Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAH
1.1.

Latar belakang

Stres dapat digambarkan sebagai suatu keadaan yang mengganggu


pada fungsi fisiologis dan psikologis seseorang. Sekitar tahun 1920, Walter
Canon untuk pertama kalinya menyusun suatu studi yang tersistematis
mengenai

perjalanan

stres

hingga

menjadi

suatu

penyakit.

Ia

menggambarkan bagaimana stimulasi dari sistem saraf otonom, terutama


sistem saraf simpatis, sehingga kita dapat membaca situasi apakah harus
bertahan atau menghindar (fight or flight).
Bila stres terjadi terus menerus akan menimbulkan masalah penyakit
kronis terutama penyakit kardiovaskular, penyakit muskuloskeletal, penyakit
gastrointestinal dan gangguan psikologis, kanker, penurunan imun tubuh
bahkan bunuh diri.Menurut survei, pekerjaan sebagai pengatur lalu lintas
udara termasuk ke dalam pekerjaan yang paling tinggi menyebabkan stress.
1.2.

Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan stress ?
2.Apa sajakah akibat dan tanda-tanda stress ?
3.Bagaimana hubunagan antara stress dengan prestasi kerja ?
4. Apa saja sumber-sumber stress dan cara mengatasi stres?
5.Bagaimana

strategi

manajemen

mengurangi

stress

dalam

organisasi?
1.3.Tujuan penulisan

Manajemen stress

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menamabah pengetahuan


dan

diharapkan

bermanfaat

bagi

pembaca

makalah

ini,serta

untuk

memunuhi tugas mata kuliah perilaku organisasi.


BAB 11
PEMBAHASAN.
2.1. Stres.
2.1.1.

Pengertian stress.

Stres merupakan suatu respon adoptif terhadap suatu situasi yang


dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang.Stres juga
merupakan suatu kondisi anda yang dinamis

saat seorang individu

dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan
apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak
pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan
maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara
sehat.
Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dari stress yaitu:
1. Menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara(2009:157) mendefinisikan
Stres kerja adalah perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam
menghadapi pekerjaan.
2. Sedangkan menurut T. Hani Handoko(1988:200) Stres kerja adalah
suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir
dan kondisi seseorang.
3. Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai
suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut
terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress
dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu
kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang
Manajemen stress

karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang
yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.
4. Menurut Mason (1971 ) membantah konsep yang mengatakan bahwa
stress hanyalah merupakan badaniah saja. Ditunjukkkannya bahwa
daya adaptasi seseoarang itu tergantung pada faktor-faktor kejiwaan
atau psikologiknya yang menyertai stresor. Stres bukanlah konsep faal
saja, lebih banyak dilihat sebagai konsep perilaku, setiap reaksi
organisme terhadap stresor memungkinkan sekali terlebih dahulu
dimulai oleh kelainan perilaku dan kemudian mungkin baru terjadi
akibat faal, kemudian Mason (1976 ) menunjukkan bahwa terdapat
pola hormonal yang berbeda terhadap stresor fisik yang berbeda.
5. Lazarus (1984) menjelaskan bahwa stress juga dapat diartikan
sebagai:

Stimulus, yaitu stress merupakan kondisi atau kejadian tertentu yang


menimbulkan stress atau disebut juga dengan stressor.

Respon, yaitu stress merupakan suatu respon atau reaksi individu yang
muncul karena adanya situasi tertentu yang menimbulkan stress.
Respon yang muncul dapat secara psikologis, seperti: takut, cemas,
sulit berkonsentrasi dan mudah tersinggung.

Proses, yaitu stress digambarkan sebagai suatu proses dimana individu


secara aktif dapat mempengaruhi dampak stress melalui strategi
tingkah laku, kognisi maupun afeksi.
Jadi, stress dapat mempengaruhi fisik, psikis mental dan emosi. Tetapi,

stress dapat mempunyai dua efek yang berbeda, bisa negatif ataupun
positit, tergantung bagaimana kuatnya individu tersebut menghadapi stress
atau bagaimana individu tersebut mempersepsikan stress yang sedang
dihadapinya.
Manajemen stress

2.1.2.
Akibat dan tanda-tanda stress.
1.
Akibat stress.
Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala
fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.

Gejala Fisiologis

Akibat stres pada fisik mudah dikenali. Ada sejemlah penyakit yang
disinyalir karena orang tersebut mengalami stres yang cukup tinggi dan
berkepanjangan, diantaranya adalah penyakit jantung, bisul, tekanan
darah tinggi, sakit kepala, gangguan tidur, tambah sakit jika sedang
menderita sakit.

Gejala Psikologis.

Dampak stres pada aspek psikis bisa dikenali, diantaranya adalah


ketidakpuaasan

kerja,

depresi,

keletihan,

kemurungan

dan

kurang

bersemangat.

Gejala Perilaku

Akibat stres bisa dikenali dari perilaku, yaitu kinerja rendah, naiknya
tingkat kecelakaan kerja, salah dalam mengambil keputusan, tingkat
absensi kerja tinggi, dan agresi di tempat kerja.
2. Tnada-tanda stress
Dalam bidang manajemen stres adalah memahami tanda dan gejala stres. Tanda berarti
keluhan yang bisa terukur, misalnya panas badan diukur dengan termometer, tekanan darah
tinggi dengan tensimeter, dan lain-lain. Sedangkan gejala adalah keluhan yang tidak bisa diukur.
Dibawah ini tanda dan gejala perubahan yang terjadi pada tubuh fisik, psikologis dan
perilaku bila Anda mengalami stress.
1. Fisik
Sakit kepala,Jantung berdebar,Tekanan darah tinggi,Tangan berkeringat dingin,
Kelelahan, Insomnia (susah tidur), Sering sakit dll.
2. Psikologis
Rasa cemas,Mudah tersinggung, Mersa terancam,Depresi / rasa tertekan,Pikiran menjadi lambat,
Pikiran berpacu/ berkejar-kejaran, Merasa tidak berdaya,Merasa putus asa,Merasa tidak
Manajemen stress

berharga,Merasa kehilangan arah,Merasa tidak aman, Perasaan sedih,Kemarahan,Sangat


sensitive.dll
3. Perilaku
Makan berlebihan atau kehilangan selera makan,Tidak sabar, Suka berdebat,Menunda-nunda
Pemakaian alkohol dan obat-obatan terlarang meningkat,Bertambah banyak merokok Menarik
diri,Menghindari tanggung jawab,Prestasi kerja buruk, Tenaga terkuras,Memburuknya
kebersihan diri,Perubahan sikap dalam beribadah,Perubahan dalam hubungan dengan sesame

2.1.3 Hubungan stres dengan prestasi kerja.


Hubungan stres dengan prestasi kerja yaitu stres dapat sangat
membantu tetapi juga sangat berperan salah dalam prestasi kerja. Secara
sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong
atau menggangu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat
stres. Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks
negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat
menawarkan potensi hasil.
Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa
beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan
positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka
dapatkan dari pekerjaan mereka. Stres bisa positif dan bisa negatif. Para
peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai
tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres
hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun
riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan,
bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi
yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.
Dalam

sebuah

aktifitas

manajemen

seorang

manajer

dapat

menggunakan beberapa pendekatan menguragi stress yaitu :


1.

Pendekatan dukungan social.

Manajemen stress

Pendekatan ini dilakukan melalui aktifitas yang bertujuan memberikan


kepuasan sosial kepada karyawan misalnya bermain game dan lelucon.
2.

Pendekatan melalui meditasi.

Pendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan cara berkonsentrasi ke


alam pikiran, mengendorkan kerja otot dan menenangkan emosi, meditasi ini
dapat dilakukan selama 15 sampai 20 menit.
3.

Pendekatan melalui biofeedback.

jika stress menempatkan anda dalam keadaan yang tidak teratasi atau
mengganggu kehidupan sosial ataupun kehidupan kerja anda,segera carilah
bantuan melalui bimbingan medis seperti dokter, psikiater dan psikolog.
4.

Pendekatan ksesehatan pribadi.

Pendekatan ini merupakan pendekatan preventif sebelum terjadinya stres.


2.1.4.Sumber-Sumber Stres dan cara mengatasi stress.
1.Sumber-sumber stress .

Kondisi-kondisi yang cenderung menyebabkan Stres disebut Stressors.


Meskipun Stres dapat diakibatkan oleh hanya satu Stressors, biasanya
karyawan mengalami Stres karena kombinasi Stressor.
Ada bebrapa penyebab yang menimbulkan stress anatara lain:
1. Penyebab stres yang berhubungan dengan pekerjaan antara lain :
Lingkungan fisik Beberapa stressor ditemukan dalam lingkungan fisik
pekerjaan, seperti terlalu bising, kurang baiknya penerangan ataupun
resiko keamanan.
Stres karena peran atau tugas Stressor karena peran atau tugas
termasuk kondisi dimana para pegawai mengalami kesulitan dalam
memahami apa yang menjadi tugasnya, peran yang dia mainkan
dirasakan terlalu berat atau memainkan berbagai peran pada tempat
mereka bekerja.
Stresor ini memiliki empat penyebab utama, yaitu:
Manajemen stress

1. Konflik peran,

Konflik ini terjadi ketika orang-orang bersaing menghadapi berbagai


tuntutan. Terdapat beberapa tipe konflik peran dalam setting organisasional
antara lain:
Inter-role conflict terjadi ketika seorang pegawai memiliki dua peran
yang masing-masing berlawanan.
Intra-role conflict terjadi ketika individu menerima pesan berlawanan
dari orang yang berbeda. Sedangkan
person-role conflict terjadi ketika kewajiban-kewajiban pekerjaan dan
nilai-nilai organisasional tidak cocok dengan nilai-nilai pribadi
2. Peran mendua/ambiguitas
Peran mendua muncul dan dirasakan ketika para pegawai merasa bimbang
tentang tugas-tugas mereka, harapan kinerja, tingkat kewenangan dan
kondisi kerja yang lain. Hal ini cenderung terjadi ketika orang masuk pada
situasi yang baru.
3. Beban kerja
Beban kerja merupakan stresor hubungan peran atau tugas lain yang terjadi
karena para pegawai merasa beban kerjanya terlalu banyak. Hal ini dapat
disebabkan karena perusahaan mengurangi tenaga kerjanya dan melakukan
restrukturisasi pekerjaan, meninggalkan sisa pegawai dengan lebih banyak
tugas dan sedikit waktu dan sumber daya untuk menyelesaikannya.
4. Karakteristik tugas
Sebagian tugas penuh stres ketika mereka membuat keputusan pemecahan
masalah,monoring perlengkapan atau saling bertukar informasi. Kurangnya
pengendalian, terlalu banyak aktivitas pekerjaan dan lingkungan kerja juga
masuk dalam kategori ini.
Penyebab stress antar pribadi Stressor ini akan semakin bertambah
ketika karyawan dibagi dalam divisi divisi dalam suatu departemen
yang di kompetisikan untuk memenangkan target sebagai divisi
terbaik

dengan reward

Manajemen stress

yang menggiurkan. Perbedaan

karakter,
7

kepribadian, latar belakang, presepsi, dan lain lainnya memungkin


munculnya stress.
Organisasi Banyak sekali ragam penyebab stress yang bersumber dari
organisasi. Pengurangan jumlah pegawai merupakan salah satu
penyebab stress yang tidak hanya untuk mereka yang kehilangan
pekerjaan, namun juga untuk mereka yang masih tinggal. Secara
khusus mereka yang masih tinggal mengalami peningkatan beban
kerja, peningktan rasa tidak aman dan tidak nyaman dalam bekerja
serta kehilangan rekan kerja.
2.Penyebab stres yang bukan bersumber dari pekerjaan antara lain :

Time based conflict

Time based conflict merupakan tantangan untuk menyeimbangkan tuntutan


waktu untuk pekerjaan dengan aktifitas keluarga dan aktifitas bukan
pekerjaan lainnya. Time based conflit lebih takut wanita dari pada pria.

Strain based conflict

Strain based conflict terjadi ketika stres dari satu sumber meluap melebihi
kemampuan yang dimiliki orang tersebut. Misalnya, kematian suami atau
istri, masalah keuangan, dan lain lain.

Role behavior conflict

Tiap karyawan memiliki peran dalam pekerjaannya. Disamping itu dia juga
dituntut lingkungan yang ada kalanya bertentangan dengan tuntutan
pekerjaannya.
3.Stres karena adanya perbedaan individu.
Terdapat tiga alasan mengapa dengan penyebab stres yang sama orang
memperlihatkan gejala gejala stres yang berbeda.
Penerimaan kita terhadap situasi yang sama, masing- masing dari kita
berbeda.
Memiliki ambang batas kemampuan dalam mengatasi stres yang lebih
rendah dari resistensi terhadap stres.

Manajemen stress

Orang mungkin mengalami tingkat stres yang sama dan akibat yang
ditimbulkan dari stres berbeda, yang menunjukkan bahwa mereka
memerlukan strategi penanggulangan yang juga berbeda.
Sedangkan Menurut Robbins (2001:565-567) ada tiga sumber utama yang
dapat menyebabkan timbulnya Stres yaitu :
1. Faktor Lingkungan

Keadaan lingkungan yang tidak menentu akan dapat menyebabkan


pengaruh pembentukan struktur organisasi yang tidak sehat terhadap
karyawan

Dalam

faktor

lingkungan

terdapat

tiga

hal

yang

dapat

menimbulkan Stres bagi karyawan yaitu ekonomi, politik dan teknologi.


Perubahan yang sangat cepat karena adanya penyesuaian terhadap ketiga
hal tersebut membuat seseorang mengalami ancaman terkena Stres. Hal ini
dapat terjadi, misalnya perubahan teknologi yang begitu cepat. Perubahan
yang baru terhadap teknologi akan membuat keahlian seseorang dan
pengalamannya tidak terpakai karena hampir semua pekerjaan dapat
terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang singkat dengan adanya
teknologi yang digunakannya.
2. Faktor Organisasi

Didalam organisasi terdapat beberapa faktor yang dapat menimbulkan


Stres yaitu role demands, interpersonal demands, organizational structure
dan

organizational

leadership.

Pengertian

dari

masing-masing

faktor

organisasi tersebut adalah sebagai berikut :


Role Demands
Peraturan dan tuntutan dalam pekerjaan yang tidak jelas dalam suatu
organisasi akan mempengaruhi peranan seorang karyawan untuk
memberikan hasil akhir yang ingin dicapai bersama dalam suatu
organisasi tersebut.
Interpersonal Demands
Manajemen stress

Mendefinisikan tekanan yang diciptakan oleh karyawan lainnya dalam


organisasi. Hubungan komunikasi yang tidak jelas antara karyawan satu
dengan karyawan lainnya akan dapat menyebabkan komunikasi yang tidak
sehat. Sehingga pemenuhan kebutuhan dalam organisasi terutama yang
berkaitan dengan kehidupan sosial akan menghambat perkembangan sikap
dan pemikiran antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya.

Organizational Structure

Mendefinisikan tingkat perbedaan dalam organisasi dimana keputusan


tersebut dibuat dan jika terjadi ketidakjelasan dalam struktur pembuat
keputusan atau peraturan maka akan dapat mempengaruhi kinerja seorang
karyawan dalam organisasi

Organizational Leadership

Berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan


dalam suatu organisasi. Karakteristik pemimpin menurut The Michigan group
(Robbins, 2001:316) dibagi dua yaitu karakteristik pemimpin yang lebih
mengutamakan atau menekankan pada hubungan yang secara langsung
antara pemimpin dengan karyawannya serta karakteristik pemimpin yang
hanya mengutamakan atau menekankan pada hal pekerjaan saja.
3. Faktor Individu

Pada dasarnya, faktor yang terkait dalam hal ini muncul dari dalam
keluarga, masalah ekonomi pribadi dan karakteristik pribadi dari keturunan.
Hubungan pribadi antara keluarga yang kurang baik akan menimbulkan
akibat pada pekerjaan yang akan dilakukan karena akibat tersebut dapat
terbawa

dalam

tergantung

dari

pekerjaan
bagaimana

seseorang.
seseorang

Sedangkan
tersebut

masalah

dapat

ekonomi

menghasilkan

penghasilan yang cukup bagi kebutuhan keluarga serta dapat menjalankan


keuangan tersebut dengan seperlunya.
Manajemen stress

10

Karakteristik pribadi dari keturunan bagi tiap individu yang dapat


menimbulkan Stres terletak pada watak dasar alami yang dimiliki oleh
seseorang tersebut. Sehingga untuk itu, gejala Stres yang timbul pada tiaptiap pekerjaan harus diatur dengan benar dalam kepribadian seseorang.
2. Cara- cara mengatasi stress
Ada 4 cara untuk mengatasi stres antara lain adalah :
1. Pola Sehat
Pola sehat adalah pola menghadapi stres yang terbaik yaitu dengan
kemampuan mengelola perilaku dan tindakan sehingga adanya stres tidak
menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat
dan berkembang. Mereka yang tergolong kelompok ini biasanya mampu
mengelola waktu dan kesibukan dengan cara yang baik dan teratur sehingga
ia tidak perlu merasa ada sesuatu yang menekan, meskipun sebenarnya
tantangan dan tekanan cukup banyak.
2. Pola Harmonis
Pola harmonis adalah pola menghadaapi stres dengan kemampuan
mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan
berbagai hambatan. Dalam pola ini, individu mampu mengendalikan
berbagai kesibukan dan tantangan dengan cara mengatur waktu secara
teratur. Ia pun selalu mengahadapi tugas secara tepat. Dengan demikian,
akan terjadi keharmonisan dan keseibangan antara tekanan yang diterima
dengan reaksi yang diberikan.
3. Pola Patologis
Pola patologis adalah pola menghadapi stres dengan berdampak
berbagai gangguan fisik maupun sosial psikologis. Dalam pola ini, individu
akan menghadapi berbagai tantangan dengan cara cara yang tidak memiliki
kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu. Cara ini dapat
menimbulkan reaksi-reaksi yang berbahaya karena bisa menimbulkan
berbagai masalah-masalah yang buruk.
2.1.5 Strategi mengurangi stress dalam organisasi
Manajemen stress

11

Strategi manajemen stres : Manajemen stres adalah kemampuan


untuk mengendalikan diri ketika situasi, orang-orang, dan kejadian-kejadian
yang ada memberi tuntutan yang berlebihan. Apa yang dapat anda lakukan
untuk mengatur stres anda.
Strategi mengurangi stress antara lain:
1. Remove the Stressors
Salah satu solusi terbaik adalah dengan memberdayakan para pegawai
sehingga mereka memiliki kontrol yang lebih atas pekerjaan dan lingkungan
pekerjaan mereka. Sumber stres yang berhubunga dengan tugas dapat
diminimumkan lebih efektif melalui seleksi dan penempatan pegawai
sehingga

persyaratan

pekerjaan

sesuai

dengan

kemampuan

mereka.

Selogan The right man on the right place at the right time, cocok di terapan
pada saat seleksi dan penempatan pegawai. Family friendly and work/life
initiatives menghilangkan atau mengurangi stresor yang menyebabkan time
based conflict. Lima hal yang paling lazim dalam family friendly and work/life
initiatives antara lain:

Penggunaan/pemanfaatan waktu yang fleksibel Beberapa perusahaan


mengajak
berakhirnya

pegawainya
waktu

kerja

untuk

menentukan

sehingga

mereka

kapan
dapat

mulai
lebih

dan

mudah

menyesuaikan antara aktivitas pribadi dan pekerjaan.

Job sharing

Yakni memisahkan posisi karier antara dua orang sehingga mereka yang
mengalami stres time-based lebih sedikit di antara pekerjaan dan
keluarga.

Telecommuniting

Telecommuniting adalah bekerja dari rumah, biasanya dilakukan dengan


menghubungkan komputer ke kantor sehingga mudah untuk menukar
kegiatan dan bukan pekerjaan, dan sebagainya.
2. With drawing from the stresscors

Manajemen stress

12

Para pegawai biasanya mengalami stres ketika tinggal dan bekerja dalam
kultur yang berbeda. Tidak cukup dengan asumsi asumsi dan harapan yang
umum. Perlu waktu dan keinginan yang kuat agar mampu beradaptasi
dengan cepat dengan lingkunga baru.
3. Changing Stress Perceptions
Tingkat stres yang dialami pegawai dalam situasi yang sama mungkin
dapat berbeda antara satu individu dengan yang lain. Hal ini di sebabkan
adanya perbedaan persepsi. Oleh karena itu sebenarnya stres dapat
diminimumkan melalui perubahan persepsi atas situasi yang ada. Kita dapat
memperkuat sell- efficacy dan sellf-esteem kita sehingga dapat menerima
pekerjaan sebagai tantangan bukan ancaman.
4. Controlling the Consequences of Stress
Program gaya hidup sehat akan membantu pegawai belajar bagaimana
gaya hidup yang sehat. Mengendalikan stres dengan baik tentu sangat
bermanfaat, walau tidak semua orang mampu melakukannya. Kebanyakan
orang memerlukan orang lain untuk membantunya agar dapat mengatasinya
dengan baik.
5. Receiving Social Support
Dukungan lingkungan sekitar dapat mengurangi stres yang dialami
sesorang.
Dalam suatu organisasi,ada tiga hal yang bisa dilakukan untuk memberikan
dukungan kepada pegawai yang mengalami stres, yaitu :

Memperbaiki persepsi mereka bahwa mereka bernilai dan berguna.


Menyediakan informasi untuk membantunya memahami masalah
yang

sesungguhnya

yang

memungkinkan

untuk

menghilangkan

sumber stres.
Dukungan emosional dari yang lain dapat secara langsung membantu
mengurangi stress.
BAB 111
KESIMPULAN.

3.1 Kesimpulan
Manajemen stress

13

Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun


mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang.
Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan
gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk
ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan
stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain
Manajemen Stres merupakan, cenderung dipandang negatif oleh
masyarakat. Seringkali kata- kata stres dianalogikan kearah stres destruktif :
stres karena putus dengan kekasih, stres karena di PHK, stres menghadapi
Boss yang otoriter, stres karena beban kerja yang tidak masuk akal, dan
sebagainya.
membantu

Padahal,
kita

untuk

stres,

apabila

senantiasa

dimanage

meningkatkan

dengan

tepat,

kompetensi

justru

ataupun

performa kita.
Jadi, Stres dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan negatif
tergantung dari sudut pandang mana seseorang atau karyawan tersebut
dapat mengatasi tiap kondisi yang menekannya untuk dapat dijadikan acuan
sebagai tantangan kerja yang akan memberikan hasil yang baik atau
sebaliknya.

Manajemen stress

14

Anda mungkin juga menyukai