NAMA KELOMPOK:

I MADE PANJI DARMAWAN PALGUNADI (43)

PUTU GEDE ARINAWA WAISNAWA (09)
I NYOMAN AGUNG PANDITA (04)
I WAYAN ALIT ARIANTA (07)
PUTU PANDE BAGUS MAHARDIKA (15)

KELOMPOK 14

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tidak memiliki alat gerak

Hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia
Hanya memiliki satu inti dengan bentuk bulat dan oval
Pergerakan di lakukan oleh kontraksi seluruh sel
Makanan secara langsung di serap dari inangRespirasi dan
ekskresi di lakukan dengan cara difusi
Reproduksi secara aseksual dengan cara pembelahan dan terjadi
di dalam tubuh manusia dinamakan schyzogoni
Reproduksi seksual dengan cara pertemuan mikrogamet dan
makrogamet yang terjadi di dalam tubuh nyamuk yang dinamakan
sporogoni

 Berdasarkan alat geraknya, sporozoa di kelompokkan menjadi 6

filum yaitu:

1. Filum Rhizopoda (sarcodina)

Ciri-ciri Rhizopoda yaitu;
a) Tidak memiliki bentuk yang tetap
b) Bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu
(pseudopodia) yang merupakan penjuluran sitoplasma tubuhnya
c) Ada yang hidup bebas di alam dan ada yang parasit
d) Makananya berupa bakteri atau bahan organik lain
e) Berkembang biak dengan membelah diri
Contohnya:
o Foraminifera
o Radiolarian
o Amoeba sp

2. Filum Fagellata (mastigophora)

Filum fagellata memiliki cirri khas yaitu:
a)

Memiliki alat gerak berupa bulu cambuk (flagella) yang berstruktur miripcambuk yang
panjang

b)

Bulu cambuk ini di gunakan dengan mencambukan bulu cambuk kearah yang di inginkan

c)

Menggunakannya untuk memindahkan dirinya sndiri

Contohnya :
o Trypanosoma brucei

3. Filum Ciliata (cilliophora)

Filum Cilliata bergerak dengan bulu getar (silia) yang selalu bergetar untuk mendorong
tubuhnya kearah yang dinginkan seperti gerakan mendayung perahu. Ciliate berkembang
biak secara vegetatif (aseksual) dengan membelah diri dan secara generatif atau seksual
dengan cara kunjugasi.
Contohnya :
o Paramaecium
o Vorticella
o Stentor

4. Filum Sporozoa
Filum Sporozoa tidak mempunyai alat gerak karena dalam tahap tertentu
dalam hidupnya, dapat membentuk spora. Biasanya hidup sebagai parasif
ada tubuh hewan maupun manusia.
Contohnya :
o Plasmodium sp
5. Filum Actinopoda
Filum Actinopoda mempunyai pseudopodia ramping dan menyebar yang
disebut axopodia, tubuhnya berbentuk bola.
Contohnya :
o Heliozoa
o Radiozoa
6. Filum Foraminifera
Filum Foraminifera memiliki cangkang yang terdiri atas zat kapur dan silica.
Cangkangnya berwarna merah dan hidupnya dilaut menempel di bebatuan.
Contohnya :
o Polistomella
o Globigerina

 KEUNTUNGAN DI DALAM SPOROZOA

1.
2.
3.
4.

5.

6.

Sebagai bahan dasar pembuatan alat gosok

Sebagai indicator minyak bumi
Membantu proses pembusukan sisi makanan
Protozoa yang hidup dalam usus manusia atau hewan:
entamoeba coli, membantu proses pembusukan, dan juga
membantu pembentukan vitamin
Semua protozoa yang hidup di air merupakan makanan insekta,
udang dan ikan kecil, dengan demikian dapat juga di katakan
menguntungkan bagi manusai dalam rantai makanan
Fosil protozoa biasa digunakan untuk pentunjuk sejarah bumi

1.
2.
3.
4.

5.

6.
7.
8.
9.

10.
11.

Entamoeba Histolytica: hidup di dalam usus halus manusia, penyebab penyakit disentri
Entamoeba Gingivalis: hidup di rongga mulut, penyebab penyakit gingivitis
Balantidium coli: hidup di dalam usus tebal (kolon) manusia, penyebab penyakit diare
(balontidiosis)
Trypanosoma Gambiense dan tryponosoma Rhodesiense, penyebab penyakit tidu pada
manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tsetse(glossina palpalis dan glossina
morsitans)
Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura pada ternak. Hospes perantaranya adalah
lalat Tabanus
Trypanosoma cruzi, penyeba penyakit chagas pada anak-anak
Leishmania donovani, penyebab penyakit kala-azar pada manusia
Trichomonas vaginalis, penyebab penyakit gatal-gatal pada vagina dan keputihan
Plasmodium sp, penyebab penyakit malaria. Hospes perantaranya adalah nyamuk
Anopheles betina
Protozoa hidup sebagai parasit pada manusia, yaitu parasit darah dan parasit pada
saluran pencernaan
Parasit pada saluran pencernaan Entamoeba histolctica, penyabab penyakit disentri
protozoa hidu sebagai parasit pada hewan piaraan