Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN KEUANGAN

1.

Pentingnya Manajemen Keuangan


Menurut Prof. Dr. Bambang Riyanto manajemen keuangan adalah semua aktivitas

perusahaan yang bersangkutan dengan usaha mendapatkan dana yang dibutuhkan oleh
perusahaan dan usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Dari aspek
manajemen pengertian tersebut berarti manajemen keuangan menyangkut kegiatan
perencanaan, analisis dan pengendalian kegiatan keuangan perusahaan. Saat ini radio dan
televisi menyajikan cerita-cerita yang dramatis tentang pertumbuhan dan penurunan
perusahaan-perusahaan, pengambilalihan perusahaan, dan berbagai jenis restrukturasi
perusahaan. Untuk dapat memahami perkembangan ini dan untuk ikut serta didalamnya
secara efektif diperlukan pengetahuan mengenai prinsip keuangan.
Pentingnya prinsip keuangan ini digaris bawahi dengan adanya perkembangan
dramatis yang terjadi dalam pasar keuangan.
2.

Fungsi Keuangan
Tugas pokok manajer keuangan berkaitan dengan keputusan investasi dan perhitungan

biaya. Dalam menjalankan fungsinya, manajer keuangan berkaitan langsung dengan


keputusan pokok perusahaan yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan itu sendiri. Fungsi
keuangan dalam organisasi biasanya dipisahkan menjadi dua jabatan, yaitu bendahara dan
administrasi pembukuan atau akuntansi(kontroler).

3.

Definisi Pengendalian Keuangan


a. Umpan Balik Mekanikal vs Respon Perilaku
Definisi pengendalian telah didasarkan

pada

konsep

kepercayaan

dan

kemungkinan. Para manajer membutuhkan suatu keyakinan tentang cara dunia


mereka bekerja dan dampak-dampak yang mereka harapkan dari suatu inisiatif

dipilih. Bagaimanapun, para manajer secara khusus memiliki peluang untuk dapat
mendeteksi hasil-hasil keperilakuan.
b. Perluasan Konsep-konsep Tradisional
Konsep-konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti bahwa
hasil dari informasi akuntansi adalah langkah akhir dari peran akuntan. Dalam
pendekatan perilaku, menghasilkan informasi bukanlah akhir dari keterlibatan
akuntan, sehingga informasi dapat dipandang sebagai suatu intermediasi dari langkah
akhir. Tujuan pengendalian didasari oleh keinginan untuk memilih suatu inisiatif yang
akan mengubah kemungkinan pencapaian hasil keperilakuan yang diharapkan.
Pengendalian Terpadu
a. Perencanaan
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku penetapan
tujuan. Aspek-aspek terpenting dari proses penetapan tujuan adalah mengenai dasar dari
organisasi dan komunikasi. Proses perencanaan akan memunculkan pertanyaanpertanyaan pengendalian seperti: Bagaimana divisi-divisi diidentifikasikan? Apa yang
digunakan untuk menyusun pertanggung jawaban? Bagaimana departemen-departemen
akan diinstruksikan dan akuntansi apa yang akan digunakan untuk masalah-masalah
transfer atau transaksi antar departemen.
b. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal yang disusun
dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut secara rutin dihasilkan dari statistic
yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi penyusunan. Evaluasi ini akan
mempengaruhi distribusi kompensasi, pemberian sanksi, dan perubahan atas proses
perencanaan serta operasi sebagai akibat dari umpan balik.
c. Interaksi Pengendalian
Saling keterkaitan diantara sub-sistem pengendalianjuga memegang peranan penting atas
hasil yang kurang memuaskan. Logikanya, perencanaan lebih dahulu ada dibandingkan
dengan operasi dan ukuran umpan balik berasal dari rencana-rencana operasi serta

tujuan-tujuan yang ditetapkan. Hal yang berbeda juga dapat terjadi antara perencanaan
dan umpan balik. Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara mendalam oleh dampakdampak umpan balik.
Faktor-faktor Kontekstual
Proses dalam mengidentifikasikan faktor-faktor kontekstual yang penting merupakan
subjek tertinggi dan sangat temporer, seperti apakah pendapat seseorang manajer lebih
penting dibandingkan dengan pendapat manajer lain? Semua daftar dari faktor-faktor
kontekstual kritis merupakan subjek untuk melakukan perbaikan secara keseluruhan.
a. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatu peluan dan suatu hambatan. Ukuran dipandang
sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomidan buka sebagai
strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi suatu hambatan jika pertumbuhan ekonomi
menyebabkan terjadinya eliminasi tehadap strategi pengendalian.
b. Stabilitas Lingkungan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dari desain
pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam lingkungan
eksogen dapat dinilai dari gerakan yang secara eksternal menghasilkan produk-produk
yang memerlukan satu tanggapan.
c. Motif Keuangan
Keberadaan dari motif keuangan tentunya bukanlah penghalang untuk menggunakan
ukuran-ukuran penilaian akuntansi terhadap produktivitas. Pada sisi lain, jelas bahwa
system pengendalian dan didasarkan pada motif dan ukuran-ukuran profitabilitas sering
kali tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (nonprofit). Ukuranukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dapat menjadi indicator dari keberhasilan.
d. Faktor-Faktor Proses
Suatu faktor proses penting dalam pegendalian biaya-biaya yang tidak dapat dihindari
dan biaya-biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variable. Strategi pengendalian

biaya untuk proses strategi biaya variable sering kali berbeda dalam hal substansi dengan
startegi pengendalian biaya yang disesuaikan, seperti aplikasi biaya tetap.
Pertimbangan-pertimbangan Rancangan
a. Antisipasi terhadap Konsekuensi Logis
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen-komponen inti dalam
mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi seorang manajer
keuangan yang terbiasa untuk membuat pertimbangan berdasarkan pada apakah hasil itu
adalah baik atau buruk.
b. Relevansi dengan Teori Agensi
Teori agensi menyangkut persoalan biaya dimana suati pendelegasian dengan asumsi
keputusan-keputusan tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara bersama-sama
agar menjadi tidak nyata.
c. Pengelolaan Perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuat yang penting dalam menentukan rancanganrancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk mencapai
tujuan-tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma bisnis.
Pengendalian dalam Era Pemberdayaan
Untuk

melindungi

perusahaannya,

para

manajer

senior

didorong

untuk

mendefinisikan ulang bagaimana mereka melaksanakan tugas-tugas mereka dan bagaimana


mereka yakin bahwa bawahan dengan bakat kewirausahaan tidak membahayakan
kelangsungan hidup perusahaan.
a. Sistem Pengendalian Diagnostik
Salah satu tujuan utama system pengendalian diagnostic adalah bertujuan untuk
menghilangkan beban manajer terhadap pengawasan yang konstan. Sekali tujuan
ditetapkan, penghargaan akan didasarkan pada tujuan tersebut.
b. Sistem Kepercayaan

Perusahaan menggunakan system kepercayaan selama bertahun-tahun dalam upayanya


untuk menegaskan nilai-nilai dan arah yang diinginkan oleh para manajer yang
diterapkan oleh karyawannya.
c. Sistem Batasan
System ini didasarkan pada prinsip manajemen yang sederhana namun mendasar, yang
d.

dapat disebut sebagai kekuatan pemikiran negative.


Sistem Pengendalian Interaktif
System pengendalian interaktif merupakan system informasi formal yang digunakan
oleh para manajer untuk melibatkan diri secara terus menerus dan secara personal dalam

keputusan bawahan.
e. Penyeimbangan Pemberdayaan dan Pengendalian
Para manajer senior yang mengatur arah dan strategi perusahaan secara keseluruhan
memastikan bahwa mereka memiliki cukup pengendalian atas operasinya yang luas
dengan menggunakan seluruh unsure pengendalian. Untuk mengkomunikasikan nilai
inti, mereka mengandalkan system kepercayaan.

Anda mungkin juga menyukai