansi keluar yang menghadap kapasitor pintas emiter. Jika
anda menganalisa prategangan pembagi tegangan, anda dapat menghitung Ic = 1,1
mA dan re = 22,7 . Dari Pers. (14-14),
Rout 22 ,7
1 k 10 k 2,2 k
150
27
1
589 Hz
2 ( 27 )(10 F )
Dalam Contoh 7-3, kita telah menganalisa penguat ini dan menghitung
tegangan keluarnya yang berharga 25 mV. Ini berarti bahwa penguat mempunyai
tanggapan frekuensi seperti ditunjukkan pada Gambar 14-10b. Seperti yang dapat
anda lihat, tegangan keluar pada pita-tengah berharga 25 mV. Tegangan keluarnya
turun sampai 17,7 mV pada 589 Hz, yaitu pada frekuensi pancung yang paling
penting. Frekuensi pancung dari jaringan mendahului adalah 14,2 Hz dan 155 Hz,
dan dengan sendirinya hanya berpengaruh kecil kecuali pada frekuensi yang amat
rendah.
Bila diberikan ketiga frekuensi pancung ini (fin, fout, dan fE), yang paling tinggi
disebut frekuensi pancung dominan karena tanggapan penguat patah pertama kali
pada frekuensi pancung ini. Dalam contoh ini, fE adalah frekuensi pancung yang
dominan.
CONTOH 14-4
Gambar 14-11a memperlihatkan penguat MOSFET tipe-pengosongan. Bila gm =
5000 S, berapa tegangan keluar pada pita-tengah? Bila kapasitansi tercecer
melintas beban adalah 20 pF, berapa frekuensi pancungnya? Buatlah grafik
tanggapan frekuensinya.
PENYELESAIAN
Garis putus-putus yang digunakan untuk kapasitor menunjukkan bahwa
kapasitansi-nya bukanlah sebuah komponen. Sebagai gantinya, ia mewakili
kapasitansi perkawatan dalam atau tercecer. Pada pita-tengah dari penguat,
kapasitansi ini tampak seperti terbuka, dan bati tegangannya adalah
A = -5000 S x 10 k = -50
Gambar 14-11b memperlihatkan rangkaian ekivalen ac untuk kolektor.
Rangkaian ini ekivalen dengan rangkaian ketinggalan dengan frekuensi pancung
sebesar
fc
1
796 kHz
2 (10 k)( 20 pF )
(14-16)
(14-17)
Keuntungan rangkaian ekivalen Miller ialah bahwa ia memecah kapasitor umpanbalik menjadi dua kapasitor, satu pada sisi masuk dan yang lain pada sisi keluar.
Cara ini menyederhanakan analisis karena rangkaian masuk dan keluar tidak lagi
tergandeng.
PEMBUKTIAN MATEMATIS
Pada Gambar 14-12a, kapasitor umpan-balik mempunyai arus bolak-balik yang
diberikan oleh
IC = (Vin Vout) / -jXC
Karena Vout = A Vin, kita dapat menulis kembali persamaan tadi menjadi
IC = Vin (1 A) / -jXC
atau
Vin / IC = -jXC / (1 A) = -j1 / 2fC (1 A)
Perbandingan Vin / IC adalah impedansi kapasitor yang dilihat dari sisi masuk
penguat. Perhatikan bahwa kapasitansi umpan-balik diperbanyak dengan 1 A.
Karena itu, kapasitansi masuk ekivalen adalah
Cin(Miller) = C (1 A)
Kapasitansi Miller masuk terletak paralel dengan terminal-terminal masuk dari
penguat (lihat Gambar 14.12b)
Demikian pula, kapasitansi keluar dapat diturunkan sebagai berikut. Arus
yang melalui kapasitor adalah
IC = (Vout - Vin) / -jXC = {(1 1/A) Vout} / -jXC
Vout / IC = -jXC / {(A 1)/A} = -j1 / {2fC (A 1)/A}
Perbandingan Vout/IC adalah impedansi keluar yang dilibat dari terminal keluar,
dan kapasitansi efektifnya adalah
Cout(Miller) = C (A 1) / A
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14-12b. Bila harga A besar, kapasitansi ini
hampir sama dengan C, yaitu kapasitansi umpan-balik.
PENGUAT MEMBALIK
Rangkaian dalil Miller yang paling penting adalah pada penguat membalik. Pada
membalik, A berharga negatif dan kapasitansi Miller masuk lebih besar daripada
kapasitansi umpan balik. Kenaikan kapasitansi masuk disebut efek Miller.
Misalnya, jika C= 5 pF dan A = -120, seperti ditunjukkan pada Gambar 1413a, maka,
Cin(Miller) = C(1 - A) = 5 pF (121) = 605 pF
berarti bahwa kapasitansi masuk ekivalen berharga 605 pF, seperti ditunjukkan
pada Gambar 14-13b. Karena adanya efek Miller, kapasitansi masuk rangkaian
jauh lebih besar pada kapasitansi umpan-balik.
Kapasitansi Miller keluar adalah
Cout(Miller) = A = {5 pF (-121)} / - 120 5 pF
Seperti yang anda lihat, bati tegangan yang besar mengakibatkan kapasitansi
Miller keluar hampir sama dengan kapasitansi umpan-balik seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 14-13b.
14-4 ANALISIS FET PADA FREKUENSI-TINGGI
Gambar 14-14a memperlihatkan sebuah pembangkit sinyal VG dengan resistansi
dalam RG yang menggerakkan sebuah penguat FET dengan prategangan pembagitegangan. Pada frekuensi tinggi, kapasitor penggandeng dan kapasitor pintas
berlaku seperti hubung-singkat ac. Itulah sebabnya, rangkaian ekivalen ac tampak
seperti ditunjukkan pada Gambar 14-14b. Resistansi rD adalah resistansi ac yang
dilihat oleh penguras, merupakan gabungan paralel dari RD dan RL:
rD = RD || RL
Resistansi RG adalah resistansi Thevenin ac yang menghadap terminal terbang
dari FET. Resistansi ini terdiri dari tahanan pengatur prategangan paralel dengan
resistansi pembangkit. Misalnya, dengan prategangan pembagi-tegangan, maka
rG = R1 || R2 || RG
Pada pita-tengah dari penguat, bati tegangan dengan beban adalah
A = - gmrD
(14-18)
perkiraan kasar 0,3 pF/inci untuk kapasitansi perkawatan tercecer. Ini berarti
bahwa setiap inci kawat yang terpasang di antara penguat tahap pertama sampai
ke gerbang tahap kedua menimbulkan kapasitansi paralel 0,3 pF atas beban pada
Gambar 14-14c. (Itulah sebabnya mengapa anda harus mengusahakan penguat
sependek mungkin pada penguat frekuensi tinggi.)
JARINGAN KETINGGALAN GERBANG
Gambar 14-14c, Cgd adalah kapasitor umpan-balik. Dengan dalil Miller,
didapatkan
Cin(Miller) = Cgd (1 A)
Cout(Miller) = Cgd (1 + gmrD)
Gambar 14-15 memperlihatkan kapasitansi Miller masuk ini.
Pada banyak kasus, A cukup besar untuk membuat kapasitansi Miller keluar
hampir sama dengan kapasitansi umpan-balik:
Cout(Miller) = Cgd
Seperti ditunjukkan pada Gambar 14-15, kapasitansi Miller keluar paralei dengan
Cds.
Kapasitansi total adalah penjumlahan setiap kapasitansi paralel. Jadi, penguat
FET pada Gambar 14-15 mempunyai dua jaringan ketinggalan, satu pada sisi
gerbang dan yang lain pada sisi penguras. Kapasitansi total pada rangkaian
gerbang adalah
CG = Cgs + Cgd (1 + gmrD)
(14-19)
(14-20)
fG
rG
CG
(14-30)
(14-31)
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 14-20b. Untuk mengganti rangkaian basis
menjadi bentuk jaringan ketinggalan, kita harus menggantikan rangkaian yang
menggerakkan kapasitas basis dengan rangkaian Theveninnya untuk mendapatkan
Gambar 14-20c. Perhatikan bahwa resistansi Thevenin yang menghadap
kapasitansi basis adalah
rB = (rG + rb) || re
(14-32)
(14-33)
fB
rB
CB
fC
rC
CC
(14-34)
(14-35)
log
= bati daya
(14-36)
Bila sebuah rangkaian mempunyai bati daya 100, bati daya desibelnya adalah
G = 10 log 100 = 20
G tak mempunyai dimensi, tetapi agar dapat dibedakan dengan bati daya biasa G,
kita akan membutuhkan desibel (disingkat dB) untuk semua jawaban G. Jadi
jawaban di atas ditulis sebagai
G = 20 dB
Bila jawabannya dalam desibel, kita dengan sendirinya mengetahui bahwa
harganya mewakili bati daya desibel dan bukan bati daya yang biasa.
Tabel 14-1
G
1
2
4
8
16
G
0 dB
3 dB
6 dB
9 dB
12 dB
m).
LAPISAN ISOLASI
valensi lima ke dalam pulau p ini, kita dapat membentuk pulau n kecil seperti
ditunjukkan pada Gambar 15-3h. Lalu kita lindungi susunan itu dengan
menghembuskan oksigen di atas kepingan (Gambar 15-3i).
KOMPONEN-KOMPONEN IC
Dengan mengetsa jendela-jendela pada lapisan SiO2, kita dapat menanamkan
logam untuk membuat kontak elektrik dengan emiter, basis, dan kolektor.
Akhirnya, kita memperoleh transistor terpadu seperti Gambar 15-4a.
Untuk mendapatkan sebuah dioda, kita mengikuti langkah-langkah yang sama
sampai ke titik di mana pulau p telah dibentuk dan ditutup (Gambar 15-3f). Lalu
kita mengetsa jendela-jendela untuk menyingkapkan pulau p dan n. Dengan
menanamkan logam melalui jendela-jendela ini, kita membuat kontak elektrik
dengan katoda dan anoda dari dioda terpadu (Gambar 15-4b).
Dengan mengetsa dua jendela di atas pulau p pada Gambar 15-3f, kita dapat
membuat kontak logam dengan pulau p ini; dengan demikian kita memperoleh
tahanan terpadu (Gambar 15-4c).
Transistor, dioda, dan tahanan mudah dibuat di atas serpihan. Itulah
sebabnya, hampir semua rangkaian terpadu menggunakan komponen-komponen
ini. Induktor dan kapasitor besar tidak praktis bila dipadukan di atas permukaan
serpihan.
Lalu komponen-komponen aktif diskrit seperti transistor dan dioda
dihubungkan untuk membentuk rangkaian lengkap. Dengan demikian, rangkaianrangkaian selaput tipis dan tebal yang tersedia secara komersial merupakan
gabungan dari komponen-komponen terpadu dan diskrit.
IC hibrida adalah gabungan dua atau lebih IC monolitik dalam satu bungkus
atau gabungan IC monolitik dengan rangkaian-rangkaian selaput tipis atau tebal.
SSI, MSI, DAN LSI
Gambar 15-5b adalah contoh perpaduan skala-kecil [small-scale integration
(SSI)]; hanya beberapa komponen yang dipadukan untuk membentuk rangkaian
lengkap. Sebagai pedoman, SSI berkenaan dengan IC yang mempunyai
komponen-komponen terpadu kurang daripada 12.
fasa 180 dengan v2. Dift amp memperkuat perbedaan di antara dua tegangan
masuk ini, dan menghasilkan keluaran sebesar
vout = A(v1 - v2)
dimana
vout
= Rc / re
v1
v2
(15-1)
Untuk IC selaput tipis dan tebal, komponen-komponen pasif seperti tahanan dan
kapasitor dibuat serentak.
MASUKAN BERUJUNG-TUNGGAL DAN KELUARAN BERUJUNG-GANDA
Dalam beberapa pemakaian, hanya satu masukan yang digunakan, dengan yang
lain dihubungkan dengan tanah seperti ditunjukkan pada Gambar 15-6b. Masukan
tipe ini disebut berujung-tunggal. Keluaran tetap berujung-ganda dan diberikan
oleh Pers. (15-1). Dengan v2 sama dengan nol, vout = Av1.
Keluaran
berujung-ganda
mempunyai
sedikit
pemakaian
karena
vout
= RC / 2re
v1
v2
(15-2)
Perhatikan bahwa bati tegangan A adalah setengah dari harga pada Pers. (15-1),
akibat langsung dari penggunaan satu resistansi kolektor Rc.
MASUKAN DAN KELUARAN BERUJUNG-TUNGGAL
Gambar 15-6d memperlihatkan bentuk akhir diff-amp. Rangkaian ini mempunyai
masukan berujung-tunggal dan keluaran berujung-tunggal. Tegangan keluarnya
diberikan oleh Pers. (15-2). Karena v2 adalah nol, vout sama dengan Av1. Diff-amp
dengan bentuk ini amat berguna untuk menggandeng tahapan-tahapan secara
langsung, di mana kita hanya ingin memperkuat satu masukan saja.
15-3 ANALISA DC DARI SEBUAH PENGUAT DIFERENSIAL
Gambar 15-7a memperlihatkan rangkaian ekivalen dc dari sebuah diff amp
dengan masukan berujung-ganda dan keluaran berujung tunggal. Basis-basisnya
dikembalikan ke tanah melalui resistansi RB. Resistansi ini dapat berupa tahanan
yang sebenarnya, atau berupa resistansi Thevenin dari rangkaian yang
menggerakkan diff-amp. Yang penting, harus ada jalur dc dari masing-masing
basis ke tanah; kalau tidak, transistor akan putus.
ARUS EKOR
Diff amp kadang-kadang disebut pasangan ekor-panjang karena terdiri dari dua
transistor yang dihubungkan dengan satu tahanan emiter (ekornya). Arus yang
melalui tahanan ini disebut arus ekor. Bila transistornya sama, arus ekor terpecah
sama rata diantara emiter Q1 dan Q2. Oleh karena itu kita dapat menggambar
rangkaian ekivalen seperti Gambar 15-7b. Perhatikan bahwa setiap emiter diberi
prategangan melalui resistansi 2RE. Rangkaian ini menghasilkan arus emiter yang
sama dengan rangkaian asalnya.
PRATEGANGAN EMITER
Pada Gambar 15-7b kita dapat mengenal prategangan emiter. Setiap transistor
diberi prategangan emiter oleh cara VEE dan tahanan 2RE. Jadi,
IE = VEE VBE / 2RE
(15-3)
(15-4)
Bila keadaan ini dipenuhi, tegangan dc dari setiap basis ke tanah mendekati nol.
Pada Gambar 15-7a, arus ekor adalah jumlah dan dua arus emitter dan
diberikan oleh
IT = 2 IE
atau
IT = VEE VBE / RE
(15-5)
(15-6)
Arus ini menyatakan betapa dekatnya kesamaan transistor yang digunakan. Bila
transistor sama, arus ofset masukan berharga nol.
Sebagai contoh, anggap IB1 =85 A dan IB2 = 75 A. Maka
Iin(off) = 85 A 75 A = 10 A
Transistor Q1 mempunyai arus basis 10 A lebih besar daripada Q2. Hal ini dapat
menimbulkan masalah, tergantung dari besarnya tahanan kembali basis. Nanti
akan dijelaskan lebih lanjut mengenai hal ini.
ARUS PRATEGANGAN MASUKAN
Arus prategangan masukan adalah harga rata-rata dari dua arus basis:
Iin(prat) = (IB1 + IB2) / 2
(15-7)
Misalnya bila IB1 = 85 A dan IB2 =75 A, maka arus prategangan masukannya
adalah
Iin(prat) = (85 A + 75 A) / 2 = 80 A
Pada analisa kita mengenai op amp nanti, kita akan membutuhkan dua
hubungan sebagai berikut:
IB1 = Iin(prat) + (Iin(off) / 2)
(15-8)
(15-9)
(15-10)
di mana IC hampir sama dengan IE dari Pers (15-3). Setiap penyimpangan dari
harga tenang ini disebut tegangan ofset keluaran. Bila transistor tidak sama,
misalnya, maka arus emiter dc juga tidak sama dan muncul tegangan ofset
keluaran.
Tegangan ofset masukan ditetapkan sebagai tegangan masuk yang dibutuhkan
untuk membuat tegangan ofset keluaran menjadi nol. Misalnya, bila lembaran
data mencantumkan tegangan ofset masukan 5 mV, maka kita perlu menerapkan
tegangan 5 mV pada salah satu masukannya untuk mengurangi tegangan ofset
keluarannya menjadi nol. Secara umum, makin kecil tegangan ofset masukan,
makin baik diff ampnya sebab kedua transistornya hampir sama.
15-4 ANALISA DC DARI SEBUAH PENGUAT DIFERENSIAL
Gambar 15-8a memperlihatkan sebuah diff amp dengan masukan tak membalik v1
dan masukan membalik v2. Salah satu cara untuk menurunkan bati tegangan ialah
dengan menerapkan dalil superposisi. Ini berarti mencari bati tegangan untuk
setiap masukan secara terpisah, lalu menggabungkan kedua hasilnya untuk
mendapatkan bati totalnya.
MASUKAN TAK MEMBALIK
Mari kita mulai dengan menerapkan v1 dan menghubungkan v2 dengan tanah
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15-8b. Rangkaiannya telah digambar
kembali untuk menekankan hal-hal sebagai berikut: sinyal masuk menggerakkan
Q1 yang bertindak sebagai pengikut emiter. Keluaran pengikut emiter kemudian
menggerakkan Q2, yang merupakan pangkat basis-sekutu. Karena tak ada
pembalikan fasa, keluaran akhirnya sefasa dengan v1. Itulah sebabnya v1 disebut
masukan tak membalik.
Gambar 15-8c memperlihatkan rangkaian ekivalen ac. Perhatikan bahwa re
yang diatas adalah resistansi emiter ac dan Qt, dan re yang di bawah adalah
resistansi masuk ac dari penguat CB. Pada rangkaian praktis, RE jauh lebih besar
(15-11)
seperti
ditunjukkan
pada
Gambar
15-9a.
Sekarang
Q2
menggerakkan Q1, yang mempunyai resistansi masuk re. Gambar 15-9b adalah
rangkaian ekivalen ac. Sekali lagi, RE selalu jauh lebih besar daripada re,
sehingga rangkaiannya dapat disederhanakan seperti pada Gambar 15-9c. Arus
emiter ac adalah
ie = v2 / 2re
dan tegangan keluar ac adalah
vout = - icRC = - (v2 / 2re) RC
atau
vout / v2 = - RC / 2re
(15-12)
Harga ini adalah bati tegangan untuk masukan membalik. Tanda kurang
menyatakan pembalikan fasa.
BATI DIFERENSIAL
Bandingkan Pers (15-11) dan (15-12). Seperti yang dapat anda lihat, besarnya bati
tegangan sama, hanya fasanya yang berbeda. Berikut ini akan diuraikan cara
mencari bati tegangan total dengan kedua masukan aktif pada saat yang sama.
Dengan menggunakan Pers (15-11), kita dapat menulis:
vout(1) = (RC / 2re) v1
Dari pers (15-12), diperoleh:
(15-13)
A = RC / 2re
(15-14)
di mana
(15.15)
Impedansi masuk ini dua kali harga yang dimiliki penguat CE biasa. Faktor 2
muncul karena re setiap transistor terpasang seri (lihat Gambar 15-8d dan 15-9c).
Salah satu cara untuk mendapatkan impedansi masuk yang lebih tinggi
dengan diff amp ialah dengan menggunakan transistor-transistor Darlington. Cara
yang lain ialah dengan menggunakan JFET dan bukan bipolar. Pendekatan inilah
yang diambil op amp BIFET; op-amp ini menggunakan JFET untuk tahap diffamp masukan. Dengan op amp BIFET impedansi masuknya mendekati tak
terhingga.
HATI RAGAM SEKUTU [COMMON MODE (CM)]
Sinyal ragam-sekutu adalah sinyal yang menggerakkan kedua masukan diff amp
dengan besar yang sama. Sebagian besar gangguan, statik dan petikan-petikan tak
diinginkan lainnya merupakan sinyal ragam sekutu. Apa yang terjadi adalah
sebagai berikut. Kawat penghubung pada basis-basis masukan berlaku seperti
antene yang kecil. Bila diff amp beroperasi di dalam lingkungan yang mempunyai
gangguan elektromagnetik yang besar, setiap basis mengambil tegangan gangguan
yang tak diinginkan. Salah satu alasan diff amp menjadi amat terkenal adalah alat
(15-16)
ACM
RC
= resistansi kolektor
RE
= resistansi emiter
(15-17)
(15-18)
Sambil lalu, 741 mempunyai beberapa versi, yang disebut 741, 741A, 741C,
741E, 741N, dan seterusnya. Versi-versi ini berbeda dalam bati tegangan.
Jangkauan suhu, tingkat derau, dan karakteristik-karakteristik lainnya. Op amp
741C [huruf C digunakan untuk kelas komersial (commercial grade)] adalah yang
paling murah dan paling banyak digunakan. Versi ini mempunyai impedansi
masuk khas 2M, bati tegangan 100.000 dan impedansi keluar 75 .
BAGAN SKEMATIK UNTUK 741
Gambar 15-13 adalah bagan skematik untuk 741. Rangkaian ini ekivalen dengan
741 dan beberapa op amp generasi berikutnya. Tahap masukannya adalah diffamp
yang menggunakan transistor pnp (Q1 dan Q2). Untuk mendapatkan CMRR yang
tinggi, sebuah cermin arus (Q13 dan Q14) menjadi sumber bagi arus ekor pada diff
amp. Demikian pula, untuk mendapatkan bati tegangan setinggi mungkin pada
diff amp digunakan beban cermin arus (Q3 dan Q4).
Keluaran diff amp (kolektor Q2) menggerakkan pengiktu emiter (Q5). Tahap
ini menaikkan tingkat impedansi untuk menghindari pembebanan pada diff amp.
Sinyal yang keluar dari Q5 pergi ke Q6, yang merupakan penggerak kelas B.
Sambil lalu, tanda tambah pada kolektor Q5 berarti bahwa terminal itu
dihubungkan ke catu VCC positif. Demikian pula, tanda kurang di bawah R2 dan R3
berarti bahwa ujung-ujung ini dihubungkan dengan catu VEE negatif.
Tahapan yang terakhir adalah pengikut emiter dorong-tarik kelas B (Q9 dan
Q10). Karena adanya catu belah (dengan tegangan positif dan negatif yang sama),
keluaran tenang idealnya berharga 0 V bila tegangan masuknya berharga nol;
setiap penyimpangan dari 0 V disebut tegangan ofset keluaran. Q11 dan Q12
adalah beban cermin arus untuk penggerak kelas B.
Perhatikan bahwa gandengan langsung digunakan diantara sewa tahapan.
Itulah sebabnya tak ada frekuensi panceng bawah. Dengan kata lain, op-amp ini
adalah penguat dc karena ia dapat beroperasi sampai frekuensi nol, yang berarti
sama dengan dc.
PEMBEBANAN AKTIF
Pada Gambar 15-13, kita mempunyai dua contoh pembebanan aktif (dengan
menggunakan transistor-transistor untuk beban sebagai pengganti tahanan-
tahanan). Yang pertama, beban cermin arus (Q3 dan Q4) pada diff amp. Yang
kedua, beban cermin arus (Q11 dan Q12) pada tahapan penggerak. Karena sumber
arus mempunyai impedansi tinggi, beban aktif menghasilkan bati tegangan jauh
lebih tinggi daripada yang dapat dicapai oleh tahanan-tahanan. Beban aktif ini
memberikan bati tegangan khas 200.000 untuk 741.
Pembebanan aktif amat terkenal pada rangkaian-rangkaian terpadu karena
lebih mudah dan lebih murah membuat transistor diatas serpihan daripada
membuat tahanan. Rangkaian terpadu digital MOS hampir selalu menggunakan
pembebanan aktif; pada IC ini satu MOSFET menjadi beban aktif bagi yang
lainnya.
KAPASITOR KOMPENSASI
Pada Gambar 15-13, CC disebut kapasitor kompensasi. Karena adanya efek
Miller, kapasitor yang kecil ini (khasnya 30 pF) mempunyai pengaruh yang nyata
pada tanggapan frekuensi. CC adalah bagian dari jaringan ketinggalan basis yang
menurunkan bati tegangan desibel pada kecepatan 20 dB perdekade (atau 6 dB per
oktaf). Ini diperlukan untuk mencegah osilasi (sinyal tak diinginkan yang
dihasilkan penguat). Pasal-pasal berikutnya akan membahas lebih lanjut mengenai
kapasitor kompensasi dan osilasi.
MASUKAN-MASUKAN YANG MENGAMBANG
Pada Gambar 15-13, perhatikan bahwa masukan-masukannya mengambang. Opamp tak mungkin dapat bekerja kecuali kalau setiap masukannya mempunyai jalur
kembali dc ke tanah. Seperti yang telah disebutkan, jalur kembali ini biasanya
diberikan oleh rangkaian tergandeng secara kapasitif, anda harus menyelipkan
tahanan kembali basis yang terpisah. Yang patut diingat adalah jalur dc ke tanah.
Setiap basis harus mempunyai jalur seperti itu; kalau tidak, transistor masukannya
akan menjadi putus.
Walaupun jalur dc ke tanah untuk setiap basis, sudah ada kita masih
mempunyai masalah ofset yang patut diperhatikan. Karena transistor masukannya
tidak tepat sama, tegangan ofset yang tak diinginkan akan muncul pada keluaran
op amp berikut ini akan diuraikan cara menghilangkan tegangan ofset keluaran.
IMPEDANSI MASUK
(15-19)
IB2
RB1
RB2
CMRR
Perbandingan penolakan ragam sekutu telah diutarakan sebelumnya. Untuk
741C, CMRR = 90 dB pada frekuensi rendah. Bila diberikan sinyal-sinyal yang
sama, yang satu masukan perbedaan (yang diinginkan) dan yang lain masukan
ragam-sekutu (yang tak diinginkan), pada keluaran sinyal perbedaan akan lebih
besar 90 dB daripada sinyal ragam sekutu. Pada bilangan biasa, ini berarti bahwa
pada keluaran sinyal yang diinginkan akan 30.000 kali lebih besar daripada sinyal
ragam-sekutu. Pada frekuensi yang lebih tinggi, pengaruh-pengaruh reaktif
menurunkan CMRR, seperti ditunjukkan pada Gambar 15-18a. Perhatikan bahwa
CMRR mendekati 75 dB pada 1 kHz, 56 dB pada 10 kHz, dan seterusnya.
KEPATUHAN KELUARAN AC
Kepatuhan keluaran ac PP adalah tegangan keluar puncak ke puncak tak
terpotong maksimum yang dapat dihasilkan op amp. Karena keluaran tenang
idealnya nol, tegangan keluar ac dapat berayun positif atau negatif. Sampai sejauh
mana ia dapat berayun tergantung dari resistansi beban. Untuk resistansi beban
besar, setiap puncak dapat berayun sampai berbeda 1 atau 2 V dari tegangan catu.
Misalnya, bila VCC = +15V dan VEE = -15V, tegangan puncak ke puncak tak
terpotong maksimum dengan resistansi beban 10 k sekitar 27 V.
Bila resistansi beban turun, kemiringan garis beban ac berubah dan kepatuhan
keluaran ac turun. Gambar 15-18b memperlihatkan perubahan yang lazim dan
kepatuhan keluaran ac dengan resistansi beban. Perhatikan bahwa PP mendekati
27 V untuk RL = 10 k, 25 V untuk 1 k, 7 V untuk 100.
ARUS KELUAR HUBUNG SINGKAT
Pada beberapa pemakaian, op amp dapat menggerakkan resistansi beban yang
hampir nol. Karena 741C mempunyai impedansi keluar hanya 75, anda dapat
saja mengira bahwa ia dapat memberikan arus keluar yang besar. Ternyata tidak.
Op amp monolitik adalah alat daya rendah, dan dengan demikian arus keluarnya
terbatas. Misalnya, 741C dapat memberikan catu arus keluar hubung singkat
hanya sebesar 25 mA. Jika anda sedang menggunakan tahanan-tahanan beban
kecil (kurang dari 75), anda jangan mengharapkan untuk mendapatkan tegangan
keluar yang besar karena tegangan tak dapat lebih besar daripada 25 mA dikalikan
dengan resistansi beban.
TANGGAPAN FREKUENSI
Umpan balik negatif mengandung arti mengorbankan sedikit bati tegangan untuk
mendapatkan bati tegangan yang tangguh, lebih sedikit distorsi, dan perbaikanperbaikan lain pada daya guna penguat. Bila op-amp menggunakan umpan balik
negatif, operasinya disebut sumpal tertutup. Bila op-amp bekerja dalam keadaan
terbuka tanpa umpan balik negatif, operasinya dikenal sebagai simpal terbuka.
Gambar 15-18c memperlihatkan tanggapan frekuensi sinyal kecil untuk
741C. Pada pita tengah, bati tegangan simpal terbuka adalah 100.000. Op amp
741C mempunyai frekuensi pancung sumpal terbuka fOL = 10 Hz. Seperti yang
telah disebutkan, bati tegangan herharga 70.700 (turun 3 dB) pada frekuensi ini.
Diluar frekuensi pancung, bati tegangan merosot pada kecepatan ideal 20 dB per
dekade; ini disebabkan oleh CC, yaitu kapasitor kompensasi pada serpihan 741.
Frekuensi bati-satu, ditulis fsatu adalah frekeunsi di mana bati tegangan sama
dengan satu. Pada Gambar 15-18a, fsatu adalah 1 MHz. Lembaran data
mencantumkan harga fsatu karena harga ini memberikan batas atas dari bati opamp yang masih berguna. Misalnya, lembaran data untuk 318 mencantumkan fsatu
= 15 MHz. Artinya, 318 dapat memperkuat sinyal dengan frekuensi yang jauh
lebih tinggi daripada yang dapat dilakukan 741C. Sebagai imbalannya anda harus
membayar lebih tinggi untuk 318.
Seperti ditunjukkan pada Gambar 15-18c, 741C mempunyai bati tegangan
pita tengah sebesar 100.000 dan frekuensi pancung 10 Hz pada operasi simpal
terbuka. Sebagai aturan, jangan sekali-kali anda menjalankan op-amp tanpa
umpan balik negatif karena amat labil. Pada Bab 16, anda akan mempelajari cara
memasang beberapa tahanan luar pada op amp untuk mendapatkan operasi simpal
tertutup. Cara ini mengakibatkan bati tegangan yang lebih kecil tetapi lebar pita
yang makin besar. Kenyataannya, anda akan mempelajari cara mempertukarkan
cara tegangan dengan lebar pita. Nanti akan dijelaskan lebih lanjut.
LAJU SLEW (SLEW RATE)
Dari semua perincian operasi ac sebuah op amp, laju slew (dibaca slu) adalah
yang paling penting karena ia membatasi ukuran tegangan keluar pada frekuensi
yang lebih tinggi. Untuk memahami laju slew, kita harus membahas beberapa
teori rangkaian dasar, arus pengisian pada kapasitor diberikan oleh:
i = C dv/dt
di mana
= kapasitansi
16 Umpan-balik Negatif
Kadang-kadang anda mempunyai gagasan besar yang tak dapat dipahami banyak
orang dan bahkan ditertawakan. Itu terjadi pada Wright bersaudara, pada Marconi,
dan pada H.S. Black. Ketika ia berusaha mempatenkan penguat umpan-balik
negatif pada Tahun 1928, gagasannya digolongkan sebagai kepandiran "gagasan
gerak yang bersinambungan" yang lain. Sekarang ternyata umpan-balik negatif
merupakan salah satu gagasan yang paling berharga yang pernah ditemukan
dalam elektronika.
Pada penguat umpan-balik, keluarannya dicuplik (sampled) dan dikembalikan
ke masukan. Sinyal umpan-balik ini dapat menghasilkan perubahan yang luar
biasa pada daya guna rangkaian. Umpan-balik negatif berarti bahwa sinyal yang
kembali mempunyai fasa yang berlawanan dengan sinyal masuk. Keuntungan
umpan-balik negatif adalah bati yang mantap, distorsi yang lebih sedikit, dan lebar
pita yang lebih lebar.
16-1 UMPAN BALIK TEGANGAN TAK MEMBALIK
Tipa umpan-balik negatif yang paling dasar adalah umpan-balik tegangan tak
membalik. Dengan umpan balik jenis ini, sinyal masuk menggerakkan masukan
tak membalik dari penguat; sebagian dari tegangan keluar kemudian dicuplik dan
diumpankan kembali ke masukan membalik. Penguat dengan umpan-balik
tegangan tak membalik cenderung berlaku seperti penguat tegangan yang
sempurna, yang mempunyai impedansi masuk tak terhingga, impedansi keluar
nol, dan bati tegangan yang tetap.
TEGANGAN KESALAHAN
(iambar 16-1 memperlihatkan penguat dengan masukan berujung-ganda. Penguat
ini biasanya berupa op-amp, tetapi dapat juga berupa penguat diskrit dengan satu
tahapan atau lebih. Perhatikan bahwa tegangan keluarnya dicuplik oleh pembagi
tegangan. Dengan demikian tegangan umpan-balik ke masukan membalik
sebanding dengan tegangan keluar.
Dalam penguat umpan-balik, perbedaan antara tegangan masuk membalik
dan tak membalik disebut tegangan kesalahan. Persamaannya,
vkes = v1 v2
Mengapa hasil ini begitu penting? Karena mengatakan bahwa bati tegangan
keseluruhan dari rangkaian sama dengan kebalikan B, yaitu sebagian dari umpanbalik. Dengan kata lain, batinya tidak lagi tergantung pada bati op-amp, tetapi
lebih tergantung pada umpan-balik dari pembagi tegangan. Karena kita dapat
menggunakan tahanan-tahanan pembagi tegangan yang teliti dengan kelonggaran
1 persen, harga B dapat menjadi harga yang mantap dan cermat yang tidak
tergantung pada penguat. Bahkan dengan tahanan-tahanan umpan-balik yang
mempunyai kelonggaran 5 persen, bati tegangan tidak akan menyimpang lebih
dari 5 persen. Dengan demikian, bati tegangan dari penguat umpan-balik menjadi
bati yang tangguh dengan harga hampir sama dengan kebalikan B.
artinya
atau
tegangan
mengakibatkan
keluar
diumpamakan
munculnya
tegangan
kembali
kesalahan
ke
masukan,
yang
secara
sehingga
otomatis
Persamaan ini menganggap bahwa rin jauh lebih besar daripada R2, syarat yang
biasanya dipenuhi pada rangkaian op-amp. Ungkapan yang tepat adalah sebagai
berikut:
Biasanya, rL jauh lebih besar daripada impedansi keluar penguat, sehingga bati
tegangan simpal terbuka AOL hampir sama dengan bati tegangan diferensial A.
Pada 741C, bati tegangan simpal terbuka yang khas berharga 100.000.
BATI TEGANGAN SIMPAL TERTUTUP
Bati tegangan simpal tertutup adalah bati tegangan keseluruhan bila jalur umpanbalik ditutup. Persamaan (16-2) kadang-kadang ditulis sebagai:
di mana
ACL
AOL
= sebagian umpan-balik
Pada banyak penguat umpan-balik, bati simpal AOLB jauh lebih besar daripada 1,
dan Persamaan (16 4) disederhanakan menjadi:
Karena B R2 / (R1 + R2), bentuk yang lainnya adalah:
CONTOH 16-1
Bila 741C pada Gambar 16-3 mempunyai bati simpal terbuka 100.000, berapa bati
simpal tertutupnya? Bila vin = 1 mV, sama dengan berapa tegangan keluarnya dan
tegangan kesalahannya?
PENYELESAIAN
Bati dari pembagi tegangan adalah
Perhatikan betapa dekatnya harga ini dengan 50. Yang penting ialah bahwa 1/B
merupakan pendekatan yang teliti untuk bati simpal tertutup dari penguat yang
rnenggunakan umpan-balik tegangan tak membalik. Bila vin = 1 mV, tegangan
keluar adalah
vout = ACL vin = 50 (1 mV) = 50 mV
Tegangan kesalahannya adalah:
Lihatlah betapa kecilnya harga tegangan kesalahan ini. Harga ini umum pada
penguat-penguat umpan-balik cp-amp, karena bati tegangan simpal terbuka sangat
tinggi.
CONTOH 16-2
Misalkan 741C pada Gambar 16-3 diganti oleh op-amp yang lain yang hanya
mempunyai bati tegangan 20.000 (harga kasus terburuk pada lembaran data).
Hitunglah kembali harga ACL. Demikian pula, berapa harga vout dan vkes yang baru
untuk vin = 1 mV?
PENYELESAIAN
Dengan Persamaan (16-4), diperoleh
ACL = 20.000 / (1 + 20.000 (0.02) = 49,875
Bati simpal-tertutup ini masih sangat dekat dengan 50, meskipun ada perubahan
yang besar pada bati-simpal terbuka. Dapatkah anda melihat mengapa umpanbalik negatif amat bermanfaat? Tanpa umpan-balik negatif, bati tegangan
keseluruhan akan jatuh dari 100.000 menjadi 20.000, suatu penurunan 80 persen.
Dengan umpan balik negatif, kita mendapatkan bati tegangan yang lebih kecil,
tetapi sebagai gantinya kita mendapatkan bati tegangan simpal tertutup yang
mantap luar biasa. Dalam contoh ini, bati tegangan simpal-tertutup turun dari
49.975 sampai 49.875, suatu penurunan hanya 0,2 persen. Dengan demikian, bati
tegangan simpal tertutup hampir tidak tergantung kepada bati tegangan op-amp.
Karena ACL mendekati 50, vout mendekati 50 mV, tetapi tegangan
kesalahannya berubah menjadi
vkes = 50 mV / 20.000 = 2,5 V
Bila dibandingkan dengan contoh sebelumnya, tegangan kesalahan telah naik dari
0,5 menjadi 2,5 V.
Dapatkah anda memahami apa yang telah terjadi? Bila bati simpal terbuka
turun dengan faktor 5, tegangan kesalahan naik dengan faktor 5. Dengan demikian
tegangan keluarnya tetap sekitar 50 mV. Hal ini mengingatkan kembali kepada
penjelasan kita semula mengenai umpan-balik negatif. Usaha perubahan pada
tegangan keluar diumpankan kembali ke masukan, menimbulkan tegangan
kesalahan yang secara otomatis mengimbangi perubahan pada keluaran tadi.
16-2 PENGARUH-PENGARUH LAIN DARI UMPAN-BALIK TEGANGAN
TAK MEMBALIK
Bati tegangan yang mantap bukanlah satu-satunya manfaat yang dapat diperoleh
dari umpan-balik tegangan tak membalik. Ia juga memperbaiki impedansi masuk,
impedansi keluar, distorsi non-linear, dan tegangan ofset keluaran. Pasal ini akan
membahas semua perbaikan-perbaikan itu.
IMPEDANSI MASUK
Gambar 16-4 memperlihatkan penguat dengan umpan-balik tegangan tak
membalik. Op-amp ini mempunyai impedansi masuk simpal-terbuka sekitar rin
Penguat keseluruhannya mempunyai impedansi masuk simpal tertutup rin(CL).
Impedansi simpal tertutup rin(CL) lebih besar daripada impedansi simpal terbuka rin.
Berapa besarnya impedansi masuk simpal tertutup itu? Untuk mencarinya,
kita harus menurunkan ungkapan untuk vin / iin. Dari Gambar 16-4, diperoleh
atau
karena
atau
Perbandingan vin / iin adalah impedansi masuk yang dilihat oleh sumber. Dengan
demikian, kita dapat menulis
di mana
= impedansi
AB
= bati simpal
Pada banyak penguat umpan-balik, AB jauh lebih besar daripada 1 yang berarti
bahwa rin(CL) jauh lebih besar daripada rin.
Penggunaan
umpan-balik
tegangan
tak
membalik
dengan
op-amp
Impedansi keluar simpal tertutup lebih rendah daripada impedansi keluar simpal
terbuka. Mengapa? Pada Gambar 16-4, keluaran op-amp ekivalen dengan
tegangan Thevenin Avkes dan impedansi keluar rout. Bila RL turun, arus keluar
mengalir lebih banyak, dan menimbulkan penurunan tegangan dalam yang lebih
besar melintas rout. Ini berarti bahwa vout berusaha untuk turun. Karena tegangan
ying diumpankan kembali ke masukan lebih sedikit, vkes naik. Hal ini
menghasilkan tegangan keluar Thevenin yang lebih besar, yang dapat mengurangi
ekivalen kenaikan tegangan jatuh melintas rout. Efeknya ekivalen dengan
menurunkan impedansi keluar dan penguat umpan-balik.
Lampiran 1 membuktikan persamaan berikut ini:
di mana rom{C L) = impedansi keluar simpal tertutup roul = impedansi keluar simpal
terbuka AB = bati simpal
Bila bati simpal jauh lebih besar daripada l, . jauh lebih kecil daripada rout.
Kenyataannya,
umpan-balik
tegangan
tak
membalik
dengan
op-amp
menghasilkan impedansi keluar yang mendekati nol, yaitu kasus yang ideal untuk
penguat tegangan.
DISTORSI NONLINEAR
Tahapan akhir dari sebuah op-amp mempunyai distorsi non-linear bila sinyalnya
berayun melebihi garis beban ac. Ayunan arus yang besar menyebabkan harga re
transistor berubah selama satu siklus. Dengan perkataan lain, bati tegangan
simpal-terbuka selalu berubah sepanjang siklus bila sinyal yang besar sedang
diperkuat. Perubahan bati tegangan inilah yang merupakan sumber dari distorsi
nonlinear.
Umpan-balik tegangan tak membalik mengurangi distorsi nonlinear karena
umpan-balik memantapkan bati tegangan simpal tertutup, sehingga hampir tidak
tergantung pada perubahan-perubahan dari bati tegangan simpal terbuka. Selama
bati simpal jauh lebih besar daripada 1, tegangan keluar sama dengan 1/B
dikalikan dengan tegangan masuk. Ini mengandung arti bahwa keluaran
merupakan tiruan masukan yang lebih setia. Dan inilah yang sebenarnya terjadi
bila kita menggunakan umpan-balik tegangan tak membalik.
di mana
Act Turun
r
m(CL) Naik
disi(ct) Turun
^oo(CL) Turur
Rumus
\/B
(I +AB)r-m
/,/( I +AB)
dm/(I +AB) "o,nr,/( 1 + AB)
Op-amp 741C pada Gambar 16-7 mempunyai Iin(prat) = 80 nA, 7in(of) = 20 nA, dan
vin(of) = 2 mV. Berapa tegangan ofset keluarannya?
PENYELESAIAN
Masukan tak membalik melihat resistansi Thevenin 1 k, dan masukan membalik
melihat resistansi Thevenin sekitar 100 . (Resistansi yang tepat adalah 100
paralel dengan 100 k. Kita telah diberikan harga arus prategangan masukan 80
nA dan arus ofset masukan 20 nA. Dari Persamaan (15-8) sampai (15-9), dua
jawaban yang mungkin untuk arus prategangan masukan adalah
mu
/, ". 90 nA. Im = 70 nA lB] = 70 nA, IB2 = 90 nA
Gabungan yang paling buruk terjadi bila arus 90 nA mengalir melalui 1 k dan
arus 70 nA mengalir melalui 100 karena ini mengakibatkan tegangan ofset
keluaran yang lebih besar.
Dari Persamaan (15-19), ofset masukan maksimum adalah
u, - v2 = 2 mV + (90 nA)(l kQ) - (70 nAX 100 il)
= 2 m V + 90 jiV - 7 (iV = 2,08 mV
Dari contoh sebelumnya, kita tahu bahwa desensitivitasnya adalah 101. Dengan
Persamaan (16-10), kita dapat menghitung tegangan ofset keluaran simpal tertutup
sebesar:
100.000(2.08 mV) 1 ci, =-------------~----------- = 2,06 -V
Artinya, kita telah kehilangan 2.06 V dari jangkauan tegangan keluar yang
disebabkan karena tegangan dan arus ofset.
Kita dapat mengurangi tegangan ofset keluaran simpal tertutup dengan tiga cara.
Pertama, kita dapat menurunkan bati tegangan simpal tertutup menjadi 100
(dilakukan dengan mengganti tahanan-tahanan umpan-balik). Maka desensitivitas
naik menjadi
Pilihan yang kedua ialah mengganti op-amp dengan yang lebih baik, seperti
LM11C (lihatlah Tabel 15-1). Op-amp ini mempunyai tegangan ofset masukan
khas 0,1 mV, arus prategangan masukan 25 pA, dan arus ofset masukan 0,5 pA.
Karena LM11C mempunyai ofset masukan yang jauh lebih kecil, tegangan ofset
keluarannya akan menjadi lebih rendah.
Pilihan yang ketiga diuraikan pada lembaran data 74IC. Caranya ialah dengan
memasang potensiometer 10 k di antara penyemat 1 dan 5 dengan penyapu yang
diikatkan pada tegangan catu negatif, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 16 8.
Dengan mengatur potensiometer ini, kita dapat membuat tegangan ofset keluaran
menjadi nol.
Tanpa umpan-balik negatif op-amp yang khas akan cepat jenuh karena tegangan
ofset masukan yang diperbanyak oleh batu sirnpal-terbuka menggerakkan tahap
keluaran sampai menjadi jenuh. Hal ini patut diingat. Op-amp monolitil
cenderung di-gunakan dengan suatu bentuk umpan-balik. Bila digunakan dalam
keadaan terbuka, bati tegangannya menjadi terlalu besar, sehingga keluarannya
selalu berada dalam keadaan jenuh.
Pokok yang terakhir: Persamaan dasar
Bila bati simpal tinggi, ACL hampir sama dengan 1/B dan persamaan (16-13)
memberikan
atau
di mana
gm
= transkonduktansi,
RF
Rangkaian pada Gambar 16-10 juga disebut sebagai pengubah tegangan ke arus
karena tegangan masuk mengendalikan arus keluar. Dari Persamaan (16-14), kita
dapat memperoleh arus keluar sebesar
di mana
RF
= tahanan umpan-balik
Karena A amat besar, rout(CL) mendekati tak terhingga. Sejak sekarang, ingatlah
bahwa umpan-balik tegangan menghasilkan impedansi keluar yang rendah,
sementara itu umpan-balik arus menghasilkan impedansi keluar yang tinggi.
Tabel 16-2 Umpan-balik Arus Tak Membalik
|
Besaran i . , Lambahg t
JPertgarUhnya
Rumus ...- I
,
Transkonduktansi out/"in
Naik
(1 + AB)i\n
Naik
(1 +A)Rt
Distorsi
Turun
t>disl/,l +AB)
^dcsKCL)
Ofsstkoluaran
Turun
uo)/(l +AB]
Tabel 16-2 menyimpulkan umpan-balik arus tak membalik. Seperti yang telah
disebutkan,
transkonduktansi
dimantapkan,
impedansi
masuk
bertambah,
Hasil ini sama dengan yang kita peroleh dari matematika formal.
CONTOH 16-6
Gambar 16-11 memperlihatkan sebuah voltmeter dc yang peka. LF355 adalah opamp BIFET dengan data-data khas berikut yang diambil dari Tabel 15-1: Vin(of) 3
mV, Iin(prat) = 0,03 nA, dan 7in(of) = 0.003 nA. Berapa tegangan masuk yang harus
diambil untuk mendapatkan penyimpangan skala penuh pada ammeter?
PENYELESAIAN
Persamaan (16-16) dapat diubah menjadi
Vin iout RF
Pada. kedudukan switch seperti yang ditunjukkan, RF = 10. Ammeter
mempunyai arus penyimpangan skala-penuh sebesar 100 A. Jadi tegangan
masuk yang menghasilkan penyimpangan skala penuh adalah:
vin = (100A) (10 ) = 1 mV
Bila kita memindahkan switch ke tahanan 100 , tegangan masuk yang
menghasilkan penyimpangan skala penuh adalah:
vin = (100 A) (100 ) = 10 mV
Jadi, untuk mendapatkan pembacaan skala-penuh pada ammeter, tegangan masuk
yang diambil adalah 10mV.
vout = Avkes
Untuk menghindari tegangan ofset keluaran yang berlebih, tahanan umpan-balik
RF biasanya berharga kurang dari 100 k. Karena resistansi masuk dari op-amp
yang khas berharga megaohm, hampir semua arus masuk mengalir melalui RF.
Oleh karena itu, kita dapat menjumlahkan tegangan-tegangan melingkari
rangkaian untuk mendapatkan,
atau
Bila bati simpal terbuka jauh lebih besar daripada 1, persamaan di atas dapat
disederhanakan menjadi
atau
di mana
RF
= resistansi umpan-balik
Pada sebagian besar pengubah arus ke tegangan, RF lebih kecil daripada 100 k
dan A lebih besar daripada 100.000. Dengan demikian rin(CL) mendekati nol.
DAL1L MILLER UNTUK TAHANAN UMPAN-BALIK
Bab 14 telah membahas dalil Miller. Gagasannya adalah memecah kapasitor
umpan-balik dari penguat membalik menjadi kapasitansi Miller masuk dan
kapasitansi Miller keluar. Ada juga dalil Miller untuk tahanan umpan-balik.
Resistansi Miller masuk adalah RF / (l +A) dan resistansi Miller keluar adalah ARF
/(1 + A). Bila anda melihat tahanan umpan-balik di antara masukan dan keluaran
dari penguat membalik (Gambar 16-12a), anda dapat memecahnya menjadi
resistansi Miller masuk dan resistansi Miller keluar (Gambar 16-12b). Karena A
amat tinggi, resistansi Miller masuk mendekati nol dan resistansi Miller keluar
mendekati RF.
GAGASAN-GAGASAN YANG PATUT DIINGAT
Kita telah melihat cukup banyak penguat umpan-balik untuk mendapatkan
gagasan-gagasan berikut ini. Menggerakkan masukan tak membalik menghasilkan
impedansi maauk yang tinggi, sedangkan menggerakkan masukan membalik
menghasilkan impedansi masuk yang rendah. Selanjutnya. umpan-balik tegangan
memantapkan tegangan keluar (impedansi keluar rendah), sedangkan umpan-balik
arus memantapkan arus keluar (impedansi keluar tinggi). Akhirnya, semua jenis
umpan-balik negatif mengurangi distorsi nonlinear dan tegangan ofset keluaran.
Jika anda ingat dengan gagasan-gagasan ini, anda akan mudah memanfaatkannya
pada saat anda sedang melakukan perbaikan atau sedang menganalisa penguat
umpan-balik negatif.
MANFAAT-MANFAAT YANG LAIN
Kita dapat menggambar kembali rangkaian seperti yang ditunjukkan pada Gambar
16-13. Sekarang tampaknya seperti penguat umpan-balik tegangan tak membalik,
kecuali bahwa sebuah sumber arus menggerakkan terminal membalik. Karena
sumber arus idealnya mempunyai impedans. tak terhingga, bagian umpan-balik B
hampir sama dengan 1, dan rangkaian mempunyai umpan-balik negatif
distorsi
non-linear,
dan
tegangan
ofset
keluar.
Tabel
16-3
ou,/i
oul(CX)
Pengaruhnya
Memantapkan
Turun
Turun
Turun
Turun
R,
u,/(l +A) "<u/(l +A)
l
w/( 1 + A)
TANAH SEMU
Ada jalan-pintas yang dapat digunakan bila kita sedang menganalisa pengubah
arus ke tegangan seperti yang terdapat pada Gambar 16-14. Idealnya, umpan-balik
tegangan membalik mengandung arti bahwa:
1. Tegangan kesalahan berharga nol.
2. Arus yang mengalir ke dalam op-amp berharga nol.
Bati tegangan simpal terbuka yang tinggi adalah dasar penyebab pada butir
pertama. Resistansi masuk op-amp yang tinggi adalah penyebab pada butir kedua.
Dua gagasan pokok ini dirangkum oleh konsep tanah semu, yang merupakan
semua titik pada rangkaian dengan tegangan nol dan tak ada arus yang mengalir
padanya. Masukan membalik pada Gambar 16-14 adalah tanah semu karena
masukan ini berlaku seperti tanah sejauh menyangkut tegangan, tetapi tidak sejauh
menyangkut arus. Tanah yarg biasa (la-zim) mempunyai tegangan nol dan dapat
menerima arus tak terhingga. Tanah semu mempunyai tegangan dan arus nol.
Setelah menerima gagasan ini, sekarang kita lihat Gambar 16-14 dan perhatikan
hal berikut ini. Karena tanali semu tidak mengambil arus, semua arus zin harus
mengalir mela-lui RF. Dengan demikian, tegangan melintas Rp sama dengan iRF.
Karena tanah semu mempunyai tegangan not terhadap tanah; hukrm tegangan
Xirchhoff mengatakan ahva tegangan keluar sama dengan legangan melintas RF:
u
out = l\rR>
Rumus ini adalah rumus yang sama dengan yang telah diberikan, tetapi sekarang
betapa mudah kita mendapatkannya.
TANAH SEMU DAPAT MLMPUNYAi POTENSIAL DC
Pada beberapa rangkaian, masukan tak membalik ditanahkan baik terhadap sinyal
dc mau-pun sinyal ac. Dengaii demikian, tanah semu mempunyai potensial dc nol
terhadap tanah. Tetapi jangan mengrjiggap bahwa tanah semu selalu terletak pada
potensial tanah dc. Ada rangkaian di mana masukan tak membaliknya diberi
prategangan pada tingkat dc positif atau negatif. Dalam hal ini, tanah somu
mempunyai potensial dc. Tetapi masih merupakan tanah semir terhadap sinyal ac,
artinya ia mempunyai tegangan ac nol dan tidak menarik arus ac.
AMMETER ELEKTRONIK
Dengan umpan-balik tegangan membalik, kita dapat membuat sebuah ammeter
elektrpnik dengan resistansi masuk mendekati nol. Pada Gambar 16-15, bati
tegangan simpal terbuka dari 741C yang khas adalah 100.000. Dari Persamaan
(16-21), diperleh
100 kQ. _ r"(CL) 100.000 " "
dan W
I
t;out=(100kft)/in
Persamaan pertama mengatakan bahwa kita hanya menambah resistansi 1 Q. pada
perca-bangan arus yang akan diukur. Persamaan kedua mengatakan betapa
pekanya ammeter ini. Bila iin sama dengan 50 JJLA, vout sama dengan
voui = (100 kQ)(50 M) = 5V
Tsgangan ini cukup mudah diukur dengan voltmeter yang murah. Dengan
demikian, mes-kipun menggunakan komponen-komponen yang murah, ammeter
elektronik pada Gambar 16-15 lebih baik daripada ommeter kumparan-putar bila
dilihat dari segi masuknya.
CONTOH 16-7
Misalkan kita mempunyai osiloskop dengan kepekaan masukan 10 mV/cm.
Dengan memasang pengubah arus ke tegangan seperti Gambar 16-16a pada
masukan vertikal, kita dapat mengukur arus. Bila kita ingin agar arus masuk 1 nA
menghasilkan pe-nyimpangan vertikal 1 cm, berapa harga Rl
PENYELESAIAN
Untuk mendapatkan penyimpangan 1 cm, arus 1 /JA harus menghasilkan tegangan
10 mV. Dari Persamaan (16-19) didapatkan
^ = J0j^10kQ
1 /iA
Jadi, tahanan 10 kfi pada Gambar 16-16a dapat digunakan untuk mengukur arus
mi-kroamper dengan osiloskop.
Gambar 16-16. (a) Menggunakcn osiloskop uncuk mengiikur arus. (b) Pengubah
arus ke tegangan men, gerakkar pengiiat tegangan.
CONTOH 16-8
Bila arus masuk 1 /iA menggerakkan sistem pada Gambar 16-16/:>, Derapa harga
tegangan keluar?
PNYELESAIAN
Tahap pertama adalah pengubah arus ke tegangan dengan tegangan keluar
vut(1) = (101d2XlM)= 10 mV
Tahap kedua adalaJi penguat tegangan dengan bati 100. Jadi, tegangan keluar
akhir adalah
t;out= 100(10 mV)= 1 V
16-5 UMPAN-BALIK ARUS MEMBALIK
Pada Gambar 16-17, sinyal masuk menggerakkan masukan membalik, dan
rrus keluar dicu-plilc. Ini menghasilkan umpan-balik arus membalik. Penguat
dengan umpan-balik arus membalik cenderung berlaku sepsrti penguat arus
R,/([ +AB)
Naik
(! +A)R,
Turun
WO + AB)
Turun
VomaS)l(\ +AB)
CONTOH 16-9
Gambar 16-18 memperlihatkan sebuah ammeter dc peka yang menggunakan
umpan-balik arus membalik. Berapa arus masuk yang kita butuhkan untuk
mendapatkan penyimpangan skala-penuh pada meter keluar?
PENYELESAIAN
Dengan menggunakan Persamaan (16-22), bati arus adalah
990 Q
out
in
10Q
+ 1 = 100
16-6 LEBAR-FITA
Umpan-balik tegangan tak membalik menaikkan lebar-pita. Menpapa? Bila
frekuensi naik, kit? dapat menemukan frekuensi f2 pada saat bati tegangan simpalterbuka turun 3 dB. Pada penguat umpan-balik yang lazim, bati simpal pada/2
masih amat besar. Dengan derni-Kian, bati tegangan simpal-tertutup masih sama
dengan 1/B (mendekati). Artinya, frekuensi dapat naik sampai jauh di atas /2
sebelum tegangan keluar turun 3 dB., yang artinya nama dengan mengatakan
bahwa frekuensi pancung simpal tertutup lebih besar daripada frekuensi pancung
simpal terbuka.
ANA LISA MATEMATIK
Penurunan matematiknya terialu rumit untuk dilakukan di sini, tapi Lampiran 1
menun-jukkaii bahwa
J2trn = (l +AteniB)f2 (16-24)
di rnana f\ = frekuensi pancung atas simpal tertutup /, = frekuensi pancung atas
simpal terbuka mid = ^at tegangan simpal terbuka pada pita-tengah B = sebagian
umpan-balik.
Bila bati simpal jauh lebih besar daripada 1, frekuensi pancung simpal +ertutup
jauh lebih besar daripada frekuensi pancung simpal-terbuka.
FREKUENSI PANCUNG BAWAH
B)
Sisi kanan persamaan ini disebut sebagai perkalian bati-lebar-pita simpal terbuka
karena merupakan perkalian bati simpal-terbuka dan lebar-pita. Pada 741C, bati
tegangannya biasanya berharga 100.000 dan frekuensi pancungnya 10 Hz. Jadi,
^teng/2 = 100.000(10 Hz)= 1 MHz Artinya 741C mempunyai perkalian bati-lebarpita simpal terbuka sebesar 1 MHz.
PERKALIAN BATI-LEBAR-PITA SIMPAL TERTUTUP
Ruas kiri dari Fersamaan (16-27) disebut perkalian bati-lebar-pita simpal tertutup
karena merupakan perkalian bati simpal tertutup dan lebar-pita. Bila dilihat dari
Persamaan (1627), perkalian bati-lebar pita sama untuk keadaan simpal terouka maupun simpal
tertutup. Bila diberikan 741C yang khas, perkalian ACL dan f2(CL) selalu sama
dengan 1 MHz tanpa dipengaruhi oleh harga-haiga Ri dan R2 .
Persamaan (16-27) mengandung arti bahwa perkalian bati-lebar-pita tetap.
Dengan demikian, meskipun ACL dan/2(ci) berubah bila kita mengganti tahanan
luar Rx dan R2, perkalian dua besaran im tetap sama dan sama dengan Atengf2 .
Gambar 16-19 merangkum gaga^an ini untuk 741C. Pada pita tengah untuk grafik
yang di atas, bati tegangan simpal terbukanya adalah 100.000. Bati tersebut turun
3 dB pada 10 Hz, yaitu frekuensi pancung simpal terbuka. Tanggapan simpal
terbuka merosot pada kecepatan 20 dB per dekade sampai/j^u pada 1 MHz.
Bati tegangan simpal tertutup berbeda. Jika ki;a memilih tahanan-tahanan untuk
men-dapatkan bati tegangan pita tengah simpal tertutup sebesar 1000 (grafik yang
di tengah) maka bati tegangan pada Garnbar 16-19 turun 3 dB pada 1 kHz, yaitu
frekuensi pancung simpal tertutup. Di atas frekuensi ini, tanggapan simpal
tertutup n.elapisi tanggapan simpal terbuka, dan merosot pada kecepatan 20 dB
per dekade.
Bila anda menurunkan bati tegangan simpal tertutup, anda akan mendapatkan
lebar pita yang lebih lebar. Dengan bati tegangan pita tengah 10 (grafik yang di
bawah), bati turun 3 dB pada 100 kHz, yaitu frekuensi pancung simpal tertutup.
Dengan mengambil ke-tiga grafik ini, anda dapat melihat bahwa lebar pita naik
bila bati tegangan pita tengah turun.
FREKUENSI BATI-SATU
Bila ACL = 1, maka Persamaan (16-27) dapat disederhanakan menjadi
/satuan^tWj (16-28)
Artinya, frekuensi bati-satu sama dengan perkalian bati-lebar pita. Lembaran data
biasanya mencantumkan harga /satuan karena sarna dengan perkalian bati libarpita. Makin tinggi fsBtaan, makin besar perkalian bati lebar-pita op amp tersebut.
Misanya, 741C mempunyai /ratuan sebesar 1 MHz, LM318 mempunyai/^tuan
15 MHz. Meskipun lebih mahal, LM318 dapat merupakan pilihan yang lebih baik
bila anda menginginkan perkaian bati lebar-pita yang lebih baik. Dengan LM318
anda mendapatkan bati tegangan 15 kali lebih besar dari-pada dengan 714C pada
lebar-pita yang sama.
rerKanan
Dau-ieuar
pita
uiciiuiijuRA.au
^mn
yang
ccjjat
umui\.
iiicuiu<iiujiiigis.aii i>uiguat. Makin tinggi perkalian bati-lebar-pita, frekuensi yang dapat kita capai makin
tinggi dan kita masih mempunyai bati yang bermanfaat. Dengan menggunakan
Persamaan (16-27) dan (16-20), kita memperoleh rumusan yang berguna berikut
ini untuk menghubung frekuensi pancung simpal tertutup:
./2(r,,=J~an (16-29)
Persamaan (16-29) hanya berlaku bila bati tegangan simpal terbuka bergulir pada
kecepatan 20 dB per dekade (sama dengan 6 dB per oktaf). Penilrunan 20 dB per
dekade ini harus terus sampai frekuensi pancung/2(CL)- Op amp 741 mempunyai
kapasitor kompen-sasi yang dibuat di atas serpihan untuk menghasilkan
penurunan 20 dB per dekade di atas 10 Hz. Jaringan ketinggalan tunggal ini
dominan sampai 1 MHz. Dengan demikian, Persamaan (16-29) dapat digunakan
pada 741 dan op amp yang sejenis.
LAJU SLEW DAN LEBAR-PITA DAYA
Umpan-baiik negatif tak mempunyai pengaruh pada laju slew atau lebar pita daya.
Sampai dengan keluar berubah, tak ada sinyal umpan-balik dan manfaat-manfaat
yang dapat di-ambil dari umpan-balik negatif. Dengan kata lain, laju slew dan
lebar pita daya tetap sama, dengan atau tanpa umpan balik negatif. Dengan
mengubah Persamaan (15-22), didapatkan
v
- SR
i*(maks)
2nf,
maks
Persamaan ini menyajikan harga puncak dari keluaran op amp tak terdistorsi
maksimum.
Pada pembahasan kita mengenai perkalian bati-lebar pita, kita menganggap
rangkaian bekera pada operasi sinyal kecil, artinya harga puncak kurang dari
Vp(maksy Operasi sinyal kecil menjadi operasi sinyal besar pada titik di mana lebarpita sinyal kecil f2(cL) sama dengan lebar pua daya/maks. Dengan demikian,
keluaran tak terdistorsi terbesar yang dapat anda peroleh dengan penguat umpanbalik op amp adalah
V.-.^., = . S* H6-30)
P(tnaks) jyrf:
2(CL)
IKHTISAR
Kita telali membahas empat jenis umpan balik negatif. Dua jenis umpan balik
tegangan, tak membalik dan membalik, adalah yang paling penting karena
resistansi bebannya berujung tunggal (satu ujungnya dihubungkan dengan tanah).
Kedua jenis umpan-balik arus, tak membalik dan membalik, lebih jarang
Lebih rerdah Lebih rendah Lebih rendah Lebih rendah Lebih its bar
Lebih rendah Lebih tinggi Lebih rendan L:bih rendah Lebih lebar
CONTOH 16-10
I^mbaran data 741C memperlihatkan grafik desibel seperti Gamb Gambar l6-20c,
hitanglah frekuensi nanrarw imn<.i ,......- <simpal tertutup desibel.
glah frekuensi pancung simpal tertutup. Gambarlah
ar 16-20a. Dari tanggapan
PENYELESAIAN
Pada Gambar 16-20o, bati tegangan desibel pita tengah dari 741C adalah 100 dB,;
yang ekivalen dengan bati tegangan sebesar >,
Aten% = 100.000 Seperti yang ditunjukkan, frekuensi pancung simpal terbuka dari
741C adalah
A = 10 Hz Salah satu cara umuk mendapatkan perkalian bati-lebar pita1adalala
^teng/2 = 100.000(10 Hz) = 1 MHz Cara yang lain, anda dapat membaca
frekuensi bati-satu, yang berharga
/satuan = 1 MHz
Dari kedua cara itu, 741C mempunyai perkalian bati-lebar pita sebesar 1 MHz.
Dari penguat umpan-balik pada Gambar 16-20c, bati tegangan simpal tertutup
sama dengan
Dengan Persamaan (16-29) diperoleh
./2(Ct) = lMp= ,00 kHz *
Gambar 16-205 memperlOiatkan bati tegangan desibel dari penguat umpan-balik
tersebut Pada oita tengah dari penguat umpan balik, bati desibelnya 20 dB. Frekuensi pancung simpal tertutup adalah 100 kHz, dengan kecepatan bergulir 20 dB
per dekade, dan frekuensi bati-satu 1 MHz.
CONTOH 16-11
Dengan mengganti tahanan-tahanan pada Gambar 16-20c, kita dapat memperoleh
harga-harga ACL yang berbeda-beda, Hitunglah/2(CL) untuk harga-harga berikut
ini: ACL = 100Q, 100,10 dan 1.
PENYELESAIAN
Misalkan sebuah op-amp dengan grafik desibel pada Gambar 16-2la digunakan
pada pengikut tegangan dari Gambar 16-21c. Berapa frekuensi pahcung simpal
tertutup-nya?
PENYELESA1AN
Dari Persamaan (16-29), diperoleh
/2(c=yf^-^^= 15 MHz
Karena bati tegangannya hanya berharga 1, pengikut tegangan mempunyai lebar
pita maksimum.
CONTOH 16-14
Gajnbar 16-22 adalah tanggapan desibel dari penguat umpan-balik tegangan tak
mem-balik. Sama dengan berapa desensitivitas pita-tengah? Berapa frekuensi
pancung simpal tertutup? Berapa frekuensi pancung simpal terbuka?
PENYELESAIAN
Desensitivitasnya adalah:
A
A + AB =-----ACL
yang uapat carujis menjadi
20 log (1 +AB) = 20 log A - 20 log ACL
Artinya, desensitivkas ualam desibel sama dengan perbedaan di antara bati simpal
ter-buka dan bati simp;il tertutup dalam desibel. Pada pita tengah,
20kg(l +AB)= 100dB~40dB = 60dB Dengan mengambil aritilognya, kita
memperoleh:
1 +AB= 1000 Hasil ini mengatakan bahwa desensitivi+as pita tengah adalah 1000
Karena kecepatan penurunan adalah 20 dB/dekade, frekuensi pancung simpal
tertutup adalah 2 dekade di bawah/san.an :
/2(ci) = 100kHz
Gambar 16-22 juga memperliliatkan dengan jeias bahwa frekuensi pancung
simpal terbuka adalah lima dekade di bawah/satuan atau tiga dekade di
bawah/2(CL)ij^icli,
f2= 100 Hz
CONTOH 16-15
Pada Gambar 16-23. berapa bati tegangan simpal tertutup pada pita-tengah dari
pe-nguat umpan-balik? Berapa lebar pita sinyal kecilnya? Berapa harga puncak
keluaran tertinggi tanpa distorsi laju-slew?
PENYELESAIAN
Bati simpal tertutupnya adalah
82 kQ
1 = 83
Dengan menggunakan Persamaan (16-29), lebar pita sinyal kec.1 adalah
1 MHz
f2(cL)-~gj~ = 12 kHz
Dengan menggunakan Persamaan (16-30), kita dapat menghitung harga puncak
keluaran tertinggi tanpa distorsi laju-slew:
0,5 V/judtk
v
=--------------= 6,63 V
^(maks) 27r(12kHz)
Selama anda dapat menjaga agar keluaran puncaknya kurang dari 6,63 V, anda
akan mendapatkan bati tegangan simpal tertutup 83,frekuensi pancung simpal
tertutup 12 kHz, dan tidak mengalami distorsi laju slew.
CONTOH 16-16
Bila pada Gambar 16-23, Rx diganti dari 82 kS2 menjadi 15 fr2, berapa harga
ACL, /2(ci). dan Fp(maks) yang baru?
PENYELESAIAN
Bati simpal tertutup turun menjadi
15kft
ACL =--------+1 = 16
lkfi
Frekuensi pancung simpal tertutup naik menjadi
1 MHz /2(CL)= = 62,5 kHz 16
Harga puncak teroesar tanpa distorsi lagu-slew adalah
_ 0,5 V/ju detik
"p(maks)-----"----------------1,27 V
27r(62,5kHz)
Karena lebar pita sinyal kecil naik dari 12 kHz menjadi 62,5 kHz, maksimum
keluaran puncak yang diperbolehkan turun dari 6,63 V menjadi 1,27 V.
3 6-7 UMPAN-BALIK NEGATIF DENGAN PENGUAT-PENGUAT DISKRIT
Op amp monolitik idealnya cocok bila digunakan dalam penguat umpan-balik
negatif karena mempunyai bati tegangan simpal terbuka tinggi, impedansi masuk
tinggi, dan impedansi keluar rendah. Sebelum op amp monolitik ditemukan
digunakan penguat-penguat diskrit untuk mendapatkan bati tegangan simpal
terbuka.
UMPAN BALIK TEGANGAN TAK MEMBALIK
Gambar 16-24 adalah salah satu contoh umpan balik tegangan tak membalik. Dua
tahapan CE menyajikan bati tegangan simpal terbuka sebesar A. Tegangan keluar
menggerakkan pembagi tegangan yang dibentuk oleh Rx dan R2. Karena ujung
bawah R2 terletak pada tanah ac, sebagian umpan-balik didekati dengan:
R, +R2
puncak-ke-puncaknya cukup besar untuk pemakaian kita. Bila tidak, kita dapat
mengubah penguat itu dengan menggunakan RE yar.g lebih kecil untuk
mendapatkan kepatuhan ke-luaran ac yang maksimum.