Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sebagai penyedia jasa, kualitas layanan dan kepuasan pelanggan harus
menjadi perhatian utama. Faktanya tuntutan pelanggan terus berkembang,
sehingga

kualitas layanan (Quality of Service) juga harus terus ditingkatkan.

Disisi lain PLN juga harus terus meningkatkan efisiensi perusahaan. Teknologi
informasi dan telekomunikasi yang tepat guna dapat kita manfaatkan untuk
meningkatkan fungsi pengawasan aset yang pada akhirnya akan menunjang
peningkatan pelayanan dan efisiensi perusahaan.
Salah satu aset yang perlu mendapatkan pengawasan serius adalah trafo
distribusi

karena gangguan yang terjadi akan langsung mempengaruhi mutu

layanan. Berdasarkan surat dari PLN Pusat melalui Kepala Divisi Distribusi dan
Pelayanan Pelanggan Indonesia Timur No. 00533/104/DIVDIS-IT/2010 tanggal 11
Maret 2010 perihal Penurunan Gangguan Trafo, ada beberapa poin yang perlu
mendapat perhatian khusus antara lain:
1. Target gangguan trafo < 1% harus tercapai pada tahun 2012.
2. Frekuensi pemantauan beban trafo perlu ditingkatkan baik melalui cara
otomatisasi maupun konvensional untuk memastikan pembebanan
trafo masih dalam batas aman dengan beban maksimal 80%.
3. Untuk mendukung Manajemen Data Trafo Distribusi, unit agar segera
membuat database trafo distribusi.
4. Unit agar konsisten dengan komitmen untuk menurunkan gangguan
trafo distribusi 2010 turun 25%.
5. Unit agar berupaya tidak ada beban trafo yang tidak seimbang.
PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang adalah salah satu Cabang di Wilayah
Sulsel, Sultra dan Sulbar. Wilayah kerja Cabang Pinrang meliputi 2 kabupaten
yaitu Kab. Pinrang dan Kab. Enrekang. Aset Distribusi Triwulan I tahun 2010 dapat
dilihat di Tabel 1.1. Aset Distribusi Cabang Pinrang (tabel terlampir).
Realisasi gangguan trafo distribusi PLN Cabang Pinrang tahun 2009
sebanyak 13 buah (1,7 %), dan untuk tingkat wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar
adalah 1,67 %.

Berprinsip mencegah lebih baik dari mengobati, keberadaan aplikasi


pengolah aset menjadi sangat penting khususnya yang mempunyai kebisaan
memberikan pesan peringatan ke manajemen tentang adanya kondisi aset yang
memerlukan tindakan koreksi. Guna kemudahan akses, aplikasi harus dirancang
agar dapat diakses melalui jaringan yang mudah didapat dan biaya yang relatif
murah. Dengan database terpusat tentunya sangat membantu manajemen
dalam memonitor dan merencanakan pekerjaan pemeliharaan secara efektif dan
menyeluruh.
1.2.

Identifikasi dan Perumusan Masalah


1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka teridentifikasi beberapa masalah
yang berkaitan dengan keandalan trafo distribusi dan kendala pengelolaan trafo
distribusi antara lain:
1. Masih tingginya kerusakan trafo distribusi.
2. Belum tersedianya aplikasi yang menangani trafo distribusi. Pengawasan oleh
manajemen hanya berdasarkan laporan dalam bentuk hard copy dengan
format yang statis, sehingga analisa atau evaluasi tidak dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat, khususnya dengan terus bertambahnya jumlah
gardu distribusi.
3. Seringkali terjadi gangguan akibat kelambatan penanganan terhadap kondisi
suatu trafo karena terlambatnya infomasi yang diterima manajemen.
1.2.2 Perumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka timbul beberapa
pertanyaan yang merupakan rumusan masalah dalam pembuatan karya inovasi
yaitu :
1. Bagaimana caranya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan
mengurangi gangguan kerusakan trafo distribusi ?
2. Apakah pengawasan dan monitoring manajemen (PLN) terhadap kinerja
petugas pelayanan teknik sudah berjalan dengan baik dan efektif ?
3. Apakah pemeliharaan gardu distribusi pada khususnya sudah terlaksana
berdasarkan kondisi terkini dan berdasarkan skala prioritas, serta seberapa
cepat laporannya sampai ke manajemen ?

1.3.

Maksud dan Tujuan Inovasi


1.3.1 Maksud Inovasi

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka


maksud dari pembuatan karya inovasi ini adalah untuk meningkatkan kualitas
pelayanan (Quality of Service) kepada pelanggan dengan mengurangi gangguan
trafo distribusi melalui peningkatan mutu pengawasan manajemen terhadap
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan gardu distribusi.
1.3.2 Tujuan Inovasi
Tujuan pembuatan aplikasi SimGard (Sistem Informasi Gardu Distribusi)
adalah memenuhi kebutuhan perusahaan khususnya di bidang distribusi dengan
kemampuan :
1.

Mampu mengelola database gardu secara terpusat di tingkat kantor


cabang dan dapat dijalankan di seluruh ranting, agar manajemen bisa
dengan mudah, cepat dan akurat mengetahui kondisi gradu distribusi.

2.

Mudah diakses dari mana saja melalui jaringan public yang mudah didapat
dan biaya relatif murah. Untuk informasi tertentu (misalnya info beban
trafo) bahkan bisa diakses melalui SMS.

3.

Menampilkan pesan peringatan secara otomatis setiap aplikasi dijalankan,


jika ada kondisi gardu distribusi yang segera memerlukan pemeliharaan
atau perbaikan.

4.

Dapat

merekam

aktifitas

pemeliharaan

dan

data

gangguan

gardu

distribusi, sehingga mempermudah langkah evaluasi.


1.4.

Manfaat Karya Inovasi


Manfaat dari aplikasi Karya Inovasi SimGard (Sistem Informasi Gardu Distribusi)
adalah sebagai berikut :
1.

Memberikan informasi dini secara otomatis tentang trafo yang perlu


mendapat prioritas pemeliharaan atau sangat berpotensi mengalami
gangguan.

2.

Memberikan kemudahan bagi manajemen untuk memonitor, mengevaluasi


dan menganalisa data trafo distribusi, karena aplikasi dapat diakses
darimana saja dengan PC maupun handphone melalui LAN, Internet dan
layanan SMS.

3.

Apabila

diperlukan

suatu

evaluasi

khusus

yang

memerlukan

pengelompokan data dengan kriteria tertentu, tersedia menu Analisa Data


Gue yang menampilkan datagrid dengan kolom-kolom yang dapat diatur
secara fleksibel. Hal ini membantu dalam membuat rencana operasi dan
pemeliharaan trafo distribusi.

4.

Bagi unit yang memiliki peralatan Power Logger, penyimpanannya menjadi


terpusat dan setiap saat dapat dibuka dengan mudah, disertai tampilan
grafik beban.

1.5.

Ruang Lingkup
Dalam ruang lingkup ini kami membatasi pada permasalahan yang muncul
sebelum dan sesudah implementasi aplikasi SimGard, pengelolaan database
trafo, penyediaan menu pilihan yang sering diperlukan, penyediaan fitur pesan
peringatan

otomatis

dan

akses

aplikasi

melalui

layanan

SMS,

teknik

penggunaan VPN (Virtual Private Network),.


Analisa yang dilakukan adalah dalam implementasinya di 5 ranting PLN
Cabang Pinrang yaitu: Ranting Watang Sawitto, Kariango, Pekkabata, Enrekang
dan Lakawan.
1.6.

Metodologi
Metodologi dalam pembuatan karya inovasi ini adalah sebagai berikut:
1.

Studi literatur, yaitu pengumpulan bahan dan pembelajaran mengenai


database Oracle, VB. Net, Java dan aplikasi SMS gateway.

2.

Bagaimana aplikasi dirancang dengan tampilan yang mudah dipahami,


nyaman dioperasikan (user friendly) dan menjaga integritas data.

3.

Bagaimana aplikasi juga dapat mengelola data lain yang berhubungan


dengan gardu distribusi yaitu data pemeliharaan, gangguan, data foto
kondisi fisik, data Power Logger dan bagaimana aplikasi memberikan info
lebih dini jika terdapat kondisi trafo yang perlu tindakan segera.

4.

Bagaimana

aplikasi

dapat

berjalan

dijaringan

dengan

lebar

pita

(bandwidth) yang relatif kecil (misalnya dari koneksi dial-up atau GPRS
GSM/CDMA).
5.

Bagaimana aplikasi ini terealisasi dengan biaya yang relatif murah.

6.

Pengujian dan analisa aplikasi:


a.

Pengujian terhadap aplikasi dengan menghimpun database trafo


distribusi, foto gardu dan menguji performa aplikasi pada bandwidth
relatif rendah (60 kbps).

b. Analisa hasil aplikasi apakah sama dengan yang dibutuhkan dan


menindaklanjuti hasil aplikasi dengan pemeliharaan di lapangan.
7.

Pembuatan laporan karya Inovasi.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1

Pengertian Database dan RDBMS

2.1.1 Database
Database System atau sistem basis data menurut C. J. Date (1995,p3)
adalah sistem penyimpanan record secara komputer (elektronis). Basis data
sendiri dapat kita gambarkan sebagai suatu lemari file yang berisi berbagai
kumpulan file-file data yang terkomputerisasi. Menurut Connolly dan Begg (2002,
p14), database adalah sekumpulan data yang terhubung secara logis dengan
deskripsi data tersebut yang dirancang untuk digunakan oleh sebuah organisasi.
Begitu juga menurut Gerald V.Post (p2) database adalah kumpulan data yang
disimpan dalam format yang telah dibakukan, dirancang untuk dapat berbagi
oleh banyak pengguna.
Lebih lanjut tentang sistem basis data adalah keberadaan entitas, atribut,
dan relasi yang akan digunakan saat kita menjelaskan relasi logis dari sebuah
sistem informasi organisasi yang dianalisa. Penjelasan tentang ketiga hal
tersebut menurut Connolly dan Begg (2002, p15) adalah sebagai berikut :

Entitas : Kumpulan objek yang jelas (orang, tempat, benda, konsep, atau
kejadian) dalam organisasi dan akan direpresentasikan dalam
database.

Atribut : Sebuah properti yang mendeskripsikan beberapa aspek dari objek


yang akan disimpan.

Relasi :

Hubungan (association) antara entitas yang ada.

Tabel merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik


tertentu, misalnya daftar barang, daftar pembeli atau daftar karyawan. Tabel
terdiri atas baris data lengkap yang disebut record dan kolom tempat menyimpan
data atau informasi sejenis yang disebut field. Gambaran database secara umum
terlihat pada gambar 1.1.
Database
Database

Tabel 1
Field 1

Field 2

Field n

Record 1-n

Field 1

Field 2

Field n

Record 1-n

Field 1

Field 2

Field n

Record 1-n

Tabel 2

Tabel n

Gambar 1.1 Konfigurasi Database


2.1.2 BASIS DATA RDBMS
Relational Database sebenarnya adalah salah satu konsep penyimpanan
data. Sebelum konsep basis data relasional muncul sebenarnya sudah ada dua
model database yaitu Network Database dan Hierarchie Database. Dalam basis
data relasional, data disimpan dalam bentuk relasi atau tabel dua dimensi, dan
antar tabel satu dengan tabel lainnya terdapat hubungan atau relationship,
sehingga sering kita baca diberbagai literatur, database didefinisikan sebagai
kumpulan dari sejumlah tabel yang saling berhubungan atau keterkaitan.
Software yang diperlukan untuk mengelola data (membuat tabel, isi data, ubah
data, hapus data dan lain-lain) disebut Relational Database Management System
(RDBMS). Perintah yang digunakan dalam software RDBMS tersebut adalah
perintah Structured Query Language (SQL).
Untuk mengelola data dalam skala besar dan agar bisa mendukung proses
bisnis yang kontinyu dan real time suatu RDBMS dituntut untuk mempunyai
kemampuan manajemen user dan keamanan data, konstrain/aturan untuk
menjaga integritas data, backup dan recovery data serta kemampuan lainnya
yang berkaitan dengan kecepatan pemrosesan data (performance).
Salah satu software RDBMS yang ada dipasaran saat ini dan cukup banyak
digunakan adalah Oracle Database, sekarang sudah tersedia Oracle versi gratis
yaitu Oracle 10g XE.
2.2

Jenis-jenis Jaringan Komputer

2.2.1 Berdasarkan Ruang Lingkup Geografis


Berdasarkan ruang lingkup geografisnya terdapat tiga jenis jaringan
komputer, antara lain :
a. Local Area Network (LAN). Jangkauan LAN

ini tidak terlalu jauh.

Biasanya diterapkan pada suatu gedung atau antar gedung.


b. Metropolitan Area Network (MAN). Jangkauannya lebih luas dari LAN.
Jangkauan MAN dapat mencapai antar kota.
c. Wide Area Network (WAN). Jaringan WAN mempunyai cakupan terluas,
bahkan dapat dikatakan mencakup seluruh dunia.

2.2.2 Berdasarkan Service


a. Intranet service hanya diberikan kepada pihak-pihak dalam yang
mendapat ijin dari otoritas jaringan, dan bukan untuk pihak luar.
b. Extranet service terdapat suatu layanan yang juga dapat digunakan oleh
pihak luar yang telah memiliki account yang diijinkan. Layanan yang
diberikan kepada pihak luar ini bersifat terbatas.
c. Internet service yang disediakan secara luas kepada pihak manapun,
tanpa harus mendapatkan account terlebih dahulu.
2.3

Pengertian Virtual Private Network


Virtual Private Network (VPN) adalah sebuah teknologi komunikasi yang

memungkinkan untuk dapat terkoneksi ke jaringan private melalui jaringan


publik. Dengan cara tersebut maka akan didapatkan hak dan pengaturan yang
sama seperti halnya berada di dalam kantor atau LAN itu sendiri, walaupun
sebenarnya menggunakan jaringan publik.
2.4

Komputasi Client Server


LAN merupakan implementasi dari suatu lingkungan komputasi client-

server. Secara harfiah, client merupakan pihak yang membutuhkan pelayanan


(service), sedangkan server merupakan pihak yang memberikan pelayanan itu
sendiri. Misalkan suatu komputer A meminta data data dari komputer B, maka
komputer A akan disebut client dan komputer B disebut server ataupun
sebaliknya.
Contoh dari server antara lain sebagai berikut :
File

Server,

menyediakan

layanan

berupa

pengelolaan

dan

pengaksesan file.
Print Server, menyediakan layanan untuk pencetakan data.
Database

Server,

menyediakan

ruang

(space)

untuk

tempat

penyimpanan data.
Communication

Server,

menyediakan

akses

komunikasi

yang

melengkapi sistem jaringan dengan suatu kemampuan mengakses


komunikasi dengan jaringan lain, termasuk akses ke internet.
Web Server, menyediakan layanan untuk upload dan download data
dari dan ke website.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Perancangan dan Flowchart Aplikasi SimGard


Aplikasi dibuat menggunakan program yang berbasiskan GUI (Graphical
User Interface) agar tampilannya bagus. Untuk menjaga integritas dan
konsistensi data, dibuat beberapa tabel master antara lain merek trafo, nama
penyulang dan nama unit. Form yang berkaitan dengan kolom isian data
tersebut dibuat kontrol combo box, sehingga pengguna cukup memilih isian
yang tersedia. Software yang dibutuhkan dalam aplikasi SimGard adalah
Windows Server 2003 + IIS, Database Server Oracle 10g XE dan Visual
Basic.Net 2005
Flowchart dalam menjalankan Aplikasi SimGard :

Log in
Tidak
Berhasil
Otentifika
si
Berhasil
1. Aplikasi
4. Informasi
2. Master
5. Laporan
3. Proses Update 6. Windows

Pesan User
atau
Password

Menu Utama

Log out
Gambar 3.1. Flowchart Aplikasi SimGard
3.2 Keamanan Sistem
Aplikasi SimGard menggunakan model pengamanan sebagai berikut:
1. VPN (Virtual Private Network)
2. Otentifikasi Aplikasi

Dalam membangun VPN digunakan software Hamachi, sebuah teknologi


jaringan yang menyediakan hubungan 2 computer atau lebih melalui jaringan
internet. Pengguna Hamachi cukup menginstal software yang tersedia. Setelah
memasukkan nama user, maka Hamachi akan memberikan sebuah nomor
seperti nomor IP misalnya 5.14.90.155. Dengan nomor tersebut sesama user
Hamachi dapat saling berhubungan melalui jaringan Internet.
3.3 Beberapa Menu/Fitur Unggulan Dalam Aplikasi SimGard.
3.3.1 Menu Laporan
Menu ini menampilkan berbagai format laporan seperti pada
gambar 3.2 berikut (contoh Print out terlampir).

Gambar 3.2 Tampilan Menu Laporan


3.3.2 Menu Analisa Data Gue.
Untuk keperluan analisa atau evaluasi data, disediakan menu
Analisa Data Gue yang fungsionalitasnya mirip dengan Pivot Table di
MS Excel. Dengan demikian pengelompokan datanya menjadi sangat
fleksibel dan dinamis (contoh tampilan terlampir).
3.3.3 Fitur Penyajian Pesan Peringatan secara Otomatis oleh Aplikasi
SimGard
Dalam rangka menghindari gangguan kerusakan trafo akibat beban
lebih dan menekan susut akibat ketidakseimbangan beban, maka dibuat
suatu ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap trafo harus diukur bebannya minimal 6 bulan sekali.
2. Trafo tidak boleh dibebani lebih dari 80 %. Selama belum ada
penanganan maka untuk trafo dengan beban 80 % sampai 90 % harus

10

dilakukan pengukuran beban minimal 3 bulan sekali, dan untuk trafo


dengan beban diatas 90 % harus dilakukan pengukuran beban minimal
2 bulan sekali.
3. Ketidakseimbangan beban trafo tidak boleh lebih dari 20 %.

11

Dengan ketentuan tersebut, aplikasi akan menampilkan pesan peringatan


secara otomatis (gambar terlampir) ketika Aplikasi SimGard dijalankan yang
terdiri dari :
1.
2.
3.
4.

Gardu
Gardu
Gardu
Gardu

yang lebih dari 6 bulan tidak diukur bebannya.


beban 80% s/d 90% yang lebih dari 3 bulan tidak diukur.
beban lebih dari 90% yang lebih dari 2 bulan tidak diukur
dengan ketidakseimbangan lebih dari 20%.

3.3.4 Fungsi Akses Informasi via SMS


Untuk saat ini ada dua informasi yang dapat diperoleh via SMS yaitu
informasi beban gardu dan profil data unit (ranting atau kantor pelayanan).
Kirim SMS ke nomor 08114220404 dengan format sebagai berikut :
1. Info Beban Gardu : [Gardu] [Spasi] [Nomor Gardu]
2. Info Profil Data Unit : [Unit] [Spasi] [Nama Unit]
Contoh SMS untuk permintaan data gardu dan unit adalah sebagai berikut :

GARDU GOT.AP

UNIT KARIANGO

Dan hasilnya adalah sebagai berikut :

GD=GOT.AP
UNIT=SAWITTO

KARIANGO: GD=140BH
(8133kVA);BLM DIUKUR=1
BH ;BEBAN 80-90%=2BH(3
BLN BLM DIUKUR=1);
BEBAN > 90% =66 BH(2
BLN BLM DIUKUR=66 BH).

;FEEDER=KARIANGO
;DAYA TRAFO=100;3 FASA;
BEBAN=75(75%);TGL
UKUR=
10/05/2010
0:00:00;TIDAK
SEIMBANG=21%

3.3.5 Menu Data Power Logger dan Grafik Power Logger


Menu ini berfungsi untuk menyimpan dan menampilkan data pengukuran
beban menggunakan Power Logger (gambar terlampir).

BAB IV
IMPLEMENTASI

12

4.1.

Uji Coba Implementasi


Untuk menguji aplikasi ini, telah dilakukan implementasi di PLN Cabang
Pinrang dengan server di kantor cabang dan aplikasi Client di semua ranting.

4.2.

Anggaran dan Biaya


Dalam pembuatan aplikasi ini biaya yang digunakan relatif sedikit karena
memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia misalnya LAN, PC, Koneksi Internet
dll. Hardware yang diperlukan adalah :
Tabel 4.1 Daftar Perangkat Hardware
N
O

URAIAN

1
2
3

4.3.

HARGA (Rp)

Modem ADSL D-LINK DSL-2542B


Hub DLINK 16 Port
Kabel UTP + Connector UTP RJ 145
TOTAL

850.000,500.000,1.075.000,2.425.000,-

Analisa Operasional
1.

Sebelum menggunakan aplikasi SimGard


a.

Berdasarkan

laporan

SE-031

(SAIDI-SAIFI),

gangguan

gardu

distribusi (termasuk kerusakan trafo) relatif masih tinggi. Kemungkinan


besar penyebabnya adalah lemahnya kendali manajemen terhadap
pola

operasi

dan

pemeliharaan

GD

karena

belum

tersedianya

perangkat lunak yang memadai.


b.

Untuk mencari atau menganalisa data trafo distribusi per triwulan


harus membuka laporan monitoring beban dalam bentuk hard copy
yang tentunya tidak bisa cepat dan tampilan datanya statis. Akibatnya
skala prioritas dalam rencana pemeliharaan gardu tidak mudah
dilakukan.

c.

Akibat dari kondisi diatas maka manajemen tidak bisa dengan cepat
dalam

membuat

kesimpulan

maupun

menilai

kinerja

unit

dan

merencanakan program pemeliharaan.


d.

Manajemen tidak bisa dengan cepat dan mudah mendapatkan data


terkini dari trafo distribusi khususnya ketika sedang dinas luar.

2.

Sesudah menggunakan aplikasi SimGard

13

a.

Berdasarkan laporan SE-031 (SAIDI-SAIFI) pada periode bulan yang


sama di tahun yang berbeda, gangguan khususnya mengenai gardu
distribusi dan kerusakan trafo menunjukkan tren penurunan.

b.

Data gardu dapat diperoleh secara mudah dan cepat dengan


tampilan yang dinamis. Hal ini akan menudukung pola pemeliharaan
trafo distribusi yang efektif dan memperhatikan skala prioritas.

c.

Mempercepat manajemen dalam membuat kesimpulan, menilai


kinerja unit dan menentukan kebijakan karena didukung oleh data yang
mudah diperoleh dan mudah dianalisa.

d.

Data terkini trafo distribusi dapat diperoleh kapan saja dan dimana
saja.

Gambar 4.1. Trend gangguan grafo distribusi sumber Lap SE-031 (SAIDI-SAIFI)

Gambar 4.2. Trend kerusakan trafo distribusi sumber Lap Kerusakan Trafo
4.4.

Analisa Finansial
Analisa yang dilakukan disini adalah membandingkan biaya akibat
kerusakan trafo distribusi antara sebelum dan sesudah implementasi. Analisa ini
belum termasuk penghematan karena berkurangnya kebutuhan barang-barang
ATK dan keuntungan tak langsung karena efektifitas waktu kerja dan peningkatan
keandalan akibat berkurangnya gangguan trafo.
Tabel 4.2 Efisiensi Akibat Kerusakan Trafo

14

TAHUN

DAYA TRAFO (kVA) /

VOL

HARGA OEM

PHASA

(bh)

(Rp)

2009

200 kVA / 3
1
25 kVA / 3
1
JUMLAH 2009
2010
25 kVA / 1
1
JUMLAH 2010
SELISIH RUPIAH (TAHUN 2009 2010)

FPK
(80%

62.610.000
29.380.000

)
80%
80%

21.138.000

80%

RUPIAH
KERUSAKAN

KET

50.088.000
23.504.000
73.592.000
16.910.400
16.910.400
56.681.600

Dari tabel tersebut dapat diperoleh efisiensi akibat berkurangnya


kerusakan trafo pada periode yang sama, Gross Gain Saving pada tahun 2010
sebesar Rp. 56.681.600,-.
4.5.

Analisa Resiko dan Kerugian


Adapun hasil kajian analisa resiko dan kerugian adalah sebagai berikut:
1. Karena yang digunakan adalah layanan reguler (non dedicated bandwidth)
dari ISP, tentunya kelancaran aplikasi sangat dipengaruhi oleh lebar pita
yang umumnya menurun pada jam padat.
2. Beberapa hal yang masih perlu dilakukan adalah untuk fitur akses aplikasi
via SMS, jumlah karakter maksimal hanya 160 karakter sehingga, informasi
yang didapatkan terbatas.

4.6.

Rencana Pengembangan
Beberapa rencana pengembangan pada Aplikasi SimGard adalah sebagai
berikut:
1. Roll out aplikasi SimGard ke cabang lain di Wilayah Sulsel, Sultra dan Sulbar
pada tahun 2010 sebagai langkah awal implementasi secara penuh di
tingkat wilayah.
2. Menambah fitur perekaman data hasil pengukuran Thermal Imager pada
tahun 2010.
3. Menambahkan fitur peringatan otomatis via SMS ke nomor tertentu data
kondisi trafo kritis pada tahun 2011. Gardu secara bertahap akan dilengkapi
dengan kWh meter digital lengkap dengan modem.
4. Pengembangan SimGard untuk bisa menangani fungsi pengelolaan Sistem
Distribusi secara menyeluruh lengkap dengan laporan SAIDI-SAIFI dengan
database yang konek dengan Data Induk Pelanggan (DIL) pada tahun
2012, sehingga mendukung Visi Distribusi 2012 yaitu SAIDI-SAIFI yang
akurat.

15

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Dari hasil pembuatan dan uji coba implementasi aplikasi SimGard maka dapat
diambil kesimpulan :
.1

Aplikasi SimGard berhasil dijalankan secara penuh di 5 ranting dengan


database terpusat di kantor cabang.

.2

Laporan data trafo yang disajikan lebih akurat, cepat dan mudah untuk
didapatkan.

.3

Data kondisi trafo yang tidak normal atau perlu penanganan lebih lanjut
dapat diketahui lebih dini, karena adanya pesan peringatan yang otomatis
muncul saat aplikasi dijalankan dan adanya fitur akses data dengan
handphone via SMS.

.4

Aplikasi dapat menyimpan dan menampilkan data foto gardu dan


menyimpan data dari Power Logger serta menampilkannya dalam bentuk
angka maupun grafik.

.5

Aplikasi dapat diakses menggunakan koneksi data via GPRS dan dial-up
dengan lebar pita (bandwidth) sekitar 60 kbps.

5.2

Saran
1.

Aplikasi SimGard ini dapat diterapkan di tingkat wilayah dengan


database terpusat. Hal ini sangat dimungkinkan karena database yang
digunakan adalah database enterprise yang biasa digunakan untuk
mengelola data pelanggan yang volume datanya jauh lebih besar.

2.

Khusus untuk fitur akses data via SMS perlu dicoba diterapkan di
aplikasi SIP3, sehingga data praktis seperti total pelunasan harian, saldo
piutang unit atau data-data lainnya dapat diperoleh dengan cepat dan
mudah.

16

DAFTAR PUSATAKA
[1]

Didin

Nugraha,

2003

Mengenal

Sistem

Informasi,

http://ilmukomputer.com/2006/09/06/mengenal-sistem-teknologiinformasi/.
[2]

Santoso, Harip, 2003, Pemroograman Client-Server menggunakan SQL


Server 2000 dan Visual Basic 6.0, Elex Media Komputindo.

[3]

Mahadji,

kinta,

2003,

PHP

&

MySQL

Web

Development,

http://ilmukomputer.com/2007/11/23/php-mysql-webdevelopment/.
[4]

Solution Cybertron, Community SmitDev, 2009, Membangun Aplikasi


Database dengan Visual Basic 2008 dan SQL Server 2008, Elex Media
Komputindo.

[5]

Kusumo Suryo Ario, 2007, ASP.NET 2.0 dengan VB 2005, Elex Media
Komputindo.

[6]

ORACLE, 2006, Oracle Database Express Edition Getting Started Guide


10g Release 2 (10.2),
http://download.oracle.com/docs/cd/B25329_01/doc/admin.102/b25610/toc
.htm.

17

BIODATA PESERTA
Peserta 1

Nama

ABDUL FARID

NIP

6794059-C

Tempat / Tanggal Lahir

Malang / 18 November 1967

Instansi

PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang

Jabatan

Manajer Cabang Pinrang

Nama

Bambang Heri Prabowo

NIP

8308313-Z

Tempat / Tanggal Lahir

Brebes / 20 Juni 1983

Instansi

PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang

Jabatan

Junior Operator Distribusi

Nama

Dedy Denny Sudradjat

NIP

8008005-Z

Tempat / Tanggal Lahir

Semarang / 05 Maret 1980

Instansi

PT. PLN (Persero) Cabang Pinrang

Jabatan

Ass. Engineer Pemeliharaan Distribusi

Peserta 2

Peserta 3

18

Anda mungkin juga menyukai