Anda di halaman 1dari 2

MAKNA DIN (AGAMA)

Prof. Dr. Muhammad Abdullah Darraz dalam bukunya Ad-Diin menyimpulkan


definisi Ad-diin, yaitu dalam konteks agama apapun, baik agama samawi atau ardi.
Beliau mengatakan : Ad-diin (agama) adalah keyakinan thd eksistensi (wujud) suatu
dzat atau beberapa dzat ghaib yang maha tinggi, ia memiliki perasaan dan
kehendak, ia memiliki wewenang untuk mengurus dan mengatur urusan yang
berkenaan dengan nasib manusia. Keyakinan mengenai ikhwalnya akan memotivasi
manusia untuk memuja dzat itu dengan perasaan suka maupun takut dalam bentuk
ketundukan dan pengagungan.

Singkatnya Ad-diin adalah keyakinan (keimanan)


tentang suatu dzat ketuhanan (Ilahiyah) yang
pantas untuk menerima ketaatan dan ibadah
(penyembahan).
Pengertian ini adalah berdasarkan pengamatan jika kita melihat Ad-diin dari sisi
kondisi kejiwaan (psikologis) yang berarti keyakinan keagamaan. Adapun jika
dilihat dari sisi dimanan ia merupakan suatu hakekat eksternal, maka Ad-diin adalah
kumpulan hukum/ketentuan-ketentuan idealis yang mendeskripsikan sifat-sifat dari
kekuatan Ilahiyah itu, dan kumpulan kaidah-kaidah praktis yang menggariskan cara
beribadah kepadaNya.
Makna Addiin menurut Al-Quran:
Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. (Alkafirun : 6)
Siapa yang mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan
diterima (agama itu) daripadanya. (Ali Imran : 85)
Makna Diin menurut Ulama:
Addiin adalah peraturan Ilahi yang mengendalikan orang-orang yang memiliki akal
sehat secara suka rela kepada kebaikan hidup di dunia dan keberuntungan di
akherat.
Agama-agama Samawi dan Kesatuannya :
Di antara persoalan yang dikenal oleh para pengamat adalah bahwa agamaagama itu ada dua macam:
1. Agama Samawi atau Kitabi, yaitu agama yang memiliki kitab suci wahyu Ilahi
yang tururn dari langit membawa petunjuk (hidayah) Allah bagi manusia.
Dia telah mensyariatkan bagi kamu agama apa yang telah diwasiatkanNya
kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah
Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu Tegakkanlah agama dan
janganlah kamu berpecah belah tentangnya. (Asy-Syura: 13)
Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. (Al-Maidah: 48)
Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi
ia adlaah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah). (Ali Imran:67).
Al-Baqarah: 132, Yunus: 84, Ali Imran: 52, Al-Maidah: 48
2. Agama Paganis (Watsaniyah) atau agama Positive (Wadhiyyah) yaitu
dihubungkan kepada bumi (ardi) dan bukan dihubungkan kepada langit,
dihubungkan kepada manusia dan bukan kepada Allah.
Kebutuhan Manusia Terhadap Agama

2. Kebutuhan Fitrah manusia (instink/naluri dan perasaan); Ar Rum: 30


3. Kebutuhan manusia thd kesehatan jiwa dan kekuatan rohani (psikology)

Page2

1. Kebutuhan akal thd pengetahuan mengenai hakikat eksistensi terbesar; Ali


Imran: 190

4. Kebutuhan masyarakat thd motivasi dan disiplin akhlak


5. Kebutuhan masyarakat kepada solidaritas dan soliditas; Al Hujurat: 10

Tuduhan Marxis bahwa Agama adalah Candu Masyarakat


Bahwa agama adalah candu masyarakat yang bekerja (berpengaruh) pada akal
fikiran masyarakat sebagaimana berpengaruhnya narkotika pada individu dan
melalaikan mereka dengan angan-angan akherat dari (memperjuangkan) hak-hak
mereka yang terampas, dan menjadikan mereka tunduk kepada kemauan orangorang yang berbuat aniaya (zalim) dan para taghut adikuasa, lalu mereka akhirnya
mau mematuhi kaum penguasa dzalim itu dengan suka rela.

Page2

Bisakah tuduhan itu diterima????

Anda mungkin juga menyukai