Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM PARASITOLOGI (TM-Pr.

4)
Praktikum I
Judul :Identifikasi dan penentuan derajat infeksi cacing STH.
Instruksi untuk mahasiswa :
1. Lakukan identifikasi telur STH dari sediaan.
2. Hitung jumlah telur yang ditemukan dan tentukan derajat infeksinya.
3. Gambarkan telur yang ditemukan dan beri keterangan.

Cara melakukan pemeriksaan mikroskopik :


1. Meletakkan slide di meja mikroskop di bawah lensa obyektif.
2. Menempatkan lapangan pandang pada salah satu sudut sediaan.
3. Menggunakan lensa obyektif pembesaran 10x.
4. Melihat di bawah mikroskop sambil menggeser slide hingga menemukan telur
cacing.
5. Menggunakan lensa obyektif 40x untuk konfirmasi.
6. Menggeser sediaan dengan arah sistematis hingga seluruh lapangan pandang
dapat diperiksa.
7. Sekaligus melakukan penghitungan kepadatan telur cacing.
8. Egg Per Gram (EPG) = kepadatan telur cacing dalam N gram sediaan x 100.

Interpretasi hasil pemeriksaan:


Classes of intensity for soil transmitted helminthes (WHO, 2002)
Parasit
Light-intensity
Moderate-intensity
Heavy-intensity
infections
infections
infections
A.lumbricoides
1-4.999 epg
5000-49.999 epg
50.000 epg
T.trichiura
1- 999 epg
1000-9.999 epg
10.000 epg
Hookworms
1-1.999 epg
2000-3.999 epg
4000 epg

Gambar

Keterangan

Soil Transmitted Helminths.


Ascaris lumbricoides
Trichuris trichiura
Ancylostomatidae
Ascaris lumbricoides

Corticated fertilized
- Ada lapisan albumin
- Isi sel ovum

Decorticated fertilized
- Tanpa lapisan albumin
- Isi sel ovum

Corticated unfertilized
- Ada lapisan albumin
- Isi granula albumin

Decorticated unfertilized
- Tanpa lapisan albumin
- Isi granula albumin

Gambar

Keterangan

Corticated infeksius
- Ada lapisan albumin
- Isi larva

Decorticated infeksius
- Tanpa lapisan albumin
- Isi larva

Trichuris trichiura
Telur fertilized
- Bentuk barel shape
- Ada double knob
- Isi sel ovum

Telur infeksius
- Bentuk barel shape
- Ada double knob
- Isi larva

Telur Ancylostomatidae

Telur
-

Dinding tipis dan transparan


Isi sel ovum yang membelah

PRAKTIKUM PARASITOLOGI (TM-Pr.5)


Praktikum II
Judul : Identifikasi dan hitung kepadatan parasit Plasmodium sp. pada sediaan
darah tepi secara mikroskopis.
Instruksi untuk mahasiswa :
1. Lakukan identifikasi Plasmodiumspdari sediaan.
2. Hitung kepadatan parasit Plasmodium sppada sediaan.
3. Gambarkan stadium plasmodium yang ditemukan dengan pensil warna dan
beri keterangan.
Cara melakukan pemeriksaan mikroskopik :
1. Meletakkan slide di meja mikroskop di bawah lensa obyektif.
2. Menempatkan lapangan pandang pada pinggir sediaan.
3. Menggunakan lensa obyektif pembesaran 100x.
4. Melihat di bawah mikroskop sambil menggeser slide hingga menemukan parasit.
5. Menggeser sediaan dengan sistematis (zigzag horizontal atau vertikal).
6. Melakukan penghitungan kepadatan parasit.
7. Menghitung kepadatan bentuk aseksual dan seksual secara terpisah.
8. Menghitung kepadatan parasit dalam 200 leukosit (darah tebal).

Pembacaan sediaan darah tebal:


Mencatat jumlah parasit per mm3 dengan metode sebagai berikut:
Metode ini didasarkan atas jumlah parasit per mm 3 darah pada sediaan darah tebal
yang dihitung sesuai dengan jumlah leukosit yang telah ditentukan, dengan standar
8000 leukosit per mm3.Sebelum mulai menghitung, sejumlah 0.25 l darah ( 100
lapangan pandang) diperiksa pada sediaan darah tebal untuk menentukan jenis dan
stadium parasit yang mungkin ditemukan. Bila sudah pasti, maka metode penghitungan
untuk sediaan darah yang positif adalah sebagai berikut:
a. Alat penghitung dua tally diperlukan untuk menghitung jumlah parasit dan
leukosit secara terpisah.
b. Menghitung 200 leukosit dan semua parasite yang ditemukan. Mencatat
jumlah parasit per 200 leukosit.
c. Rumus : Jumlah parasit x 8000 = parasit per mm3
Jumlah leukosit
Hal ini berarti bahwa jika 200 leukosit dihitung maka jumlah parasit dikalikan
40.
d. Menghitung semua parasit yang ada dan hitung jumlahnya untuk stadium
aseksual.
e. Menghitung jumlah parasit pada fase seksual (gametosit) secara terpisah
menggunakan metode yang sama.

Pembacaan sediaan apus/darah tipis:


Sediaan darah tipis biasanya digunakan untuk konfirmasi diagnosa spesies atau untuk
mendapat gambaran lebih jelas mengenai morfologi parasit.Bila diperlukan untuk
menghitung parasitemia, periksa sediaan darah tipis selama 30 menit untuk mencapai
paling sedikit 100.000 eritrosit. Metode Persen untuk menghitung parasitemia pada
sediaan darah tipis adalah sebagai berikut:
1. Menentukan lokasi pada sediaan darah tipis dimana eritrosit saling berdekatan
tetapi tidak saling bertindihan.
2. Memeriksa dengan metode sistematik (gunakan control fase mikroskop untuk
memeriksa satu lapangan pandang pemeriksaan).
3. Menghitung jumlah total eritrosit dalam setiap lapangan pandang. Pada waktu
yang sama, menghitung pula jumlah eritrosit yang mengandung parasit.
4. Mengitung hingga mencapai total 1000-5000 eritrosit.
5. Membagi jumlah parasit dengan jumlah total eritrosit yang dihitung dan
mengalikan hasilnya dengan 100 untuk menghasilkan persentase eritrosit yang
terinfeksi parasit:
Eritrosit yang terinfeksi x 100 = n % eritrosit yang terinfeksi
Total hitung eritrosit
6. Jika parasit ditemukan selama pemeriksaan tetapi tidak ada yang teridentifikasi
selama proses penghitungan 1000-5000 eritrosit, maka nilai persentase eritrosit
yang terinfeksi < 1 %. Perkiraan jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit < 1 %
biasanya dapat diabaikan karena nilai prediktif klinis yang diperoleh minimal,
kecuali jika ditemukan Plasmodium falciparum stadium trofozoit atau schizont
yang berarti infeksi berat.

Gambar

Keterangan

Plasmodium sp.
Filum: Apicomplexa
Subfilum: Sporozoa
Klas: Telopsorea
Subklas: Haemosporina
Famili: Plasmodidae
Genus: Plasmodium
Plasmodium vivax

Gambar

Keterangan

Stadium cincin muda (early ring form)


Perhatikan gambaran cincin dengan satu inti
pada sediaan apus darah dan sediaan darah
tebal. Pada stadium ini sulit dibedakan antara P
vivax, P ovale, dan P malariae.

Stadium cincin lanjut pada sediaan apus


Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit mulai membesar
Sitoplasma parasit mulai menebal
Dapat dijumpai stippling, yakni bintikbintik Schuffner yang halus tersebar di
dalam eritrosit
Stadium trofozoit pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit membesar hingga seukuran
lekosit
Sitoplasma semakin menebal, semakin
ameboid pada trofozoit matang
Dapat dijumpai pigmen halus bewarna
kecoklatan
Stadium skizon muda pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit membesar
Terdapat lebih dari satu inti di dalam
sitoplasma
Sitoplasma menyatu (presegmenting
stadium)
Stadium skizon matang pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit membesar
Terdapat 8-24 merozoit di dalam
sitoplasma, biasanya 12-18

Gambar

Keterangan
Makrogametosit (gametosit betina)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit membesar pada sediaan apus
Sitoplasma bewarna biru
Inti relatif lebih kecil dibandingkan pada
mikrogametosit, terletak di pinggir
sitoplasma
Kromatin padat dan terletak meminggir
Mikrogametosit (gametosit jantan)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit membesar pada sediaan apus
Sitoplasma bewarna merah jambu
Inti relatif lebih besar dibandingkan pada
makrogametosit, terletak di dalam
sitoplasma
Kromatin padat dan menyebar di dalam
sitoplasma

Plasmodium ovale
Stadium cincin lanjut pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit bisa berbentuk komet
Sitoplasma parasit mulai menebal
Dapat dijumpai stippling, yakni bintikbintik James yang halus tersebar di
dalam eritrosit
Stadium trofozoit pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit sedikit membesar dengan
fimbria, berbentuk seperti komet
Sitoplasma semakin menebal dan
ameboid, terutama pada trofozoit matang
Dapat dijumpai pigmen halus bewarna
kecoklatan
Stadium skizon pada sediaan apus
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit berfimbria
Terdapat lebih dari satu inti di dalam
sitoplasma
Skizon matang mengandung 6-12
merozoit, biasanya 8
Pigmen kecoklatan
Makrogametosit (gametosit betina)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:

Gambar

Keterangan

Jenis sediaan apus/tebal*


Eritrosit agak membesar pada sediaan
apus
Sitoplasma bewarna biru
Inti relatif lebih kecil dibandingkan pada
mikrogametosit, terletak di pinggir
sitoplasma
Kromatin padat dan terletak meminggir
Mikrogametosit (gametosit jantan)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit agak membesar pada sediaan
apus
Sitoplasma bewarna merah jambu
Inti relatif lebih besar dibandingkan pada
makrogametosit, terletak di dalam
sitoplasma
Kromatin padat dan menyebar di dalam
sitoplasma
Plasmodium malariae

Stadium cincin

Stadium trofozoit
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit terinfeksi tidak membesar,
terkadang cenderung mengecil
Pigmen kuning atau kecoklatan
Sitoplasma cenderung tertarik ke arah
dua kutub membentuk pita (band form)
Inti meminggir
Stadium skizon:
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Eritrosit tidak membesar
Skizon matang memiliki 6-12 merozoit,
biasanya 8, tersusun seperti kelopak
bunga
Makrogametosit (gametosit betina)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit tidak membesar pada sediaan
apus

Gambar

Keterangan

Sitoplasma bewarna biru


Inti relatif lebih kecil dibandingkan pada
mikrogametosit, terletak di pinggir
sitoplasma
Kromatin padat dan terletak meminggir
Mikrogametosit (gametosit jantan)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit tidak membesar pada sediaan
apus
Sitoplasma bewarna merah jambu
Inti relatif lebih besar dibandingkan pada
makrogametosit, terletak di dalam
sitoplasma
Kromatin padat dan menyebar di dalam
sitoplasma
Plasmodium falciparum
Stadium cincin muda pada sediaan apus
Perhatikan dan beri tanda pada gambar:
Bentuk single chromatin
Bentuk double chromatin
Bentuk blister
Bentuk marginal
Dan lain-lain
Stadium trofozoit, akan jarang diumpai di dalam
sediaan darah tepi bila semakin matang.
Perhatikan dan beri tanda pada gambar trofozoit
muda:
Ukuran eritrosit terinfeksi sama dengan
eritrosit normal
Sitoplasma semakin menebal
Dijumpai bintik-bintik jarang dan kasar di
dalam sitoplasma (Maurers dots)
Skizon, sangat jarang dijumpai di dalam sediaan
darah tepi, kecuali pada infeksi berat.
Eritrosit terinfeksi tidak membesar
Mengandung 8-26 merozoit, biasanya
12-18
Makrogametosit (gametosit betina)
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Eritrosit tidak membesar pada sediaan

Gambar

Keterangan

apus
Sitoplasma bewarna biru
Inti relatif lebih kecil dibandingkan pada
mikrogametosit, terletak di pinggir
sitoplasma
Kromatin padat dan terletak meminggir

Plasmodium falciparum
Stadium cincin muda pada sediaan apus
Perhatikan dan beri tanda pada gambar:
Bentuk single chromatin
Bentuk double chromatin
Bentuk blister
Bentuk marginal
Dan lain-lain
Stadium trofozoit, akan jarang diumpai di dalam
sediaan darah tepi bila semakin matang.
Perhatikan dan beri tanda pada gambar trofozoit
muda:
Ukuran eritrosit terinfeksi sama dengan
eritrosit normal
Sitoplasma semakin menebal
Dijumpai bintik-bintik jarang dan kasar di
dalam sitoplasma (Maurers dots)
Skizon, sangat jarang dijumpai di dalam sediaan
darah tepi, kecuali pada infeksi berat.
Eritrosit terinfeksi tidak membesar
Mengandung 8-26 merozoit, biasanya
12-18
Gametosit
Perhatikan dan buat keterangan pada gambar:
Jenis sediaan apus/tebal*
Berbentuk seperti pisang
Inti
Kromatin
Pigmen

*coret salah satu, atau gambar keduanya bila preparat tersedia

Anda mungkin juga menyukai