Penerapanmanajemenrisikodjpbn 140606023609 Phpapp02
Penerapanmanajemenrisikodjpbn 140606023609 Phpapp02
1
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Outline
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dasar Pelaksanaan
Konsep Dasar
Tujuan dan Manfaat Manajemen Risiko
Penerapan Manajemen Risiko pada KPPN
Struktur Manajemen Risiko
Proses Manajemen Risiko
Dokumentasi Manajemen Risiko
Pelaporan Manajemen Risiko
2
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Dasar Pelaksanaan
3
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Konsep Dasar
KONSEP DASAR RISIKO
Risiko merupakan peristiwa yang belum terjadi (sudut pandang futuristik/masa depan),
sehingga bersifat belum pasti terjadi dan merupakan kemungkinan akan terjadi (uncertainty).
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
dan Tujuan
TUJUAN
Mengantisipasi dan menangani segala bentuk risiko secara efektif dan efisien
Mengidentifikasi, mengukur, dan mengendalikan risiko serta memantau kinerja
manajemen risiko
Mengintegrasikan proses manajemen risiko ke dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi kinerja
MANFAAT
Menghindarkan terjadinya hal-hal yang tidak diharapkan dalam bentuk keluhan maupun
keberatan dari para pemangku kepentingan (stakeholder);
Memberikan perlindungan kepada unit Eselon I sebagai akibat kegagalan manusia, proses,
dan sistem; dan
Meningkatkan efisiensi, reputasi, tingkat kepercayaan dari para pemangku kepentingan
(stakeholder).
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang risiko yang dihadapi organisasi.
Mengurangi kejadian mengejutkan yang memerlukan biaya besar.
Meningkatkan manajemen sumber daya.
Meningkatkan transparansi dalam proses pengambilan keputusan.
Membentuk organisasi yang lebih perhatian dan memiliki persiapan yang lebih matang
dalam menghadapi risiko.
5
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Direktorat/Sekretariat
Ditjen Perbendaharaan
Pemilik Risiko
(pimpinan es. II)
Pemilik Risiko
(pimpinan es. II)
Koordinator
Manajemen Risiko
(es. III)
Koordinator
Manajemen Risiko
(es. III)
Administrator
Manajemen Risiko
(es. IV)
Administrator
Manajemen Risiko
(es. IV)
7
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
TUJUAN:
Membuktikan adanya identifikasi & asessment risiko
yang sistematis
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
10
Penetapan Konteks
Proses manajemen risiko diawali dengan penyusunan konteks.
Konteks merupakan upaya untuk menentukan: penetapan tujuan, stakeholder
terkait dan kriteria.
Penetapan tujuan digunakan sebagai baseline sudut pandang identifikasi risiko.
Identifikasi stakeholder terkait
pelaksanaan mitigasi risiko.
akan
berpengaruh
pada
pertimbangan
Penyusunan kriteria secara spesifik akan menjadi baseline analisis risiko dalam
hal penetapan gradasi level risiko.
Penetapan konteks menjadi batasan dalam pelaksanaan proses manajemen
risiko.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
11
Identifikasi Risiko
Risiko adalah segala sesuatu kejadian yang berpotensi untuk menghambat, menunda
atau menggagalkan pencapaian tujuan organisasi.
Risiko diukur dalam 2 dimensi, yaitu:
Kemungkinan terjadinya (frekuensi/likelihood)
Akibat negatif yang ditimbulkannya (konsekuensi/dampak)
Pokok acuan dalam mengidentifikasi risiko adalah tujuan organisasi yang mengacu
pada Sasaran Strategis (SS).
Semua SS harus diidentifikasi risiko-nya, yakni semua risiko apa saja yang melekat.
Cara untuk mengidentifikasi risiko:
Menegasikan IKU;
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
12
Kriteria Risiko
Kriteria risiko merupakan suatu ukuran yang menjadi standar untuk menentukan
level suatu risiko.
Level risiko terdiri atas: Tinggi (3), Sedang (2) dan Rendah (1).
Kriteria risiko dibuat per-risiko.
Satu risiko memiliki 2 kriteria, yaitu kriteria konsekuensi dan kriteria
frekuensi/probabiliti.
Metode untuk menyusun kriteria ada 2, yaitu:
Kuantitatif, menggunakan angka numeris sebagai patokan ukuran tinggi rendahnya.
Kualitatif, menggunakan pernyataan kata-kata sebagai suatu patokan untuk
menyatakan tinggi rendahnya.
Metode penyusunan kriteria bersifat mutually exclusive (pilih salah satu). Jika
menggunakan metode kualitatif, maka metode kuantitatif tidak diisi (dikosongkan).
Risiko memiliki 2 dimensi yang terkombinasi, yaitu konsekuensi dan frekuensi.
Level Risiko diukur dari level konsekuensi dan level frekuensi.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
13
Analisis Risiko
Analisis risiko adalah proses untuk menentukan level risiko .
Tujuan analisis risiko:
1.
2.
2.
3.
a.
b.
Seberapa besar dampak yang akan ditimbulkan dari risiko : Level Konsekuensi.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
14
Evaluasi Risiko
Risiko yang telah teridentifikasi dan telah ditentukan levelnya harus dikelola dan
dimitigasi.
Tidak semua risiko akan diberi langkah mitigasi.
Untuk itu perlu ditentukan mana risiko yang perlu ditangani lebih lanjut dan mana
yang tidak perlu diberi langkah penanganan risiko.
Evaluasi risiko merupakan langkah untuk menilai signifikansi dari masing-masing
risiko dalam lingkup satu UPR.
Evaluasi risiko dijabarkan dalam bentuk prioritisasi (pengurutan/pemeringkatan)
risiko.
Risiko diurutkan dari risiko dengan peringkat pertama hingga peringkat terakhir.
Hasil evaluasi risiko akan menjadi dasar bagi pelaksanaan langkah rencana mitigasi
risiko.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
15
Penanganan risiko merupakan langkah memberikan action tertentu terhadap risiko dengan level
tertentu
2.
3.
4.
5.
6.
Rencana penanganan risiko harus disusun dengan jelas, spesifik, dan terarah yang meliputi:
target, jadwal, dan penanggung jawabnya.
Pilihan Penanganan
1.
2.
3.
4.
5.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
16
2.
3.
4.
Perlu dicermati apakah ada risiko baru yang berpotensi muncul dalam organisasi,
yang sebelumnya tidak masuk dalam risk register.
5.
Setiap akhir time horizon perlu dinilai efektivitas dan kesuksesan langkah
penanganan risiko, dengan melihat kesenjangan/deviasi.
6.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
17
Kompilasi seluruh
laporan
Ketua Manajemen
Risiko
Laporan Monitoring
& Reviu
Unit Pemilik
Risiko
Merupakan media komunikasi dan konsultasi yang berkesinambungan kepada para pemangku
kepentingan.
Pelaporan disampaikan secara berjenjang dari Unit Pemilik Risiko sampai Menteri Keuangan
setelah berakhirnya time horizon Manajemen Risiko (semesteran).
Menjadi sarana umpan balik untuk menentukan arah strategis manajemen risiko.
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
18
Terima Kasih
Integritas
Profesionalisme
Sinergi
Pelayanan
Kesempurnaan
19