Anda di halaman 1dari 9

KASUS

Saat Pilkada Banten 2006, Atut mencalonkan


diri sebagai gubernur Banten dan memenangi
Pilkada Banten. Ratu atut dan wakilnya menjabat
sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Banten
2007-2012. Sejak menjadi orang nomor satu di
Banten itulah, satu per satu anggota keluarga besar
Setelah delapan tahun berkuasa,
Atut masuk ke politik praktis.
keluarga Atut tersandung kasus hukum dan
mulai goyah
Pada 11 Oktober 2013, tepat delapan
tahun berkuasa di Banten, Atut diperiksa KPK
sebagai saksi kasus dugaan suap sengketa
Pilkada Lebak.
KPK menetapkan Atut sebagai tersangka.
Siklus tengah berjalan tampaknya. Delapan tahun

ANALISIS KASUS
Jenis korupsi yaitu korupsi kekerabatan
(nepotisme). Kata nepotisme berasal dari kata
Latin nepos, yang berarti keponakan atau cucu.
Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau
teman akrab berdasarkan hubungannya bukan
Karakteristik
kasus korupsi yang dibahas
berdasarkan
kemampuannya.
yaitu
1. Ciri khas dari korupsi kekerabatan (nepotisme)
adalah lebih melibatkan sanak saudara dalam
memegang dan menjalankan jabatan jabatan
penting baik dalam pemerintahan atau
perusahaan.
2. Adanya pengkhianatan terhadap kepercayaan
rakyat

ANALISIS KASUS
5.
Dilakukan dengan rahasia
6.
Kasus korupsi ini merupakan kasus
korupsi yang
melibatkan lebih dari 1
orang
7.
Menimbulkan adanya keuntungan
Pandangan
Mengenai Nepotisme
bersama
1. Pandangan menurut agama
Dalam agama Islam jelas disebutkan dalam
sebuah hadis yang
artinya :
Abu Hurairah r.a berkata Rasulullah SAW,
melaknat penyuap
dan yang diberi suap dalam
urusan hukum.
(H.R. Ahmad dan Iman yang Empat dan
dihasankan oleh Turmudzi dan disahihkan oleh Ibnu

ANALISIS KASUS
2.

Pandangan menurut hukum

Pasal 6 ayat 1 huruf a Undang-undang


No 31 tahun 1999 sebagaimana diubah
dalam UU No 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo
pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidan. Dengan
ancaman hukuman pidana penjara 3-15
Pasal 2 Ayat
1 dan
atauRp
Pasal
3 Undang-Undang
tahun,
denda
150-Rp
750 juta.
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan
UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke1 KUH Pidana. Ancaman Pasal 2 adalah pidana
penjara 4-20 tahun, dan denda Rp 200 juta-Rp 1

ANALISIS KASUS

Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf a atau Pasal


12 huruf b atau Pasal 5 Ayat 2 atau Pasal 11
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.
Ancaman Pasal 12 adalah 4-20 tahun penjara,
dan Rp 200 juta-Rp 1 miliar. Sedangkan Pasal 5
dan Pasal 11 adalah pidana penjara selama 1-5

ANALISIS KASUS
3.

Pandangan menurut budaya


Korupsi telah ada sejak jaman kerajaan-kerajan di
indonesia melalui venality of power, dimana
kedudukan diperjualkan kepada orang atau
kelompok yang mampu membayar untuk kemudian
mereka diberi kedudukan yang berhak melakukan
pemungutan pajak yang tanpa kontrol hukum
sehingga penyimpangan yang terjadi (abuse of
power) sulit diperbaiki karena lemahnya kontrol
pemerintah/kerajaan serta pendiaman oleh
masyarakat

Anda mungkin juga menyukai