Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Pandangan Islam Mengenai Pacaran

AKUNTANSI A 2013

Disusun oleh :
Kelompok 3 :
Siti Hajar (13812141015 )
Amida Dhestiana ( 13812141022 )
Wahyu Safarina Dewi ( 1381214036 )
Erfina Fajar Maya Siwi ( 13812141041 )

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

1.2

Rumusan Masalah

1.3

Tujuan 4

1.4

Metodologi

BAB II PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH 5


2.1

Pandangan Islam Mengenai Pacaran 5

2.2

Alasan Remaja Memilih Pacaran

2.3

Dampak Negatif Pacaran

2.4

Sikap yang Seharusnya Dilakukan Ketika Muncul Rasa Suka

Kepada Lawan Jenis

BAB III PENUTUP 12


3.1

Simpulan

3.2

Saran 12

12

DAFTAR PUSTAKA 13

ii

BAB I
PENDAHULUAN
I.1

Latar Belakang Masalah


Banyak dari kita yang dikatakan tidak gaul, tidak modern, bahkan
sampai ada yang mengatakan tidak normal jika pada usia remaja 17 tahun
keatas seperti kita ini tidak memiliki pacar. Apa yang sebenarnya terjadi
saat ini? Sesuatu yang buruk justru dianggap baik, bahkan mungkin malah
dianjurkan.
Mengapa pacaran dianggap sebagai sesuatu yang buruk ?
Jawabannya adalah karena pacaran salah satu jalan menuju zina. Padahal
dalam Al Quran Allah sudah jelas-jelas melarang mendekati zina,
mendekati pun sudah dilarang apalagi melakukannya ? salah satu ayat
Allah yang menerangkan tentang tidak diperbolehkannya zina :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". ( QS.
Al Isro : 32 )
Seakan-akan ilmu agama dan keterangan yang ada dalam Al
Quran sudah dianggap tidak penting dan tidak menarik. Sesuatu apapun
yang Allah larang adalah untuk kebaikan makhluk-Nya. Telah banyak
kasus negative yang disebabkan lantaran pacaran yang akan dibahas pada
bab pembahasan dalam makalah ini.

I.2

Rumusan Masalah
1.
2.

Bagaimana pandangan Islam mengenai Pacaran ?


Mengapa remaja saat ini lebih suka melampiaskan rasa suka

3.
4.

kepada lawan jenis melalui jalan pacaran ?


Apa saja akibat negative dari pacaran? Adakah akibat positif ?
Apa yang harus dilakukan ketika tumbuh rasa suka kepada lawan
jenis supaya terhindar dari hal-hal yang dilarang oleh Allah ?

I.3

Tujuan
1. Mengetahui apa saja alasan remaja memilih jalan pacaran dalam
melampiaskan perasaan suka kepada lawan jenis.
2. Mengetahui akibat negative dari pacaran.
3. Mengetahui cara yang seharusnya dilakukan ketika muncul rasa suka
kepada lawan jenis berdasarkan syariah yang ada.

I.4

Metodologi
1.

Wawancara
Kami menggunakan metodologi wawancara langsung
kepada narasumber ( remaja ).

2. Literatur
Selain melakukan kegiatan wawancara kami mencari
berbagai informasi yang berkaitan dengan tema yang kami ambil,
yakni Pacaran melalui Al Quran, Al Hadits, buku dan internet.

BAB II
PEMBAHASAN RUMUSAN MASALAH

II.1

Pandangan Islam Mengenai Pacaran


Islam melarang adanya pacaran. Karena pacaran merupakan
gerbang utama menuju perzinaan. Memang larangan mengenai pacaran di
dalam Islam tidak dibahas secara gamblang. Mungkin itulah salah satu
faktor yang mengakibatkan kebanyakan orang awam tidak dapat menerima
atas hukum pelarangan pacaran ini.
Meskipun tidak dijelaskan secara gamblang, namun banyak sekali
dalil yang dapat di jadikan sebagai rujukan untuk pelarangan aktifitas
pacaran tersebut. Telah sama-sama kita ketahui bahwa Islam adalah agama
yang mengharamkan perbuatan zina, termasuk juga perbuatan yang
mendekati zina. Dalil yang didasarkan dalam pelarangan pacaran antara
lain :
1.
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. QS. Al Isro :
32.
2. Dari Umar bin Al Khatab, ia berkhutbah di hadapan manusia di
Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus) lalu ia membawakan
sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan seorang


wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang
ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan

sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang mukmin.


(HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)
3.

Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, itu lebih


baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.
(Hadist Hasan, Thabrani dalam Mu`jam Kabir 20/174/386)

4. Demi Allah, tangan Rasulallah shallallahu alaihi wasallam tidak


pernah menyentuh tangan wanita (bukan mahram) sama sekali
meski-pun dalam keadaan membaiat. Beliau tidak membaiat
mereka kecuali dengan mangatakan: Saya baiat kalian.. (HR. AlBukhari).
5. Sebuah hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,








Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga
dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina
tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah
dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan
berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan
atau mengingkari yang demikian. (HR. Muslim)
Padahal telah kita ketahui bahwa aktifitas dalam pacaran tidak
lepas dari saling memandang, merajuk atau manja, bersentuhan
( berpegangan tangan, berpelukan, berciuman, dll) berdua-duaan atau
berkhalwat, dan lain sebagainya, yang dalam agama Islam hal tersebut
adalah termasuk perbuatan zina yang jelas dilarang.

II.2

Alasan Remaja Memilih Pacaran


Berdasarkan survei dan wawancara terhadap beberapa remaja,
diketahui data bahwa remaja lebih suka memilih untuk berpacaran ketika
mereka mulai merasakan tanda-tanda menyukai lawan jenisnya. Sebagian
besar dari mereka mengatakan bahwa dengan pacaran bisa menambah
semangat belajar, sebagai stimulan sekaligus motivasi belajar.
Selain itu, mereka memutuskan untuk berpacaran karena remaja
dalam usia 18-20 tahun dianggap belum pantas dan belum memiliki
kemampuan (khususnya finansial) untuk menikah, maka dari itu mereka
memilih pacaran sebagai suatu alternatif dalam pelampiasan rasa suka
terhadap lawan jenisnya.
Padahal firman Allah dalam Al Quran surah An-Nur ayat 33
memerintahkan orang yang belum mampu untuk menikah hendaklah
menjaga kesucian dirinya, hingga Allah berikan kemampuan untuknya,
bukan malah melampiaskan cintanya lewat jalan pacaran.

II.3

Dampak Negatif Pacaran


a. Mudah terjerumus ke perzinaan.
Hal ini berdasarkan hadits bahwa Rasulullaah Shalallaahu alaihi
wasallam bersabda : Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina
kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara.
Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah
dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan
berangan-angan. Lalu kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau
mengingkari yang demikian. (HR. Muslim)

b. Melemahkan Iman.
Orang yang pacaran cenderung meletakkan rasa cinta kepada
kekasihnya di atas rasa cinta kepada Sang Pencipta. Tak perlu
mengelak ataupun mengiyakan, sebab pernyataan ini bisa dibuktikan
dengan kualitas ibadah seseorang. Jika kualitas ibadah seseorang
menurun setelah mengalami jatuh cinta, itu artinya porsi kecintaannya
kepada Allah berkurang. Ia jadi jarang ke Masjid, jarang membaca Al
Quran, meninggalkan shalat sunnah, bahkan beberapa hafalannya
hilang, serta banyak ibadah lain yang terlewatkan.
c. Menjadikan panjang angan-angan.
Orang yang pacaran seringkali teringat dengan orang yang dicintainya
itu. Lalu ia memikirkan sesuatu, berandai-andai tentang apa yang akan
dilakukan nanti saat bertemu, tentang apa yang akan diberikan saat itu,
tentang kata-kata yang akan diucapkan, dan masih banyak lagi.
Padahal ummat Islam dilarang berpanjang angan-angan.
d. Menjadikan hidup boros.
e. Terjadinya pertengkaran bahkan pembunuhan, hanya karena masalah
sakit hati akibat pacaran.
f. Semakin Tinggi Tingkat Aborsi
Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN), diperkirakan setiap tahun jumlah
aborsi di Indonesia mencapai 2,5 juta jiwa dari 5 juta kelahiran
pertahun. Bahkan, 1-1,5 juta diantaranya adalah kalangan remaja. Data
yang

dihimpun

Komnas

Perlindungan

Anak Indonesia

(KPAI) menemukan dalam kurun waktu tiga tahun (2008-2010) kasus


aborsi terus meningkat. Tahun 2008 ditemukan 2 juta jiwa anak korban
Aborsi, tahun berikutnya (2009) naik 300.000 menjadi 2,3 juta janin
yang dibuang paksa. Sementara itu, pada tahun 2010 naik 200.000
menjadi 2,5 juta jiwa. 62,6 persen pelaku diantaranya adalah anak
berusia dibawah 18 tahun. Metode aborsi 37 persen dilakukan melalui
kuret, 25 persen melalui oral dan pijatan, 13 persen melalui cara
suntik, 8 persen memasukkan benda asing ke dalam rahim dan
selebihnya melalui jamu dan akupunktur.
II.4

Sikap yang Seharusnya Dilakukan Ketika Muncul Rasa Suka


Kepada Lawan Jenis
Salah satu godaan yang amat besar pada usia remaja adalah rasa
ketertarikan terhadap lawan jenis. Memang, rasa tertarik terhadap lawan
jenis adalah fitrah manusia, baik wanita atau lelaki. Namun kalau kita
tidak bisa memanage perasaan tersebut,maka akan menjadi mala petaka
yang amat besar, baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang yang kita
sukai.
Adapun sikap-sikap yang yang seharusnya dilakukan adalah :
1. Tidak Berkhalwat ( berdua-duaan )
Dari Umar bin Al Khatab, ia berkhutbah di hadapan manusia di
Jabiyah (suatu perkampungan di Damaskus) lalu ia membawakan
sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam,

Janganlah salah seorang diantara kalian berduaan dengan


seorang wanita (yang bukan mahramnya) karena setan adalah orang
ketiganya, maka barangsiapa yang bangga dengan kebaikannya dan
sedih dengan keburukannya maka dia adalah seorang yang
mukmin. (HR. Ahmad, sanad hadits ini shahih)
Daripada setan yang menemani kita lebih baik malaikat bukan?
Ngaji, membaca Al Quran dan memahami artinya serta menuntut
ilmu agama InsyaAllah malaikatlah yang akan mendampingi kita.
2. Menundukkan Pandangan
Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu anhu, dia berkata,
.
- -

"Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengenai pandangan yang tidak di sengaja. Maka beliau
memerintahkanku

supaya

memalingkan

pandanganku."

(HR.

Muslim)
3. Menjaga Aurat Terhadap Lawan Jenis Secara Syari
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

"Wanita itu adalah aurat. Jika dia keluar maka setan akan
memperindahnya di mata laki-laki." (HR. Tirmidzi, shahih)

4. Shaum ( Puasa )

10

Dan barang siapa belum mampu, hendaklah ia shaum ( puasa ),


karena shaum itu dapat membentengi dirinya. (HR Al-Bukhari dan
Muslim dalam buku Felix Y. Siauw, Udah Putusin Aja!)
5. Menikah

11

BAB III
PENUTUP
III.1

Simpulan
Pacaran terbukti dilarang dalam Islam didasarkan pada nash AlQuran dan Hadits. Selain itu, pacaran menimbulkan berbagai dampak
negatif yang akan menjerumuskan manusia itu sendiri ke dalam perzinaan
yang jelas-jelas Allah melarangnya. Oleh karena itu, perlu adanya
pengendalian dan iman yang kuat dari dalam diri setiap muslim.

III.2

Saran
a. Segera bertaubat dan mendekatkan diri pada Allah.
b. Senantiasa menjaga dan mengendalikan diri.
c. Menerapkan ajaran agama Islam dengan benar.
d. Mencari kesibukan positif misalnya dengan menghadiri majelismajelis ilmu.

12

DAFTAR PUSTAKA
Syaamil Al Quran. 1431 H. AL QURANUL KARIIM. PT Sygma
Examedia Arkanleema : Bandung.
Bahreisy, Hussein. 1999. Himpunan Hadits Pilihan, Hadits Shahih
Bukhari. Al Ikhlas : Surabaya.
Siauw, Felix Y. 2013. Udah, Putusin Aja!. PT Mizan Pustaka : Bandung
http://rifkaanisa.blogdetik.com/2013/01/21/problematika-aborsi-diindonesia/
http://dakwahquransunnah.blogspot.com/2013/06/hukum-memandangkepada-lawan-jenis-yang.html#sthash.lMcyZxz4.dpuf
http://www.academia.edu/4052364/Dampak_Positif_dan_Negatif_Pacaran
_Bagi_Remaja

13

Anda mungkin juga menyukai