Anda di halaman 1dari 150

Wijaya Wisnu Putra

Fitria Handayani
Fitri Arum Sari

Kelompok 7
Anti-Diabetes Melitus

Theresa
Timotinus Suwandi
Erisa Adellia

Wijaya Wisnu
Putra
Adalah suatu kelainan metabolik
yang ditandai dengan penurunan
sekresi dan atau resistensi insulin.
Hal tersebut menyebabkan
metabolisme glukosa dalam darah
tidak berjalan dengan baik, sehingga
kadar glukosa darah lebih tinggi dari
pada kondisi normal (hiperglikemia).

Gejala.....
Poliuria
(banyak
kencing)

Polifagia
(mudah lapar)

Pandangan
Kabur

Mudah lelah

Penurunan
Berat Badan

Disfungsi
seksual pada
pria

Polidipsia
(haus dan
banyak minum)

Kesemutan

Gatal

PENYEBAB
Kurang
serat

Gaya
Hidup
(alkohol)

Makanan
lemak

obesitas

Kurang
olah
raga

Golongan Diabetes

TIPE
1

Akibat kerusakan sel pulau


langerhans pankreas sehingga tidak
memproduksi insulin sehingga sangat
bergantung pada insulin dari luar
Biasa terjadi pada usia <30 tahun

TIPE
2

Non Insulin Dependent Diabetes


Melitus karena cukup dengan diet
atau antidiabetik oral
Lebih sering terjadi, biasanya akibat
obesitas, pola hidup, atau konsumsi
makanan berlemak tinggi.

GESTASIONAL

TIPE LAIN

Terjadi pada ibu hamil pada saat


kehamilan dan akan hilang segera
setelah melahirkan. Wanita seperti
ini rentan terkena kembali di
kehamilan selanjutnya.
Dapat berkembang menjadi DM
tipe 2 setelah 5-16 tahun

Tipe ini disebabkan oleh faktorfaktor lain seperti pengaruh genetik


pada fungsi sel beta pankreas pada
kerja insulin, penyakit pankreas
eksokrin, atau karna obat-obatan.
Penyakit pankreas eksokrin
menyebabkan tidak dapat
menghasilkan insulin.

Kadar Glukosa

NORMAL

Puasa <100 mg/dl


2 jam setelah makan
<140 mg/dl

Puasa 126 mg/dl


DIABETES 2 jam setelah
makan200 mg/dl

Pendekatan Terapi DM Tipe 1


sel-sel Langerhans Kelenjar pankreas
penderita rusak (akibatautoimum)
TIDAK DAPAT MEMPRODUKSI INSULIN

SUNTIK
INSULIN!!!

Pendekatan Terapi DM Tipe 2


Sel-sel Langerhans kelenjar pankreas
penderita MASIH MAMPU
MEMPRODUKSI INSULIN
hanyasajaproduksi insulin tidak cukup
dalam memenuhi aktivitas karena
terjadinya RESISTENSI dan DEFISIENSI
INSULIN

Pengobatan Herbal (Tradisional)


Mekanisme tumbuhan herbal dalam
mengontrol kadar gula darah hampir sama
dengan obat konvensional dan memiliki
keunggulan, karena beberapa tanaman
memiliki mekanisme aksi lebih dari satu.
Kombinasi aksi ini akan memberikan hasil
optimum dalam mengontrol gula darah.

Tanda-tanda terkena DM?


Dengan cek kadar gula darah, positif bila kadar
gula mencapai 160-180 mg/dl.
gejala yang timbul.
Terdapat glukosa pada urin.

Tanda-tanda Diabetes Melitus

Wijaya Wisnu
Putra

Aloe vera L. (Lidah Buaya)

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan
berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Ordo: Asparagales
Famili: Asphodelaceae
Genus: Aloe
Spesies: Aloe vera L.

Morfologi
Tanaman lidah buaya
termasuk semak rendah
Tergolong tanaman yang
bersifat sukulen dan
menyukai hidup di tempat
kering
Batang tanaman pendek
Panjang daun 40 90 cm,
lebar 6 13cm, dengan
ketebalan lebih kurang 2,5
cm dipangkal daun, serta
bunga berbentuk lonceng

Kandungan Kimia

Simplisia
Daun (Folium)
Daun lidah buaya mengandung lemak tak
jenuh Arachidonic acid dan
Phosphatidylcholine dalam jumlah relatif
besar (Afzal et al, 1991 cit Sudarsono,
dkk, 1996)
Daun dan akar mengandung saponin dan
flavonoid
Daunnya juga mengandung tanin,
polifenol, barbaloin, isobarbaloin, aloeemodin, aloenin, aloesin, aloin, aloe
emodin, antrakinon, resin, polisakarida
(Syamsuhidayat dan Hutapea, 1991),
kromium, inositol (Duke, 2002)

5 kelompok
perlakuan (@4 ekor
kelinci)

Kontrol
negatif
Kontrol positif
I
II
III

Uji
larutan CMC Na 1% secara
oral
suspensi glibenklamid dosis 0,233
mg/kgbb dalam CMC Na 1% secara
oral dosis tunggal

decocta daun
lidah buaya
segar,
konsentrasi
5 ml/kgbb
secara oral,
dosis tunggal

300% b/v

400% b/v
532% b/v

30 menit setelah pemberian perlakuan, semua


kelompok mendapat pembebanan glukosa
dengan pemberian glukosa 50%, 5 ml/kgbb
cuplikan darah diambil dari vena lateralis telinga
kelinci sebanyak 150-250l pada menit ke -30;
0; 30; 60; 90; 120; 180; 240; 300; dan 360

penetapan kadar glukosa darah

Decocta daun lidah buaya segar (Aloe vera


L) konsentrasi 400%b/v dapat menurunkan
kadar glukosa darah secara bermakna
dibandingkan kontrol negatif
Pada konsentrasi decocta daun lidah buaya
segar 532%b/v ternyata efek hipoglikemiknya
turun kenaikan konsentrasi decocta daun
lidah buaya segar tidak menaikkan efek
hipoglikemik kemungkinan dikarenakan
reseptor telah jenuh

Kesimpulan:
Decocta daun lidah buaya segar (Aloe vera L)
konsentrasi 400%b/v dapat menurunkan kadar
glukosa darah kelinci yang dibebani glukosa
sebesar 27,10 3,97%
Kenaikan konsentrasi decocta daun lidah buaya
segar tidak berkorelasi dengan efek penurunan
kadar glukosa darah
Dalam daun lidah buaya mengandung beberapa
senyawa aktif yang kemungkinan berefek
sebagai hipoglikemik yaitu kromium, inositol
(Duke, 2002)

Dosis Uji
Decocta daun lidah buaya segar (Aloe
vera L) konsentrasi 400%b/v

Dosis Pemakaian

Mulai dari dosis kecil: 15mL dua kali sehari


Setelah satu minggu, dosis dapat dinaikkan
Maksimal dosis: 60mL dua kali sehari
Diminum saat perut kosong, pagi dan malam hari
Hindari makanan dan minuman panas selama 1
jam

Efek Samping
Terkadang Aloe vera gel gatal dan rasa
terbakar pada kulit
Aloe lateks sakit perut, keram perut
Penggunaan Aloe lateks jangka panjang
diare, gangguan ginjal, darah pada urin,
defisensi K, otot lemah, berat badan turun,
gangguan jantung
Penggunaan Aloe lateks 1g/hari selama
beberapa hari dapat berakibat fatal

Peringatan
Wanita hamil dan menyusui jangan
menggunakan Aloe vera secara oral risiko
kelainan pada janin
Anak-anak konsumsi oral anak-anak di
bawah 12 tahun dapat menyebabkan sakit
perut, keram perut, diare
Jangan dikonsumsi apabila menderita
Crohns disease, kolitis ulcer, obstruksi
iritasi usus
Jangan mengonsumsi Aloe lateks apabila
hemoroid

Interaksi Obat

Dilarang: Aloe vera + Digoxin (Lanoxin) kekurangan K meningkatkan efek


samping Digoxin
Hati-hati: Aloe vera + obat antidiabetes (glimepiridine, glyburide, insulin,
pioglitazone, rosiglitazone, chlorpropamide, glipizide, tolbutamide)
Aloe lateks + obat yang dikonsumsi secara oral mengurangi keefektifan obat
tersebut
Aloe mengurangi bekuan darah
Secoflurane (Ultane) digunakan sebagai anestesi saat operasi
mengurangi bekuan darah
Penggunaan Aloe sebelum operasi perdarahan
Aloe lateks + stimulant laxative gerakan usus terlalu cepat dehidrasi
Aloe + Warfarin (Coumadine) meningkatkan efek warfarin perdarahan
Aloe laxative mengurangi kadar K
Obat diuretik mengurangi kadar K
Aloe + obat diuretik kekurangan K berlebihan

Sediaan

Timotinus Suwandi

Tinosporae Caulis
(Batang Brotowali)
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan
biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub Kelas: Magnoliidae
Ordo: Ranunculales
Famili: Menispermaceae
Genus: Tinospora
Spesies: Tinospora tuberculata Beumee

Simplisia
tanaman

: Batang dan Daun

Kandungan Kimia

Mengandung
tinosporasida),
klerodan
furano-diterpen,
diterpenoid
furano-lakton,
fitoekdison, dan kordifoliosid A,
B, C, D, dan E, siringin dan
siringin epiosil glikosida.
Senyawa yang memberikan
rasa pahit diketahui sebagai
kolumbin,
khasmantin,
berberin, dan paimarin.
Batang brotowali mengandung
kordiosol dan kordiosida.
Kandungan lainnya amritosida
A, B, C, dan D.
Senyawa triterpen yang telah
diisolasi dari batang brotowali
antara lain: sikoeukalenol dan
sikloeukalenon.

5.6 memperlihatkan struktur


kimia senyawa yang terdapat
dalam batang brotowali

Uji klinis
Efek antidiabetes batang segar telah diteliti pada
tikus dan kelinci terhadap kadar glukosa darah,
toleransi glukosa dan diabetes yang diinduksi
dengan adrenalin. Pemberian ekstrak alkoholik
(200 mg/kg) dan ekstrak air (200 mg/kg)
memberikan efek yang signifikan pada toleransi
glukosa. Hal ini terlihat dari penghambatan
peningkatan kadar glukosa darah setelah
pemberian glukosa (4 ml larutan glukosa 25%).

farmakologi
Pemberian ekstrak petroleum eter, kioroform,
alkoholik dan air, hanya ekstrak air yang secara
bermakna menurunkan kadar gula darah. Dengan
demikian, senyawa utama yang memiliki efek
antidiabetes dapat diekstraksi dengan air. Senyawa
pahit dan ekstrak air brotowali ternyata dapat
menurunkan kadar gula darah, meskipun tidak
begitu besar. Mekanisme penurunan kadar gula
darah
kemungkinan
melalui
pengambatan
glukogenesis

Dosis dan keamanan


Dosis
Simplisia 15 gram batang brotowali direbus
dengan 600 ml air hingga tersisa 300 ml,
disaring, diminum 150 ml, sehari 2 kali,
atau sediaan yang setara.
Keamanan
Toksisitas akut/ LD50 ekstrak metanolik
batang brotowali adalah 10,11 g/kg bb
mencit.

Phaleria Macrocarpae Pericarpium)


Spesies

: Phaleria

Macrocarpa (scheff) Boerl


Famili

Thymelaeaceae
Nama daerah
Simalakama (Melayu),

makutadewa, makuto mewo,


makuto ratu, makuto rojo
(Jawa)

Simplisia yang digunakan : Buah

Deskripsi Tanaman
Tanaman perdu tinggi hingga 5 meter.
Batang bergetah, dengan kulit berwarna cokelat
kehijauan dan kayu berwarna putih.
Daun tunggal bentuk lonjong, memanjang
berujung runcing, warna hijau ukuran panjang 710 cm dan lebar 3-5 cm.
Bunga majemuk , 2-4 bunga, warna putih, bentuk
terompet kecil, bau harum, menyebar pada batang
ketiak daun
Buah bentuk bola dengan ukuran bervariasi, muda
berwarna hijau, tua menjadi merah.
Biji bulat berwarna putih dan sangat beracun.
Akar tunggang panjang hingga 1 meter.

Kandungan Kimia
Falerin,
mangiferin, asam
galat, ikarisida,

Pada biji terdapat


senyawa
norkukurbitasin,
fevikordin.

struktur kimia
senyawa kulit
buah mahkota
dewa

Farmakologi
Uji klinik ekstrak kering daging buah mahkota dewa
dengan berbagai dosis dari 62,5 hingga 250 mg
terhadap 30 sukarelawan. Sukarelawan diberi glukosa
per oral sebanyak 75 g setelah 10 jam berpuasa. Kadar
glukosa darah diukur sampai pada menit ke-180. Dari
penelitian ini diketahui bahwa pada dosis 125 mg
mempunyai kecenderungan menurunkan kadar gula
darah.
Penelitian melibatkan 15 sukarelawan sehat yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang terdiri dari
6 wanita dan 9 pria. Semua sukarelawan sehat diberi
pembebanan glukosa 75 g setelah puasa 10 jam untuk
mendapatkan kadar glukosa serum baseline. Simplisia
dosis 500 mg dapat menurunkan kadar glukosa darah
orang sehat.

Dosis
sesendok teh racik mahkota dewa dan tiga lembar
daun salam. Ramuan diminum tiga kali sehari.

Kontraindikasi
Mahkota dewa dilarang diminum oleh ibu hamil
karena kandungan zatnya dapat mengakibatkan
kontraksi pada rahim

Efek samping
Menggunakan mahkota dewa sebagai obat dengan
dosis berlebihan dalam jangka waktu panjang akan
menimbulkan efek samping, yaitu sakit kepala kronis.

Piper crocatum (Sirih Merah)

Fitria Handayani
1106067223

Klasifikasi Tanaman
Kingdom
Divisi
Kelas
Subkelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Magnoliidae
: Piperales
: Piperaceae
: Piper
: Piper crocatum Ruiz & Pav.

Deskripsi dan Penyebaran


Penyebaran
tumbuh subur di sepanjang Asia hingga
Afrika timur. Sirih dapat ditemukan di
bagian timur pantai Afrika, dipulau
Zanzibar, kepulauan Bonin, kepulauan
Fuji, dan kepulauan Indonesia

Tumbuh merambat dengan


ketinggian dapat mencapai 15
meter. Batang umumnya
berwarna coklat kehijauan,
batang berbentuk bulat,

Daun
Daun sirih berbentuk
jantung, tunggal, bagian
ujung daun runcing,
tumbuh berselang
seling, setiap daun
memiliki tangkai, bila
daun diremas akan
mengeluarkan aroma
khas, panjang sekitar 58 cm dengan lebar
sekitar 2-5 cm.

Bunga
Bunga sirih majemuk
berbentuk bulir, memiliki daun
pelindung kurang lebih 1 mm
dengan bentuk bulat panjang.
Bulir betina memiliki panjang
antara 1,5-6 cm.Pada bagian
bulir betina ini terdapat kepala
putik berjumlah antara 3- 5
buah dengan warna putih dan
hijau kekuningan. Bulir jantan
memiliki panjang 1,5-3
cm.Pada bulir jantan terdapat
dua benang sari yang pendek.

Buah dan Akar


Buah sirih termasuk kedalam buah buni (
memiliki dinding dengan dua lapisan),
bentuk buah bulat dengan warna hijau
keabu-abuan. Akar sirih termasuk akar
tunggang dengan bentuk bulat serta
warna coklat kekuningan.

Simplisia yang digunakan adalah

daun

Kandungan Kimia
Flavonoid
flavonoid quersetin dan
rutin
Flavan
Flavanon
Flavon
Flavonol
Flavanol
Flavanonol
Cetechin
anthocyanidin
isoflavon

Minyak Atsiri

Hidroksikavicol
Kavicol
Kavibetol
Allylprokatekol
karvakrol
Eugenol
p-cymene
Cineole
Caryofelen
kadimen
Estragol
ter-penena
Fenilpropada.

Kandungan Kimia
Alkaloid

Tannin

Saponin

Asam nikotinat

Riboflavin

Tiamin

Vitamin C

Gula

Asam Amino

Farmakologi dan
Beberapa UJI Praklinik

1. Toksisitas Akut Ekstrak


Daun (Maret 2012)
Pengujian toksisitas akut air rebusan daun
sirih merah menunjukkan bahwa selama 24
jam pertama sampai 7 hari masa percobaan
tidak ada hewan yang mati baik untuk
kelompok dosis 0, 5, 10, maupun 20 g/kg
BB. Dengan tidak adanya kematian tikus
putih pada semua dosis yang diujikan, maka
dapat dikatakan bahwa rebusan sirih merah

tidak bersifat toksik.

Pemberian air rebusan sirih merah pada


tikus diabetes (induksi aloksan sebagai
bahan pemicu rusaknya pankreas
sehingga tikus diabetes) dengan berbagai
dosis selama 10 hari mampu

menurunkan kadar gula


darah sebesar 10-38% dan
mencegah penurunan berat

2. Potensi rebusan daun


sebagai antihiperglikemia
(2006)
Rebusan daun SM dosis 20
g/kg BB memiliki efek
antihiperglikemia dengan
menurunkan kadar glukosa
darah tikus diabetes galur
Sprague-Dawley yang
diinduksi aloksan tetrahedrat
hingga 17,76%, 40,17%,
38,44% pada hari ke-5, ke-8
dan ke-13 setelah induksi
aloksan.

Penurunan bobot badan yang disebabkan


induksi aloksan karena aloksan dapat
menghambat sekresi insulin sehingga
absorpsi glukosa ke dalam jaringan
terhambat. Kondisi ini menyebabkan
terjadinya glukoneogenesis dan
glikogenolisis pada hati untuk untuk
mendapatkan sumber energi.
Glukoneogenesis dapat berasal dari hasil
asam amino degradasi protein di otot. Hal
ini menyebabkan berkurangnya masa otot
yang ditunjukkan dengan penurunan
bobot badan.

3. Potensi daun sirih merah


sebagai aktivator enzim
glukosa oksidase (2008)
Analisis yang dilakukan menggunakan metode kit
glukosa randox. Substrat glukosa dioksidasi oleh enzim
glukosa oksidase menghasilkan asam glukonat dan
peroksida.
Peroksida yang terbentuk, aminofenazon dan fenol akan
bereaksi dengan enzim peroksidase menghasilkan
quinoneimina. Senyawa yang terbentuk ini akan
menghasilkan warna jingga sehingga dapat diukur
secara spektrofotometri. Semakin banyak

quinoneimina yang terbentuk maka semakin


banyak glukosa yang terukur sehingga
aktivitas glukosa oksidase dapat ditentukan.

Analisis in vitro daun sirih merah terhadap


aktivitas enzim glukosa oksidase pada
penelitian ini menggunakan 2
ekstrak, yaitu air rebusan dan
etanol 30% dan dilakukan uji adanya
logam seperti besi

Adanya logam tertentu seperti besi yang hanya ditemukan


dalam air rebusan diduga mempengaruhi aktivitas enzim
glukosa oksidase. Berdasarkan nilai aktivitas yang
diperoleh, besi

yang terkandung dalam air


rebusan diduga dapat menghambat kerja
senyawa aktif dalam ekstrak air rebusan
terhadap aktivitas enzim glukosa
oksidase. Besi tidak terkandung di dalam ekstrak
etanol 30% sehingga tidak mempengaruhi aktivitas
enzimnya.

KESIMPULAN: Air rebusan tidak berpotensi sebagai


aktivator. Ekstrak etanol 30% dengan konsentrasi 200.000
ppm yang berpotensi sebagai aktivator enzim glukosa
oksidase

4. Khasiat beberapa
kandungan kimia sirih
merah

Senyawa flavonoid dan fenol berfungsi sebagai


antioksidan, antidiabetik, antikanker,
antiseptik, dan antiinflamatif
Karvakrol bersifat desinfektan, anti jamur,
sehingga bisa digunakan untuk obat antiseptik
pada bau mulut dan keputihan.
Eugenol dapat digunakan untuk mengurangi
rasa sakit

Contoh sediaan sirih


merah

Kapsul herbal tazakka


Nama Produk : Kapsul
Herbal "Sirih Merah"
Tazakka
Kode: 520
Berat per Kemasan : 0.08 kg
Volume (Isi) : 60 kapsul
No. Sertifikat Halal MUI :
1636072001 (kapsul)
Izin Depkes RI : NO.
313331102058
Merk : Tazakka

Kapsul sirih merah

Nama Produk : Kapsul Sirih


Merah
Isi: 80 kapsul/botol
Izin Produksi: 503/4683/2

Andrographidis paniculata (sambiloto)

Fitria Handayani
1106067223

Klasifikasi Tanaman

Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Scrophulariales
: Acanthaceae
: Andrographis
:Andrographis paniculata

Deskripsi dan Penyebaran


penyebaran
Dapat tumbuh liar di tempat terbuka, seperti kebun kopi,
tepi sungai, tanah kosong yang agak lembab, atau di
pekarangan. Merupakan daun yang berasa pahit dan
dingin. Tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700
meter di atas permukaan laut.

tumbuhan semusim, dengan


tinggi 50-90 cm, batang yang
disertai dengan banyak cabang
berbentuk segi empat

Daun
Daun tunggal, bertangkai
pendek, letak berhadapan
bersilang, bentuk lanset,
pangkal runcing, ujung
meruncing, tepi rata,
permukaan atas daun
berwarna hijau tua, bagian
bawah daun berwarna
hijau muda, panjang 2-8
cm, lebar 1-3 cm. .

Bunga

tumbuh dari ujung


batang atau ketiak
daun, berbentuk tabung,
kecil-kecil, warnanya
putih bernoda ungu

Buah dan BIJI


Memiliki buah kapsul berbentuk jorong,
panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm,
pangkal dan ujung tajam, bila masak akan
pecah membujur menjadi 4 keping. Biji
gepeng, kecil-kecil, warnanya cokelat
muda. .

Simplisia yang digunakan adalah

herba

Kandungan Kimia
Laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid,
andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14deoksi-11-12-didehidroandrografolid dan
homoandrografolid.
Flavonoid
Alkane
Keton
Aldehid
Mineral (kalium, akarnya mengandung flavotioid,
dimana hasil isolasi terbanyaknya adalah
polimetoksiflavon, andrografin, pan ikulin, mono-0metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter)

Farmakologi dan
Beberapa UJI Praklinik

1. Pengembangan Techno
Industrial Cluster Sambiloto
Sebagai Fitofarmaka
Perlakuan diberikan yaitu: Kelompok 1 akan menerima obat
glibenklamid (dosis 5 mg) sekali sehari saat makan pagi. Kelompok
2 akan menerima ekstrak (dosis terapeutik=22mg/kgBB) sekali
sehari saat makan pagi. Pengukuran gula darah puasa dan gula
darah 2 jam PP pada hari ke 0 dan hari ke 7. Pengukuran kadar
SGPT, kadar micro albumin urin pada hari ke 0 dan 7. Pemeriksaan
BMI, Tekanan darah, dan keluhan gastrointestinal, keluhan subjektif
lain pada hari ke 0 dan ke 7.
Diberikan pemberian dosis tunggal ekstrak daun angsana, pare,
buncis dan sambiloto dosis 22 mg/kgBB dinyatakan efektif
menurunkan terutama GD2JPP dan aman pada subjek penelitian
penderita DM tipe II.

2. Aktivitas antidiabetika ekstrak


etanol herba sambiloto (2001)
Aktivitas antidiabetes ekstrak etanol herba Andrographis
panniculata Nees telah diuji menggunakan uji toleransi
glukosa pada tikus dan mencit diabetes yang diinduksi
dengan aloksan. Ekstrak menurunkan gula darah tikus
pada dosis 2,0 g/kg bb, tetapi pada dosis 0,5 g/kg bb dan
1,0 g/kg bb tidak teramati adanya efek. Hal yang menarik
adalah bahwa ekstrak pada dosis 2,1 g/kg bb dan 2,8 g/kg
bb, dan efeknya jauh lebih rendah pada dosis 3,5 g/kg bb
juga menunjukkan kemampuan untuk menurunkan kadar
glukosa darah mencit diabetes yang diinduksi aloksan
Ekstrak etanol herba sambiloto secara bermakna menurunkan glukosa darah
mencit yang diinduksi dengan aloksan, artinya merangsang pelepasan insulin
pada sel yang tidak rusak sempurna

3. Aspek farmakologi sambiloto

Pemberian sambiloto menunjukkan efek


protektif terhadap aktivitas en-zim
superoxidedismutase, catalase,
glutathione peroxidase dan glutathione
yang menurun dengan pemberian
hexachloro cyclohexane (BHC). Hasilnya
menunjukkan adanya khasiat

antioksidan dan hepatoprotektif


dari sambiloto.

pada kelinci menunjukkan bahwa ekstrak


air sambiloto dengan dosis 10 mg/kg berat
badan dapat mencegah hiperglikemia
yang diinduksi dengan pemberian glukosa
per oral dengan dosis 2 mg/kg berat
badan secara signifikan. Mekanismenya
kemungkinan sambiloto

mencegah absorpsi glukosa


dari usus

Wang, dkk. mengobservasi efek komponen sambiloto


terhadap nitric oxide, endothelin, cyclic guanosine
monophosphate,lipid peroxide dan super-oxide
dismutase, pada model kelinci percobaan yang memiliki
aterosklerotik dengan cara memberi diet tinggi
kolesterol.
Kesimpulannya, sambiloto memiliki

efek antioksidan, menjaga


fungsi endothelial, dan mempertahankan
keseimbangan nitric oxide/endothelin

Calabrese, dkk. melakukan uji klinis fase I


andrographolide yang bera-sal dari sambiloto
pada relawan sehat, yaitu 13 orang positif HIV
dan 5 orang tidak terinfeksi HIV

Andrographolide mungkin menghambat

disregulasi siklus

sel yang diinduksi HIV, seiring dengan peningkatan kadar limfosit CD4 (+) pada penderita yang terinfeksi HIV-1.

Caceres, dkk. mengukur keefektifan ekstrak


Andrographis, dibandingkan dengan plasebo,
dalam mengurangi gejala yang berhubungan
dengan common cold. Kelompok pasien dewasa
terdiri dari 158 orang laki-laki dan perempuan.
Efek Andrographis diukur pada hari 0, 2, dan 4
setelah pengobatan.
efektivitas yang tinggi dalam menurunkan

prevalensi dan
intensitas gejala common cold tanpa komplikasi
dimulai hari kedua pengobatan. Pada penelitian ini, tidak ada efek
samping yang dilaporkan.

Darwin membuktikan ekstrak sambiloto pada dosis 10


mg/kg berat badan yang diberi peroral mampu

mengurangi kejadian adhesi intraperitonium pada hewan percobaan tikus (86%).


Sambiloto dapat menghambat edema
sebesar 60% dalam waktu tiga jam pada dosis
200 mg/kg berat badan, dan pada dosis 400
mg/kg berat badan sebesar 62,7%

4. Uji praklinis ramuan ekstrak


sambiloto dan brotowali (2012)

Ekstrak tanaman sambiloto secara tunggal


telah diuji dan menunjukkan aktivitas
untuk mengurangi kadar glukosa darah
pada hewan coba.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh kombinasi anti-diabetes
sambiloto dan brotowali pada tikus yang
telah diinduksi diabetes.

Penelitian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan yaitu


kelompok I : kontrol negatif (aquades)
kelompok II : kontrol positif (glibenklamid 0,18 mg)
kelompok III : kombinasi sambiloto dan brotowali
750 mg:250 mg (75%:25%)
kelompok IV : kombinasi sambiloto dan brotowali
500 mg:500 mg (50%:50%)
kelompok V : kombinasi sambiloto dan brotowali
250 mg:750 mg (25%:75%).
Semua kelompok diamati kadar gula darah setiap hari
hingga selama 8 hari menggunakan alat ukur glukosa
darah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


perbandingan sambiloto dan brotowali 750
mg:250 mg, 500 mg:500 mg dan 250:750 terjadi
penurunan kadar glukosa sebesar 13%, 17%
dan 36%.
kesimpulan : kombinasi

sambiloto dan
brotowali 250 mg:750 mg adalah ramuan obat
tradisional yang paling kuat sebagai obat anti diabetes.

Contoh sediaan sambiloto

Endiabet
Komposisi :
Alstoniae Cortex 20%
Andrographis Flium 25%
Orthosiponis Folium 20%
Tinosporae Caulis 20%
Bahan lain 15%
Dosis :
1-3 kapsul sehari sebelum makan
Indikasi:
Endiabet membantu mengatasi
gejala diabetes secara alami.

JAMU KENCING
MANIS
Komposisi:
- Zingiber Officinale 10 %
- Curcuma Domistica 5 %
- Languas Galanga 10 %
- Piper Betle 25 %
- Curcuma Xanthorrhiza 10 %
- Andrographis Paniculata 15 %
- Bahan lain-lain sampai 100 %
Khasiat :
Menghilangkan kadar gula
Melancarkan sirkulasi darah
Menghilangkan gatal-gatal di badan
Mencegah dan menghambat pertumbuhan sel kanker
Mengobati kolesterol, asam urat, hipertensi dan stroke

Orthosiponis Folium
(Daun Kumis Kucing)
Fitri Arum Sari
110607204

Simplisia dan Klasifikasi


Simplisia yang
digunakan
berupa daun
yang telah
dikeringkan.

Kerajaan : Plantae
Divisi
: Spermatophyta
Upadivisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledonae
Ordo
: Lamiales
Famili
: Lamiaceae
Genus : Orthosiphon
Spesies : O. aristatus

Deskripsi Tanaman
Batang berkayu, segi
empat, beruas,
bercabang, coklat
kehijauan.
Daun tunggal, bulat telur,
panjang 7-10 cm, lebar 850 cm, tepi bergerigi,
ujung dan pangkal
runcing, tipis, hijau.
Bunga majemuk, bentuk
malai, di ujung ranting
dan cabang, kelopak
berlekatan, ujung terbagi
empat, hijau, benang sari
empat, kepala sari ungu,
putik satu, putih, mahkota
bentuk bibir, putih.

Kandungan Kimia
Saponin
Polifenol
flavonoid lipofil (sinensetin, isosinensetin),
sapofonin, myoinositol
glikosida
minyak atsiri (diterpen, seperti pimaran
dan isopimaran)
garam kalium

Efek Farmakologi (Uji klinik)


Ekstrak air keringnya diberikan secara oral
dengan dosis 1,0 g/kg pada tikus normal dan
diabetes yang diinduksi streptozotosin dalam
pengujian toleransi glukosa oral (cairan glukoa
diberikan1,5 g/kg), ekstraknya dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada tikus
percobaan secara signifikan dibandingkan
dengan tikus kontrol yang tidak diberi ekstrak
tanaman ini.
Efek hipoglikeminya setara dengan 10 mg/kg
glibenklamid.

Keamanan
Untuk toksisitas, tanaman ini dikategorikan
aman LD 50 peroral pada tikus > 5g/kg BB.
Pemberian dosis tunggal 5 g/kg BB,
kemudian diamati sampai 14 hari tidak
dijumpai adanya toksisitas pada semua
organ.
Belum ada penelitian yang melaporkan
mengenai kontraindikasi. Disarankan
meminum air dalam jumlah yang cukup saat
mengkonsumsi herba ini

Contoh
Sediaan

Dosis
Untuk dewasa 6-12 g
dalam bentuk ekstrak
atau infusa atau
ekstrak dengan
jumlah setara.

Foenigraeci semen
(Biji Kelabet)

Simplisia Foenigraeci Semen

berupa

biji yang telah dikeringkan

berasal dari tanaman Trigonella

foenum-graecum L. (kelabet),
suku Fabaceae

Trigonella foenum-graecum L.

Taksonomi
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
graecum L.

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Plantae (Tumbuhan)
Tracheobionta
Spermatophyta
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosidae
Fabales
Fabaceae
Trigonella
Trigonella foenum-

Trigonella foenum-graecum L.

Tinggi : 60cm
Daun : bentuk belah ketupat,
panjang 20-25cm
Bunga : tunggal/sepasang, keluar
dari ketiak daun, mahkota
berwarna kuning terang
Buah polong gundul memanjang
hingga 10cm berii 10 hingga 20 biji
Biji keras berbentuk belah
ketupat, rasa agak pahit, bau
aromatik, permukaan luar
berwarna kuning coklat, bagian
dalam berwarna lebih muda.

Deskripsi
Tanaman

Kandungan Kimia
Steroida saponin
Furastanol
Hidrolisis saponin = sapogenin
dan yamogenin

Alkaloid trigonelin

Kandungan lain
Polisakarida 18-45% =>
galaktomanan
Lemak => asam lemak tak
jenuh
Flavonoid
Viteksin dan glikosidanya
Isoorietin
Visenin
Asam lemak dan amidanya
N-asil fosfatidiletanolamin
Minyak atsiri

Farmakologi
4-hidroksiisoleusin (biji) : meningkatkan pelepasan
insulin yang diinduksi glukosa (1-100 mikrogram)
0,5mL dekokta 40-80% dr biji kelabet memberi efek
hipoglikemik (kuatnya tergantung dosis yang diberikan
Hipoglikemik maksimal terjadi setelah 6jam
pemberian
Aktivitas antihiperglikemik pada pasien diabetes tipe
II selama 10 hari dengan dosis 2 kali 50 g sehari
serbuk biji kelabet, dapat menurunkan glukosa darah
puasa dan meningkatkan toleransi glukosa

Penelitian
Dosis 5-20% biji kelabet praktis tidak
toksik, pengujian tikus selama 90
hari. Tidak mempengaruhi asupan
makanan, berat badan, rasio
efisiensi makanan dan parameter
biokimia darah tidak ada perbedaan
bermakna
Pada tikus jantan 10-20%
menurunkan kadar kolesterol

Uji Toksisitas
2-5 g/kg BB pada mencit tidak
memberi efek toksik/kematian
Uji toksisitas subkronis selama 90
hari dengan dosis 0-10 % tidak
memberi pengaruh bermakna
Tidak mempengaruhi :
Asupan makan
Pertumbuhan
Berat organ vital

Kontraindikasi

Dosis

Efek
teratogenik.
Hindari
penggunaan
pada wanita
hamil

Dewasa :
terapi ajuvan
diabetes 25g
serbuk biji
atau setara

Contoh sediaan
Produsen:
PT. Sidomuncul
Kemasan:
30 kapsul @ 650 mg
POM TR 062363051

Cara Pakai:
# 2 X sehari @ 1 kapsul
Nutrend Diago adalah produk kapsul yang diformulasi khusus dari
beberapa herbal yang dapat membantu meringankan kecing manis.
Kencing manis atau diabetes melitus adalah kondisi dimana konsentrasi
glukosa dalam darah secara kronis lebih tinggi daripada nilai normal
(hiperglikemia) akibat tubuh kekurangan insulin atau fungsi insulin tidak
efektif.

Glycine max
(kedelai)
Theresa
1106067160

Taksonomi
Kingdom
:
Subkingdom
Super Divisi :
Divisi
:
Kelas
:
Sub Kelas
Ordo
:
Famili
:
Genus
:
Spesies
:

Plantae
: Tracheobionta
Spermatophyta
Magnoliophyta
Magnoliopsida
: Rosidae
Fabales
Fabaceae
Glycine
Glycine max (L.) Merr.

Deskripsi Tanaman
Tinggi : 1m
Daun :
Majemuk,bertangkai
pendek, bentuk daun
oval, permukaan
berbulu halus
Biji bentuk bulat telurlonjong
Warna kulit biji
kuning, cokelat
sampai hitam

Khasiat
Menurunkan gejala menopause
Mengobati beberapa jenis kanker
(payudara, paru-paru, prostat)
Mengobati diabetes
Mengobati gangguan hati dan ginjal

Kandungan Kimia
Isoflavon genistein,
dadzein dan glycitein

Fitosterol
Kalsium
Fosfor
Vitamin A
Vitamin B1
Minyak
Protein

Farmakologi
Tujuan penelitian : mengetahui apakah
Kedelai menurunkan kadar glukosa darah,
dan meningkatkan ekspresi insulin pulau
Langerhans pada tikus yang diinduksi
alloxan.

Prosedur :
Sejumlah 36 ekor tikus Wistar jantan dibagi
menjadi 6 kelompok (3 kelompok perlakuan dan 3
kelompok kontrol).
Alloxan disuntikkan secara intraperitoneal dengan
dosis 150 mg/kg BB untuk menginduksi tikus
menjadi diabetes pada grup perlakuan dan grup
kontrol diabetes.
Bubur kedelai (100, 200 dan 500 mg/kg BB/hari)
diberikan pada grup perlakuan selama 4 minggu.
Glukosa darah puasa diperiksa dari sampel darah
yang diambil dari vena retro-orbita sebelum
perlakuan, 2 minggu dan 4 minggu setelah
perlakuan, dan diukur

Hasil :
kadar glukosa darah puasa pada kelompok
perlakuan 500 mg/kgBB/hari mengalami
penurunan mencapai kadar normal (100,38
mg/dl).
Ekspresi insulin pada pulau Langerhans juga
memperlihatkan peningkatan pada kelompok
tikus DM dengan perlakuan

kesimpulan : kedelai mempunyai aktivitas


hipoglikemik dan meningkatkan ekspresi
insulin. Peningkatan ekspresi insulin
tersebut diduga disebabkan oleh adanya
antioksidan yang berfungsi untuk
melindungi sel pankreas dari apoptosis

Contoh Sediaan
Margarita Plus
Pabrik : Tasly
Komposisi

Manfaat

Extract Semen Glycine Max


Flos Trifolium Pratense L.
Radix Paeonia Lactiflora
Ganoderma Lucidum
Menstabilkan hormon estrogen
Memperbaiki gejala menopause.
Mencegah osteoporosis & kanker payudara.
Melindungi hati & jantung.
Meningkatkan daya tahan tubuh.
Baik untuk ibu yg baru melahirkan.

Dosis: 2-3 x 1-2 capsule / hari sebelum makan.

Granati Flos
THERESA

Klasifikasi
Kingdom

: Plantae

Subkingdom

: Tracheobionta

Super Divisi

: Spermatophyta

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Punicaceae

Genus

: Punica

Spesies

: Punica granatum L.

Nama Umum

: Delima (Indonesia), Pomegranate

(Inggris), Thapthim (Thailand), Granada (Pilipina)

Deskripsi Tanaman
Tanaman delima berupa pohon dengan tinggi 6-10
m.

Daun sempit berbentuk tombak.


Batang bagian luar warna coklat kehitaman, bagian
dalam coklat muda.
Bunga merah, putih, dengan 5-8 kelopak bunga.
Buah bulat dengan garis tengah hingga mencapai 5
cm, permukaan kulit agak kasar, agak berkilap,
tebal mencapai 5 mm, memiliki tangkai, warna
coklat kemerahan, kadang-kadang terdapat bercakbercak yang agak menonjol.
Dalam buah terdapat biji bulat panjang agak pipih.

Simplisia

Nama simplisia

: Granati Flos (Bunga Delima)

Berupa bunga yang telah dikeringkan berasal dari tanaman


Punica granatum L.

Kandungan Kimia

Tanin
Flavonoid
Alkaloid
Vitamin

Efek Farmakologi
Bunga delima memperlihatkan efek hipoglikemia.
Pada pemberian ekstrak alkoholik air bunga delima pada dosis 400
mg/kg bb intragastrik menurunkan kadar glukosa pada tikus diabetes
yang diinduksi dengan aloksan.
Pemberian ekstrak metanolik secara intraperitonial dosis 10 dan 20
mg/kg bb selama 4 minggu memperlihatkan aktivitas antioksidan
secara bermakna dilihat dari parameter kapasitas antioksidan serum
total. Efek ini memberikan perlindungan terhadap kerusakan oksidatif
pada tikus diabetes yang diinduksi dengan streptozotosin.
Ekstrak air bunga delima 250 mg/kg bb dan 500 mg/kg bb selama 21
hari menurunkan secara bermakna kadar glukosa darah puasa pada
tikus diabetes. Selain itu, menurunkan kadar lipid dan peroksida lipid.

Keamanan
Nilai LD50 ekstrak alkoholik air dari buah
delima pada mencit pemberian intraperitonial

adalah 731 mg/kg bb.


Pada tikus pemberian intranasal dosis 0,4
dan 1,2 mg/kg ekstrak tidak memberikan efek
terhadap nafsu makan, berat badan, tingkah
laku, biokimia darah, dan histologi organ-

organ penting, tetapi ada laporan mengenai


aktivitas genotoksik dari ekstrak hidroalkoholik
buah delima.

Dosis

Bentuk ekstrak air 250-500 mg dua kali sehari


atau sediaan yang setara.

Contoh Sediaan
Hexaporine

Natures Way
Pomagranate

ERISA
ADELLIA P.

Nigellae Sativae Semen

Klasifikasi Tanaman
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Magnoliidae
: Ranunculales
: Ranunculaceae
: Nigella
: Nigella sativa L.

Morfologi Tanaman
Tinggi tanaman sekitar 20-50 cm.
Batang berusuk dan berbulu
kasar
Daun berbentuk lanset, dengan
ujung meruncing
Bunga bentuknya beraturan
berwarna biru pucat atau putih
dengan 5-10 mahkota bunga.
Buah berbentuk bulat panjang,
seperti bulat telur
Biji warna cokelat hitam agak
berbentuk limas panjang hingga 3
mm.

Beberapa kandungan Nigella sativa yang telah


ditemukan antara lain adalah saponin,
karbohidrat, air, minyak nabati, asam-asam
lemak jenuh seperti asam palmitat, asam
stearat; asam lemak tak jenuh seperti asam
arakidonat, asam linoleat; minyak atsiri yang
mengandung
nigellone,
thymoquinone,
thymohydroquinone, dithymoquinone; asamasam amino; alkaloid seperti koumarin;
nigellicine, nigellidine; mineral dan air.

SIMPLISIA
Biji Jintan Hitam

Jintan hitam menunjukkan efek hipoglikemia


dengan mekanisme aksi yang menghambat
terjadinya
proses
glukoneogenesis
(pembentukan glikogen atau gula darah baru
dari pemecahan-pemecahan lemak atau
protein tubuh) di hati.

Biji Jintan Hitam

Biji jintan hitam mengandung


minyak atsiri, flavonoid, alkaloid
(nigelidin), asam linoleat dan
asam linolenat, timokuinon, dan
ditimokuinon.

Efek Farmakologi
Efek hipoglikemia minyak biji jintan hitam
telah diuji pada hamster diabetes yang
diinduksi dengan streptozotosin.
Pemberian minyak biji jintan 400 mg/kg bb
secara intragastrik selama 6 minggu
setelah diinduksi dapat menurunkan kadar
glukosa darah sekitar 65 mg/dl.

Uji Klinik/Preklinik
Hasil penelitian A. Al Hader, peneliti
dari Faculty of Medicine Jordan
University
of
Science
and
Technology,Yordania, menunjukkan
kadar gula darah puasa kelinci
percobaan diabetes yang diberi
asupan
alloxan,
penyebab
diabetes, menurun 12% setelah 4
jam pascaperlakuan dan 21%
setelah 6 jam.

Penelitian lain dilakukan Tissera MHA et.


al. pada tahun 1998 terhadap 55
penderita diabetes, hasil studi tersebut
disimpulkan bahwa terjadi penurunan
kadar gula darah secara bermakna pada
72,7% dari penderita diabetes yang
menerima ekstrak minyak dari biji jintan
hitam dengan dosis pemberian 2 x
setengah sendok teh (2,5 ml) per hari
dengan cara diminum selama sebulan.

Mekanisme
Biji jintan hitam ini menstimulasi fungsi sel
-pankreas sehingga kadar insulin dalam
serum meningkat.
Minyak ini juga memiliki aktivitas anoreksia
lemah, sehingga berakibat pada penurunan
asupan makanan dan penurunan jumlah
glukosa darah

Resep Tradisional
Mengatasi diabetes
Sediakan 1 gelas (250 ml) biji jinten hitam, 1 gelas
(250 ml) biji selada air atau biji mustard, 1/2 gelas
(125 ml) kulit buah delima dan 1/2 gelas fumitori
(Fumaria officianalis L.). Haluskan seluruh bahan
tesebut dikombinasikan dengan 1/2 sendok teh
bubuk jintan hitam dan 1/2 sendok teh minyak jintan
hitam setiap hari sebelum sarapan pagi selama 1
bulan.

Sediaan dan Dosis


Dosis : 500 mg/tablet
Untuk pencegahan 2 x 2 tablet sehari ( aman
untuk anak-anak )
Untuk pengobatan 3 x 2 tablet sehari

Kontraindikasi
Penderita hipoglikemik atau kekurangan kadar
gula dalam darah.
Keamanan. Sejauh digunakan dalam dosis yang
dianjurkan, pemakaian serbuk jintan hitam maupun
minyaknya tidak tampak menunjukkan tanda-tanda
toksisitas baik pada hewan maupun manusia.
Pemberian serbuk biji dengan dosis 28g/kgBB pada
kelinci tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan.
Minyak lemak jintan hitam memiliki harga LD50 28,8
ml/kgBB pada tikus yang berarti bahwa bahan uji
tergolong relatif non-toksik.

Momordicae Fructus

Klasifikasi tanaman
Kingdom
Subkingdom
Super Divisi
Divisi
Kelas
Sub Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

: Plantae
: Tracheobionta
: Spermatophyta
: Magnoliophyta
: Magnoliopsida
: Dilleniidae
: Violales
: Cucurbitaceae
: Momordica
: Momordica charantia L.

Morfologi Momordica charantia L.


Batang memiliki 5 rusuk
dengan panjang 2-5 cm.
Daun tunggal, letak berseling,
bentuk bulat panjang dengan
panjang sekitar 3,5-8,5 cm
berwarna hijau tua.
Buah bulat hijau memanjang
8-30 cm, berbintil-bintil tidak
beraturan dan rasanya pahit
Biji banyak, cokelat
kekuningan bentuk pipih
memanjang, keras.

Jenis-jenis pare
Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu
pare gajih, pare kodok dan pare
hutan.
Pare gajih berdaging tebal,
warnanya hijau muda atau
keputihan, bentuknya besar dan
panjang dan rasanya tidak
begitu pahit.
Pare kodok buahnya bulat
pendek, rasanya pahit.
Pare hutan adalah pare yang
tumbuh liar, buahnya kecil-kecil
dan rasanya pahit.

Kandungan Kimia
Buah pare (Momordicae Fructus)mengandung
steroid, karantin, momordikosida, asil glikosil
sterol, asam amino, dan asam fenolat.
Senyawa triterpen yang telah dilaporkan
antara lain momordikosid (A-L), goyaglikosida
(A-H), momordisin, momordisinin, kukurbitan
I-III, dan goya saponoin I-III.

Farmakologi
Buah pare memperlihatkan efek antidiabetes
pada hewan coba yang diinduksi dengan
streptozotosin. Mekanisme hipoglikemia bisa
dijelaskan dalam beberapa mekanisme aksi.
Pada buah pare terdapat senyawa momordisin yang
kerjanya mirip dengan insulin.
Hasi, penelitian lain menyatakan efek antidiabetes
insulin terjadi melalui penurunan pembentukan gula
pada hati, sehingga meningkatkan sintesis glikogen
dan meningkatkan oksidasi glukosa perifer.

Buah pare memperlihatkan efek antidiabetes pada


hewan coba yang diinduksi dengan streptozotosin.
Pemberian

ekstrak

dan

jus

buah

pare

dapat

meningkatkan toleransi glukosa pada kelinci diabetes


yang diinduksi dengan aloksan, tapi efek tersebut tidak

terjadi pada kelinci normal. Peningkatan aktivitas


hipoglikemia seiring dengan peningkatan dosis.
Pemberian ekstrak air buah pare yang belum matang

dengan dosis 20 mmg/kg selama 4 minggu dapat


mereduksi kadar glukosa darah puasa (48%) tikus putih

Uji Klinik
Uji pendahuluan dilakukan terhadap sukarelawan pria
normal 20-30 tahun dengan berat badan normal, tidak
menderita penyakit, dan tidak sedang menggunakan
obat. Sukarelawan dibagi menjadi 3 kelompok masingmasing mendapat ekstrak pare setara dengan 0,9, 1,8,
dan 2,25 kg. Pemberian dosis setara dengan 1,8 kg
buah pare dapat menurunkan kadar glukosa darah
secara bermakna.
Pemberian ekstrak air buah pare (50 mg) pada
penderita diabetes tipe 2 dapat menurunkan secara
signifikan kadar glukosa darah.

Toksisitas
Pemberian ekstrak air buah pare tidak
menimbulkan tanda-tanda toksisitas pada
ginjal dan hati. Nilai LD50 jus buah pare dan
ekstrak alkoholik berturut-turut adalah 91,9
dan 362,34 mg/ 100 g bb.
Kontraindikasi
Efek abortus dan teratogenik pada binatang dari
buah pare telah dilaporkan. Oleh karena itu harus
hati-hati apabila digunakan pada masa
kehamilan.

Sediaan dan Dosis


Bilon adalah obat herbal dalam bentuk kapsul
yang terbuat dari 100% ekstrak Pare. Efektif
untuk menurunkan kadar gula darah.
Dosis : 550 mg/satuan
Diminum 2 x sehari, @ 2 kapsul

Sediaan dan Dosis


Dosis : 425 mg/satuan
Dosis untuk pencegahan : 1 kapsul, 2 x sehari
diminum setengah jam sebelum makan
Untuk penderita diabetes : 2 kapsul, 3 x sehari
diminum setengah jam sebelum makan

Daftar Pustaka
Adnan, Adek Zamrud, dkk. 2011. Analysis of Essential Oil
Components From Fresh Leaves of Piper crocatum Ruiz & Pav And
Curcuma domestica Val. Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 15
No.1 Hal 17-22
Agustanti, Laela. 2008. Potensi Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Sebagai Aktivator Enzim Glukosa Oksidase. Bogor: Institut
Pertanian Bogor
Azam, Mahalul. Pengembangan Techno Industrial Cluster Tanaman
Lokal (Angsana, Pare, Buncis, dan Sambiloto) Sebagai Fitofarmaka
Untuk Membantu Menurunkan Kadar Glukosa Darah Pada
Penderita DM Tipe II. Artikel Penelitian
Ismoyo, Sunu Pramadyo. 2012. Uji Praklinis Ramuan Ekstrak
Tanaman Obat Sambiloto (Andrographidis paniculata) dan Brotowali
(Tinospora crispa) Sebagai Antidiabetes. Jakarta: Litbang Depkes
RI

Mustofa, Samsul, dkk. 2012. Pengaruh Kedelai (Glycine


max (L) Merril) terhadap Kadar Glukosa Darah dan
Ekspresi Insulin Sel Pankreas pada Tikus Diabetik.
http://www.yarsi.ac.id/daftar-jurnal-yarsi/92-fakultaskedokteran-yarsi/505-pengaruh-kedelai-glycine-max-lmerril-terhadap-kadar-glukosa-darah-dan-ekspresiinsulin-sel--pankreas-pada-tikus-diabetik.html (diunduh
24 Oktober 2013)
Unknown.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/141/jtptunimus-gdlresameisar-7010-3-babii.pdf (diunduh 23 Oktober 2013)

Pondok Indah Health Care Group. Sirih Merah:


Si Merah yang Cantik Untuk Beragam Penyakit
Safithri, Mega, dkk. 2012. Analisis Proksimat
dan Toksisitas Akut Ekstrak Daun Sirih Merah
yang Berpotensi Sebagai Antidiabetes. Jurnal
Gizi dan Pangan 7(1): 43-48
Salim, Agus. 2006. Potensi Rebusan Daun Sirih
Merah (Piper crocatum) Sebagai Senyawa
Antihiperglikemia Pada Tikus Putih Galur
Sprague-Dawley. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Widowati, Wahyu. 2008. Potensi Antioksidan


sebagai Antidiabetes. JKM Vol. 7 No. 2
Widyawati, Tri. 2007. Aspek Farmakologi
Sambiloto. Medan: Fakultas Kedokteran USU
Yulinah, Elin, dkk. 2001. Aktivitas Antidiabetika
Ekstrak Etanol Herba Sambiloto. JMS Vol. 6
No.1 Hal 13-20
http://sirihmerah.org/daun-sirih-merah-danmanfaatnya/

Daftar Pustaka
Widyawati, Tri. Aspek Farmakologi Smbiloto (Andrographis
paniculata Nees). Departemen Farmakologi dan Terapeutik
FK USU.
EM, Sutrisna dkk. Uji Praklinis Efek Hipoglikemik Blimbing
Wuluh (Averrhoa Blimbi L.) dan Daun Tapak Dara
(Catharanthus Roseus G). Fakultas Kedokteran dan Fakultas
Farmasi Muhammadiyah Surakarta.
Cyntia, Victoria. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Kumis
Kucing (Orthosiphon aristatus) Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Tikus Wistar yang Diinduksi Aloksan. Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
BAB XII Sediaan Diabetes Mellitus. Direktorat Obat Asli
Indonesia, Badan POM RI.
http://jamu.biologi.ub.ac.id/?page_id=733
http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkb
ppk-gdl-grey-2001-m-110-diabetes

PERTANYAAN??

Anda mungkin juga menyukai