7 Ulkus Mole
2.7.1 Definisi
Chancroid adalah penyakit infeksi pada alat kelamin akut, setempat disebabkan oleh
streptobacillus ducrey( Haemophilus ducreyi) dengan gejala klinis yang khas berupa ulkus
nekrotik yang nyeri pada tempaat inokulasi, dan sering disertai pernanahan kelenjar getah
bening regional. Biasanya disebut soft chancre, ulkus mole, soft sore.1
1. Djuanda, A.2009. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta : Balai penerbit FK UI
2. Taufik. 2010. Chancroid, (online),(http://www.clinicrak.com.html, diakses 31 Oktober 2010).
chancroid antara laki-laki disunat, dengan empat dari studi ini melaporkan hasil secara
statistik signifikan.Sementara bukti kuat diperlukan dari desain penelitian lebih ketat, bukti
terbaik yang tersedia saat ini mendukung promosi sunat untuk laki-laki sebagai strategi untuk
mengurangi risiko chancroid, dan harus dipromosikan terutama di daerah di mana prevalensi
HIV dan infeksi menular seksual tinggi. Akan tetapi, satu penelitian menetapkan chancroid
serologis tidak menemukan hubungan dengan sunat.1
Perbaikan tingkat ekonomi mempengaruhi berkurangnya frekuensi penyakit ini di
negara-negara yang lebih maju.2 Akan tetapi, di amerika serikat, insidensi chancroid terus
meningkat sejak tahun 1980an. Data terakhir mengisyaratkan bahwa chancroid mungkin
kurang terdiagnosis di amerika serikat, karena sebagian besar klinik STD tidak memiliki
fasilitas untuk mengisolasi H. ducreyi, dan pemeriksaan yang didasarkan pada metode reaksi
berantai polymerase belum tersedia luas.3
Penyakit ini juga dijumpai sebagai kasus-kasus terisolasi di masyarakat industri dan
disebarkan oleh orang yang pernah berpergian ke daerah endemik. 4Selain penularan melalui
hubungan seksual, secara kebetulan juga dapat mengenai jari dokter atau perawat.5
1.Weiss,A.2010. Male circumcision and risk of syphilis, chancroid, and genital herpes: Evidence and
implications
for
public
health.
Health
Evidence.ca(online),
(http://www.healthevidence.ca/documents/18758/Weiss2006 Summary Statement English.pdf),diakase 29 Oktober.
2.Roy-Leon JE,dkk.2009In Vitro In Vivo Activity Of Combination Antimicrobial Agents On Haemophilus
Ducreyi. J Antimicrobial Chemotherap,
(Online),http://Jac.oxfourdjournals.org/cgi/reprint/11/3/552/.pdf.html.diakses 28 Oktober 2010).
3. Robbins,dkk.2007.Buku Ajar Patologi edisi 7.Jakarta:EGC
4.Price,S.2006.Patofisiologi edisi 6. Jakarta:EGC
5. Djuanda, A.2009. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Jakarta : Balai penerbit FK UI
Frekuensi pada wanita dilaporkan lebih rendah, dimana perbandingan antara laki-laki
dan wanita yang berpotensi adalah 10 : 1.Hal ini mungkin disebabkan oleh kesukaran dalam
membuat diagnosis dan pria sering melakukan prostitusi dibanding wanita.Penderita lebih
banyak terjadi pada laki-laki heterosexual dan biasanya pada wanita pekerja seks.1Selain itu,
penyakit ini lebih banyak mengenai golongan kulit berwarna. Beberapa faktor menunjukkan
bahwa terdapat pembawa kuman ( carrier) basil Ducreyi, tanpa gejala klinis.2
2.7.3 Etiologi
Basil Haemophilus. ducreyi berbentuk batang pendek, ramping dengan ujung
membulat, tidak bergerak dan tidak membentuk spora, gram negatif, anaerob fakultatif yang
membutuhkan hemin (faktor X) untuk pertumbuhan, mereduksi nitrat menjadi nitrit, dan
mempunyai DNA berisi guanosine plus-cytosine fraksi 0,38 mole 2 dan tidak membutuhkan
faktor V (dinukleotida nikotinamid adenasin).3Basil sering kali berkelompok, berderet
membentuk rantai, terutama dapat dilihat pada biakan sehingga disebut juga streptobacillus
Basil ini pada lesi Basil ini pada lesi terbuka di daerah genital sukar ditemukan karena
tertutup oleh infeksi sekunder, lebih mudah dicari bila bahan pemeriksaan berupa nanah yang
diambil dengan cara aspirasi abses kelenjar inguinal. Kuman ini sukar dibiak.2
Dalam karangan-karangan terakhir mengenai penyebab penyakit ini timbul keragukeraguan, apakah ulkus mole merupakan penyakit disebabkan oleh suatu organisme
(H.ducreyi), atau satu penyakit campuran yang disebabkan oleh lebih daripada satu
organisme. CHAPEL (1978) menyatakan bahwa organisme selain H. ducreyi dapat
menimbulkan ulkus yang tidak dapat dibedakan dengan ulkus mole, dan beberapa ulkus
mengandung flora polimicrobial.2
Karena kesukaran menemukan penyebab dan ditemukannya organisme yang multiple
yang dapat diisolasi dari ulkus penis, timbul kesukaran mencari hubungan antara gambaran
klinis dan penemuan laboratorik.2
1.Irga.2010.Chancroid,(online),(http://www.irwanashari.com/2009/05/ulkus-mole.htmldiakses 28
Oktober2010).
2. Djuanda,A.2009.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Jakarta:Balai penerbit FK UI
3. Jawetz,dkk.2008.Mikrobiologi kedokteran edisi 23. Jakarta:EGC
Crowe MA.2007Chancroid.(Online).(http://www.emedicine.com/derm/fulltopic/topic71.html.diakses
Oktober 2010,
29
3.Sarangi,A,Narayan. 2010. Mining the Proteome of Haemophilus ducreyi for Identification of Potential Drug
Targets.The Open Bioinformatics Journal(online). vol. 4, No. 1
(http://www.bentham.org/open/tobioij/articles/V004/1TOBIOIJ.pdf,diakses 29 Oktober 2010).
Pengobatan yang mudah dan efektif dari ulserasi genital, dan ulkus mole dari partikuler,
bagian yang penting dari beberapa strategi untuk mengontrol perkembangan dari infeksi HIV
di negara-negara tropis.1
Pada pemeriksaan biopsi dari ulkus mole dikalsifikasikan menjadi 3 daerah inflamasi
dibawah ulkus.Daerah pertama terdiri dari daerah yang nekrotik, fibrin, dan neutropil. Daerah
tengah adalah daerah dengan jaringan granulasi dan zona yang paling bawah terdiri dari
limfosit dan plasma sel. Gram-negatif dari basil hanya daapt ditemukan dengan menggunakan
pewarnaan Gram atau Giemsa dan dapat dilhat baik dengan Smears.2
Awalnya,
mikroorganisme
melakukan
penetrasi
pada
defek
pertahanan
1.CroweMA. 2007Chancroid.(Online).
Oktober 2010).
(http://www.emedicine.com/derm/fulltopic/topic71.html.diakses
management
29
(Online),
3.Irga.2010.Chancroid,(online), (http://www.irwanashari.com/2009/05/ulkus-mole.htmldiakses 28
Oktober2010).
4. Djuanda,Adhi.2009.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Jakarta:Balai penerbit FK UI
Limfadenitas yang terjadi pada infeksi H. Ducreyi diikuti dengan respons inflamasi
sehingga terjadi supurasi.Kemungkinan terdapat sifat-sifat H. Ducreyi yang tidak diketahui
dan unik dan menimbulkan bubo supuratif.Respons imun yang berhubungan dengan
pathogenesis dan kerentangan penyakit tidak diketahui.Penyelidikan sebelumnya menemukan
respons hipersensitivitas lambat dan respons antibody pada penderita dengan chancroid dan
pada binatang percobaan. Antibodi ditemukan dengan cara fiksasi komplikasi komplemen,
aglutinasi, presipitasi, dan tes fluoresens antibodi indirek. Reaktivitas silang antara antisera
yang dihasilkan terhadap antigen H. Ducreyi murni dan ekstrak antigen dari spesies
Haemophilus lain telah ditemukan.1
2.7.5 Gejala Klinis
Masa inkubasi berkisar antara 1-14 hari, pada umumnya kurang dari 7 hari atau 4-7
hari.. Lesi kebanyakan multiple(Gbr.2.3), jarang soliter, biasanya pada daerah genital, jarang
pada daerah ekstragenital. Mula-mula kelainan kulit berupa papul, kemudian menjadi vesikopustul pada tempat inokulasi, cepat pecah menjadi ulkus.1
Ulkus; kecil, lunak pada perabaan, tidak terdapat indurasi, berbentuk cawan, pinggir
tidak rata, sering bergaung(Gbr.2.3)1 dan di kelilingi halo yang eritematosa dan mengalami
ulserasi dalam 24 jam. Ulkus sering tertutup jaringan nekrotik, dasar ulkus berupa jaringan
granulasi yang mudah berdarah,1 ditutupi oleh eksudat abu-abu kuning berserat yang pirulen
dan limpodenopati,2(Gbr.2.4)3 dan pada perabaan terasa nyeri, biasanya lebih nyeri pada lakilaki daripada perempuan.
1.CroweMA.
2007Chancroid.(Online).
(http://www.emedicine.com/derm/fulltopic/topic71.html.diakses
29
Oktober 2010,
2. Djuanda,A.2009.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Jakarta:Balai penerbit FK UI
2.7.7 Komplikasi
2.7.7.1 Mixed chancre
Kalau disertai sfilis stadium 1.Mula-mula lesi khas ulkus mole, tetapi setelah 15-20
hari menjadi manifes, terutama jika di obati dengan sulfonamide.1Dapat terjadipada bagian
ataspenis dan kelenjar inguinal kanan.(Gbr.2.6)2
1.Penulis.2010. Chancroid,(online).(http://aapredbook.aappublications.org/cgi/content/full/2003/1/3.25/025_04.
html, diakses 31 Oktober 2010).
2. Djuanda,A.2009.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Jakarta:Balai penerbit FK UI
2.7.8 Diagnosis
Berdasarkan gambaran klinis dapat disingkirkan penyakit kelamin yang lain. Harus
dipikirkan juga kemungkinan infeksi campuran.Pemeriksaan serelogik untuk menyingkirkan
sifilis juga harus dikerjakan. Sebagai penyokong diagnosis adalah:
1. Pemeriksaan sediaan hapus
Diambil bahan pemeriksaan (spesimen) dari tepi ulkus yang tergaung dengan
menggunakan apusan kapas, di buat hapusan pada gelas alas, Pemeriksaan
langsung ini dapat dilakukan dengan pewarnaan gram, giemsa atau mikroskop
elektron.Identifikasi yang cepat dapat dengan pewarnaan methylgreenpyronine
pappenheim dan Unna, juga dapat dilaksanakan dengan pewarnaan blue dan
flora
pada 30-50% kasus ditemukan basil
Bahan diambil dari pus bubo atau lesi kemudian ditanam pada perbenihan atau
pelat agar khusus( Chocolate Agar) yang ditambahkan darah kelinci yang sudah
didefibrinasi. Akhir-akhir ini ditemukan bahwa perbenihan yang mengandung
serum darah penderita sendiri yang sudah diinaktifkan memberikan hasil yang
memuaskan.Inkubasi membutuhkan waktu 48 jam. Medium yang mengandung
gonococcal madium base, ditambah dengan hemoglobin 1%, iso-witalex 1 %, dan
vankomisin 3 mcg/ml akan mengurangi kontaminasi yang timbul. Pada biakan
nampak koloni kecil, non mukoid, abu-abu kuning, semi opak atau translusen dapat
digeser pada permukaan agar dalam keadaan utuh, nampak 2-4 hari, tetapi biasa 7
hari setelah inokulasi.1
3. Teknik imunofluoresens untuk menemukan antibody.
4. Biopsi
Tes dinilai positif kalau timbul infiltrate berdiameter minimal 0,5 cm setelah 48
jam, sedangkan kontrol negatif. Tes ini menjadi positif 6-11 setelah hari timbul
ulkus mole, dan tetap positif sampai beberapa tahun bahkan seumur hidup.1
6. Autoinokulasi
Bahan diambil dari lesi yang tersangka, diinokulasi pada kulit sehat daerah
lengan bawah atau paha penderita yang digores lebih dahulu. Pada tempat tersebut
akan timbul ulkus mole. Sekarang cara ini tidak dipakai lagi.1
2.7.9 Diagnosis Banding
2.7.9.1 Herpes Genitalis
Pada herpes genitalis kelainan kulitnya ialah vesikel yang berkelompok dan jika
memecah menjadi erosi, jadi bukan ulkus seperti pada ulkus mole.Tanda-tanda radang akut
lebih mencolok pada ulkus mole. Kecuali itu pada ulkus mole, pada sediaan hapus berupa
bahan yang diambil dari dasar ulkus tidak ditemukan sel raksasa berinti banyak.1
2.7.9.2 Sifilis stadium I
Pada sifilis stadium I (ulkus durum), ulkus bersih, indolen, terdapat indurasi, dan tandatanda radang akut tidak terdapat. Jika terjadi pembesaran kelenjar getah bening regional juga
tidak disertai tanda-tanda radang akut kecuali tumor, tanpa disertai periadenitis dan
perlunakan.1
Pada ulkus mole, hasil pemeriksaan sediaan hapus dengan mikroskop lapangan gelap
sebanyak tiga kali berturut-turut negatif. T.S.S. yang diperiksa tiap minggu sampai satu bulan,
kemudian tiap bulan sampai tiga bulan , tetap negatif.1
2.7.9.3 Limfogranuloma venerium (L.G.V)
Pada L.G.V. afek primer tidak spesifik dan cepat hilang.Terjadi pembesaran kelenjar
getah bening ingunal, perlunakannya tidak serentak. Titer tes ikatan komplemen untuk L.G.V.
kurang dari 1/16 dan tes ulangan untuk meninggi.1
1.Djuanda,A.2009.Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.Jakarta:Balai penerbit FK UI
2.7.10 Pengobatan
2.7.10.1 Sistemik
2.7.10.1.1 Sulfonamida
Misalnya sulfatiazol, sulfadiazine, atau sulfadimidin, diberikan dengan dosis pertama
2-4 gram dilanjutkan dengan 1 gram tiap 4 jam sampai sembuh sempurna (kurang lebih 10-14
hari). Tablet kotrimoksazol, ialah kombinasi sulfametoksazol 400 mg dengan trimetroprim 80
mg, diberikan dengan dosis 2 x 2 tablet selama 10 hari.Bila pengobatan berhasil, perlu
dilakukan drainase, dorsmsisi pada preputium.Pada bubo yang mengalami supurasi dilakukan
aspirasi melalui kulit yang sehat. MEHEUS dkk.(1981) menyatakan bahwa pemberian
kontrikmosazol 2 x 4 tablet selama 2 hari, sangat efektif untuk ulkus mole.1
2.7.10.1.3 Penisilin
Sedikit efektif, terutama diberikan kalau terdapat organisme Vincent.1
2.7.10.1.5 Kanamisin
Disuntikkan 1.m. 2 x 500 mg selama 6-14 hari. Obat ini tidak mempunyai efek terhadap
T.pallidum.1
2.7.10.1.4 Tetrasiklin dan oksitetrasiklin
Efektif kalau diberikan dengan dosis 4 x 500 mg/ hari selama 10-20 hari, antibiotik
golongan ini menutupi gejala-gejala sifilis stadium I. Di beberapa negara H. ducreyi sudah
resisten terhadap antibiotika golongan ini. STAMPS(1974) mengobati 32 penderita ulkus
mole dengan doksisiklin 300 mg dosis tunggal dan hanya menemukan kegagalan pada 1
orang.1
2.7.10.1.9 Azitromisin
`
2.7.10.1.10 Seftriaksone
250 mg Dosis tunggal - IM WHO, CDC, CEG*2
2.7.10.1.11 Siprofloksasin
500 mg Dosis tunggal - Oral WHO, CEG*2
2.7.10.1.12 Siprofloksasin
500 mg 2 x 1 3 hari Oral CDC, CEG*2
2.7.10.1.13 Spectinomisin
2 g Dosis tunggal - IM WHO* 2
*Rekomendasi terapi pada ulkus mole berdasarkan World Health Organization (WHO), Centers for Disease
Control and Prevention (CDC), United Kingdom Clinical Effectiveness Group (CEG).*
Oktober2010).
Irga.2010.Chancroid,(online),
(http://www.irwanashari.com/2009/05/ulkus-mole.htmldiakses
28
Oktober2010).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ulkus mole adalah penyakit menular seksual dalam bentuk ulkus genitalia disamping
sifilis dan herpes genitalia.Prostitusi merupakan media penularan penyakit ini.Secara
epidemiologi, insiden ulkus mole banyak terjadi di negara-negara berkembang dan menular
melalui kontak kulit serta mukosa pada saat melakukan aktivitas seksual.Pria lebih banyak
daripada wanita terkena dengan perbandingan 10:1.Karakteristik penyakit ini adalah ulkus
yang nyeri dan pembentukan bubo.Ulkus yang muncul sifatnya multipel, mudah berdarah,
dan mengandung pus.Ulkus mole disebabkan oleh bakteri gram negatif Haemophilus ducreyi.
Diagnosis ditegakkan melalui gambaran klinis dan pemeriksaan kultur laboratorium. Bakteri
ini membutuhkan keterampilan khusus ketika dikultur karena tanpa metode dan media yang
tepat, sangat sulit bagi bakteri ini untuk bertumbuh.Pengobatan yang dilakukan berupa terapi
sistemik dan terapi lokal dengan jalan mengompres kelenjar getah bening ingunal untuk
mengurangi edema.Terapi yang diberikan bervariasi, terdiri dari regimen WHO dan regimen
CDC. Umumnya terapi yang digunakan adalah azitromisin 1 g oral dosis tunggal, seftriakson
250 mg intramuskular dosis tunggal, siprofolksasin 500 mg 2 x 1 selama 3 hari, dan
eritromisin 500 mg 4 x 1 selama 7 hari. Prognosis ulkus mole adalah baik dan disarankan
pasien dan pasangannya diobati bersama-sama dan tidak melakukan aktivitas seksual sampai
lesi sembuh sempurna.